BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan
atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut
Gunawan dan Marwan (1979 : 3) sistem adalah kumpulan komponen yang saling
berinteraksi/saling bergantung yang dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga membentuk
satu kebulatan, dan diorganisir untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem pada dasarnya adalah
sekelompokunsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersamasama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang
berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang di buat
menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan” (Mulyadi, 2001 : 2-5).
Sistem akuntansi merupakan gabungan dari formulir-formulir, catatan-catatan,
prosedur-prosedur, dan alat-alat yang di gunakan untuk mengolah data dalam suatu badan
usaha dengan tujuan menghasilkan informasi-informasi keuangan yang diperlukan oleh
manajemen dalam mengawasi usahanya atau untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang
dalam suatu bagian atau lebih., di susun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap adanya transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. (Baridwan, 1991 : 3)
Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulangulang dengan cara yang sama. Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian
tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau bebrapa bagian yang ditetapkan
untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulang kali dan
dilaksanakan secara beragam”.
Dari pengertian prosedur diatas maka dapat disimpulkan prosedur adalah suatu
rangkaian aktivitas yang melibatkan beberapa orang dalam suatu lembaga atau lebih agar
terjadi suatu penanganan yang seragam atas segala kegiatan yang berlangsung secara berulangulang dalam lembaga itu sendiri.
1) Jenis prosedur
Menurut Baridwan (2008:35), prosedur ditinjau dari segi sifatnya dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu :
a. Prosedur Umum
Prosedur umum yaitu prosedur-prosedur yang menyangkut bidang-bidang yang
sifatnya umum dan berlaku secara nasional, yang menjadi tanggung jawab kepala unit
seperti :
a) Bidang keuangan, prosedur penggunaan devisa, prosedur pembayaran luar
negeri.
b) Biaya kepegawaian, baik pegawai negeri sipil, pegawai negeri angkatan
bersenjata maupun wiraswasta.
c) Bidang pengadaan barang pemerintah.
b. Prosedur khusus
Prosedur khusus yaitu prosedur yang dibuat dan hanya berlaku secara lokal artinya
untuk lingkungan tertentu, yang menjadi tanggung jawab manager di tempat itu.
2) Manfaat Prosedur
Menurut Baridwan (2008:37), manfaat prosedur adalah :
a. Untuk mempermudah karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
b. Agar tidak terjadi kesalahan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan.
1) Karakteristik Prosedur
Menurut Ardiyose (2008:73), karakteristik prosedur antara lain :
a. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.
b. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya
yang seminimal mungkin.
c. Prosedur menunjukkan urutan-urutan yang logis dan sederhana.
d. Prosedur menunjukkan adanya penetapan keputusan dan bertanggung jawab.
e. Prosedur menunjukkan tidak adanya keterlambatan dan hambatan.
2.2
Kredit
2.2.1 Pengertian Kredit
Menurut Kasmir (2004:72), “Kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya
diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil.
Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima kredit
(debitur), dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercangkup hak dan
kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama.
Demikian pula dengan masalah sangsi apabila si debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang
telah dibuat bersama”.
2.2.2 Jenis – jenis Kredit
Menurut Hasibuan (2008:87), jenis-jenis kredit dibedakan berdasarkan sudut
pendekatan yang kita lakukan yaitu:
1) Berdasarkan Tujuan dan Kegunaannya
a. Kredit Konsumtif yaitu kredit yang dipergunakan untuk kebutuhan sendiri bersama
keluarganya, seperti kredit rumah atau mobil yang akan digunakan sendiri bersama
keluarganya. Kredit ini tidak produktif.
b. Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan kepada debitur atau calon debitur
untuk membiayai modal usaha yang bersangkutan.
c. Kredit investasi adalah kredit yang diperlukan untuk investasi produktif, tetapi baru
akan menghasilkan dalam jangka waktu yang relative lama. Biasanya kredit ini
diberikan grace period, misalnya kredit untuk perkebunan kelapa sawit.
2) Berdasarkan Jangka Waktu
a. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang jangka waktunya paling lama satu tahun saja.
b. Kredit jangka menengah yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu sampai tiga
tahun.
c. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.
3) Berdasarkan Angunan / Jaminan
a. Kredit angunan orang yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan seseorang terhadap
debitur bersangkutan.
b. Kredit angunan efek adalah kredit yang diberikan dengan surat-surat berharga.
c. Kredit angunan barang adalah kredit yang diberikan dengan angunan barang tetap,
barang bergerak, dan logam mulia.
2) Berdasarkan Penarikan dan Pelunasan
a. Kredit rekening koran (kredit perdagangan) adalah kredit yang dapat ditarik dan
dilunasi setiap saat, besarnya sesuai dengan kebutuhan, penarikan dengan cek giro atau
pemindahbukuan dan bunga dihitung dari saldo harian pinjaman saja bukan dari
besarnya plafon kredit. Kredit rekening koran baru dapat ditarik setelah plafon kredit
di setujui.
b. Kredit berjangka adalah kredit yang penarikannya sekaligus sebesar plafonnya.
