Application Of Probiotic, Prebiotic And Synbiotic To

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Udang vaname Litopenaeus vannamei merupakan udang introduksi yang
saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Udang ini memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan udang windu (Penaeus monodon) yaitu responsif
terhadap pakan yang diberikan, dapat dibudidayakan dengan padat tebar tinggi
dan relatif lebih tahan terhadap serangan penyakit. Berbagai keunggulan yang
dimiliki udang vaname tersebut menyebabkan permintaan akan udang ini
semakin tinggi. Untuk memenuhi permintaan ini, maka sistem budidaya intensif
tidak dapat dihindarkan. Namun, dampak intensifikasi kegiatan budidaya tersebut
menyebabkan daya dukung lingkungan budidaya buruk dan berpeluang
terjadinya penyakit.
Penyakit yang menyerang udang vaname umumnya disebabkan oleh
infeksi bakteri dan virus (Sharma et al. 2010). Salah satu penyakit infeksi bakteri
adalah penyakit vibriosis yang disebabkan oleh Vibrio spp. Upaya pengendalian
umum yang telah dilakukan yaitu penggunaan antibiotik dan bahan kimia, namun
cara ini tidak selalu efektif untuk mengatasi masalah tersebut bahkan dapat
menimbulkan masalah baru yang lebih berbahaya. Menurut Moriarty (1999)
penggunaan antibiotik untuk membunuh bakteri menimbulkan strain patogen
yang resisten terhadap antibiotik. Oleh karena itu, salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi penyakit vibriosis adalah melalui aplikasi
probiotik, prebiotik dan sinbiotik.
Probiotik adalah agen mikroba hidup yang mampu memberikan
keuntungan bagi inang, dengan memperbaiki nilai nutrisi dan pemanfaatan
pakan, meningkatkan respon inang terhadap penyakit dan memperbaiki kualitas
lingkungan ambangnya (Verschuere et al. 2000). Probiotik digunakan untuk
mengganti dan membatasi penggunaan antibiotik atau obat kimia dalam kegiatan
akuakultur dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan dan resistensi penyakit
(Dohail et al. 2009). Penggunaan probiotik secara luas untuk meningkatkan
produksi telah memberikan hasil yang lebih baik, murah dan efektif dalam
meningkatkan kesehatan udang dibandingkan penggunaan antibiotik atau bahan
kimia lainnya (Rengpipat et al. 1998). Beberapa isolat bakteri dari tambak dan
2
air laut mampu menekan serangan bakteri V. harveyi penyebab penyakit vibriosis
pada udang, sehingga kelangsungan hidup udang meningkat (Widanarni et al.
2003).
Aplikasi probiotik memiliki beberapa kelemahan diantaranya kompetisi
nutrien, kemampuan hidup dan kolonisasi. Jika bakteri probiotik tidak mendapat
jumlah nutrien yang cukup untuk kehidupannya, ditambah terjadinya perubahan
lingkungan yang ekstrim dalam saluran pencernaan, maka bakteri probiotik akan
cepat mengalami pencucian (wash out) (Lisal 2005). Oleh karena itu, diperlukan
pendekatan lain untuk mengatasi keterbatasan tersebut seperti aplikasi prebiotik.
Prebiotik merupakan bahan pangan yang tidak dapat dicerna dan secara
langsung memberikan efek menguntungkan bagi inangnya dengan cara
merangsang pertumbuhan dan aktivitas dari satu atau beberapa aktivitas bakteri di
dalam kolon (Schrezenmeir & Vrese 2001). Jadi, aplikasi prebiotik berfungsi
sebagai nutrien yang dibutuhkan bakteri probiotik untuk mempertahankan
hidupnya dalam saluran pencernaan, sehingga dapat mengatasi keterbatasanketerbatasan dalam aplikasi probiotik. Pencampuran prebiotik dengan bakteri
probiotik disebut sinbiotik.
Schrezenmeir & Vrese (2001), menyatakan sinbiotik merupakan
kombinasi seimbang dari probiotik dan prebiotik dalam mendukung kelangsungan
dan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan dalam saluran pencernaan
makhluk hidup. Aplikasi
probiotik dan prebiotik akan meningkatkan status
kesehatan, resistensi terhadap penyakit, perbaikan pertumbuhan, memperbaiki
morfologi usus dan keseimbangan mikroba (Merrifield et al. 2010). Penelitian Li
et al. (2009), menunjukkan bahwa penambahan probiotik Bacillus OJ (PB)
dengan konsentrasi 108 CFU/g pakan dan 0,2% isomaltooligosaccharides (IMO)
dapat meningkatkan resistensi udang terhadap penyakit WSSV dengan
meningkatkan respon imun udang dan menyeimbangkan mikroflora usus sehingga
mampu meningkatkan penyerapan nutrisi. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai peranan probiotik, prebiotik dan sinbiotik dalam
meningkatkan sistem imun udang terhadap infeksi bakteri Vibrio harveyi.
3
Perumusan Masalah
Kecenderungan umum dalam penanggulangan penyakit saat ini adalah
mulai ditinggalkannya pemakaian antibiotik dan bahan kimia, bahkan dilarang
pemakaiannya untuk alasan isu resistensi bakteri dan keamanan pangan. Oleh
karena itu, perlu sebuah kajian lain yang diharapkan mampu mengatasi hal
tersebut yaitu dengan meningkatkan respon imun udang terhadap penyakit melalui
aplikasi probiotik, prebiotik dan sinbiotik.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pemberian probiotik,
prebiotik dan sinbiotik dalam meningkatkan respon imun udang vaname terhadap
infeksi bakteri V. harveyi.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan pemberian probiotik, prebiotik dan
sinbiotik sebagai alternatif dalam penanggulangan penyakit vibriosis melalui
peningkatan respon imun.
Hipotesis
Pemberian probiotik, prebiotik dan sinbiotik dapat meningkatkan respon
imun dan kelangsungan hidup udang vaname yang diinfeksi bakteri V. harveyi .
Download