(ctl) dan open ended terhadap hasil be

advertisement
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING ANDLEARNING (CTL) DAN
OPEN ENDED TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI
KREATIVITAS SISWA
( Pada Kelas VII Semester II SMP Negeri 1 ANDONG )
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
PENDIDIKAN MATEMATIKA
Oleh :
VERA LUSIANA
A410090264
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING ANDLEARNING (CTL) DAN
OPEN ENDED TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI
KREATIVITAS SISWA
( Pada Kelas VII Semester II SMP Negeri1 ANDONG )
Vera Lusiana1 , dan Idris Harta2.
1
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2
Staf Pengajar UMS Surakarta.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya: 1) pengaruh
perbedaan antara strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
dan Open Ended terhadap hasil belajar matematika. (2) pengaruh perbedaan
kreativitas siswa terhadap hasil belajar matematika. (3) interaksi pengaruh strategi
pembelajaran dan kreativitas terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian
termasuk eksperimen. Populasinya seluruh siswa kelas VII SMP N I Andong tahun
ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE,
dan VIIG. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIIE dikenai
strategi CTL dan VIIF dikenai strategi Open Ended. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah cluster random sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data digunakan analisis
variansi dua jalur sel tak sama yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis
untuk uji normalitas dan uji homogenitas. Uji lanjut analisis variansi digunakan
komparasi ganda dengan metode Scheffe. Dari hasil analisis data dengan taraf
signifikansi 5 % diperoleh bahwa: (1) Ada perbedaan antara strategi pembelajaran
(CTL) dan strategi pembelajaran (Open Ended) terhadap hasil belajar matematika
siswa {(FA = 4,29154) > (Ftabel = 4,004)}. (2) Ada perbedaan hasil belajar
matematika ditinjau dari kreativitas {(FB = 4,0265) > (Ftabel = 3,153)}. (3) Tidak
terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas siswa terhadap hasil
belajar matematika {(FAB = 1,214) < (Ftabel = 3,153)}.
Kata Kunci :Hasi Belajar Matematika, Kreativitas Siswa, Strategi Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Open Ended.
PENDAHULUAN
Matematika merupakan mata pelajaran yang diberikan pada setiap jenjang
pendidikan dari mulai SD, SMP sampai SMA. Jam pelajaran matematika juga lebih
banyak dibandingkan mata pelajaran lain. Matematika juga menjadi salah satu
pelajaran yang diikutsertakan dalam UN (Ujian Nasional). Hal ini menunjukkan
bahwa Matematika merupakan salah satu bidang studi yang mempunyai peran
penting dalam dunia pendidikan.
Namun pada kenyataannya banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami pelajaran matematika. Sebagian siswa tersebut berpendapat bahwa
matematika merupakan momok yang harus dihindari. Hal tersebut mengakibatkan
hasil belajarnya kurang sesuai dengan harapan. Sihombing (2012) menjelaskan
Grafik kemampuan matematika siswa di Indonesia masih berbentuk segitiga sama
kaki, artinya jumlah siswa yang memiliki kemampuan menengah ke bawah lebih
dominan, serta perbedaan kemampuan siswa yang pintar dengan siswa rata-rata
sangat jauh.
Menurut Elin (2008, 111),untuk mengatasi masalah tersebut, agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan optimal maka banyak strategi, model, pendekatan
dan metode pengajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Namun
dalam memilih model yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi
bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Sistem
pengajaran
yang
baik
seharusnya
dapat
membantu
siswa
mengembangkan diri secara optimal serta mampu mencapai tujuan-tujuan belajarnya.
Dewasa ini, ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak dapat
belajar lebih baik jika anak tersebut mengalami langsung apa yang dipelajarinya.
Dengan demikian, proses belajar-mengajar perlu berorientasi pada kebutuhan dan
kemampuan siswa. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar-mengajar
harus memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berguna baginya.
(Elin Rosalin, 2008: 3)
Berdasarkan uraian tersebut, maka seorang guru dituntut agar dapat memilih
strategi pembelajaran yang tepat agar pembelajaran yang dilakukan berjalan secara
efektif dan efisien. Koswara dan Halimah (2009:100) menjelaskan bahwa proses
pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa.
Lanjut Koswara dan Halimah (2008: 41) kreativitas didefinisikan sebagai suatu
pengalaman untuk mengungkapkan dan mengaktualisasikan identitas seseorang
secara terpadu dalam hubungan erat dengan diri sendiri, orang lain dan alam.Orang
yang kreatif selalu ingin mengalami perubahan dalam sesuatu hal yang dari biasa
menjadi hal baru, dan perubahan itu terutama lebih menyangkut perorangan dengan
memanfaatkan potensi dirinya dari pada kelompok (Koswara dan Halimah ,2009:53).
