BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam merancang sebuah iklan, tentunya faktor terpenting adalah keberhasilan iklan tersebut dalam menyampaikan pesan yang baik dan tepat kepada audience. Sehingga, iklan dapat diingat dengan baik oleh target konsumen. Meskipun pesan yang disampaikan tak memiliki perubahan dari waktu ke waktu, asal ada benang merah rasanya tak menjadi kendala. Dalam proses komunikasi, pesan merupakan sekumpulan lambang komunikasi yang memiliki makna dan kegunaan dalam menyampaikan suatu ide gagasan kepada manusia lain. Pesan dirancang oleh komunikator untuk disampaikan kepada komunikan melalui saluran komunikasi tertentu. Penyandian pesan (encoding) akan disesuaikan dengan karakteristik saluran pesan yang dipilih untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Karena saluran komunikasi menentukan bagaimana suatu pesan dikemas. Pesan yang sampai kepada komunikan akan diterima melalui proses pemaknaan pesan (decoding). Pesan-pesan inilah yang menjadi senjata para pengiklan untuk menaklukkan audiens mereka. Terkadang pesan itu begitu “vulgar” dan bersifat menjatuhkan pesaing produk mereka. Hal ini yang terlihat dalam iklan-iklan produk operator seluler beberapa tahun ke belakang. Telepon seluler memang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian masyarakat. Bahkan menurut Asosisasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), jumlah telepon seluler pada 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 akhir tahun 2011 sudah mencapai 240 juta pelanggan.1 Dan di akhir 2012 jumlah telepon seluler diproyeksikan sudah melebihi jumlah penduduk Indonesia. Pengguna telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara telekomunikasi atau operator. Operator inilah yang nantinya menyediakan jasa dengan sistem yang dimilikinya, sehingga penggunaan telepon seluler bisa berfungsi. Persaingan yang semakin ketat dalam industri seluler menjadikan masing-masing operator seluler berusaha membangun dan mempertahankan kesetiaan pelanggan. Dalam hal ini operator seluler bukan saja mampu memberikan berbagai nilai atau benefit untuk membuat pelanggan memilih merek, tetapi perusahaan juga harus terusmenerus melakukan berbagai upaya untuk membangun merek dan memuaskan konsumennya. Operator seluler harus benar-benar jeli membaca keinginan dan kebutuhan sesungguhnya dari para konsumen dalam membangun loyalitas konsumen. Jangan sampai produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan keadaan pasar. Selain keunggulan produk yang dapat memberikan nilai tambah lain yang bisa memuaskan konsumennya, operator seluler juga harus selalu memperkenalkan mereknya, salah satu caranya yaitu dengan pendekatan komunikasi iklan. Peningkatan belanja iklan di Indonesia dari tahun ke tahun merupakan bukti bahwa iklan dinilai sebagai salah satu strategi promosi paling efektif untuk menjangkau konsumen. Proyeksi belanja iklan di tahun 2012 bisa mencapai Rp. 91,3 triliun, naik dari belanja iklan 2011 sebesar Rp. 80,2 triliun. Dari pencapaian 1 http://www.teknojurnal.com/2012/01/18/jumlah-pelanggan-seluler-di-indonesia-hampir-mendekati-jumlah-pendudukindonesia/ http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 tersebut, televisi masih menjadi media utama penyedot belanja iklan 2011. TV mendominasi komposisi iklan dengan kontribusi mencapai 60%. Berikutnya koran sebesar 30%, disusul majalah dan tabloid sebesar 2,7%. Sementara radio hanya berkontirbusi 0,2% dari total belanja iklan. Di sisi lain, digital media seperti internet meski kontribusinya masih sangat kecil, namun mengamai pertumbuhan yang sangat cepat dibanding media lain.2 Dari sisi konten iklan, belanja iklan secara nasional tahun lalu masih didominasi sektor Telekomunikasi. Dalam beberapa tahun terakhir, iklan-iklan yang bersaing sangat ketat memang iklan-iklan operator seluler. Setiap operator seluler berusaha mengedepankan tarif mereka yang murah. Dan pendekatan yang dilakukan oleh operator seluler adalah dengan membuat iklan yang menghibur. Maka iklan-iklan yang muncul di televisi pun kebanyakan tampil dengan unsur hiburan yang dominan. Padahal sejatinya tujuan iklan adalah berjualan. David Ogilvy berkata bahwa iklan bukanlah hiburan atau seni melainkan sebuah medium informasi.3 Namun pihak operator seluler sadar, semakin kompetitifnya persaingan di antara mereka membuat mereka harus semakin kreatif dalam beriklan. Tema-tema humoris