INOVASI PEMASARAN UNTUK PRODUK INDUSTRI

advertisement
INOVASI PEMASARAN UNTUK PRODUK INDUSTRI
Januar Heryanto1
ABSTRACT
In today’s increasing competitive world, innovation is a key to success.
Innovation can happened in one of more processes, such as meetings, brainstorming,
Research & Development valuation of the market, or a suggestion from any directions.
Innovation in relations with customers is the greatest source of new ideas, where special
attention must be devoted. In marketing industrial products, a firm would aim at specific
customer group through specialized marketing plan that caters for the needs of that
segment. A company can only survive or develop successfully if it continuously innovates
its marketing strategy.
Keywords: marketing, innovation marketing, industrial products
ABSTRAK
Pemasaran untuk produk industri harus menampilkan produk dan jasa sebagai
tawaran dengan mutu istimewa. Dalam dunia yang semakin bersaing ketat dewasa ini,
inovasi perlu diusahakan dalam berbagai bidang, seperti pertemuan, pertukaran
pendapat, penelitian, dan pengembangan dalam menilai pasar atau usul dari mana saja.
Inovasi pelanggan merupakan sumber ide baru yang amat penting yang harus didengar
dengan serius. Untuk produk industri, perusahaan harus memperhatikan kelompok
pelanggan tertentu melalui perencanaan pemasaran khusus yang dapat memenuhi
kebutuhan segmen tersebut. Artikel menyimpulkan bahwa perusahaan hanya dapat
bertahan atau berkembang jika mereka melakukan inovasi pemasaran secara terus
menerus.
Kata kunci: pemasaran, inovasi pemasaran, produk industri
1
Dosen Teknik Industri, UNIKA Petra, Surabaya
e-mail: [email protected]
32
INASEA, Vol. 8 No. 1, April 2007: 32-41
PENDAHULUAN
Tantangan dalam memasarkan industrial products (kadang disebut pula sebagai
investment products) yang dihadapi produsen saat ini berbeda dengan beberapa dekade
yang lalu. Globalisasi ekonomi melahirkan bukan saja lebih banyak hambatan tetapi juga
lebih banyak kesempatan kepada siapa saja. Hal itu memaksa perusahaan untuk membuat
perbaikan yang dramatik, bukan saja untuk bersaing tetapi juga untuk bertahan (survive).
Globalisasi didorong oleh kekuatan yang berhubungan dengan perubahan teknologi,
integrasi ekonomi global, dan kejenuhan pasar (market maturation) di negara maju. Agar
dapat tetap survive dan mampu berkompetisi, R&D perusahaan bukan saja harus
melakukan perbaikan kualitas produk serta mempercepat waktu pengembangan produk
baru tetapi perusahaan juga melakukan inovasi pemasaran.
Target pasar untuk produk ini umumnya pasar bisnis/pasar organisasi dan pasar
pemerintah. Untuk mempertahankan serta memperbaiki hubungan dengan pelanggan,
pemasar harus mengadakan komunikasi pemasaran (marketing communications) yang
tepat. Komunikasi pemasaran untuk investment products tidak selalu efektif melalui iklan
di surat kabar umum. Akan lebih terarah bila dimasukkan dalam majalah profesi atau
diiklankan dalam buku peringatan bila ada events khusus, misalnya bila ada seminar
tahunan Persatuan Insinyur Indonesia atau majalah Konstruksi dan sebagainya. Marketing
Director atau President Director harus menyediakan waktu guna menjalin hubungan
yang akrab dengan customer yang loyal maupun potential customers yang baru. Adanya
kompetisi yang tajam saat ini, lebih banyak perusahaan terpaksa berusaha menurunkan
biaya produksi, memperbaiki kualitas produk dan jasa, mencari kesempatan agar dapat
berkembang dan meningkatkan produktivitas.