Untuk mengatasi hasil belajar matematika, peneliti menggunakan strategi
pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dan Open Ended. Menurut Erlin
(2008:27) CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, dengan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Sehingga CTL dapat
membantu siswa melihat makna dari pelajaran sekolah yang sedang mereka pelajari
dengan menghubungkan pelajaran tersebut dengan
kehidupan sehari-hari dan
biasanya apa yang mereka alami sendiri dapat lebih melekat dalam ingatannya.
Sedangkan Open Ended lebih menekankan pada pemberian masalah terbuka
kepada siswa. Elin (2008:114) menjelaskan Open Ended merupakan pembelajaran
yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan
solusinya juga beragam (multi jawab, fluency). Peran positif dari pembelajaran ini
yaitu dapat melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi,
kritis, komunikasi-iteraksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi (Elin,2008:114).
Tujuan penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis dan menguji
strategi pembelajaran CTL, strategi pembelajaran Open Ended dan kreativitas siswa
terhadap hasil belajar matematika.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Metode penelitian
quasi eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang tidak semua
terkendalikan. Dalam penelitian ini yaitu strategi pembelajaran CTL dan Open Ended
serta kreativitas siswa.
Tempat yang digunakan untuk penelitian mengenai eksperimentasi strategi
pembelajaran CTL dan Open Ended ditinjau dari kedisiplinan siswa adalah di SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta.Pelaksanaan penelitian ini pada semester genap tahun
ajaran 2012/2013 yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.
Populasi penelitian seluruh siswa kelas VII SMP N I Andong tahun ajaran
2012/2013 yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE, dan
VIIG. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIIE sebagai
kelas Eksperimen 1yang dikenai strategi CTL dan VIIF sebagai kelas Eksperimen 2
yang dikenai strategi Open Ended.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat,
variabel bebasnya yaitu strategi pembelajaran dan kreativitas siswa.Strategi
pembelajaran merupakan suatu cara penyampaian materi yang dilakukan oleh guru
kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Digunakan dua strategi
pembelajaran dalam penelitian ini, yaitu strategi CTL untuk kelas Eksperimen 1 dan
Open Ended untuk kelas Eksperimen 2. Sedangkan kreativitas siswa adalah suatu
pengalaman untuk mengungkapkan dan mengaktualisasikan identitas seseorang
secara terpadu dalam hubungan eratnya dengan diri sendiri, orang lain dan
alam.Indikator yang digunakan untuk mengukur kreativitas siswa yaitu mampu
mengatasi masalah matematika dengan berbagai cara, menghasilkan gagasan,
jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, optimis, Menghargai waktu. Variabel
terikatnya hasil belajar matematika.Hasil belajar matematika merupakan hasil yang
dicapai siswa sebagai buktikeberhasilan proses belajar mengajar matematika yang
dialami siswa.
Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes dan dokumentasi.Metode
tes digunakan untuk mengumpulkan data nilai hasil belajar matematika. Angket
dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang kreativitas siswa yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa. Metode dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data nama siswa dan tentang keadaan awal siswa yang
diambil dari ujian akhir semester ganjil bidang studi matematika kelas VII.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari uji prasyarat
analisis, uji hipotesis dan uji komparasi ganda. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji
normalitas dan uji homogenitas.Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
sampel dari populasi penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Metode yang
digunakan yaitu metode Lilliefors (Budiyono, 2009: 170) Uji homogenitas digunakan
untuk menguji seragam atau tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari
populasi yang sama. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji Leven’s
dengan bantuan SPSS 17.0
Uji Hipotesis yang digunakan adalah Anava 2 Jalur dengan Sel Tak Sama.
