Hubungan Atrisi dan Erosi terhadap Gangguan TMJ Rehulina Ginting ATRISI • Atrisi adalah keausan yang disebabkan oleh kontaknya gigi geligi. • Biasanya terjadi pada kelainan bruxism (kebiasaan menggesek-gesekkan gigi), dan pada orang tua (karena penggunaan gigi yang sudah berlangsung lama) • Pada keadaan ringan sering ditemukan terbentuknya facet pada puncak kaninus dan hilangnya tuberkel di tepi insisal. • Keausan yang terus berlanjut tubulus dentin terbuka pulpa akan mengadakan reaksi terbentuk kalsifikasi pada tubulus dan pembentukan dentin reaksioner.(tertier dentin) • Jika dijumpai cekungan dangkal dan dikelilingi oleh lingkaran email erosi + atrisi. • jika kecepatan keausan melebihi kecepatan pembentukan dentin reaksionernya, pulpa mungkin akan terbuka sehingga harus dilakukan perawatan saluran akar atrisi Erosi • Acid erosion, atau biasa disebut dengan dental erosion, merupakan hilangnya struktur gigi secara irreversible akibat bahan kimia tanpa adanya kegiatan bakteri. • Kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman dengan pH di bawah 5.0–5.7 dapat memicu terjadinya dental erosion. • Penelitian melaporkan hubungan erosi dengan konsumsi minuman yg berlebihan seperti jus jeruk (asam sitrat), minuman berkarbonasi seperti coca cola (dimana penyebabnya bukan asam karbonat melainkan asam sitrat dan asam fosfat). • Wine juga dapat menyebabkan erosi gigi, karena wine memiliki pH di bawah 3.0–3.8. • Penyebab lainnya adalah klorin dalam kolam renang, dan keluarnya asam lambung akibat muntah. Penyebab Erosi • Faktor intrinsik – kondisi seseorang dengan asam lambung berlebihan, – Penyakit : anoreksia nervosa, bulimia, GERD (gastroesophageal reflux disease), dimana terjadi gangguan tekanan dalam lambung sehingga produksi asam lambung meningkat. • Faktor ekstrinsik – makanan/minuman , – obat- obatan, seperti vit C, aspirin, dan obat yg mengandung Fe, – lingkungan rongga mulut yang bersifat asam • Erosi gigi sering terjadi bersamaan dengan abrasi dan atrisi. pH makanan dan minuman Erosi gigi Erosi gigi pada penderita bulimia Tindakan Pencegahan terhadap Erosi dan Atrisi • Mengurangi frekuensi makanan/minuman bersifat asam • Meningkatkan mekanisme pertahanan dalam rongga mulut thd kerusakan gigi • Meningkatkan ketahanan permukaan gigi terhadap kerusakan • Konsumsi makanan yang dapat mengurangi potensi kerusakan gigi akibat bahan kimia cthnya keju • Mengurangi resiko abrasi gigi. • Meningkatkan proteksi terhadap gigi Misalnya dengan mouth guard. • Selalu memonitor keadaan gigi Temporo Mandibular Joint (TMJ) • Temporomandibular joint ( TMJ ) adalah persendian dari kondilus mandibula dengan fossa gleinodalis dari tulang temporal. Temporomandibula merupakan sendi yang bertanggung jawab terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang mengunyah dan berbicara yang letaknya dibawah depan telinga. • Susunan anatomi normal dari Temporomandibula joint ini dibentuk oleh bagian – bagian: 1. Fossa glenoidalis 2. Prosesus kondiloideus 3. Ligamen 4. Rongga Synovial 5. Diskus artikularis KAITAN ATRISI GIGI DAN DIMENSI VERTIKAL DENGAN GANGGUAN TMJ • Penurunan dimensi vertikal dapat terjadi pada gigi atrisi pasien dengan kebiasaan bruksism. • Penurunan vertikal dimensi ini akan mengakibatkan berkurangnya biting surface sehingga terjadi pergeseran yang semakin dekat antara rahang atas dan rahang bawah. • Selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sendi rahang dengan gejala disfungsi temporomandibula, tekanan kontraksi otot sewaktu menutup mulut, gigi fraktur dan kehilangan gigi, menggangu pengunyahan, penurunan tinggi wajah, dan cracking pada TMJ Atrisi gigi yang parah menyebabkan penurunan vertikal dimensi