BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan model penyebaran penyakit diabetes mellitus tanpa faktor genetik, penentukan titik ekuilibrium dan nilai bilangan reproduksi dasar, analisa kestabilan di sekitar titik ekuilibrium, dan simulasi model dengan menggunakan Maple 13. 3.1 Perumusan Masalah Nyata Diabetes mellitus dapat menyerang semua lapisan umur dan sosial ekonomi, hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang tidak sehat seperti pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok (Depkes RI, 2008). Berdasarkan hal tersebut penyebaran dari penyakit diabetes mellitus tipe II adalah dari dalam masing-masing individu yang bergantung pada gaya hidup yang dijalankannya. Faktor risiko dari diabetes melitus tipe II adalah faktor kegemukan atau obesitas yang meliputi perubahan gaya hidup dari tradisional ke gaya hidup barat, makan berlebihan, dan hidup santai atau kurang aktif (Suyono, 2011). Pencegahan terkena diabetes mellitus dapat dilakukan beberapa cara seperti program penurunan berat badan, diet sehat untuk mencapai berat badan ideal, latihan jasmani atau berolahraga secara teratur, dan menghentikan merokok. Penyakit diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan tetapi hanya dapat diatasi penyebarannya. Dalam penelitian ini akan dibahas penyebaran penyakit diabetes mellitus tanpa faktor genetik dengan perawatan dengan perawatannya berupa pengobatan serta deteksi dini, melakukan perubahan 40 pola dan gaya hidup dengan pengaturan pola makan sesuai dengan status gizi dan kebutuhan dengan komposisi nutrisi seimbang individual, dan berolahraga secara teratur minimal 3-4 kali dalam seminggu. Individu baru dapat masuk ke dalam populasi karena adanya rekrutmen dan meninggalkan populasi karena kematian. Populasi total adalah semua individu yang rentan, individu laten yaitu individu yang memiliki kebiasaan buruk, penurunan hormon insulin, dan peningkatan glukosa darah, individu yang sudah terkena diabetes mellitus tetapi tidak mendapat perawatan, dan individu yang sudah terkena diabetes mellitus tetapi mendapat perawatan. Laju rekrutmen yang baru menambah populasi individu rentan dalam populasi. Gaya hidup tidak sehat dari individu laten akan mempengaruhi gaya hidup dari individu rentan yang menyebabkan individu rentan menjadi masuk ke populasi individu laten. Laju pengaruh gaya hidup ini kemudian yang disebut laju kontak infektif. Model matematika pada penyakit diabetes mellitus tanpa faktor genetik dengan perawatan, populasi manusia pada waktu terbagi dalam kelompok yaitu susceptible (populasi rentan), exposed (populasi laten), kelas ILL (populasi sakit) yang tidak mendapat perawatan (I), dan kelas ILL (populasi sakit) yang mendapat perawatan (IT). Individu yang termasuk dalam subpopulasi susceptible adalah individu belum terkena diabetes mellitus. Individu yang termasuk dalam subpopulasi exposed adalah individu yang memiliki kebiasaan buruk, penurunan hormon insulin, dan peningkatan glukosa darah, sehingga besar kemungkinan individu tersebut akan terkena dampak dan gejala dari diabetes mellitus. Individu yang termasuk dalam subpopulasi ILL adalah individu yang sudah terkena 41 diabetes mellitus tetapi tidak mendapat perawatan. Individu yang termasuk dalam subpopulasi ILL with treatment adalah individu yang sudah terkena diabetes mellitus tetapi mendapat perawatan. 