DINAMIKA KEBUN CAMPURAN : Studi Kasus Praktek Pemanfaatan

advertisement
DINAMIKA KEBUN CAMPURAN :
Studi Kasus Praktek Pemanfaatan Lahan Kering
Secara Berkelanjutan di Desa Karacak
Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor
KUSHARTATI BUDININGSIH
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
PERNYATAAN MENGENAI TESIS
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Dinamika Kebun Campuran :
Studi Kasus Praktek Pemanfaatan Lahan Kering Secara Berkelanjutan di
Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor adalah karya saya sendiri
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini.
Bogor, September 2008
Kushartati Budiningsih
NIM E051060391
ABSTRACT
Kushartati Budiningsih. Dynamics of Mixed Garden : A Case Study of Sustainable
Land Use on Dry Land in Karacak Village, Leuwiliang Subdistrict, Bogor District.
Under the Supervision of NURHENI WIJAYANTO and SAHARUDDIN.
This research aims to explain why mixed garden still be managed by local
community in Karacak. The study presents a qualitative analysis, applied to better
understanding the dynamics of mixed garden that related to life of local community
and strategy applied by the community in adaptation to environmental changes.
This case study shows that mixed garden have been changed on physical
changes and management changes. These changes are influenced by population,
technology, market pressure, and policy.
Mixed garden is not only a livelihood source but also a real life of local
community. The mixed garden means that an sustainable land use on dry land
which is occured through selection and adaptation process within interaction of
human and their environment.
Keywords: mixed gardens, population, market pressure, policy, technology, adaptive strategy
RINGKASAN
Agroforestri merupakan sebuah konsep umum dalam sistem pengelolaan
lahan yang mengkombinasikan antara pohon dan tanaman pertanian. Sistem
agroforestri merupakan sebuah sistem yang dinamis (Huxley 1999). Perubahan
waktu yang diiikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat dapat mengubah
struktur dan komposisi vegetasi agroforestri. Perubahan yang bersifat ekstrim
bahkan dapat mengganti sistem agroforestri menjadi bentuk penggunaan lahan
lainnya.
Kecenderungan perubahan sistem agroforestri yang ada di Indonesia
berdasarkan hasil-hasil penelitian antara lain terjadinya perubahan komoditi
unggulan karena perkembangan pasar (pelak di Jambi, kebun campuran di
Cibitung Bogor),
monokulturisasi kebun dengan jenis-jenis tanaman yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi (talun kebun di Bandung Selatan), berkurangnya
keragaman jenis karena komersialisasi pertanian (pekarangan di DAS Citarum),
terjadi proses penyeleksian jenis-jenis komersil dan introduksi jenis tanaman baru
karena penetrasi ekonomi pasar (sistem agroforestri di Baduy), dan perubahan
kawasan sistem agroforestri menjadi areal pemukiman (talun kebun di Bandung
Selatan, kebun campuran di DAS Ciliwung hulu). Namun demikian nampak
bahwa di tempat lain sistem agroforestri masih tetap ada dengan kedinamisannya.
Salah satu sistem agroforestri yang masih tetap dikelola hingga saat ini adalah
kebun campuran di Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor.
Fokus penelitian ini adalah menjelaskan tentang kebun campuran sebagai
cara hidup komunitas lokal yang senantiasa berhubungan dengan lingkungannya
dan dinamika kebun campuran sebagai bentuk hubungan timbal balik antara
sistem sosial dan sistem biofisik. Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui bentuk
perubahan kebun campuran yang umum terjadi di Karacak, (2) mengetahui faktor
lingkungan yang mempengaruhi terjadinya dinamika kebun campuran dan (3)
mengetahui strategi petani untuk tetap hidup harmonis dengan kebun
campurannya.
Kerangka teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Rambo
(1981) yang menjelaskan tentang interaksi antara manusia dengan lingkungannya
sebagai hubungan timbal balik antara sistem sosial dan
lingkungan (sistem
biofisik). Selain teori Rambo, konsep lain yang digunakan adalah konsep adaptasi
Bennet (1967) untuk menjelaskan tentang manusia beradaptasi terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Teori ini memandang
adaptasi sebagai perilaku repsonsif masyarakat terhadap perubahan-perubahan
lingkungan agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada.
Penetapan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja karena di Desa
Karacak hingga saat ini masih tampak kebun campuran dikelola oleh penduduk
local. Penelitian berlangsung selama 5 bulan yang dimulai bulan Januari 2008
hingga bulan Mei 2008.
kasus.
Pendekatan penelitian yang diterapkan adalah studi
Pada tahap eksplorasi dilakukan penggalian informasi dari 40 orang
responden untuk mendapatkan gambaran umum tentang kebun campuran
menyangkut luas pemilikan lahan dan kebun, jenis tanaman dalam kebun, dan
pengelolaan kebun. Tiga orang informan dipilih untuk memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang dinamika kebun campuran yang meliputi perubahan yang
terjadi pada kebun campuran, faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kebun
campuran dan strategi penduduk untuk mempertahankan kebun campuran sebagai
cara hidup mereka di lahan kering.
Perubahan mendasar terjadi pada kebun campuran di Karacak. Perubahan
tersebut berupa perubahan fisik dan perubahan pengelolaan kebun. Perubahan
fisik kebun yang terjadi adalah tegakan kebun ditumbuhi dengan jenis-jenis
komersil dimana didominasi dengan jenis manggis. Perubahan fisik lainnya
adalah menurunnya luas pemilikan kebun campuran per rumah tangga. Perubahan
pengelolaan menyangkut perubahan teknik budidaya.
