BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Prospek keikutsertaan Indonesia dalam Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) masih sulit untuk dilakukan seiring dengan banyaknya hambatan yang harus dilalui oleh Pemerintah. Sikap Pemerintah yang kurang tegas dalam mengambil keputusan terkait keberlanjutan FCTC dinilai menjadi pemicu utama lambannya pengesahan mengenai konvensi pengendalian tembakau tersebut. Hal ini juga dikarenakan masih kuatnya intervensi industri tembakau di dalam pemerintahan pada saat pembuatan kebijakan nasional mengenai pengendalian dampak negatif tembakau. FCTC merupakan hukum internasional yang sangat komprehensif dalam menekan dampak negatif tembakau bagi kesehatan. Kebijakan FCTC mulai dari pengaturan kemasan dan pelabelan, pelarangan menyeluruh terhadap semua iklan, promosi dan sponsorship rokok serta kebijakan mengenai pajak dan cukai rokok merupakan sebagian ketentuan yang dapat menurunkan jumlah perokok aktif yang secara otomatis akan diikuti pula dengan menurunnya jumlah perokok pasif. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (KNPT), Kementerian Kesehatan, dan forum penentang rokok serta dukungan dari masyarakat sampai saat ini diharapkan dapat membuka hati para penentang FCTC dan meyakinkan Pemerintah betapa pentingnya FCTC bagi Indonesia. Upaya-upaya tersebut juga merupakan suatu langkah untuk mengingatkan Pemerintah bahwa kesehatan adalah Hak Asasi Manusia. 115 B. Saran - Penulis memahami sepenuhnya aspirasi yang dikemukakan oleh kelompok penentang aksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Namun, perlu disadari bahwa fakta telah menunjukkan besarnya jumlah penderita maupun biaya yang ditimbulkan akibat rokok dan oleh sebab itu Indonesia harus segera mengaksesi FCTC, dan menerapkan rekomendasi dari WHO berkaitan dengan upaya penanggulangan tembakau. - Pemerintah harus tegas dalam melindungi kesehatan masyarakat, karena hal tersebut merupakan tanggung jawab yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar RI 1945. Ketegasan Pemerintah untuk melindungi kesehatan masyarakat dari dampak negatif rokok dapat diwujudkan melalui langkah peningkatan harga rokok, kenaikan cukai rokok, pembatasan promosi rokok dalam iklan rokok dan kegiatan sponsor yang melibatkan generasi muda, serta memperbanyak kebijakan mengenai kawasan tanpa rokok. - Oleh karena sampai saat ini Pemerintah belum juga mau mengaksesi FCTC, maka perlu menyusun peraturan perundang-undangan yang bersifat komprehensif dan holistik untuk mengendalikan tembakau dan produk-produknya mulai dari tahap produksi rokok sampai dengan penggunaan dan ekspor impornya, di tingkat nasional maupun daerah. - Tembakau akan terus memperburuk derajat kesehatan masyarakat mengingat tembakau adalah produk yang legal. Oleh karena itu, ancaman dampak negatif terhadap kesehatan mengharuskan adanya kebijakan yang tegas dari pemerintah dengan sasaran mengurangi jumlah perokok dan tingkat konsumsi rokok.