sistem injeksi bahan bakar elektronik

advertisement
SISTEM BAHAN BAKAR
Kegunaan dari sistem injeksi bahan bakar secara akurat adalah untuk memasok sejumlah
bahan bakar pada waktu yang tepat. Berdasarkan pada sinyal-sinyal masukan, ECM akan
memprogram setiap injektor kapan ON dan kapan OFF.
A.
SISTEM PENYALURAN BAHAN BAKAR
Fungsi utama sistem penyalur adalah menyalurkan volume bahan bakar yang benar
pada tekanan yang benar pula. Sistem penyalur bahan bakar haruslah memenuhi
aturan keamanan dan emisi yang aman. Komponen utamanya adalah:
•
Tangki Bahan Bakar (Fuel Tank)
•
Pompa Bahan Bakar (Fuel Pump)
•
ECU Pompa Bahan Bakar (Fuel Pump ECU)
•
Regulator Tekanan (Pressure Regulator)
•
Saluran Bahan Bakar dan pipa penyalur (Fuel Lines & Delivery Pipe)
•
Saringan Bahan Bakar (Fuel Filter)
•
Peredam Pulsasi Bahan Bakar (Pulsation Damper)
•
Injektor Bahan Bakar (Fuel Injectors)
Bahan bakar mengalir dari tangki oleh adanya pompa bahan bakar (bagian tekanan
tinggi). Kelebihan bahan bakar dikembalikan ke tangki melalui pipa pembalik.
Pulsation damper berfungsi untuk menyerap (meredam) bahan bakar yang sedikit
berfluktuasi karena injeksi.
Injektor membuat injeksi bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan
sinyal yang diberikan oleh komputer.
Cold start injector dipasang untuk memperbaiki start dengan jalan menambah
injeksi bahan bakar ke dalam ruang pemasukan udara bila temperatur air pendingin
rendah.
1
Dept-mke-fuel system/hk/09
Sistem ini terdiri dari komponen-komponen seperti electric fuel pump, fuel filter,
pressure regulator, pulsation damper, cold start injector, fuel injector, fuel pipe and
hose. Lebih jelasnya lihat skema aliran bahan bakar pada gambar .
2
Dept-mke-fuel system/hk/09
B.
FUNGSI KOMPONEN
1.
Electric fuel pump berfungsi mengalirkan bahan bakar bertekanan rendah dari
tangki sampai ke injector.
2.
Pressure regulator berfungsi mengontrol besar tekanan yang bekerja pada
injector needle valve. Kelebihan bahan bakar akan dikembalikan ke tangki
melalui return pipe.
3.
Pulsation damper berfungsi meredam fluktuasi tekanan bahan bakar karena
pengaruh injeksi.
4.
Fuel injector berfungsi menginjeksikan bahan bakar ke dalam intake manifold
sesuai signal injeksi computer.
5.
Cold start injector berfungsi menambah volume injeksi bahan bakar ke dalam
intake chamber ketika suhu air pendingin mesin masih rendah, untuk
memudahkan starting.
C.
CARA KERJA KOMPONEN
1.
Electric Fuel Pump
Terdapat 2 jenis pompa bahan bakar yaitu :
- Tipe menyatu (In-tank type) : pompa terpasang di dalam tangki.
- Tipe segaris (In-line type)
: Pompa terpasang di luar tangki
3
Dept-mke-fuel system/hk/09
In-Tank Fuel Pump
Pompa bahan bakar listrik yang dipasang di dalam tangki bahan bakar, telah dirubah
dari bentuk tipe rotor ke tipe turbin (impeller).
Keistimewaan paompa tipe turbin adalah :
a. Dibanding dengan pompa tipe roror, pada pompa tipe turbin getaran bahan bakar
(fuel pulsation) berkurang dan bekerja aman.
b. Dikarenakan perubahan dari tipe rotor ke tipe turbin, maka pompa bahan bakar
dapat dibuat lebih kompak (lebih kecil).