Teknik budidaya yang
berkembang saat ini tidak lain merupakan upaya intensifikasi kebun yang meliputi
adanya pengaturan jarak tanam, pembuatan lubang tanam, pemupukan,
penyiangan dan pemanenan.
Intervensi ekonomi yang hadir dalam wujud fluktuasi harga, akses pasar dan
permintaan pasar merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perubahan
mendasar pada kebun campuran. Kebijakan juga berkontribusi terhadap dinamika
kebun campuran.
terhadap
minat
Kebijakan
pemilik
pembentukan BPPC tahun 1990 berpengaruh
kebun
yang
berkurang
bahkan
hilang
untuk
mempertahankan tanaman cengkeh saat itu. Kebijakan pemberantasan illegal
logging menyebabkan permintaan kayu dari hutan-hutan rakyat termasuk dari
kebun campuran meningkat sehingga terjadi penebangan yang intensif terhadap
pepohonan bukan hanya pohon penghasil kayu namun juga pohon penghasil buahbuahan. Inovasi teknologi yang dibawa pihak dari luar desa memberikan pengaruh
terhadap upaya intensifikasi terhadap kebun.
Tekanan penduduk berupa
meningkatnya jumlah penduduk juga mempengaruhi dinamika kebun campuran.
Modal sosial berupa liliuran, budaya komunitas lokal dalam bekerjasama untuk
menyelesaikan pekerjaan di sawah dan di kebun secara bergiliran. Disamping itu
liliuran juga merupakan wadah transfer informasi yang berkontribusi terhadap
dinamika kebun campuran dalam sebuah komunitas.
Kebun campuran di Karacak tetap bertahan hingga saat ini bukan hanya
karena perannya sebagai sumber matapencaharian bagi komunitas lokal namun
lebih jauh sebagai cara hidup mereka dengan lingkungannya yang senantiasa
berusaha untuk menjaga keharmonisan hubungan diantara keduanya melalui
proses seleksi dan adaptasi.
©Hak Cipta milik IPB, tahun 2008
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB.
Dilarang mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
DINAMIKA KEBUN CAMPURAN :
Studi Kasus Praktek Pemanfaatan Lahan Kering
Secara Berkelanjutan di Desa Karacak
Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor
KUSHARTATI BUDININGSIH
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magiste Sains pada
Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008
Judul Tesis
: Dinamika Kebun Campuran : Studi Kasus Praktek Pemanfaatan
Lahan Kering Secara Berkelanjutan di Desa Karacak
Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor
Nama
: Kushartati Budiningsih
NIM
: E051060391
Disetujui
Komisi Pembimbing
Dr.Ir.Nurheni Wijayanto MS
Ketua
Dr.Ir. Saharuddin MSi
Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi
Ilmu Pengetahuan Kehutanan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof.Dr.Ir.Iman Wahyudi MS
Prof.Dr.Ir.Khairil A.Notodiputro MS
Tanggal Ujian : 4 Agustus 2008
Tanggal Lulus :
PRAKATA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
karunia-Nya hingga saya dapat merampungkan tesis ini. Pada kesempatan ini saya
bermaksud menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
saya dalam penyusunan tesis ini.
Ucapan terima kasih pertama saya haturkan kepada yang terhormat
Dr. Ir. Nurheni Wijayanto MS selaku pembimbing utama dan Dr. Ir. Saharuddin
MSi selaku pembimbing anggota. Beliau-beliau telah mengarahkan dan
meluangkan waktunya untuk membimbing saya selama ini. Ucapan terima kasih
juga saya sampaikan kepada yang terhormat Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo MS yang
telah bersedia menjadi dosen penguji dalam ujian tesis saya . Melalui saran-saran
yang diajukan beliau telah memberikan saran-saran untuk perbaikan tesis ini.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada warga Desa Karacak yang
telah membantu saya selama melakukan penelitian di lapangan. Tanpa
mengurangi rasa hormat , saya tidak dapat menyebutkan satu-per satu akan tetapi
keterbukaan yang telah terjalin selama penelitian sangat berharga bagi saya untuk
dapat menyusun tesis ini dalam rangka mencari kebenaran.
Ucapan terima kasih saya haturkan kepada suami saya tercinta Mohammad
Sidiq yang senantiasa membantu dan memberikan semangat kepada saya dalam
menjalani studi ini serta bagi kedua anak saya Farras Nawwaf Shiddiq dan Farhah
Najihah yang memberikan semangat dengan senyuman dan tangisan.. Ucapan
terima kasih dan penghargaan yang tulus saya sampaikan kepada ayahanda saya
H.R.M. Widjoyo Kusumo Hadiprodjo dan ibunda saya Hj. Siti Harmijati yang
selalu berdoa untuk kebaikan dan kebahagiaan anak-anaknya.
Saya menyadari bahwa sebagai sarjana kehutanan saya memiliki
keterbatasan dalam melakukan analisa sosial sebagaimana sarjana kehutanan pada
umumnya. Oleh karena itu saya menjadi tertarik untuk mencoba membenahi
keterbatasan saya tersebut dengan menyusun tesis ini dalam kerangka analisa
sosial. Meski demikian saya berharap tesis ini bermanfaat dan menjadi amalan
sholeh, amin.
Bogor, September 2008
Kushartati Budiningsih
Download