PEMBAHASAN
Pelanggan industrial products yang disebut business customers jumlahnya tidak
terlalu banyak tetapi harga produknya relatif mahal. Contoh: pesawat jet yang diproduksi
Gulfstream Aerospace Corporation hanya mempunyai sekitar 300-500 customers di
seluruh dunia. Tahun yang lalu Gulfstream berhasil menjual lebih dari 100 business jet
(Gambar 1) dengan harga rata-rata USD 32 juta per buah. Customer mereka antara lain,
Disney, American Express, Coca-Cola, General Motors, IBM, dan perusahaan besar,
serta para jutawan, seperti Bill Cosby dan Raja Fahd dari Saudi Arabia (Kotler &
Armstrong, 2004).
Inovasi Pemasaran… (Januar Heryanto)
33
Gambar 1 Business Jet
Inovasi pemasaran bukan saja harus dilakukan dewan direksi dan/atau marketing
manager tetapi oleh seluruh karyawan karena pemasaran dilakukan baik keluar (external)
maupun kedalam (internal). Karyawan yang puas dan bangga bekerja di perusahaan itu
akan berpengaruh terhadap suksesnya pemasaran. Sampai sejauh mana seorang karyawan
bekerja dan berinovasi untuk kepentingan perusahaan dan untuk kepentingannya sendiri?
Umumnya, para pimpinan perusahaan menganggap bahwa karyawan yang telah
menerima gaji bulanan merupakan tim mereka dan bekerja serta berinovasi untuk
kepentingan perusahaan. Dalam perjalanan perusahaan yang semakin berkembang,
karyawan yang telah lama bekerja promosi, gaji, dan tunjangan mereka meningkat
sehingga dianggap mereka akan lebih bergairah meneruskan pengabdiannya seratus
persen ke perusahaan. Anggapan itu tidak selalu benar sehingga selalu diperlukan
pemasaran ke dalam secara berkesinambungan demi suksesnya perusahaan.
Inovasi dan Pengembangan Produk
(Innovation and Product Development)
Dalam jangka panjang, kemampuan bersaing sebagian besar perusahaan
tergantung dari kemampuan mereka untuk berinovasi, yaitu menyediakan terus-menerus
bagi pelanggan mereka barang dan jasa yang baru. Inovasi memang mengandung risiko
tetapi merupakan proses yang berpotensi akan menguntungkan di kemudian hari (Hutt,
1989). Inovasi amat krusial dalam pemasaran karena pasar selalu berubah. Sebuah
perusahaan yang tidak menyadari perubahan, akan terlindas oleh perubahan itu. Inovasi
dapat dikerjakan untuk merespons perubahan bagi perusahaan pengikut pasar (market
follower) atau mempelopori beberapa perubahan bagi perusahaan pemimpin pasar
(market leader).
34
INASEA, Vol. 8 No. 1, April 2007: 32-41
Contoh tentang “kisah inovasi” di Indonesia dapat kita telaah pengalaman 3M
Indonesia mengembangkan Vitro Aluminium untuk Body Side Molding.
(http://www.3m.com/intl/ id/innovation, 2006). 3M Indonesia-Automotive Design
Systems Division, memiliki banyak aplikasi produk vitro sebagai badge atau emblem,
baik itu pada bidang otomotif ataupun pada produk elektronik rumah tangga lainnya,
seperti lemari es dan televisi. Kedua segmen bisnis itu selalu menuntut suatu produk atau
aplikasi yang kreatif dan 3M senantiasa berusaha untuk memberikan solusi inovatif
kepada para pelanggannya. Salah satu contoh produk inovatif 3M di bidang otomotif
adalah pemakaian kombinasi 3MT VitrotrimT (Polyurethane caps) serta 3MT Acrylic
Foam Tape 4229 dengan lembaran aluminium sebagai Body Side Molding pada mobil di
tahun 1997. Body side Molding yang ada sekarang umumnya terbuat dari karet atau
plastik.