dipilih untuk menarik perhatian konsumen. Tak ketinggalan penggunaan endorser-endorser dan nuansa saling sindir semakin menambah panas persaingan. Iklan saling sindir itu dipacu oleh perang harga. Apalagi penetrasi kartu seluler yang telah melebihi jumlah pengunanya mendorong para operator seluler untuk mengakuisisi pelanggan dari operator lainnya.4 2 3 4 http://kabarbisnis.com/read/2825572 David Ogilvy. Ogilvy on Advertising. London: Pan Books Ltd. 1983 hal 7 http://www.marketing.co.id/blog/2012/06/06/humoris-tapi-aspirasional/ http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 Saat ini terdapat tiga operator dengan basis pelanggan di atas 40 juta, yaitu PT. Telekomunikasi Selular dengan 105 juta pelanggan, PT. Indosat Tbk (ISAT) dengan 51,5 juta pelanggan dan PT. XL Axiata Tbk (EXCL) yang memiliki 46,4 juta pelanggan. Operator pendatang baru Axis mengklaim memiliki 17 juta pelanggan di akhir 2011.5 PT. Axis Telekom Indonesia (sebelumnya bernama PT. Natrindo Telepon Seluler), meluncurkan produk Axis pada bulan April 2008, dengan wilayah operasi awal di Jawa dan Sumatera. Saat ini, Axis sudah menjangkau lebih dari 80 persen populasi di Indonesia, meliputi Jawa, Bali, Lombok, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Layanan Axis sudah tersedia di lebih dari 400 kota di seluruh Indonesia, dan diklaim sebagai operator terbesar keempat di Indonesia dalam hal luas wilayah jangkauan.6 Namun, ternyata selama kuartil pertama tahun 2011, Axis hanya bisa berada di posisi 5 dalam raihan market share. Gambar 1.1. Market share operator seluler Indonesia Q1 2011 5 6 http://www.indonesiafinancetoday.com/read/21656/Pendapatan-Interkoneksi-Industri-Telekomunikasi-2011-Turun http://duniaaxis.co.id/about-us/who-we-are/ http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 Maka pada tahun 2011, Axis membelanjakan lebih dari 500 milyar untuk beriklan di media massa. Ada 24 varian iklan televisi yang mereka buat. Melalui sosial media seperti Facebook, Twitter, dan Youtube, Axis mampu menciptakan fanbase yang tumbuh pesat. Strategi Axis untuk menarik lebih banyak pelanggan selama tahun 2011 terekam dalam milestone yang mereka capai:7 a. Januari-Februari, Axis Road To Java Jazz 2011 diselenggarakan di 31 kota di seluruh Indonesia, untuk mencari bakat-bakat baru dalam bermusik. b. Februari, Peluncuran kartu perdana khusus komunitas Axis-Arema yang memberikan berbagai keuntungan lebih dengan harga terjangkau dan menarik bagi jutaan suporter Klub Sepakbola Arema di seluruh Indonesia. c. Maret, Tahun ke-3 mensponsori Axis Jakarta International Java Jazz Festival. d. April, Axis membuka layanan Axis Shop di Kalimantan. e. April, Axis memenangkan penghargaan “Best Marketing Program” dan “Best Mobile Data Service for GSM” pada Selular Award 2011. f. Mei, Axis memenangkan penghargaan “Best Growth Story of the Year” pada konferensi TMT Finance and Investments Middle East 2011 untuk pencapaian Axis di tahun 2010 di bidang pertumbuhan dan ekspansi jumlah pelanggan. g. Juni, Axis meluncurkan Axis Broadband, layanan mobile broadband menggunakan teknologi HSPA terkini. 7 http://duniaaxis.co.id/about-us/milestone/ http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 h. Juni, perubahan nama perusahaan secara resmi menjadi PT Axis Telekom Indonesia (AXIS). i. September, Penyelenggaraan program “Sehat Bersama Komunitas Sekolah Axis” berupa pelatihan internet sehat, gaya hidup sehat, dan kewirausahaan bagi siswa sekolah menengah, bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social responsibility). j. November, Axis menerima Penghargaan pada 2011 Frost & Sullivan Indonesia Excellence Award untuk Kategori “Most Promising Mobile Provider of the Year”. k. November, Bank Sinar Harapan Bali bersama Axis Meluncurkan Layanan Keuangan Mobile Banking. l. Desember, Axis mensponsori So-Me Playground, ajang pesta jejaring sosial terbesar di Indonesia. Untuk mendukung itu semua, selama tahun 2011, iklan televisi yang dibuat Axis hampir semua bergaya humor dan slice of life yang dramatis tapi tetap lucu. Yang paling mudah diingat adalah iklan Axis versi “Liberation Dance” dan serial “Joni”. Gambar 1.2. Snapshot TVC Axis versi Liberation Dance http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 Gambar 1.3. Snapshot TVC Axis versi Joni Blak-Blakan Iklan televisi Axis terbilang fresh dan kreatif. Hampir semua iklan televisi Axis ini dibumbui oleh unsur