PT ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk

advertisement
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014
serta periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN terdiri dari:
Laporan Posisi Keuangan
Per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk periode yang berakhir 30 September 2015 dan 2014
3
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 30 September 2015 dan 2014
4
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 30 September 2015 dan 2014
5
Catatan atas Laporan Keuangan
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 serta periode
enam bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014
DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING
DAFTAR II – ANALISIS KEKAYAAN
DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
6-65
66
67-68
69
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014
30 September
2015
Rp'000
Catatan
31 Desember
2014
Rp'000
ASET
Kas dan bank
Kas
Bank
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
3e,3i,5
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
3e,6
3d,29
Efek-efek
Diperdagangkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
223,006
185,103
14,856,791
13,451,782
28,531,579
9,113,840
2,745,219
12,044,162
53,400,000
966,192,342
52,900,000
850,766,113
3d,29
42,031,145
316,381,313
50,779,574
-
3d,29
29,202,000
529,306,395
916,920,853
30,115,650
416,752,272
497,647,496
3d,29
3e,6
Piutang premi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
3k,7
3d,29
Piutang reasuransi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
3l,8
3d,29
3m
3m
Piutang pegawai
Aset pajak tangguhan - bersih
Aset reasuransi
Aset tetap - bersih
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi
Perusahaan lain
Jumlah
10,181,210
82,834,829
(16,615,226)
76,400,813
16,054,258
17,891,910
(3,210,698)
30,735,470
9,044,890
(3,973,664)
5,071,226
49,246
10,407,969
(3,121,916)
7,335,299
5,779,262
52,009
3aa,28
14,279,899
2,152,011
3l,9
278,634,485
37,761,762
10
78,038,198
78,305,203
64,249,759
49,118,026
113,367,785
63,432,156
760,905
64,193,061
6
3d,3j,29
3e
Biaya dibayar dimuka
3q
Aset lain-lain - bersih
3z,11
-
Total Aset
291,620
33,431,475
17,598,281
2,570,047,917
1,651,782,487
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Catatan:
- Laporan posisi keuangan 31 Desember 2014 diaudit oleh KAP Osman Bing Satrio & Eny dan merupakan
Laporan posisi keuangan sebelum penggabungan usaha (merger).
- Laporan posisi keuangan 30 September 2015 merupakan hasil penggabungan usaha (merger) dengan PT
Panin Insurance.
1
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Posisi Keuangan per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014
Catatan
LIABILITAS
Utang klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang reasuransi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang dividen
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang komisi
Biaya yang masih harus dibayar
Utang sewa pembiayaan- pihak berelasi
Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Premi belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah liabilitas asuransi
3r,12
3d,29
9,613
57,446
126,730
56,116,241
6,253,404
68,958,920
2,190,111
29,019,539
533,321
253,448
8,566,465
5,464,191
63,786,073
5,562,323
18,816,289
833,327
307,118,761
95,880,303
258,556,914
26,010,227
177,222,731
12,464,368
152,541,153
169,980,776
914,207,831
121,611,133
70,786,170
477,964,705
3z
46,192,770
1,127,559,813
36,133,392
617,447,272
19
20
21
3e,6
500,155,252
263,076,097
720,396,017
(41,139,262)
1,442,488,104
332,273,310
106,958,039
625,545,393
(30,441,527)
1,034,335,215
2,570,047,917
1,651,782,487
21
3aa,14,28
3f,15,29
3f
16
3d,3n,3p,17,29
3s,18
3w
3d,29
3u
3d,29
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100
Modal dasar - 5.746.000.000 saham
pada tanggal 30 September 2015
dan 31 Desember 2014
Modal ditempatkan dan disetor penuh
5.001.552.516 saham pada tanggal
30 September 2015 dan 3.322.733.109 saham
pada tanggal 31 Desember 2014
Tambahan modal disetor - bersih
Saldo laba
Komponen ekuitas lainnya
Total Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
31 Desember
2014
Rp'000
594,873
3,366,073
3l,13
3d,29
Liabilitas imbalan pasca kerja
Jumlah Liabilitas
30 September
2015
Rp'000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Catatan:
- Laporan posisi keuangan 31 Desember 2014 diaudit oleh KAP Osman Bing Satrio & Eny dan merupakan
Laporan posisi keuangan sebelum penggabungan usaha (merger).
- Laporan posisi keuangan 30 September 2015 merupakan hasil penggabungan usaha (merger) dengan PT
Panin Insurance.
2
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Laba Rugi komprenhensif per 30 September 2015 dan 30 September 2014
Catatan
September 2015
Rp'000
PENDAPATAN
Pendapatan premi
Premi bruto
3d,3u,22,29
653,167,902
Potongan premi
(48,156,309)
Premi reasuransi
3d,3u,22,29
(160,228,953)
Premi neto
444,782,640
Perubahan bruto liabilitas premi
3d,3u,18,22,29
41,083,113
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
atas liabilitas premi
3d,3u,9,22,29
(33,628,448)
Pendapatan premi asuransi neto
452,237,305
Hasil investasi
3d,3v,24,29
102,383,318
Penghasilan lain-lain - bersih
25
10,989,376
JUMLAH PENDAPATAN
September 2014
Rp'000
430,546,105
(45,854,225)
(37,117,795)
347,574,085
(14,453,497)
6,441,238
339,561,826
82,573,522
2,261,134
565,609,999
424,396,482
295,171,480
(44,780,715)
250,390,765
68,175,827
231,669,419
(22,541,728)
209,127,691
2,715,923
(66,592,491)
251,974,101
28,241,297
148,180,552
428,395,950
137,214,049
(9,559,451)
127,654,598
5,004,741
216,848,355
21,592,331
90,283,190
328,723,876
95,672,606
(3,778,952)
91,893,654
(10,697,736)
(1,374,478)
116,956,862
90,519,176
BEBAN
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas klaim
Bagian reasuransi atas perubahan
bruto liabilitas klaim
Beban klaim neto
Beban komisi neto - bersih
Beban usaha
JUMLAH BEBAN
LABA SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
LABA BERSIH
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Laba (rugi) yang belum direalisasi
dari pemilikan efek tersedia untuk dijual
3d,3w,23,29
3d,3w,23,29
3d,3w,18,23
3d,3w,9,23
3d,3x,26,29
3d,3y,27,29
3aa,28
3e,6
Jumlah pendapatan komprehensif lain
LABA BERSIH PER SAHAM
(dalam Rupiah penuh)
Dasar
Dilusian
3bb
25.52
-
31.32
30.30
Catatan:
- Laporan laba rugi komprehensif 30 September 2014 merupakan Laporan laba rugi komprehensif sebelum
penggabungan usaha (merger).
- Laporan laba rugi komprehensif 30 September 2015 merupakan Laporan laba rugi komprehensif hasil
penggabungan usaha (merger) dengan PT Panin Insurance.
3
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 30 September 2015 dan 2014
Catatan
Saldo per 1 Januari 2014
Penambahan cadangan umum
21
Pelaksanaan warran menjadi saham
1b,19,20
Cadangan dividen
Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Juni 2014
6
Laba bersih tahun berjalan s/d September 2014
Saldo 30 September 2014
Pelaksanaan warran menjadi saham
1b,19,20
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali disajikan sebagai tambahan
modal disetor
20
Dividen tunai
21
Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Des 2014
6
Laba bersih tahun berjalan s/d Desember 2014
Saldo 31 Desember 2014
Modal ditempatkan Panin Insurance
Penambahan cadangan umum
21
Cadangan dividen
21
Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d September 2015
6
Penyesuaian modal
Laba bersih s/d September 2015
Saldo per 30 September 2015
Tambahan modal
disetor
Rp'000
Komponen ekuitas
lainnya - perubahan nilai wajar
efek tersedia untuk dijual
Rp'000
290,127,858
7,637,604
-
75,348,949
5,728,202
-
(24,174,957)
-
24,000,000
3,000,000
-
496,772,779
(3,000,000)
-
862,074,629
13,365,806
-
297,765,462
34,507,848
81,077,151
25,880,888
(10,097,520)
(34,272,477)
-
27,000,000
-
91,893,654
585,666,433
-
(10,097,520)
91,893,654
957,236,569
60,388,736
(35,191,627)
(35,191,627)
48,070,587
598,545,393
423,357
(3,000,000)
(33,227,331)
3,830,950
48,070,587
1,034,335,215
480,541,415
(33,227,331)
127,654,598
(10,697,735)
(156,118,058)
127,654,598
Modal disetor
Rp'000
332,273,310
324,000,000
-
106,958,039
156,118,058
-
(156,118,058)
500,155,252
263,076,097
4
3,830,950
(30,441,527)
(10,697,735)
(41,139,262)
Saldo Laba
Ditentukan
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya
27,000,000
3,000,000
30,000,000
690,396,017
Jumlah ekuitas
Rp'000
1,442,488,104
P .T. AS URANSI MULT I ARTH A G UNA Tbk
L apora n Arus Kas
U ntuk p eriode y ang be rak hir 3 0 S ept embe r 2 01 5 da n 20 14
3 0 Sep te mb er
2 01 5
Rp '00 0
ARU S KAS D AR I AKTIVITAS O PE RASI
Pen er ima an pre mi
Pen er ima an klai m re asu ra nsi
Pen er ima an (P em ba yara n) lain -la in
Pem ba ya ra n kla im
Pem ba ya ra n ko misi
Pem ba ya ra n ka s kep ad a d ire ksi da n ka ryawa n
Pem ba ya ra n p rem i re asu ra nsi
Pem ba ya ra n b eb an u sa ha
Pem ba ya ra n b eb an p aj ak
5 70 ,8 28 ,63 4
21 ,4 17 ,05 8
15 ,8 52 ,18 0
(2 91 ,9 13 ,90 6)
( 24 ,6 76 ,27 3)
( 43 ,1 84 ,00 2)
(1 13 ,7 23 ,92 0)
( 51 ,2 39 ,44 2)
( 48 ,9 01 ,95 7)
K a s Ber sih Di pe ro leh da ri Ak ti vi ta s Op e rasi
34 ,4 58 ,37 2
ARU S KAS D AR I AKTIVITAS INV ES TASI
Pen cair an de po sito be rj an gka
Pen em pa tan d ep osi to be rja ng ka
Pen cair an efek te rse dia un tu k dij ua l
Pen em pa tan e fek ter sed ia u ntu k dij ua l
Pen cair an efek d ip erd a ga ng kan
Pen em pa tan e fek d ipe rd ag an gk an
Pen er ima an ha sil inve stasi
Pen er ima an divid en da ri pe ru sah aa n la in
Ha sil pe nj ua lan ase t te ta p
Per ole ha n a set te tap
8 30 ,5 73 ,72 8
(7 59 ,5 08 ,56 4)
11 ,7 38 ,26 0
(1 23 ,7 44 ,11 2)
1 20 ,1 04 ,20 0
(1 98 ,2 43 ,18 3)
1 11 ,2 98 ,11 0
2 ,2 94 ,32 0
9 83 ,50 0
(5 ,3 36 ,22 0)
K a s Ber sih Di gu na kan un tu k
Aktivitas Inve sta si
(9 ,8 39 ,96 1)
30 Sep tem be r
20 14
Rp '00 0
3 55 ,29 2,7 56
20 ,88 7,5 42
(3 ,95 6,8 86 )
(2 29 ,89 0,1 22 )
(20 ,76 3,9 97 )
(39 ,21 2,2 62 )
(31 ,91 2,8 78 )
(23 ,14 8,9 67 )
(16 ,67 1,8 20 )
10 ,62 3,3 66
1 45 ,57 6,8 00
(1 60 ,02 6,1 08 )
(23 ,00 0,0 00 )
72 ,87 9,3 20
13 3,7 02
72 9,6 00
(21 ,78 6,3 57 )
14 ,50 6,9 57
A RUS KAS D ARI AKTIVIT AS PENDA NA AN
Pen er ima an da ri pe la ksan aa n wa ra n
Pem ba ya ra n h utan g se wa g un a us ah a
Pem ba ya ra n d ivide n
(3 00 ,00 0)
( 33 ,2 27 ,33 0)
13 ,36 5,8 07
(35 ,19 1,6 28 )
K a s Ber sih Di pe ro leh da ri (Di gu na kan un tu k)
Aktivitas Pe n da na an
( 33 ,5 27 ,33 0)
(21 ,82 5,8 21 )
K ENAIKAN (P E NURUN AN ) BE RSIH KAS
DAN BANK
(8 ,9 08 ,91 9)
3 ,30 4,5 02
K AS DAN BANK AWAL P ERIO DE
P e ng aru h p er ub ah an kur s m ata u an g a sin g
29 ,5 24 ,69 6
7 ,9 15 ,79 9
9 ,78 8,7 21
-
K AS DAN BANK AKHIR PERIO DE
28 ,5 31 ,57 6
13 ,09 3,2 23
L ih at catata n a ta s lap or an keu an ga n yan g m eru p aka n b ag ian
ya ng tid ak te rpi sah kan da ri la po ra n ke ua ng an .