Produk kreatif itu merupakan produk pertama yang digunakan di industri
otomotif Indonesia. Hasil itu merupakan kerja sama antara 3M (Business unit, Technical
Service, Designer and Manufacturing) dengan ISUZU sebagai 3M customer. Produk itu
diaplikasikan pada Isuzu Phanter Hi-Sporty, salah satu variant Isuzu Panther. Kesuksesan
produk itu kemudian diikuti oleh aplikasi serupa, dengan design dan
ukuran yang berbeda yang digunakan pada Toyota Kijang Rover Ace, salah satu
modifikasi dari Toyota Kijang model 1997. Pada tahun 2000, Vitro dengan dasar chrome,
juga
digunakan
sebagai
aksesoris
kit
body side molding Toyota Kijang (Model 2000) dan Isuzu Panther.
Untuk memudahkan gambaran tentang pentingnya “inovasi”, marilah kita
perhatikan ilustrasi berikut. Tanpa inovasi, sebuah perusahaan “A” yang berjalan seperti
biasa dan bertahan bertahun-tahun dengan lancar, tiba-tiba menghadapi tantangan dengan
datangnya pemain baru yang merebut pasar. Menurut pimpinan perusahaan “A”, yang
ditawarkan pemain baru tidaklah jauh berbeda dengan produk mereka.
Pemain baru tersebut mulai menjual produk mereka kepada para pelanggan yang
bahkan belum pernah didengar perusahaan “A” dan tiba-tiba saja pemain baru telah
menguasai pasar. Sebuah produk baru sering kali muncul di pasar yang sama sekali lain
dari pasar yang ada dan sebagian dibeli oleh pelanggan yang belum pernah terpikirkan
dan digunakan untuk keperluan yang bermacam-macam, di samping kegunaan yang
dipikirkan waktu produk itu dirancang. Bila perusahaan yang lama (“A”) tidak mampu
mengantisipasi untuk mengambil kesempatan dari hal yang di luar dugaan serta pasar
yang tidak terlihat sebelumnya maka ia hanya menciptakan peluang bagi pemain baru
yang akan merupakan pesaing (Drucker, 1985).
Industrial Products adalah barang dan jasa yang dibeli untuk digunakan dalam
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa lain dalam operasi suatu perusahaan atau
untuk dijual kembali ke customer lain. Pembeli industrial products, antara lain
manufacturer, wholesaler, atau pemerintah. Di masa lampau, pemasar pada waktu
menawarkan product, acapkali menekankan features, padahal bagi pelanggan yang
Inovasi Pemasaran… (Januar Heryanto)
35
diperlukan adalah advantages dan pada akhirnya yang terpenting adalah benefit apa yang
mereka peroleh dengan membeli product tersebut. Potential Customer yang sedang
mendapat penjelasan tentang suatu mesin dengan teknologi canggih hasil engineering
innovation, tentunya akan berpikir dengan membeli mesin tersebut manfaat apa yang
akan diperolehnya. Apakah akan mengurangi ongkos produksi, mengurangi jumlah
karyawan yang dibutuhkan, meningkatkan kualitas hasil produksi, baik kuantitas maupun
kualitas, mengurangi jumlah enargi yang dibutuhkan, dan sebagainya. Pada akhirnya akan
terpikirkan oleh si pengusaha berapa keuntungan, dalam hitungan uang yang akan
didapatnya.
Competitively advantaged product adalah suatu produk yang dapat mengatasi
persoalan pelanggan (to solve customer problems) lebih baik dari produk pesaing mana
saja. Produk itu memungkinkan dibuat karena produsen mempunyai kemampuan teknik,
fabrikasi, manajerial, dan pemasaran yang “unik“, yang tidak mudah ditiru oleh pesaing.
