Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Pemasangan Wallpaper Terhadap Kepuasan Konsumen Jessica Wijaya, Emmy Supariyani dan Adi Soeprapto Widjojo Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor, Indonesia E-Mail: [email protected] Customer Satisfaction 51 Submitted: DESEMBER 2013 Accepted: MARET 2014 ABSTRACT Price is a value that will Purchase a fitnite quantity, weight, or other measure of a good or service.As the consideration given in exchange for transfer of ownership, price forms the essential basis of commercial transactions. It may be fixed by a contract, left to be determined by an agreed upon formula at future date, or discovered or negotiated during the course of dealings between the parties involved. Service quality is a comparison of expections with performance. A business with high service quality will meet customer needs whilst remaining economically competitive. Improved service quality may increase economic competitiveness. Consumer satisfaction , a term frequently used in marketing, is a measure of how products and service supplied by a company meet or surpass customer expectation. Customer satisfaction is defined as “the number of customers, or percentage of total customers, whose repoted experience with a firm,its products, or its service (ratings) exceeds specified satisfaction goals. The purpose of this observation is to know there are significant relation between pricing, quality of service for customer satisfaction. The writter analized the data for the thesis is regresi korelasi, this method is used to find the answer for this observation and to help to create questioner. This Questioner will be using analysis method, Normalitas and Classic Assume method, regrestion linear,Goodness of fit method. The result of this observation is there are significant correlation or relation between pricing variable and quality of service for customer satisfaction. Keywords: pricing, service quality and consumer satisfaction. PENDAHULUAN Sejalan dengan era pembangunan yang semakin berkembang,pertumbuhan ekonomi dan industri telah mengalami banyak kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada konsumen sebagai tujuan utama. Perusahaan produk berusaha untuk meningkatkan kualitas mutu produk dan melakukan strategi marketing yang tepat untuk menciptakan kepuasaan pelanggan, sedangkan perusahaan jasa melakukan strategi SDM dengan memberikan pelayanan terbaik untuk meraih kepuasaan konsumen. Dalam dunia bisnis, apabila suatu perusahaan tidak dapat menyusun strategi bisnis dan strategi pemasaran dengan tepat, maka akan mengalami kekalahan dalam bersaing dimana strategi pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dapat dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk memperoleh keuntungan. Intinya perusahaan harus dapat menciptakan customer value yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing, hal itu dilakukan dalam upaya memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima dengan tingkat pelayanan yang JIMKES Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol. 2 No. 1, 2014 pp. 51-58 STIE Kesatuan ISSN 2337 – 7860 Customer Satisfaction 52 diharapkan. Sehingga tugas utama perusahaan adalah menyesuaikan harapan kualitas yang diinginkan konsumen. Apabila konsumen merasa puas dengan jasa yang diterima, konsumen akan membandingkan pelayanan yang diberikan. Itulah yang membuat loyalitas konsumen terjadi, mereka akan datang kembali serta memberikan rekomendasi kepada orang lain. Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting tetap kualitas pelayanan pemasangan guna mencapai kepuasan konsumen wallpaper. Meskipun demikian elemen ini mempengaruhi konsumen dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga wallpaper dianggap semakin baik kualitas dari produk wallpaper tersebut. Berdasarkan penelitian yang sudah – sudah mengenai harga, diambil kesimpulan bahwa dengan harga yang relatif kecil atau dibawah harga standar yang ditawarkan kepada konsumen, ternyata banyak perusahaan yang mengalami keuntungan dari segi penjualan. Selain pasar yang semakin luas, bisnis penjualan dan pemasangan wallpaper yang semakin berkembang luas didorong oleh semakin berkembangnya bisnis property di Indonesia. Keberadaan wallpaper sebagai pelapis dinding tampaknya belum banyak dimanfaatkan masyarakat, terutama pemilik Rumah Sederhana Sehat (RSH). Padahal, jika dilihat dari segi penghematan, wallpaper dapat menekan biaya perawatan dinding hingga 20 persen. Sebetulnya, tanpa kita sadari, merawat wallpaper itu jauh lebih mudah dan murah dibanding dengan cat dinding biasa. Cukup dengan lap dan tanpa harus mengecat ulang. Diakui bahwa selama ini masyarakat masih menganggap