P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 serta periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN terdiri dari: Laporan Posisi Keuangan Per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk periode yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 3 Laporan Perubahan Ekuitas Untuk periode yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 4 Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 5 Catatan atas Laporan Keuangan Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 serta periode enam bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING DAFTAR II – ANALISIS KEKAYAAN DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS 6-65 66 67-68 69 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Posisi Keuangan (Neraca) per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 30 September 2015 Rp'000 Catatan 31 Desember 2014 Rp'000 ASET Kas dan bank Kas Bank Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 3e,3i,5 Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga 3e,6 3d,29 Efek-efek Diperdagangkan Pihak berelasi Pihak ketiga Tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 223,006 185,103 14,856,791 13,451,782 28,531,579 9,113,840 2,745,219 12,044,162 53,400,000 966,192,342 52,900,000 850,766,113 3d,29 42,031,145 316,381,313 50,779,574 - 3d,29 29,202,000 529,306,395 916,920,853 30,115,650 416,752,272 497,647,496 3d,29 3e,6 Piutang premi Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 3k,7 3d,29 Piutang reasuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 3l,8 3d,29 3m 3m Piutang pegawai Aset pajak tangguhan - bersih Aset reasuransi Aset tetap - bersih Penyertaan dalam bentuk saham Entitas asosiasi Perusahaan lain Jumlah 10,181,210 82,834,829 (16,615,226) 76,400,813 16,054,258 17,891,910 (3,210,698) 30,735,470 9,044,890 (3,973,664) 5,071,226 49,246 10,407,969 (3,121,916) 7,335,299 5,779,262 52,009 3aa,28 14,279,899 2,152,011 3l,9 278,634,485 37,761,762 10 78,038,198 78,305,203 64,249,759 49,118,026 113,367,785 63,432,156 760,905 64,193,061 6 3d,3j,29 3e Biaya dibayar dimuka 3q Aset lain-lain - bersih 3z,11 - Total Aset 291,620 33,431,475 17,598,281 2,570,047,917 1,651,782,487 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Catatan: - Laporan posisi keuangan 31 Desember 2014 diaudit oleh KAP Osman Bing Satrio & Eny dan merupakan Laporan posisi keuangan sebelum penggabungan usaha (merger). - Laporan posisi keuangan 30 September 2015 merupakan hasil penggabungan usaha (merger) dengan PT Panin Insurance. 1 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Posisi Keuangan per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Catatan LIABILITAS Utang klaim Pihak berelasi Pihak ketiga Utang reasuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Utang dividen Utang pajak Utang lain-lain Utang komisi Biaya yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan- pihak berelasi Liabilitas asuransi Estimasi liabilitas klaim Pendapatan premi ditangguhkan Pihak berelasi Pihak ketiga Premi belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah liabilitas asuransi 3r,12 3d,29 9,613 57,446 126,730 56,116,241 6,253,404 68,958,920 2,190,111 29,019,539 533,321 253,448 8,566,465 5,464,191 63,786,073 5,562,323 18,816,289 833,327 307,118,761 95,880,303 258,556,914 26,010,227 177,222,731 12,464,368 152,541,153 169,980,776 914,207,831 121,611,133 70,786,170 477,964,705 3z 46,192,770 1,127,559,813 36,133,392 617,447,272 19 20 21 3e,6 500,155,252 263,076,097 720,396,017 (41,139,262) 1,442,488,104 332,273,310 106,958,039 625,545,393 (30,441,527) 1,034,335,215 2,570,047,917 1,651,782,487 21 3aa,14,28 3f,15,29 3f 16 3d,3n,3p,17,29 3s,18 3w 3d,29 3u 3d,29 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 Modal dasar - 5.746.000.000 saham pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Modal ditempatkan dan disetor penuh 5.001.552.516 saham pada tanggal 30 September 2015 dan 3.322.733.109 saham pada tanggal 31 Desember 2014 Tambahan modal disetor - bersih Saldo laba Komponen ekuitas lainnya Total Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas 31 Desember 2014 Rp'000 594,873 3,366,073 3l,13 3d,29 Liabilitas imbalan pasca kerja Jumlah Liabilitas 30 September 2015 Rp'000 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Catatan: - Laporan posisi keuangan 31 Desember 2014 diaudit oleh KAP Osman Bing Satrio & Eny dan merupakan Laporan posisi keuangan sebelum penggabungan usaha (merger). - Laporan posisi keuangan 30 September 2015 merupakan hasil penggabungan usaha (merger) dengan PT Panin Insurance. 2 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Laba Rugi komprenhensif per 30 September 2015 dan 30 September 2014 Catatan September 2015 Rp'000 PENDAPATAN Pendapatan premi Premi bruto 3d,3u,22,29 653,167,902 Potongan premi (48,156,309) Premi reasuransi 3d,3u,22,29 (160,228,953) Premi neto 444,782,640 Perubahan bruto liabilitas premi 3d,3u,18,22,29 41,083,113 Bagian reasuransi atas perubahan bruto atas liabilitas premi 3d,3u,9,22,29 (33,628,448) Pendapatan premi asuransi neto 452,237,305 Hasil investasi 3d,3v,24,29 102,383,318 Penghasilan lain-lain - bersih 25 10,989,376 JUMLAH PENDAPATAN September 2014 Rp'000 430,546,105 (45,854,225) (37,117,795) 347,574,085 (14,453,497) 6,441,238 339,561,826 82,573,522 2,261,134 565,609,999 424,396,482 295,171,480 (44,780,715) 250,390,765 68,175,827 231,669,419 (22,541,728) 209,127,691 2,715,923 (66,592,491) 251,974,101 28,241,297 148,180,552 428,395,950 137,214,049 (9,559,451) 127,654,598 5,004,741 216,848,355 21,592,331 90,283,190 328,723,876 95,672,606 (3,778,952) 91,893,654 (10,697,736) (1,374,478) 116,956,862 90,519,176 BEBAN Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Klaim neto Perubahan bruto liabilitas klaim Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas klaim Beban klaim neto Beban komisi neto - bersih Beban usaha JUMLAH BEBAN LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK LABA BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Laba (rugi) yang belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual 3d,3w,23,29 3d,3w,23,29 3d,3w,18,23 3d,3w,9,23 3d,3x,26,29 3d,3y,27,29 3aa,28 3e,6 Jumlah pendapatan komprehensif lain LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian 3bb 25.52 - 31.32 30.30 Catatan: - Laporan laba rugi komprehensif 30 September 2014 merupakan Laporan laba rugi komprehensif sebelum penggabungan usaha (merger). - Laporan laba rugi komprehensif 30 September 2015 merupakan Laporan laba rugi komprehensif hasil penggabungan usaha (merger) dengan PT Panin Insurance. 3 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Untuk periode yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 Catatan Saldo per 1 Januari 2014 Penambahan cadangan umum 21 Pelaksanaan warran menjadi saham 1b,19,20 Cadangan dividen Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek tersedia untuk dijual s/d Juni 2014 6 Laba bersih tahun berjalan s/d September 2014 Saldo 30 September 2014 Pelaksanaan warran menjadi saham 1b,19,20 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai tambahan modal disetor 20 Dividen tunai 21 Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek tersedia untuk dijual s/d Des 2014 6 Laba bersih tahun berjalan s/d Desember 2014 Saldo 31 Desember 2014 Modal ditempatkan Panin Insurance Penambahan cadangan umum 21 Cadangan dividen 21 Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek tersedia untuk dijual s/d September 2015 6 Penyesuaian modal Laba bersih s/d September 2015 Saldo per 30 September 2015 Tambahan modal disetor Rp'000 Komponen ekuitas lainnya - perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Rp'000 290,127,858 7,637,604 - 75,348,949 5,728,202 - (24,174,957) - 24,000,000 3,000,000 - 496,772,779 (3,000,000) - 862,074,629 13,365,806 - 297,765,462 34,507,848 81,077,151 25,880,888 (10,097,520) (34,272,477) - 27,000,000 - 91,893,654 585,666,433 - (10,097,520) 91,893,654 957,236,569 60,388,736 (35,191,627) (35,191,627) 48,070,587 598,545,393 423,357 (3,000,000) (33,227,331) 3,830,950 48,070,587 1,034,335,215 480,541,415 (33,227,331) 127,654,598 (10,697,735) (156,118,058) 127,654,598 Modal disetor Rp'000 332,273,310 324,000,000 - 106,958,039 156,118,058 - (156,118,058) 500,155,252 263,076,097 4 3,830,950 (30,441,527) (10,697,735) (41,139,262) Saldo Laba Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya 27,000,000 3,000,000 30,000,000 690,396,017 Jumlah ekuitas Rp'000 1,442,488,104 P .T. AS URANSI MULT I ARTH A G UNA Tbk L apora n Arus Kas U ntuk p eriode y ang be rak hir 3 0 S ept embe r 2 01 5 da n 20 14 3 0 Sep te mb er 2 01 5 Rp '00 0 ARU S KAS D AR I AKTIVITAS O PE RASI Pen er ima an pre mi Pen er ima an klai m re asu ra nsi Pen er ima an (P em ba yara n) lain -la in Pem ba ya ra n kla im Pem ba ya ra n ko misi Pem ba ya ra n ka s kep ad a d ire ksi da n ka ryawa n Pem ba ya ra n p rem i re asu ra nsi Pem ba ya ra n b eb an u sa ha Pem ba ya ra n b eb an p aj ak 5 70 ,8 28 ,63 4 21 ,4 17 ,05 8 15 ,8 52 ,18 0 (2 91 ,9 13 ,90 6) ( 24 ,6 76 ,27 3) ( 43 ,1 84 ,00 2) (1 13 ,7 23 ,92 0) ( 51 ,2 39 ,44 2) ( 48 ,9 01 ,95 7) K a s Ber sih Di pe ro leh da ri Ak ti vi ta s Op e rasi 34 ,4 58 ,37 2 ARU S KAS D AR I AKTIVITAS INV ES TASI Pen cair an de po sito be rj an gka Pen em pa tan d ep osi to be rja ng ka Pen cair an efek te rse dia un tu k dij ua l Pen em pa tan e fek ter sed ia u ntu k dij ua l Pen cair an efek d ip erd a ga ng kan Pen em pa tan e fek d ipe rd ag an gk an Pen er ima an ha sil inve stasi Pen er ima an divid en da ri pe ru sah aa n la in Ha sil pe nj ua lan ase t te ta p Per ole ha n a set te tap 8 30 ,5 73 ,72 8 (7 59 ,5 08 ,56 4) 11 ,7 38 ,26 0 (1 23 ,7 44 ,11 2) 1 20 ,1 04 ,20 0 (1 98 ,2 43 ,18 3) 1 11 ,2 98 ,11 0 2 ,2 94 ,32 0 9 83 ,50 0 (5 ,3 36 ,22 0) K a s Ber sih Di gu na kan un tu k Aktivitas Inve sta si (9 ,8 39 ,96 1) 30 Sep tem be r 20 14 Rp '00 0 3 55 ,29 2,7 56 20 ,88 7,5 42 (3 ,95 6,8 86 ) (2 29 ,89 0,1 22 ) (20 ,76 3,9 97 ) (39 ,21 2,2 62 ) (31 ,91 2,8 78 ) (23 ,14 8,9 67 ) (16 ,67 1,8 20 ) 10 ,62 3,3 66 1 45 ,57 6,8 00 (1 60 ,02 6,1 08 ) (23 ,00 0,0 00 ) 72 ,87 9,3 20 13 3,7 02 72 9,6 00 (21 ,78 6,3 57 ) 14 ,50 6,9 57 A RUS KAS D ARI AKTIVIT AS PENDA NA AN Pen er ima an da ri pe la ksan aa n wa ra n Pem ba ya ra n h utan g se wa g un a us ah a Pem ba ya ra n d ivide n (3 00 ,00 0) ( 33 ,2 27 ,33 0) 13 ,36 5,8 07 (35 ,19 1,6 28 ) K a s Ber sih Di pe ro leh da ri (Di gu na kan un tu k) Aktivitas Pe n da na an ( 33 ,5 27 ,33 0) (21 ,82 5,8 21 ) K ENAIKAN (P E NURUN AN ) BE RSIH KAS DAN BANK (8 ,9 08 ,91 9) 3 ,30 4,5 02 K AS DAN BANK AWAL P ERIO DE P e ng aru h p er ub ah an kur s m ata u an g a sin g 29 ,5 24 ,69 6 7 ,9 15 ,79 9 9 ,78 8,7 21 - K AS DAN BANK AKHIR PERIO DE 28 ,5 31 ,57 6 13 ,09 3,2 23 L ih at catata n a ta s lap or an keu an ga n yan g m eru p aka n b ag ian ya ng tid ak te rpi sah kan da ri la po ra n ke ua ng an . Catatan: - Laporan arus kas 30 September 2014 merupakan Laporan arus kas sebelum penggabungan usaha (merger). - Laporan arus kas 30 September 2015 merupakan Laporan arus kas hasil penggabungan usaha (merger) dengan PT Panin Insurance. 