Untuk industrial products, seperti Cranes, Forklifts. Gondola dan Handling Equipment
lainnya, sebagaimana terlihat di Gambar 2 selalu diperlukan inovasi, baik engineering
maupun marketing bila produsen ingin bertahan atau pemasarannya meningkat. Contoh:
sebuah gedung jangkung (high-rise building) yang indah arsitekturnya mengunakan kaca
di bagian luarnya, tentu memerlukan pemeliharaaan agar selalu tampak bersih.
Persoalannya, bagaimana membersihkan kaca di luar gedung itu. Kesulitan akan
bertambah, bila bentuk luar gedung tidak berupa kotak tetapi melengkung, seperti BNI
City Building di Jalan Jend. Sudirman, Jakarta Selatan. Pengelola gedung memerlukan
perlatan untuk exterior-building maintenance dan alat yang diperlukan namanya:
Gondola. Dengan Gondola, si operator dengan mudah akan dapat membersihkan kaca
bagian luar gedung yang tinggi tersebut.
Dengan engineering innovation, Demag gondola akan membuat si operator
merasa nyaman bekerja pada ketinggian di atas tanah dan dengan safety factor yang
tinggi, sejarah membuktikan hampir tidak pernah terjadi kecelakaan. Gondola yang
dihasilkan Demag Anlagenbau di Munchen, Jerman ini banyak digunakan pada gedung
tinggi di Hong Kong, bahkan Twin-tower Building di Kuala Lumpur juga menggunakan
Gondola merk ini. Untuk UOB Plaza, Singapore, gedung prestisius yang berlokasi di
jantung business district negara pulau ini, MHE Demag telah berhasil mengerjakan dan
memasang Gondola model 6 sistem dengan tinggi angkat 280 m. Lebih tinggi gedung
yang memerlukannya serta lebih rumit bentuk luarnya, harga Demag Gondola lebih
competitive.
36
INASEA, Vol. 8 No. 1, April 2007: 32-41
Gambar 2 Penggunaan Crane, Forklift, Gondola, dan Handling Equipment lainnya
Inovasi Pemasaran (Marketing Innovation)
Sebagaimana disebutkan, MHE Demag adalah perusahaan joint venture antara
Mannesmann Dematic AG dan Jebsen & Jessen (SEA). Regional Headquarter mereka
yang aktivitasnya di Asia berlokasi di Singapore. Inovasi pemasaran Jebsen & Jessen
terlihat dari sejarah perusahaan tersebut sejak abad 19, ketika dua orang muda yang
berjiwa entrepreneur: Jacob Jebsen dan Heinrich Jessen meninggalkan kota kelahirannya
Aabenraa, Denmark dan mendirikan kantor perdagangan di Hong Kong. Jebsen & Co
secara resmi didirikan tahun 1895 yang memulai usahanya sebagai agen perusahaan
perkapalan milik ayah Jacob Jebsen. Setelah beberapa dekade dua entrepreneur itu
mendirikan usaha bisnis yang benar-benar memberikan kontribusi ke industri di dunia
Timur.
Pada bulan Januari 1909, kedua partner itu mendirikan Jebsen & Jessen Hamburg
di Jerman yang mengkoordinir kegiatan perdagangan serta tetap mempertahankan
hubungan antara perusahaan di China dan Principal mereke di Eropa. Saat ini Jebsen &
Co melanjutkan serta memainkan peranan penting di China sebagai suatu mata rantai
perdagangan antara China dan dunia Barat sedangkan Jebsen & Jessen S.E.A. tetap
memainkan peran penting di ASEAN. Mereka dapat survive sampai sekarang karena
melakukan inovasi pemasaran secara terus menerus dan beradaptasi dengan situasi baru
(Jebsen & Jessen S.E.A., 2006).
