Surat 3 Yohanes (Bagian 73) Sunday, April 9, 2017 3 Yoh. 1:11 1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah. - - - - - ▫ ▫ ▫ Perhatikan kembali 3 perkara di atas, yaitu: dilahirkan Allah di dalam Kristus Yesus, melihat penampilan Allah di dalam Kristus Yesus, dan mengikuti gerak Allah di dalam Kristus Yesus. Ketiga perkara itu, harus menjadi bagian hidup kita. Hari ini Tuhan lewat, untuk melihat dan memeriksa keadaan kita. Segala ketelanjangan (nikah, ibadah, imamat, penyembahan, pekerjaan, kehidupan) yang ada pada kita, semuanya Tuhan lihat! Saat Tuhan melihat ketelanjangan kita, DIA menghamparkan ‘pakaian-Nya’. Sebelum Yesus mati di atas kayu salib (Luk. 23:34), DIA berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Berarti ada dosa, telanjang (sama dengan perkataan Allah di Eden -- Kej.3:11), ada ketelanjangan yang dilihat oleh Yesus. Kemudian ‘pakaian’ Yesus diambil. Begitu Yesus melihat ketelanjangan, pakaian itu ‘diberikan’ (diambil) kepada mereka. Itulah sebabnya Yesus harus mati, Yesus menanggung ketelanjangan kita. Kain-Nya dihamparkan bagi kita. PakaianNya dibagikan kepada kita bangsa kafir, yang telah menyalibkan DIA, itulah kita semua yang telah menyalibkan DIA. Dengan kematian-Nya, kita dibungkus dengan Kain Yesus. Begitu kita disalut dengan kain-Nya, Yesus berkata: ‘engkau Aku punya’. Ini suatu peningkatan yang harus dialami. Tuhan tidak hanya berkata ‘Engkau harus hidup’, tetapi lebih daripada itu, DIA ingin memiliki kehidupan kita, bahkan memiliki dalam keadaan yang sempurna. Kurban Kristus tidak hanya membersihkan kita dari perbuatan dosa, tetapi juga melahirkan kita menjadi ciptaan baru yang dilengkapi dengan pakaian Kristus. Pakaian ini bukan hanya untuk menutupi ketelanjangan, tetapi dengan pakaian ini kita bisa mengikut jejak Kristus (Kis. 12:8). Dalam Wah. 1:5-6 disebutkan bahwa Kasih Allah (Kurban Kristus) tidak hanya melepaskan kita dari dosa, tetapi di dalam Kurban-Nya, DIA telah menyediakan pakaian bagi kita, itulah pakaian imamat dan pakaian kemuliaan. Perhatikan pakaian yang telah kita terima, sebab dengan pakaian inilah kita bisa mengikut atau berjalan bersama dengan DIA. Kepada jemaat di Sardis, Firman Allah mengatakan Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. (Wah. 3:4) Hal menerima Yesus ▪ Yesus yang menjadi utama, sebab dari DIA-lah kita mendapatkan jubah dan kepada DIA-lah kita harus menbasuh. Bagaimana kita menerima Yesus, itulah yang terutama. Jika Yesus yang menjadi utama, maka persembahan kita akan menjadi persembahan yang berkenan. Pakaian erat hubungannya dengan pelayanan dan penyembahan. 1 ▫ Jubah merupakan pemberian (harta) yang diberikan Yesus dari atas kayu salib. Jadi, jubah ini senilai dengan kurban Kristus. Itulah ‘pakaian imamat’, sesuatu yang bisa kita persembahkan kepada Allah dan menjadi suatu persembahan yang berkenan bagi DIA. Setiap orang yang dilahirkan oleh Kristus, dia bisa melihat ‘pakaian’ yang dikaruniakan, sebab dengan pakaian inilah kita bisa mengikuti gerak Yesus. Itu sebabnya perhatikan, dengan apa dan kepada siapa kita harus membasuh jubah. Tidak lain adalah kepada Yesus, sebab hanya Darah Yesus yang mampu menyucikan. Page ▫ ▪ Dalam hal ‘membasuh jubah’, yang terpenting adalah kepada siapa kita membasuh. Demikian juga dalam penyembahan, yang terutama adalah kepada siapa kita menyembah. Itu sebabnya, yang meanjadi hal utama adalah bagaimana kita ‘menerima Yesus’ di dalam kehidupan kita. Apa artinya menyembah, jika kita tidak menerima DIA secara jujur untuk mengerjakan pekerjaan keselamatan dalam kehidupan kita. Menerima Yesus dan Pembasuhan ▫ Ingat: keselamatan bukan mimpi, tetapi dilahirkan secara nyata. Apa kenyataannya? Kita tidak suka kembali kepada dosa, tetapi mau setia dalam pengikutan kepada Tuhan inilah ‘membasuh jubah’ (seperti orang buta yang tidak mau kembali menjadi buta). ▫ Jangan berbuat sesuatu yang tidak tepat dalam segala perkara, sebab Allah bersama dengan kita. Tuhan menghendaki supaya setiap orang yang masuk dalam kegiatan ladang-Nya adalah orang yang terlebih dahulu menerima Yesus. ▫ Perhatikan kisah orang buta dan kolam Siloam. Sebelum orang buta ini bekerja mengabarkan berita Yesus kepada tetangga-tetangganya dan orang Farisi, terlebih dahulu ia menerima Yesus dan membasuh dirinya. ▫ Tuhan tidak menuntut banyak, hanya bagaimana kita menerima Yesus. Jika kita sudah menerima Yesus, maka DIA ijinkan kita untuk melakukan penyembahan (membasuh), dan apa yang kita lakukan akan menjadi berkat, sama seperti yang dikerjakan oleh orang buta yang sudah celik. ▫ Kita sudah banyak menerima Firman dan sudah memiliki ‘Kesaksian Yesus’. Di luar sana masih banyak orang yang menantikan berkat, dengan suatu pertanyaan: ‘bagaimana kamu bisa melek’? Sampaikan kabar tentang Yesus yang sudah mengerjakan hidup kita. ▪ Perkataan: ‘bagaimana kamu bisa melek’? merupakan pertanyaan tetangga-tetangga dari orang buta yang sudah celik, sebab mereka melihat suatu keubahan. Dari memiliki pakaian lama (buta / meminta) sudah diubah menjadi baru (melihat / menyembah). Sampaikan bahwa: "Orang yang disebut ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Saat orang buta yang sudah celik itu ditanya: ‘dimanakah DIA’? dia menjawab: ‘aku tidak tahu’. Memang pengenalan kita kepada Tuhan masih belum sempurna, tetapi yang jelas bahwa kita sudah mengalami pekerjaan Yesus di dalam DIA (ada penyembahan). Berita ini dibutuhkan oleh tetanggatetangga (orang banyak). Jika Tuhan ijinkan kita untuk membawa berita Firman kepada tetangga-tetangga tentang bagaimana DIA mengerjakan kehidupan kita, sampaikan tentang Yesus yang sudah mengerjakan kehidupan kita. “satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat”. Sampaikan berita itu kepada mereka. Jika mereka bertanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?". Suara itu merupakan suara yang meneriakkan ‘minta tolong’, mereka juga butuh pertolongan Tuhan. Dalam penglihatan, rasul Paulus pernah mendengar suara ini: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" (Baca Kis. 16:9-10). Kita sudah ditolong oleh Tuhan, Yesus sudah menyatakan diri kepada kita, bahkan sudah mengerjakan keubahan-keubahan dalam hidup kita. Tetangga-tetangga (orang banyak) butuh berita ini, sampaikan berita tentang Yesus, supaya mereka juga bisa menerima Yesus dan menerima keubahan untuk kemudian menyembah. Jika kita diijinkan untuk menyampaikan berita tentang Yesus, itu karena kita sudah ‘menerima’ Yesus dan kita sudah ‘membasuh’ kehidupan kita (punya pakaian Yesus) terlebih dahulu, sepeti yang Yesus katakan “basuhlah dirimu”. Mereka juga butuh Yesus, supaya mereka juga bisa ‘menerima Yesus’ dan ‘membasuh’ jubahnya, jadi sampaikan berita tentang Yesus yang sudah memelekkan mata kita, yang sudah membasuh kehidupan kita, dengan Air dan Firman. Page ▪ 2 Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu.” Yoh. 9:13-14 9:13 Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. 9:14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat. - Hari Sabat Sabat berbicara tentang Roh Kudus. Yesus bekerja pada hari Sabat, orang buta yang dicelikkan bekerja sejak Sabat itu pula, gereja Tuhan bekerja mulai di mana Roh Kudus dicurahkan: kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis.1:8) - - Setiap bumi yang kita injak adalah ujung bumi. Injil mencapai ujung bumi sudah menjadi kenyataan, dan kita harus berada di titik di mana Injil sudah diberitakan, artinya: kita harus menginjakkan kaki kita pada titik di mana keselamatan dijamin oleh Yesus Krsitus. Di mana pun kita berada, tempat itu harus merupakan titik-titik di mana keselamatan dijamin oleh Yesus Kristus. Setiap perjalanan hidup kita, harus berada pada tapak-tapak pengabaran Injil yang menjamin keselamatan kita. Melihat penampilan Yesus (dalam penyembahan / pelayanan, kita bisa melihat penampilan Yesus) 9:17 Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi." - - Pada ayat ini, kita bisa melihat bahwa Firman Allah tidak hanya menampilkan pribadi Yesus, tetapi juga menampilkan sifat – tabiat dari Tuhan Yesus Kristus. Di dalam penyembahan, kita harus tahu siapa yang kita sembah. Allah yang kita sembah harus merupakan Allah yang nyata dan benar. Sekarang perhatikan tentang YESUS. YESUS – KESELAMATAN ▫ Saat DIA lahir, nama-Nya disebut Yesus (nyata) yang akan ‘menyelamatkan’ (nyata) umat-Nya dari dosa (Mat. 1:21). Hal tentang Yesus bukan mimpi, tetapi mimpi yang menjadi wujud kenyataan dalam kelahiran-Nya. ▫ Jadi, hal keselamatan (Yesus) jangan sekedar dijadikan angan-angan atau mimpi, sebab kesempatan untuk mendapatkan keselamatan benar-benar bisa terwujud secara nyata, dengan satu cara, yaitu: menerima Yesus, beriman kepada Yesus. Yesus itu NYATA, berarti Keselamatan juga NYATA (bukan angan-angan atau impian). Demikian juga kekudusan, kesempurnaan, itu nyata. Yesus – MANUSIA Rom. 1:3 1:3 tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, 1:3 Yakuwi bab Gusti Yésus Kristus, Putrané Allah. Manut tata kamanungsané Gusti Yésus turuné Sang Prabu Dawud; - Menurut daging (kamanungsan) Yesus diperanakkan. DIA benar-benar ‘manusia’. Yesus benarbenar lahir dan menjadi manusia. Jadi, Yesus itu benar-benar manusia. Setelah DIA lahir, ada suatu perkembangan di mana DIA ‘melayani’. DIA adalah pribadi yang melayani. Yesus – HAMBA Luk. 3:23 3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun …………. Terlalu banyak bukti yang bisa kita tampilkan bahwa DIA sudah melayani kita. ▫ Saat kita tidur, DIA jaga kita. Sebagai hamba, DIA telah melayani kita (adakah ucapan terima kasih saat kita bangun tidur?). Saat kita dalam perjalanan, DIA menyertai kita. Saat kita dalam kesulitan dan berbeban, DIA tidak hanya meringankan, tetapi menanggung segala penderitaan beban kita, dll. 3 Yesus memulai pekerjaan-Nya. Jadi, Yesus datang ke dunia untuk menjadi manusia, DIA tidak hanya datang untuk ‘menyelamatkan’, tetapi juga untuk ‘melayani’. DIA menjadi manusia untuk menjadi jaminan dan mengerjakan keselamatan, DIA juga melayani. Page - Penyembahan ▫ Dari kelahiran-Nya sampai dengan DIA melayani sebagai ‘hamba’, Yesus masih ditampikan dalam ‘kemanusiaan’. DIA adalah ‘manusia dan hamba’ inilah sifat dan tabiat. Jadi, dalam pengikutan kita kepada Yesus harus jelas. Penyembahan bukan hanya sekedar berlutut, tetapi merupakan suatu penyerahan hidup kepada Tuhan, itulah sikap hidup dalam penyembahan! ▫ Seluruh kehidupan ini harus berada dalam penyembahan. Sebab penyembahan adalah bagaimana kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, supaya apapun yang terjadi, kita tetap berada dalam tangan Tuhan. ▫ Apapun yang terjadi, jangan berada pada tangan lain, sebab kita menyembah Yesus. Jika kita hidup semacam ini, kita akan beruntung. Yesus sudah menyediakan diri sebagai ‘hamba’, bukan hanya menyelamatkan atau mengangkat kita, tetapi DIA juga menyediakan diri sebagai ‘hamba’ untuk membawa kita ke mana saja. ▫ Ke mana pun kita pergi, kita harus berada di tangan DIA. DIA akan membawa dan menjaga kita, sebab di mana pun kita berada, DIA adalah hamba yang setia. DIA datang ke dunia bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Fil. 2:5-6 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, - Perhatikan: taruhlah pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus. Pekerjaan ini harus dikerjakan ‘bersama’. Jika ada satu orang saja yang tidak mau menaruh pikiran dan perasaan pada Firman, orang ini akan menjadi trouble maker. Termasuk dalam hidup nikah. 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. - - - Pada ayat ini kita temukan 2 sifat Yesus: DIA sebagai ‘manusia dan hamba’. DIA datang dengan mengosongkan diri sebagai manusia, dan mengambil rupa seorang hamba. Jadi, proses kelahiran terjadi karena terlebih dahulu terjadi proses: pengosongan diri. Jika tidak terjadi pengosongan diri, sulit untuk melayani sesama. Jika ‘ke-akuan’ (daging) dipertahankan, sangat sulit untuk menjadi sama dengan orang yang menderita dan merasakan perasaan orang yang kita layani. Sebagai hamba (gembala), saya sangat banyak kekurangan. Seringkali saya tidak mampu merasakan perasaan domba-domba, tetapi DIA sebagai hamba, DIA tahu bahkan apa arti sebuah percobaan. DIA menjadi sama dengan manusia, itu sebabnya DIA harus mengosongkan diri. ‘Pengosongan Diri’ ini untuk bisa lahir sebagai manusia, sama seperti kita. Untuk menjadi HAMBA, bukan menjadi TUAN (Jabatan Tuan, nanti saat DIA datang kali kedua). ▫ ▫ Sampai pada ayat ini, kita masih bisa melihat TABIAT YESUS, sebagai: manusia dan hamba. Jadi, DIA lahir menjadi ‘manusia’ untuk ‘menyelamatkan’ dan menyediakan diri sebagai ‘hamba’ yang ‘melayani’ sampai mati. Pelayanan sampai mati taat – setia, bahkan sampai mati di atas kayu salib. Di sini kita lihat, dari kelahiran sampai kematian, sifat sebagai ‘manusia dan hamba’ ada pada Yesus. Untuk apa sifat-sifat ini? Untuk ‘PROSES’ KELAHIRAN GEREJA. Jadi, kita tidak boleh atau tidak bisa lahir begitu saja. Kita harus dilahirkan melalui ‘suatu proses’ pelayanan Yesus. Dalam keadaan sebagai manusia dan hamba, DIA menyelamatkan dan melayani kita inilah Proses Kelahiran. Kita harus mengikuti DIA dalam keadaan-Nya sebagai MANUSIA. Apa wujud pengikutan kita? MENERIMA. Menerima DIA sebagai ‘penyelamat’ dan menerima pelayanan-Nya. Page - 4 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. ▫ ▫ Sekarang kita periksa diri kita masing-masing. Apakah benar kita sudah menerima keselamatan dan menerima pelayanan dari Yesus? Atau jangan-jangan, kita hanya mau menerima ‘keselamatan’ tetapi tidak menerima ‘pelayanan-Nya’? Atau jangan-jangan kedua-duanya belum kita terima? Kapan kita dikatakan tidak menerima ‘keselamatan’ dan ‘pelayanan-Nya’? Saat kita berjalan di luar Firman dan memakai kebenaran diri sendiri. Memakai kebenaran diri sendiri, pasti tidak selamat dan berarti menolak pertolongan – pelayanan Tuhan melalui Firman-Nya. 1. MENERIMA ▫ Menerima adalah proses kelahiran. Jadi, jika Allah sudah menjadi Manusia, hal ini ditujukan supaya manusia ‘menerima DIA’ sebagai Juruselamat yang melepaskan umat-Nya dari segala dosa. Jadi, proses kelahiran Pertama adalah ‘menerima Yesus’. Untuk menerima Yesus, kita harus ‘mengosongkan diri’. ▫ Mengapa? Sebab saat Yesus lahir ke dunia, DIA juga ‘mengosongkan diri’. Cara ini juga berlaku bagi manusia. Jika kita mau dilahirkan kembali dengan jalan MENERIMA YESUS, maka kita juga harus mengosongkan diri. ▫ Seringkali, kita tidak bisa ‘menerima Yesus’ karena kita tidak mengosongkan diri. Masih ada sesuatu yang dipertahankan, seperti Firaun yang mempertahankan tahtanya. Yesus bukan Firaun, Yesus tidak mempertahankan ke-Allahan-Nya, tetapi DIA telah mengosongkan diri. ▫ Terlebih dahulu kita harus menerima DIA sebagai Juru Selamat, dengan cara mengosongkan diri. Jika seseorang tidak bisa menerima Yesus, hal itu disebabkan oleh: a) Manusia itu sendiri tidak mau mengosongkan diri b) Kesalahan kita sebagai hamba Tuhan, karena salah dalam pemberitaan Firman ▪ Banyak hamba Tuhan yang butuh dan cari orang kaya untuk menopang pelayanannya dan mengharapkan mereka mau berkurban. Orang kaya, belum tentu bisa diharapkan untuk mau berkurban, jika hatinya dikuasai oleh roh kikir. Jika hamba Tuhan hanya cari orang-orang kaya, ini gereja atau perusahaan? Gereja bukan perusahaan, tetapi pintu gerbang Kerajaan Surga. Untuk bisa masuk pada PINTU SEMPIT, yang dibutuhkan adalah orang yang mau MENGOSONGKAN DIRI. Seperti Yesus yang juga telah melewati Pintu Sempit, dengan cara ‘mengosongkan diri’. Page ▪ 5 Salah dalam pemberitaan ▫ Seringkali kita hamba Tuhan melakukan kesalahan dalam pemberitaan, bahkan bisa dikatakan ‘menipu’ sidang jemaat Allah. Kita suruh orang datang ke gereja dengan tujuan supaya sembuh, supaya diberkati, supaya usahanya maju, supaya pandai, dan lain-lain. ▫ Ini pemberitaan yang salah dan menipu. Jika pemberitaan Firman Allah hanya semacam ini, berarti orang yang sehat, orang yang kaya, orang yang sudah maju usahanya, orang yang sudah pintar, tidak perlu datang kepada Tuhan. ▫ Pemberitaan Firman Allah semacam ini sangat salah! Mengapa? Sebab tidak membawa umat manusia masuk dalam ‘Proses Kelahiran Baru’, yaitu: menerima Yesus. Jika manusia hanya sehat, pandai, kaya, diberkati, bahkan tulus sekalipun, tetapi jika tanpa Yesus, belum ada jaminan keselamatan. ▫ Di dunia ini ada banyak orang kaya, pandai, tulus – baik hati, tetapi jika tanpa ‘menerima Yesus’, bagi mereka tidak ada jaminan keselamatan. Jadi, apapun dan di mana pun kita berada, baik di timur – barat, utara – selatan, kaya – miskin, pandai – bodoh, tua – muda, sakit – sehat, kita perlu menerima Yesus sebagai jaminan keselamatan. ▫ Orang yang benar-benar menerima Yesus, akan menjadi anak Tuhan yang kuat. Inilah Proses Kelahiran Baru MENERIMA YESUS. ▪ ▪ Jika hamba Tuhan hanya membakar emosi jemaat untuk berkurban, kita sudah menipu jemaat. Jemaat terlebih dahulu harus ‘menerima Yesus’. Jika jemaat sudah menerima Yesus, maka IMAN akan digerakkan oleh Kasih. Dan hal ini merupakan suatu kekuatan yang tidak terbendung. Jemaat dengan sendirinya akan bergerak dan bekerja, tanpa dipaksa. Contohnya: Makedonia dan Akhaya! Sebaliknya, jika seseorang diam saja dan pura-pura tidak tahu, ini yang celaka!!!! Inilah Proses Kelahiran Baru Yesus menjadi MANUSIA lewat proses ‘kelahiran’, DIA menjadi ‘Juru Selamat’ dan HAMBA yang melayani kita untuk suatu ‘proses kelahiran gereja’ dengan