Catatan:
- Laporan arus kas 30 September 2014 merupakan Laporan arus kas sebelum penggabungan usaha (merger).
- Laporan arus kas 30 September 2015 merupakan Laporan arus kas hasil penggabungan usaha (merger) dengan
PT Panin Insurance.
5
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87 tanggal
14 Nopember 1980 yang dibuat di hadapan Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH. Akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal
29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982,
Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, akta No. 15
tanggal 26 Oktober 2011 dari Erni Rohaini, SH, MBA., notaris di Jakarta dalam rangka peningkatan modal
dasar Perusahaan dari Rp. 384.000 juta menjadi Rp 574.600 juta, terbagi menjadi 5.746.000.000 saham
terakhir dengan Akta No.66 tanggal 15 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo,
SH, MH, MKn., notaris di Jakarta tentang persetujuan pemegang saham tentang penggabungan usaha
(merger) PT Panin Insurance ke dalam Perseroan dan adanya penambahan modal setor Perseroan melalui
penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan penggabungan usaha PT Panin Insurance ke dalam
Perusahaan.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki tiga belas cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang,
Bogor, Pekanbaru, Bandar Lampung, Manado, Banjarmasin, Jakarta Senayan, Jakarta Palmerah, Surabaya Darmo
dan Surabaya Tunjungan) serta dua puluh enam kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Batam, Semarang,
Solo, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Balikpapan, Padang, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh,
Muara Bungo, Serpong, Pematang Siantar, Tanjung Pinang, dan Cikarang, Mataram, Surabaya-Rajawali,
Cirebon, Pangkal Pinang , Ambon, Bengkulu dan Jakarta Rawamangun). Kantor pusat Perusahaan beralamat di
Gedung The City Center Batavia Tower One lantai 17, Jl.KH. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan
kegiatan usaha di bidang asuransi umum termasuk usaha reasuransi umum. Kegiatan ini telah memperoleh izin
dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986, dan No.
KEP-5956/MD/1986, tanggal 10 September 1986. Pada Tanggal 30 September 2015 dan 30 September 2014
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan adalah 734 dan 475 karyawan.
Sesuai dengan akta No. 104 tanggal 25 Juni 2015 yang telah diterima dan dicatat oleh Administrasi Badan Hukum
berdasarkan Surat Kemenkumham No. AHU-AH.01.03-0946183 tanggal 26 Juni 2015 dan Surat Otoritas Jasa
Keuangan No. S-256/0.04/2015 tanggal 12 Juni 2015.
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Aries Liman
Mu’min Ali Gunawan
Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS
Lukman Abdullah
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Independen
Komite Audit:
Ketua
Anggota
Linda Juliana J.L. Delhaye
Karel Fitrijanto
Thomas Paitimusa
Peggy Wystan
Dedi Setiawan
Ratnawati Atmodjo
Sekretaris Perusahaan
Audit Internal
Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS
V.D. Wenty Anggraini
Theodora Nani Alamsyah
Dedi Setiawan
Nancy
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
6
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas
240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran yang
diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada
tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan
harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu
mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Bila waran tidak dilaksanakan sampai
dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK
dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang
diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan
dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan
yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai
dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 30 September 2015 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 5.001.552.516 lembar saham
telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2.
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
REVISI (PSAK DAN ISAK)
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang
relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari
2012.
Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk
tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
 ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan
tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi
definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset
tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit transaksi
pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23 Pendapatan.
 ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan
menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas
yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap
selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan
akan diakui dalam laba rugi.
Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam
tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Perusahaan tidak melakukan transaksi tersebut.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan
dini tidak diperkenankan:
7
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
 PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif
menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan
pengungkapan dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua
kategori: (1) Tidak akan direklasifikasikan lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi
lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
 PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang
menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk
laporan keuangan tersendiri tetap tidak berubah.
 PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK
15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar
revisi diperluas untuk mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama.
 PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program.
Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar
aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan
mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan
dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.
 PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang
diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan
melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.
 PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan
pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.
 PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual
improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual
improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar
pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4, dan PSAK 68. PSAK 50
memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan
liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif
melekat dan PSAK 50 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.
 PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas
Bertujuan Khusus.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu
pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a)
kekuasaan atas investee; (b) eksposur atas hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya
8
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
dengan investee; (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan
untuk membantu dalam penilaian apak investor menngendalikan investee dalam sekenario yang
kompleks.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai
pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan
ini secara retrospektif.
 PSAK 66 Pengaturan Bersama
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Berdasarkan
PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian
bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian.
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proporsional yang ada untuk pengendalian
bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk
dicatata dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas.
Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal
permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.
 PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan
bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini menetapkan
tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus sajikan untuk
memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan
inforrmasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko
yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut
terhadap laporan keuangannya.
 PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas
pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang
harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai
wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68
adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos
instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau menginjinkan pengukuran nilai
wajar dan pengungkapan atas pengukuiran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya
persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan
saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adakah harga yang akan diterima untuk menjual
asset atau harga yang akan dibayar untuk mengendalikan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan
dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari
laporan keuangan Perusahaan. Penerapaan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak
terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari
standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan.
9
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang
penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan
laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta
asing yang tidak dijabarkan kembali.
d.
Transaksi Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi berdasarkan criteria PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor):
a)
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b)
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
10
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
e.
Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur
sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini:



Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:


diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang
terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada
saat pengakuan awal, jika:


penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang
didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada
manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui
dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen
atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan
pada Catatan 3g.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif
diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian
11
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs
atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan
nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas
ke laba rugi.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk
memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali
piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama
periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan
dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai
tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari instrumen
keuangan FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan
yang dapat diestimasi secara andal.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap
sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun
12
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap
akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui
sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan
penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian
penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi
tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui
secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui
keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang
mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga
mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Pada saat penghentian pengakuan asset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat
aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian kumulatif
yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam
laba rugi.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika
perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebur pada bagian yang tetap
diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai
wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang
dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk
bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada
bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian
yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relative kedua bagian tersebut.
f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai
dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih
13
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi,
diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan
telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang
diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
g.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan
suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara
wajar (arm’s length transaction).
Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
h.

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan)
dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung
(misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input
untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi).
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika dan hanya jika:


i.
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan
Kas dan Setara Kas
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan
serta tidak dibatasi penggunaannya
j.
Investasi pada Entitas Asosiasi
Sesuai dengan PSAK 15 (Revisi 2009), entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan
mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi
dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan
kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut.
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat
14
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual, sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar
biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan
atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang
ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang
melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara
substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih Perusahaan dalam entitas asosiasi) diakui hanya
jika Perusahaan mempunyai liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif atau melakukan pembayaran
atas liabilitas entitas asosiasi.
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset yang
teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi,
diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji penurunan nilai
sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar bersih dari
aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah
pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.
Persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan
investasi pada entitas asosiasi Perusahaan. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk
goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai
suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara
nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan
nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian
dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai
dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.
Pada saat pelepasan suatu entitas esosiasi yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan pengaruh
signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan
nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan
sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke
sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasan
entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui
dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan
dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset
dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui
dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas
pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi keuntungan atau kerugian
dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Perusahaan kehilangan pengaruh
signifikan atas entitas asosiasi.
Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul
dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya sepanjang
kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Perusahaan.
k.
Piutang dan Utang Asuransi
Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan penurunan
nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena dampak
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal.
l.
Reasuransi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan
15
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama
dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang
dipertanggungkan.
Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai beban
pada saat jatuh tempo.
Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset
reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari
dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak
saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi.
Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan
ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi.
Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin tidak akan dapat
menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung.
m.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai per tahun berdasarkan umur piutang
masing-masing premi yang telah jatuh tempo dengan persentase sebagai berikut:
Persentase cadangan
n.
Jangka waktu
kerugian penurunan nilai
0 - 30 hari
Minimum 2%
31 - 60 hari
Minimum 10%
61 - 90 hari
Minimum 15%
91 - 120 hari
Minimum 20%
121 - 180 hari
Minimum 30%
181 - 360 hari
Minimum 40%
> 360 hari
Minimum 75%
Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Persentase
5%
25%
50%
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset
yang dimiliki sendiri, atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa
16
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
sewa dan umur manfaatnya.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh
dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya
lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap
dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa
depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok
aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
o.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan
ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini
dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum
disesuaikan.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai
tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh
kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
p.
Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi
kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan
yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa
pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan
(tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari
manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode
terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan
17
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali
terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati
pengguna.
q.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
r.
Utang Klaim
Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang
diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat pada
saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled).
s.
Liabilitas Asuransi
Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi.
Premi Belum Merupakan Pendapatan
Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan
karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam
jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari
aset reasuransi.
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan
ditetapkan secara proposional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan
menggunakan metode harian.
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan
dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut
dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada
periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim
masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada
pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan).
Pendapatan Premi Ditangguhkan
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
Tes Kecukupan Liabilitas
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah
mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak
asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait
tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan
tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan.
t.
Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas
dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
18
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko
dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas
yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus
kas.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat
dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian
akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
u.
Pengakuan Pendapatan Premi
Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui
sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang
diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada
penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui
sebagai pendapatan selama periode risiko.
Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.
Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan.
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada
perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas
transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara
proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi
retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak
reasuransi tersebut.
Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan
pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan
syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
v.
Hasil investasi
Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan
atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang
berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
w.
Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim
yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai
beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan
dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban
klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan,
diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan
estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah
estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya
perubahan.
Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang
19
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak
reasuransi terkait.
x.
Komisi
Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi,
agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban
komisi.
y.
Beban Usaha
Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual
basis).
z.
Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima
karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program
pensiun untuk pensiun normal.Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan
asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan.
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja, memperkenankan pengakuan akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial sebagai pendapatan komprehensif lain di ekuitas, selain pendekatan koridor dan laba
rugi. Perusahaan menentukan untuk menggunakan pendekatan koridor.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan
dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan
pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para
pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi
hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode
rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini
liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan
biaya jasa lalu yang belum diakui.
Pendanaan tidak dicatat sebagai aset program karena polis asuransi yang dikeluarkan oleh pihak
asuransi yang berelasi bukan merupakan polis asuransi yang memenuhi syarat. Perusahaan mengakui
haknya atas penggantian berdasar polis asuransi sebagai aset yang terpisah, dan bukan sebagai
pengurang dalam menetapkan liabilitas imbalan pasti.
aa.
Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
20
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan
cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan
jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah
tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai
untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan
oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas
pajak kini dengan dasar neto.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali
untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui diluar laba atau rugi
(baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut
pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
bb.
Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak
dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
cc.
Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang
secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber
daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya
dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan
untuk membuat pretimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak
tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnyamungkin berbeda dari estimasi tersebut.
21
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam
periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan
periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan
asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan
serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan
kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari
estimasi yang diatur di bawah ini.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah
tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
a.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang
menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti
obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor
lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau
kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang
signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih
diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk
atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman
yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan
tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan.
Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus
dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah penyisihan
kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada
pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
b.
Estimasi klaim retensi sendiri
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan
estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada
tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi dibentuk
berdasarkan fakta-fakta berpotensi terjadinya klaim yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.
Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun
terjadinya perubahan.
c.
Imbalan kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh
aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat
22
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan
diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta
liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar,
namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan.
5.
KAS DAN BANK
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
223,006
185,103
9,025,605
5,831,186
8,527,702
586,138
14,856,791
9,113,840
9,483,212
614,112
559,378
661,375
595,427
363,389
238,280
212,637
122,434
71,069
42,601
103,642
28,553
12,993
2,971
252,964
959,765
311,367
228,072
80,721
267,268
48,490
2,856
28,607
-
13,112,073
2,180,110
262,078
77,631
339,709
565,109
565,109
13,451,782
2,745,219
28,531,579
12,044,162
Kas
Bank
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank KEB Hana
PT Bank Maspion Indonesia
PT Bank Mestika Dharma
PT Bank Mayora
PT Bank Perkreditan Rakyat Andalan
PT Bank Index Selindo
PT Bank of India Indonesia Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Pundi Indonesia Tbk
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank KEB Hana
Jumlah
Jumlah pihak ketiga
Jumlah kas dan bank
23
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
6.
