BOND MARKET YIELD SUN MARKET

advertisement
EDISI : RABU, 27 APRIL 2016
ECONOMIC DATA
BI Rate (April)
: 6,75%
Inflasi (Maret)
: 0,19% (mom) & 4,45% (yoy)
Cadangan Devisa : US$ 107,543 Miliar
PNM IM NAV DAILY RETURN
Posisi 26 April 2016
Jenis
Saham
(per Maret 2016)
Rupiah/Dollar AS : Rp13.215
(Kurs JISDOR pada 26 April 2016)
0,15%
Campuran
STOCK MARKET
Pendapatan
Tetap
26 April 2016
IHSG
:
Volume Transaksi :
Nilai Transaksi
:
Foreign Buy
:
Foreign Sell
:
4.814,09 (-1,33%)
5,223 miliar lembar
Rp 6,022 Triliun
Rp 2,055 Triliun
Rp 2,867 Triliun
BOND MARKET
26 April 2016
Ind Bond Index : 202,1877
Gov Bond Index : 199,8782
Corp Bond Index : 210,1816
-0,05%
-0,06%
+0,02%
YIELD SUN MARKET
Tenor
Seri
5,22
FR0053
7,3102
7,3144
10,39
FR0056
7,5639
7,6101
15,06
FR0073
7,7943
7,8326
20,07
FR0072
7,7658
7,8298
Selasa
26/4/16
(%)
Sumber : www.ibpa.co.id
Senin
25/4/16
(%)
Produk
PNM Ekuitas Syariah
-1,49%
Saham Agresif
-0,97%
PNM Saham Unggulan
+0,83%
PNM Syariah
-1,08%
PNM Dana Sejahtera II
+0,14%
PNM Amanah Syariah
+0,10%
Pasar Uang
PNM Dana Bertumbuh
-0,28%
PNM PUAS
+0,27%
PNM DANA TUNAI
+0,12%
PNM Pasar Uang Syariah
+0,12%
Money Market Fund USD
+0,02%
Acuan
IRDSHS
-1,32%
IRDSH
-1,12%
IRDSH
-1,12%
IRDCPS
-0,95%
IRDPT
+0,01%
IRDPTS
-0,15%
IRDPT
+0,01%
IRDPU
+0,01%
IRDPU
+0,01%
IRDPU
+0,01%
IRDPU
+0,01%
Selisih
-0,17%
+0,15%
+1,95%
-0,13%
+0,13%
+0,25%
-0,29%
+0,26%
+0,11%
+0,11%
+0,01%
Spotlight News
• Pemerintah perlu menyiapkan isntrumen investasi surat utang
negara (SUN) baik berdenominasi rupiah maupun valas untuk
mengantisipasi arus repatriasi aset ketika kebijakan tax amnesty
diberlakukan
• Klaim tunjangan pengangguran di AS pada pekan lalu mencapai 247
ribu kalim, memperpanjang penurunan permintaan klaim tunjangan
selama 59 pekan terakhir atau terendah sejak November 1973
• Sejalan dengan kenaikan tren NPL, bank-bank kelompok usaha
kegiatan usaha (BUKU) III tercatat sebagai bank paling besar
memupuk pencadangan. Per Februari, nilai pencadangan indusri
bank naik 29,83% menjadi Rp124,97 triilun, lebih tinggi dari
pertumbuhan per Desember 2015 sebesar 28,84%.
• Para investor melepaskan saham-saham perbankan dalam dua hari
belakangan ini karena sempat khawatir dengan kebijakan
pemerintah yang memengaruhi sektor perbankan
• Kinerja Astra Internasional Tbk mulai bangkit pada awal tahun ini
dengan menipisnya penurunan pendapatan dan laba bersih. Meski
pendapatan turun 7,3% menjadi Rp41,88 triliun pada kuartal I/2016,
tren pendapatan ASII sejak tahun lalu tumbuh 8,8%.
