HUBUNGAN STRUKTUR, KELARUTAN, SIFAT KIMIA FISIKA, AKTIVITAS TERMODINAMIK DAN AKTIVITAS BIOLOGIS OBAT Oleh : Hendri Wasito, S. Farm., Apt. JURUSAN FARMASI FKIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FASE FARMAKOKINETIK - FARMAKODINAMIK KETERSEDIAAN FARMASETIK ABSORBSI IM IV DEPO PENYIMPANAN PO INHALASI TRANSDERMAL (EFEK SISTEMIK) MATA (EFEK SISTEMIK) PEREDARAN DARAH OBAT BEBAS (KETERSIDAAN HAYATI) RESEPTOR RESPON BIOLOGIS METABOLISME EKSKRESI bioinaktivasi OBAT DAN KERJANYA • SENYAWA OBAT BERSTRUKTUR SPESIFIK – Aktivitas biologis bergantung pada struktur kimianya – Bekerja dengan mengikat reseptor atau asepror yang sepesifik • SENYAWA OBAT BERSTRUKTUR TIDAK SPESIFIK – Struktur kimia bervariasi – Tidak berinteraksi dengan reseptor spesifik – Sifat fisika kimia lebih berpengaruh dibanding struktur kimianya SPESIFIK • KEREAKTIFAN KIMIA • STEREOKIMIA • IKATAN KIMIA • INTRAKSI OBAT RESEPTOR • DISTRIBUSI GUGUS FUNGSI • EFEK INDUKSI & RESONANSI • DISTRIBUSI ELEKTRONIK SPESIFIK – MEKANISME KERJA • BEKERJA PADA ENZIM • ANTAGONIS • MENEKAN FUNGSI GEN • BEKERJA PADA MEMBRAN • Contoh : SENYAWA KOLINERGIK O R CH O CH2 CH2 N+(CH3)3 – R = CH3 = Asetilkolin = kolinergik masa kerja pendek – R = NH2 = Karbamilkolin = kolinergik masa kerja panjang TIDAK SPESIFIK • STRUKTUR KIMIA SIFAT KIMIA FISIKA AKTIVITAS BIOLOGIS – AKTIVITAS TERMODINAMIK – KELARUTAN – KOEFISIEN PARTISI LEMAK – AIR – DERAJAT IONISASI – PEMBENTUKAN KELAT – POTENSIAL REDOKS – TEGANGAN PERMUKAAN TIDAK SPESIFIK - CONTOH • ANASTESI SISTEMIK • INSEKTISIDA • DIURETIK KELARUTAN KELARUTAN • MUDAH TIDAKNYA PENEMBUSAN MEMBRAN BIOLOGIS • LIPOFIL - HIROFOB • HIDROFIL – LIPOFOB Sifat Hidrofilik Kuat (makin kekanan Sedang makin menurun) Gugus -OSO2ONa, -COONa, -SO2Na, -OSO2 H -OH, -SH, -O-, =C=O, -CHO, -NO2, -NH2, -NHR, -NR2, -CN, -CNS, -COOH, -COOR, -OPO3H2, -OS2O2 H Ikatan tak jenuh -C=CH, -CH=CH2 Lipofilik Rantai hidrokarbon alifatik, alkil, aril, hidrokarbon polisiklik 4 5 3 R 6 1 7 H N N C NH2 2 N H S O Contoh : KELARUTAN DALAM LEMAK – AKTIVITAS ANTIVIRUS ISTATIN-TIOSEMIKARBASON Kelarutan dalam kloroform Akti vita s antivirus relatif 0 3 8 0 0.03 3.4 4-Cl 6-F 7-Cl 10 16 29 8.6 39.8 85 Tidak tersubstitusi 32 100 Substituen (R) 7-COOH 5-OCH3 4-CH3 KELARUTAN – MODIFIKASI MOLEKUL • SERI HOMOLOG – n-alkohol, alkilresorsinol, alkilfenol, alkilkresol antibakteri • Aktivitas antibakteri Bacillus typhosus • C1 – C7 • Aktivitas maksimum C8 • C > 8 tidak berefek – Ester asam para aminobenzoat anestesi lokal – Alkil 4.4’-stilbenediol hormon estrogen KOEFISIEN PARTISI KELARUTAN KOEF PART • OVERTON Heksetal 100 P CHCl3/ air Sekobarbital 50 Pentobarbital 10 Siklobarbital 5 Apobarbital Fenobarbital 1 Barbital 0 20 40 % Obat yg diabsorbsi 60 DERAJAT IONISASI AKTIF – TIDAK TERIONISASI • • • • Kerja didalam sel & membran sel HANDERSON HASELBACH Pka = pH + log[Cu/Ci] Pkb = pH – log[Cu/Ci] • CONTOH : – Fenobarbital – Asam aromatik lemah asam benzoat, asam salisilat, asam mandelat antibakteri – pH = 3 100x netral AKTIF - TERIONISASI • Kerja diluar sel • Sulfonamida – Bell & Robin maks saat Cu = Ci – Cowles Cu menembus membran Cu menjadi Ci Ci berinteraksi dengan