INVESTASI
Investasi terdiri dari:
30 September
2015
Rp'000
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek diperdagangkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi
Perusahaan lain
Jumlah
24
31 Desember
2014
Rp'000
53,400,000
966,192,342
52,900,000
850,766,113
42,031,145
316,381,313
50,779,574
-
29,202,000
529,306,395
30,115,650
416,752,272
64,249,759
49,118,026
63,432,156
760,905
2,049,880,980
1,465,506,670
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Deposito berjangka
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Deposito wajib
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
28,000,000
10,000,000
3,114,300
18,000,000
3,114,300
Jumlah deposito wajib
41,114,300
21,114,300
Deposito biasa
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk - Rupiah
53,400,000
52,900,000
Jumlah pihak berelasi
53,400,000
52,900,000
267,000,000
259,000,000
144,190,553
103,500,000
23,000,000
18,000,000
18,000,000
15,000,000
11,000,000
9,000,000
5,517,374
5,500,000
5,000,000
2,500,000
2,001,000
1,000,000
1,000,000
1,000,000
700,000
400,000
200,000
100,000
100,000
892,708,927
485,000,000
150,500,000
80,000,000
23,000,000
11,000,000
9,000,000
5,500,000
1,000,000
500,000
400,000
100,000
200,000
36,000,000
17,500,000
819,700,000
14,657,000
13,315,015
2,931,400
1,465,700
32,369,115
8,708,000
1,243,813
9,951,813
Jumlah pihak ketiga
925,078,042
829,651,813
Jumlah deposito biasa
978,478,042
882,551,813
Jumlah deposito berjangka
1,019,592,342
903,666,113
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Deposito wajib
2015
9.45%
2014
10.32%
9.01%
2.70%
10.65%
3.03%
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Capital Indonesia
PT Bank QNB Kesawan Tbk
PT Bank Victoria Syariah
PT Bank Sulut
PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank Sahabat Sampoerna
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Index Selindo
PT Bank BPD Jabar dan Banten Tbk
PT Bank Mayora
PT Bank KEB Hana
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Bukopin
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mestika Dharma Tbk
PT Bank UOB Buana
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Maspion Indonesia
PT BPR Andalan Favorit Perdana
PT Bank of India Indonesia Tbk
PT Bank Harda Internasional
PT Bank Pundi Indonesia Tbk
PT Bank Sumut
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank Capital Indonesia
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Jumlah
Deposito biasa
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
25
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :
30 September
2015
Rp'000
Ru piah
1 bulan
1-3 bula n
3-6 bula n
> 12 bulan
Jumlah rupiah
Do llar A merika Serikat
1-3 bula n
3-6 bula n
Jumlah dep osito
31 Desember
2014
Rp'000
37,118 ,374
695,214 ,300
118,500 ,000
136,390 ,553
987,223 ,227
41,000,000
766,914,300
83,800,000
2,000,000
893,714,300
29,437 ,715
2,931 ,400
9,951,813
-
1,019,592 ,342
903,666,113
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan.
Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Pemerintah
No. 73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tentang Perubahan
Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus memiliki
dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1%
dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan
tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga
digunakan sebagai dana jaminan.
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang
harus disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas.
26
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Efek diperdagangkan
Pihak berelasi
Rupia h
Re ksa dan a Panin Da na Maksima - MN
Re ksa dan a Panin Da na Ungg ulan
Re ksa dan a Panin Da na Prima
Re ksa dan a Panin Da na Ut ama Plus 2 - MN
Re ksa dan a Panin Da na Bersa ma P lus
Re ksa dan a Panin Da na Ult ima
Su bord inasi B erkela njut an I
Bank P anin I Tahu n 201 2
Jumlah p iha k be re lasi
Pihak ketig a
Rupia h
Re ksa dan a Simas S ah am Unggu lan
Re ksa dan a MNC Dana Terpro te ksi II
Su bord inasi B an k Vict oria II I
Ta hun 2013
Su bord inasi B an k Vict oria II
Tahu n 201 2
Be rkelanjutan I Agu ng Podomoro L and
Ta hap I Tah un 20 13
Ba nk P ermata Tahap I
Tahu n 201 3
An eka Gas II Tahun 20 12
Be rkelanjutan I Jap fa
Taha p I Tahun 2012
Be rkelanjutan I Pan orama Se nt re wisa ta
Ta hap II Thn 2 015
Su bord inasi I I B ank CIMB
Niaga Ta hu n 201 0
Su b Sukuk Mudharabah
Berkelanjut an I Th p II
Bank Mua malat Tah un 20 13
Obliga si Subo rdinasi Be rkela njutan II
Bank P ermata II Tahun 2014
Obliga si Berkelan juta n I Agun g
Podomo ro Land II Tahun 2014
Mode rn land Rea lty II B Tahu n 201 2
Obliga si I Ciputra Reside nce
Ta hun 2014 seri B
Su bord inasi B erkela njut an Ba nk B uko pin
Ta hap I Tah un 20 12
Su b Berkelanjutan II B an k Bukop in
Ta hap I Thn 2015
Ba tavia Prosp erindo Finance I/ 13
Seri C
Su b Bank Mayapad a I V Ta hu n 2 01 4
Su bord inasi I I B ank Pe rma ta Tahun 2011
Su bord inasi Med icom I B 201 2
Su b Bank Mayapad a I II Ta hun 2 013
Jumlah rupiah
Dollar Amerika Serika t
RO I 43
Re ksa dan a Da na ma s Dollar
3 0 S eptember
2015
Rp'00 0
Pering kat
31 Desember
2014
Rp '0 00
Peringkat
19 ,39 5, 02 7
70 6, 28 0
2 ,70 1, 94 5
4 ,96 6, 13 1
6 ,96 4, 91 9
4 ,29 6, 24 3
2 6,591,643
850,871
3,703,697
5,084,793
9,018,220
5,530,350
3 ,00 0, 60 0
42 ,03 1, 14 5
idAA -
2 ,28 9, 00 6
99 ,50 9, 44 6
5 0,779,574
-
50 ,03 5, 18 0
idBBB+
-
37 ,01 2, 00 0
idBBB+
-
19 ,20 0, 00 0
idA
-
10 ,62 5, 00 0
10 ,00 0, 00 0
idA A
idA
-
8 ,29 3, 72 0
idA
-
7 ,98 8, 00 0
id A-
-
7 ,10 5, 00 0
id AAA
-
5 ,95 0, 00 0
idA
-
5 ,34 5, 00 0
idA A
-
5 ,10 0, 00 0
5 ,07 2, 26 0
idA
idA
-
5 ,00 0, 00 0
id BBB
-
5 ,00 0, 00 0
idA
-
5 ,00 0, 00 0
id BBB
-
5 ,00 0, 00 0
4 ,36 5, 00 0
1 ,67 0, 44 8
1 ,00 8, 30 0
50 0, 25 0
3 01 ,06 8, 61 0
id BBB
id BBB
id AA +
idA+
idBBB+
-
B BB
-
12 ,27 5, 23 8
3 ,03 7, 46 5
Jumlah p iha k ket iga
3 16 ,38 1, 31 3
Jumlah e fe k dip erda gangka n
3 58 ,41 2, 45 8
27
5 0,779,574
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 30 September 2015 sebesar Rp 318.605.041 ribu dan
pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 42.714.940 ribu.
Nilai wajar efek didasarkan pada harga kuotasi di pasar aktif pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang
belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 30 September 2015 sebesar Rp 8.132.458
ribu dan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 8.064.634 ribu.
Efek tersedia untuk dijual
30 September
2015
Rp'000
Peringkat
Pihak berelasi
Obligasi
Rupiah
Verena Multifinance Tahap I
Tahun 2012 Seri B
Verena Multifinance Tahap II
Tahun 2013 Seri B
Jumlah
Pihak ketiga
Obligasi
Rupiah
Subordinasi Mayapada III/13
Berkelanjutan I Agung Podomoro
Land Tahap III Tahun 2014
Subordinasi Bank Victoria II
Tahun 2012
Bank Victoria IV/13
Bank Permata Sub Berkel. I
Tahap II Tahun 2012
Sub Bank Capital I Tahun 2014
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Permata Tahap I
Tahun 2012
Subordinasi II Bank CIMB
Niaga Tahun 2010
Berkelanjutan I Duta Anggada Realty
Tahap I Tahun 2013
Aneka Gas II Tahun 2012
Berkelanjutan I Japfa
Tahap I Tahun 2012
Berkelanjutan I Modernland Realty
I A Tahun 2015
Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance
Tahap I Tahun 2012 Seri C
Batavia Prosperindo Finance I/13
Seri C
31 Desember
2014
Rp'000
Peringkat
19,200,000
idA-
19,714,000
idA-
10,002,000
idA-
10,401,650
idA-
29,202,000
101,905,927
30,115,650
idBBB+
97,530,000
idBBB+
49,129,824
idBBB
48,000,000
48,000,000
idBBB+
idA-
47,667,481
46,905,000
idBBB+
idA-
30,720,000
30,070,000
idAA+
idBBB-
29,440,000
-
idAA+
26,005,200
idAA+
24,809,200
idAA+
20,300,000
idAAA
19,600,000
AA(idn)
19,396,621
13,440,000
idAidA
13,541,098
idA
10,367,000
idA
9,765,000
idA+
10,010,000
idA
-
9,750,000
idAAA
9,650,000
idAAA
9,600,000
idBBB
9,875,620
idBBB
28
-
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Obligasi Berkelanjutan I Greenwood
Sejahtera Thp I thn 2014
Tiga Pilar Sejahtera
Lautan Luas Tahap I/13 Seri A
BII Sub Berkelanjutan I Tahap II
Tahun 2012
Modernland Realty II
Tahun 2012 Seri A
Medco Energy International
III Tahun 2012
Indomobil Finance Tahap II/13
Waskita Karya II Tahun 2012 Seri B
Agung Podomoro Land I Tahun 2011 Seri B
PP Berkelanjutan Tahap I Tahun 2013
Subordinasi Berkelanjutan Bank Bukopin
Tahap I Tahun 2012
Panorama Transportasi I
Tahun 2012
Dolar Amerika Serikat
Pertamina 42 Tahun 2012
Pertamina 43
ROI 42
Pelindo II 5/2045
PLN 10/2042
Alam Sutera International
3 Tahun 2012
Saham
Rupiah
Greenwood Sejahtera
Jumlah
Jumlah efek tersedia untuk dijual
9,600,000
9,537,000
9,446,000
idBBB
idAidA-
9,879,000
9,500,000
idAidA-
6,001,200
idAA+
5,550,000
idAA+
5,001,000
idA
4,956,500
idA-
4,650,000
2,880,000
993,200
985,500
945,500
idAAidA
idA
idA
idA
4,812,500
2,910,000
985,812
1,005,000
1,000,000
idAAidA
idAidA
idA
938,000
-
12,201,953
7,407,281
9,182,611
2,858,115
2,330,463
-
idA
925,000
idA
idBBB+
5,029,840
idBBB+
BBB
BBB
BBBBBB
BBB
12,216,080
8,791,597
-
BBB-
A+
6,651,544
B+
17,654,000
33,756,000
529,306,395
416,752,272
558,508,395
446,867,922
BBB-
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Indonesia Credit Rating Agency and Member Asian
Credit Rating Agencies Association).
Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 masing-masing sebesar Rp 556.331.027 ribu dan Rp 477.309.449 ribu.
29
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Penyertaan dalam bentuk saham
Tempat
Kedudukan
Metode Ekuitas
PTLaksayudha Abadi
Investasi lainnya
PTReasuransi Maipark
Indonesia
Jenis usaha
Jakarta Properti
Jakarta Asuransi
PersentasePemilikan
30 Sep
2015
31 Des
2014
36.00%
36.00%
19.91%
Jumlah
30 Sep
2015
Rp'000
31 Des
2014
Rp'000
64,249,759
63,432,156
49,118,026
760,905
113,367,785
64,193,061
1.66%
Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai
berikut:
2015
Rp'000
2014
Rp'000
Saldoawal
Bagianlaba(rugi)bersihentitas asosiasi
(Catatan24)
63,432,156
63,468,290
817,603
(36,134)
Saldoakhir
64,249,759
63,432,156
Perusahaan melakukan penyertaan dalam bentuk saham pada PT Laksayudha Abadi sejak tahun
1999, sedangkan pada PT Reasuransi Maipark Indonesia sejak tahun 2003.
Penyertaan saham pada PT Reasuransi Maipark Indonesia (RMI) diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual. RMI tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar sahamnya. Oleh
karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya.