• Kalangan emiten yang tercatat di BEI lebih ekspansif tahun ini
dengan menganggarkan capex lebih besar dari tahun lalu sehingga
kinerja keuangan emiten diyakini bakal membaik tahun ini
Morning News Brief
Economy
1. Stimulus Fiskal Dorong Pertumbuhan
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini semakin baik. Meski demikian, pertumbuhan
ekonomi Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Akselerasi stimulus fiskal di semester I-2016 cukup tinggi sehingga
bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. (Kompas)
2. Cadangan Energi Rapuh
Cadangan energi dalam negeri dapat dikategorikan rapuh karena hanya bergantung pada cadangan operasional. Sampai saat
ini, Indonesia belum memiliki cadangan strategis dan cadangan penyangga. Penyediaan cadangan energi diatur dalam
peraturan pemerintah. (Kompas)
3. Iklim Tenaga Kerja Berangsur Pulih
Iklim tenaga kerja di sejumlah sektor industri sudah mulai menunjukkan perbaikan setelah sempat melesu. Namun kondisi
berbeda masih terjadi di sektor lain seperti pertambangan dan bahkan mulai berujung pada pemutusan hubungan kerja.
(Bisnis Indonesia)
4. Pemerintah Pertimbangkan Dana Repatriasi Masuk SUN
Pemerintah perlu menyiapkan isntrumen investasi surat utang negara (SUN) baik berdenominasi rupiah maupun valas untuk
mengantisipasi arus repatriasi aset ketika kebijakan tax amnesty diberlakukan. (Investor Daily)
Global
1. Brexit Ancam Negosiasi TTIP
Masa depan negosiasi perdagangan bebas antara Amerika Serikat dan Uni Eropa seperti yang tertuang dalam Kemitraan
Investasi dan Perdagangan Transatlantik (TTIP) sangat tergantung dari referendum Inggris pada Juni mendatang. Jika Inggris
memilih keluar dari Uni Eropa, TTIP diperkirakan akan gagal. (Kompas)
2. Angka Pengangguran AS Turun
Peningkatan jumlah lulusan pendidikan tinggi atau di bawahnya yang masuk ke dunia kerja di AS dinilai menjadi salah satu
pendukung pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini. Klaim tunjangan pengangguran di AS pada pekan lalu mencapai 247 ribu
kalim, memperpanjang penurunan permintaan klaim tunjangan selama 59 pekan terakhir atau terendah sejak November
1973. (Bisnis Indonesia)
Industry
1. Bisnis Inti Perusahaan Tidak Ditanggalkan
Pembentukan perusahaan induk badan usaha milik negara di bidang perumahan tak akan menanggalkan bisnis inti setiap
perusahaan yang tergabung di dalamnya. Perusahaan induk BUMN perumahan dinilai akan melebarkan bisnis properti,
sekaligus mendukung program sejuta rumah yang digulirkan pemerintah. (Kompas)
2. Perbankan Adu Cepat Emisi Obligasi
Perbankan memperluas basis pendanaan jangka panjang melalui penerbitan surat utang yagn diyakini lebih murah ketimbang
mengandalkan penghimpunan dana lewat deposito. (Bisnis Indonesia)
3. Investasi Asing di Industri Mamin Diprediksi Stagnan
Investasi asing di sektor minuman ringan tahun ini diprediksi stagnan seiring dengan wacana pemberlakuan cukai bagi
kemasan botol plastik. (Bisnis Indonesia)
4. Investor Asing Gencar Berinvestasi di Otomotif
Investasi asing yang dtanamkan di sektor otomotif selama kuartal pertama 2016 mencapai Rp12,1 triliun, naik 33% dari tahun
lalu sebesar Rp9,1 triliun, dengan 164 proyek pembangunan yang menyerap total 20.562 tenaga kerja. (Bisnis Indonesia)
5. Bank-bank Besar Pertebal Pencadangan
Sejalan dengan kenaikan tren NPL, bank-bank kelompok usaha kegiatan usaha (BUKU) III tercatat sebagai bank paling besar
memupuk pencadangan. Per Februari, nilai pencadangan indusri bank naik 29,83% menjadi Rp124,97 triilun, lebih tinggi dari
pertumbuhan per Desember 2015 sebesar 28,84%. (Bisnis Indonesia)
6. Kinerja TPT Terus Melorot
Kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam lima tahun cenderung turun. Berdasarkan BPS, ekspor pada 2011
mencapai US$13,17 miliar turun menjadi US$12,33 miliar pada 2015. (Investor Daily)
Market
1. Investor Lepas Saham Perbankan
Para investor melepaskan saham-saham perbankan dalam dua hari belakangan ini karena sempat khawatir dengan kebijakan
pemerintah yang memengaruhi sektor perbankan. Beberapa bank telah mengeluarkan laporan keuangan kuartal pertamanya.