wallpaper sebagai barang mahal, sehingga mereka ragu untuk memilikinya. Padahal, mahal itu hanya pada tahap awal, tapi selanjutnya justru dapat menekan biaya perawatan. Inilah yang belum banyak dipahami masyarakat, Perusahaan Y & J Decoration merupakan perusahaan yang bergerak dibidang design interior dengan menjual produk wallpaper dan menyediakan jasa pemasangan wallpaper tersebut. Hal yang menarik dari penelitian mengenai harga dan pelayanan jasa pemasangan wallpaper pada Y & J Decoration adalah penelitian yang dapat membuktikan adanya pengaruh harga dan jasa pemasangan terhadap kepuasaan konsumen. Perumusan Masalah 1. Apakah harga berpengaruh dengan kepuasaan konsumen pada Y & J Decoration ? 2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh pada kepuasaan konsumen pada Y & J Decoration ? 3. Apakah harga dan kualitas pelayanan berpengaruh secara bersama- sama terhadap kepuasan konsumen pada Y & J Decoration ? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh harga pada Y & J Decoration. 2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan pada Y & J Decoration. 3. Untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas pelayanan secara bersama- sama terhadap kepuasan konsumen pada Y & J Decoration. TINJAUAN PUSTAKA Bauran Pemasaran Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Strategi pemasaran adalah suatu himpunan asas yang secara tepat,konsisten dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai pasar sasaran yang dituju (target market) dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka pendek dalam situasi persaingan tertentu. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat strategi bauran pemasaran yang menetapkan komposisi yang terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dan sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Unsur strategi bauran pemasaran tersebut adalah: harga, produk, promosi, distribusi. Pemasaran Jasa Menurut Fandy Tjiptono, jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidakberwujudan (intangibility), yang melibatkan beberapa interaksi dengan nasabah atau dengan produk dalam kepemilikannya tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Karakteristik jasa adalah sebagai berikut : a) Intangibility, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. b) Inserapability, jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada wakti dan tempat yang sama. c) Variability, jasa banyak variasi bentuknya, kualitasnya dan jenisnya. Tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. d) Perishability, jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan Bauran Pemasaran Jasa Bauran pemasaran jasa merupakan seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan konsumen. Alat- alat tersebut dapat ditawarkan untuk menyusun program jangka panjang, serta program jangka pendek. Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali oleh Jerome Mc Carthy yang merumuskan menjadi 4p (product, price, place, promotion). Berdasarkan perkembangan sejumlah penelitian menunjukan bahwa penerapan 4p terlampau sempit untuk bisnis jasa. Oleh karena itu 4p diperluas dan ditambahkan dengan empat unsur lainnya yaitu people, process, physical evidence, dan customer service. Harga Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan. Tujuan penetapan harga menurut Swasta adalah: a) Meningkatkan penjualan b) Mempertahankan dan memperbaiki market share c) Stabilisasi harga d) Mencapai target pengembalian investasi e) Mencapai laba maksimum Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. Dibawah ini merupakan strategi penyesuaian harga diantaranya adalah : 1. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga. Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan yang memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan produk. Macam-macam diskon yang ditawarkan perusahaan: a. Diskon kas adalah pengurangan harga pada pembeli yang membayar tagihan mereka tepat waktu. b. Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam volume besar. c. Diskon fungsional adalah pengurangan harga yang ditawarkan penjual bagi anggota jalur distribusi yang melakukan fungsi- fungsi tertentu. d. Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membeli barang atau jasa diluar musim. 2. Penetapan harga tersegmentasi. Menyesuaikan harga untuk membuat perbedaan diantara pelanggan, produk maupun lokasi. Kualitas Jasa Pengertian kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Customer Satisfaction 53 Customer Satisfaction 54 Fandy Tjiptono (2005:59), “Kualitas Jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.” Ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu expected service dan perceived service. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diharapkan melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dimensi kualitas jasa menurut Fandy Tjiptono, sebagai berikut : 1. Tangible : yaitu bukti fisik dari jasa , bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang digunakan, representasi dari fisik dan jasa. 2. Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja dan kemampuan untuk dipercaya. Hal ini berarti perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama, memenuhi janjinya sesuai dengan waktu yang disepakati. 3. Responsiveness, keinginan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa yang tepat dan cepat. 4. Assurance, merupakan jaminan yang berupa pengetahuan dan keramahan karyawan serta kemampuannya untuk memberitahukan secara meyakinkan dan dapat dipercaya. 5. Emphaty, rasa yang terdapat pada diri seseorang untuk tidak menggunakan emosinya, karena sangat kuat menekankan perhatiannya pada orang lain yang dapat diberikan perusahaan kepada pelanggan. Kepuasaan Konsumen Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapanharapannya. Jika kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Hal ini dapat membawa dampak negatif bagi perusahaan yaitu dapat menurunkan jumlah pelanggan dan menyebabkan pelanggan tidak tertarik lagi menggunakan jasa perusahaan sehingga akan menurunkan laba perusahaan. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain, hubungan yang harmonis antara perusahaan dan konsumennya, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang atau terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan perusahaan. Kepuasan pelanggan dapat diukur dengan berbagai macam metode dan teknik. Menurut Kotler,et.al (1996) ada 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu : 1. Sistem keluhan dan saran Dengan memberikan kesempatan yang luas pada para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan keluhan. Informasi dari pelanggan ini akan memberikan masukan dan ide - ide bagi perusahaan agar bereaksi dengan tanggap dan cepat dalam menghadapi masalah - masalah yang timbul. Sehingga perusahaan akan tahu apa yang dikeluhkan oleh para pelanggannya dan segera memperbaikinya. 2. Metode Ghost Shopping Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang (Ghost Shopper) untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial terhadap produk dari perusahaan dan juga dari produk pesaing. Kemudian mereka akan melaporkan partnernya mengenai kekuatan dan kelemahan dari produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman dalam pembelian produk tersebut, atau dengan cara mengamati penanganan terhadap setiap keluhan yang ada, baik oleh perusahaan yang bersangkutan maupun dari pesaingnya. 3. Lost Customer Analysis Perusahaan akan menghubungi para pelanggannya atau setidaknya mencari tahu pelanggannya yang telah berhenti membeli produk atau yang telah pindah pemasok, agar diketahui penyebab mengapa pelanggan tersebut kabur. Dengan adanya peningkatan customer lost rate maka menunjukan adanya kegagalan dari pihak perusahaan untuk dapat memuaskan pelanggannya. 4. Survei kepuasan pelanggan Pada umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan mengadakan survey melalui berbagai media baik melalui telepon, pos, ataupun dengan wawancara secara langsung. Dengan dilakukannya survey kepada pelanggan oleh pihak perusahaan, maka perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik (feedback) secara langsung dari pelanggan dan juga akan memberikan tanda bahwa perusahaan menaruh perhatian yang besar terhadap para pelanggannya. KERANGKA PEMIKIRAN Gambar 1 Kerangka Pemikiran Konseptual METODOLOGI PENELITIAN Untuk mempermudah penulis dalam melakukan penulisan, maka penulis melakukan operasionalisasi dari variabel yang berkaitan dengan pemasaran produk. Variabel yang akan diteliti oleh penulis dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Operasional Variabel Variabel/Sub Indikator Variabel Harga Keterjangkauan Harga (Stanton,1988) Kesesuaian harga dengan kualitas produk Daya saing harga Kesesuain harga dengan manfaat Kualitas Karyawan cepat dalam menyelesaikan pekerjaan Pelayanan (tepat waktu) (Tjiptono,2004) Karyawan tanggap terhadap keluhan konsumen Karyawan dapat mampu mengetahui keinginan konsumen dengan memberikan masukan yang baik Karyawan dapat memberikan hasil yang baik sesuai keinginan konsumen Kepuasan Tidak ada komplain atau keluhan terhadap Y&J Konsumen Decoration (Kotler,2000) Pelanggan member pujian setelah melihat hasil kerja dari Y&J Decoration Pelanggan merasa bahwa adalah Y&J Decoration adalah design interior yang bereputasi baik Skala/ Ukuran Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner terhadap 100 orang pelamggan Y&J Decoration. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) dengan menggunakan kuesioner dan melalui observasi. Data sekunder diperoleh peneliti secara Customer Satisfaction 55 Customer Satisfaction 56 tidak langsung melalui media perantara yang berupa literatur-literatur dan penelitian terdahulu. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah Metode regresi korelasi, yang terdiri dari Uji analisis data seperti Uji Instrumen (uji validitas dan realibilitas), Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas data, Uji Multikolinieritas,Uji Autokorelasi), Analisis regresi linier berganda, dan uji goodness of fit serta uji hipotesis. Uji Validitas bertujuan untuk mengukur dan menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji Realibilitas merupakan suatu alat ukur atau uji yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran relatif konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang. Uji ini digunakan untuk .mengetahui sejauh mana jawaban kebutuhan aktualisasi diri konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji Normalitas data, Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual tersebar normal atau tidak. Prosedur uji dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan sebagai berikut. Hipotesis yang digunakan , H0: residual tersebar normal , H1: residual tidak tersebar normal Jika nilai sig.( p-value) > maka H0 diterima yang artinya normalitas terpenuhi. Uji Multikolinieritas , dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak terjadi hubungan yang sangat kuat atau tidak terjadi hubungan linier yang sempurna atau dapat pula dikatakan bahwa antar variabel bebas tidak saling berkaitan. Cara pengujiannya adalah dengan membandingkan nilai Tolerance yang didapat dari perhitungan regresi berganda, apabila nilai tolerance < 0,1 maka terjadi multikolinearitas. Uji Autokorelasi, untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu harga (X1), Kualitas pelayanan (X2), terhadap variabel terikat yaitu kepuasaan konsumen (Y). Uji Goodnes or fit, Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Sedangkan Uji T yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas (Harga dan Kualitas pelayanan) secara parsial atau individual menerangkan variabel terikat (kepuasaan konsumen). Uji Hipotesis, untuk menguji hubungan antara masing-masing variabel independent dengan Keepuasaan konsumen (variable y). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dengan kuesioner yang dilanjutkan dengan analisis data dengan metode regresi korelasi maka dapat disimpulkan sementara bahwa harga dan kualitas pelayanan berpengaruh cukup signifikan terhadap kepuasaan konsumen pada Y&J Decoration. Dari hasil penelitian Uji validitas dinyatakan setiap hasil yang diperoleh adalah valid karena hasil r hitung pada setiap variabel lebih besar dari r table pada setiap variabel. Dari hasil Reliabilitas bahwa hasil yang didapat dari setiap variabel (x1,x2 dan Y) bersifat reliable karena hasil didapat bahwa setiap variabel menghasilkan nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Nilai Cronbach alpha yang diperoleh adalah 0,793 untuk X1, 0,789 untuk X2 dan 0,790 untuk variabel Y. Dari hasil Uji normalitas data diperoleh hasil bahwa sig.( p-value) > maka H0 diterima yang artinya normalitas terpenuhi, sehingga dapat dinyatakan bahwa penelitian ini terdistribusi secara normal. Namun berdasarkan dengan Uji multikolinearitas VIF (Variance Inflation Factor) pada penelitian menghasilkan angka 4,463. Dimana apabila VIF > 10 maka terjadi multikolineritas, sehingga penelitian tersebut didapat tidak adanya multikolinearitas dapat terpenuhi. Uji Autokorelasi diketahui nilai uji Durbin Watson sebesar 2,298 yang terletak diatas 2 maka dapat disimpulkan bahwa asumsi terdapat autokorelasi yang negatif. Melalui analisis Regresi Linier berganda didapat persamaan dari hasil penelitian sebagai berikut Y= 3,890 + 0,147 X 1 + 0,779 X 2 Dari persamaan diatas dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1) Konstanta (a) = 3,890 berarti bahwa kepuasaan konsumen akan konstan sebesar 3,890 satuan jika tidak ada pengaruh dari X1 ( harga ), X2 (kualitas pelayanan). 2) Kepuasaan konsumen akan meningkat sebesar 0,147 satuan untuk setiap tambahan satu satuan X1 ( harga ). Jadi apabila harga mengalami peningkatan 1 satuan, maka kepuasaan konsumen akan menurun sebesar 0,147 satuan dengan asumsi variabel lainnya diangap konstan. 