30
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
7. PIUTANG PREMI
Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian
sebagai berikut :
a. Berdasarkan Nasabah
30 September
2015
Rp'000
Pihak berelasi
Piutang premi
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Bank Panin Syariah
PT Panin Sekuritas Tbk
PT Bank ANZ Indonesia Tbk
PT Panin Asset Management
PT W isma Jaya Artek
Jumlah
Piutang koasuransi
PT Paninvest Tbk
7,516,092
2,568,895
45,003
34,316
7,463
6,414
3,027
-
13,281,034
2,267,943
166,310
8,273
10,181,210
15,723,560
-
Jumlah pihak berelasi
Cadangan kerugian penurunan nilai
31 Desember
2014
Rp'000
-
330,698
10,181,210
(1,598,954)
16,054,258
(1,968,611)
8,582,256
14,085,647
11,899,156
7,250,091
6,163,044
3,208,682
1,193,121
1,126,694
1,040,330
986,314
803,499
707,235
671,162
644,530
613,684
538,309
113,338
24,150
-
882,500
385,412
1,422,079
1,388,733
799,820
538,424
256,672
1,136,295
17,131,406
54,114,745
7,403,761
14,213,696
6,839,665
5,806,093
3,312,530
1,995,947
1,559,660
1,205,644
913,365
406,536
1,450,027
-
282,506
222,378
-
763,751
668,027
6,175,760
28,720,084
796,409
3,678,214
82,834,829
(15,016,272)
17,891,910
(1,242,087)
Bersih
67,818,557
16,649,823
Jumlah Piutang Premi
76,400,813
30,735,470
Bersih
Pihak ketiga
Piutang premi
Aon Indonesia
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
PT Merak Energi Indonesia
PT Cahaya Fajar Kaltim
PT Sedana Pasifik Servistama
PT Pelayaran Tamarin Samudra
Andika Adhi Sejahtera
PT Sulfindo Adiusaha
PT Lombok Energy Dinamics
PT Marsh Indonesia
PT Langgeng Gemilang Sejahtera
PT Ramasari Surya Persada
HM. Su'udi
PT Panorama Transportasi Tbk
Lamicitra Nusantara
Tunjungan Crystal Hotel
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk
Dinamika Prima Servitama
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 500 juta)
Jumlah
Piutang koasuransi
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
Asuransi Jasa Indonesia
PT Marsh Indonesia
Asuransi Adira Dinamika
Dinamika Prima Servitama
PT Agung Podomoro Land
Artha Graha General Insurance
PT Sumber Petrindo Perkasa
Perhimpunan Penghuni Mall & Kondominium
Taman Anggrek
PT Ciputra Adigraha
Aon Indonesia
Aon Risk Services
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 200 juta)
Jumlah
Jumlah pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
31
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
57,322,357
8,253,818
4,028,716
20,108,451
8,436,246
1,392,559
69,604,891
29,937,256
4,047,264
19,363,884
3,293,224
168,550
547,138
Jumlah piutang koasuransi
23,411,148
4,008,912
Cadangan kerugian penurunan
nilai
(16,615,226)
(3,210,698)
76,400,813
30,735,470
Piutang premi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari
Jumlah piutang premi
Piutang koasuransi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari
Bersih
c. Berdasarkan Mata Uang
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Euro
Dollar Singapura
Yen Jepang
Ringgit Malaysia
Dollar Australia
Poundsterling
Swiss Franc
China Yuan
29,875,434
62,887,022
92,458
87,154
59,778
5,961
4,242
3,154
633
203
30,485,086
3,377,797
29,280
36,984
17,021
-
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
93,016,039
33,946,168
(16,615,226)
(3,210,698)
76,400,813
30,735,470
Bersih
32
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
d. Berdasarkan Bisnis
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Piutang premi
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah piutang premi
37,918,939
15,031,215
5,928,058
2,689,825
9,324,999
70,893,036
5,582,256
16,427,872
4,924,259
1,299,334
1,703,535
29,937,256
Piutang koasuransi
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Kendaraan bermotor
Lainnya
Jumlah piutang koasuransi
14,294,867
2,021,579
355,946
3,363
5,447,248
22,123,003
2,574,300
606,652
705,948
122,012
4,008,912
(16,615,226)
(3,210,698)
76,400,813
30,735,470
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Bersih
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi.
33
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
8. PIUTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
3 0 S e p te m b e r
2 015
R p'000
P ih a k b e r e l a s i
R e a s u r a d u r d a l a m n e g e ri
P T P a n in v e s t T b k
R u pia h
M a t a u a n g a s in g
J u m la h p ih a k b e re l a s i
C a d a n g a n k e r u g ia n p e n u r u n a n
n i la i
B e rs ih
31 D es em ber
2014
R p '0 0 0
-
44,478
4,768
-
49,246
-
(1 , 8 6 0 )
47,386
P ih a k k e ti g a
R u p iah
R e a s u r a d u r d a la m n e g e ri
R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i
J u m la h r u p ia h
4 , 2 2 9 ,6 3 4
2 , 3 4 3 ,1 6 0
6 , 5 7 2 ,7 9 4
4 ,7 6 4 , 1 1 8
5 ,4 4 0 , 9 9 6
1 0 ,2 0 5 , 1 1 4
M a t a u a n g a s in g
R e a s u r a d u r d a la m n e g e ri
R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i
J u m la h m a t a u a n g a s in g
2 , 3 1 4 ,5 8 4
1 5 7 ,5 1 2
2 , 4 7 2 ,0 9 6
202,651
204
202,855
9 , 0 4 4 ,8 9 0
1 0 ,4 0 7 , 9 6 9
J u m la h p ih a k k e t i g a
C a d a n g a n k e r u g ia n p e n u r u n a n
n i la i
(3 , 9 7 3 , 6 6 4 )
( 3 ,1 2 0 , 0 5 6 )
5 , 0 7 1 ,2 2 6
7 ,2 8 7 , 9 1 3
5 , 0 7 1 ,2 2 6
7 ,3 3 5 , 2 9 9
B e rs ih
J u m l a h P i u t a n g R e a s u ra n s i - B e r s ih
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan
lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari JLT Risk Solutions Asia Pte Ltd, Korean
Reinsurance Company dan lainnya.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari
2,295,940
2,877,358
3,871,592
2,072,471
626,859
7,757,885
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
9,044,890
10,457,215
(3,973,664)
(3,121,916)
Bersih
5,071,226
7,335,299
34
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
c. Berdasarkan Bisnis
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
5,938,561
759,153
545,686
1,801,490
9,340,564
554,669
361,691
100,547
99,744
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
9,044,890
10,457,215
(3,973,664)
(3,121,916)
Bersih
5,071,226
7,335,299
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan
atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga.
9. ASET REASURANSI
Aset Reasuransi terdiri dari :
3 0 Sept ember
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Bagian reasu ran si atas pre mi yang
belum m erup akan pendapa tan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Bagian reasu ran si atas estimasi
liabilit as klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga
96,881 ,089
191,24 2
21,927,04 6
181,753 ,396
3,00 0
15,640,47 4
Jumlah
278,634 ,485
37,761,76 2
35
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan
a. Berdasarkan Reasuradur
3 0 S e p te m b e r
2015
R p '0 0 0
P ih a k b e r e l a s i
P T P a n in v e s t T b k
J u m l a h p i h a k b e r e la s i
-
3 1 D e se m b e r
201 4
R p '0 0 0
1 9 1 ,2 4 2
1 9 1 ,2 4 2
P ih a k k e ti g a
U IB A sia R e i n su r a n c e B r o k e r s P te L td
R e a s u r a n s i In t e r n a s io n a l I n d o n e s i a
R e a s u r a n s i N a s io n a l I n d o n e s ia
T r in i ty r e R e i n s u r a n c e B r o k e r s
T u g u R e a s u r a n s i I n d o n e s ia
O d y s s e y R e in s u r a n c e C o m p a n y
L a i n n ya
J u m l a h p i h a k k e t ig a
1 5 , 0 9 0 ,9 7 9
8 , 9 5 7 ,8 4 3
6 , 6 5 5 ,1 9 0
5 , 6 8 5 ,8 4 2
3 , 0 0 9 ,1 7 6
1 , 6 2 5 ,4 3 0
5 5 , 8 5 6 ,6 2 9
9 6 , 8 8 1 ,0 8 9
808
3 ,9 9 2
3 ,2 1 3
2 ,0 5 3
2 ,3 9 5
1 ,2 2 6
8 ,2 3 6
2 1 ,9 2 7
Ju m la h
9 6 , 8 8 1 ,0 8 9
2 2 ,1 1 8 ,2 8 8
,0 7 0
,9 2 6
,8 6 7
,4 0 9
,4 4 0
,3 5 1
,9 8 3
,0 4 6
b. Berdasarkan Bisnis
30 September
2015
Rp'000
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
68,387,926
4,578,499
3,289,942
473,690
20,151,032
96,881,089
31 Desember
2014
Rp'000
17,904,599
1,026,541
1,301,985
160,104
1,725,059
22,118,288
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull,
Aviation Hull, Satellite, Energy, Engineering, Liability, Credit Insurance & Bond, Burglary,
Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf,
Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money
Insurance, Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage.
36
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim
a. Berdasarkan Reasuradur
30 September
2015
Rp'000
Pihak berelasi
PT Paninvest Tbk
31 Desember
2014
Rp'000
-
Pihak ketiga
Aon Reinsurance Broker
Asuransi Jasa Indonesia
Tugu Pratama Indonesia
Reasuransi Internasional Indonesia
Trinityre Reinsurance Brokers
Reasuransi Nasional Indonesia
Tugu Reasuransi Indonesia
UIB Asia Reinsurance Broker
Korean Reinsurance Company
Maskapai Reasuransi Indonesia
The TOA Reinsurance
Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967
Odyssey Reinsurance Company
Lainnya dibawah 500juta
3,000
50,669,431
33,718,646
25,651,552
16,319,698
9,406,346
8,106,747
6,407,433
5,509,945
5,271,204
2,777,280
2,257,354
1,372,057
1,232,613
13,053,090
280
3,445,149
820,286
3,392,145
2,804,598
227,123
833,337
586,196
1,065,950
1,003,717
1,461,693
Jumlah pihak ketiga
181,753,396
15,640,474
Jumlah
181,753,396
15,643,474
b. Berdasarkan Bisnis
30 September
2015
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
37
31 Desember
2014
Rp'000
95,924,536
4,440,475
3,353
81,385,032
6,878,515
3,811,604
3,793
22,206
4,927,356
181,753,396
15,643,474
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
10. ASET TETAP
1 Januari
2015
Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat
Penambahan
Rp'000
2,049,580
65,638,530
16,416,894
776,368
313,000
29,256,738
4,246,856
5,346,837
1,600,000
114,961,742
5,336,224
5,346,837
7,425,718
6,902,119
2,480,854
1,780,960
18,126,532
4,359,918
5,346,837
330,763
32,785,132
219,085
8,840,817
5,346,837
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat
Penjualan
Rp'000
1,055,900
82,176,610
1 Januari
2014
Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Penghapusan
Rp'000
30 September
2015
Rp'000
2,049,580
66,414,898
15,673,994
28,156,757
1,055,900
1,600,000
113,895,229
422,081
9,906,572
8,260,998
17,139,613
422,081
549,848
35,857,031
78,038,198
Penambahan Pengurangan
Rp'000
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
2,049,580
57,079,920
11,384,013
8,558,610
3,516,540
3,044,519
2,049,580
65,638,530
11,856,034
17,187,442
9,581,415
2,144,625
24,624,232
87,700,955
1,600,000
23,256,565
5,189,144
1,600,000
105,768,376
4,179,452
6,822,624
3,246,266
1,537,220
2,593,719
10,635,923
5,448,858
2,144,214
7,425,718
5,766,125
13,940,567
21,637,999
330,763
10,563,107
4,737,933
330,763
27,463,173
66,062,956
78,305,203
38
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal
berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019
dan di Cikarang Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20
tahun yang akan jatuh tempo tahun 2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti
pemilikan yang memadai.
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap
yang belum digunakan, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar
Rp 41.727.575 ribu kepada PT Lippo Insurance Tbk dan Rp 4.795.000 ribu kepada PT Asuransi
Reliance Indonesia.
Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tahun 2015 dan 2014.
Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
2015
Rp'000
Harga jua l
Nilai bu ku
2014
Rp'000
983,500
(633,819)
992,850
(451,211)
349,681
541,639
Keuntungan penjualan dan
penghapusan aset tetap
11. ASET LAIN-LAIN BERSIH
Kelebih an bayar pajak
U ang m uka pajak
Ak umul asi dana progra m asurans i
Piutang bunga deposito dan obligas i
Piutang hasil penjualan
barang-barang sis a klaim
U ang jam inan
Lainny a
Jumla h
30 Septem ber
2015
R p'0 00
453,226
11,378,463
10,244,718
9,013,177
31 Des ember
2014
R p'000
1,081,375
884,743
375,773
33,431,475
693,336
713,036
17,598,281
10,244,718
5,947,191
Akumulasi Dana Program Asuransi
Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Dai-chi Life Tbk, pihak berelasi (Catatan
29), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja.
