BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Fungsi Bank Secara umum , Fungsi

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Fungsi Bank
Secara umum , Fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali ke masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai
financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent
of trust, agen of development, dan agent of services. (sigit dan totok :2006)
1. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal
menghimpun dana maupun menyalurkan dana. Masyarakat akan mau
menitipkan dananya di bank apabila dilandasi unsur kepercayaan.
Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank,
uangnya akan dikelola baik, bank tidak bangkut, pada saat yang telah
dijanjikan uang yang terdapat dibank dapat ditarik kembali dari bank.
2. Agent of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan sector riil tidak
dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu terintegrasi dan saling
memengaruhi .sektor rill tidak dapat bekerja dengan baik jika sektor
moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan
dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan
perekonomian dan pembangunan di sektor riil.
Universitas Sumatera Utara
3. Agent of services
Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyaluran dana, bank
juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain ke masyarakat. Jasa
yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian
masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman
uang,
penitipan
barang
berharga,
pemberian
jaminan
bank,
dan
penyelesaian tagihan.
2.2 Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang hanya dapat dilakukan dengan syarat
tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain
yang dapat dipersamakan dengan itu. Cara penarikan rekening tabungan
yang paling banyak digunakan saat ini adalah dengan buku tabungan, cash
card atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) , dan kartu debet.
Persaingan ketat dalam menghimpun dana melalui tabungan antar bank
telah banyak memunculkan cara-cara baru untuk menarik nasabah
tabungan. Cara-cara tersebut antara lain: hadiah atau tabungan, fasilitas
kartu ATM, dan fasilitas kartu debet. Tabungan dapat ditarik dengan caracara dan dalam waktu yang relatif lebih fleksibel dibandingkan dengan
deposito berjangka, namun masih kalah fleksibel apabila dibandingkan
dengan rekening giro.Sebagai konsekuensinya, besarnya bunga yang
diberikan atas saldo tabungan ini pun berada ditengah tengah antara giro
dan deposito berjangka. Ditinjau dari sisi bank, penghimpunan dana melalui
tabungan termasuk lebih murah dari pada deposito tapi lebih mahal
dibanding giro.
Universitas Sumatera Utara
2.3.Faktor Ketertarikan
Strategi adalah langkah langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaan
untuk mencapai tujuan. Ukuran keberhasilan
perusahaan dalam menerapkan
strategi pemasaran adalah mampu memberikan kepuasan pada pelanggan dan
mendapatkan pelanggan yang bertambah banyak.Perusahaan harus mampu
membaca faktor apa aja yang membuat ketertarikan konsumen dalam memilih
produk atau jasa. Ada 4 faktor pemicu ketertarikan konsumen dalam memilih
produk ataupun jasa yaitu bentuk produk yang ditawarkan, harga produk yang
sesuai keinginan konsumen, lokasi distribusi produk yang mudah terjangkau dan
strategi promosi yang menarik.( Kashmir ; 2013)
2.4. Pengertian Analisis Konjoin
Analisis Konjoin dikembangkan pada tahun 1964 oleh statistisi matematika dan
psikologi luce dan tukey. Dan mulai dikembangkan pada tahun 1970-an pada
bidang ilmu yang terkait dengan preferensi seseorang, seperti bidang pemasaran,
sosial politik, dan psikologi. Pada dasarnya, tujuan analisis konjoin adalah untuk
mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas
satu atau banyak bagian (Santoso;2010) .
Banyak bidang saat ini yang menggunakan analisis konjoin.Pada awalnya analisis
konjoin populer digunakan pada bidang riset pemasaran, khususnya pada berbagai
riset untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap berbagai desain
produk. Desain produk yang ada dikombinasikan sehingga membentuk berbagai
macam pilihan konsumen untuk menentukan bentuk kombinasi produk apa yang
paling membuat konsumen tertarik. Namun sekarang dengan berkembangnya
teknologi informasi analisis konjoin juga diterapkan pada bidang ilmu seperti
psikologi, biologi, dan ilmu sosial lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal bidang pemasaran Analisis Konjoin telah dipakai dalam berbagai
tujuan meliputi :
1. Menentukan kepentingan relatif dari atributdidalam proses pemilihan
oleh pelanggan. Output baku dari analisis konjoin terdiri dari
kepentingan relatif dari timbangan yang diturunkan untuk semua
atribut
yang
dipergunakan
untuk
membangun
stimulus
yang
diperuntukkan dalam tugas evaluasi. Kepentingan relatif timbangan
(Weights)
menunjukkan
atribut
mana
yang
penting
didalam
mempengaruhi pelanggan.