5 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87 tanggal 14 Nopember 1980 yang dibuat di hadapan Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, akta No. 15 tanggal 26 Oktober 2011 dari Erni Rohaini, SH, MBA., notaris di Jakarta dalam rangka peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp. 384.000 juta menjadi Rp 574.600 juta, terbagi menjadi 5.746.000.000 saham terakhir dengan Akta No.66 tanggal 15 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta tentang persetujuan pemegang saham tentang penggabungan usaha (merger) PT Panin Insurance ke dalam Perseroan dan adanya penambahan modal setor Perseroan melalui penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan penggabungan usaha PT Panin Insurance ke dalam Perusahaan. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki tiga belas cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang, Bogor, Pekanbaru, Bandar Lampung, Manado, Banjarmasin, Jakarta Senayan, Jakarta Palmerah, Surabaya Darmo dan Surabaya Tunjungan) serta dua puluh enam kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Batam, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Balikpapan, Padang, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh, Muara Bungo, Serpong, Pematang Siantar, Tanjung Pinang, dan Cikarang, Mataram, Surabaya-Rajawali, Cirebon, Pangkal Pinang , Ambon, Bengkulu dan Jakarta Rawamangun). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung The City Center Batavia Tower One lantai 17, Jl.KH. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi umum termasuk usaha reasuransi umum. Kegiatan ini telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986, dan No. KEP-5956/MD/1986, tanggal 10 September 1986. Pada Tanggal 30 September 2015 dan 30 September 2014 Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan adalah 734 dan 475 karyawan. Sesuai dengan akta No. 104 tanggal 25 Juni 2015 yang telah diterima dan dicatat oleh Administrasi Badan Hukum berdasarkan Surat Kemenkumham No. AHU-AH.01.03-0946183 tanggal 26 Juni 2015 dan Surat Otoritas Jasa Keuangan No. S-256/0.04/2015 tanggal 12 Juni 2015. Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Aries Liman Mu’min Ali Gunawan Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS Lukman Abdullah Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Independen Komite Audit: Ketua Anggota Linda Juliana J.L. Delhaye Karel Fitrijanto Thomas Paitimusa Peggy Wystan Dedi Setiawan Ratnawati Atmodjo Sekretaris Perusahaan Audit Internal Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS V.D. Wenty Anggraini Theodora Nani Alamsyah Dedi Setiawan Nancy b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas 6 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas 240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 30 September 2015 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 5.001.552.516 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23 Pendapatan. ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi. Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Perusahaan tidak melakukan transaksi tersebut. b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan: 7 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasikan lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak berubah. PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama. PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain. PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final. PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68. PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4, dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 50 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas. PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus. Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atas hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya 8 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 dengan investee; (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apak investor menngendalikan investee dalam sekenario yang kompleks. PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif. PSAK 66 Pengaturan Bersama PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian. Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proporsional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatata dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas. Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan. PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus sajikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan inforrmasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya. PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau menginjinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuiran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adakah harga yang akan diterima untuk menjual asset atau harga yang akan dibayar untuk mengendalikan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini. Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan Perusahaan. Penerapaan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan. 9 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. d. Transaksi Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi berdasarkan criteria PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor): a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. 10 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. e. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini: Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3g. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian 11 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun 12 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Pada saat penghentian pengakuan asset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebur pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relative kedua bagian tersebut. f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih 13 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: h. Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga). Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: i. saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya j. Investasi pada Entitas Asosiasi Sesuai dengan PSAK 15 (Revisi 2009), entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat 14 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih Perusahaan dalam entitas asosiasi) diakui hanya jika Perusahaan mempunyai liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif atau melakukan pembayaran atas liabilitas entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi. Persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Perusahaan. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat. Pada saat pelepasan suatu entitas esosiasi yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi. Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Perusahaan. k. Piutang dan Utang Asuransi Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena dampak sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal. l. Reasuransi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan 15 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang dipertanggungkan. Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai beban pada saat jatuh tempo. Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi. Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi. Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin tidak akan dapat menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung. m. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai per tahun berdasarkan umur piutang masing-masing premi yang telah jatuh tempo dengan persentase sebagai berikut: Persentase cadangan n. Jangka waktu kerugian penurunan nilai 0 - 30 hari Minimum 2% 31 - 60 hari Minimum 10% 61 - 90 hari Minimum 15% 91 - 120 hari Minimum 20% 121 - 180 hari Minimum 30% 181 - 360 hari Minimum 40% > 360 hari Minimum 75% Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Persentase 5% 25% 50% Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa 16 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 sewa dan umur manfaatnya. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. p. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan 17 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. q. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. r. Utang Klaim Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled). s. Liabilitas Asuransi Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Premi Belum Merupakan Pendapatan Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari aset reasuransi. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan ditetapkan secara proposional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan menggunakan metode harian. Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan). Pendapatan Premi Ditangguhkan Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya. Tes Kecukupan Liabilitas Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan. t. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. 18 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. u. Pengakuan Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko. Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo. Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut. v. Hasil investasi Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi. w. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang 19 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak reasuransi terkait. x. Komisi Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. y. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). z. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan. PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja, memperkenankan pengakuan akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial sebagai pendapatan komprehensif lain di ekuitas, selain pendekatan koridor dan laba rugi. Perusahaan menentukan untuk menggunakan pendekatan koridor. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Pendanaan tidak dicatat sebagai aset program karena polis asuransi yang dikeluarkan oleh pihak asuransi yang berelasi bukan merupakan polis asuransi yang memenuhi syarat. Perusahaan mengakui haknya atas penggantian berdasar polis asuransi sebagai aset yang terpisah, dan bukan sebagai pengurang dalam menetapkan liabilitas imbalan pasti. aa. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. 20 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. bb. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. cc. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pretimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnyamungkin berbeda dari estimasi tersebut. 21 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari estimasi yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. b. Estimasi klaim retensi sendiri Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi dibentuk berdasarkan fakta-fakta berpotensi terjadinya klaim yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun terjadinya perubahan. c. Imbalan kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat 22 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan. 5. KAS DAN BANK 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 223,006 185,103 9,025,605 5,831,186 8,527,702 586,138 14,856,791 9,113,840 9,483,212 614,112 559,378 661,375 595,427 363,389 238,280 212,637 122,434 71,069 42,601 103,642 28,553 12,993 2,971 252,964 959,765 311,367 228,072 80,721 267,268 48,490 2,856 28,607 - 13,112,073 2,180,110 262,078 77,631 339,709 565,109 565,109 13,451,782 2,745,219 28,531,579 12,044,162 Kas Bank Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank KEB Hana PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Mestika Dharma PT Bank Mayora PT Bank Perkreditan Rakyat Andalan PT Bank Index Selindo PT Bank of India Indonesia Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pundi Indonesia Tbk PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank KEB Hana Jumlah Jumlah pihak ketiga Jumlah kas dan bank 23 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 6. INVESTASI Investasi terdiri dari: 30 September 2015 Rp'000 Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Efek diperdagangkan Pihak berelasi Pihak ketiga Efek tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga Penyertaan dalam bentuk saham Entitas asosiasi Perusahaan lain Jumlah 24 31 Desember 2014 Rp'000 53,400,000 966,192,342 52,900,000 850,766,113 42,031,145 316,381,313 50,779,574 - 29,202,000 529,306,395 30,115,650 416,752,272 64,249,759 49,118,026 63,432,156 760,905 2,049,880,980 1,465,506,670 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Deposito berjangka 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Deposito wajib Pihak ketiga Rupiah PT Bank Victoria International Tbk PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 28,000,000 10,000,000 3,114,300 18,000,000 3,114,300 Jumlah deposito wajib 41,114,300 21,114,300 Deposito biasa Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk - Rupiah 53,400,000 52,900,000 Jumlah pihak berelasi 53,400,000 52,900,000 267,000,000 259,000,000 144,190,553 103,500,000 23,000,000 18,000,000 18,000,000 15,000,000 11,000,000 9,000,000 5,517,374 5,500,000 5,000,000 2,500,000 2,001,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000 700,000 400,000 200,000 100,000 100,000 892,708,927 485,000,000 150,500,000 80,000,000 23,000,000 11,000,000 9,000,000 5,500,000 1,000,000 500,000 400,000 100,000 200,000 36,000,000 17,500,000 819,700,000 14,657,000 13,315,015 2,931,400 1,465,700 32,369,115 8,708,000 1,243,813 9,951,813 Jumlah pihak ketiga 925,078,042 829,651,813 Jumlah deposito biasa 978,478,042 882,551,813 Jumlah deposito berjangka 1,019,592,342 903,666,113 Tingkat bunga rata-rata per tahun Deposito wajib 2015 9.45% 2014 10.32% 9.01% 2.70% 10.65% 3.03% Pihak ketiga Rupiah PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Victoria Syariah PT Bank Sulut PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank BPD Jabar dan Banten Tbk PT Bank Mayora PT Bank KEB Hana PT Bank Permata Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mestika Dharma Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maspion Indonesia PT BPR Andalan Favorit Perdana PT Bank of India Indonesia Tbk PT Bank Harda Internasional PT Bank Pundi Indonesia Tbk PT Bank Sumut Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Capital Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk Jumlah Deposito biasa Rupiah Dollar Amerika Serikat 25 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut : 30 September 2015 Rp'000 Ru piah 1 bulan 1-3 bula n 3-6 bula n > 12 bulan Jumlah rupiah Do llar A merika Serikat 1-3 bula n 3-6 bula n Jumlah dep osito 31 Desember 2014 Rp'000 37,118 ,374 695,214 ,300 118,500 ,000 136,390 ,553 987,223 ,227 41,000,000 766,914,300 83,800,000 2,000,000 893,714,300 29,437 ,715 2,931 ,400 9,951,813 - 1,019,592 ,342 903,666,113 Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan. Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga digunakan sebagai dana jaminan. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. 26 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Efek diperdagangkan Pihak berelasi Rupia h Re ksa dan a Panin Da na Maksima - MN Re ksa dan a Panin Da na Ungg ulan Re ksa dan a Panin Da na Prima Re ksa dan a Panin Da na Ut ama Plus 2 - MN Re ksa dan a Panin Da na Bersa ma P lus Re ksa dan a Panin Da na Ult ima Su bord inasi B erkela njut an I Bank P anin I Tahu n 201 2 Jumlah p iha k be re lasi Pihak ketig a Rupia h Re ksa dan a Simas S ah am Unggu lan Re ksa dan a MNC Dana Terpro te ksi II Su bord inasi B an k Vict oria II I Ta hun 2013 Su bord inasi B an k Vict oria II Tahu n 201 2 Be rkelanjutan I Agu ng Podomoro L and Ta hap I Tah un 20 13 Ba nk P ermata Tahap I Tahu n 201 3 An eka Gas II Tahun 20 12 Be rkelanjutan I Jap fa Taha p I Tahun 2012 Be rkelanjutan I Pan orama Se nt re wisa ta Ta hap II Thn 2 015 Su bord inasi I I B ank CIMB Niaga Ta hu n 201 0 Su b Sukuk Mudharabah Berkelanjut an I Th p II Bank Mua malat Tah un 20 13 Obliga si Subo rdinasi Be rkela njutan II Bank P ermata II Tahun 2014 Obliga si Berkelan juta n I Agun g Podomo ro Land II Tahun 2014 Mode rn land Rea lty II B Tahu n 201 2 Obliga si I Ciputra Reside nce Ta hun 2014 seri B Su bord inasi B erkela njut an Ba nk B uko pin Ta hap I Tah un 20 12 Su b Berkelanjutan II B an k Bukop in Ta hap I Thn 2015 Ba tavia Prosp erindo Finance I/ 13 Seri C Su b Bank Mayapad a I V Ta hu n 2 01 4 Su bord inasi I I B ank Pe rma ta Tahun 2011 Su bord inasi Med icom I B 201 2 Su b Bank Mayapad a I II Ta hun 2 013 Jumlah rupiah Dollar Amerika Serika t RO I 43 Re ksa dan a Da na ma s Dollar 3 0 S eptember 2015 Rp'00 0 Pering kat 31 Desember 2014 Rp '0 00 Peringkat 19 ,39 5, 02 7 70 6, 28 0 2 ,70 1, 94 5 4 ,96 6, 13 1 6 ,96 4, 91 9 4 ,29 6, 24 3 2 6,591,643 850,871 3,703,697 5,084,793 9,018,220 5,530,350 3 ,00 0, 60 0 42 ,03 1, 14 5 idAA - 2 ,28 9, 00 6 99 ,50 9, 44 6 5 0,779,574 - 50 ,03 5, 18 0 idBBB+ - 37 ,01 2, 00 0 idBBB+ - 19 ,20 0, 00 0 idA - 10 ,62 5, 00 0 10 ,00 0, 00 0 idA A idA - 8 ,29 3, 72 0 idA - 7 ,98 8, 00 0 id A- - 7 ,10 5, 00 0 id AAA - 5 ,95 0, 00 0 idA - 5 ,34 5, 00 0 idA A - 5 ,10 0, 00 0 5 ,07 2, 26 0 idA idA - 5 ,00 0, 00 0 id BBB - 5 ,00 0, 00 0 idA - 5 ,00 0, 00 0 id BBB - 5 ,00 0, 00 0 4 ,36 5, 00 0 1 ,67 0, 44 8 1 ,00 8, 30 0 50 0, 25 0 3 01 ,06 8, 61 0 id BBB id BBB id AA + idA+ idBBB+ - B BB - 12 ,27 5, 23 8 3 ,03 7, 46 5 Jumlah p iha k ket iga 3 16 ,38 1, 31 3 Jumlah e fe k dip erda gangka n 3 58 ,41 2, 45 8 27 5 0,779,574 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 30 September 2015 sebesar Rp 318.605.041 ribu dan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 42.714.940 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga kuotasi di pasar aktif pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 30 September 2015 sebesar Rp 8.132.458 ribu dan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 8.064.634 ribu. Efek tersedia untuk dijual 30 September 2015 Rp'000 Peringkat Pihak berelasi Obligasi Rupiah Verena Multifinance Tahap I Tahun 2012 Seri B Verena Multifinance Tahap II Tahun 2013 Seri B Jumlah Pihak ketiga Obligasi Rupiah Subordinasi Mayapada III/13 Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap III Tahun 2014 Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Bank Victoria IV/13 Bank Permata Sub Berkel. I Tahap II Tahun 2012 Sub Bank Capital I Tahun 2014 Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2012 Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 Berkelanjutan I Duta Anggada Realty Tahap I Tahun 2013 Aneka Gas II Tahun 2012 Berkelanjutan I Japfa Tahap I Tahun 2012 Berkelanjutan I Modernland Realty I A Tahun 2015 Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C Batavia Prosperindo Finance I/13 Seri C 31 Desember 2014 Rp'000 Peringkat 19,200,000 idA- 19,714,000 idA- 10,002,000 idA- 10,401,650 idA- 29,202,000 101,905,927 30,115,650 idBBB+ 97,530,000 idBBB+ 49,129,824 idBBB 48,000,000 48,000,000 idBBB+ idA- 47,667,481 46,905,000 idBBB+ idA- 30,720,000 30,070,000 idAA+ idBBB- 29,440,000 - idAA+ 26,005,200 idAA+ 24,809,200 idAA+ 20,300,000 idAAA 19,600,000 AA(idn) 19,396,621 13,440,000 idAidA 13,541,098 idA 10,367,000 idA 9,765,000 idA+ 10,010,000 idA - 9,750,000 idAAA 9,650,000 idAAA 9,600,000 idBBB 9,875,620 idBBB 28 - P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Obligasi Berkelanjutan I Greenwood Sejahtera Thp I thn 2014 Tiga Pilar Sejahtera Lautan Luas Tahap I/13 Seri A BII Sub Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2012 Modernland Realty II Tahun 2012 Seri A Medco Energy International III Tahun 2012 Indomobil Finance Tahap II/13 Waskita Karya II Tahun 2012 Seri B Agung Podomoro Land I Tahun 2011 Seri B PP Berkelanjutan Tahap I Tahun 2013 Subordinasi Berkelanjutan Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 Panorama Transportasi I Tahun 2012 Dolar Amerika Serikat Pertamina 42 Tahun 2012 Pertamina 43 ROI 42 Pelindo II 5/2045 PLN 10/2042 Alam Sutera International 3 Tahun 2012 Saham Rupiah Greenwood Sejahtera Jumlah Jumlah efek tersedia untuk dijual 9,600,000 9,537,000 9,446,000 idBBB idAidA- 9,879,000 9,500,000 idAidA- 6,001,200 idAA+ 5,550,000 idAA+ 5,001,000 idA 4,956,500 idA- 4,650,000 2,880,000 993,200 985,500 945,500 idAAidA idA idA idA 4,812,500 2,910,000 985,812 1,005,000 1,000,000 idAAidA idAidA idA 938,000 - 12,201,953 7,407,281 9,182,611 2,858,115 2,330,463 - idA 925,000 idA idBBB+ 5,029,840 idBBB+ BBB BBB BBBBBB BBB 12,216,080 8,791,597 - BBB- A+ 6,651,544 B+ 17,654,000 33,756,000 529,306,395 416,752,272 558,508,395 446,867,922 BBB- Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Indonesia Credit Rating Agency and Member Asian Credit Rating Agencies Association). Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 556.331.027 ribu dan Rp 477.309.449 ribu. 29 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Penyertaan dalam bentuk saham Tempat Kedudukan Metode Ekuitas PTLaksayudha Abadi Investasi lainnya PTReasuransi Maipark Indonesia Jenis usaha Jakarta Properti Jakarta Asuransi PersentasePemilikan 30 Sep 2015 31 Des 2014 36.00% 36.00% 19.91% Jumlah 30 Sep 2015 Rp'000 31 Des 2014 Rp'000 64,249,759 63,432,156 49,118,026 760,905 113,367,785 64,193,061 1.66% Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai berikut: 2015 Rp'000 2014 Rp'000 Saldoawal Bagianlaba(rugi)bersihentitas asosiasi (Catatan24) 63,432,156 63,468,290 817,603 (36,134) Saldoakhir 64,249,759 63,432,156 Perusahaan melakukan penyertaan dalam bentuk saham pada PT Laksayudha Abadi sejak tahun 1999, sedangkan pada PT Reasuransi Maipark Indonesia sejak tahun 2003. Penyertaan saham pada PT Reasuransi Maipark Indonesia (RMI) diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. RMI tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar sahamnya. Oleh karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya. 30 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 7. PIUTANG PREMI Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai berikut : a. Berdasarkan Nasabah 30 September 2015 Rp'000 Pihak berelasi Piutang premi PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Verena Multi Finance Tbk PT Bank Panin Syariah PT Panin Sekuritas Tbk PT Bank ANZ Indonesia Tbk PT Panin Asset Management PT W isma Jaya Artek Jumlah Piutang koasuransi PT Paninvest Tbk 7,516,092 2,568,895 45,003 34,316 7,463 6,414 3,027 - 13,281,034 2,267,943 166,310 8,273 10,181,210 15,723,560 - Jumlah pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai 31 Desember 2014 Rp'000 - 330,698 10,181,210 (1,598,954) 16,054,258 (1,968,611) 8,582,256 14,085,647 11,899,156 7,250,091 6,163,044 3,208,682 1,193,121 1,126,694 1,040,330 986,314 803,499 707,235 671,162 644,530 613,684 538,309 113,338 24,150 - 882,500 385,412 1,422,079 1,388,733 799,820 538,424 256,672 1,136,295 17,131,406 54,114,745 7,403,761 14,213,696 6,839,665 5,806,093 3,312,530 1,995,947 1,559,660 1,205,644 913,365 406,536 1,450,027 - 282,506 222,378 - 763,751 668,027 6,175,760 28,720,084 796,409 3,678,214 82,834,829 (15,016,272) 17,891,910 (1,242,087) Bersih 67,818,557 16,649,823 Jumlah Piutang Premi 76,400,813 30,735,470 Bersih Pihak ketiga Piutang premi Aon Indonesia PT Mitra, Iswara & Rorimpandey PT Merak Energi Indonesia PT Cahaya Fajar Kaltim PT Sedana Pasifik Servistama PT Pelayaran Tamarin Samudra Andika Adhi Sejahtera PT Sulfindo Adiusaha PT Lombok Energy Dinamics PT Marsh Indonesia PT Langgeng Gemilang Sejahtera PT Ramasari Surya Persada HM. Su'udi PT Panorama Transportasi Tbk Lamicitra Nusantara Tunjungan Crystal Hotel PT Batavia Prosperindo Finance Tbk Dinamika Prima Servitama Lainnya (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Jumlah Piutang koasuransi PT Mitra, Iswara & Rorimpandey Asuransi Jasa Indonesia PT Marsh Indonesia Asuransi Adira Dinamika Dinamika Prima Servitama PT Agung Podomoro Land Artha Graha General Insurance PT Sumber Petrindo Perkasa Perhimpunan Penghuni Mall & Kondominium Taman Anggrek PT Ciputra Adigraha Aon Indonesia Aon Risk Services Lainnya (masing-masing di bawah Rp 200 juta) Jumlah Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai 31 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 57,322,357 8,253,818 4,028,716 20,108,451 8,436,246 1,392,559 69,604,891 29,937,256 4,047,264 19,363,884 3,293,224 168,550 547,138 Jumlah piutang koasuransi 23,411,148 4,008,912 Cadangan kerugian penurunan nilai (16,615,226) (3,210,698) 76,400,813 30,735,470 Piutang premi Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo 60 - 120 hari Jatuh tempo > 120 hari Jumlah piutang premi Piutang koasuransi Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo 60 - 120 hari Jatuh tempo > 120 hari Bersih c. Berdasarkan Mata Uang 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Yen Jepang Ringgit Malaysia Dollar Australia Poundsterling Swiss Franc China Yuan 29,875,434 62,887,022 92,458 87,154 59,778 5,961 4,242 3,154 633 203 30,485,086 3,377,797 29,280 36,984 17,021 - Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 93,016,039 33,946,168 (16,615,226) (3,210,698) 76,400,813 30,735,470 Bersih 32 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 d. Berdasarkan Bisnis 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Piutang premi Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah piutang premi 37,918,939 15,031,215 5,928,058 2,689,825 9,324,999 70,893,036 5,582,256 16,427,872 4,924,259 1,299,334 1,703,535 29,937,256 Piutang koasuransi Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Kendaraan bermotor Lainnya Jumlah piutang koasuransi 14,294,867 2,021,579 355,946 3,363 5,447,248 22,123,003 2,574,300 606,652 705,948 122,012 4,008,912 (16,615,226) (3,210,698) 76,400,813 30,735,470 Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi. 33 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 8. PIUTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur 3 0 S e p te m b e r 2 015 R p'000 P ih a k b e r e l a s i R e a s u r a d u r d a l a m n e g e ri P T P a n in v e s t T b k R u pia h M a t a u a n g a s in g J u m la h p ih a k b e re l a s i C a d a n g a n k e r u g ia n p e n u r u n a n n i la i B e rs ih 31 D es em ber 2014 R p '0 0 0 - 44,478 4,768 - 49,246 - (1 , 8 6 0 ) 47,386 P ih a k k e ti g a R u p iah R e a s u r a d u r d a la m n e g e ri R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i J u m la h r u p ia h 4 , 2 2 9 ,6 3 4 2 , 3 4 3 ,1 6 0 6 , 5 7 2 ,7 9 4 4 ,7 6 4 , 1 1 8 5 ,4 4 0 , 9 9 6 1 0 ,2 0 5 , 1 1 4 M a t a u a n g a s in g R e a s u r a d u r d a la m n e g e ri R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i J u m la h m a t a u a n g a s in g 2 , 3 1 4 ,5 8 4 1 5 7 ,5 1 2 2 , 4 7 2 ,0 9 6 202,651 204 202,855 9 , 0 4 4 ,8 9 0 1 0 ,4 0 7 , 9 6 9 J u m la h p ih a k k e t i g a C a d a n g a n k e r u g ia n p e n u r u n a n n i la i (3 , 9 7 3 , 6 6 4 ) ( 3 ,1 2 0 , 0 5 6 ) 5 , 0 7 1 ,2 2 6 7 ,2 8 7 , 9 1 3 5 , 0 7 1 ,2 2 6 7 ,3 3 5 , 2 9 9 B e rs ih J u m l a h P i u t a n g R e a s u ra n s i - B e r s ih Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari JLT Risk Solutions Asia Pte Ltd, Korean Reinsurance Company dan lainnya. b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo 60 - 120 hari Jatuh tempo > 120 hari 2,295,940 2,877,358 3,871,592 2,072,471 626,859 7,757,885 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 9,044,890 10,457,215 (3,973,664) (3,121,916) Bersih 5,071,226 7,335,299 34 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 c. Berdasarkan Bisnis 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya 5,938,561 759,153 545,686 1,801,490 9,340,564 554,669 361,691 100,547 99,744 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 9,044,890 10,457,215 (3,973,664) (3,121,916) Bersih 5,071,226 7,335,299 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga. 9. ASET REASURANSI Aset Reasuransi terdiri dari : 3 0 Sept ember 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Bagian reasu ran si atas pre mi yang belum m erup akan pendapa tan Pihak berelasi Pihak ketiga Bagian reasu ran si atas estimasi liabilit as klaim Pihak berelasi Pihak ketiga 96,881 ,089 191,24 2 21,927,04 6 181,753 ,396 3,00 0 15,640,47 4 Jumlah 278,634 ,485 37,761,76 2 35 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan a. Berdasarkan Reasuradur 3 0 S e p te m b e r 2015 R p '0 0 0 P ih a k b e r e l a s i P T P a n in v e s t T b k J u m l a h p i h a k b e r e la s i - 3 1 D e se m b e r 201 4 R p '0 0 0 1 9 1 ,2 4 2 1 9 1 ,2 4 2 P ih a k k e ti g a U IB A sia R e i n su r a n c e B r o k e r s P te L td R e a s u r a n s i In t e r n a s io n a l I n d o n e s i a R e a s u r a n s i N a s io n a l I n d o n e s ia T r in i ty r e R e i n s u r a n c e B r o k e r s T u g u R e a s u r a n s i I n d o n e s ia O d y s s e y R e in s u r a n c e C o m p a n y L a i n n ya J u m l a h p i h a k k e t ig a 1 5 , 0 9 0 ,9 7 9 8 , 9 5 7 ,8 4 3 6 , 6 5 5 ,1 9 0 5 , 6 8 5 ,8 4 2 3 , 0 0 9 ,1 7 6 1 , 6 2 5 ,4 3 0 5 5 , 8 5 6 ,6 2 9 9 6 , 8 8 1 ,0 8 9 808 3 ,9 9 2 3 ,2 1 3 2 ,0 5 3 2 ,3 9 5 1 ,2 2 6 8 ,2 3 6 2 1 ,9 2 7 Ju m la h 9 6 , 8 8 1 ,0 8 9 2 2 ,1 1 8 ,2 8 8 ,0 7 0 ,9 2 6 ,8 6 7 ,4 0 9 ,4 4 0 ,3 5 1 ,9 8 3 ,0 4 6 b. Berdasarkan Bisnis 30 September 2015 Rp'000 Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya Jumlah 68,387,926 4,578,499 3,289,942 473,690 20,151,032 96,881,089 31 Desember 2014 Rp'000 17,904,599 1,026,541 1,301,985 160,104 1,725,059 22,118,288 Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull, Aviation Hull, Satellite, Energy, Engineering, Liability, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance, Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage. 36 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim a. Berdasarkan Reasuradur 30 September 2015 Rp'000 Pihak berelasi PT Paninvest Tbk 31 Desember 2014 Rp'000 - Pihak ketiga Aon Reinsurance Broker Asuransi Jasa Indonesia Tugu Pratama Indonesia Reasuransi Internasional Indonesia Trinityre Reinsurance Brokers Reasuransi Nasional Indonesia Tugu Reasuransi Indonesia UIB Asia Reinsurance Broker Korean Reinsurance Company Maskapai Reasuransi Indonesia The TOA Reinsurance Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Odyssey Reinsurance Company Lainnya dibawah 500juta 3,000 50,669,431 33,718,646 25,651,552 16,319,698 9,406,346 8,106,747 6,407,433 5,509,945 5,271,204 2,777,280 2,257,354 1,372,057 1,232,613 13,053,090 280 3,445,149 820,286 3,392,145 2,804,598 227,123 833,337 586,196 1,065,950 1,003,717 1,461,693 Jumlah pihak ketiga 181,753,396 15,640,474 Jumlah 181,753,396 15,643,474 b. Berdasarkan Bisnis 30 September 2015 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah 37 31 Desember 2014 Rp'000 95,924,536 4,440,475 3,353 81,385,032 6,878,515 3,811,604 3,793 22,206 4,927,356 181,753,396 15,643,474 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 10. ASET TETAP 1 Januari 2015 Rp'000 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat Penambahan Rp'000 2,049,580 65,638,530 16,416,894 776,368 313,000 29,256,738 4,246,856 5,346,837 1,600,000 114,961,742 5,336,224 5,346,837 7,425,718 6,902,119 2,480,854 1,780,960 18,126,532 4,359,918 5,346,837 330,763 32,785,132 219,085 8,840,817 5,346,837 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat Penjualan Rp'000 1,055,900 82,176,610 1 Januari 2014 Rp'000 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Penghapusan Rp'000 30 September 2015 Rp'000 2,049,580 66,414,898 15,673,994 28,156,757 1,055,900 1,600,000 113,895,229 422,081 9,906,572 8,260,998 17,139,613 422,081 549,848 35,857,031 78,038,198 Penambahan Pengurangan Rp'000 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 2,049,580 57,079,920 11,384,013 8,558,610 3,516,540 3,044,519 2,049,580 65,638,530 11,856,034 17,187,442 9,581,415 2,144,625 24,624,232 87,700,955 1,600,000 23,256,565 5,189,144 1,600,000 105,768,376 4,179,452 6,822,624 3,246,266 1,537,220 2,593,719 10,635,923 5,448,858 2,144,214 7,425,718 5,766,125 13,940,567 21,637,999 330,763 10,563,107 4,737,933 330,763 27,463,173 66,062,956 78,305,203 38 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019 dan di Cikarang Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang belum digunakan, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 41.727.575 ribu kepada PT Lippo Insurance Tbk dan Rp 4.795.000 ribu kepada PT Asuransi Reliance Indonesia. Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tahun 2015 dan 2014. Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 2015 Rp'000 Harga jua l Nilai bu ku 2014 Rp'000 983,500 (633,819) 992,850 (451,211) 349,681 541,639 Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap 11. ASET LAIN-LAIN BERSIH Kelebih an bayar pajak U ang m uka pajak Ak umul asi dana progra m asurans i Piutang bunga deposito dan obligas i Piutang hasil penjualan barang-barang sis a klaim U ang jam inan Lainny a Jumla h 30 Septem ber 2015 R p'0 00 453,226 11,378,463 10,244,718 9,013,177 31 Des ember 2014 R p'000 1,081,375 884,743 375,773 33,431,475 693,336 713,036 17,598,281 10,244,718 5,947,191 Akumulasi Dana Program Asuransi Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Dai-chi Life Tbk, pihak berelasi (Catatan 29), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja. 39 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 12. UTANG KLAIM a. Berdasarkan Nasabah 30 Sep tember 2015 Rp'000 Pihak berelasi PT B ank Pan I ndones ia T bk PT Clipan Financ e Indone si a T bk PT V erena M ulti F ina nce T bk 31 Desem ber 201 4 Rp'0 00 369,447 225,426 - 3,637 5,976 594,873 9,613 Pihak k etiga 3 ,366,073 5 7,446 Jumlah Utang Klaim 3 ,960,946 6 7,059 J um la h b. Berdasarkan Bisnis 30 September 2015 Rp'000 Kendaraan bermotor Lainnya Pengangkutan Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Jumlah 2,293,789 968,415 496,025 118,602 84,115 3,960,946 40 31 Desember 2014 Rp'000 55,873 5,298 5,888 67,059 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 13. UTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur 30 S e ptem be r 20 1 5 R p '0 0 0 31 D es e m b er 2 0 14 R p '0 0 0 12 6,7 30 25 3 ,44 8 P ih a k k e t ig a R u p ia h R e a s u ra d u r d a la m n e g e ri R e a s u ra d u r lu a r n e g e r i 10 ,38 3,4 52 9 ,63 5,0 22 4 ,76 1,34 4 1 ,59 0,56 5 J u m l a h - R u p ia h 20 ,01 8,4 74 6 ,35 1,90 9 20 ,50 1,3 29 15 ,59 6,4 38 1 ,24 5,89 0 96 8 ,66 6 J u m l a h - m a ta u a n g a s in g 36 ,09 7,7 67 2 ,21 4,55 6 J u m l a h - p ih a k k e t ig a 56 ,11 6,2 41 8 ,56 6,46 5 J u m l a h U ta n g R e a s u ra n s i 56 ,24 2,9 71 8 ,81 9,91 3 P ih a k b e r e la s i R u p ia h M a t a u a n g a s in g R e a s u ra d u r d a la m n e g e ri R e a s u ra d u r lu a r n e g e r i Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Reasuransi Internasional Indonesia, PT Aon Reinsurance Broker Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, UIB Asia Reinsurance Broker Pte Ltd. dan lainnya. b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari 29,764,878 26,478,092 8,207,625 612,288 Jumlah 56,242,971 8,819,913 41 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 c. Berdasarkan Mata Uang 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 R p'000 Rupiah Dollar Amerika Seri kat Euro Dollar S ingapura Yen Jepang Franc Swi ss 20,145,204 36,062,757 16,212 18,046 446 306 6,605,357 2,191,519 1,026 17,421 4,590 - Jumlah 56,242,971 8,819,913 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 d. Berdasarkan Bisnis Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya 41,319,470 917,505 2,232,867 (146,946) 11,920,076 6,340,495 166,015 589,201 289,008 1,435,194 Jumlah 56,242,971 8,819,913 14. UTANG PAJAK 30 September 2015 Rp'000 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 - 5,957,004 296,399 6,253,404 42 31 Desember 2014 Rp'000 2,291,349 3,172,842 5,464,191 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 15. UTANG LAIN-LAIN 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Utang kepada pihak berelasi Lainnya 50,593,972 18,364,948 57,640,162 6,145,911 Jumlah 68,958,920 63,786,073 Biaya perolehan diamortisasi dari utang lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Utang kepada Pihak Berelasi Merupakan utang kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi asuransi kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Perusahaan. 16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 S eptembe r 2 015 Rp' 000 Bonus ka ryawan Pendidikan Pemasaran Jasa profesiona l Lainnya Jumlah 13,472,2 20 4,934,6 30 2,070,0 00 487,4 31 8,055,2 58 29,019,5 39 31 Desember 2014 Rp '000 10 ,211,641 5 ,279,665 2 ,101,248 141,931 1 ,081,804 18 ,816,289 17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Pada tanggal 30 September 2015, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp'000 Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun 2015 2016 2017 Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan Bunga Nilai tunai pembiayaan minimum sewa pembiayaan 43 149,798 499,600 41,627 691,025 (157,704) 533,321 31 Desember 2014 Rp'000 499,600 499,600 41,627 1,040,827 (207,500) 833,327 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, pihak berelasi (Catatan 29). Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. 18. LIABILITAS ASURANSI Liabilitas asuransi terdiri dari: 30 Sep tember 2015 Rp'00 0 31 Des ember 2014 Rp'000 Estimas i liabilitas kla im Pendapa tan premi dita ngguhkan Pihak berelas i Pihak ketiga Premi b elum merupak an penda patan Pihak berelas i Pihak ketiga 307,11 8,761 95 ,880,303 258,55 6,914 26,01 0,227 177 ,222,731 12 ,464,368 152,54 1,153 169,98 0,776 121 ,611,133 70 ,786,170 Jumlah 914,20 7,831 477 ,964,705 Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut: 3 0 S e p te m b e r 2015 R p '0 0 0 31 D es em ber 2014 R p '0 0 0 K eb ak a ra n K e n d a r a a n b e rm o to r K e se h a ta n d a n ke ce l a ka a n d ir i P e n g a n g ku ta n L a in n y a 1 2 3 ,6 2 4 ,4 6 7 6 5 ,4 2 3 ,1 4 2 1 3 ,9 1 6 ,9 4 7 7 ,1 8 5 ,2 2 0 9 6 ,9 6 8 ,9 8 5 1 4 ,9 8 2 ,1 1 4 5 9 ,6 6 6 ,2 1 7 1 5 ,0 0 6 ,0 7 2 8 0 3 ,4 0 5 5 ,4 2 2 ,4 9 5 Ju m l a h 3 0 7 ,1 1 8 ,7 6 1 9 5 ,8 8 0 ,3 0 3 Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan masing-masing sebesar Rp 9.149.000 ribu pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. 44 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Pendapatan Premi Ditangguhkan a. Berdasarkan Nasabah 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank ANZ Tbk PT Verena Multi Finance Tbk PT Paninvest Tbk 202,483,380 53,991,639 911,225 1,170,670 - 141,969,946 34,251,270 739,378 262,137 Jumlah pihak berelasi 258,556,914 177,222,731 Pihak ketiga PT Bank Victoria Internasional Tbk PT Batavia Prosperindo Finance PT Asuransi Jasa Indonesia Orix Finance Lainnya 211,764 189,933 172,164 86,003 25,350,363 478,940 231,277 11,754,151 Jumlah pihak ketiga 26,010,227 12,464,368 284,567,141 189,687,099 Jumlah b. Berdasarkan Bisnis 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya 210,188,205 70,735,684 602,658 3,040,594 179,952,672 9,602,675 87,409 44,343 Jumlah 284,567,141 189,687,099 45 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Premi Belum Merupakan Pendapatan a. Berdasarkan Nasabah 3 0 S e p te m b e r 2015 Rp '0 0 0 31 D es em ber 2 014 R p'000 P ih a k b e r e l a si P T B a n k P a n I n d o n e s ia T b k P T C l ip a n Fi n a n c e In d o n e s i a T b k P T B a n k P a n i n S y a r ia h P T V e r e n a M u l ti F in a n ce T b k P T W i sm a Ja y a A r te k P T P a n in A ss e t M a n a g e m e n t P T B a n k A n z In d o n e s ia Tb k P T P a n in D a i- c h i L if e T b k P T F a m le e In ve s c o P T P a n in S e k u r ita s T b k P T P a n in ve s t T b k J u m l a h p i h a k b e r e la s i 1 1 1 ,1 6 8 ,9 0 1 3 8 ,4 6 0 ,7 2 8 1 ,2 8 6 ,5 1 6 1 ,0 6 2 ,5 9 1 2 2 5 ,1 2 8 1 2 9 ,2 7 9 7 6 ,1 2 5 5 4 ,3 3 6 4 2 ,2 8 2 3 5 ,2 6 7 1 5 2 ,5 4 1 ,1 5 3 9 1 , 4 7 6 ,6 6 5 2 9 , 3 0 5 ,6 2 5 1 6 ,5 6 1 7 9 8 ,5 5 9 1 3 ,7 2 3 1 2 1 , 6 1 1 ,1 3 3 P ih a k k e ti g a P T A O N I n d o n e s ia T b k P T M i tr a , Is wa ra & R o r im p a n d e y B a n k C e n tra l A s ia Tb k P T C a h a ya F a j a r K a l tim A n d ik a A d h i S e ja h te ra B a n k M a n d ir i T b k S i ya n to ro B a ta vi a P r o s p e r in d o F i n a n c e P T S u lf in d o A d iu s a h a PT A di S arana Arm ad a T bk H .M S u 'u d i N u s a n ta r a In d o su r a n c e B r o k e r A O N R is k se r v ice L a i n n y a (m a si n g - m a s in g d ib a w a h 8 0 0 ju ta ) J u m l a h p i h a k k e t ig a 1 8 ,3 2 5 ,8 4 1 7 ,1 3 3 ,5 4 6 6 ,9 7 4 ,7 0 4 2 ,6 4 4 ,2 2 8 2 ,1 0 5 ,9 1 8 1 ,7 7 1 ,0 1 6 1 ,4 9 5 ,6 2 9 9 6 4 ,6 2 2 8 6 8 ,7 4 1 8 3 6 ,3 4 9 8 0 4 ,6 4 5 6 2 ,5 2 6 1 2 5 ,9 9 3 ,0 1 1 1 6 9 ,9 8 0 ,7 7 6 8 5 1 ,4 7 3 9 , 3 6 0 ,8 5 0 2 , 8 2 1 ,1 7 8 2 , 5 3 9 ,7 0 2 1 4 ,4 1 6 1 , 7 5 8 ,7 4 1 1 , 0 4 8 ,4 9 5 7 3 1 ,2 8 9 1 , 2 6 4 ,2 9 3 1 , 5 1 6 ,5 6 5 1 , 1 5 3 ,2 7 7 4 7 , 7 2 5 ,8 9 1 7 0 , 7 8 6 ,1 7 0 Jum la h 3 2 2 ,5 2 1 ,9 2 9 1 9 2 , 3 9 7 ,3 0 3 b. Berdasarkan Bisnis 3 0 S e p te m b e r 201 5 R p '0 0 0 K e n d a r a a n b e rm o to r Kebak aran K e se h a ta n d a n ke ce l a ka a n d ir i P e n g a n g ku ta n L a in n y a Ju m l a h 1 5 7 ,4 8 1 ,9 8 5 1 1 9 ,7 8 1 ,5 6 5 1 8 ,4 6 9 ,3 5 1 1 ,5 8 8 ,7 4 3 2 5 ,2 0 0 ,2 8 5 3 2 2 ,5 2 1 ,9 2 9 3 1 D e se m b e r 2014 R p '0 0 0 1 4 0 ,1 6 8 , 7 5 3 3 1 ,5 1 3 , 7 1 6 1 7 ,6 3 1 , 3 9 1 1 ,0 2 6 , 1 0 2 2 ,0 5 7 , 3 4 1 1 9 2 ,3 9 7 , 3 0 3 Premi belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull, Aviation Hull, Satellite Energy, Engineering, Liability, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance, Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage. 46 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 19. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000 PT Paninvest Tbk PT Panin Financial Tbk Dana Pensiun Karyawan Panin Bank PT Bank Pan Indonesia Tbk Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 2,781,569,791 806,103,041 701,923,965 388,000,000 323,955,719 55.61 16.12 14.03 7.76 6.48 278,156,979 80,610,304 70,192,397 38,800,000 32,395,572 Jumlah 5,001,552,516 100.00 500,155,252 31 Desember 2014 PT Paninvest Tbk Dana Pensiun Karyawan Bank Panin PT Bank Pan Indonesia Tbk Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 1,003,251,256 464,461,165 388,000,000 1,467,020,688 Persentase Kepemilikan % 30.19 13.98 11.68 44.15 Jumlah 3,322,733,109 100.00 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000 100,325,126 46,446,116 38,800,000 146,702,068 332,273,310 Berdasarkan akta No. 66 tanggal 15 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penggabungan usaha (merger) PT Panin Insurance ke dalam perusahaan. Pemegang saham juga memberikan persetujuan atas penambahan modal setor Perseroan melalui penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan penggabungan usaha PT Panin Insurance ke dalam Perusahaan. 