39
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
12. UTANG KLAIM
a. Berdasarkan Nasabah
30 Sep tember
2015
Rp'000
Pihak berelasi
PT B ank Pan I ndones ia T bk
PT Clipan Financ e Indone si a T bk
PT V erena M ulti F ina nce T bk
31 Desem ber
201 4
Rp'0 00
369,447
225,426
-
3,637
5,976
594,873
9,613
Pihak k etiga
3 ,366,073
5 7,446
Jumlah Utang Klaim
3 ,960,946
6 7,059
J um la h
b. Berdasarkan Bisnis
30 September
2015
Rp'000
Kendaraan bermotor
Lainnya
Pengangkutan
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Jumlah
2,293,789
968,415
496,025
118,602
84,115
3,960,946
40
31 Desember
2014
Rp'000
55,873
5,298
5,888
67,059
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
13. UTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
30 S e ptem be r
20 1 5
R p '0 0 0
31 D es e m b er
2 0 14
R p '0 0 0
12 6,7 30
25 3 ,44 8
P ih a k k e t ig a
R u p ia h
R e a s u ra d u r d a la m n e g e ri
R e a s u ra d u r lu a r n e g e r i
10 ,38 3,4 52
9 ,63 5,0 22
4 ,76 1,34 4
1 ,59 0,56 5
J u m l a h - R u p ia h
20 ,01 8,4 74
6 ,35 1,90 9
20 ,50 1,3 29
15 ,59 6,4 38
1 ,24 5,89 0
96 8 ,66 6
J u m l a h - m a ta u a n g a s in g
36 ,09 7,7 67
2 ,21 4,55 6
J u m l a h - p ih a k k e t ig a
56 ,11 6,2 41
8 ,56 6,46 5
J u m l a h U ta n g R e a s u ra n s i
56 ,24 2,9 71
8 ,81 9,91 3
P ih a k b e r e la s i
R u p ia h
M a t a u a n g a s in g
R e a s u ra d u r d a la m n e g e ri
R e a s u ra d u r lu a r n e g e r i
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Reasuransi Internasional Indonesia, PT
Aon Reinsurance Broker Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari
The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, UIB Asia Reinsurance
Broker Pte Ltd. dan lainnya.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
29,764,878
26,478,092
8,207,625
612,288
Jumlah
56,242,971
8,819,913
41
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
c. Berdasarkan Mata Uang
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
R p'000
Rupiah
Dollar Amerika Seri kat
Euro
Dollar S ingapura
Yen Jepang
Franc Swi ss
20,145,204
36,062,757
16,212
18,046
446
306
6,605,357
2,191,519
1,026
17,421
4,590
-
Jumlah
56,242,971
8,819,913
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
d. Berdasarkan Bisnis
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
41,319,470
917,505
2,232,867
(146,946)
11,920,076
6,340,495
166,015
589,201
289,008
1,435,194
Jumlah
56,242,971
8,819,913
14. UTANG PAJAK
30 September
2015
Rp'000
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
-
5,957,004
296,399
6,253,404
42
31 Desember
2014
Rp'000
2,291,349
3,172,842
5,464,191
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
15. UTANG LAIN-LAIN
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Utang kepada pihak berelasi
Lainnya
50,593,972
18,364,948
57,640,162
6,145,911
Jumlah
68,958,920
63,786,073
Biaya perolehan diamortisasi dari utang lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga
adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan.
Utang kepada Pihak Berelasi
Merupakan utang kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi
kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi asuransi
kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Perusahaan.
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
30 S eptembe r
2 015
Rp' 000
Bonus ka ryawan
Pendidikan
Pemasaran
Jasa profesiona l
Lainnya
Jumlah
13,472,2 20
4,934,6 30
2,070,0 00
487,4 31
8,055,2 58
29,019,5 39
31 Desember
2014
Rp '000
10 ,211,641
5 ,279,665
2 ,101,248
141,931
1 ,081,804
18 ,816,289
17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Pada tanggal 30 September 2015, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh
tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
30 September
2015
Rp'000
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun
2015
2016
2017
Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan
Bunga
Nilai tunai pembiayaan minimum sewa pembiayaan
43
149,798
499,600
41,627
691,025
(157,704)
533,321
31 Desember
2014
Rp'000
499,600
499,600
41,627
1,040,827
(207,500)
833,327
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT
Clipan Finance Indonesia Tbk, pihak berelasi (Catatan 29).
Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang
sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah
tetap.
18. LIABILITAS ASURANSI
Liabilitas asuransi terdiri dari:
30 Sep tember
2015
Rp'00 0
31 Des ember
2014
Rp'000
Estimas i liabilitas kla im
Pendapa tan premi dita ngguhkan
Pihak berelas i
Pihak ketiga
Premi b elum merupak an penda patan
Pihak berelas i
Pihak ketiga
307,11 8,761
95 ,880,303
258,55 6,914
26,01 0,227
177 ,222,731
12 ,464,368
152,54 1,153
169,98 0,776
121 ,611,133
70 ,786,170
Jumlah
914,20 7,831
477 ,964,705
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut:
3 0 S e p te m b e r
2015
R p '0 0 0
31 D es em ber
2014
R p '0 0 0
K eb ak a ra n
K e n d a r a a n b e rm o to r
K e se h a ta n d a n ke ce l a ka a n d ir i
P e n g a n g ku ta n
L a in n y a
1 2 3 ,6 2 4 ,4 6 7
6 5 ,4 2 3 ,1 4 2
1 3 ,9 1 6 ,9 4 7
7 ,1 8 5 ,2 2 0
9 6 ,9 6 8 ,9 8 5
1 4 ,9 8 2 ,1 1 4
5 9 ,6 6 6 ,2 1 7
1 5 ,0 0 6 ,0 7 2
8 0 3 ,4 0 5
5 ,4 2 2 ,4 9 5
Ju m l a h
3 0 7 ,1 1 8 ,7 6 1
9 5 ,8 8 0 ,3 0 3
Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan masing-masing sebesar Rp 9.149.000 ribu pada tanggal 30 September 2015 dan 31
Desember 2014.
44
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Pendapatan Premi Ditangguhkan
a. Berdasarkan Nasabah
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Bank ANZ Tbk
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Paninvest Tbk
202,483,380
53,991,639
911,225
1,170,670
-
141,969,946
34,251,270
739,378
262,137
Jumlah pihak berelasi
258,556,914
177,222,731
Pihak ketiga
PT Bank Victoria Internasional Tbk
PT Batavia Prosperindo Finance
PT Asuransi Jasa Indonesia
Orix Finance
Lainnya
211,764
189,933
172,164
86,003
25,350,363
478,940
231,277
11,754,151
Jumlah pihak ketiga
26,010,227
12,464,368
284,567,141
189,687,099
Jumlah
b. Berdasarkan Bisnis
30 September
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
210,188,205
70,735,684
602,658
3,040,594
179,952,672
9,602,675
87,409
44,343
Jumlah
284,567,141
189,687,099
45
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Premi Belum Merupakan Pendapatan
a. Berdasarkan Nasabah
3 0 S e p te m b e r
2015
Rp '0 0 0
31 D es em ber
2 014
R p'000
P ih a k b e r e l a si
P T B a n k P a n I n d o n e s ia T b k
P T C l ip a n Fi n a n c e In d o n e s i a T b k
P T B a n k P a n i n S y a r ia h
P T V e r e n a M u l ti F in a n ce T b k
P T W i sm a Ja y a A r te k
P T P a n in A ss e t M a n a g e m e n t
P T B a n k A n z In d o n e s ia Tb k
P T P a n in D a i- c h i L if e T b k
P T F a m le e In ve s c o
P T P a n in S e k u r ita s T b k
P T P a n in ve s t T b k
J u m l a h p i h a k b e r e la s i
1 1 1 ,1 6 8 ,9 0 1
3 8 ,4 6 0 ,7 2 8
1 ,2 8 6 ,5 1 6
1 ,0 6 2 ,5 9 1
2 2 5 ,1 2 8
1 2 9 ,2 7 9
7 6 ,1 2 5
5 4 ,3 3 6
4 2 ,2 8 2
3 5 ,2 6 7
1 5 2 ,5 4 1 ,1 5 3
9 1 , 4 7 6 ,6 6 5
2 9 , 3 0 5 ,6 2 5
1 6 ,5 6 1
7 9 8 ,5 5 9
1 3 ,7 2 3
1 2 1 , 6 1 1 ,1 3 3
P ih a k k e ti g a
P T A O N I n d o n e s ia T b k
P T M i tr a , Is wa ra & R o r im p a n d e y
B a n k C e n tra l A s ia Tb k
P T C a h a ya F a j a r K a l tim
A n d ik a A d h i S e ja h te ra
B a n k M a n d ir i T b k
S i ya n to ro
B a ta vi a P r o s p e r in d o F i n a n c e
P T S u lf in d o A d iu s a h a
PT A di S arana Arm ad a T bk
H .M S u 'u d i
N u s a n ta r a In d o su r a n c e B r o k e r
A O N R is k se r v ice
L a i n n y a (m a si n g - m a s in g d ib a w a h 8 0 0 ju ta )
J u m l a h p i h a k k e t ig a
1 8 ,3 2 5 ,8 4 1
7 ,1 3 3 ,5 4 6
6 ,9 7 4 ,7 0 4
2 ,6 4 4 ,2 2 8
2 ,1 0 5 ,9 1 8
1 ,7 7 1 ,0 1 6
1 ,4 9 5 ,6 2 9
9 6 4 ,6 2 2
8 6 8 ,7 4 1
8 3 6 ,3 4 9
8 0 4 ,6 4 5
6 2 ,5 2 6
1 2 5 ,9 9 3 ,0 1 1
1 6 9 ,9 8 0 ,7 7 6
8 5 1 ,4 7 3
9 , 3 6 0 ,8 5 0
2 , 8 2 1 ,1 7 8
2 , 5 3 9 ,7 0 2
1 4 ,4 1 6
1 , 7 5 8 ,7 4 1
1 , 0 4 8 ,4 9 5
7 3 1 ,2 8 9
1 , 2 6 4 ,2 9 3
1 , 5 1 6 ,5 6 5
1 , 1 5 3 ,2 7 7
4 7 , 7 2 5 ,8 9 1
7 0 , 7 8 6 ,1 7 0
Jum la h
3 2 2 ,5 2 1 ,9 2 9
1 9 2 , 3 9 7 ,3 0 3
b. Berdasarkan Bisnis
3 0 S e p te m b e r
201 5
R p '0 0 0
K e n d a r a a n b e rm o to r
Kebak aran
K e se h a ta n d a n ke ce l a ka a n d ir i
P e n g a n g ku ta n
L a in n y a
Ju m l a h
1 5 7 ,4 8 1 ,9 8 5
1 1 9 ,7 8 1 ,5 6 5
1 8 ,4 6 9 ,3 5 1
1 ,5 8 8 ,7 4 3
2 5 ,2 0 0 ,2 8 5
3 2 2 ,5 2 1 ,9 2 9
3 1 D e se m b e r
2014
R p '0 0 0
1 4 0 ,1 6 8 , 7 5 3
3 1 ,5 1 3 , 7 1 6
1 7 ,6 3 1 , 3 9 1
1 ,0 2 6 , 1 0 2
2 ,0 5 7 , 3 4 1
1 9 2 ,3 9 7 , 3 0 3
Premi belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull, Aviation Hull, Satellite
Energy, Engineering, Liability, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash
in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf, Travel Insurance, Hole in
One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance, Moveable
Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage.
46
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
19. MODAL SAHAM
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan,
susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
30 September 2015
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
PT Paninvest Tbk
PT Panin Financial Tbk
Dana Pensiun Karyawan Panin Bank
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
2,781,569,791
806,103,041
701,923,965
388,000,000
323,955,719
55.61
16.12
14.03
7.76
6.48
278,156,979
80,610,304
70,192,397
38,800,000
32,395,572
Jumlah
5,001,552,516
100.00
500,155,252
31 Desember 2014
PT Paninvest Tbk
Dana Pensiun Karyawan Bank Panin
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
1,003,251,256
464,461,165
388,000,000
1,467,020,688
Persentase
Kepemilikan
%
30.19
13.98
11.68
44.15
Jumlah
3,322,733,109
100.00
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
100,325,126
46,446,116
38,800,000
146,702,068
332,273,310
Berdasarkan akta No. 66 tanggal 15 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani
Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penggabungan usaha
(merger) PT Panin Insurance ke dalam perusahaan. Pemegang saham juga memberikan
persetujuan atas penambahan modal setor Perseroan melalui penerbitan saham baru dalam rangka
pelaksanaan penggabungan usaha PT Panin Insurance ke dalam Perusahaan.