Konstruksi :
Pompa ini terdiri dari motor DC, turbin pump (impeller), check valve, relief valve,
dan filter yang tersusun menjadi satu unit dan ditempatkan di dalam tangki bahan
bakar kendaraan. Bila listrik dialirkan ke pompa, maka motor bergerak memutar
turbine pump. Turbine pump terdiri dari satu atau dua buah impeller. Ketika turbin
ini berputar bahan bakar akan masuk melalui inlet port dan keluar melewati outlet
port, kemudian mengalir di bagian dalam motor dan keluar dari pompa melalui check
valve.
Relief valve berfungsi membebaskan tekanan bahan bakar apabila telah mencapai 3,5
– 6,0 kg/cm². Check valve berfungsi menyalurkan bahan bakar ke fuel line dan akan
menutup saluran keluar untuk mempertahankan tekanan statis di dalam fuel line
4
Dept-mke-fuel system/hk/09
selama mesin berhenti. Jika tidak ada tekanan bahan bakar, penguapan akan mudah
terjadi pada temperatur tinggi, sehingga mesin sulit dihidupkan.
In-Line Fuel Pump.
Pompa ini terdiri dari motor, unit pompa, relief valve, check valve dan silincer. Unit
pompa terdiri dari rotor, pump spacer dan roller-roller.
Apabila arus listrik dialirkan ke pompa, maka rotor akan berputar dan roller-rollernya pun ikut berputar dan bergerak keluar oleh gaya sentrifugal. Karena garis pusat
rotor tidak sepusat dengan garis sumbu pump spacer, maka terdapat ruang yang
menyempit di sekitar outlet. Akibatnya bahan bakar mengalir ke bagian dalam motor,
terus ke check valve, silencer dan fuel lines. Setelah bahan bakar keluar dari pompa,
silencer menyerap tekanan bahan bakar yang diciptakan oleh pompa sehingga
mengurangi suara bising.
Relief valve dan check valve berfungsi sama seperti halnya pada pompa tipe in tank.
Catatan :
1. Mesin akan mati jika pompa tidak berfungsi.
2. Jika pompa rusak ia harus diganti sebagai satu unit.
3. Seluruh bagian dalam pompa terisi bahan bakar, sehingga tidak ada udara.
Kalaupun tangki kehabisan bahan bakar, maka seluruh bagian dalam pompa terisi
uap bensin dan udara tidak dapat masuk. Oleh karena itu tidak terjadi ledakan jika
ada percikan api dari sikat-sikat (brushes).
5
Dept-mke-fuel system/hk/09
SISTEM KELISTRIKAN POMPA
Pompa bahan bakar hanya beroperasi saat mesin bekerja. Walaupun ignition switch
pada posisi ON, apabila mesin tidak bekerja, pompa bahan bakar tidak bekerja.
Sirkuit kelistrikan pompa bahan bakar untuk L-EFI type (Toyota Step 2)
Bila ignition switch berada pada posisi starting, maka arus listrik mengalir ke terminal
ST
L2 ( Circuit Opening Relay =COR)
massa. Akibatnya platina COR
berhubungan. Arus dari +B mengalir ke pompa bahan bakar. Pada saat yang sama
measuring plate pada air flow meter akan terbuka karena tekanan udara yang masuk
dan fuel pump switch berhubungan , sehingga arus listrik mengalir melewati L1
mempertahankan COR tetap ON selama mesin hidup. Resistor R dan capasitor C
pada COR berfungsi mencegah kontak point terbuka ketika arus di L1 berhenti karena
tiba-tiba volume udara masuk turun. Selain itu ia juga mencegah tidak terjadinya
loncatan bunga api.
Step2 p.26
Sirkuit kelistrikan pompa bahan bakar untuk D-EFI type (TCCS)
Perbedaan sirkuit tipe L dan D hanya pada pemasaannya (ground) saja. Tipe L masa
gulungan L1 di lakukan pada air flow meter, sedangkan tipe D masa gulungan L1
dilakukan oleh transistor setelah mendapat signal putaran Ne dari distributor.