Bila diperhatikan, secara historis telah terjadi evolusi dalam perkembangan
inovasi pemasaran. Sebelum tahun 1800-an pertukaran dilakukan secara terbatas karena
manusia tidak mempunyai surplus untuk diperdagangkan. Akan tetapi, dengan adanya
produksi massa (mass production), perbaikan transportasi, dan teknologi yang lebih
efisien, perusahaan dapat memproduksi dalam kuantitas yang lebih besar dan menjualnya
dengan harga lebih rendah.
Inovasi Pemasaran… (Januar Heryanto)
37
Pada awal revolusi industri, output amat terbatas dan pemasaran hanya dikerjakan
dalam bentuk distribusi fisik. Karena kebutuhan tinggi dan kompetisi hampir tidak ada,
perusahaan tidak perlu mengadakan consumer research, memodifikasi produk atau
mengadaptasi kebutuhan pelanggan. Usaha perusahaan hanya meningkatkan output untuk
menghadapi tingginya permintaan. Itulah yang dinamakan production era of marketing
Ketika sebuah perusahaan mampu memaksimalkan kemampuan produksinya,
mereka mulai memperkerjakan sales force untuk menjual produk mereka. Namun,
perusahaan mengembangkan produk mereka tanpa mempertimbangkan kebutuhan
pelanggan. Peran sales force dan iklan hanya untuk menimbulkan keinginan pelanggan
akan barang yang diproduksi. Tahap itu disebut sales era of marketing.
Sejalan dengan meningkatnya persaingan, supply mulai melebihi demand
sehingga perusahaan menciptakan marketing department. Tugas utamanya adalah
melakukan penelitian untuk menentukan kebutuhan pelanggan. Akan tetapi, walaupun
marketing department berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, mereka hanya
menjadi subordinate atau menjadi posisi yang sering menimbulkan konflik dengan bagian
produksi, engineering, dan sales department selama evolusi pemasaran ini. Tahap itu
disebut marketing department era.
Gambar 3 Menunjukkan Bagaimana Evolusi Pemasaran Terjadi
(Evans & Berman, 1990:12)
Setelah melewati 3 dekade, marketing department menjadi setingkat dengan
departemen lain dalam perusahaan. Keputusan penting di perusahaan dibuat berdasarkan
analisis konsumen. Kompetisi menjadi amat ketat dan canggih. Usaha perusahaan
diintegrasikan dan sering harus dievaluasi kembali. Tahap itu disebut marketing company
era, yang dalam pelaksanaannya didukung oleh marketing concept, yaitu suatu consumeroriented, terintegrasi, menggunakan goal-oriented philosophy, baik untuk sebuah
perusahaan, institusi, maupun perorangan (Evans & Berman, 1990:11).
38
INASEA, Vol. 8 No. 1, April 2007: 32-41
Inovasi adalah proses menciptakan gagasan baru dan menjalankannya dalam
praktik. Jelasnya, menerapkan ide baru ke dalam praktik sehingga hasilnya lebih baik.
Dalam organisasi perusahaan, kejadian itu dapat terjadi dalam dua bentuk: (1) Inovasi
produk yang menghasilkan barang atau jasa baru atau perbaikan dari yang telah ada dan
(2) Inovasi proses yang menghasilkan cara baru dalam mengerjakan sesuatu. Inovasi
pemasaran juga merupakan cara pemasaran yang “baru”, baik dalam cara berkomunikasi
dengan customer, melakukan edukasi, mengatur pengiriman barang, maupun cara
pembayarannya.
Untuk memasarkan industrial products (investment products) yang nilainya
relatif amat mahal, diperlukan usaha untuk memperbaiki customer-touching process dan
personal contacts amat berperan karena decision makers di pasar bisnis/pasar organisasi
dan pasar pemerintah umumnya para pejabat tinggi, baik swasta maupun pemerintah,
yang juga akan melibatkan bagian produksi, engineering, purchasing, walaupun
keputusan akhir akan berada di tangan President Directors dan/atau Owners. Selain itu,
kadang-kadang transaksi harus melalui pihak ketiga, yaitu main contractors. Produsen
umumnya menempatkan kebutuhan customer sebagai prioritas agar dalam jangka panjang
terbentuk perusahaan yang menguntungkan (profitable enterprise). Secara terus menerus
mereka meng-update strateginya menggunakan signals dari markerplace. Artinya,
marketing manager memperhatikan barang-barang industri apa dan bagaimana yang
merupakan kebutuhan dan keinginan customer.