47
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum
terbatas (right issue), pelaksanaan waran dan penambahan modal ditempatkan dari PT Panin
Insurance dengan rincian sebagai berikut:
Rp'000
Penerimaan dari penjualan saham
perdana kepada masyarakat
sebanyak 240.000.000 saham
dengan harga penawaran
Rp 105 per saham
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 240.000.000 saham
Biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan penawaran
umum perdana kepada masyarakat
25,200,000
(24,000,000)
(1,434,872)
Saldo 1 Januari 2011/31 Desember 2010
(234,872)
Penerimaan dari Penawaran Umum
Terbatas I kepada masyarakat
sebanyak 1.436.644.880 saham
dengan harga penawaran Rp 150
per saham
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 1.436.644.880 saham
Biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan Penawaran
Umum Terbatas I
215,496,732
(143,664,488)
(3,797,087)
Saldo 31 Desember 2011
67,800,285
Penerimaan dari pelaksanaan warran
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 7.623 saham
1,334
(762)
Saldo 31 Desember 2012
67,800,857
Penerimaan dari pelaksanaan warran
4,896,710
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 27.981.202 saham
(2,798,120)
Selisih nilai transaksi entitas sepengendali
5,449,502
Saldo 31 Desember 2013
75,348,949
Penerimaan dari pelaksanaan warran
73,754,542
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 421.454.524 saham
(42,145,452)
Saldo 31 Desember 2014
106,958,039
Penambahan modal ditempatkan dari
PT Panin Insurance
156,118,058
Saldo 30 September 2015
263,076,097
48
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
21. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
2015
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No.62 tanggal 15 Juni 2015
yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta telah
ditetapkan sebagai berikut:
a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan.
b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 33.227.331 ribu atau Rp 10 per saham pada tanggal 13
Juli 2015, seluruh dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham.
2014
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No.110 tanggal 30 Juni 2014
dari Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta telah ditetapkan sebagai berikut:
a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan.
b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 35.191.627 ribu atau Rp 12 per saham. Pada tanggal 16
Agustus 2014, seluruh dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham.
22. PENDAPATAN PREMI
30 September 2015
Potongan
premi
Rp'000
Premi bruto
Rp'000
Kendaraa n bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengang kutan
Lainnya
Jumla h
271,53 5,965
185,91 8,522
131,81 3,894
16,68 1,012
47,21 8,509
653,16 7,902
Bagian reasuran si
Rp'000
(33,841,517)
(7,124,797)
(5,474,613)
(1,024,168)
(691,213)
(48,156,309)
(5,981,060 )
(109,027,477 )
(6,142,764 )
(2,865,276 )
(36,212,376 )
(160,228,953 )
Pendapa tan premi
asuransi neto
Rp'000
231,713,387
69,766,247
120,196,517
12,791,568
10,314,920
444,782,639
Perubaha n premi yang belu m merupakan p endapatan
W ritten premium
Kendaraa n bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengang kutan
Lainnya
Jumla h
Jumla h
3,34 4,129
13,59 2,020
4,54 1,692
5,67 5,359
13,92 9,913
41,08 3,113
694,25 1,015
49
(48,156,309)
450,314
(22,469,398 )
(1,772,244 )
(792,494 )
(9,044,626 )
(33,628,448 )
(193,857,401 )
3,794,443
(8,877,378)
2,769,448
4,882,865
4,885,287
7,454,665
452,237,305
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
30 September 2014
Potongan
premi
Rp'000
Premi bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
243,708,943
44,094,153
125,676,439
8,909,754
8,156,816
430,546,105
Bagian reasuransi
Rp'000
(42,799,206)
(1,253,865)
(1,226,247)
(318,707)
(256,200)
(45,854,225)
Pendapatan premi
asuransi neto
Rp'000
(4,677,186)
(24,926,184)
(307,160)
(2,577,745)
(4,629,520)
(37,117,795)
196,232,551
17,914,104
124,143,032
6,013,302
3,271,096
347,574,085
(1,261,291)
(4,885,467)
(169,661)
(118,721)
12,876,378
6,441,238
(9,418,008)
(12,174,445)
1,739,446
(123,831)
11,964,579
(8,012,259)
(30,676,557)
339,561,826
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
Written premium
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
(8,156,717)
(7,288,978)
1,909,107
(5,110)
(911,799)
(14,453,497)
Jumlah
416,092,608
(45,854,225)
Rincian pendapatan premi bruto dari pihak berelasi untuk 30 September 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
Bank Pa n Indonesia Tb k
Cli pa n Finan ce Ind on esi a Tbk
Bank Pa nin Syar iah
Veren a Multi F ina nce Tbk
W ism a Jaya A rte k
Bank ANZ Indo ne sia Tb k
Paninve st T bk
Juml ah
30 Sep tem ber
2015
Rp '00 0
30 Septe mb er
2 014
Rp'00 0
2 36,43 7,6 47
63,14 7,9 94
4,13 7,2 65
1,61 1,9 94
1,0 60
1 87
-
218,232,0 12
50,317,4 62
2,910,2 66
830,6 40
10,271,2 56
3 05,33 6,1 47
282,561,6 36
50
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
23. BEBAN KLAIM
30 September 2015
Kendaraa n bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengang kutan
Lainny a
Sub Jumlah
Perubaha n liabiltas asuransi
Kendaraa n bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengang kutan
Lainny a
Sub Jumlah
Klai m bruto
Rp'000
Klaim
reasuransi
Rp'000
143,928,171
88,482,180
43,088,396
2,944,163
16,728,570
295,171,480
(2,376,845)
(415,911)
(26,901,857)
(496,612)
(14,589,490)
(44,780,715)
(6,993,075)
(1,146,578)
71,997,536
4,233,682
84,262
68,175,827
(628,871)
440
(65,262,746)
22,206
(723,521)
(66,592,491)
J umla h
Bersih
Rp'000
141,551,326
88,066,269
16,186,539
2,447,551
2,139,079
250,390,765
(7,621,946)
(1,146,137)
6,734,791
4,255,888
(639,259)
1,583,336
251,974,101
30 September 2014
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
Perubahan liabiltas asuransi
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
Klaim bruto
Rp'000
Klaim
reasuransi
Rp'000
118,492,669
79,093,265
32,137,618
1,705,935
239,932
231,669,419
(1,548,834)
(321,823)
(20,151,950)
(320,861)
(198,260)
(22,541,728)
1,021,800
575,166
290,384
(1,608,996)
2,437,569
2,715,923
Jumlah
810,568
26,727
6,176,491
273,968
(2,283,013)
5,004,741
Bersih
Rp'000
116,943,835
78,771,442
11,985,668
1,385,074
41,672
209,127,691
1,832,368
601,893
6,466,875
(1,335,028)
154,556
7,720,664
216,848,355
51
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk 30 September 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
3 0 Sep tem ber
20 15
Rp '00 0
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
Bank Pa n Indonesi a Tb k
Cli pa n Finance Indonesia Tb k
Bank Pa nin Syar iah
Veren a Mu lti F ina nce Tbk
Fa mle e Invesco
W ism a Jaya A rte k
Paninve st T bk
Juml ah
30 S ep tem be r
20 14
Rp '00 0
1 21 ,72 2,6 23
23 ,04 1,5 90
1 ,70 2,6 90
59 0,9 50
2 9,0 25
2 5,5 58
-
117,33 6,4 51
1 7,258,6 38
702,4 53
110,0 35
1,15 8,8 07
1 47 ,11 2,4 36
136,56 6,3 84
24. HASIL INVESTASI
30 September
2015
Rp'000
30 September
2014
Rp'000
97,858,950
78,172,987
Bunga deposito berjangka,
reksadana dan obligasi
Keuntungan yang belum direalisasi
dari nilai wajar efek diperdagangkan
Keuntungan penjualan obligasi
Keuntungan selisih kurs mata uang asing
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia
Lainnya
724,162
1,449,187
56,699
2,294,320
-
Jumlah
102,383,318
25. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH
Hasil administrasi polis
Keuntungan (kerugian) kurs mata
uang asing - bersih
Jasa giro
Lainnya
Jumlah
30 September
2015
Rp'000
30 September
2014
Rp'000
3,325,188
1,585,479
7,390,809
548,955
(275,576)
10,989,376
52
44,133
223,375
408,147
2,261,134
4,064,907
196,885
(287,888)
426,631
82,573,522
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
26. BEBAN KOMISI NETO
30 September
30 September
2015
Rp'000
2014
Rp'000
31,305,629
2,371,416
1,293,071
(5,469,112)
(1,259,707)
28,241,297
15,690,970
4,605,971
802,698
146,330
346,362
21,592,331
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan Kecelakaan diri
Pengangkutan
Kebakaran
Lainnya
Jumlah
27. BEBAN USAHA
30 Septem ber
2015
R p'000
30 Septem ber
2014
R p'000
T enaga kerja
Gaji dan up ah
T unjangan ha ri ray a dan bonus
T unjangan PPh k aryawan
Pendidik an dan pelatihan
Imbalan pas ca kerja
Lem bur
Seragam k arya wan
Beban kes ehatan
Lainnya
Jumla h Te naga Kerja
44,340,813
19,495,525
10,125,000
6,687,061
4,555,942
1,695,240
637,533
310,960
4,510,063
92,358,136
25,7 97,385
14,9 96,638
9,0 00,000
1,3 89,587
3,6 84,049
1,0 47,447
7 12,120
25,076
3,1 39,208
59,7 91,510
Peny usutan (Catatan 10)
Pem asa ran
Sew a
Jasa profesional
Perlengk apan kantor
T elepon, te leks dan faks imili
Perbaik an dan pem eliharaan
Perjalan an
Lainny a
8,840,817
6,532,144
5,900,983
2,700,031
2,633,986
2,230,143
526,846
360,535
26,096,930
7,9 29,828
5,6 83,422
3,7 84,913
1,7 40,190
2,6 24,438
1,5 25,379
3 45,655
3 13,155
6,5 44,700
148,180,552
90,2 83,190
Jumla h
28. PAJAK PENGHASILAN
Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
3 0 S e p te m b e r
20 15
R p '0 0 0
P a ja k k in i
P a ja k t a n g g u h a n
( 1 3 ,6 5 6 ,0 4 8 )
4 ,0 9 6 ,5 9 7
( 9 ,5 5 9 ,4 5 1 )
53
30 S eptem ber
2014
R p '0 0 0
( 2 ,0 7 4 , 3 0 6 )
( 1 ,7 0 4 , 6 4 6 )
( 3 ,7 7 8 , 9 5 2 )
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan
laba kena pajak adalah sebagai berikut:
30 Septe mbe r
20 15
Rp '0 00
Laba se be lu m pajak m enu rut
lapora n lab a rugi
30 Septe mber
2014
Rp'00 0
137,2 14 ,049
95,6 72 ,605
4,5 55 ,942
(2,7 84 ,482)
(3 00 ,000)
3,6 84 ,049
(11,2 86 ,336)
(2 66 ,667)
1,0 02 ,363
2 48 ,012
(6,6 18 ,579)
P erbe daa n temp orer:
B eb an imb alan p asca ke rja
P rem i yan g belum meru pa kan pend ap atan
P em bayaran p okok SGU
S ewa pemb ia yaa n
B eb an allowan ce
P en yusutan te tap S GU
Ju mlah
13,9 56 ,276
2 19 ,085
15,6 46 ,820
P erbe daa n yang tid ak d ap at
d iperh it ung kan men urut fiskal:
Tunjanga n a suran si karya wa n
P em eliha raan ke nd araa n
P en yusutan Ase t Teta p
K esejaht eraan karya wan
B ag ia n la ba bers ih p erusahaan
a sosia si
Ja sa giro
B un ga deposit o, re ksadana d an
o bliga si
L ain-lain
Ju mlah
15,42 9
373,31 1
2,624,65 5
25,076
96,827
29,246
-
(56,69 9)
(548,95 5)
287,888
(223,375 )
(100,0 32 ,233)
(612,18 4)
(98,2 36 ,676)
(82,727,709 )
1,755,246
(80,7 56 ,801)
Laba (Rugi) K ena P ajak
54,6 24 ,193
8,2 97 ,225
B eba n paja k kini d en gan t arif 25%
Dikuran gi p embayaran p ajak di muka
P asa l 25
Uta ng Pa jak K ini (Paja k Dibayar Dim uka)
13,6 56 ,048
2,0 74 ,306
(14,1 09 ,274)
(4 53 ,226)
2,0 74 ,306
54
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Pajak Tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 D es 14
Rp '00 0
L ia b i l i ta s i m b a l a n p a s c a k e rj a
P e n y is i h a n k e r u g ia n n i l a i
K la i m y a n g t e r ja d i n a m u n b e l u m
dilap or k an
A s e t s e w a p e m b ia y a a n
P re m i y a n g b e l u m m e ru p a k a n p e n d a p a ta n (1
A k ti v a T e ta p
K e r u g ia n ( k e u n t u n g a n ) y a n g b e l u m
d i r e a li s a s i a t a s p e r u b a h a n n i l a i
w a j a r e fe k te r s e d i a u n t u k d i j u a l
K e s e ja h te r a a n K a r y a w a n
J u m la h
R e k la s d
P a n i n In s
31 Des
R p '0
ari PT
ur anc e
20 14
00
9 , 0 3 3 ,3 4 9
1 , 6 3 3 ,1 5 3
1 , 3 7 6 ,1 3 3
7 5 ,0 0 0
2 , 2 8 7 ,2
( 8 ,9
0 , 6 5 4 ,5
( 1 3 8 ,2
2 1 6 ,0 0 6
6 , 3 6 4 ,1 5 2
-
50
76 )
58 )
07 )
2 , 1 5 2 ,0 1 1
8 , 0 3 1 ,2 9 1
D i k re d i tk a n
( dibe ba nk a n)
k e la p o ra n la b a
r u g i k o m p re h e n s i f
Rp '000
30 S e pt em be r 201 5
R p '0 0 0
1 ,1 3 8 ,7 1 1
3 ,4 8 9 , 0 6 9 .0 0
( 1 1 ,2 5 3 )
(6 9 6 ,1 2 0 )
-
1 1 ,5 4 8 ,1 9 3
5 ,1 9 7 ,2 2 2
2 ,5 0 3
(20
( 4 ,9 8 6
(1 3 8
,2 5
,2 2
,5 2
,2 0
1 7 6 ,1 9 0
1 7 6 ,1 9 0
4 ,0 9 6 ,5 9 7
1 4 ,2 7 9 ,8 9 9
29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Sifat Pihak Berelasi
a. Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan,
yaitu: PT Panin Financial Tbk (Panin Financial), PT Panin Dai-chi Life Tbk (d/h PT Panin Life
Tbk), PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI),
PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal Builders, PT Amana Jaya dan PT Verena
Multi Finance (VMF), Bank Panin Syariah (BPS), PT Wisma Jaya Artek, PT Famlee Invesco,
PT Bank ANZ Indonesia Tbk, PT Panin Asset Management.
b. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) merupakan pemegang saham Perusahaan.
Transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, dimana Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama
sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, yang meliputi antara lain:
a. Perusahaan menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian dari
akun kas dan bank, yang meliputi 2,66% dan 4,13% dari jumlah aset masing-masing pada
tanggal 30 September 2015 dan 2014.
b. Perusahaan mempunyai efek tersedia untuk dijual dan diperdagangkan dari Bank Panin dan PT
Verena Multi Finance yang meliputi 2,77% dan 1,99% jumlah aset masing-masing pada
tanggal 30 September 2015 dan 2014.
c. Perusahaan menyewa ruang kantor dari pihak berelasi yang meliputi 3,79% dan 3,92% dari
jumlah beban usaha masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 (Catatan 27),
dengan rincian sebagai berikut:
55
6
9)
6)
7)
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
30 S ept embe r
2 01 5
30 Se pte mbe r
2 014
P T Ba nk P an In do nes ia Tbk
P T Term in al B uilde rs
P T Aman a Jaya
3, 24 0,7 54
2, 38 0,8 00
-
1, 73 1,7 05
1, 73 8,6 59
6 4,2 70
Ju mla h
5, 62 1,5 54
3, 53 4,6 34
d. Perusahaan menggunakan jasa kustodian Bank Panin. Beban yang dibayar atas transaksi
tersebut pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 80.242 ribu dan
Rp 62.724 ribu atau meliputi 0,054% dan 0,069% dari jumlah beban usaha (Catatan 27).
e. Perusahaan memiliki utang sewa pembiayaan kepada CFI sebesar Rp 533.321 ribu atau
meliputi 0,05% dari jumlah liabilitas pada tanggal 30 September 2015 (Catatan 27).
30. INFORMASI SEGMEN
Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lain-lain
56
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Berikut ini adalah segmen operasi berdasarkan bisnis asuransi:
30 September 2015
Kendaraan
bermotor
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitas premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban
231,713,387
3,344,129
450,314
235,507,830
141,551,326
(6,993,075)
Kesehatan dan
Kecelakaan diri
Rp'000
120,196,517
4,541,692
(1,772,244)
122,965,965
88,066,269
(1,146,578)
Kebakaran
Rp'000
69,766,247
13,592,020
(22,469,398)
Pengangkutan
Rp'000
12,791,568
5,675,359
(792,494)
Lainnya
Rp'000
10,314,920
13,929,913
444,782,639
41,083,113
(9,044,626)
(33,628,448)
102,383,318
60,888,869
17,674,433
15,200,208
10,989,376
565,609,999
16,186,539
71,997,536
2,447,551
4,233,682
2,139,079
84,262
250,390,765
68,175,827
(628,871)
440
(65,262,746)
22,206
(723,521)
31,305,629
165,235,009
2,371,416
89,291,547
(5,469,112)
17,452,217
1,293,071
7,996,511
(1,259,707)
240,113
Laba sebelum pajak
Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Laba (rugi) yang belum direalisasi
dari pemilikan efek tersedia untuk dijual
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Utang klaim
Utang reasuransi
Liabilitas asuransi
Estimasi Liabilitas Klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Premi yang belum merupakan pendapatan
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan
Jumlah
Rp'000
(66,592,491)
148,180,552
28,241,297
428,395,950
137,214,049
(9,559,451)
127,654,598
(10,697,736)
116,956,862
15,034,578
7,949,637
759,153
-
52,213,806
3,045,771
14,772,247
5,938,561
545,686
1,801,490
93,016,039
(16,615,226)
9,044,890
(3,973,664)
278,634,485
7,730,417
4,581,852
164,312,462
473,690
101,536,064
23,524,148
12,531,489
222,464,829
4,065,147
118,109,801
2,209,941,393
2,570,047,917
2,293,789
917,505
118,602
2,232,867
84,115
41,319,470
968,415
11,920,076
3,960,946
56,242,971
65,423,142
210,188,205
157,481,985
13,916,947
602,658
18,469,351
123,624,467
70,735,684
119,781,565
7,185,220
1,588,743
96,968,985
3,040,594
25,200,285
307,118,761
284,567,141
322,521,929
436,304,626
35,340,425
355,545,301
9,123,042
138,098,355
153,148,065
1,127,559,813
496,025
(146,946)
5,336,224
8,840,817
57
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
30 September 2014
Kendaraan
bermotor
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitias premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban
196,232,551
(8,156,717)
(1,261,291)
Kesehatan dan
Kecelakaan diri
Rp'000
124,143,032
1,909,107
(169,661)
Kebakaran
Rp'000
Pengangkutan
Rp'000
Lainnya
Rp'000
17,914,104
(7,288,978)
6,013,302
(5,110)
3,271,096
(911,799)
(4,885,467)
(118,721)
12,876,378
82,573,522
6,441,238
82,573,522
Liabilitas segmen
Utang klaim
Utang reasuransi
Liabilitas asuransi
Estimasi Liabilitas Klaim
Liabilitas manfaat polis masa depan
Premi yang belum merupakan pendapatan
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan
347,574,085
(14,453,497)
186,814,543
125,882,478
5,739,659
5,889,471
97,809,197
2,261,134
424,396,482
116,943,835
1,021,800
78,771,442
575,166
11,985,668
290,384
1,385,075
(1,608,996)
41,671
2,437,569
209,127,691
2,715,923
810,568
26,727
6,176,491
273,968
(2,283,013)
15,690,970
134,467,173
4,605,970
83,979,305
146,330
18,598,873
802,698
852,745
346,363
542,590
5,004,741
90,283,190
21,592,331
328,723,876
Laba sebelum pajak
Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan
dengan pendapatan komprehensif lain
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi
Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Jumlah
Rp'000
95,672,606
(3,778,952)
91,893,654
(1,374,478)
90,519,176
19,296,103
(11,824,452)
5,487,088
1,747,532
2,030,466
16,736,737
184,453
440,250
13,979,430
243,273
380,299
(1,680,053)
15,227,705
7,636,785
170,247
31,462,408
362,400
4,688,023
(3,444,181)
44,319,863
2,353,205
7,098,788
1,471,956,567
1,543,116,638
19,695
20,794
1,873,913
1,512,737
27,117,341
(11,213,955)
50,928,926
188,963
-
(79,681)
-
1,744,936
1,491,943
-
69,782,366
170,921,127
135,551,814
13,973,206
224,259
15,057,173
29,845,706
9,716,102
26,523,821
938,449
995,970
3,534,659
45,857
2,554,317
118,074,386
180,907,345
180,683,095
376,444,270
29,174,957
69,322,508
1,934,419
6,175,322
137,075,951
620,127,427
21,786,357
7,929,829
58
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
30 S eptember 2015
Mata Uang
Ek uiv alen
A sin g
Rp'000
A set
Kas d an bank
Inv es tasi
Piutang premi
Piutang reasur ans i
Piutang hasil investas i
As et r eas uransi
P remi belum merupakan
pe ndapatan
E stimas i liabilitas k laim
US D
US D
US D
S GD
E UR
GB P
J PY
A UD
CHF
MYR
CNY
US D
S GD
E UR
CNY
US D
1,000 ,556.00
5,571 ,552.18
3,021 ,145.38
6 ,601.61
3 ,665.21
71.00
331 ,539.00
354.00
35.00
1 ,808.00
88.00
167 ,318.59
2 ,062.91
0.20
1.60
57 ,303.22
14,665,149
81,662,240
44,280,928
67,828
60,447
1,577
40,554
3,636
528
5,961
203
2,452,389
21,195
3
4
839,893
CHF
E UR
J PY
S GD
US D
S GD
US D
125.91
3 ,802.53
124 ,080.61
5 ,976.93
3,367 ,062.33
5 ,367.44
10,110,740.11
1,899
62,712
15,178
61,410
49,351,033
53,338
141,823,352
335,471,454
US D
S GD
E UR
J PY
CHF
US D
S GD
E UR
J PY
A UD
MYR
CNY
GB P
US D
US D
US D
2,460 ,457.28
1 ,756.40
983.04
3 ,644.58
20.26
112 ,332.57
6.26
401.09
149 ,074.00
16.00
11.00
1.00
1.00
144 ,611.71
2 ,859.76
96 ,992.00
36,062,922
18,046
16,212
446
306
1,646,458
64
6,615
18,235
164
36
2
22
2,119,574
41,916
1,421,612
A UD
CHF
E UR
GB P
J PY
MYR
S GD
US D
S GD
355.13
138.49
18 ,837.19
60.66
198 ,250.85
252.27
30 ,779.38
4,024 ,878.11
6 ,157.34
3,647
2,089
310,664
1,347
24,250
832
316,241
58,992,638
61,187
E UR
US D
100 ,134.00
11,290,786.17
1,578,187
158,375,858
Jumlah A set
Liabilitas
Utan g reasurans i
Utan g pajak
Utan g lain-lain
Utan g k omisi
Utan g k laim
Liabilitas as uransi
P remi belum merupakan
pe ndapatan
E stimas i liabilitas k laim
Jumlah L iabilitas
261,019,571
Jumlah A set B ersih
74,451,883
59
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah
sebagai berikut:
30 S eptember
201 5
Rp
M
1
1
1
1
a ta U a n g A sin g
US D
JP Y
SGD
E UR
2014
Rp
1 4 , 6 5 7 .0 0
1 2 2 .3 2
1 0 , 2 7 4 .4 5
1 6 , 4 9 2 .0 7
1 2 ,2 1 2 . 0 0
111.70
9 ,5 8 5 . 1 9
1 5 ,4 9 4 . 5 9
32. INFORMASI LAINNYA
a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003
tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang
dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat
wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang
mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman
subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah
menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008,
peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga
Keuangan (Bapepam – LK).
Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan
pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban,
ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang,
perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan,
ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan
premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk
memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan
kekayaan dan kewajiban.
Pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai
dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np.
3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 618% dan 517%.
Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar
II dan III.
60
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
b. Rasio Keuangan
30 Septem ber
2015
R asio inve stasi terhadap c adangan
teknis ditam bah 25% m odal
s endiri
R asio prem i neto terhadap premi bruto
R asio prem i neto terhadap modal send iri
R asio prem i tidak langs ung terhadap
prem i l angsung
30 Septem ber
2014
201.89%
88.67%
37.54%
255.83%
86.36%
40.28%
1.62%
1.92%
33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO
MODAL
a. Manajemen risiko modal
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk
melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang
saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari investasi (catatan 6), kas dan bank (catatan 5)
dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal
disetor (catatan 20).
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan.
Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan
risiko yang berhubungan.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah
memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan
pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing
dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan
pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good
Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan
melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional
Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko.
i.
Risiko pasar
Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar
mata uang asing dan suku bunga.

Manajemen risiko mata uang asing
Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang
asing. Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola
dengan cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga
memastikan bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri
diminimalkan. Liabilitas asuransi dan lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar
61
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD dicocokkan dengan aset dalam IDR,
USD, EUR, JPY dan SGD.
Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah
manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana
dapat lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi
global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang
dapat mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada
portofolio yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka,
obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi.
Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan
menjaga cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata
uang tersebut.

Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya
Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar
lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan
reksadana. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio
investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas.
Sensitifitas Suku Bunga
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan
perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai
wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas
tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Sensitifitas Harga Pasar
Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak
kemungkinan perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas.
Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar
didasarkan pada rata-rata pergerakan harga pasar historis dengan
mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
ii. Manajemen risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan
menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan
kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi
eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit:
Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan
risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan
eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi.
Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang
reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas
bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok
counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung
secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut
62
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
dilakukan dengan counterparty masing-masing.
Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan
counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak
mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat
memenuhi kewajibannya.
Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor.
Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan
counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari
dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun oleh
manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara
formal dinilai oleh manajemen 4 kali setahun.
a. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan
Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki
Perusahaan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai.
Kualitas tinggi memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki
jumlah hari tunggakan 91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan
181-360 hari dan penurunan nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari.
Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan,
Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo.
Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan
diperdagangkan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas
tinggi memiliki peringkat idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB –
idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat.
Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
sebagai dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito
berjangka. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu
kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR >
10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR <
8%.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan
kelas dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan
kerugian penurunan nilai).
Kualitas Tinggi
Rp'000
Deposito berjangka
Tersedia untuk dijual
Piutang premi
Piutang reasuransi
Piutang pegawai
Aset lain-lain
Jumlah
Kualitas Sedang
Rp'000
1,019,592,342
-
Kualitas Rendah
Rp'000
Penurunan nilai
Rp'000
-
-
-
Tidak memiliki
kualitas
Rp'000
-
Jumlah
Rp'000
1,019,592,342
258,568,221
282,286,174
-
17,654,000
558,508,395
63,883,550
14,940,818
9,349,918
-
4,841,753
93,016,039
3,074,782
2,836,805
2,077,788
-
1,055,515
9,044,890
-
-
5,779,262
5,779,262
-
-
-
-
33,431,475
1,378,550,370
300,063,797
63
11,427,706
-
29,330,530
33,431,475
1,719,372,403
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
34. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI
a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi
Strategi underwriting
Strategi underwriting perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan
portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana
bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk
menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas
underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter dapat membuat berdasarkan
batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam
portofolio bisnis yang akan ditanggung.
Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen
underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan
kontrak pada pembaharuan.
Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan
kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi korporasi
bulanan.
Strategi reasuransi
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur
dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli kombinasi perjanjian
non-proporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu,
underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu.
Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran
reasuransi fakultatif selalu dimonitor.
Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut
dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang terjadi.
Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian reasuransi secara
berkala.
b. Syarat dan kondisi kontrak asuransi
Fitur produk
Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari
kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan diri dan
lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 3 tahun setelah kejadian.
Pengelolaan risiko
Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif
dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). Perusahaan juga
dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis.
Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang memadai
sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan
faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lainlain.
64
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember
2014 Serta Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2015 dan 2014
Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko,
strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu Perusahaan memonitor
dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial di mana
Perusahaan beroperasi.
c. Konsentrasi risiko asuransi
Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi
risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa
berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari
kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan
situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari
konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam
sejumlah kelas individu atau kontrak tranche.
Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi
rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memihak terhadap
kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari
perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama.
Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut:
Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan
untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang
ditanggung.
Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan
excess of loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan
perlindungan pada bisnis asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko
tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala.
65
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Pengangkutan
Kesehatan dan kecelakaan diri
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
243,708,943
(42,799,206)
185,918,522
(7,124,797)
44,094,153
(1,253,865)
16,681,012
(1,024,168)
8,909,754
(318,707)
131,813,894
(5,474,613)
(4,677,186) (109,027,477)
(24,926,184)
(2,865,276)
(2,577,745)
3,794,443
(9,418,008)
(8,877,378)
(12,174,445)
4,882,865
235,507,831
186,814,543
60,888,870
5,739,659
143,928,171
118,492,669
43,088,396
(2,376,845)
(1,548,834)
(26,901,857)
2014
Lainnya
Jumlah
2015
2014
2015
2014
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
125,676,439
(1,226,247)
47,218,509
(691,214)
8,156,816
(256,200)
653,167,902
(48,156,309)
430,546,105
(45,854,225)
(6,142,764)
(307,160)
(36,212,376)
(4,629,520)
(160,228,953)
(37,117,795)
(123,831)
2,769,448
1,739,446
4,885,287
11,964,579
7,454,665
(8,012,259)
17,674,433
5,889,471
122,965,965
125,882,478
15,200,206
15,235,675
452,237,305
339,561,826
32,137,618
2,944,163
1,705,935
88,482,180
79,093,265
16,728,570
239,932
295,171,480
231,669,419
(20,151,950)
(496,612)
(320,861)
(415,911)
(321,823)
(14,589,490)
(198,260)
(44,780,715)
(22,541,728)
PENDAPATAN UNDERWRITING
Pendapatan premi
Premi bruto
Potongan premi
Premi reasuransi
271,535,965
(33,841,517)
(5,981,060)
Penurunan (kenaikan) premi yang
belum merupakan pendapatan
Jumlah Pendapatan Underwriting
BEBAN UNDERWRITING
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Kenaikan (penurunan) estimasi
klaim retensi sendiri
Jumlah beban klaim
Beban Komisi Neto
Jumlah Beban Underwriting
HASIL UNDERWRITING
(7,621,946)
1,832,368
6,734,790
6,466,875
4,255,888
(1,335,028)
(1,146,137)
601,893
(639,259)
154,556
1,583,336
7,720,664
133,929,380
118,776,203
22,921,329
18,452,543
6,703,439
50,046
86,920,132
79,373,335
1,499,821
196,228
251,974,101
216,848,355
31,305,629
15,690,970
(5,469,111)
146,330
1,293,071
802,698
2,371,416
4,605,970
(1,259,708)
346,363
28,241,297
21,592,331
165,235,009
134,467,173
17,452,218
18,598,873
7,996,510
852,744
89,291,548
83,979,305
240,113
542,591
280,215,398
238,440,686
70,272,822
52,347,370
43,436,652
(12,859,214)
9,677,923
5,036,727
33,674,417
41,903,173
14,960,093
14,693,084
172,021,907
101,121,140
66
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 SEPTEMBER 2014
K e ka ya a n
ya n g
d ib u ku ka n
R p '0 0 0
In ve s ta s i
D e p o s ito b e rja n g ka
Efe k d ip e rd a g a n g ka n
Efe k te rs e d ia u n tu k d iju a l
Pe n ye rta a n d a la m b e n tu k s a h a m
Ju m la h
Kas dan bank
P iu ta n g p re m i - b e rs ih
P iu ta n g re a s u ra n s i - b e rs ih
P iu ta n g p e g a w a i
As e t p a ja k ta n g g u h a n
As e t te ta p - b e rs ih
As e t la in -la in
Ju m la h
Ju m la h
Kas dan bank
P iu ta n g p re m i - b e rs ih
P iu ta n g re a s u ra n s i - b e rs ih
P iu ta n g p e g a w a i
As e t p a ja k ta n g g u h a n
As e t te ta p - b e rs ih
As e t la in -la in
Ju m la h
Ke ka ya a n
ya n g
d ip e rke n a n ka n
R p '0 0 0
1 ,0 1 9 ,5 9 2 ,3 4 2
3 5 8 ,4 1 2 ,4 5 8
5 5 8 ,5 0 8 ,3 9 5
1 1 3 ,3 6 7 ,7 8 5
1 0 6 ,0 4 7 ,0 0 0
5 ,4 4 9 ,5 0 0
9 1 3 ,5 4 5 ,3 4 2
3 5 8 ,4 1 2 ,4 5 8
5 5 8 ,5 0 8 ,3 9 5
1 0 7 ,9 1 8 ,2 8 5
2 ,0 4 9 ,8 8 0 ,9 8 0
1 1 1 ,4 9 6 ,5 0 0
1 ,9 3 8 ,3 8 4 ,4 8 0
2 8 ,5 3 1 ,5 7 9
7 6 ,4 0 0 ,8 1 3
2 8 3 ,7 0 5 ,7 1 1
5 ,7 7 9 ,2 6 2
1 4 ,2 7 9 ,8 9 9
7 8 ,0 3 8 ,1 9 8
3 3 ,4 3 1 ,4 7 5
2 1 ,6 4 3 ,5 1 0
2 ,7 7 5 ,2 8 5
5 ,7 7 9 ,2 6 2
1 4 ,2 7 9 ,8 9 9
1 4 ,3 3 3 ,4 7 4
2 4 ,4 1 8 ,2 9 5
2 8 ,5 3 1 ,5 7 9
5 4 ,7 5 7 ,3 0 3
2 8 0 ,9 3 0 ,4 2 6
6 3 ,7 0 4 ,7 2 4
9 ,0 1 3 ,1 8 0
2 ,5 7 0 ,0 4 7 ,9 1 7
1 9 4 ,7 2 6 ,2 2 5
2 ,3 7 5 ,3 2 1 ,6 9 2
31 Des em ber 2014
K e ka ya a n
ya n g tid a k
d ip e rke n a n ka n
R p '0 0 0
Ke ka ya a n
ya n g
d ip e rke n a n ka n
R p '0 0 0
K e ka ya a n
ya n g
d ib u ku ka n
R p '0 0 0
In ve s ta s i
D e p o s ito b e rja n g ka
Efe k d ip e rd a g a n g ka n
Efe k te rs e d ia u n tu k d iju a l
Pe n ye rta a n d a la m b e n tu k s a h a m
3 0 Se p te m b e r 2 0 1 5
K e ka ya a n
ya n g tid a k
d ip e rke n a n ka n
R p '0 0 0
9 0 3 ,6 6 6 ,1 1 3
5 0 ,7 7 9 ,5 7 4
4 4 6 ,8 6 7 ,9 2 2
6 4 ,1 9 3 ,0 6 1
2 6 6 ,0 0 0 ,0 0 3
4
2
5 ,4 4 9 ,5 0 1
6 3 7 ,6 6 6 ,1 1 0
5 0 ,7 7 9 ,5 7 0
4 4 6 ,8 6 7 ,9 2 0
5 8 ,7 4 3 ,5 6 0
1 ,4 6 5 ,5 0 6 ,6 7 0
2 7 1 ,4 4 9 ,5 1 0
1 ,1 9 4 ,0 5 7 ,1 6 0
1 2 ,0 4 4 ,1 6 2
3 0 ,7 3 5 ,4 7 0
7 ,3 3 5 ,2 9 9
5 2 ,0 0 9
2 ,1 5 2 ,0 1 1
7 8 ,3 0 5 ,2 0 3
5 5 ,6 5 1 ,6 6 3
1 ,6 5 1 ,7 8 2 ,4 8 7
67
2 .0 0
8 ,0 4 9 ,5 0 0
(3 2 ,4 9 8 ,9 3 1 )
5 2 ,0 0 9
2 ,1 5 2 ,0 1 1
1 4 ,6 0 0 ,4 8 3
4 9 ,7 0 4 ,4 7 3
3 1 3 ,5 0 9 ,0 5 7
1 2 ,0 4 4 ,1 6 0
2 2 ,6 8 5 ,9 7 0
3 9 ,8 3 4 ,2 3 0
6 3 ,7 0 4 ,7 2 0
5 ,9 4 7 ,1 9 0
1 ,3 3 8 ,2 7 3 ,4 3 0
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 SEPTEMBER 2014
Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam bentuk saham
Jumlah
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Piutang reasuransi - bersih
Piutang pegawai
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah
30 September 2014
Kekayaan
yang tidak
diperkenankan
Rp'000
Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'000
796,820,300
48,231,853
445,759,951
63,941,305
320,500,000
5,449,495
476,320,300
48,231,853
445,759,951
58,491,810
1,354,753,409
325,949,495
1,028,803,914
13,093,223
15,056,674
56,103,388
77,432
79,674,356
24,542,610
2,855,490
6,029,220
77,432
17,399,500
18,822,297
13,093,223
12,201,184
50,074,168
62,274,856
5,720,313
1,543,301,092
371,133,434
1,172,167,658
68
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 SEPTEMBER 2014
30 September 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
30 September 2014
Rp'000
Tingkat Solvabilitas
Kekayaan yang diperkenankan
Kewajiban
2,375,321,692
(1,127,559,813)
1,338,273,430
(617,447,272)
1,172,167,658
(620,127,430)
Jumlah Tingkat Solvabilitas
1,247,761,879
720,826,158
552,040,228
107,284,280
66,254,140
41,770,710
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
Kegagalan pengelolaan aset
Ketidakseimbangan antara proyeksi
arus aset dan liabilitas
Ketidakseimbangan antara nilai aset
liabilitas minimum berbasis risiko
Perbedaan antara beban klaim yang terjadi
dan beban klaim yang diperkirakan
Ketidakcukupan premi akibat perbedaan
hasil investasi
Resiko reasuransi
Resiko operasional
-
-
-
2,505,920
4,009,440
3,763,560
83,827,700
59,187,960
59,504,050
7,801,764
515,644
1,057,330
289,300
1,240,960
416,330
201,935,308
130,798,170
106,695,610
Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas
1,045,826,571
590,027,988
445,344,618
Rasio Pencapaian Solvabilitas
618%
Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
69
551%
517%
Download