xiv TINJAUAN PUSTAKA Gaharu merupakan hasil dari pohon atau

advertisement
TINJAUAN PUSTAKA
Gaharu merupakan hasil dari pohon atau kayu dengan famili Thymeleaceae
dan bermarga Aquilaria. Aquilaria malaccensis adalah sumber utama gaharu
(agarwood). Guna menghindari tumbuhan penghasil gaharu di alam tidak punah dan
pemanfaatannya dapat lestari maka perlu upaya konservasi, baik in-situ (dalam
habitat) maupun ek-situ (di luar habitat) dan budidaya serta rekayasa untuk
mempercepat produksi gaharu dengan teknologi induksi (inokulasi). Sebaran Pohon
Gaharu di Asia diantaranya adalah di India, Laos, Burma, Malaysia, Vietnam, dan
Indonesia. Sedangkan di Indonesia sendiri Pohon Gaharu tersebar di Pulau Irian,
Sumarta, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, maluku dan sedikit di Jawa bagian
Barat. Beberapa jenis tanaman gaharu yang dikenal antara lain Aquilaria
malaccensis, A. filaria, A. hirta, A. agalloccha, A. macrophylum dan beberapa jenis
lainnya. Saat ini A. Malaccensis merupakan jenis yang paling baik dalam
menghasilkan minyak gaharu (Purwanto, 1999).
Dalam perdagangan, gaharu dikenal dengan nama agarwood, aloewood dan
eaglewood. Gaharu memiliki 4 kelas mutu yaitu Super, A, B, dan C. Kelas Super
digolongkan Gubal Gaharu sedangkan kelas A hingga C disebut Kemedangan. Gubal
gaharu memiliki bentuk beragam, berwarna hitam dan sangat wangi. Sedangkan
Kemedangan berukuran besar, berwarna coklat hingga coklat kehitaman. Aromanya
lebih rendah dari pada Gubal Gaharu (Situmorang, 2005).
A. malaccensis merupakan salah satu tanaman kehutanan yang telah
dikembangkan dengan teknik kultur jaringan. Tanaman ini merupakan salah satu hasil
xiv
Universitas Sumatera Utara
hutan non kayu Indonesia yang memiliki nilai jual yang sangat mahal. Potensi gaharu
yang sangat tinggi biasanya berasal dari jenis A. malaccensis, A. hirta, A.
macrophylum dll. Dan yang paling tinggi hasil gaharunya adalah jenis A. malaccensis
(Sumarna, 2009).
A. malaccensis memiliki morfologi atau ciri-ciri fisiologi yang sangat unik,
dimana tinggi pohon ini mencapai 40 meter dengan diameter 60 cm. Pohon ini
memiliki permukaan batang licin, warna keputihan, kadang beralur dan kayunya agak
keras. Tanaman ini memiliki bentuk daun lonjong agak memanjang, panjang 6-8 cm,
lebar 3-4 cm, bagian ujung meruncing. Daun yang kering berwarna abu-abu kehijaun,
agak bergelombang, melengkung, permukaan daun atas-bawah licin dan mengkilap,
tulang daun sekunder 12-16 pasang. Tanaman ini memiliki bunga yang terdapat
diujung ranting, ketiak daun, kadang-kadang di bawah ketiak daun. Berbentuk lancip,
panjang sampai 5 mm. Dan buahnya berbentuk bulat telor, tertutup rapat oleh rambutrambut yang berwarna merah. Biasanya memiliki panjang hingga 4 cm lebar 2,5 cm
(Biro Pusat Statistik, 2004).
A. malaccensis sesuai ditanam di antara kawasan dataran rendah hingga ke
pergunungan pada ketinggian 0 – 750 meter dari permukaan laut dengan curah hujan
kurang dari 2000 mm/Thn. Suhu yang sesuai adalah antara 27°C hingga 32°C dengan
kadar cahaya matahari sebanyak 70%. Kesesuaian tanah adalah jenis lembut dan liat
berpasir dengan pH tanah antara 4.0 hingga 6.0 dan biji yang berkualitas baik amat
penting untuk tujuan pembenihan. Buah A. malaccensis berbentuk kapsul, dengan
panjang 3.5 cm hingga 5 cm, ovoid dan berwarna coklat. Kulitnya agak keras dan
berbaldu. Mengandung 3 hingga 4 biji benih bagi setiap buah (Sumarna, 2009).
xv
Universitas Sumatera Utara
Pupuk daun Gandasil D merupakan pupuk anorganik yang dirancang sebagai
makanan seimbang yang lengkap dengan unsur hara makro (N, P, K Ca, Mg ,dan S)
dan mikro (B, Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, Co, dan Cl) untuk berbagai jenis tanaman (Lingga
dan Marsono, 2001). Selain itu dikatakan pula oleh Hasan ( 1997) bahwa pupuk ini
juga mengandung antibiotik (pemusnah kuman) serta vitamin yang berfungsi
mengaktifkan sel-sel yang rusak atau mati, mendorong pertumbuhan sel-sel baru,
merangsang pertumbuhan batang, daun lebih menghijau serta bunga lebih meningkat.
aplikasi naungan (misalnya paranet) sangat diperlukan. Pengaturan tingkat kerapatan
naungan diperlukan untuk mengatur intensitas cahaya sesuai dengan kebutuhan bibit.