6
Dept-mke-fuel system/hk/09
Cara kerja :
(1) Ignition switch ON:
Saat ignition switch di posisi
IG, relay EFI menyala.
7
Dept-mke-fuel system/hk/09
(2) Ignition switch START:
Saat mesin starer, sinyal STA (sinyal starter) dikirim ke ECU mesin dari terminal
ST pada ignition switch. Saat sinyal STA di input ke ECU mesin, mesin
menyalakan transistor dan relay bukaan rangkaian dinyalakan. Kemudian, arus
dibiarkan mengalir ke dalam pompa bahan bakar untuk mengoperasikan pompa
bahan bakar.
(3) Mesin hidup/bekerja
Seiring dengan hidupnya mesin, ECU mesin menerima sinyal NE dari crankshaft
position sensor, transistor tetap menyala dan pompa terus bekerja.
8
Dept-mke-fuel system/hk/09
(4) Apabila mesin dimatikan:
Bahkan saat ignition switch pada posisi ON, apabila mesin dimatikan, sinyal NE
tidak lagi di input ke ECU mesin, sehingga ECU mesin mematikan transistor,
mematikan relay bukaan rangkaian, dan menghentikan pompa bahan bakar.
Catatan :
DLC 1
Beberapa
model
kendaraan
dilengkapi dengan DLC1 seperti
tampak di kiri.
Saat termmianl +B dan terminal
FP
diberi
arus
pendek
SST
dengan
menggunakan
ignition switch di
posisi ON,
arus akan mengalir ke pompa
bahan
bakar
tanpa
melalui
circuit opening relay.
Dengan cara ini, pemeriksaan
tekanan
bahan
bakar
atau
operasi pompa dapat dilakukan
dengan memaksa pompa bahan
bakar untuk bekerja.
9
Dept-mke-fuel system/hk/09
Sirkuit kelistrikan pompa bahan bakar dengan pengontrol kecepatan
Berfungsi untuk mengontrol kecepatan pompa sehingga mengurangi pemakaian daya
listrik saat kebutuhan bahan bakar sedikit seperti pada putaran idling. Sedangkan bila
mesin distart, kecepatan tinggi, atau beban tinggi ECU akan mengaktifkan fuel pump
control relay, sehingga fuel pump berputar lebih cepat.
Cara kerja :
Engine ECU terus menerus menghitung lamanya penginjeksian setiap kali injeksi. Bila
mesin idling atau pada kondisi pemakain bahan bakar sedikit, maka ECU akan
meng’ON’ kan fuel pump control relay. Akibatnya titik kontak B berhubungan dan
arus mengalir ke pompa melalui resistor. Pada saat ini pompa akan berputar lebih
lambat.
Bila kebutuhan bahan bakar mesin meningkat seperti pada kondisi starting, beban
tinggi atau pada putaran tinggi, maka ECU akan meng’off’ kan fuel pump control
relay. Akibatnya kontak B terlepas dan kontak A berhubungan. Arus mengalir ke
pompa bahan bakar tanpa melalui resistor menyebabkan pompa berputar tinggi
10
Dept-mke-fuel system/hk/09
2.
Fuel Filter
Saringan bahan bakar (fuel filter)
berfungsi
kotoran
memisahkan
dalam
bahan
partikel
bakar.
Saringan ini dipasang pada sisi
saluran bahan bakar bertekanan
tinggi.
Secara
umum
interval
penggantiannya dilakukan setiap
40000 km.
11
Dept-mke-fuel system/hk/09
3.
Pulsation Damper
Tekanan kerja bahan bakar
sepanjang
tekanannya
jalur
aliran
diupayakan
tetap konstan pada besaran
2,55 atau 2,9 kg/cm². Oleh
karena itu apabila terjadi
penginjeksian , maka akan
timbul
fluktuasi
tekanan
dalam saluran tekan bahan
bakar, sehingga terjadi getaran.
Untuk mengurangi fluktuasi tadi dipasang pulsation damper yang menyerap
variasi getaran tersebut oleh sebuah diaphragm.