47 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran dan penambahan modal ditempatkan dari PT Panin Insurance dengan rincian sebagai berikut: Rp'000 Penerimaan dari penjualan saham perdana kepada masyarakat sebanyak 240.000.000 saham dengan harga penawaran Rp 105 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 240.000.000 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran umum perdana kepada masyarakat 25,200,000 (24,000,000) (1,434,872) Saldo 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (234,872) Penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I kepada masyarakat sebanyak 1.436.644.880 saham dengan harga penawaran Rp 150 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 1.436.644.880 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I 215,496,732 (143,664,488) (3,797,087) Saldo 31 Desember 2011 67,800,285 Penerimaan dari pelaksanaan warran Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 7.623 saham 1,334 (762) Saldo 31 Desember 2012 67,800,857 Penerimaan dari pelaksanaan warran 4,896,710 Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 27.981.202 saham (2,798,120) Selisih nilai transaksi entitas sepengendali 5,449,502 Saldo 31 Desember 2013 75,348,949 Penerimaan dari pelaksanaan warran 73,754,542 Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 421.454.524 saham (42,145,452) Saldo 31 Desember 2014 106,958,039 Penambahan modal ditempatkan dari PT Panin Insurance 156,118,058 Saldo 30 September 2015 263,076,097 48 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 21. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM 2015 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No.62 tanggal 15 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta telah ditetapkan sebagai berikut: a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 33.227.331 ribu atau Rp 10 per saham pada tanggal 13 Juli 2015, seluruh dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham. 2014 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No.110 tanggal 30 Juni 2014 dari Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta telah ditetapkan sebagai berikut: a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 35.191.627 ribu atau Rp 12 per saham. Pada tanggal 16 Agustus 2014, seluruh dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham. 22. PENDAPATAN PREMI 30 September 2015 Potongan premi Rp'000 Premi bruto Rp'000 Kendaraa n bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengang kutan Lainnya Jumla h 271,53 5,965 185,91 8,522 131,81 3,894 16,68 1,012 47,21 8,509 653,16 7,902 Bagian reasuran si Rp'000 (33,841,517) (7,124,797) (5,474,613) (1,024,168) (691,213) (48,156,309) (5,981,060 ) (109,027,477 ) (6,142,764 ) (2,865,276 ) (36,212,376 ) (160,228,953 ) Pendapa tan premi asuransi neto Rp'000 231,713,387 69,766,247 120,196,517 12,791,568 10,314,920 444,782,639 Perubaha n premi yang belu m merupakan p endapatan W ritten premium Kendaraa n bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengang kutan Lainnya Jumla h Jumla h 3,34 4,129 13,59 2,020 4,54 1,692 5,67 5,359 13,92 9,913 41,08 3,113 694,25 1,015 49 (48,156,309) 450,314 (22,469,398 ) (1,772,244 ) (792,494 ) (9,044,626 ) (33,628,448 ) (193,857,401 ) 3,794,443 (8,877,378) 2,769,448 4,882,865 4,885,287 7,454,665 452,237,305 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 30 September 2014 Potongan premi Rp'000 Premi bruto Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah 243,708,943 44,094,153 125,676,439 8,909,754 8,156,816 430,546,105 Bagian reasuransi Rp'000 (42,799,206) (1,253,865) (1,226,247) (318,707) (256,200) (45,854,225) Pendapatan premi asuransi neto Rp'000 (4,677,186) (24,926,184) (307,160) (2,577,745) (4,629,520) (37,117,795) 196,232,551 17,914,104 124,143,032 6,013,302 3,271,096 347,574,085 (1,261,291) (4,885,467) (169,661) (118,721) 12,876,378 6,441,238 (9,418,008) (12,174,445) 1,739,446 (123,831) 11,964,579 (8,012,259) (30,676,557) 339,561,826 Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Written premium Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah (8,156,717) (7,288,978) 1,909,107 (5,110) (911,799) (14,453,497) Jumlah 416,092,608 (45,854,225) Rincian pendapatan premi bruto dari pihak berelasi untuk 30 September 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: PT PT PT PT PT PT PT Bank Pa n Indonesia Tb k Cli pa n Finan ce Ind on esi a Tbk Bank Pa nin Syar iah Veren a Multi F ina nce Tbk W ism a Jaya A rte k Bank ANZ Indo ne sia Tb k Paninve st T bk Juml ah 30 Sep tem ber 2015 Rp '00 0 30 Septe mb er 2 014 Rp'00 0 2 36,43 7,6 47 63,14 7,9 94 4,13 7,2 65 1,61 1,9 94 1,0 60 1 87 - 218,232,0 12 50,317,4 62 2,910,2 66 830,6 40 10,271,2 56 3 05,33 6,1 47 282,561,6 36 50 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 23. BEBAN KLAIM 30 September 2015 Kendaraa n bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengang kutan Lainny a Sub Jumlah Perubaha n liabiltas asuransi Kendaraa n bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengang kutan Lainny a Sub Jumlah Klai m bruto Rp'000 Klaim reasuransi Rp'000 143,928,171 88,482,180 43,088,396 2,944,163 16,728,570 295,171,480 (2,376,845) (415,911) (26,901,857) (496,612) (14,589,490) (44,780,715) (6,993,075) (1,146,578) 71,997,536 4,233,682 84,262 68,175,827 (628,871) 440 (65,262,746) 22,206 (723,521) (66,592,491) J umla h Bersih Rp'000 141,551,326 88,066,269 16,186,539 2,447,551 2,139,079 250,390,765 (7,621,946) (1,146,137) 6,734,791 4,255,888 (639,259) 1,583,336 251,974,101 30 September 2014 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah Perubahan liabiltas asuransi Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah Klaim bruto Rp'000 Klaim reasuransi Rp'000 118,492,669 79,093,265 32,137,618 1,705,935 239,932 231,669,419 (1,548,834) (321,823) (20,151,950) (320,861) (198,260) (22,541,728) 1,021,800 575,166 290,384 (1,608,996) 2,437,569 2,715,923 Jumlah 810,568 26,727 6,176,491 273,968 (2,283,013) 5,004,741 Bersih Rp'000 116,943,835 78,771,442 11,985,668 1,385,074 41,672 209,127,691 1,832,368 601,893 6,466,875 (1,335,028) 154,556 7,720,664 216,848,355 51 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk 30 September 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 3 0 Sep tem ber 20 15 Rp '00 0 PT PT PT PT PT PT PT Bank Pa n Indonesi a Tb k Cli pa n Finance Indonesia Tb k Bank Pa nin Syar iah Veren a Mu lti F ina nce Tbk Fa mle e Invesco W ism a Jaya A rte k Paninve st T bk Juml ah 30 S ep tem be r 20 14 Rp '00 0 1 21 ,72 2,6 23 23 ,04 1,5 90 1 ,70 2,6 90 59 0,9 50 2 9,0 25 2 5,5 58 - 117,33 6,4 51 1 7,258,6 38 702,4 53 110,0 35 1,15 8,8 07 1 47 ,11 2,4 36 136,56 6,3 84 24. HASIL INVESTASI 30 September 2015 Rp'000 30 September 2014 Rp'000 97,858,950 78,172,987 Bunga deposito berjangka, reksadana dan obligasi Keuntungan yang belum direalisasi dari nilai wajar efek diperdagangkan Keuntungan penjualan obligasi Keuntungan selisih kurs mata uang asing Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia Lainnya 724,162 1,449,187 56,699 2,294,320 - Jumlah 102,383,318 25. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH Hasil administrasi polis Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Jasa giro Lainnya Jumlah 30 September 2015 Rp'000 30 September 2014 Rp'000 3,325,188 1,585,479 7,390,809 548,955 (275,576) 10,989,376 52 44,133 223,375 408,147 2,261,134 4,064,907 196,885 (287,888) 426,631 82,573,522 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 26. BEBAN KOMISI NETO 30 September 30 September 2015 Rp'000 2014 Rp'000 31,305,629 2,371,416 1,293,071 (5,469,112) (1,259,707) 28,241,297 15,690,970 4,605,971 802,698 146,330 346,362 21,592,331 Kendaraan bermotor Kesehatan dan Kecelakaan diri Pengangkutan Kebakaran Lainnya Jumlah 27. BEBAN USAHA 30 Septem ber 2015 R p'000 30 Septem ber 2014 R p'000 T enaga kerja Gaji dan up ah T unjangan ha ri ray a dan bonus T unjangan PPh k aryawan Pendidik an dan pelatihan Imbalan pas ca kerja Lem bur Seragam k arya wan Beban kes ehatan Lainnya Jumla h Te naga Kerja 44,340,813 19,495,525 10,125,000 6,687,061 4,555,942 1,695,240 637,533 310,960 4,510,063 92,358,136 25,7 97,385 14,9 96,638 9,0 00,000 1,3 89,587 3,6 84,049 1,0 47,447 7 12,120 25,076 3,1 39,208 59,7 91,510 Peny usutan (Catatan 10) Pem asa ran Sew a Jasa profesional Perlengk apan kantor T elepon, te leks dan faks imili Perbaik an dan pem eliharaan Perjalan an Lainny a 8,840,817 6,532,144 5,900,983 2,700,031 2,633,986 2,230,143 526,846 360,535 26,096,930 7,9 29,828 5,6 83,422 3,7 84,913 1,7 40,190 2,6 24,438 1,5 25,379 3 45,655 3 13,155 6,5 44,700 148,180,552 90,2 83,190 Jumla h 28. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak terdiri dari: 3 0 S e p te m b e r 20 15 R p '0 0 0 P a ja k k in i P a ja k t a n g g u h a n ( 1 3 ,6 5 6 ,0 4 8 ) 4 ,0 9 6 ,5 9 7 ( 9 ,5 5 9 ,4 5 1 ) 53 30 S eptem ber 2014 R p '0 0 0 ( 2 ,0 7 4 , 3 0 6 ) ( 1 ,7 0 4 , 6 4 6 ) ( 3 ,7 7 8 , 9 5 2 ) P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 30 Septe mbe r 20 15 Rp '0 00 Laba se be lu m pajak m enu rut lapora n lab a rugi 30 Septe mber 2014 Rp'00 0 137,2 14 ,049 95,6 72 ,605 4,5 55 ,942 (2,7 84 ,482) (3 00 ,000) 3,6 84 ,049 (11,2 86 ,336) (2 66 ,667) 1,0 02 ,363 2 48 ,012 (6,6 18 ,579) P erbe daa n temp orer: B eb an imb alan p asca ke rja P rem i yan g belum meru pa kan pend ap atan P em bayaran p okok SGU S ewa pemb ia yaa n B eb an allowan ce P en yusutan te tap S GU Ju mlah 13,9 56 ,276 2 19 ,085 15,6 46 ,820 P erbe daa n yang tid ak d ap at d iperh it ung kan men urut fiskal: Tunjanga n a suran si karya wa n P em eliha raan ke nd araa n P en yusutan Ase t Teta p K esejaht eraan karya wan B ag ia n la ba bers ih p erusahaan a sosia si Ja sa giro B un ga deposit o, re ksadana d an o bliga si L ain-lain Ju mlah 15,42 9 373,31 1 2,624,65 5 25,076 96,827 29,246 - (56,69 9) (548,95 5) 287,888 (223,375 ) (100,0 32 ,233) (612,18 4) (98,2 36 ,676) (82,727,709 ) 1,755,246 (80,7 56 ,801) Laba (Rugi) K ena P ajak 54,6 24 ,193 8,2 97 ,225 B eba n paja k kini d en gan t arif 25% Dikuran gi p embayaran p ajak di muka P asa l 25 Uta ng Pa jak K ini (Paja k Dibayar Dim uka) 13,6 56 ,048 2,0 74 ,306 (14,1 09 ,274) (4 53 ,226) 2,0 74 ,306 54 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 D es 14 Rp '00 0 L ia b i l i ta s i m b a l a n p a s c a k e rj a P e n y is i h a n k e r u g ia n n i l a i K la i m y a n g t e r ja d i n a m u n b e l u m dilap or k an A s e t s e w a p e m b ia y a a n P re m i y a n g b e l u m m e ru p a k a n p e n d a p a ta n (1 A k ti v a T e ta p K e r u g ia n ( k e u n t u n g a n ) y a n g b e l u m d i r e a li s a s i a t a s p e r u b a h a n n i l a i w a j a r e fe k te r s e d i a u n t u k d i j u a l K e s e ja h te r a a n K a r y a w a n J u m la h R e k la s d P a n i n In s 31 Des R p '0 ari PT ur anc e 20 14 00 9 , 0 3 3 ,3 4 9 1 , 6 3 3 ,1 5 3 1 , 3 7 6 ,1 3 3 7 5 ,0 0 0 2 , 2 8 7 ,2 ( 8 ,9 0 , 6 5 4 ,5 ( 1 3 8 ,2 2 1 6 ,0 0 6 6 , 3 6 4 ,1 5 2 - 50 76 ) 58 ) 07 ) 2 , 1 5 2 ,0 1 1 8 , 0 3 1 ,2 9 1 D i k re d i tk a n ( dibe ba nk a n) k e la p o ra n la b a r u g i k o m p re h e n s i f Rp '000 30 S e pt em be r 201 5 R p '0 0 0 1 ,1 3 8 ,7 1 1 3 ,4 8 9 , 0 6 9 .0 0 ( 1 1 ,2 5 3 ) (6 9 6 ,1 2 0 ) - 1 1 ,5 4 8 ,1 9 3 5 ,1 9 7 ,2 2 2 2 ,5 0 3 (20 ( 4 ,9 8 6 (1 3 8 ,2 5 ,2 2 ,5 2 ,2 0 1 7 6 ,1 9 0 1 7 6 ,1 9 0 4 ,0 9 6 ,5 9 7 1 4 ,2 7 9 ,8 9 9 29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a. Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan, yaitu: PT Panin Financial Tbk (Panin Financial), PT Panin Dai-chi Life Tbk (d/h PT Panin Life Tbk), PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal Builders, PT Amana Jaya dan PT Verena Multi Finance (VMF), Bank Panin Syariah (BPS), PT Wisma Jaya Artek, PT Famlee Invesco, PT Bank ANZ Indonesia Tbk, PT Panin Asset Management. b. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) merupakan pemegang saham Perusahaan. Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, yang meliputi antara lain: a. Perusahaan menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian dari akun kas dan bank, yang meliputi 2,66% dan 4,13% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 2014. b. Perusahaan mempunyai efek tersedia untuk dijual dan diperdagangkan dari Bank Panin dan PT Verena Multi Finance yang meliputi 2,77% dan 1,99% jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 2014. c. Perusahaan menyewa ruang kantor dari pihak berelasi yang meliputi 3,79% dan 3,92% dari jumlah beban usaha masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 (Catatan 27), dengan rincian sebagai berikut: 55 6 9) 6) 7) P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 30 S ept embe r 2 01 5 30 Se pte mbe r 2 014 P T Ba nk P an In do nes ia Tbk P T Term in al B uilde rs P T Aman a Jaya 3, 24 0,7 54 2, 38 0,8 00 - 1, 73 1,7 05 1, 73 8,6 59 6 4,2 70 Ju mla h 5, 62 1,5 54 3, 53 4,6 34 d. Perusahaan menggunakan jasa kustodian Bank Panin. Beban yang dibayar atas transaksi tersebut pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 80.242 ribu dan Rp 62.724 ribu atau meliputi 0,054% dan 0,069% dari jumlah beban usaha (Catatan 27). e. Perusahaan memiliki utang sewa pembiayaan kepada CFI sebesar Rp 533.321 ribu atau meliputi 0,05% dari jumlah liabilitas pada tanggal 30 September 2015 (Catatan 27). 30. INFORMASI SEGMEN Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lain-lain 56 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Berikut ini adalah segmen operasi berdasarkan bisnis asuransi: 30 September 2015 Kendaraan bermotor Rp'000 Pendapatan Premi neto Perubahan bruto liabilitas premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Penghasilan lain-lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Jumlah pendapatan Beban Klaim neto Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Beban usaha Beban komisi neto Jumlah beban 231,713,387 3,344,129 450,314 235,507,830 141,551,326 (6,993,075) Kesehatan dan Kecelakaan diri Rp'000 120,196,517 4,541,692 (1,772,244) 122,965,965 88,066,269 (1,146,578) Kebakaran Rp'000 69,766,247 13,592,020 (22,469,398) Pengangkutan Rp'000 12,791,568 5,675,359 (792,494) Lainnya Rp'000 10,314,920 13,929,913 444,782,639 41,083,113 (9,044,626) (33,628,448) 102,383,318 60,888,869 17,674,433 15,200,208 10,989,376 565,609,999 16,186,539 71,997,536 2,447,551 4,233,682 2,139,079 84,262 250,390,765 68,175,827 (628,871) 440 (65,262,746) 22,206 (723,521) 31,305,629 165,235,009 2,371,416 89,291,547 (5,469,112) 17,452,217 1,293,071 7,996,511 (1,259,707) 240,113 Laba sebelum pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Laba bersih Laba (rugi) yang belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Jumlah laba komprehensif Aset dan Liabilitas Aset segmen Piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi Piutang reasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai Aset reasuransi Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Liabilitas segmen Utang klaim Utang reasuransi Liabilitas asuransi Estimasi Liabilitas Klaim Pendapatan premi ditangguhkan Premi yang belum merupakan pendapatan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan Jumlah Rp'000 (66,592,491) 148,180,552 28,241,297 428,395,950 137,214,049 (9,559,451) 127,654,598 (10,697,736) 116,956,862 15,034,578 7,949,637 759,153 - 52,213,806 3,045,771 14,772,247 5,938,561 545,686 1,801,490 93,016,039 (16,615,226) 9,044,890 (3,973,664) 278,634,485 7,730,417 4,581,852 164,312,462 473,690 101,536,064 23,524,148 12,531,489 222,464,829 4,065,147 118,109,801 2,209,941,393 2,570,047,917 2,293,789 917,505 118,602 2,232,867 84,115 41,319,470 968,415 11,920,076 3,960,946 56,242,971 65,423,142 210,188,205 157,481,985 13,916,947 602,658 18,469,351 123,624,467 70,735,684 119,781,565 7,185,220 1,588,743 96,968,985 3,040,594 25,200,285 307,118,761 284,567,141 322,521,929 436,304,626 35,340,425 355,545,301 9,123,042 138,098,355 153,148,065 1,127,559,813 496,025 (146,946) 5,336,224 8,840,817 57 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 30 September 2014 Kendaraan bermotor Rp'000 Pendapatan Premi neto Perubahan bruto liabilitias premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Penghasilan lain-lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Jumlah pendapatan Beban Klaim neto Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Beban usaha Beban komisi neto Jumlah beban 196,232,551 (8,156,717) (1,261,291) Kesehatan dan Kecelakaan diri Rp'000 124,143,032 1,909,107 (169,661) Kebakaran Rp'000 Pengangkutan Rp'000 Lainnya Rp'000 17,914,104 (7,288,978) 6,013,302 (5,110) 3,271,096 (911,799) (4,885,467) (118,721) 12,876,378 82,573,522 6,441,238 82,573,522 Liabilitas segmen Utang klaim Utang reasuransi Liabilitas asuransi Estimasi Liabilitas Klaim Liabilitas manfaat polis masa depan Premi yang belum merupakan pendapatan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan 347,574,085 (14,453,497) 186,814,543 125,882,478 5,739,659 5,889,471 97,809,197 2,261,134 424,396,482 116,943,835 1,021,800 78,771,442 575,166 11,985,668 290,384 1,385,075 (1,608,996) 41,671 2,437,569 209,127,691 2,715,923 810,568 26,727 6,176,491 273,968 (2,283,013) 15,690,970 134,467,173 4,605,970 83,979,305 146,330 18,598,873 802,698 852,745 346,363 542,590 5,004,741 90,283,190 21,592,331 328,723,876 Laba sebelum pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Laba bersih Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lain Jumlah laba komprehensif Aset dan Liabilitas Aset segmen Piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi Piutang reasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi Aset reasuransi Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Jumlah Rp'000 95,672,606 (3,778,952) 91,893,654 (1,374,478) 90,519,176 19,296,103 (11,824,452) 5,487,088 1,747,532 2,030,466 16,736,737 184,453 440,250 13,979,430 243,273 380,299 (1,680,053) 15,227,705 7,636,785 170,247 31,462,408 362,400 4,688,023 (3,444,181) 44,319,863 2,353,205 7,098,788 1,471,956,567 1,543,116,638 19,695 20,794 1,873,913 1,512,737 27,117,341 (11,213,955) 50,928,926 188,963 - (79,681) - 1,744,936 1,491,943 - 69,782,366 170,921,127 135,551,814 13,973,206 224,259 15,057,173 29,845,706 9,716,102 26,523,821 938,449 995,970 3,534,659 45,857 2,554,317 118,074,386 180,907,345 180,683,095 376,444,270 29,174,957 69,322,508 1,934,419 6,175,322 137,075,951 620,127,427 21,786,357 7,929,829 58 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 30 S eptember 2015 Mata Uang Ek uiv alen A sin g Rp'000 A set Kas d an bank Inv es tasi Piutang premi Piutang reasur ans i Piutang hasil investas i As et r eas uransi P remi belum merupakan pe ndapatan E stimas i liabilitas k laim US D US D US D S GD E UR GB P J PY A UD CHF MYR CNY US D S GD E UR CNY US D 1,000 ,556.00 5,571 ,552.18 3,021 ,145.38 6 ,601.61 3 ,665.21 71.00 331 ,539.00 354.00 35.00 1 ,808.00 88.00 167 ,318.59 2 ,062.91 0.20 1.60 57 ,303.22 14,665,149 81,662,240 44,280,928 67,828 60,447 1,577 40,554 3,636 528 5,961 203 2,452,389 21,195 3 4 839,893 CHF E UR J PY S GD US D S GD US D 125.91 3 ,802.53 124 ,080.61 5 ,976.93 3,367 ,062.33 5 ,367.44 10,110,740.11 1,899 62,712 15,178 61,410 49,351,033 53,338 141,823,352 335,471,454 US D S GD E UR J PY CHF US D S GD E UR J PY A UD MYR CNY GB P US D US D US D 2,460 ,457.28 1 ,756.40 983.04 3 ,644.58 20.26 112 ,332.57 6.26 401.09 149 ,074.00 16.00 11.00 1.00 1.00 144 ,611.71 2 ,859.76 96 ,992.00 36,062,922 18,046 16,212 446 306 1,646,458 64 6,615 18,235 164 36 2 22 2,119,574 41,916 1,421,612 A UD CHF E UR GB P J PY MYR S GD US D S GD 355.13 138.49 18 ,837.19 60.66 198 ,250.85 252.27 30 ,779.38 4,024 ,878.11 6 ,157.34 3,647 2,089 310,664 1,347 24,250 832 316,241 58,992,638 61,187 E UR US D 100 ,134.00 11,290,786.17 1,578,187 158,375,858 Jumlah A set Liabilitas Utan g reasurans i Utan g pajak Utan g lain-lain Utan g k omisi Utan g k laim Liabilitas as uransi P remi belum merupakan pe ndapatan E stimas i liabilitas k laim Jumlah L iabilitas 261,019,571 Jumlah A set B ersih 74,451,883 59 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 S eptember 201 5 Rp M 1 1 1 1 a ta U a n g A sin g US D JP Y SGD E UR 2014 Rp 1 4 , 6 5 7 .0 0 1 2 2 .3 2 1 0 , 2 7 4 .4 5 1 6 , 4 9 2 .0 7 1 2 ,2 1 2 . 0 0 111.70 9 ,5 8 5 . 1 9 1 5 ,4 9 4 . 5 9 32. INFORMASI LAINNYA a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008, peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK). Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np. 3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 618% dan 517%. Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar II dan III. 60 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 b. Rasio Keuangan 30 Septem ber 2015 R asio inve stasi terhadap c adangan teknis ditam bah 25% m odal s endiri R asio prem i neto terhadap premi bruto R asio prem i neto terhadap modal send iri R asio prem i tidak langs ung terhadap prem i l angsung 30 Septem ber 2014 201.89% 88.67% 37.54% 255.83% 86.36% 40.28% 1.62% 1.92% 33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen risiko modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari investasi (catatan 6), kas dan bank (catatan 5) dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor (catatan 20). Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko. i. Risiko pasar Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga. Manajemen risiko mata uang asing Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing. Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas asuransi dan lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar 61 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD dicocokkan dengan aset dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD. Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada portofolio yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka, obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi. Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut. Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan reksadana. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas. Sensitifitas Suku Bunga Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. Sensitifitas Harga Pasar Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar didasarkan pada rata-rata pergerakan harga pasar historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. ii. Manajemen risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit: Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi. Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut 62 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 dilakukan dengan counterparty masing-masing. Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor. Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun oleh manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara formal dinilai oleh manajemen 4 kali setahun. a. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki Perusahaan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai. Kualitas tinggi memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki jumlah hari tunggakan 91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan 181-360 hari dan penurunan nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari. Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki peringkat idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB – idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat. Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagai dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito berjangka. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR > 10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR < 8%. Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan kerugian penurunan nilai). Kualitas Tinggi Rp'000 Deposito berjangka Tersedia untuk dijual Piutang premi Piutang reasuransi Piutang pegawai Aset lain-lain Jumlah Kualitas Sedang Rp'000 1,019,592,342 - Kualitas Rendah Rp'000 Penurunan nilai Rp'000 - - - Tidak memiliki kualitas Rp'000 - Jumlah Rp'000 1,019,592,342 258,568,221 282,286,174 - 17,654,000 558,508,395 63,883,550 14,940,818 9,349,918 - 4,841,753 93,016,039 3,074,782 2,836,805 2,077,788 - 1,055,515 9,044,890 - - 5,779,262 5,779,262 - - - - 33,431,475 1,378,550,370 300,063,797 63 11,427,706 - 29,330,530 33,431,475 1,719,372,403 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 34. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi Strategi underwriting Strategi underwriting perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter dapat membuat berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung. Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan kontrak pada pembaharuan. Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi korporasi bulanan. Strategi reasuransi Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli kombinasi perjanjian non-proporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu dimonitor. Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang terjadi. Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian reasuransi secara berkala. b. Syarat dan kondisi kontrak asuransi Fitur produk Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan diri dan lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 3 tahun setelah kejadian. Pengelolaan risiko Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). Perusahaan juga dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis. Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang memadai sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lainlain. 64 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014 Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko, strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu Perusahaan memonitor dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial di mana Perusahaan beroperasi. c. Konsentrasi risiko asuransi Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak tranche. Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memihak terhadap kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama. Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut: Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang ditanggung. Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan excess of loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala. 65 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Kesehatan dan kecelakaan diri 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 243,708,943 (42,799,206) 185,918,522 (7,124,797) 44,094,153 (1,253,865) 16,681,012 (1,024,168) 8,909,754 (318,707) 131,813,894 (5,474,613) (4,677,186) (109,027,477) (24,926,184) (2,865,276) (2,577,745) 3,794,443 (9,418,008) (8,877,378) (12,174,445) 4,882,865 235,507,831 186,814,543 60,888,870 5,739,659 143,928,171 118,492,669 43,088,396 (2,376,845) (1,548,834) (26,901,857) 2014 Lainnya Jumlah 2015 2014 2015 2014 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 125,676,439 (1,226,247) 47,218,509 (691,214) 8,156,816 (256,200) 653,167,902 (48,156,309) 430,546,105 (45,854,225) (6,142,764) (307,160) (36,212,376) (4,629,520) (160,228,953) (37,117,795) (123,831) 2,769,448 1,739,446 4,885,287 11,964,579 7,454,665 (8,012,259) 17,674,433 5,889,471 122,965,965 125,882,478 15,200,206 15,235,675 452,237,305 339,561,826 32,137,618 2,944,163 1,705,935 88,482,180 79,093,265 16,728,570 239,932 295,171,480 231,669,419 (20,151,950) (496,612) (320,861) (415,911) (321,823) (14,589,490) (198,260) (44,780,715) (22,541,728) PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi Premi bruto Potongan premi Premi reasuransi 271,535,965 (33,841,517) (5,981,060) Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan Underwriting BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban klaim Beban Komisi Neto Jumlah Beban Underwriting HASIL UNDERWRITING (7,621,946) 1,832,368 6,734,790 6,466,875 4,255,888 (1,335,028) (1,146,137) 601,893 (639,259) 154,556 1,583,336 7,720,664 133,929,380 118,776,203 22,921,329 18,452,543 6,703,439 50,046 86,920,132 79,373,335 1,499,821 196,228 251,974,101 216,848,355 31,305,629 15,690,970 (5,469,111) 146,330 1,293,071 802,698 2,371,416 4,605,970 (1,259,708) 346,363 28,241,297 21,592,331 165,235,009 134,467,173 17,452,218 18,598,873 7,996,510 852,744 89,291,548 83,979,305 240,113 542,591 280,215,398 238,440,686 70,272,822 52,347,370 43,436,652 (12,859,214) 9,677,923 5,036,727 33,674,417 41,903,173 14,960,093 14,693,084 172,021,907 101,121,140 66 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 SEPTEMBER 2014 K e ka ya a n ya n g d ib u ku ka n R p '0 0 0 In ve s ta s i D e p o s ito b e rja n g ka Efe k d ip e rd a g a n g ka n Efe k te rs e d ia u n tu k d iju a l Pe n ye rta a n d a la m b e n tu k s a h a m Ju m la h Kas dan bank P iu ta n g p re m i - b e rs ih P iu ta n g re a s u ra n s i - b e rs ih P iu ta n g p e g a w a i As e t p a ja k ta n g g u h a n As e t te ta p - b e rs ih As e t la in -la in Ju m la h Ju m la h Kas dan bank P iu ta n g p re m i - b e rs ih P iu ta n g re a s u ra n s i - b e rs ih P iu ta n g p e g a w a i As e t p a ja k ta n g g u h a n As e t te ta p - b e rs ih As e t la in -la in Ju m la h Ke ka ya a n ya n g d ip e rke n a n ka n R p '0 0 0 1 ,0 1 9 ,5 9 2 ,3 4 2 3 5 8 ,4 1 2 ,4 5 8 5 5 8 ,5 0 8 ,3 9 5 1 1 3 ,3 6 7 ,7 8 5 1 0 6 ,0 4 7 ,0 0 0 5 ,4 4 9 ,5 0 0 9 1 3 ,5 4 5 ,3 4 2 3 5 8 ,4 1 2 ,4 5 8 5 5 8 ,5 0 8 ,3 9 5 1 0 7 ,9 1 8 ,2 8 5 2 ,0 4 9 ,8 8 0 ,9 8 0 1 1 1 ,4 9 6 ,5 0 0 1 ,9 3 8 ,3 8 4 ,4 8 0 2 8 ,5 3 1 ,5 7 9 7 6 ,4 0 0 ,8 1 3 2 8 3 ,7 0 5 ,7 1 1 5 ,7 7 9 ,2 6 2 1 4 ,2 7 9 ,8 9 9 7 8 ,0 3 8 ,1 9 8 3 3 ,4 3 1 ,4 7 5 2 1 ,6 4 3 ,5 1 0 2 ,7 7 5 ,2 8 5 5 ,7 7 9 ,2 6 2 1 4 ,2 7 9 ,8 9 9 1 4 ,3 3 3 ,4 7 4 2 4 ,4 1 8 ,2 9 5 2 8 ,5 3 1 ,5 7 9 5 4 ,7 5 7 ,3 0 3 2 8 0 ,9 3 0 ,4 2 6 6 3 ,7 0 4 ,7 2 4 9 ,0 1 3 ,1 8 0 2 ,5 7 0 ,0 4 7 ,9 1 7 1 9 4 ,7 2 6 ,2 2 5 2 ,3 7 5 ,3 2 1 ,6 9 2 31 Des em ber 2014 K e ka ya a n ya n g tid a k d ip e rke n a n ka n R p '0 0 0 Ke ka ya a n ya n g d ip e rke n a n ka n R p '0 0 0 K e ka ya a n ya n g d ib u ku ka n R p '0 0 0 In ve s ta s i D e p o s ito b e rja n g ka Efe k d ip e rd a g a n g ka n Efe k te rs e d ia u n tu k d iju a l Pe n ye rta a n d a la m b e n tu k s a h a m 3 0 Se p te m b e r 2 0 1 5 K e ka ya a n ya n g tid a k d ip e rke n a n ka n R p '0 0 0 9 0 3 ,6 6 6 ,1 1 3 5 0 ,7 7 9 ,5 7 4 4 4 6 ,8 6 7 ,9 2 2 6 4 ,1 9 3 ,0 6 1 2 6 6 ,0 0 0 ,0 0 3 4 2 5 ,4 4 9 ,5 0 1 6 3 7 ,6 6 6 ,1 1 0 5 0 ,7 7 9 ,5 7 0 4 4 6 ,8 6 7 ,9 2 0 5 8 ,7 4 3 ,5 6 0 1 ,4 6 5 ,5 0 6 ,6 7 0 2 7 1 ,4 4 9 ,5 1 0 1 ,1 9 4 ,0 5 7 ,1 6 0 1 2 ,0 4 4 ,1 6 2 3 0 ,7 3 5 ,4 7 0 7 ,3 3 5 ,2 9 9 5 2 ,0 0 9 2 ,1 5 2 ,0 1 1 7 8 ,3 0 5 ,2 0 3 5 5 ,6 5 1 ,6 6 3 1 ,6 5 1 ,7 8 2 ,4 8 7 67 2 .0 0 8 ,0 4 9 ,5 0 0 (3 2 ,4 9 8 ,9 3 1 ) 5 2 ,0 0 9 2 ,1 5 2 ,0 1 1 1 4 ,6 0 0 ,4 8 3 4 9 ,7 0 4 ,4 7 3 3 1 3 ,5 0 9 ,0 5 7 1 2 ,0 4 4 ,1 6 0 2 2 ,6 8 5 ,9 7 0 3 9 ,8 3 4 ,2 3 0 6 3 ,7 0 4 ,7 2 0 5 ,9 4 7 ,1 9 0 1 ,3 3 8 ,2 7 3 ,4 3 0 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 SEPTEMBER 2014 Kekayaan yang dibukukan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Piutang pegawai Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah 30 September 2014 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000 Kekayaan yang diperkenankan Rp'000 796,820,300 48,231,853 445,759,951 63,941,305 320,500,000 5,449,495 476,320,300 48,231,853 445,759,951 58,491,810 1,354,753,409 325,949,495 1,028,803,914 13,093,223 15,056,674 56,103,388 77,432 79,674,356 24,542,610 2,855,490 6,029,220 77,432 17,399,500 18,822,297 13,093,223 12,201,184 50,074,168 62,274,856 5,720,313 1,543,301,092 371,133,434 1,172,167,658 68 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 SEPTEMBER 2014 30 September 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 30 September 2014 Rp'000 Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Kewajiban 2,375,321,692 (1,127,559,813) 1,338,273,430 (617,447,272) 1,172,167,658 (620,127,430) Jumlah Tingkat Solvabilitas 1,247,761,879 720,826,158 552,040,228 107,284,280 66,254,140 41,770,710 Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kegagalan pengelolaan aset Ketidakseimbangan antara proyeksi arus aset dan liabilitas Ketidakseimbangan antara nilai aset liabilitas minimum berbasis risiko Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi Resiko reasuransi Resiko operasional - - - 2,505,920 4,009,440 3,763,560 83,827,700 59,187,960 59,504,050 7,801,764 515,644 1,057,330 289,300 1,240,960 416,330 201,935,308 130,798,170 106,695,610 Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas 1,045,826,571 590,027,988 445,344,618 Rasio Pencapaian Solvabilitas 618% Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum 69 551% 517%