Kebutuhan cahaya setiap jenis akan berbeda. Pada jenis yang membutuhkan cahaya,
naungan yang terlalu rapat akan menyebabkan terjadinya etiolasi, sedangkan naungan
yang kurang akan menyebabkan kurangnya perlindungan tanaman (bibit) dari sinar
matahari langsung, curah hujan yang tinggi, angin serta fluktuasi suhu yang ekstrim
(Schmidt, 2002).
Manfaat Gaharu
Pemanfaatan gaharu yang paling banyak adalah dalam bentuk bahan baku
(bongkah kayu, cacahan, habuk). Setiap produk yang dihasilkan memiliki sifat dan
warna yang berbeda. Aroma wangi atau harum dengan cara membakar secara
sederhana banyak dilakukan oleh masyarakat Timur Tengah (seperti Saudi Arabia,
Uni Emirat Arab, Yaman, Oman) menggunakan gaharu untuk mengharumkan tubuh
dan ruangan. Sedangkan penggunaan yang lebih bervariasi banyak dilakukan di Cina,
Korea seperti bahan baku industri minyak wangi, obat-obatan, kosmetik, dupa, dan
xvi
Universitas Sumatera Utara
pengawet berbagai jenis aksesori serta untuk keperluan kegiatan relijius (Salampesi,
2004).
Gaharu selain dibutuhkan sebagai bahan parfum dan kosmetika, juga dapat
diproduksi sebagai bahan obat herbal untuk pengobatan stress, rheumatik, liver,
radang ginjal dan lambung, bahan antibiotik TBC serta kanker dan tumor. Selain itu
gaharu juga sudah dimanfaatkan bukan hanya gubalnya akan tetapi bagian daun,
batang, kulit batang dan akarnya juga sudah dimanfaatkan sebagai bahan untuk
merawat wajah dan menghaluskan kulit. Daun pohon gaharu bisa dibuat menjadi teh
daun pohon gaharu yang membantu kebugaran tubuh. Senyawa aktif agarospirol yang
terkandung dalam daun pohon gaharu dapat menekan sistem syaraf pusat sehingga
menimbulkan efek menenangkan, teh gaharu juga ampuh sebagai obat anti mabuk
(Asgarin, 2004).
Kandungan yang terdapat pada Gaharu
Kandungan kimia yang terdapat dalam gaharu memiliki enam komponen utama
berupa furanoid sesquiterpen diantaranya a-agarofuran,b-agarofuran dan agarospirol.
Selain itu gaharu juga mengandung minyak berupa chromone. Chromone biasanya dapat
menyebabkan bau harum dari gaharu ketika dibakar. Sementara kandungan minyak atsiri
yang banyak dikandung gaharu adalah sequiterpenoida, cudesmana dan paleman
(Sumarna, 2009).
Perdagangan Gaharu
Permintaan pasar terhadap gaharu terus meningkat. Gaharu selama ini
diperdagangkan sebagai obat (terutama di Cina dan India), parfum dan dupa
(terutama di Jepang, negara-negara arab dan Timur tengah) serta anti serangga di
xvii
Universitas Sumatera Utara
berbagai negara. Kondisi iklim yang panas dan kegemaran mengkonsumsi daging
membuat tubuh mereka bau menyengat sehingga wangi gaharu digunakan sebagai
pangharum (Suhartono dan Mardiastuti, 2003).
Nilai Ekonomi kayu gaharu banyak diperdagangkan dengan harga jual yang
sangat tinggi. terutama untuk gaharu dari tanaman famili Themeleaceae dengan jenis
Aquilaria spp. yang dalam dunia perdangangan disebut sebagai gaharu beringin.
Untuk jenis gaharu dengan nilai jual yang relatif rendah, biasanya disebut sebagai
gaharu buaya. Selain ditentukan dari jenis tanaman penghasilnya, kualitas gaharu
juga ditentukan oleh banyaknya kandungan resin dalam jaringan kayunya. Semakin
tinggi kandungan resin didalamnya maka harga gaharu tersebut akan semakin mahal
dan begitu pula sebaliknya.(Sumarna dan Santoso, 2004).
Pemeliharaan Gaharu
Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan, pemberian pupuk dan
pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan tergantung pada kebutuhan
bibit, penyiangan dilakukan terhadap rumput yang masih kecil-kecil supaya tidak
merusak tanaman pokok, pengendalian hama dilakukan dengan cara penyemprotan
terhadap bibit apabila tampak ada gejala-gejala penyakit (seperti kutu putih di bagian
belakang daun atau daun yang dapat mengakibatkan kematian bibit. Pemeliharaan
dalam bentuk pendangiran bertujuan untuk mencegah persaingan ruang tumbuh
antara tanaman pokok dengan tanaman lainnya dan juga untuk menggemburkan tanah
sehingga tanah menjadi lebih dingin dan akar tanaman mendapatkan hawa yang
cukup di seputar piringan tanaman (Iriansyah et al, 2006 ).
xviii
Universitas Sumatera Utara
Download