Sebagian bank tidak membukukan kinerja keuangan yang memuaskan.. (Kompas)
Corporate
1. Pembentukan Induk Dorong BUMN Jadi Agen Pembangunan
Badan usaha milik negara dinilai berjalan sendiri-sendiri dalam mengembangkan sayap bisnis sehingga kurang efisien.
Pemerintah berupaya menyinergikan BUMN dengan menggabungkan perusahaan sejenis dan bergerak di bidang usaha sama
ke dalam sebuah induk perusahaan (holding). (Kompas)
2. DPR Usulkan Moratorium Anak Usaha BUMN, Ekspansi Terganjal
Permintaan DPR agar BUMN tidak mendirikan anak usaha baru sebelum diterbitkannya UU BUMN yang baru tahun ini diyakini
akan mengganggu rencana ekspansi sejumlah perusahaan BUMN seperti Semen Baturaja Tbk, PP Properti Tbk. (Bisnis
Indonesia)
3. Ciputra World 2 Rampung Tahun Ini
Ciputra Property Tbk menargetkan proyek Ciputra World 2 Jakarta dengan nilai investasi sekitar Rp3 triliun dapat
dirampungkan akhir tahunini. Perseroan optimistis dapat terserap pasar dengan cepat. (Bisnis Indonesia)
4. Kinerja ASII Mulai Bangkit
Kinerja Astra Internasional Tbk mulai bangkit pada awal tahun ini dengan menipisnya penurunan pendapatan dan laba bersih
secara kuartalan sejak tahun lalu. Meski pendapatan turun 7,3% menjadi Rp41,88 triliun pada kuartal I/2016, tren pendapatan
ASII sejak tahun lalu tumbuh 8,8%. (Bisnis Indonesia)
5. SMBR Incar Penjualan 45%
Semen Baturaja Tbk mengincar penjualan semen sebesar 45% pada semester I/2016 dari target penjualan 1,75 juta ton tahun
ini sehingga perseroan optimistis mencapai target penjualan tahun ini naik 16% menjadi Rp1,69 triliun. (Bisnis Indonesia)
6. DPUM Bidik Pendapatan Rp1 Triliun
Dua Putra Utama Makmur Tbk menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp1 triliun tahun ini tumbuh 36,5% dari tahun lalu
yang akan ditopang oleh peningkatan kapasitas produksi. (Bisnis Indonesia)
7. Emiten Ekspansif, Kinerja Membaik
Kalangan emiten yang tercatat di BEI lebih ekspansif tahun ini dengan menganggarkan capex lebih besar dari tahun lalu
sehingga kinerja keuangan emiten diyakini bakal membaik tahun ini. (Investor Daily)
8. Sritex Incar Produsen Garmen di Jerman
Sri Rejeki Isman Tbk (TRIL) akan mengakuisisi perusahaan seragam asal Jerman pada tahun depan sebagai perpanjangan
tangan perseroan untuk pasar Eropa. (Investor Daily)
9. Bakrie Brothers Tawarkan 17,45% Saham ke Kreditor
Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan merestrukturisasi utang senilai Rp990,69 miliar dengan cara menerbitkan obligasi wajib
konversi dan siap menawarkan 17,45% saham kepada lima kreditornya. (Investor Daily)
Download