BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada lingkungan yang dinamis ini, makanan cepat saji memang sangat
nikmat, selain rasanya yang enak juga cara penyajiannya pun sangat cepat,
tentu ini sangat cocok bagi orang yang sangat sibuk dan tidak ada waktu lama
untuk makan. Makanan cepat saji sangat bahaya jika dikonsumsi terlalu
sering, karena mengandung garam, gula, lemak dan kalori yang sangat tinggi.
Selain itu minuman bersoda yang biasa mendampingi makanan cepat saji juga
sangat berbahaya.
Budaya makanan cepat saji sekarang ini semakin meluas dikalangan
masyarakat khususnya di negara indonesia sekarang ini. Salah satu alasannya
penyajiannya cukup cepat dan juga praktis. Tanpa disadari masyarakat tidak
mempertimbangkan kondisi kesehatannya. Makanan cepat saji sangatlah
merugikan bagi kesehatan dan dapat menyebabkan obesitas dan bahaya
penyakit diabetes melitus.
Diabetes melitus dikenal sebagai penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Penyakit ini seringkali menjadi halangan untuk beraktivitas secara normal dan
halangan untuk menikmati indahnya kehidupan. Meskipun banyak melanda
orang tua, belakangan ini diabetes menyerang siapapun, tidak memandang
usia dan status ekonomi. Bukan hanya faktor genetik, perubahan gaya hidup
dan pola makan yang tidak sehat merupakan salah satu faktor penyubur
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
timbulnya penyakit ini. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit menahun
yang ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh
kekurangan hormon insulin secara relatif maupun absolut. Hal ini
menyebabkan tubuh penderita tidak mampu memproduksi zat insulin dalam
jumlah cukup atau tidak mampu mengendalikan kadar gula dalam darah.
Kasus diabetes melitus dilaporkan mengalami peningkatan di berbagai
negara berkembang termasuk di indonesia. Jumlah penderita diabetes melitus
di dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan
Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003, jumlah penderita diabetes melitus
mencapai 194 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa di
tahun 2025 mendatang, dan setengah dari angka tersebut terjadi di negara
berkembang, termasuk negara Indonesia. Angka kematian di Indonesia , 5,7
persen disebabkan oleh diabetes melitus yang menempati penyebab kematian
tertinggi nomer enam di Indonesia. Maka dari itu, meski tidak bisa
disembuhkan, setidaknya jumlah peningkatan diabetes melitus di Indonesia
harus ditekan. Apalagi, di daerah perkotaan jumlah diabetes meningkat dari
5,7 persen menjadi 6,9 persen. Peningkatan tersebut bisa saja terjadi karena
90 persen kasus diabetes disebabkan karena gaya hidup terutama dalam
masalah pola makan.
(Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dirjen Pengendalian
Penyakit Kemenkes RI, Dr Ekowati Rahajeng SKM, M.Kes). jumlah populasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
yang meningkat tersebut berkaitan dengan hal faktor genetika, urbanisasi
yang merubah pola hidup tradisional ke pola hidup modern, jumlah obesitas
meningkat dan kegiatan fisik kurang. Diabetes melitus perlu diamati karena
sifat penyakit yang kronik progresif, jumlah penderita semakin meningkat
dan banyak dampak negatif yang ditimbulkan. Distribusi penyakit ini juga
menyebar pada semua tingkatan masyarakat dari tingkat sosial ekonomi
rendah sampai tinggi, pada setiap ras, golongan etnis dan daerah geografis.
