Buku Pelajaran SMA di Jombang Muat Ajaran ISIS, MUI Turun Tangan

advertisement
Buku Pelajaran SMA di Jombang Muat Ajaran ISIS, MUI
Turun Tangan
Jumat, 20 Maret 2015 19:55 WIB
http://www.komisikepolisianindonesia.com/umum/read/19373/buku-pelajaran-sma-di-jombang-muatajaran-isis-mui-turun-tangan.html
Mukani, guru SMA Negeri 1 Jombang menunjukkan halaman buku pelajaran Agama Islam yang di
dalamnya terdapat materi radikalisme Islam ala ISIS.(sutono)
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Buku Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas XI SMA yang berisi
ajaran berbau radikalisme ala Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan telah beredar di sejumlah
sekolah di Jombang, mendapat tanggapan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jombang, KH Cholil
Dahlan.
BACA: Ngaku ISIS Tangerang Ancam Bunuh Jokowi
Menurutnya, hendaknya buku tersebut ditarik dari peredaran dan kemudian direvisi, disesuaikan
dengan Budaya Islam di Indonesia. Budaya Islam Nusantara atau Indonesia tidak membolehkan
membunuh kaum musyrik atau kafir, kata KH Cholil Dahlan, Jumat (20/3/2015).
Dikatakan, penganut faham yang membolehkan Muslim membunuh orang kafir umumnya kurang
memahami hadis secara kontekstual atau suasana kesejarahan saat hadis tersebut keluar.
Dalam pandangan KH Cholil, Nabi Muhammad SAW saja justru pernah memberikan perlindungan
kepada kaum kafir yang disebut kafir dzimi atau kafir yang dilindungi.
Itu terjadi saat Nabi Muhammad memimpin Madinah. Para kafir dilindungi, hak-haknya diberikan
karena mereka tidak memerangi pemerintahan nabi, tidak memerangi Islam. Mereka juga
melaksanakan kewajibannya sebagai warga Madinah, kata KH Cholil.
Kendati menyarankan buku tersebut ditarik dari peredaran dan direvisi, namun KH Cholil belum akan
masuk dan ikut menangani persoalan kontroversi tersebut.
MUI, sambung KH Cholil, untuk sementara akan membiarkan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat
menyelesaikan secara internal persolan tersebut dengan pihak-pihak terkait.
Diantaranya, melibatkan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat dan Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) Agama yang menulis buku tersebut.
Melibatkan Kemenag sangat penting karena tim penulis, MGMP, pembinaannya berada di bawah
Kemenag.
MUI untuk sementara tidak akan masuk dalam urusan tersebut. Sebab kalau sedikit-sedikit MUI turun
tangan, nanti kesannya malah kami ini otoriter, kata KH Cholil.
Namun demikian, MUI tetap akan melakukan pengkajian dan pemantauan terhadap dampak dari buku
tersebut. Jika memang berdampak serius, misalnya sampai membuat keresahan luas, kami akan
mengajak berbagai pihak bertemu, mencari solusi terbaik, kata KH Cholil.
Seperti diberitakan, Buku PAI (Pendidikan Agama Islam) kelas XI SMA yang berisi ajaran intolerasi
dan radikalisme beredar di sejumlah sekolah di Jombang. Pada halaman 78 disebutkan, jika orang
menyembah selain Allah atau nonmuslim, boleh dibunuh. Ajaran itu tidak berbeda dengan yang
dipegang oleh jaringan ISIS.
Download