1 PENGARUH PEMAKAIAN KAPUR DAN SERBUK BATA TERHADAP KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG TANON SRAGEN Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : Purnomosidi NIM : D 100 010 111 NIRM : 01 6 106 01010 5 0111 kepada JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah daerah Tanon, Sragen dari hasil penelitian Wiqoyah (2002) adalah tanah lempung. Tanah lempung ini dari hasil analisa saringan diperoleh hasil 94.13% lolos saringan Nomor 200. batas cair (LL) = 88.03%, dan plastisitas (IP) = 49.44%. Menurut sistem klasifikasi sesuai aturan USCS (Unified Soil Classification System) tanah tersebut digolongkan sebagai tanah butiran halus. Tanah lempung dengan indeks plastisitas tinggi mempunyai kuat dukung yang rendah bila digunakan sebagai dasar pondasi jalan raya, sehingga perlu adanya perbaikan tanah. Penelitian yang dilakukan (Budi, 2002 dalam Koestina, 2006) yaitu stabilisasi tanah lempung dengan penambahan kapur 2% menghasilkan penurunan indek plastisitas dari 49,44% menjadi 17,81% dengan peningkatan nilai California Bearing Ratio (CBR) soaked dari dari 0,60% menjadi 4,70%. Penelitian yang dilakukan Hardadi (2004) pada tanah Tanon dengan penambahan bubuk bata merah 9 % menghasilkan nilai indeks plastisitas yang mengalami penurunan dari 49,44 % pada tanah asli menjadi 35,261 %. Nilai CBR dari hasil penelitian pada presentase penambahan yang sama dihasilkan nilai CBR soaked tanah asli sebesar 0,6 % naik menjadi 0,711 % sedangkan pada nilai CBR unsoaked tanah asli sebesar 7,94 % turun menjadi 1,73 %. Berdasarkan kedua penelitian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penambahan bahan tambah stabilisasi kapur dan serbuk bata merah dapat meperbaiki sifat fisis tanah dengan ditandai penurunan nilai indek platisitas, sedangkan pada sifat mekanis terjadinya perbaikan nilai CBR terutama CBR soaked. Oleh karena itu bedasarkan hasil penelitian penelitian di atas, maka dalam penelitian ini akan dicoba dengan mencampur bahan stabilisasi 5% kapur dan serbuk bata merah dengan variasi penambahan 0%, 3%, 5%, 7%, 9%, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap karateristik fisis dan mekanis tanah setelah diberi bahan stabilisasi. 2 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1) Perlu adanya perbaikan pada tanah lempung Tanon dengan bahan stabilisasi campuran kapur dan bubuk bata merah, 2) Seberapa besar perubahan sifat fisis tanah yang meliputi specific gravity, Atterberg limits, klasifikasi tanah lempung Tanon setelah di beri bahan stabilisasi campuran kapur dan bubuk bata merah ?, 3) Seberapa besar perubahan CBR soaked maupun CBR unsoaked yang dihasilkan pada tanah lempung Tanon setelah di campur kapur dan bubuk bata merah ?, 4) Seberapa besar nilai kuat geser tanah pada presentase penambahan bahan stabisasi kapur dan serbuk bata merah yang mempunyai nilai CBR terbesar ?. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Mengetahui perubahan sifat fisis tanah yang meliputi specific gravity, Atterberg limits, klasifikasi tanah lempung Tanon setelah di beri bahan stabilisasi kapur dan bubuk bata merah, 2) Mengetahui perubahan sifat mekanis tanah campuran kapur dan bubuk bata merah berupa CBR soaked dan CBR unsoaked, 3) Mengetahui nilai kuat geser tanah pada kondisi nilai CBR terbesar. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1) Meningkatkan pemahaman tentang ilmu tanah khususnya mengenai perilaku tanah lempung serta kuat dukungnya, 2) Sebagai masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan akan kondisi tanah di wilayahnya, sehingga dapat mengetahui karakteristik tanah kempung yang diperbaiki dengan penambahan kapur dan bubuk bata merah. 3 E . Ruang Lingkup Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Sampel tanah diambil dari daerah Tanon Sragen, dengan data sekunder tanah asli diperoleh dari penelitian Wiqoyah (2002), 2) Bahan stabilisasi yang digunakan adalah 5% kapur dan bubuk bata merah dengan variasi penambahan 0%, 3%, 5%, 7%, 9% terhadap berat kering udara tanah lempung, 3) Air dari Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, 4) Pengujian sifat fisis tanah campuran meliputi: a) Atterberg limits (ASTM D4318), 1a). Batas cair ( liquid limit ), 1b). Batas plastis ( plastic limit ), 1c). Batas susut ( shrinkage limit ), b) Specific Gravity, c) Sieve analisis (ASTM D1140), 5) Pemadatan tanah dengan standard Proctor mengacu ASTM D698, 6) Pengujian CBR terdiri dari ( ASTM D1883-87): a) CBR unsoaked yaitu dengan waktu pemeraman selama 24 jam, b) CBR soaked dengan melakukan pemeraman selama 24 jam dan waktu perendaman selama 56 jam, 7) Percobaan direct shear test, untuk menentukan nilai-nilai kekuatan geser tanah (ASTM D3080-72) pada nilai CBR terbesar, 8) Proses penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggunakan segala fasilitas yang telah disediakan, 9) Kondisi tanah disturb. 4 F. Keaslian Penelitian Penelitian yang sudah dilakukan Wiqoyah (2002), yaitu stabilisasi tanah lempung Tanon dengan penambahan kapur dan tras. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Zam Zami (2007) “ Pengaruh Pemakaian Fly Ash Terhadap Tekanan Pengembangan dan Penurunan Konsolidasi Pada Tanah Lempung Tanon Sragen ” yang meneliti perubahan nilai CBR dengan lama perawatan pada tanah lempung Tanon yang telah distabilisasi dengan fly ash. Penelitian Hardadi Dodi (2004) ”Pemanfaatan Bubuk Bata Merah (Brick Flour) Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Tanon Sragen ” yang meneliti perubahan kuat geser, dan juga didapat seberapa besar pengaruh bubuk bata merah terhadap sifat fisis tanah serta nilai kuat dukung tanah (CBR) setelah dilakukan penambahan bubuk bata merah terhadap tanah tersebut. Adapun persamaan penelitian ini dengan yang di atas adalah tanahya sama yaitu tanah yang lempung Tanon, namun dalam penelitian ini memakai bahan stabilisasi berupa kapur dan bubuk bata merah untuk mengetahui kuat dukungnya.