3.2 Formulasi Model Matematika Untuk mempermudah dalam memodelkan penyebaran penyakit diabetes mellitus khususnya pada penderita yang mengidap diabetes mellitus tanpa faktor genetik dengan perawatan diperlukan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Individu yang telah sakit tidak dapat disembuhkan. 2. Pengaruh migrasi diabaikan sehingga penyebaran penyakit bersifat tertutup dalam suatu populasi. 3. Tidak adanya faktor genetik yang mempengaruhi penyebaran penyakit diabetes mellitus sehingga tergolong diabetes mellitus tipe II. 4. Dengan adanya perawatan akan memperpanjang usia hidup penderita. 5. Rekrutmen masuk kelas S (Susceptible). 6. Individu yang memiliki kebiasaan buruk, penurunan hormon insulin, dan peningkatan glukosa darah masuk kelas E (Exposed). 7. Individu yang telah sakit dan tidak mendapatkan perawatan masuk kelas I (ILL). 8. Individu yang telah sakit dan mendapatkan perawatan masuk kelas IT (ILL with Treatment). 9. Terjadi kematian akibat penyakit diabetes mellitus baik penderita yang mendapat perawatan atau tidak mendapat perawatan. 42 Berikut ini didefinisikan variabel dan parameter yang digunakan dalam model penyakit diabetes mellitus disajikan dalam Tabel 2 berikut. Tabel 2. Variabel dan Parameter Simbol Definisi Syarat Satuan Jumlah individu susceptible individu pada saat Jumlah individu exposed pada individu saat Jumlah individu sakit pada individu saat Jumlah individu sakit dengan individu perawatan pada saat Jumlah individu dalam individu populasi Laju rekrutmen pada populasi Laju kematian alami Laju kontak infektif individu yang rentan terhadap individu yang laten Laju perpindahan individu laten terhadap individu sakit 43 tanpa perawatan Laju perpindahan individu laten terhadap individu sakit dengan adanya perawatan Laju kematian akibat penyakit tanpa perawatan Laju kematian akibat penyakit dengan adanya perawatan Berdasarkan asumsi-asumsi pada subbab dapat dibentuk model penyebaran penyakit diabetes mellitus tanpa faktor genetik dengan perawatan sebagai berikut: a. Perubahan jumlah individu susceptible terhadap waktu Pertambahan jumlah individu kelas susceptible dipengaruhi oleh adanya pertambahan rekrutmen pada populasi , pengurangan jumlah individu yang dipengaruhi oleh kematian alami dari individu susceptible per satuan waktu , dan pengurangan kontak infektif pada individu susceptible terhadap individu exposed . Berdasarkan hal di atas sehingga diperoleh persamaan diferensial sebagai berikut: 44 b. Perubahan jumlah individu exposed terhadap waktu Kontak infektif pada individu susceptible terhadap individu exposed mempengaruhi pertambahan jumlah individu kelas exposed. Jumlah individu yang mengalami kematian alami dari individu exposed per satuan waktu dan jumlah individu dari kelas exposed per satuan waktu akan mempengaruhi pengurangan populasi exposed. Berdasarkan hal di atas sehingga diperoleh persamaan diferensial sebagai berikut: c. Perubahan jumlah individu sakit terhadap waktu Jumlah individu exposed yang berubah menjadi individu sakit tanpa perawatan per satuan waktu sakit. mempengaruhi pertambahan populasi Sementara, kematian alami dan kematian akibat penyakit tanpa perawatan dari individu sakit per satuan waktu jumlah