Gejala diabetes melitus yang bervariasi yang dapat timbul secara perlahanlahan sehingga penderita tidak menyadari akan adanya perubahan seperti
minum yang lebih banyak, buang air kecil lebih sering ataupun berat badan
yang menurun, gejala tersebut berlangsung lama tanpa memperhatikan diet,
olahraga, pengobatan sampai orang tersebut memeriksakan kadar gula
darahnya. Diabetes melitus jika tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan timbulnya kompllikasi pada berbagai organ tubuh seperti
mata, jantunng, ginjal, pembuluh darah kaki, syaraf, dan lain-lain. Penderita
diabetes melitus dibandingkan dengan penderita non diabetes melitus
mempunyai kecendrungan terjadi buta, terjadi penyakit jantung koroner,
terjadi gagal ginjal kronik, dan menderita ulkus diabetika. Oleh karena itu
antisipasi untuk mencegah dan menanggulangi timmbulnya ledakan penderita
diabetes melitus ini harus sudah dimulai dari sekarang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Tabel 1.1
DATA CEK PENYAKIT DIABETES
Januari
Febuari
Maret
April
Mei
72
77
98
106
135
Sunber : Klinik Kalideres Jakarta Barat
Permasalahan yang ada, masyarakat memerlukan pemanis minuman dan
makanan khusus yang aman dan mampu memenuhi kebutuhan kesehatan
mereka. Fenomena tersebut mendororng perusahaan nutrifood Indonesia
untuk menciptakan produk gula yang sehat yaitu gula tropicana slim yang
merupakan pemanis bermanfaat untuk kesehatan diabetes melitus yang
rendah kalori.
Mandey (2009) menyatakan bahwa gaya hidup yang merupakan bagian
dari perilaku konsumen juga mempengaruhi tindakan konsumen dalam
melakukan pembelian. Keputusan pembelian konsumen tidak terlepass dari
gaya hidup mereka yang ingin membeli produk yang bermanfaat dan
mempunyai kualitas yang baik.
Gaya hidup masyarakat yang belum terlalu mengerti tentang pentingnya
menjaga kesehatan tubuh digunakan tropicana slim sebagai peluang untuk
memasarkan produknya. Tropicana slim melaksanakan program yang
bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat melalui rekanrekan media bahwa dukungan keluarga sangat penting artinya bagi diabetesi.
Melalui kampanye “Manisnya Hidup Untuk Semua” tropicana slim mengajak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
masyarakat agar dapat menikmati makanan sehat namun tetap nikmat serta
dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Tentu saja termasuk jika ada
anggota keluarganya yang diabetes, “ujar Norma Sari Dewi”, selaku
Tropicana Slim Brand Manager. Selain cek kesehatan gratis seperti cek gula
darah, cek komposisi tubuh, dan cek kepadatan tulang serta digelar juga demo
masak makanan sehat.
Tabel 1.2
PEMANIS RENDAH/ BEBAS KALORI
2014
MEREK
Tropicana
Slim
Diabetasol
2015
TBI
82.8%
11.9%
MEREK
Tropicana
Slim
Diabetasol
2016
TBI
79.7%
MEREK
Tropicana
Slim
15.6% Diabetasol
TBI
85.0%
7.8%
Sumber : www.topbrand-award.com
Tropicana slim komit mengedukasi dan melakukan kampanye-kampanye
preventif pada anak-anak muda. Tropicana slim terus mengkampanyekan pola
hidup sehat tegas nya disebuah diskusi bertajuk diabetes melitus ancam usia
produktif yang diselenggarakan oleh Center for Indonesia’s Strategic
Development Initiatives (CISDI) dan tropicana slim di kembang goela
restaurant. Seminar edukasi untuk mengumandangkan pola hidup sehat pun
menyasar banyak kalangan mulai ibu - ibu, organisasi masyarakat dan
komunitas - komunitas di Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
B. Rumusan Masalah
1. Apakah gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
gula tropicana slim ?
2. Apakah persepsi konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian gula tropicana slim ?
C. Tujuan Penelitian dan Kontribusi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh gaya hidup terhadap
keputusan pembelian gula tropicana slim.
b. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh persepsi konsumen terhadap
keputusan pembelian gula tropicana slim.
2. Kontribusi Penelitian
Penelitian yang penulis susun sebagai skripsi ini memberikan kontribusi
penting berupa :
a. Kontribusi Akademis
Untuk akademis penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi sebagai
pedoman dan bahan kajian untuk membandingkan antara teori dan
praktek mengenai gaya hidup dan persepsi konsumen dalam keputusan
pembelian gula tropicana slim.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
b. Kontribusi Praktisi
Untuk praktisi penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi sebagai
masukan bagi para massyarakat dari segala umur dan di daerah-daerah
yang tingkat diabetes nya tinggi sehingga sadar untuk mulai
membangun gaya hidup sehat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download