sebuah proyek didefinisikan sebagai kegiatan yang

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut PMI (2008), sebuah proyek didefinisikan sebagai kegiatan yang
bersifat unik dan temporer, sebab dikerjakan dalam kurun waktu untuk mencapai
tujuan tertentu. Sebuah proyek dapat dikatakan bersifat unik karena memiliki
perbedaan antara satu proyek dengan yang lain dan bukan merupakan sebuah
kegiatan yang rutin. Dalam proyek, beberapa kegiatan didesain agar dapat
menyelesaikan sebuah tujuan. Umumnya, proyek terdiri dari orang-orang yang
belum pernah bekerja bersama sebelumnya, terkadang berbeda organisasi baik
wilayah asal. Setiap proyek mempunyai awal dan akhir, jadi durasi proyek sudah
ditentukan sebelumnya (Wijaya, 2012). Tujuan dari sebuah proyek harus memenuhi
lima kriteria utama, yaitu spesifik, dapat diukur, dapat diterima, dapat direlisasikan
dan dapat diperoleh dalam kurun waktu tertentu.
Di dalam sebuah proyek, ada sebuah elemen bernama potensi risiko. Untuk
mengatasi potensi risiko yang muncul pada sebuah proyek, diperlukan proses
identifikasi dan analisis terhadap risiko proyek. Proses identifikasi dan analisis
terhadap risiko dari proyek ini disebut manajemen risiko proyek (PMI, 2004).
Manajemen
risiko
proyek
memiliki
keterkaitan
dengan
ketidakpastian/uncertainties dan menimbulkan hubungan kausal.
Data historis dalam mengerjakan sebuah proyek menjadi sangat minim atau
bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini disebabkan karakteristik proyek yang
memiliki sifat unik. Oleh sebab itu, diperlukan subjective judgment dari sang
pelaksana proyek dalam mengestimasi durasi aktivitas proyek yang nantinya
menjadi perbandingan dengan waktu aktual dari aktivitas. Ini menandakan
subjective judgment adalah salah satu aspek kognitif dari proses pengambilan
keputusan. Namun, sudah banyak penelitian di bidang psikologi kognitif yang
mendemonstrasikan sebuah pernyataan yang tidak terbantahkan, yakni judgment
1
2
yang dilakukan oleh manusia itu tidak sempurna. (Kerr dkk, 1996).
Ketidaksempurnaan tersebut dikarenakan ada bias, yaitu keadaan yang
menyimpang dari rasionalitas (Bazerman, 2001).
Kahneman dan Tversky (1974) mengemukakan informasi yang penting
tentang bagaimana sifat bias yang spesifik dan sistematis mempengaruhi
judgement. Informasi tersebut dilanjutkan dengan penelitian dan menghasilkan
hasil bahwa banyak orang cenderung lebih percaya dari beberapa strategi untuk
mengurangi kompleksitas dari masalah dalam mengambil keputusan, yang
kemudian disebut heuristics. Heuristic dapat menjadi cara untuk membantu proses
pengambilan keputusan, namun penggunaannya terkadang berujung kepada error
yang fatal (Bazerman, 2001).
Model dan simulasi lebih sering dijadikan pilihan untuk mengkaji sebuah
proyek baik dari aspek kelayakan maupun risiko di kondisi nyatanya. Hal ini
dikarenakan kesalahan pada model tidak berakibat fatal dan juga model bersifat
lebih murah dibandingkan proyek pada kondisi nyata. Mempertimbangkan
kelebihan dari model dan simulasi, permainan simulasi dapat menjadi analogi dari
sebuah proyek untuk menganalisis segala aspek yang berhubungan dengan proyek
tersebut. Permainan akhir-akhir ini pun menjadi salah satu aspek yang dapat
membantu manusia dalam proses pembelajaran dan mempengaruhi kognitif dari
manusia. Jenis permainan tersebut adalah serious gaming, yang digunakan dalam
penelitian kali ini.
Dengan adanya heuristic dalam pengambilan keputusan, subjective
judgment akan mengakibatkan munculnya risiko baru akibat bias. Diperlukan suatu
penelitian untuk mengeskplorasi bias dalam judgment, terutama pada proses
pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, diharapkan pada penelitian ini dapat
mengidentifikasi judgmental bias pada estimasi penentuan waktu proyek yang
disimulasikan dalam serious gaming. Variabel yang digunakan dalam penelitian
kali ini adalah ada atau tidaknya koordinasi dalam permainan simulasi dan variabel
estimasi yang dilakukan oleh individu atau grup dalam menentukan durasi waktu
proyek.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
“Bagaimana variabel adanya komunikasi dan subjek estimator dalam
mengidentifikasi kemungkinan adanya judgmental biases yang terjadi dalam proses
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proyek, khususnya estimasi
proyek yang dianalogikan dengan serious gaming Moonbased Alpha, NASA”.
1.3 Batasan Masalah
Penelitian untuk mengeksplorasi adanya judgmental biases dilakukan
dengan experimental study dengan beberapa batasan masalah sebagai berikut:
1. Analisis judgmental biases yang diteliti adalah bagian dari proses
pengambilan keputusan saat mengestimasi durasi waktu proyek dan
menjalankan proyek tersebut.
2. Responden yang menjadi obyek penelitian dikategorikan dalam
kelompok novice.
1.4 Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis
kemungkinan adanya judgmental biases dalam mengambil keputusan, secara
khusus dalam menentukan estimasi durasi waktu proyek.
Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Melakukan penelitian dan analisis mengenai kurva pembelajaran
2. Melakukan penelitian dan analisis mengenai faktor anchoring; yaitu suatu
keadaan bias yang terjadi akibat keadaan terpaku dari responden pada
keadaan yang tidak memiliki hubungan dengan proses pengambilan
keputusan
3. Melakukan observasi dan analisis bias akurasi estimasi waktu pengerjaan
proyek oleh semua responden
4
4
Melakukan observasi dan analisis untuk kelompok responden dengan
perlakuan berbeda
5
Melakukan observasi dan analisis bias akurasi estimasi waktu pengerjaan
proyek oleh individu dan kelompok
6
Melakukan observasi analisis koordinasi dalam simulasi proyek terhadap
keberhasilan proyek
7
Melakukan observasi analisis faktor pemberian reward (induced value
theory) dalam keberhasilan proyek
8
Melakukan observasi dan analisis pola distribusi data waktu aktual
pengerjaan simulasi proyek
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat jangka panjang dari penelitian ini adalah menjadi pengetahuan
tambahan untuk penelitian yang bersifat descriptive tentang judgmental
biases.
2. Membantu untuk mengenali karakteristik pada bias serta polanya dalam
mempengaruhi pengerjaan sebuah proyek
3. Membantu untuk pengambilan keputusan yang bersifat lebih realistis pada
pelaksanaan dan evaluasi proyek.
Download