59 BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung, maka diketahui factor - faktor yang mempengaruhi terjadinya cacat pada produk Yoke A. Dengan menggunakan diagram fishbone atau diagram sebab akibat kita dapat mengetahui penelusuran tersebut. Dari analisa jenis reject dan diagram pareto pada Gambar 4.2 menunjukan bahwa cacat TM (Tekor Material) dengan persentase yang cukup besar yaitu sekitar 38,4%, merupakan cacat yang dominan yang perlu perhatian khusus. Satu jenis lain yang mempunyai persentase yang cukup besar adalah jenis cacat PY (Penyok) dengan persentase 22,3% . 5.1.1 Diagram Sebab Akibat untuk TM (Tekor Material) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya reject TM (Tekor Material) dengan persentase yang cukup besar yaitu 36,2%, reject yang paling dominan yang perlu mendapat perhatian khusus. Enviroment Berdebu Methods Kurang Pengawasan Metode 5R kurang maksimal Tekor Material Kurang setting ulang Kurang teliti Kurang disiplin People Machine Gambar 5.1 Diagram Sebab Akibat (Fish Bone) Untuk TM (Tekor Material) 5.1.2 Diagram Sebab Akibat Untuk PK (Penyok) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya cacat PK (Penyok) dengan persentase 20,5% yaitu cacat yang paling dominan kedua yang perlu mendapat perhatian khusus. Environment Temperatur tidak sesuai SOP Kurangnya Ventilasi Methods Tidak memperhatikan SOP SOP tidak mudah dipahami Penyok Kurang Teliti Set Up mesin tidak sesuai Terburu-buru karena target Terjadinya kegagalan pada mesin People Machine Gambar 5.2 Diagram Sebab Akibat (Fish Bone) Untuk PK (Penyok) 60 5.2 Usulan Perbaikan Untuk Mengurangi Cacat TM (Tekor Material) Dari diagram pareto di atas dapat dilihat cacat dengan persentase terbesar adalah jenis Cacat Tekor Material (TM) tingkat kecacatan yang paling besar merupakan masalah yang menjadi prioritas untuk terlebih dahulu dipecahkan, dengan menggunakan fishbone atau diagram sebab akibat, agar perusahaaan dapat mencari solusi terbaik untuk menangani tingkat kecacatan yang besar tersebut. Agar lebih maksimal dalam menangani permasalahan tingkat kecacatan pada produk, secara kontinyu dapat dilakukan beberapa usulan: Faktor Mesin 1. Mesin - mesin harus dapat perawatan yang maksimal tanpa pengecualian dan penundaan. 2. Baik operator maupun mekanik harus mengecek kembali kelengkapan proses sebelum memulai proses. 3. Memastikan Set Up mesin denganbaik 4. Memasang sensor elektronik untuk mendeteksi secara awal adanya kerusakan mesin, sehingga tidak menimbulkan dampak buruk bagi bahan sewaktu dalam proses. Faktor Metode 1. Menempatkan SOP yang muda dibaca dan dilihat didekat area produksi agar operator atau karyawan senantiasa mengikuti SOP yang telah dibuat. 2. Membuat laporan khusus untuk operator atau karyawan yang melakukan kesalahan per harinya sehingga operator mengetahui tingkat ketelitian yang dilakukannya. 61 Faktor Environment 1. Mengatasi factor lingkungan kerja yang kurang nyaman yaitu karena factor mesin, kebisingan mesin, suhu ruangan dan sebagainya yang dapat mengakibatkan konsentrasi operator atau karyawan menjadi berkurang. 2. Menjaga kebersihan lingkungan agar tidak mudah berdebu. 3. Menggunakan pelindung masker dan penutup telinga. Faktor People 1. Melakukan Review hasil kerja setelah proses produksi selesai, dengan tujuan agar proses produksi dapat dipantau terus menerus sehingga jika terjadi kesalahan proses dapat diketahui dengan segera. 2. Selama proses produksi berlangsung supervisor wajib melakukan pemeriksaan dengan ketat disetiap stasiun-stasiun yang sudah menjadi bagiannya. 3. Selain melakukan perawatan mesin yang dilakukan, mekanik juga harus rajin mengecek pada saat proses produksi berlangsung pada bagian-bagian yang rentan terhadap permasalahan yang terjadi. 4. Mengadakan training - training bagi para karyawan untuk meningkatkan produktifitas pekerja sehinggadapat memaksimalkan SDM yang berkualitas. Mengadakan koordinasi yang baik antara bagian proses dan bagian QC agar senantiasa dapat saling bekerja sama / cross check mengenai proses yang sedang berjalan. 62 5.3 Faktor – Faktor Penanggulangan Masalah Langkah - langkah yang di ambil untuk penanggulangan masalah adalah dengan menggunakan metode 5W + 1H. Metode ini merupakan langkah-langkah atau tindakan-tindakan untuk memperkecil terjadinya produk yang cacat atau pun kerugian. Berikut ini adalah rencana perbaikan produk cacat, yang ditemukan dalam kegiatan proses produksi dan pengepakkan dapat dilihat. 63 Tabel 5.1 Analisa 5W + 1H UntukCacat TM (Tekor Material) PenyebabDo What Why Who Where When How Kondisi ini terjadi Kelalaian operator Operator Unit mesin Tahun 2013 Lingkungan yang harus lebih bersih disebabkan pada Kurangnya Mesin Stamping saat proses perawatan mesin Lingkungan diperhatikan stamping posisi yang teratur Metode Diberikannya training – trainng kepada pitch pada struktur Lingkungan yang operator Saat penerimaan bahan dari kurang bersih atau Supliers harus lebih diperhatkan apakah berdebu terjadi kecacatan atau tidak minan Tekor Material dies tidak pas Perawatan mesin yang harus lebih Kurang maksimalnya metode yang diterapkan 64 Tabel 5.2 Analisa 5W + 1H Untuk CacatPK (Penyok) PenyebabDominan What Why Who Where When How Perawatan mesin yang harus lebih diperhatikan Kondisi ini terjadi Selain perawatan mesin, kelalaian operator dikarenakan pada Mekanik juga harus rajin Set Up sensor mesin waktu proses Operator Unit mesin Penyok banding flat tidak Mesin Kurang teraturnya rata dan mengecek pada saat proses Tahun yang tidaktepat Stamping produksi berlangsung 2013 Supervisor juga harus rajin perawatanmesin berkeliling pada stasiun – menyebabkan yang dilakukan. penyok stasiun yang sudah menjadi tanggung jawabnya masingmasing 65