2. Mengestimasi pangsa pasar merek yang berbeda dalam tingkatan level
atribut. The utilities yang diturunkan dari analisis konjoin bisa
dipergunakan sebagai input ke dalam suatu pilihan simulator untuk
menentukan sumbangan pilihan , kemudian pangsa pasar dengan
berbagai jenis merek.
3. Menentukan komposisi merek yang paling disukai, Features dari
merek dapat dibuat bervariasi dinyatakan dalam tingkatan /level atribut
danutilities yang bersangkutan ditentukan. Feature(kombinasi) dari
merek yang mengasilkan utility tertinggi menunjukkan komposisi
merek paling disenangi.
4. Membuat segmen pasar berdasarkan pada kemiripan preferensi untuk
level atribut. Fungsi parth-worth diturunkan untuk atribut, mungkin
dipergunakan sebagai basis (dasar) untuk mengelompokkan (clusterin)
responden, untuk mencapai segmen preferensi yang homogen.
2.5. Terminologi Analisis Konjoin
Universitas Sumatera Utara
Beberapa terminologi yang sering muncul dalam analisis konjoin adalah sebagai
berikut :
1. Parth-worth function, juga disebut dengan utility function, ialah kegunaan
atau utility yang dikaitkan oleh pelanggan pada level setiap atribut.
2. Relative importance weight ialah nilai yang bisa menunjukkan atribut
mana yang penting di dalam mempengaruhi pilihan pelanggan.
3. Atribut level
ialah nilai yang menunjukkan tingkatan setiap atribut
misalnya macam macam pecahan uang di mesin ATM ada 3 tingkatan : Rp
20.000 , Rp 50.000, Rp 100.000.
4. Full profiles atau complete profiles pembentuka merek yang dinyatakan
dalam semua atribut dengan atribut level yang ditentukan desain.
5. Pairwise table ialah responden mengevaluasi dua atribut pada saat yang
sama, sampai semua pasangan atribut sudah dievaluasi.
6. Cyclical design ialah desain yang dipergunakan untuk mengurangi
banyaknya pasangan yang harus diperbandingkan.
7. Factional factorial design ialah desain yang dipergunakan untuk
mengurangi banyaknya profil stimulus yang dievaluasi di dalam
pendekatan profil penuh.
8. Orthogonal
arrays
ialah
sebuah
kelas
desain
factorial
yang
memungkinkan untuk membuat perkiraan yang efisien dari seluruh
pengaruh utama
9. Internal validity meliputi korelasi antara evaluasi untuk hold out yang
diprediksi atau validasi stimulus dengan hasil yang diperoleh dari para
responden.
2.6. Prosedur Analisis Konjoin
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa prosedur yang harus dilalui untuk melakukan proses analisis
konjoin yaitu :
1. Perumuskan masalah.
Merumuskan masalah dalam analisis konjoin peneliti harus mengenali dan
mengidentifikasi atribut dengan tingkatan yang dipergunakan untuk
membentuk stimulus. Tingkatan atribut menunjukkan nilai
yang
diasumsikan oleh atribut. Dan atribut yang digunakan harus mewakili
faktor ketertarikan (preferensi) dari pilihan pelanggan.Beberapa metode
yang digunakan untuk menetukan atribut diantaranya dengan membuat
pertanyaan sendiri, menelusuri kepustakaan, wawancara individual dan
melakukan serangkaian kelompok.
2. Membentuk Stimulus
Ada dua cara dalam menentukan stimulus dalam melakukan analisis
konjoin yaitu dengan pendekatan pasangan (the pairwise approach) dan
prosedur profil penuh (full- profile procedure). Di dalam pendekatan
pasangan, juga disebut evaluasi dua faktor (two factor evaluation),
responden menilai dua atribut setiap kali, sampai semua kemungkinan
pasangan dua atribut telah selesai dievaluasi. Didalam pendekatan
pairwise
,
dimungkinkan
untuk
mereduksi
/mengurangi
jumlah
perbandingan pasangan dengan menggunkan cyclicaldesign. Sama halnya
di dalam pendekatan full profile, jumlahstimulus profiles dapat dikurangin
dengan menggunakan fractional factorial designs . Suatu kelas khusus
fractional designs yang disebut orthogonal arrays, memungkinkan untuk
mengetimasi semua main effects.