Anava 2 Jalur dengan Sel Tak Sama bertujuan untuk menguji signifikansi perbedaan
efek (pengaruh) 2 variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji komparasi ganda
sebagai tindak lanjut dari analisis variansi jika analisis variansi tersebut menunjukkan
bahwa hipotesis nol ditolak. Untuk uji lanjutan setelah analisis variansi digunakan
metode scheffe. Uji scheffe dilakukan apabila Ho ditolak dan variansi bebas dari Ho
yang ditolak tersebut minimal terdiri dari 3 kategori. Jika Ho ditolak tetapi variabel
bebas dari Ho tersebut terdiri dari 2 kategori maka untuk melihat perbedaan pengaruh
antara kedua kategori mengikuti perbedaan rataannya
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Hasil Analisis Anava Dua Jalur dengan Sel Tak Sama
Sumber
JK
dK
Varian
869,916
1
Strategi
Pembelajaran
(A)
2
kreativitas (B) 1632,37
2
Interaksi (AB) 492,266
11959,57 59
Galat
14954,13 64
Total
Tabel 2 Rerata Marginal
RK
Fobs
Fα
Keputusan
869,9156
4,2915
4,004
H0A Ditolak
816,1872
246,1329
202,705
4,0265
1,2142
3,153
3,153
H0B Ditolak
H0AB Diterima
Strategi
Kreativitas
Rerata
Pembelajaran
Tinggi
Sedang
Rendah
Marginal
Strategi
82,77777778
73,84615385
78
77,6563
80,5
69,09090909
62,91666667
70,303
81,5789
71,6667
69,7727
pembelajaran CTL
Strategi
pembelajaran
Open
Ended
Rerata Marginal
200
150
100
50
0
kelas eksperimen 2
kreativitas
siswa
kategori
tinggi
Gambar 1
kreativitas
siswa
kategori
sedang
kreativitas
siswa
kategori
rendah
kelas eksperimen 1
Berdasarkan Tabel 1, diperoleh hasil analisis:
1. Hipotesis Pertama
Uji perbedaan hasil belajar matematika dengan strategi Contextual Teaching
and Learning (CTL) dan Open Ended, menggunakan ANAVA dua jalan sel tak sama
pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai FA = 4,29 dan Ftabel = 4,004 . Oleh karena FA
> Ftabel ; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada perbedaan antara strategi
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Open Ended terhadap hasil belajar
atau boleh dikatakan strategi pembelajaran memberikan pengaruh signifikan
terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan segi empat.
Berdasarkan tabel 2, hasil analisis data pada penelitian ini, diperoleh nilai
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77,656 untuk kelas eksperimen satu (CTL) dan
nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 70,303 untuk kelas eksperimen dua (Open
Ended). Dengan membandingkan rata-rata nilai hasil belajar kedua kelas eksperimen
tersebut, dapat dilihat bahwa strategi CTL memiliki nilai rata-rata hasil belajar yang
lebih tinggi dari pada strategi Open Ended, sehingga dapat disimpulkan bahwa
strategi CTL lebih baik dari pada Strategi Open Ended.
Keunggulan Strategi CTL dari strategi Open Ended, dapat pula dilihat melalui
proses berjalannya pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Kelas yang
diberi strategi pembelajaran CTL yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari, menunjukkan kegiatan yang lebih aktif melalui
kegiatan diskusi bersama kelompoknya untuk menyelesaikan permasalahan yang
diberikan oleh guru dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa juga
terlihat antusias untuk bertanya tentang sesuatu yang tidak mereka pahami.
Sedangkan siswa yang diberi pembelajaran melalui strategi pembelajaran
Open Ended kurang aktif karena siswa mengalami kesulitan memahami masalah dan
memecahkannya. Hal ini terjadi karena guru bermaksud memberi kebebasan kepada
siswa untuk memilih cara dan pendekatan pemecahan masalah sesuai dengan tujuan
pembelajaran open-ended yaitu untuk mengembangkan kegiatan kreatif dan pola
pikir matematis peserta didik melalui problem solving secara simultan. Dengan kata
lain kegiatan kreatif dan pola pikir matematis peserta didik harus dikembangkan
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap peserta didik. Namun pada
penerapannya kebebasan yang diberikan membuat siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan masalah.
2. Hipotesis kedua
Uji perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan kreativitas tinggi,
sedang dan rendah, menggunakan ANAVA dua jalan sel tak sama pada taraf
signifikan 5% diperoleh nilai FB = 4,026 dan Ftabel = 3,153 . Oleh karena FA >Ftabel ;
maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang
mempunyai kreativitas tinggi, sedang dan rendah atau kreativitas memberikan
pengaruh signifikan terhadap hasil belajar.