individu sakit. akan mengurangi Berdasarkan hal di atas sehingga diperoleh persamaan diferensial sebagai berikut: d. Perubahan jumlah individu sakit dengan perawatan terhadap waktu Berkurangnya kematian alami dan kematian akibat penyakit dengan adanya perawatan per satuan waktu namun bertambahnya individu exposed yang kemudian menjadi individu sakit tetapi mendapatkan perawatan per satuan waktu mempengaruhi pertambahan jumlah 45 individu sakit dengan perawatan. Berdasarkan hal di atas sehingga diperoleh persamaan diferensial sebagai berikut: Berdasarkan asumsi-asumsi, variabel-variabel, parameter-parameter, dan deskripsi di atas, dapat dibentuk diagram alir berikut: Gambar 3. Diagram Alir Model Matematika Penyakit Diabetes Mellitus tanpa Faktor Genetik dengan Perawatan Berdasarkan Persamaan maka penyebaran penyakit diabetes mellitus dapat dimodelkan dalam bentuk sistem persamaan diferensial orde satu sebagai berikut: 5 46 Adapun jumlah populasi total tidak konstan, ditunjukkan sebagai berikut: dengan 3.3 . Titik Ekuilibrium Titik ̂ ̂ ̂ ̂ merupakan titik-titik ekuilibrium dari Sistem memenuhi persamaan 5 jika . Titik-titik ekuilibrium dari Sistem 5 disajikan dalam teorema berikut: Teorema 3.3.1 i. Jika , maka Sistem ̂ ̂ ̂ ̂ ii. Jika 5 memiliki titik ekuilibrium bebas penyakit yaitu . , maka Sistem 5 memiliki titik ekuilibrium endemik dengan 47 yaitu Bukti Sistem 5 akan mencapai titik ekuilibrium pada saat Maka Sistem Dari Persamaan 5 dapat ditulis: diperoleh ̂ ̂ ̂̂ ̂( ̂ Dari Persamaan ̂̂ ̂) ̂) ( diperoleh ̂̂ ̂ ̂ ̂ 48 ̂ . Jika ̂ diperoleh ̂ Dari Persamaan diperoleh ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ Dari Persamaan ̂ diperoleh ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ (i) Substitusikan Persamaan pada Persamaan ̂ ̂ 5 diperoleh ̂) ( ( ) ̂ Selanjutnya Persamaan disubstitusikan pada Persamaan diperoleh ̂ ̂ ̂ 49 ̂ Persamaan 5 diperoleh disubstitusikan pada Persamaan ̂ ̂ ̂ ̂ Berdasarkan penyelesaian di atas diperoleh titik ekuilibrium bebas penyakit pada Persamaan . dan Jadi terbukti jika maka Sistem ̂ ̂ ̂ ̂ ekuilibrium bebas penyakit yaitu (ii) Berdasarkan Persamaan , jika ( ( pada Persamaan ) ( ) ) ( 50 5 memiliki titik . (disimbolkan Selanjutnya substitusi Persamaan ( ̂ ̂ ̂ ̂) yaitu ) ) maka diperoleh diperoleh Persamaan disubstitusikan pada Persamaan ( ) ( ( Substitusi Persamaan diperoleh ) ) pada Persamaan ( diperoleh ) ( ( 51 ) ) Berdasarkan Persamaan maka , 5 Sistem , memiliki , dan titik , terbukti jika ekuilibrium endemik yaitu dengan 3.4 . Bilangan Reproduksi Dasar Bilangan reproduksi dasar merupakan nilai harapan dari individu menjadi terinfeksi yang disebabkan oleh individu terinfeksi primer. Jika maka penyakit tidak akan menyerang populasi dan tidak terdapat kejadian epidemik, dan jika maka penyakit sangat mungkin untuk menyebar. Penentuan bilangan reproduksi dasar generation matrix dari Sistem adalah kelas exposed 5 . , kelas ILL menggunakan metode next Pada model ini, untuk kelas terinfeksi , dan kelas ILL dengan perawatan maka persamaan yang digunakan adalah Persamaan dapat dituliskan sebagai berikut: 52 dan , yang maka diperoleh [ ] * + Hasil linearisasi disekitar titik ekuilibrium bebas penyakit yaitu ( ̂ ̂ ̂ ̂) pada [ Selanjutnya akan dicari dan ] adalah * + didapatkan | | | | [ | | | | | | | | * | | | | | | ] + [ ] 53 Kemudian akan dicari next generation matrix dengan matriks dengan cara mengalikan matriks dan diperoleh [ ] [ [ ] ] Bilangan reproduksi dasar matriks . Jadi, nilai 3.5 dari Sistem diperoleh dari nilai eigen terbesar dari 5 adalah Kestabilan Titik Ekuilibrium Pada subbab ini, akan dilakukan analisis kestabilan titik ekuilibrium dari Sistem 5 . Kestabilan titik ekuilibrium dari Sistem 5 disajikan dalam teorema berikut. Teorema 3.5.1 i. Jika maka titik ekuilibrium bebas penyakit stabil asimtotik lokal. 54 ( ̂ ̂ ̂ ̂) ii. Jika maka titik ekuilibrium bebas penyakit ( ̂ ̂ ̂ ̂) tidak stabil. Bukti Akan dicari nilai eigen pada titik ekuilibrium bebas penyakit dengan mendefinisikan Sistem 5 sebagai berikut: ̇ ̇ 5 ̇ ̇ 5 diperoleh dengan menggunakan Pendekatan linear untuk Sistem ekspansi Taylor di sekitar titik ekuilibrium ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂ ̂ ̂ ̂ yaitu: ̂) 55 Pendekatan linear untuk Sistem adalah ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂ )( ̂) dengan dan merupakan bagian nonlinear yang selanjutnya dapat diabaikan karena nilai dan mendekati nol. Sehingga Sistem dapat dituliskan sebagai matriks seperti berikut: ̇ ̇ [ ] ̇ ̇ [ ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ] ̂, Misalkan dari Sistem ̇ ̇ [ ] ̇ ̇ [ ̂, ̂ ̂ ̂ ] ̂ [ ̂, dan ̂ , maka diperoleh ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ( ̂ ̂ ̂ ̂) ] 56 ̇ ̇ ̇ [ ̇ ] Sistem merupakan linearisasi Sistem matriks Jacobian pada titik ekuilibrium 5 , sehingga diperoleh ̂ ̂ ̂ ̂ dari Sistem 5 sebagai berikut: [ ] [ ] Akan ditunjukkan bahwa jika ( ̂ ̂ ̂ ̂) , titik ekuilibrium bebas penyakit stabil asimtotik lokal. Substitusi titik ekuilibrium bebas penyakit ke Persamaan ( ̂ ̂ ̂ ̂) akan diperoleh matriks Jacobian di sekitar titik ekuilibrium sebagai berikut: [ ] 57 Nilai eigen dari Persamaan , dengan dapat dicari dengan menyelesaikan adalah nilai eigen dan adalah matriks identitas, sehingga diperoleh | | * + | | [ ] | | | | | ( Berdasarkan Persamaan | ) , diperoleh nilai eigen sebagai berikut: 58 ( ) Sehingga didapatkan Jelas , , dan bernilai negatif, karena , Selanjutnya berdasarkan yang diketahui bahwa 59 , dan bernilai positif. , maka bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa semua nilai eigen dari Persamaan negatif, sehingga titik ekuilibrium bebas penyakit bernilai ( ̂ ̂ ̂ ̂) stabil asimtotik lokal. Jika diketahui , maka diperoleh nilai eigen dari adalah positif. Berdasarkan hal tersebut, maka titik ekuilibrium bebas penyakit ( ̂ ̂ ̂ ̂) tidak stabil. Teorema 3.5.2 Jika maka titik ekuilibrium endemik stabil asimtotik lokal dengan Bukti Substitusi titik ekuilibrium endemik ( ) 60 ke Persamaan dan diperoleh ( ( ) ( ( ) ) ) [ ] Selanjutnya menentukan dengan adalah nilai eigen dan adalah matriks identitas untuk mencari nilai eigen sebagai berikut: ( | ) ( ) ( ( ) | * ) + | | [ | ] ( ( ) ( ( ) ) | ) | | | | ( ( ) ( ( ) | | ( ( 61 ) | ) | ) ) ( ( ) ) | | ((( (( ( )( ) ) ))) Berdasarkan Persamaan Jelas nilai eigen dari ) diperoleh nilai eigen sebagai berikut: dan bernilai negatif karena dan bernilai positif. Untuk nilai eigen yang lainnya sebagai berikut: ((( ( ( (( ) ) ) ) (( ( ) )( ))) ) ) ( ) Untuk nilai eigen yang lainnya, akan digunakan kriteria Routh-Hurwitz untuk melihat sifat akar-akar