Inovasi pemasaran dapat pula dilakukan melalui edukasi. Customer sebagai salah
satu pilar bisnis perlu terus-menerus dijaga dan dipelihara serta dimanjakan. Oleh karena
itu, salah satu upaya yang dapat dipertimbangkan dan dikaji lebih lanjut adalah
pemasaran sambil memberikan edukasi kepada customer. Edukasi dapat melahirkan
kebutuhan bagi customer baru dan mempertahankan hubungan, baik perusahaan dengan
customer yang loyal. Melalui edukasi, calon customer akan memahami advantage dan
benefit apa yang akan mereka dapatkan bila menggunakan produk tersebut sedangkan
kepada loyal customers, edukasi diberikan dengan mendidik mereka bagaimana
mengoperasikan serta memelihara (maintanence) produk tersebut. Manesmann Dematic
di Wetter, Jerman yang merupakan Principal MHE Demag juga melakukan inovasi
pemasaran melalui edukasi. Sepanjang tahun mereka mengadakan program pelatihan,
baik intern, bagi para staf anak perusahaan mereka di seluruh dunia, maupun ekstern,
perusahaan pemakai produk Mannesmann Dematic. Di samping melalui edukasi, inovasi
pemasaran selalu diperlukan, mengingat cakupan aktivitas pemasaran begitu luas,
meliputi pembuatan proposal, technical clarification, price negotiation, delivery and
installation, penyediaan spare part & service di negara pembeli, terms of payment. Dalam
negosiasi “harga” akan menyangkut pula mata uang apa yang akan digunakan sedangkan
pembahasan “cara pembayaran” akan meliputi pembayaran akan dilakukan dengan
transfer dari dan ke negara mana karena berkaitan dengan peraturan pajak negara
setempat. Kadang-kadang diperlukan waktu satu-dua tahun untuk clarification and
negotiation meeting, baik menyangkut masalah teknik maupun harga sebelum terjadi
kesepakatan yang diresmikan dalam bentuk kontrak.
Inovasi Pemasaran… (Januar Heryanto)
39
Untuk memahami kesulitan tersebut serta cara mengatasinya, yang dimungkinkan
dengan “inovasi pemasaran”, diilustrasikan contoh di bawah ini. Suatu tender proyek
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Indonesia, dimenangkan sebuah perusahaan
Jepang (misalnya Sumitomo Corp.), selaku main contractor. Perusahaan itu menunjuk
sebuah perusahaan Jerman (misalnya Mannesmann Dematic) untuk pengadaan dan
pemasangan Cranes di PLTU tersebut. Pembahasan teknik akan melibatkan Sumitomo,
MHE-Demag, dan PLN, enduser biasanya diwakili konsultan.
Setelah technical specification disepakati, Sumitomo dan MHE Demag akan
mengadakan negosiasi lagi yang lebih rinci, baik mengenai waktu pelaksanaan fabrikasi,
pengiriman, dan pemasangan. Cara pengiriman dengan kapal akan dinegosiasikan,
apakah langsung dari Jerman ke Indonesia atau dari Jerman ke Jepang dulu, kemudian
dengan barang lain yang disediakan Sumitomo, dikirim bersama-sama ke Indonesia
karena menyangkut peraturan antarnegara. Pembayaran juga tidak seperti yang
dibayangkan masyarakat awam karena menyangkut peraturan pajak antar negara. Paling
mudah bila pembayaran ditransfer dari Jepang ke Jerman tetapi kadang-kadang dapat saja
terjadi dibayarkan oleh anak-anak perusahaan mereka di suatu negara yang peraturan
pajaknya paling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Inovasi pemasaran yang dijelaskan merupakan competitive advantage karena
produsen akan lebih fokus memperhatikan product improvements untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan khusus pembeli dan pemakai akhir. Kadang-kadang harus dibuat
perubahan kecil dalam design dan fabrikasi yang disesuaikan pula dengan anggaran main
contractor. Dalam praktik, dengan mempertahankan price level dan profit margin, MHE
Demag dapat melakukan inovasi perbaikan produk dan mempromosikan Cranes ke
customer-customer baru di luar PLTU.