Pelunasan dilakukan setelah jangka waktu habis.
2.2.3 Jaminan Kredit
Kredit dapat diberikan dengan jaminan atau tanpa jaminan. Kredit tanpa jaminan sangat
membahayakan posisi bank, karena jika nasabah mengalami suatu kemacetan, maka akan sulit
untuk menutupi kerugian terhadap kredit yang disalurkan. Adapun jaminan yang dapat
dijadikan jaminan kredit oleh debitur adalah sebagai berikut :
1) Kredit dengan jaminan
a. Jaminan benda berwujud seperti : tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesinmesin/peralatan, barang dagangan, kebun/sawah.
b. Jaminan benda tidak berwujud, antara lain adalah : sertifikat tanah, sertifikat obligasi,
sertifikat saham, sertifikat deposito, rekening tabungan yang dibekukan, wesel dan
surat-surat berharga lainnya.
2) Kredit tanpa jaminan
Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan dengan
jaminan barang tertentu. Biasanya diberikan untuk perusahaan yang memang benarbenar profosional sehingga kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil. Dapat pula
kredit tanpa jaminan hanya dengan penilaian terhadap prospek usahanya atau dengan
pertimbangan unuk pengusaha-pengusaha ekonomi lemah.
2.2.4 Manfaat Kredit
Menurut Ismail (2011:97), manfaat kredit dapat digolongkan sebagai berikut :
1) Manfaat Kredit bagi Bank
a. Kredit yang diberikan bank kepada nasabah akan mendapatkan balas jasa berupa
bunga.
b. Pendapatan bunga bank akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas bank. Hal ini
dapat tercermin pada perolehan laba.
c. Pemberian kredit kepada nasabah secara sinergi akan memasarkan produk lain seperti
produk dana dan jasa.
d. Kegiatan kredit dapat mendorong peningkatan kemampuan pegawai untuk lebih
memahami secara perinci aktivitas usaha para debitur di berbagai sector usaha. Dengan
demikian para pegawai menjadi terlatih dan mempunyai keahlian dalam beberapa
usaha nasabah. Hal itu merupakan asset bagi bank.
2) Manfaat Kredit bagi Debitur
a. Meningkatkan usaha nasabah.
b. Biaya kredit bank (provisi dan administrasi) pada umumnya murah.
c. Bank menawarkan berbagai jenis kredit sehingga debitur dapat memilih jenis kredit
sesuai dengan tujuan penggunaannya.
d. Bank juga memberikan fasilitas lainnya kepada debitur sehingga debitur dapat
menikmati fasilitas lainnya yang di tawarkan oleh bank.
e. Jangka waktu kredit disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan debitur dalam
membayar kembali kredit tersebut, sehingga debitur dapat mengestimasi keuangannya
denga tepat.
3) Manfaat Kredit bagi Pemerintah
a. Kredit digunakan sebagai alat pengendali moneter.
b. Kredit digunakan sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
c. Kredit dapat meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan
masyarakat.
d. Secara tidak langsung kredit bank dapat meningkatkan pendapatan Negara, yaitu
pendapatan pajak.
2.2.5 Tujuan Kredit
Tujuan utama pemberian suatu kredit adalah untuk :
1) Mencari Keuntungan yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit
tersebut. Hasil yang didapatkan dalam bentuuk bunga yang diterima oleh bank dan
biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
2) Membantu Usaha Nasabah adalah bertujuan untuk membantu usaha nasabah yang
memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja.
3) Membantu Pemerintah dalam hal ini, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh bank,
karena itu berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.
2.2.6 Prinsip – prinsip penilaian kredit
Ada beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan
analisis 5C dan 7P.
1) Analisis 5C
a. Character, sifat atau watak seseorang dalam hal ini adalah calon debitur. Tujuannya
adalah untuk memberikan keyakinan kepada Bank, bahwa sifat atau watak dari orangorang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya.
b. Capacity, untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit
dihubungkan dengan kemampuan mengelola bisnis serta kemampuan mencari laba.
c. Capital, untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah
terhadap usaha yang akan dibiayai oleh Bank.
d. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.
e. Condition, dalam menilai kredit hendaknya dinilai kondisi ekonomi sekarang dan
untuk dimasa yang akan datang sesuai sector masing-masing.
2) Analisis 7P
a. Personality adalah menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya
sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi tingkah
laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.
b. Party adalah untuk mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau
golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga
nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang
berbeda dari bank.
c. Purpose adalah untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit yang
diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam, sebagai
contoh apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif.
d. Prospect adalah untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
menguntungkan atau tidak, atanu dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya.
e. Payment adalah ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah di
ambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.
f. Profitability adalah untuk mengukur dari period eke periode apakah akan tetap sama
atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
g. Protection tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan
perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan berupa jaminan barang atau orang
atau jaminan asuransi.
Download