Universitas Sumatera Utara
3. Bentuk data Analisis Konjoin
Didalam analisis konjoin ada dua jenis data yang diperlukan yaitu data
secara kualititif (non metric) dan data secara kuantitatif (metric). Untuk
data kualitatif
responden diminta untuk memberikan evaluasi berupa
pemberian rangking pada stimulus dengan memberikan peringkat untuk
stimulus yang paling disukai sampai stimulus yang paling tidak disukai.
Untuk pendekatan pasangan dua atribut atau pairwise responden
memberikan peringkat semua cell dari setiap matriks dinyatakan dalam
keinginan responden. Sedangkan untuk pendekatan full profile responden
memberikan peringkat semua stimulus profil.Peringkat meliputi evaluasi
relatif pada tingkatan atribut yang diyakini dapat mencerminkan penilaian
dan prilaku responden terhadap produk tersebut.
Bentuk data kuantitatif responden memberikan rating pada setiap stimulus.
Dalam hal ini responden akan memberikan penilaian terhadap masing
masing stimulus secara terpisah. Pemberian rating oleh responden dapat
dilakukan dengan menggunakan skala likert mulai dari angka 1 hingga
angka 5 dimana angka 1 menunjukkan sangat suka dan angka 5
menunjukkan sangat tidak suka. Dan dalam penelitian ini akan digunakan
metode rangking dengan pendekatan full profile.
4. Persamaan Analisis Konjoin
Model analisis konjoin dalam rumusan matematis adalah sebagai berikut :
π’Ž
dimana:
U(x)
𝑼(𝒙) = οΏ½
π’Š=𝟏
π’Œπ’Š
οΏ½ π’‚π’Šπ’‹π‘Ώπ’Šπ’‹
𝒋=𝟏
= Utility total dari tiap-tiap stimuli
Universitas Sumatera Utara
aij
= Utility dari faktor ke-i (i, i = 1, 2, 3, ..., m) dan level ke-j (j, j = 1, 2, 3,
..., k)
k
= banyaknya level atribut i
m
= banyaknya atribut
Xij
= 1 jika level ke-j dari atribut ke-i terjadi dan 0 jika tidak terjadi
Rumus untuk nilai kepentingan relatif adalah :
π‘Ύπ’Š =
π‘°π’Š
∑π’Ž
π’Š=𝟏 π‘°π’Š
Wi = bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut
Ii = range nilai kepentingan untuk tiap atribut
Range nilai kepentingan relatif tiap atribut dapat dicari dengan rumus :
Ii = {maks(aij) – min(aij)}
5. Uji Validitas dan reliabilitas
Ketepatan dan kecocokan dari suatu model harus dievaluasi sebagai
contoh kalau regresi variabel dummy dipergunakan nilai R2 (koefisien
determinasi berganda) akan menunjukkan seberapa jauh model tersebut
cocok atau tepat untuk dianalisisi (Supranto ;2010).
Pengujian kecocokan dan ketepatan menggunkan rumus korelasi karl
pearson product moment dengan menggunakan rumus:
π‘Ÿ=
Dimana : r
𝑛 ∑ 𝑋. π‘Œ − (∑ 𝑋 )(∑ π‘Œ )
οΏ½{( 𝑛. ∑ 𝑋² − (∑ 𝑋)²}. {𝑛. ∑ π‘Œ² − (∑ π‘Œ)²}
= Korelasi Karl Pearson Moment
n
= Jumlah Responden
X
= Nilai variabel X
Y
= Nilai variabel Y
Universitas Sumatera Utara
2.7. Variabel Dummy
Variabel yang dianalisis dengan model regresi dapat berupa variabel kuantitatif
dan dapat pula berupa variabel kualitatif. Variabel kualitatif dalam model regresi
sering disebut juga dengan istilah variabel dummy (Algifari :2000)
Membangun model analisis regresi yang peubah bebasnya mengandung variabel
kualitatif , salah satunya dengan menggunakan peubah boneka (variabel dummy).
Peubah boneka merupakan cara yang paling sederhana untuk menjadikan variabel
kulitatif menjadi variabel kuantitatif.Nilai variabel kualitatif dalam model peubah
boneka diberi nilai 1 dan 0 untuk masing-masing kategori.Kedua nilai yang
diberikan tidak menunjukkan bilangan tetapi hanya sebagai identifikasi kelas atau
kategorinya. Jika atribut dalam analisis konjoin mempunyai level sebanyak k
maka dinyatkan dalam k-1 variabel dummy atau banyaknya variabel dummy =
banyaknya kategori (level) dikurangi satu.