PENUTUP
Dari uraian dapatlah disimpulkan bahwa inovasi, baik produk maupun
pemasaran, harus dilakukan terus-menerus karena perusahaan yang membuat produk
industri menghadapi persaingan dengan perusahaan multinasional yang bekerja dengan
efisien. Mereka memproduksi barang dengan kualitas yang terus menerus diperbaiki,
dengan biaya produksi diusahakan lebih rendah dan secara keseluruhan akan memberikan
benefit bagi pembeli di pasar bisnis. Di awal milenium ketiga ini, inovasi pemasaran telah
mengalami pengembangan atau katakanlah perubahan besar. Agar dapat berhasil,
pemasar harus mengetahui pelanggan dalam konteks yang lebih luas, termasuk
persaingan, kebijakan, dan peraturan pemerintah, serta kekuatan makro ekonomi, sosial,
dan politik yang akan membentuk perkembangan pasar.
40
INASEA, Vol. 8 No. 1, April 2007: 32-41
Inovasi pemasaran juga harus terus menerus menjaga, bahkan kalau
memungkinkan, meningkatkan hubungan dengan pelanggan karena untuk produk
industri, sifat pembelian di pasar bisnis inelastis. Perbedaan harga yang sedikit lebih
mahal dibandingkan pesaing, tidak terlampau penting, bila pemasar dapat membuktikan
bahwa pembeli secara keseluruhan masih mendapat benefit dari kualitas produk, jaminan
tersedianya barang dan jasa, serta pengiriman yang selalu tepat waktu. Termasuk dalam
penyediaan spare parts dan perbaikan/service setelah barang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Cateora, P. R. And J. L. Graham. 1999. International Marketing. Boston: McGeaw-Hill.
Drucker, P. F. 1985. Innovation and Entrepreneurship. New York: Harper & Row
Publisher. (Alih bahasa oleh Naib, R. 1991. Inovasi dan Kewiraswastaan.
Jakarta: Erlangga.)
Evans, J. R. and B. Berman. 1990. Marketing. New York: MacMillan Publishing
Company.
Griffin, A. 2003. Marketing’s Role in New Product Development and Product Decisions
In J. W. Calhoun (Eds.) Marketing Best Practices (pp. 236-277). Singapore:
Thomson.
Hutt, M.D. and T. W. Speh. 1989. Business Marketing Management, A Strategic View of
Industrial and Organizational Markets. New York: The Dryden Press.
Keegan, W. J. and M. C. Green. 2005. Global Marketing. New Jersey: Pearson, Prentice
Hall,
Kotabe, M. and K. Helsen. 2004. Global Marketing Management. New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc.
Kotler, P. and G. Armstrong. 2004. Principles of Marketing. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
MHE Demag Brochures. Material Handling. Jebsen & Jessen (SEA Pte Ltd and Demag
Cranes & Components GmbH).
Schmerhorn, Jr. R. J. 1999. Management. Toronto: John Wiley & Sons, Inc.
Three M. Indonesia. 2006. “Innovation Stories: Vitro Aluminium untuk Body Side
Molding.” July 4, 2006, http://www.3m.com/intl/id/innovation.
Inovasi Pemasaran… (Januar Heryanto)
41
Download