BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subyek Penelitian Pada penelitian

advertisement
BAB 4
ANALISIS HASIL
4.1 Profil Subyek Penelitian
Pada penelitian ini diperoleh subyek sebanyak 25 siswa
prasekolah. Subyek diperoleh dari siswa yang bersekolah di tempat
pendidikan anak usia dini yang menggunakan metode Montessori sebagai
metode pembelajaran. Berikut akan dijelaskan gambaran dari para
subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin dan usia .
4.1.1 Gambaran Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut adalah gambaran subyek berdasarkan jenis kelamin :
Gambar 4.1 Gambaran Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Berdasarkan tampilan data di atas, gambaran jenis kelamin
subyek penelitian ini dapat terlihat bahwa, subyek laki-laki terdiri dari
40% atau 10 siswa, dan jenis kelamin perempuan terdapat 15 siswa
atau 60%.
4.1.2 Gambaran Subyek Berdasarkan Usia
Berikut gambaran subyek berdasarkan usia, yaitu :
Gambar 4.2 Gambaran Subyek Berdasarkan Usia
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Pada penelitian ini usia subyek terdiri dari usia 3 tahun sampai
dengan 6 tahun, yang diketahui sebagai
usia anak prasekolah.
Berdasarkan tampilan data di atas usia anak yang lebih banyak yaitu
usia 3 tahun terdiri dari 32% atau 8 siswa, usia 5 tahun sebanyak 7
siswa atau 28%, untuk usia 5 dan 6 tahun masing-masing terdiri dari 5
orang siswa atau 20%.
4.1.3 Gambaran Kategori Self-efficacy
Gambar 4.3 Gambaran Subyek Berdasarkan Kategori Tingkat Self-efficacy
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Berdasarkan gambaran kategori self-efficacy di dapatkan data
yaitu subyek dengan nilai rendah memiliki skor < 9 yang terdiri dari 3
siswa, sedangkan self-efficacy dengan nilai sedang memiliki skor
antara 9 sampai dengan 11 menjadi mayoritas karena terdiri dari 15
siswa dan kategori self-efficacy dengan tingkat tinggi memiliki skor >
11 terdiri dari 7 siswa.
4.1.4 Gambaran Kategori Kognitif
Gambar 4.4 Gambaran Subyek Berdasarkan Kategori Kognitif
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Berdasarkan gambaran subyek berdasarkan kategori kognitif diatas,
subyek dengan nilai rendah memiliki skor < 17 yang terdiri dari 6 siswa,
sedangkan subyek dengan nilai sedang memiliki skor antara 17 sampai dengan
20 menjadi mayoritas karena terdiri dari 13 siswa dan 6 siswa memiliki kategori
self-efficacy dengan tingkat tinggi yaitu skor > 20.
4.2. Uji Normalitas
Setelah data diolah dengan program SPSS 21 for windows. Maka dapat
diketahui signifikasi seperti tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Hasil Normalitas Self-efficacy dan Kognitif
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic
Df
Sig.
Statistic
df
Sig.
SE
.145
25
.183
.929
25
.081
KOG
.170
25
.062
.921
25
.053
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Hipotesis :
Ho
: Data berasal dari populasi yang terdistribusi normal
Ha
: Data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal
Tes normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, kriteria pengujian
yaitu:
Jika P > 0,05 maka data berdistribusi normal
Jika P < 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal
Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa jumlah skor self-efficacy
memiliki P= 0,183 dan skor kognitif P=0,62 untuk uji Normalitas Lilliefors
(Kolmogorov-Smimov) dan uji normalitas Shapiro-Wilk self-efficacy P= 0,81
dan kognitif P=0,53. Berdasarkan data di atas keempat P – value lebih besar
dari α = 0.05, sehingga Ho: Data berasal dari populasi yang terdistribusi
normal diterima.
4.2.1 Grafik Probability Plot dan Detrended Normal Plot Self-efficacy dan
Kognitif
Gambar 4.5 Gambar Q-Q Plot Self-efficacy dan Kognitif
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Dari normal probability plot atau normal Q-Q Plot untuk self-efficacy dan
kognitif dari grafik di atas yang menunjukan bahwa titik-titik nilai data
terletak kurang lebih dalam satu garis lurus, sehingga dapat disimpulkan
bahwa skor self-efficacy dan kognitif tersebut berasal dari populasi yang
terdistribusi normal.