3) Kepuasaan konsumen akan meningkat sebesar 0,779 satuan untuk setiap tambahan satu satuan X2 (kualitas pelayanan). Jadi apabila kualitas pelayanan mengalami peningkatan 1 satuan, maka kepuasaan konsumen akan meningkat sebesar 0,779 satuan dengan asumsi variabel lainnya diangap konstan. Koefesien Korelasi dan Determinasi diperoleh sebesar 0,887 arttinya bahwa hubungan antara harga dan kualitas pelayanan mempunyai hubungan yang sangat kuat antar variabel berdasarkan table criteria yang telah dibuat. Uji Goodnes or fit, dimana nilai F hitung sebesar 176,500. Sedangkan F tabel (α=0,05 ; db regresi = 2 ; db residual 96 ) adalah sebesar 3,09. Karena F hitung > F tabel yaitu 176,5 > 3,09 maka model analisis regresi adalah signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X1 Harga dan variabel X2 kualitas pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap variabel kepuasaan konsumen. Nilai thitung pada variabel Harga (X1) adalah sebesar 1,384 dengan tingkat signifikansi 0,000. Maka H1 di terima dan H0 ditolak. Kesimpulan : variabel harga dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasaan konsumen. Nilai thitung pada variabel kualitas pelayanan (X2) adalah sebesar 7,651 dengan tingkat signifikansi 0,000. Maka H0 di tolak dan Ha diterima. Kesimpulan : variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasaan konsumen. SIMPULAN DAN SARAN Beberapa simpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah sebagai berikut : a. Bahwa harga yang ditawarkan Y&J Decoration relatif terjangkau, dapat diterima konsumen dan mampu bersaing di pasaran, dapat dikatakan dalam variabel harga adanya tanggapan cukup kuat dari para responden. b. Mengenai variabel Kualitas Pelayanan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk variabel Kualitas Pelayanan dapat dikatakan mempunyai pengaruh terhadap kepuasaan konsumen, dan kualitas pelayanan yang diberikan Y&J Decoration sangat memuaskan konsumen karena mempunyai tanggapan yang cukup kuat dari para responden. c. Untuk variabel Kepuasaan Konsumen dapat dikatakan mempunyai tanggapan yang cukup kuat dari para responden , para konsumen sebagian besar mengalami kepuasaan akan harga dan kualitas pelayanan yang ditawarkan Y&J Decoration. Adapun saran yang dapat diajukan adalah : a. Meningkatkan kepuasaan konsumen untuk pelanggan Y&J Decoration dengan memberikan harga yang relative terjangkau dan mampu bersaing dengan toko lain, Customer Satisfaction 57 Customer Satisfaction 58 harga dapat diterima konsumen, memberikan bonus seperti gratis ongkos pemasangan maupun discount lainnya. b. Kualitas pelayanan harus lebih ditingkatkan seperti mengerti keinginan konsumen,cepat tanggap dalam bekerja dan masalah yang timbul karena pelayanan yang diberikan dapat menimbulkan kepuasaan berlebih pada Y&J Decoration sehingga menimbulkan loyalitas dan menjadikan konsumen itu pelanggan. c. Y&J Decoration bukan berfokus hanya dengan menjual produk wallpapernya, namun berfokus untuk mengerti karakter setiap konsumennya dan menjalin hubungan baik untuk kedepannya dengan memberikan harga yang dapat diterima konsumen dan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. Memberikan yang terbaik bagi konsumen untuk meningkatan kepuasaan konsumen, dan menimbulkan loyalitas konsumen, sehingga menjadikan konsumen sebagai pelanggan potensial. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Amstrong, Gary. 2000. Principles of Marketing, John Willey & Sons, New York. Arief, Muhtosim. 2006. Pemasaran Jasa & Kualitas Pelayanan, Bayu Publishing, Malang. Basu Swasta. 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta. Djaslim Saladin. 2003. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian, Linda Karya, Bandung. Eka Kurniawati. 2009. Analisis pengaruh Harga, Fasilitas dan Pelayanan terhadap kepuasan konsumen dalam menginap di Hotel Pondok Sari 2 Tawamangu .Unversitas Muhamadiyah Surakarta. Fandy, Tjiptono. 2007. Pemasaran Jasa. Edisi 2, Banyumedia Publishing, Jawa Timur. Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran jasa. Edisi 2, PT. Indeks, Jakarta. Lupiyadi, Rambat., dan Hamdani, A.2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2 : Salemba Empat, Jakarta. Martianawati. 2009. Pengaruh brand image, kualitas pelayanan dan fasilitas SPBU “Pasti Pas” Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Kendaraan Bermotor. Universitas Dipenegoro Semarang. Martin . 2009. Pengaruh Harga (Price) dan Kulitas Pelayanan (Service Quality) terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSU Deli Medan. Universitas Sumatera Utara Medan. Oldy Ardhana .2010 Analisis Pengaruh dan Kualitas pelayanan, Harga dan Lokasi terhadap kepuasan pelanggan (Studi pada bengkel Caesar Semarang). Universitas Dipenegoro Semarang. Rayi Endah. 2008. Pengaruh kualitas layanan , kualitas produk , dan harga terhadap kepuasan pelanggan restoran warung Taman Singosari Semarang. Universitas Dipenegoro Semarang. Stanton, Wj. 1984. Prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta.