BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian negara yaitu sebagai lembaga perantara keuangan. Secara garis besar perbankan didirikan dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi keuangan dengan menggunakan layanan-layanan banking yang telah disediakan oleh perbankan itu sendiri. Di era globalisasi ini persaingan antar perbankan di Indonesia menjadi salah satu faktor yang patut dipertimbangkan karena dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Untuk mencapai tujuan yang khendak dicapai, suatu hal yang tidak mungkin bila suatu perusahaan khususnya perbankan dapat berkembang tanpa di sertai pengaturan serta pengawasan penggunaan kas. Oleh karena itu diperlukan pengendalian internal tehadap kas secara efektif untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pengendalian internal sebagai suatu proses yang dijalankan manajemen yang didesain untuk memberikan kenyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dari keandalan laporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. Jika pengendalian intern suatu perusahaan lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar (Sukrisno, 2004). 1 2 Pentingnya pengendalian internal khususnya pada kas, karena kas merupakan aktiva/asset perusahaan yang paling liquid (Slamet, 2009). Pengendalian intern kas merupakan alat bantu yang diharapkan dapat membantu pihak manajemen dalam menjaga keamanan kas milik perusahaan, menguji ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi dan ketaatan atas kebijakan yang telah ditetapkan (Mulyadi, 2006:208). Kas memiliki karakteristik yang tidak dimiliki aktiva lancar lainya, yaitu kas tidak mudah didefinisikan pemiliknya, dapat diuangkan segera, mudah dibawa-bawa serta mudah untuk ditransfer dalam kurun waktu yang relatif cepat. Sehingga kas merupakan aktiva yang paling mudah disalahgunakan (Niswonger, 2005). Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap dan menjadi salah satu pusat perhatian dan pengawasan dalam menunjang kegiatan menjalankan aktivitas operasi sehari-hari. Sebagai aktiva lancar dan erat hubungannya dengan siklus transaksi maka pengelolaan kas cenderung mudah mengandung kesalahan, baik itu kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Berdasarkan fenomena yang terjadi sejumlah karyawan di PT. Bank Negara Indonesia (BNI) di mutasi ke beberapa kantor lainnya, mutasi tersebut dilakukan karena ditemukan penggelapan uang kas yang dilakukan pimpinan BNI sebesar Rp 3.075.974.000 (Rp 3 miliar). Penggelapan uang kas tersebut diketahui setelah kantor BNI melakukan audit keuangan secara rutin. Hasilnya ada kejanggalan antara laporan dengan kondisi keuangan yang ada. Kejanggalan 3 keuangan itu disebabkan karena uang yang digelapkan oleh pimpinan BNI (www.kompas.com, Taufiqurrahman, 2013). Berdasarkan atas apa yang disampaikan Taufiqurrahman, maka cara yang paling efektif digunakan untuk mengatasi penggelapan uang kas salah satu bank milik negara perlu adanya pengendalian internal terhadap kas. Dengan adanya pengendalian internal akan dihasilkan informasi yang akurat dan mampu mendorong efisiensi dan efektifitas usaha selain sebagai alat pengendalian manajemen terhadap ketaatan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh bank. Fungsi pengendalian internal merupakan salah satu faktor yang cukup berperan dalam perusahaan, kaitannya dengan keberadaan auditor internal pada bank yang bertanggung jawab langsung pada pimpinan bank tersebut. Agar pengendalian internal kas dapat berjalan secara efektif, maka diperlukan auditor internal dalam suatu perusahaan. Audit internal bertugas untuk membantu permasalahan pengendalian internal kas. Audit internal ini merupakan suatu penilaian yang sifatnya independen dan objektif yang berada dalam suatu organisasi untuk memeriksa pembukuan, keuangan dan operasional lainnya sebagai pemberi jasa kepada manajemen (Hiro, 2001). Agar pelaksanaan audit internal efektif maka pemeriksa harus bersikap independen dan memiliki kemampuan profesional dalam melaksanakan kegiatan. Dengan adanya auditor internal yang memadai diharapkan dapat mendukung pengendalian internal kas secara efektif. Berdasarkan penelitian sebelumnya Ni Putu (2008) menyatakan hasil penelitian memperlihatkan baik secara simultan maupun parsial variabel 4 independensi, keahlian dan pengalaman mempengaruhi efektivitas penerapan struktur pengendalian intern berpengaruh secara signifikan. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Aristanti (2010) yang menyatakan fungsi dan peran audit internal dalam perusahaan sangat penting dan semakin dibutuhkan, sejalan dengan semakin kompleksnya tingkat aktivitas perusahaan. Kemampuan untuk melakukan pengawasan oleh audit internal merupakan salah satu cara untuk mengontrol pengeluaran biaya dan dapat membatasi kerugian yang mungkin terjadi kesalahan. Dengan adanya permasalahan yang disebutkan diatas maka keberadaan audit internal dapat menjadi suatu nilai tambah bagi operasi perusahaan, agar operasi perusahaan tersebut dapat berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Audit Internal Terhadap Efektifitas Pengendalian Internal Kas”. (Studi Survey pada Bank BUMN di Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasikan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah pelaksanaan audit internal pada Bank BUMN di Bandung sudah memadai ? 2. Apakah pelaksanaan pengendalian internal kas pada Bank BUMN di Bandung sudah efektif ? 5 3. Apakah audit internal berpengaruh terhadap efektifitas pengendalian internal kas di Bank di Bandung ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pelaksanaan audit internal kas pada Bank BUMN di Bandung sudah memadai 2. Mengetahui pelaksanaan pengendalian internal kas pada Bank BUMN di Bandung sudah efektif 3. Mengetahui kuat atau tidaknya pengaruh Audit internal terhadap efektifitas pengendalian internal kas pada Bank BUMN di Bandung 1.4 Kegunaan Penelitan Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis mengharapkan bahwa hasilnya akan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut: 1. Penulis Memberi tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh auditor internal terhadap efektifitas pengendalian internal kas 2. Perusahaan Memberikan masukan dan perubahan kepada perusahaan mengenai audit internal dan efektifitas pengendalian internal kas 6 3. Pihak lain Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi untuk penelitian selanjutnya 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Bank Usaha Milik Negara (BUMN) di Bandung. Sedangkan waktu yang digunakan untuk menggunakan penelitian ini dimulai pada bulan November sampai dengan selesai.