Sebagai contoh untuk dua kategori maka didapat satu peubah X (Dummy), untuk
tiga kategori didapat dua peubah X dan untuk empat kategori maka didapat tiga
peubah X. dan begitu seterusnya sampai pada n kategori. untuk pengkodeannya
dapat dilihat sebagai berikut :
Untuk dua kategori
Kategori
X
Kategori 1
1
Kategori 2
0
Universitas Sumatera Utara
Untuk tiga kategori
Kategori
X
X
Kategori 1 1
0
Kategori 2 0
1
Kategori 3 0
0
Untuk empat kategori
Kategori
X
X
X
Kategori 1
1
0
0
Kategori 2
0
1
0
Kategori 3
0
0
1
Kategori 4
0
0
0
2.8. Teknik Sampling.
2.8.1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang
ingin diteliti sedangkan sampel adalah sebagian anggota dari populasi
yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehinggga
diharapkan dapat mewakili populasinya. (Sugiarto dkk;2001).
Universitas Sumatera Utara
Populasi dibedakan menjadi populasi sasaran (target population) dan
populasi sampel (sampling population) populasi sasaran adalah
keseluruhan individu dalam areal/wilayah/lokasi/kurun waktu yang
sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi sampel adalah keseluruhan
individu yang akan menjadi satuan analisis dalam populasi yang layak
dan sesuai untuk ditarik sebagai sampel penelitian sesuai dengan
kerangka sampelnya. Adapun yang dimaksud dengan kerangka sampel
adalah seluruh daftar individu yang menjadi satuan analisis yang ada
dalam populasi dan akan diambil sampelnya.
Menurut Sugiarto (2001) ada beberapa alasan mengapa dalam sebuah
penelitian proses penyampelan digunakan diantaranya adalah :
1. Sering tidak mungkin mengamati seluruh populasi misalnya seluruh
mahasiswa di Indonesia yang jumlahnya sangat besar sehingga akan
sulit untuk diobservasi satu per satu.
2. Pengamatan terhadap seluruh anggota
populasi dapat bersifat
merusak, misalkan seorang pelanggan ingin mengetahui kualitas
manisnya jeruk tentu tidak mungkin untuk mencicipi semuanya.
3. Menghemat waktu, biaya dan tenaga. Meneliti seluruh anggota
populasi tentu memakan waktu biaya yang besar dibanding dengan
menelitinya lewat sampel.
4. Mampu memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan mendalam.
Suatu sampel yang kecil akan lebih mudah untuk diteliti secara
mendalam sehingga memberikan informasi yang lebih banyak, dari
pada populasi yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
2.8.2 Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel
acak terstratifikasi (stratified random sampling) dimana metode pemilihan sampel
dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok- kelompok yang homogeny
yang disebut strata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata
tersebut.
Pada banyak kasus, suatu populasi seringkali terdiri atas beberapa kelompok ang
jelas-jelas memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Dengan demikian, populasi
tersebut perlu dikelompokkan (stratified) sesuai dengan kelompok (strata) yang
memiliki perbedaan tersebut, kemudian dari tiap kelompok , diambil sampel
secara acak. Inilah yang disebut dengan pengambilan acak terstratafikasi.
Melalaui cara ini diharapkan sampel dapat terambil dan mewakili semua
kelompok yang ada, sehingga ada jaminan tidak ada kelompok yang terabaikan.
Selain itu dapat diharapkan pula bahwa pengaruh tiap kelompok terhadap sampel
dapat diabaikan. Tanpa stratifikasi, dapat terjadi bahwa sampel yang terambil
hanya akan terambil dari kelompok tertentu saja.
2.8.3 Penentuan Jumlah Sampel
Dalam menetukan jumlah sampel yang tepat dalam penelitian ini maka digunakan
metode penentuan proposional yang disebut dengan rumus Slovin
sebagai
berikut:
Dan menentukan jumlah sampel per strata rumusnya :
n i=
Ni
N
×n
Universitas Sumatera Utara
Dimana :
n
: jumlah sampel
ni : jumlah sampel per starta
Ni : ukuran populasi tiap starat
N
:jumlah populasi
e
: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Universitas Sumatera Utara
Download