karakteristiknya. Dari Persamaan diperoleh 62 dengan Berdasarkan Persamaan kriteria Routh-Hurwitz, akar-akar karakteristik dari akan memiliki bagian real bernilai negatif jika semua elemen kolom pertama bernilai sama (positif semua atau negatif semua). Oleh karena , maka haruslah diketahui , maka dan dan Selanjutnya . Akan dibuktikan bahwa jika Jika . , maka , maka terbukti bahwa 63 . . Diperoleh semua nilai eigen dari Persamaan sehingga terbukti bahwa jika bernilai negatif, , maka titik ekuilibrium endemik ( ) stabil asimtotik lokal. 3.6 Simulasi Model Pada subbab ini akan dibahas mengenai simulasi dalam keadaan bebas penyakit dan keadaan terjangkit penyakit untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai model matematika untuk masalah penyebaran penyakit diabetes mellitus tanpa faktor genetik dengan perawatan dengan menggunakan parameterparameter dan nilai awal tertentu. Jumlah penduduk di Kota Yogyakarta pada tahun 2014 berjumlah 413936 jiwa. Penderita diabetes mellitus tipe II untuk di Kota Yogyakarta berjumlah 2891 jiwa dan 1816 jiwa diantaranya mendapatkan perawatan (Profil Kesehatan Kota Yogyakarta, 2015). Berdasarkan permasalahan nyata yang terjadi di Kota 64 5 Yogyakarta diperoleh nilai awal untuk 5 . Nilai 5 menyatakan laju kematian alami individu. Menurut proyeksi penduduk Indonesia tahun 2013, angka harapan hidup di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 5. Nilai tahun, sehingga diperoleh menyatakan laju rekrutmen dalam populasi. Menurut profil kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2015, tingkat kelahiran per 1000 kelahiran adalah 55 , sehingga diperoleh . Diasumsikan laju perpindahan individu yang laten menjadi sakit adalah 20 tahun, laju kematian karena penyakit diabetes adalah 60 tahun, dan laju kematian karena penyakit diabetes adanya pengaruh perawatan adalah 62 tahun, maka diperoleh 5 Parameter menyatakan laju kontak infektif individu yang rentan menjadi individu yang laten. Nilai parameter ini dapat bervariasi. Diberikan simulasi model yang akan menunjukkan pengaruh dari variasi nilai parameter penyebaran penyakit diabetes mellitus. Berikut simulasi untuk terhadap dan . 1. Simulasi untuk Diambil nilai 5, sehingga mendapatkan nilai nilai-nilai parameter disubstitusikan pada Persamaan 65 . Jika maka diperoleh nilai . Dari nilai awal dan nilai parameter-parameter tersebut, diperoleh simulasi yang ditunjukkan pada Gambar 4. sebagai berikut: Gambar 4. Grafik Simulasi untuk Pada Gambar 4 terlihat bahwa pada saat sebelum populasi kelas populasi kelas (Exposed), populasi kelas (Susceptible), populasi kelas dan populasi kelas penyakit sampai kurang lebih (Susceptible) mengalami penurunan dan with treatment) mengalami peningkatan. populasi kelas 5 dengan (ILL), dan populasi kelas (ILL Seiring dengan berjalannya waktu (Exposed), populasi kelas (ILL), (ILL with treatment) menuju titik ekuilibrium bebas 5 . Ini berarti jumlah individu yang masuk di masing-masing kelas akan berkurang dan bahkan menghilang dari populasi. 66 2. Simulasi untuk 5, sehingga mendapatkan nilai Diambil nilai nilai-nilai parameter disubstitusikan pada Persamaan . diperoleh simulasi . Jika maka diperoleh nilai Dari nilai awal dan nilai parameter-parameter tersebut, yang ditunjukkan pada Gambar 5 sebagai berikut: Gambar 5. Grafik Simulasi untuk dengan 5. Selanjutnya diambil nilai disubstitusikan pada Persamaan Jika nilai-nilai parameter maka diperoleh nilai Dari nilai awal dan nilai parameter-parameter tersebut, diperoleh simulasi yang ditunjukkan pada Gambar 6 sebagai berikut: 67 5 . Gambar 6. Grafik Simulasi untuk dengan 5. Selanjutnya diambil nilai disubstitusikan pada Persamaan Jika nilai-nilai parameter maka diperoleh nilai Dari nilai awal dan nilai parameter-parameter tersebut, diperoleh simulasi yang ditunjukkan pada Gambar 7 sebagai berikut: 68 5 5 . 5 dengan Gambar 7. Grafik Simulasi untuk 5 Berdasarkan Gambar 5, Gambar 6, dan Gambar 7 ditunjukkan bahwa populasi kelas (Susceptible) semakin menurun kemudian meningkat kembali menuju titik ekuilibrium dan populasi kelas (ILL with treatment) dari meningkat kemudian menurun menuju titik ekuilibrium yang artinya jumlah individu yang sakit dengan adanya perawatan akan tetap ada dalam populasi. Populasi kelas (Exposed) mengalami penurunan tetapi jumlah individu laten akan ada dalam populasi karena terjadi kontak infektif antara populasi (Susceptible) dan (Exposed). Populasi kelas (ILL) semakin menurun menuju titik ekuilibrium. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa jika parameter yang terbentuk memenuhi , maka penyakit diabetes mellitus akan menjadi endemik. 69 Nilai numerik 5 5 adalah untuk nilai . 5 diperoleh Untuk 5 5 . 5 diperoleh Untuk 5 5 . Berdasarkan nilai numerik dan simulasi pada Gambar 5, Gambar 6, dan Gambar 7, terlihat bahwa saat laju kontak infektif individu yang rentan menjadi individu yang laten meningkat maka populasi individu rentan semakin menurun, sementara populasi individu laten, sakit, dan sakit dengan adanya perawatan semakin meningkat sebanding dengan nilai parameter parameter . yang semakin meningkat menunjukkan bahwa solusi Sistem semakin lama akan menuju titik ekuilibrium , dan nilai Nilai 5 semakin besar. Hal ini berarti jika laju kontak infektif individu yang rentan menjadi individu yang laten semakin besar, maka berakibat semakin besar tingkat penyebaran penyakit diabetes mellitus. Diasumsikan laju perpindahan individu yang laten menjadi sakit tanpa perawatan adalah 5 tahun, maka diperoleh 5. Berikut simulasi model untuk pengaruh dari perubahan nilai parameter 70 : dan diambil nilai yang akan menunjukkan Gambar 8. Grafik Simulasi untuk Nilai numerik dengan 5 dan nilai untuk nilai 5 5 dan adalah . Berdasarkan nilai numerik dan simulasi pada Gambar 5 dan Gambar 8 terlihat bahwa saat laju perpindahan individu laten terhadap individu sakit tanpa perawatan ( meningkat maka populasi individu rentan dan populasi individu laten tidak ada peningkatan maupun penurunan, sedangkan untuk populasi individu sakit semakin meningkat dan populasi individu sakit dengan adanya perawatan semakin menurun. Laju perpindahan individu laten terhadap individu 71 sakit tanpa perawatan ini tidak mempengaruhi perubahan kestabilan titik ekuilibrium endemik , namun hanya mempengaruhi perilaku solusi Sistem 5 dalam menuju titik ekuilibrium endemik . Perubahan parameter semakin meningkat menunjukkan bahwa solusi Sistem menuju titik ekuilibrium yang 5 semakin lama akan dan tidak ada perubahan terhadap nilai yang artinya tidak berpengaruh terhadap tingkat penyebaran penyakit diabetes mellitus. 72