114 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Jambar adalah

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jambar adalah jatah atau hak sekaligus kewajiban yang seharusnya dimiliki
oelh masyarakat Batak Toba, sehingga kedudukan seseorang dan sistem
kekerabatan di dalam adat akan terlihat dari jambar yang diperoleh. Jambar
memberikan pemahaman nyata yang mudah dimengerti untuk menggambarkan
hubungan-hubungan sosial atau kekerabatan masyarakat Batak Toba. Jambar
merupakan simbol adat Batak Toba yang digunakan sebagai ungkapan
penghormatan dan persembahan keutuhan dalihan na tolu. Jambar dalam adat
pernikahan Batak Toba yang hingga sekarang digunakan adalah jambar juhut,
jambar hata, jambar sinamot dan jambar dengke. Pihak keluarga mempelai
memberikan penghormatan kepada keluarga mempelai yang lain
melalui
benda material jambar yang diyakini mampu membangkitkan semangat
kekeluargaan masyarakat Batak Toba.
2. Pengertian solidaritas sosial menurut Emile Durkheim adalah satu keadaan
hubungan antara individu atau kelompok berdasarkan pada kesadaran kolektif,
kepercayaan dan nilai/norma yang dianut bersama. Solidaritas sosial diperkuat
dengan pengalaman emosional bersama dalam memahami simbol-simbol yang
telah ada dalam sebuah budaya. Masyarakat memperkuat emosi-emosi bersama
tersebut melalui hubungan yang lebih dekat dan dinamis melalui simbol-simbol
religius yang digunakan. Simbol yang terdiri dari materi akan dicerap oleh
panca indra kemudian akan mengusik perhatian melalui citraan-citraan yang
114
115
menaunginya. Durkheim menggunakan istilah totemik terhadap simbol-simbol
yang menggenggam makna kolektivitas tersebut. Perasaan manusia dapat
tersentuh terhadap sesuatu yang muncul dari dalam diri individu yang
ditransmisikan terhadap simbol yang merepresentasikan makna kolektivitas
sehingga totem menjadi sesuatu yang dicintai, dihormati, ditakuti. Masyarakat
merasa bertanggung jawab secara moral sehingga wajib untuk menjalani hidup
berdasarkan keinginan kekuatan tradisi yang telah ada. Masyarakat sangat takut
dan gentar sehingga harus menghormati dan mengagungkan the sacred. The
sacred menurut Durkheim adalah masyarakat yang merupakan makhluk sosial
yang memiliki kesadaran kolektif untuk menciptakan solidaritas sosial.
3. Perkawinan adat masyarakat Batak Toba memiliki media atau simbol yang
digunakan untuk mempererat tali persaudaraan dalihan na tolu tersebut dengan
pemberian dan penerimaan
jambar. Pembagian
jambar-jambar
pada
masyarakat Batak Toba ketika upacara adat perkawinan merupakan bentuk
kesadaran kolektif masyarakat yang menjunjung sebuah keyakinan bersama
yang dipercayai memberi pengaruh yang baik. Masyarakat Batak Toba
menganggap jambar sebagai objek yang sakral yang harus diperlakukan
hormat. Totem sebagaimana dikatakan Durkheim, merupakan jambar dalam
masyarakat Batak Toba. Masyarakat Batak Toba memiliki prinsip totemik
dengan mempercayai simbol tertentu memiliki tingkat kesucian yang tinggi.
Dalam sistem perkawinan adat Batak Toba, masyarakat memiliki dan meyakini
tradisi pembagian jambar dengan mampu memberikan refleksi sesuatu yang
religius. Jambar
adalah simbol dari orang-orang dalam masyarakat Batak
116
Toba, yang walaupun tidak hidup bersama, tetapi memandangnya sebagai
kerabat. Setiap kerabat orang-orang khusus yang harus ditolong dan didukung
apabila membutuhkan bantuan. Jambar sebagai simbol kelompok akan
mengingatkan eksistensi kelompoknya agar saling mempererat hubungan
antara satu sama lain. Berkat jambar dalam perkawinan Batak Toba tersebut,
akan memberi ikatan yang erat sebagai kerabat atau keluarga yang harus saling
menolong antara keluarga mempelai perempuan dan perempuan laki-laki serta
masing-masing dalihan na tolu-nya. Pada saat-saat upacara adat khusunya
perkawinan, ketika seluruh anggota kelompok berkumpul untuk memuja atau
menyucikan jambar, arti penting kolektif terjadi seperti dikemukakan
Durkheim, dengan memuja jambar, orang Batak Toba sebenarnya memuja
kelompok atau masyarakat.
B. Saran
1. Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan mengenai makna simbolik jambar
pada adat perkawinan masyarakat Batak Toba yang berpotensi memperkaya
pemahaman filsafat sosial dan etika sosial.
2. Upacara perkawinan Batak Toba merupakan sebuah citra kebesaran adat
istiadat dan kehidupan sosial masyarakat Batak Toba yang sudah turun
temurun dari nenek moyang. Apabila simbol-simbol perkawinan Batak Toba
yang kaya akan makna tidak dijaga dan dipahami, dapat menjadi kabur dan
tidak menutup kemungkinan akan hilang. Makna simbolik jambar pada adat
perkawinan Batak Toba perlu diajarkan kepada generasi muda, supaya
117
mengerti dan memahami makna dan orientasi pembagian jambar sebagai hak
dan kewajiban setiap anggota masyarakat.
3. Pada budaya masyarakat Batak Toba, terdapat objek material yang sangat luas
mengenai jambar yang dapat memperkaya pemahaman filsafat sosial dan
moralitas, misalnya makna jambar juhut, jambar hata, jambar sinamot dan
jambar dengke.
Download