humor yang sangat menarik dan memudahkan audiens untuk mengingatnya. Setiap iklan yang ditampilkan selalu memuat pesan iklan untuk menginformasikan produknya. Efektivitas iklan memang dipengaruhi oleh message strategy dan seberapa baik pesan tersebut disampaikan atau dieksekusi. Proses periklanan akan berjalan dengan baik apabila pesan dalam iklan dapat tersampaikan ke audiens. Axis menayangkan iklan dengan frekuensi yang tinggi. Dan dengan penayangan pada waktu yang tepat akan lebih efektif menjangkau sasaran dari produk yang diiklankan. Dengan kompetisi provider seluler yang tinggi maka frekuensi efektif bisa 5 hingga 10 kali dalam sehari. Meski gencar beriklan, tapi menurut Top Brand Index yang dirilis Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing, Axis hanya mampu menempati posisi 6 dari 7 operator seluler di kategori GSM Prabayar.8 Kabar baiknya adalah Axis mampu melampaui operator 3 (Three) yang muncul satu tahun lebih dulu. 8 http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-result-2012/ http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 Gambar 1.4. Top Brand Index GSM Prabayar Februari 2012 Dari gambar 1.4 terlihat bahwa Axis bukan termasuk Merek Top Indonesia. Merek Top Indonesia adalah merek yang dirumuskan oleh Frontier Consulting Group berdasarkan mind share, market share dan commintment share. Mind share mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen kategori produk bersangkutan. Market share menunjukkan kekuatan merek di dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen. Commitment share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek terkait di masa mendatang. Untuk mendapatkan Merek Top Indonesia, digunakan dua kriteria, yaitu merek-merek yang memperoleh indeks minimum merek top dan merek-merek yang berada dalam tiga besar pada masing-masing kategori.9 Susahnya menembus dominasi tiga besar -Telkomsel, Indosat, XLdikarenakan persaingan yang ketat dan ketiga operatur tersebut juga menggelontorkan uang yang tidak sedikit dalam beriklan. Artis-artis yang memiliki nama besar direkrut untuk menjadi endorser produk mereka. Sebut saja Telkomsel, mereka memakai nama besar Sule untuk menggawangi Kartu As. Sedangkan grup RAN yang digandrungi anak muda menjadi endorser untuk 9 M. Suyanto. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2007 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 Simpati. Indosat memakai jasa Afghan, Gita Gutawa, dan Vierra sebagai endorser. XL memanfaatkan nama besar Tukul Arwana dan Ayu Ting-Ting yang sedang naik daun. Sementara Axis beriklan tanpa endorser artis ternama. Gambar 1.5. Snapshot TVC Kartu As versi 30 Jam Gambar 1.6. Snapshot TVC IM3 versi Vierra Gambar 1.7. Snapshot TVC XL HotRod 3G+ versi Cari Alamat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 Meskipun demikian, Axis mengklaim sebagai operator yang mengalami pertumbuhan pelanggan paling pesat.10 Axis melakukan berbagai campaign untuk memperbesar market share mereka. Akhir tahun 2011 Axis memposisikan brand mereka sebagai operator yang “merakyat”. Axis menghadirkan kampanye Internet Untuk Rakyat. Sebagai kelanjutan kampanye tersebut, iklan-iklan televisi yang dikeluarkan Axis cenderung menggunakan gaya komedi. Hal itu tampaknya tetap menjadi strategi kreatif Axis. Dan itu bukan tanpa alasan. Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan. Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi elemen penting untuk keberhasilan iklan.11 Menurut Gilson dan Berkman12, perumusan suatu strategi kreatif terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama adalah mengumpulkan dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat agar orang-orang kreatif dapat dengan segera menemukan strategi kreatif mereka. Tahap kedua adalah orang-orang kreatif harus “membenamkan” diri ke dalam informasi-informasi tersebut untuk menetapkan platform penjualan serta menentukan tujuan iklan yang akan dihasilkan. Tahap ketiga adalah melakukan presentasi di hadapan pengiklan atau klien untuk memperoleh persetujuan sebelum iklan tersebut diproduksi. 10 http://www.axisworld.co.id/AboutAXIS Kenerth Roman, Jane Maas & Martin Nisenholtz. How To Advertise: Membangun Merek dan Bisnis dalam Dunia Pemasaran Baru. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 2005 12 Christopher Gilson dan Harold W. Berkman. Advertising: Concepts and Strategies. New York: Random House, Inc. 1980 hal 378 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 Tujuan dari strategi adalah usaha untuk menciptakan iklan yang efektif, oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W+1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi.13 Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikan akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses komunikasi.14 Jadi penetapan strategi pesan periklanan merupakan suatu keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu iklan. Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan adalah keuntungan kunci konsumen atau ide inti sebagai jantung strategi pesan iklan. Iklan yang muncul, baik melalui media cetak, radio, maupun televisi jika diperhatikan satu sama lain memiliki kesamaan, yaitu ingin mendekati khalayak sasaran dengan menarik perhatian. Dalam melakukan pendekatan terhadap khalayak banyak cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan menampilkan model cantik dan sensual dengan tipe wajah kebarat-baratan yang akhir-akhir ini begitu diminati sampai kata-kata yang manis dan cerdik untuk menarik perhatian. Selain itu, pengaturan tata warna yang kontras, serta adanya jingle atau suara musik dan efek suara sangat mendukung bagi berhasil tidaknya suatu kampanye periklanan. Semua itu merupakan strategi kreatif yang berfungsi untuk menarik perhatian khalayak. 13 14 Ian Batey. Asian Branding: A Great Way To Fly. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. 2003 Onong Effendy. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: Penerbit Alumni. 1981 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.15 Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana “taktik” operasionalnya. Strategi berusaha mewujudkan sasaran yang ditetapkan dengan membuat produk atau jasa menjadi semenarik mungkin di mata khalayak, dalam konteks permasalahan atau tugas-tugas tertentu yang harus diselesaikan. Strategi kreatif sering dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar, dan konsumen sasaran ke dalam suatu posisi tertentu di dalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan tujuan iklan.16 Strategi menfokuskan pada apa yang akan disampaikan pada target audience, yang merupakan pengembangan brief menjadi pesan yang dilakukan oleh orang-orang kreatif untuk menunjang tujuan periklanan. Secara sederhana, strategi kreatif bisa diartikan sebagai konsep tentang apa yang akan dikomunikasikan dalam iklan. Iklan harus memiliki eye catchert (stoping power), yaitu kekuatan yang dapat membuat pandangan seseorang berhenti sejenak untuk memperhatikan sebuah iklan dan tertarik untuk melihat isi iklan secara keseluruhan, sehingga timbul hasrat untuk membeli produk yang diiklankan. Audiens percaya apa bila mengkonsumsi produk tersebut, maka kebutuhannya akan terpenuhi dan akhirnya audiens pun membeli produk yang diiklankan. 15 Onong Uchjana Effendy. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 1993 hal 300 Rhenald Kasali. Management Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. 1992 hal 80-81 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 Dan kekuatan pada iklan tersebut bisa diperoleh melalui strategi kreatif yang dibangun sebelumnya. Dan ini menjadi alasan mengapa strategi kreatif itu begitu penting dalam proses pembuatan iklan. Untuk tahun 2012 ini Axis tampaknya masih mempertahankan strategi kreatif mereka di iklan televisi dengan membuat iklan yang selalu lucu bahkan konyol. Dan salah satu kelebihan dari iklan-iklan Axis adalah mereka tidak terpengaruh dengan gaya iklan operator seluler lain. Tahun 2012 sendiri, Axis telah mengeluarkan sekitar 23 iklan televisi selama periode Januari-Desember. 1.2. Rumusan Masalah Berdasar uraian di atas, maka perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: bagaimana kecenderungan strategi kreatif TVC Axis selama periode Januari–Desember 2012? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan strategi kreatif (pendekatan kreatif, daya tarik pesan, gaya eksekusi, dan visual) TVC Axis tahun 2012. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bisa memberi sumbangan parktis dan akademis sebagai berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 a. Manfaat praktis: menjadi masukan bagi kreator iklan televisi Axis untuk kampanye mereka di tahun mendatang. b. Manfaat akademis: sumbangan pemikiran dalam menentukan suatu strategi kreatif iklan televisi. http://digilib.mercubuana.ac.id/