Karena H0B ditolak sehingga dilakukan uji komparasi ganda antar kolom
dengan menggunakan model Scheffe dan secara singkat dapat dilihat pada tabel 2
berikut:
Tabel 2
𝑿𝒕 − 𝑿𝒔
H0
𝟐
(
𝟏
𝟏
+ )
π’π’Š 𝒏𝒋
RKG
Fobs
Fα
Keputusan
µt = µ s
79,77390606
0,094298246
202,70
5.1401
6,303
H0 diterima
µt = µ r
22,82716049
0,098086124
202,70
7.01098
6,303
H0 ditolak
µs = µ r
17,25443787
0,087121212
202,70
0.2031
6,303
H0 diterima
Keterangan:
µt
= rerata siswa yang mempunyai kreativitas tinggi
µs
= rerata siswa yang mempunyai kreativitas sedang
µr
= rerata siswa yang mempunyai kreativitas rendah
Berdasarkan tabel 2, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa kelompok
kreativitas tinggi dan siswa kelompok kreativitas sedang.
b. Terdapat perbedaan hasil belajar
yang signifikan antara siswa kelompok
kreativitas tinggi dan siswa kreativitas rendah. Karena rerata untuk siswa
kelompok kreativitas tinggi lebih besar dibandingkan kelompok kreativitas
rendah maka siswa dengan kreativitas tinggi lebih baik hasil belajarnya
daripada siswa dengan kreativitas rendah.
c. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa kelompok
kreativitas sedang dan siswa kelompok kreativitas rendah.
3. Hipotesis ke tiga
Dari uji ANAVA dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikan 5% diperoleh
nilai FAB = 1,21 dan Ftabel = 3,153. Oleh karena FAB <Ftabel ; maka H0 diterima, yang
berarti bahwa tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran CTL dan Open Ended
dengan kreativitas belajar siswa.
Tidak adanya interaksi antara strategi pembelajaran CTL dan Open Ended
dengan kreativitas belajar siswa dapat dilihat pada grafik profil gambar 4.5 dengan
tidak berpotongannya antara profil variabel bebasnya yaitu strategi pembelajaran dan
kreativitas siswa. Hal ini memberi arti bahwa pada setiap kategori kreativitas siswa
(tinggi, sedang dan rendah), strategi pembelajaran CTL memiliki hasil belajar
matematika yang lebih baik dari pada strategi pembelajaran Open Ended.
Gambar 1 menunjukkan tidak adanya interaksi karena pola garis hasil belajar
baik pada kreativitas dan strategi pembelajaran. Kedua garis terlihat paralel dan
tidak terlihat adanya perpotongan garis yang ditunjukkan oleh grafik. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa semua siswa yang memiliki kreativitas tinggi, baik
pada kelas eksperimen satu maupun eksperimen dua, memiliki hasil belajar yang
lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki krativitas sedang. Semua siswa yang
memiliki kreativitas sedang, baik pada kelas eksperimen satu maupun eksperimen
dua, memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki
krativitas rendah atau bisa dikatakan hampir tidak ada siswa yang memiliki
kreativitas rendah mendapatkan prestasi belajar yang lebih tinggi dari pada siswa
yang memiliki kreativitas sedang dan tinggi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, dengan mengacu pada hipotesis taraf signifikansi  = 5% yang telah
dirumuskan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Ada perbedaan antara strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) dan strategi pembelajaran Open Ended terhadap hasil belajar matematika
siswa. Hal ini didasarkan dari analisis data
F(hitung)A
= 4,29 dan Ftabel = 4,004 .
Dengan melihat rerata pada kelas eksperimen satu adalah 77,6563dan kelas
eksperimen dua adalah 70,303; maka strategipembelajaranCTL lebih baik dari
strategi pembelajaran Open Ended.
2. Ada perbedaan hasil belajar matematika ditinjau dari kreativitas siswa. Hal ini
didasarkan dari analisis data diperoleh F(hitung)B = 4,026 dan Ftabel = 3,153.
Dengan uji pasca lanjut diperoleh 𝐹𝑑−𝑠 =5,14, 𝐹𝑑−π‘Ÿ = 7,01 , 𝐹𝑠−π‘Ÿ = 0,203 dan
Ftabel = 6,306 sehingga terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa
dengan kreativitas tinggi dan siswa dengan kreativitas rendah.
3. Tidak ada interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran dan kreativitas
siswa terhadap hasil belajar matematika. Hal ini didasarkan dari analisis data
F(hitung) = 1,214 dan Ftabel = 3,153.
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing.2012.(http://www.peduli-matematika.org/page.php?5 diakses tanggal 1311-2012).
Koswara, D. Deni dan Halimah. 2008. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif ?. Bandung:
PT Pribumi Mekar.
Rosalin, Erlin. 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT
Karsa Mandiri Persada.
Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian (Jilid 2). Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Download