Analisis Mutasi Gena Alpha Determinant Virus Hepatitis B pada Donor Darah dengan Infeksi Hepatitis B Tersamar di Unit Pelayanan Transfusi Darah RSUP Dr. Sardjito INTISARI Latar Belakang Infeksi hepatitis B tersamar merupakan infeksi yang masih menjadi masalah karena prevalensinya yang cukup tinggi dan berpengaruh pada keselamatan dalam praktik donor darah. Padahal, telah diketahui bahwa terdapat hubungan yang erat antara infeksi hepatitis B tersamar dan kejadian sirosis dan karsinoma hepatoseluler. Selain itu, di Yogyakarta masih belum terdapat data mengenai infeksi ini. Di tempat lain, telah diketahui bahwa salah satu penyebabnya adalah mutasi pada regio „a‟ determinant pada HBsAg. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mutasi pada regio „a‟ determinant HBsAg pada donor yang memiliki infeksi hepatitis B tersamar di Yogyakarta. Metode Sampel darah akan dipisahkan serumnya dan dites serologis berupa HBsAg, anti-HBs dan anti-HBc. Seluruh sampel kemudian diekstraksi dan diamplifikasi menggunakan PCR dan dibaca dengan elektroforesis. Sampel yang positif terdapat DNA VHB dilakukan sequencing. Hasil Dari 150 sampel, terdapat HBsAg positif 0%, antiHBs positif 14,0%, anti-HBc positif 26,0%, keduanya positif 7,3%. Rerata umur donor darah adalah 31,2 ± 10,1 tahun. Hasil dari elektroforesis dan sequencing menujukkan terdapat 18 (12,0%) yang memiliki DNA VHB positif, dimana 9 (50,0%) terdapat mutasi di regio „a‟ determinant, dan 9 (50,0%) tidak mengalami mutasi di regio „a‟ determinant. Rerata umur 18 sampel 43,8 ± 8,4 tahun dengan p<0,05 dibandingkan dengan umur donor yang tidak memilki infeksi hepatitis B tersamar. Perbedaan umur kelompok mutasi „a‟ determinant dan non mutasi „a‟ determinant tidak berbeda bermakna (p>0,05), begitu juga ekspresi anti-HBs dan anti-HBc. Mutasi „a‟ determinant yang ditemukan berupa T131N (66,7%), Q129R (11,1%), Q129H (11,1%), dan M133T (11,1%). Kesimpulan Terdapat mutasi „a‟ determinant yang berperan pada kejadian infeksi hepatitis B tersamar pada donor darah di RSUP Dr. Sardjito Kata Kunci Donor darah, Infeksi hepatitis B tersamar, mutasi, „a‟ determinant. Alpha Determinant Hepatitis B Virus Infection Analysis in Blood Donors with Occult Hepatitis B Infection at Blood Transfusion Unit of RSUP Dr. Sardjito ABSTRACT Background Occult hepatitis B infection (OBI) is a great challange in blood donation. However, HBsAg is still marker of choice in blood transfusion unit which lead to unsafety blood donation. Despite having a great association with hepatocellular carcinoma and Chirrosis, OBI is still not well documented, especially in Yogyakarta. In the previous study, it is found that occult hepatitis B infection occurs because of mutation at „a‟ determinant region of HBsAg that may affect the antigenicity. This study was aimed to identify mutation within „a‟ determinant region of HBsAg in blood donors at UPTD RSUP Dr. Sardjito. Method Serum of 150 Blood donors were tested with HBsAg, anti-HBs, and anti-HBc. All samples contain HBV DNA were isolated and amplified with PCR and read using electroforesis. Sequence were performed in each of 18 samples which have HBV DNA positive. Result Of the 150 HBsAg negative samples (135 males, 15 females, age 31,2 ± 10,1 years), 21 (14,0%) have antiHBs positive, 39 (26,0%) have anti-HBc positive, and 11 (7,3%) have both anti-HBs and anti-HBc positive. Electroforesis and sequencing showed 18(12,0%) samples (17 males, 1 female, age 43,8 ± 8,4 years p<0,05) have HBV DNA positive. From that viremic samples, 9(50,0%) had subtitutions (T131N, Q129R, Q129H, M133T) at „a‟ determinant region (age 43,4±8,6 years with p>0,05). Conclusion „a‟ determinant region mutation were detected in blood donors at Blood Transfusion Unit of RSUP Dr. Sardjito that contribute to occult hepatitis B infection. Keywords blood donor, occult hepatitis B infection, mutation, „a‟ determinant.