Tekanan bahan bakar dapat diperiksa dengan mudah dengan sekrup pulsation
damper. Beberapa jenis mesin tidak memiliki pulsation damper.
Catatan :
Mesin seperti daftar di bawah ini tidak dilengkapi pulsation damper yaitu :
- Mesin 4A-GE (D-type EFI) dari Mei 1987.
- Mesin 4A-GE (L type EFI) dari Agustus 1987
- Mesin 4A-FE seluruhnya.
4.
Pressure Regulator
Karena adanya fluktuasi tekanan akibat penginjeksian dan variasi perubahan
volume manifold, maka jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sedikit akan berubah
walaupun signal injeksi tetap. Oleh karena itu apabila volume yang akan
diinjeksikan selalu tepat, maka tekanan bahan bakar harus dipertahankan konstan
oleh pressure regulator.
12
Dept-mke-fuel system/hk/09
Cara Kerja :
Tekanan bahan bakar dari delivery pipe akan menekan diaphragm membuka valve,
sehingga sebagian bahan bakar akan kembali ke tangki. Apabila kevakuman yang
dihubungkan di bawah diaphragm dapat melawan tegangan pegas, maka volume
bahan bakar yang kembali ke tangki akan bertambah dan menurunkan tekanan
bahan bakar di saluran bahan bakar pada tingkat tertentu. Bila pompa berhenti
bekerja, maka pegas akan menutup katup, sehingga check valve dalam pompa
13
Dept-mke-fuel system/hk/09
bahan bakar dan katup dalam pressure regulator akan mempertahankan sisa
tekanan dalam saluran bahan bakar.
Catatan :
•
Pressure regulator tidak mungkin dilakukan penyetelan tekanan (2,55 kg/cm2),
dan bila terjadi kerusakan harus diganti.
•
Kerusakan pressure regulator, misalnya katupnya terganjal dan sebagainya, akan
menyebabkan turunnya tekanan sehingga mesin susah start, idlingnya kasar dan
tenaga berkurang.
5.
Injector
Injector adalah nosel electromagnit yang akan menginjeksikan bahan bakar sesuai
signal yang dikirim ECU.
Konstruksi :
Masing-masing injektor dipasang dengan sebuah heat insulator pada intake
manifold atau pada kepala silinder yang dekat dengan lubang pemasukan dan
masing-masing dihubungkan dengan delivery pipe.
Cara Kerja :
Bila injector menerima signal dari ECU, maka solenoid akan menjadi magnit dan
menarik plunger melawan tegangan pegas.
Oleh karena plunger dan needle valve merupakan satu unit, maka ketika plunger
tertarik needle valve-pun akan terangkat dari dudukannya dan bahan bakar akan
mengabut. Pengaturan volume bahan bakar yang diinjeksikan tergantung lamanya
signal yang dikirim ECU ke injector.
Catatan :
1.
Tidak boleh membongkar tutup pada ujung injektor dan hati-hatilah untuk
mencegah kotoran atau benda-benda asing masuk ke dalam needle valve.
2.
Jika bensin mengandung kadar sulfur yang tinggi, maka sulfur carbon deposit
akan bertumpuk sedikit demi sedikit pada needle valve, sehingga menyebabkan
volume injeksi berkurang dan tenaga berkurang, back fire, idling kasar dan
sebagainya.
3.
Bila terdapat kotoran di dalam katup injektor akan menyebabkan kebocoran
bahan bakar, akibatnya idling kasar, volume injeksi berkurang, tenaga
berkurang, akselerasi berkurang, back fire dan sebagainya.
14
Dept-mke-fuel system/hk/09
4.
bila solenoid dihubungkan langsung dengan tenaga baterai, maka coil akan
rusak. Selama pemeriksaan gunakan selalu resistor untuk menurunkan
tegangan.
Petunjuk penanganan O-ring:
•
O-ring tidak boleh di gunakan ulang.
•
Sewaktu memasang O-ring, mula-mula lapisi dengan bensin.