4.3 Uji Korelasi
Berdasarkan hasil dari uji normalitas, baik data self-efficacy maupun
perkembangan kognitif menunjukkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi
normal. Dengan merujuk pada hasil tersebut, maka uji korelasi yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi dari Spearman’s
Rho. Pengujian korelasi antara self-efficacy dengan perkembangan kognitif
pada siswa pre-school Montessori dilakukan dengan menggunakan software
SPSS.
4.3.1 Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian yang diajukan dalam
penelitian ini diterima atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis. Dengan
mengacu pada hipotesis penelitian, hipotesis yang akan diuji dinyatakan
dengan hipotesis statistik (Ho dan Ha) berikut ini
1.
Ha : Terdapat hubungan antara self-efficacy dengan perkembangan
kognitif pada siswa pre-school Montessori.
2.
Ho
:
Tidak
terdapat
hubungan
antara
self-efficacy
dengan
perkembangan kognitif pada siswa pre-school Montessori
Hipotesis statistik tersebut diuji dengan koefisien α sebesar 0,05
dengan ketentuan Ho ditolak apabila angka probabilitas ≤ 0,05 dan Ho
diterima apabila angka probabilitas > 0,05.
4.3.2 Hubungan Antara Self-efficacy dengan Perkembangan Kognitif pada
Siswa Pre-school Montessori.
Pengujian korelasi antara variabel self-efficacy dengan variabel
perkembangan kognitif, secara lebih rinci dapat dilihat pada hasil uji korelasi.
Berikut hasil uji korelasi antara self-efficacy dengan perkembangan kognitif
pada siswa pre-school Montessori. Didapatkan data descriptive statistic
sebagai berikut.
Tabel 4.2 Descriptive Statistic Data Self-efficacy Dengan Perkembangan Kognitif
Pada Siswa Pre-school Montessori
Descriptive Statistics
N
SE
KOG
Mean
Std.
Deviation
25 10.1200
1.78699
25 18.2000
2.94392
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Berdasarkan data descriptive statisics di atas di dapatkan rata-rata self-efficacy
siswa pre-school Montessori sebesar 10,12 (SD= 1,786) dan skor perkembangan
kognitif siswa pre-school Montessori yaitu 18,20 (SD= 2,943)
Tabel 4.3 Hasil Uji Korelasi Antara Self-efficacy Dengan Perkembangan
Kognitif Pada Siswa Pre-school Montessori
Correlations
Correlation
Coefficient
SE
Sig. (2-tailed)
N
Spearman's rho
Correlation
Coefficient
KOG
Sig. (2-tailed)
N
SE
1.000
KOG
.383
.
25
.383
.059
25
1.000
.059
25
.
25
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Dengan melihat hasil dari perhitungan statistik di atas, diketahui
bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,383 dan nilai probabilitas sebesar
0,059.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian mengenai hubungan self-efficacy dan perkembangan
kognitif pada siswa pre-school Montessori dengan subyek sebanyak 25
siswa dari sekolah yang menggunakan metode Montessori. Siswa yang
menjadi subyek pada penelitian ini yaitu siswa dengan usia tiga sampai
enam tahun.
Dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistic dengan
SPSS 21 for windows didapatkan hasil pada siswa pre-school
Montessori memiliki rata-rata self efficacy sebesar 10,12 dan rata-rata
perkembangan kognitif sebesar 18,20. Lebih lanjut untuk uji korelasi
antara self-efficacy dengan perkembangan kognitif
mengunakan uji
korelasi spearman’s rho dan di dapatkan bahwa nilai koefisien korelasi
sebesar 0,383 dan nilai probabilitas sebesar 0,059. Dengan merujuk pada
ketentuan bahwa Ho ditolak apabila nilai probabilitas ≤ 0,05, dan Ho
diterima apabila nilai probabilitas > 0,05, maka hasil pengujian hipotesis
dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa Ho diterima dan Ha
ditolak. Berdasarkan hasil dari perhitungan statistik tersebut, berarti
tidak terdapat hubungan antara self-efficacy dengan perkembangan
kognitif pada siswa pre-school Montessori .
Download