115 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil pembahasan penelitian tentang penerapan
penilaian autentik dalam mata pelajaran PAI di SMP Negeri 8 Pemalang,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan adalah: pertama,
menganalisis komptensi inti, kompetensi dasar dan indicator sebagai acuan
guru untuk menyusun penilaian autentik. Kedua, menentukan teknik dan
instrumen penilaian sesuai dengan aspek penilaian yang dinilai.
Masalah yang dihadapi pada tahap perencanaan adalah kemampuan
guru yang masing kurang dalam hal kreatifitas menganalisis kompetensi
dasar dan indicator penilaian. Hal ini salah satu sebabnya adalah
kurangnya informasi guru dalam melatih menganalisis. Sehingga
penyusunan teknik dan instrument menjadi kurang akurat.
Solusi permasalahan yang diambil oleh sekolah diantaranya adalah
mengintensifkan guru untuk terus berlatih melalui kegiatan workshop,
diklat, dan kegiatan sejenis baik yang diselenggarakan oleh instansi atau
lembagai terkait seperti LPMP, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten
Pemalang, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang, MGMP
Rayon dan Subrayon maupun kegiatan intern sekolah seperti kegiatan Inhouse Training (IHT) maupun MGMP tingkat sekolah.
115
116
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini, guru melaksanakan penilaian dengan menggunakan
teknik dan intrumen penilaian yang telah disusun yang meliputi penilaian
aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. penilaian yang dimaksud
adalah penilaian yang melekat pada pembelajaran, baik di dalam maupun
di luar kelas, maupun penilaian yang tidak melekat pada pembelajaran,
seperti ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS).
Permasalahan muncul pada pihak guru adalah banyaknya instrumen
yang harus dilaksanakan, khususnya pada instrumen penilaian sikap
sehingga fokus guru dalam menilai menjadi berkurang. Pada peserta didik,
mereka belum terbiasa dalam penilaian autentik, seperti pada penilaian diri
yang cenderung terdorong untuk meraih nilai yang tinggi. Sedangkan
masalah buku siswa, diakibatkan karena ketiadaan buku siswa sebagai
salah satu sumber belajar, sehingga menyulitkan guru dalam menilai aspek
pengetahuan.
Permasalahan tersebut diupayakan jalan keluarnya oleh sekolah
melalui bantuan layanan teknologi computer sehingga guru akan terbantu
dalam melaksanakan penilaian. Sedangkan permasalahan peserta didik
diupayakan agar pendekatan penilaian yang sesuai dengan kemampuan
peserta didik, dengan demikian guru dituntut jeli dalam memilih yang
menyusun teknik dan instrument penilaian. Ketiadaan buku siswa dapat
diatasi dengan menayangkan buku siswa dengan bantuan media LCD.
117
3. Pengolahan Data
Setelah tahap pelaksanaan penilaian selesai dilanjutkan tahap
selanutnya yaitu pengolahan nilai, yaitu merekap seluruh kegiatan
penilaian yang telah dilaksanakan untuk menentukan nilai akhir.
Penentuan nilai akhir didasarkan pada ketentuan yang telah disepakati oleh
sekolah melalui rapat dewan guru berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Permasalahan yang sama dihadapi guru pada tahap pengolahan adalah
banyaknya penilaian. Hal ini diatasi dengan bantuan teknologi komputer.
4. Pelaporan
Tahap terakhir dari seluruh kegiatan penilaian yaitu pelaporan. Dalam
tahap ini, guru mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan pembelajaran
yang dalam bentuk nilai akhir yang telah dicapai oleh peserta didik dalam
bentuk buku rapor. Pertanggungjawaban guru disampaikan kepada kepala
sekolah, guru lain, peserta didik dan masyarakat (orang tua).
Banyaknya aspek penilaian menjadikan guru membutuhkan banyak
waktu untuk menentukan nilai akhir. Sementara waktu yang tersedia tidak
seperti yang diharapkan oleh guru. masalah ini diatasi dengan bantuan
teknologi komputer sehingga tugas-tugas penilaian dapat lebih cepat
diselesaikan. Rapor yang diserahkan kepada orang tua berupa rapor
sementara berupa lembaran, sedangkan buku rapor yang asli baru
diserahkan dalam batas waktu sebelum libur semester selesai.
Di samping kesimpulan di atas, peneliti memperoleh beberapa temuan
sebagai berikut :
118
1. Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 8
Pemalang masih didominasi dengan penilaian tertulis. Dengan demikian,
keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran PAI cenderung dinilai dari
aspek kognitif semata, sedangkan penilaian aspek keterampilan proses dan
sikap kurang mendapat perhatian serius. Pada hal, aspek keterampilan
proses maupun sikap-sikap ilmiah seperti menghargai fakta (objektivitas),
keuletan dalam bekerja, kritis, menghargai pandangan orang lain yang
berbeda justru sangat dibutuhkan dalam meniti karier maupun terjun dalam
kehidupan mereka nanti di masyarakat.
2. Guru PAI di SMP Negeri 8 Pemalang belum memahami betul tentang
penilaian autentik seperti penilaian kinerja (performence assessment)
maupun penilaian portofolio. Pada hal, proses pembelajaran PAI sangat
menuntut penilaian autentik tersebut. Dengan penilaian autentik, semua
aspek pendidikan seperti aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan
dapat dinilai secara utuh dalam pembelajaran. Penilaian autentik oleh guru
PAI disebabkan karena guru kurang memahami aspek-aspek apa saja yang
mesti dinilai, bagaimana prosedur penilaiannya, serta bagaimana mengolah
hasil penilaian tersebut. Pada hal, dengan melakukan penilaian autentik,
guru akan memiliki informasi yang lengkap tentang siswanya dan
memudahkan dalam membuat keputusan dalam menentukan hasil belajar
siswa.
119
B. Rekomendasi dan Saran
1. Peranan penilaian dalam proses pembelajaran adalah amat penting dalam
rangka memperoleh gambaran yang komprehensif tentang hasil belajar
khususnya dan kualitas pendidikan pada umumnya. Untuk itu, pada para
guru dituntut agar lebih kratif dan inovatif dalam merancang dan
mengembangkan model-model penilaian dalam proses pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran PAI.
2. Pembelajaran PAI harus menempatkan ajaran Islam sebagai suatu obyek
kajian yang melihat Islam sebagai sebuah sistem nilai dan sistem moral
yang tidak hanya diketahui dan dipahami, tapi juga dirasakan serta
dijadikan sebuah aksi dalam kehidupan anak didik. Untuk mencapai
idealitas di atas, maka harus dirumuskan sebuah sistem evaluasi
pembelajaran PAI yang tidak hanya melihat Islam sebagai sebuah
pengetahuan dan atau pemahaman, tapi lebih dari itu yaitu mengevaluasi
dengan memandang Islam sebagai sebuah aksi moral.
3. Untuk mencapai hasil yang akurat dalam mengukur hasil belajar, kegiatan
penilaian dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan melihat seluruh
aspek yang dimiliki oleh peserta didik, melibatkan peserta didik dan
menggunakan multi metode.
4. Guru PAI SMP Negeri 8 Pemalang masih membutuhkan pelatihan
membuat perangkat penilaian autentik dalam menilai tiga aspek penilaian:
aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
120
5. Perlu disusun panduan penyusunan penilaian autentik yang aplikatif
sebagai pedoman bagi guru bahasa PAI dalam melakukan penilaian
autentik.
Download