reseptor • Amonium kuartener Ar-NH2 Ar-NH2 Ar-NH3+ Ar-NH3+ Usus pH = 5 - 8 Ar-NH2 Membran dinding saluran cerna Lambung pH = 1 - 3 Plasma pH 7.4 Ar-NH2 Ar-NH3+ Ar-NH2 PEMBENTUKAN KELAT KELAT • Senyawa yang dihasilkan oleh kombinasi senyawa yang mengandung gugus elektron donor dengan ion logam membentuk suatu cincin • Logam dalam biologis : – Fe, Mg, Cu, Mn, Co, Zn. KELAT DALAM SISTIM BIOLOGIS Kelat yang mengandung logam Cu – Enzim oksidase • Kelat yang mengandung logam Fe – Enzim forfirin – Enzim non forfirin – Molekul transfer oksigen • Kelat yang mengandung logam Zn – Insulin • Kelat yang mengandung logam Co – Vitamin B12 • Kelat yang mengandung logam Mg – Enzim proteolitik, fosfatase, karboksilase. • Kelat yang mengandung logam Mn – Oksaloasetat dekarboksilase, arginase, prolidase LIGAN • Senyawa yang dapat membentuk kelat dengan ion logam karena mempunyai gugus elektron donor • Ligan dalam sistem biologis : – Vitamin : Riboflavin, Asam folat – Basa purin : Hipoxantin, Guanosin – Asam trikarboksilat : Asam laktat, Asam sitrat – Asam amino protein : Glisin, Sistein, Histidin, Histamin, Asam glutamat. PENGGUNAAN LIGAN • Membunuh mikroorganisme • Antidotum • Studi fungsi logam & metaloenzin dalam sistim biologis H2C CH CH2OH SH SH + R As O Dimerkaprol H2C CH S S As R CH2OH + H2O Antidotum As organik, Sb, Au, Hg POTENSIAL REDOKS • Reaksi biologis potensial redoks optimum bervariasi • Nerst : Eh = Eo – 0.06/n x log [Oks/Red] Eh = pot redoks diukur Eo = pot redoks baku n = jumlah elektron CONTOH • Turunan Kuinon antibakteri Staphylococcus aureus Eo -0.1V sampai 0.15V maks 0.03V • Sb & As anti Trypanosoma sp Eo -0.12V sampai 0.06V maks -0.01V RIBOFLAVIN Koenzim faktor vitamin Eo -0.185V O H3C N H3C N N O H CH2(CHOH)3 CH2OH O H3C H3C NH H H N N O NH N O H CH2(CHOH)3CH 2OH TEGANGAN PERMUKAAN SURFAKTAN Senyawa yang karena orientasi & pengaturan molekul pada permukaan larutan dapat menurunkan tegangan permukaan Aktivitas – HLB FASE AIR Amfifilik COOH C18H36 FASE MINYAK JENIS SURFAKTAN • Anionik sabun • Kationik amonium kuartener • Non ionik polisorbat 80 • Amfoterik N-laurir-aminopropionat SURFAKTAN • Encer monomer • > CMC koloid reversible • Polisorbat 80 – Absorbsi sekobarbital Na Polisorbat 80 – Sekobarbital Na • < CMC mempengaruhi permeabilitas membran biologis meningkatkan absorbsi • > CMC absorbsi menurun SURFAKTAN – ANTISEPTIK • Denaturasi protein membran sel bakteri lisis • Sistemik hemolisis sel darah merah & ketidakteraturan membran sel tidak digunakan AKTIVITAS TERMODINAMIK ANESTESI SISTEMIK • CADANGAN OBAT DALAM CAIRAN TUBUH EFEK ANESTESI • OBAT HABIS EFEK HILANG • KESETIMBANGAN KADAR OBAT FASE EKSTERNAL – BIOFASE • KEADAAN SETIMBANG • AKTIVITAS TERMODINAMIK SAMA • DERAJAT KEJENUHAN MASING – MASING FASE OBAT GAS a = Pt / Ps a = aktivitas termodinamik Pt = tekanan uap parsial senyawa dalam larutan yang diperlukan untuk menimbulkan efek biologis Ps = tekanan uap jenuh senyawa OBAT LARUTAN a = St / So a = aktivitas termodinamik St = kadar molar senyawa yang diperlukan untuk menimbulkan efek biologis So = kelarutan senyawa TERIMA KASIH ... Jangan lupa untuk membaca buku literatur yang relevan...