•
Sewaktu memasang injektor ke delivery pipe, jangan samapi merusak O-ring.
•
Dengan injektor terpasang dalam delivery pipe, putar indikator dengan tangan.
Bila tidak berotasi dengan baik, maka O-ring sudah rusak.
Tipe-Tipe Injektor
Ada banyak tipe injektor, tetapi secara umum dapat dibagi ke dalam tipe sebagai
berikut :
a.
Tipe Pintle (penyemprotan baik)
b.
Tipe Hole (sukat untuk tersumbat).
Dibuat oleh ND (bentuk katup tirus)
(1 atau 2 lubang)
Dibuat oleh Aisin (bentuk katup bola atau tirus
(1 atau 2 lubang)
c.
Nilai resistan
•
Resistan rendah ( 2 – 3 Ohm)
•
Resistan tinggi ( 13,8 Ohm)
15
Dept-mke-fuel system/hk/09
Tipe-Tipe Konektor Injektor
SIRKUIT KELISTRIKAN INJECTOR
Ada 2 tipe injector yaitu low resistance type dan high resistance type.
Bila transistor pada ECU menjadi ON, arus listrik akan mengalir melalui injector ke
terminal 10 dan 20 kemudian ke E1(massa), akibatnya injector menginjeksikan bahan
bakar.
Resistor Solenoid
Resistor solenoid menurunkan tegangan ke injektor untuk mencegah terjadinya
panas dan menstabilkan kerja injektor-injektor.
Resistor solenoid diperlukan karena tidak ada mechanical delay pada saat needle
valve bekerja, jumlah gulungan coil pada injektor solenoid telah dikurangi dan
diameter kawat diperbesar untuk meningkatkan respon injektor. Dengan cara ini
tahanan menjadi kecil, arus yang mengalir akan besar, dan dengan demikian umur
16
Dept-mke-fuel system/hk/09
pemakaian injektor rendah karena injektor menjadi panas. Dengan alasan ini resistor
dipasang seri untuk mengurangi tegangan yang dialirkan ke injektor.
6.
Cold Start Injector
Dipasang
pada
intake
chamber
berfungsi memperbaiki kemampuan
start mesin pada waktu mesin masih
dingin.
Cara kerja :
Cold start injector bekerja selama
mesin
distart
pendingin
mesin
dan
suhu
masih
air
rendah.
Lamanya injeksi maksimum dibatasi
oleh cold start injector time switch.
Bila kunci kontak diputar pada posisi ‘ST’ arus mengalir ke solenoid dan menarik
plunger melawan tegangan pegas. Oleh karena katup di ujung nosel terangkat, maka
bahan bakar akan mengabut pada cold start injector.
17
Dept-mke-fuel system/hk/09
7.
Cold Start Injector Time Switch
Berfungsi untuk mengatur
lamanya injeksi maksimum
dari cold start injector.
SIRKUIT KELISTRIKAN COLD START INJECTOR TIME SWITCH
Bila suhu masih rendah kontak
masih
tertutup.
Bila
kunci
kontak diputar pada posisi ‘ST’
arus akan mengalir ke cold start
injector, titik kontak, massa.
Bahan bakar akan diinjeksikan.
Ketika mesin sudah hidup dan
kunci kontak ‘ON’ bahan bakar
berhenti diinjeksikan.
Jika motor starter berputar lama
memungkinkan
terjadinya
penggenangan bahan bakar di
busi dan mesin sukar hidup.
Untuk mencegah hal ini, maka
ketika arus mengalir ke heat coil
( 1) dan ( 2) elemen bimetal
menjadi panas dan titik kontak
akan terbuka, sehingga arus
yang mengalir ke cold start
injector terhenti.
18
Dept-mke-fuel system/hk/09
D.
Metode Injeksi Bahan Bakar dan Waktu Pengapian
Metode injeksi bahan bakar adalah untuk menginjeksikan bahan bakar secara
independen dalam tiap silinder atau untuk secara simultan menginjeksi bahan bakar
ke semua silinder.
Ada juga berbagai waktu pengapian, seperti injeksi pada waktu yang ditentukan
atau injeksi sesuai dengan perubahan dalam jumlah intake udara atau putaran
mesin.
Metode dasar metode injeksi dan waktu pengapian adalah sebagai berikut. Sebagai
tambahan, semakin besar volume injeksi, awal waktu pengapian semakin cepat.
Injection Duration Control
1.
Independen (Sequential)
Bahan bakar diinjeksikan secara independen untuk tiap silinder sekali setiap
dua rotasi crankshaft.
19
Dept-mke-fuel system/hk/09
2.
Group
Bahan bakar diinjeksikan untuk tiap group sekali setiap dua rotasi crankshaft.
•2 group
•3 group
•4 group
20
Dept-mke-fuel system/hk/09
3.
Simultan
Injeksi dilakukan secara simultan ke silinder sekali setiap rotasi crankshaft.
Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk pembakaran diinjeksikan dalam
dua kali injeksi.
Kontrol Durasi Injeksi Bahan Bakar
ECU mesin mengubah volume injeksi bahan bakar dengan mengubah durasi injeksi
dari injektor.Durasi aktual ditentukan oleh dua hal berikut.
1. Durasi ditentukan oleh jumlah intake udara dan putaran mesin.
2. Beragam durasi injeksi korektif ditentukan oleh sinyal dari berbagai sensor.
Durasi yang akhirnya di output ECU mesin ke dalam injektor ditambahkan
berbagai koreksi ke durasi dasar injeksi.
Ada koreksi-koreksi berikut:
•
Start enrichment
•
Warm-up enrichment
•
Air-fuel ratio feedback correction (untuk beberapa model)
•
Acceleration enrichment
•
Fuel cut-off
•
Power enrichment
•
Koreksi-koreksi lain
21
Dept-mke-fuel system/hk/09
22
Dept-mke-fuel system/hk/09
E. Koreksi Bahan Bakar
1.
Start Enrichment
Durasi dasar tidak dapat dihitung dari jumlah intake udara karena putaran mesin
rendah dan perubahan dalam jumlah intake udara besar di saat starter. Karenanya,
durasi saat starter ditentukan oleh suhu cairan pendingin. Suhu cairan pendingin
dideteksi oleh water temperature sensor.
Semakin rendah suhu air, penguapan bahan baker semakin buruk. Karenanya,
campuran udara-bahan bakar diperkaya dengan memperlama durasi.
ECU mesin menentukan bahwa mesin sedang distarter saat putaran mesin adalah 400
rpm
atau kurang. Saat putaran tiba-tiba turun dibawah 400 rpm akibat penambahan beban
mendadak, hysteresis digunakan untuk mencegah ECU mesin mendeteksi mesin yang
sudah di starter. Start ulang, kecuali putar mesin jatuh hingga di bawah 200 rpm.
PETUNJUK SERVIS:
Apabila ada kerusakan dengan water temperature sensor, dapat dianggap kondisi
starter paling buruk.
23
Dept-mke-fuel system/hk/09
2.
Warm-Up Enrichment
Jumlah injeksi bahan bakar ditingkatkan karena penguapan bahan bakar buruk
selama mesin dingin. Saat suhu pendingin rendah, durasi ditambah agar campuran
udara-bahan bakar lebih kaya untuk mendapatkan kemampuan berkendara selama
mesin dingin.
Koreksi maksimum adalah dua kali lebih panjang dari suhu normal.
Apabila ada kerusakan dengan water temperature sensor, dapat dianggap kondisi
berkendara buruk.
3.
Air-Fuel Ratio Feedback Correction (Untuk Kebanyakan Model)
Apabila tidak ada fluktuasi besar pada beban atau putaran mesin, seperti pada engine
idle atau berkendara dengan kecepatan konstan setelah pemanasan, bahan baker
(campurannya dekat dengan rasio teoritis) disuplai sesuai dengan intake udara.
Koreksi berikut diberikan saat berkendara dengan kecepatan konstan setelah
pemanasan.
Kontrol feedback menggunakan oxygen sensor (kontrol feedback rasio udara-bahan
bakar) :
ECU mesin menentukan durasi dasar untuk mencapai rasio bahan bakar-udara
teoritis.
24
Dept-mke-fuel system/hk/09
Tetapi, perubahan kecil dari rasio teoritis terjadi menuruti kondisi aktual mesin,
perubahan akibat waktu dan kondisi lain. Karenanya, oxygen sensor mendeteksi
konsentrasi oksigen pada gas buangan untuk menentukan apakah durasi sudah
mencapai rasio teoritis.
Bila ECU mesin dari sinyal oxygen sensor menentukan bahwa rasio udara-bahan
bakar lebih kaya disbanding rasio teoritis, mesin ECU memperpendek durasi agar
campuran lebih tipis. Sebaliknya, apabila rasio tipis, mesin akan memperpanjang
durasi agar campuran jadi lebih kaya.
Kontrol feedback bekerja untuk menjaga rasio rata-rata pada rasio teoritis dengan
melakukan koreksi kecil secara berulang.(Ini disebut operasi "closedloop")
25
Dept-mke-fuel system/hk/09
4.
Acceleration Enrichment
Rasio menjadi lebih tipis, terutama selama awal akselerasi karena kekurangan suplai
bahan bakar terjadi selama akselerasi akibat perubahan intake udara saat pedal gas
diinjak. Karenanya, durasi injeksi ditambah untuk menambah volume.
Akselerasi ditentukan oleh kecepatan perubahan pada sudut bukaan throttle valve.
Koreksi selama akselerasi meningkat tajam pada awal akselerasi dan berkurang
sampai peningkatan berakhir. Semakin besar akselerasi, volume injeksi juga
bertambah.
5.
Fuel Cut-Off
Selama deselerasi, operasi injeksi berhenti sesuai kondisi deselerasi untuk mengurangi
gas buangan berbahaya dan meningkatkan efek rem mesin. Kemudian sistem fuel cutof diaktifkan untuk memutus aliran bahan bakar.
Kondisi deselerasi ditentukan oleh bukaan throttle valve dan putaran mesin. saat
katup tertutup dan kecepatan tinggi, kendaraan melambat.
26
Dept-mke-fuel system/hk/09
Fuel cut-off control
Kontrol fuel cut-off menghentikan injeksi bahan bakar saat putaran mesin lebih dari
kecepatan yang ditentukan dan throttle valve tertutup. Injeksi bahan bakar
dilanjutkan saat putarann mesin berkurang atau throttle valve terbuka.
6.
Power Enrichment
Saat beban berat, ada intake udara yang besar, seperti pada jalan menanjak.
Karenanya sulit untuk mencampur bahan bakar dengan intake udara.
Sebagian intake udara tidak digunakan dalam pembakaran. Karena itu, lebih banyak
bahan bakar diinjeksikan agar semua intake udara terpakai dan meningkatkan
kekuatan.
Beban berat ditentukan dari bukaan throttle position sensor, putaran mesin, dan
massa intake udara (VG atau PIM). Semakin besar VG atau PIM atau lebih besar
kecepatan, rasio pertambahan bertambah.
Jumlah juga ditambah saat sudut bukaan throttle valve mencapai nilai tertentu atau
lebih. Koreksi pertambahan berkisar 10% hingga 30%.
27
Dept-mke-fuel system/hk/09
7.
Koreksi Intake Air Temperature
Densitas udara berubah tergantung suhu udara. Karenanya, koreksi dilakukan untuk
meningkatkan atau mengurangi volume bahan bakar sesuai dengan intake air
temperature untuk mengoptimalkan rasio campuran.
Intake air temperature dideteksi oleh intake air temperature sensor. ECU mesin di set
ke suhu standar 20°C (68°F).Jumlah koreksi ditentukan saat suhu lebih atau kurang
dari suhu ini. Saat intake air temperature rendah, jumlah dinaikkan karena densitas
udara tinggi. Saat suhu tinggi, jumlah dikurangi karena densitas udara rendah.
Koreksinya berkisar 10%.
28
Dept-mke-fuel system/hk/09
F.
1.
INSTRUCTIONAL SHEET
EFI MAIN RELAY
Pemeriksaan EFI main relay
1.
Periksa kontinuitas relay
(a) Gunakan ohm meter, periksa ada kontinuitas antara terminal 1 dan 3.
(b) Periksa tidak ada kontinuitas antara terminal 2 dan 4. bila kontinuitas tidak
sesuai spesifikasi, ganti relay
2.
Periksa kerja relay
(a) Hubungkan voltase baterai pada terminal 1 dan 3.
(b) Gunakan ohm meter, periksa ada kontinuitas antara terminal 2 dan 4. bila
kontinuitas tidak sesuai spesifikasi, ganti relay
Lembar Pemeriksaan
Item
OHM meter (coret salah satu)
1.(a) Terminal 1 dan 3
Ada/tidak ada kontinuitas
1.(b) Terminal 2 dan 4
Ada/tidak ada kontinuitas
2.(b) Terminal 2 dan 4
Ada/tidak ada kontinuitas
29
Dept-mke-fuel system/hk/09
2.
CIRCUIT OPENING RELAY
1.
Periksa kontinuitas relay
(a) Gunakan ohm meter, periksa ada kontinuitas antara terminal 1 dan 3.
(b) Periksa tidak ada kontinuitas antara terminal 2 dan 4. bila kontinuitas tidak
sesuai spesifikasi, ganti relay
2.
Periksa kerja relay
(a) Hubungkan voltase baterai pada terminal 1 dan 3.
(b) Gunakan ohm meter, periksa ada kontinuitas antara terminal 2 dan 4. bila
kontinuitas tidak sesuai spesifikasi, ganti relay
3.
Hubungan lnagsung
(a) Gunakan kabel jumper dan hubungkan terminal +B dengan FP. Bila pompa
tidak berputar atau tidak terdengar suara, maka ganti pompa.
Lembar Pemeriksaan
Item
OHM meter (coret salah satu)
1.(a) Terminal 1 dan 3
Ada/tidak ada kontinuitas
1.(b) Terminal 2 dan 4
Ada/tidak ada kontinuitas
2.(b) Terminal 2 dan 4
Ada/tidak ada kontinuitas
3.(a) Terminal +B dan FP
Pompa/tidak bekerja
30
Dept-mke-fuel system/hk/09
3.
KERJA INJEKTOR
1.
Hidupkan mesin atau start
2.
Gunakan soundscope untuk memeriksa adanya suara operasi yang normal sesuai
dengan putaran mesin
3.
Bila tidak tersedia soundscope, pemeriksaan dapat dilakukan dengan merasakan
hambatan kerja injektor menggunakan jari
Lembar Pemeriksaan
Item
Kondisi
Injektor # 1
Normal/tidak
Injektor # 2
Normal/tidak
Injektor # 3
Normal/tidak
Injektor # 4
Normal/tidak
31
Dept-mke-fuel system/hk/09
4.
RESISTANSI INJEKTOR
1.
Lepaskan semua konektor injektor
2.
Gunakan Digital Ohm meter
3.
Ukur nilai resistansi injector coil
Lembar Pemeriksaan
Item
Dibersihkan (√)
Volume (CC)
Injektor # 1
Injektor # 2
Injektor # 3
Injektor # 4
5.
VOLUME PENGINJEKSIAN INJEKTOR
1.
Lepaskan semua injektor
2.
Tempatkan injektor pada injector cleaner
3.
Bersihkan injektor dengan injector cleaner
4.
Ukur volume injeksi bahan bakar.
Lembar Pemeriksaan
Item
Dibersihkan (√)
Volume (CC)
Injektor # 1
Injektor # 2
Injektor # 3
Injektor # 4
32
Dept-mke-fuel system/hk/09
Download