cara: MENERIMA YESUS sebagai Juru Selamat yang menganpuni segala dosa. 2. BERTOBAT - Bertobat juga harus dengan dasar IMAN. Bertobat dengan terlebih dahulu menerima Yesus, merupakan pertobatan yang berbeda dengan apa yang dilakukan orang dunia. Dunia juga mengenal bertobat, tetapi tidak dikerjakan dengan IMAN. - Pertobatan semacam itu sia-sia, mengapa? Sebab segala sesuatu jika dikerjakan tanpa IMAN, itu dosa. Setiap manusia harus bertobat, tetapi bertobat karena terlebih dahulu menerima Yesus, sehingga kita tidak saja dibebaskan dari dosa, tetapi setelah dosa dilepaskan, kita tidak kembali kepada dosa. Sama seperti orang buta yang dicelikkan, tidak mau kembali kepada kegelapan (kebutaan). Sekali dia melihat, dia tetap melihat dan kembali kepada Yesus Mengikut Yesus. ▫ Yesus menjadi hamba sampai mati, menjadi Kurban Penebus Dosa supaya kita bisa bertobat. Jika tidak ada Kurban Yesus, kita tidak bisa bertobat. Tanpa Kurban Kristus, tidak ada pembasuhan. ▫ Jika tidak ada ‘pembasuhan’, maka mustahil kita bisa punya hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang di dalam kota. Jika tidak ada Kurban Kristus, kita tetap najis seperti anjing dan pesundal-pesundal, tetap menjadi tukang sihir, pembunuh, penyembah berhala, dan pribadi yang mencintai dusta. Ibr. 10:4-5 10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. 10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiKU-- - - Dahulu pada zaman Israel, kurban penghapus dosa dikerjakan dengan darah lembu jantan atau darah domba jantan. Tetapi pada zaman Perjanjian Baru, DIA telah menyediakan TUBUH. DIA menjadi ‘manusia’, menjadi ‘hamba’, yang melayani dengan Taat. Untuk apa? Untuk menjadi Kurban. Tubuh ini untuk menjadi kurban. Kurban apa? …. Baca ayat 6 10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. 10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." (baca juga B.I.S) 6 - Yesus menerima tubuh hanya dengan satu tujuan, yaitu: untuk menjadi Kurban bagi tubuh – tubuh manusia yang berdosa. Jadi, jika kita diijinkan untuk menerima dan memakai ‘tubuh’ ini, tetapi tidak menerima Yesus sebagai kurban bakaran dan kurban penghapus dosa, berarti kita belum memakai tubuh ini dengan sebaik-baiknya. Jika manusia baru pintar, sehat, kaya, baik, tetapi tidak bertobat atau menerima Yesus, dia belum mempergunakan hidup dalam tubuh secara maksimal. Maksimalnya hidup kita dalam tubuh ini, jika kita bertobat dan menerima Yesus dan pelayanan-Nya. Page - Kembali ke: Roma Roma 1:4 1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. 1:4 tetapi secara ilahi Ia ternyata adalah Anak Allah. Itu terbukti dengan kuasa yang luar biasa melalui kebangkitan-Nya dari kematian. (B.I.S) - - ▫ ▫ Perhatikan: Secara daging (manusia) Yesus adalah manusia, DIA dilahirkan dan bertumbuh menjadi hamba. Tetapi secara ilahi (Roh Kekudusan) Yesus adalah Anak Allah, hal ini terbukti dengan dibangkitkannya Yesus dari antara orang mati oleh kuasa yang luar biasa. Dengan bangkitnya Yesus dari antara orang mati, hal ini membuktikan bahwa DIA bukan manusia biasa, tetapi DIA adalah ‘manusia ilahi’. Jadi, Yesus bukan hanya MANUSIA, tetapi juga ILAHI. DIA tidak kembali kepada debu tanah, sebab DIA bangkit dari antara orang mati dan naik ke Surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Naiknya Yesus ke Surga membuktikan bahwa DIA adalah Anak Allah. Di sini kita bisa mengetahui bahwa YESUS yang kita ikuti adalah Allah yang layak disembah. Bukan yesus-yesus yang lain. Kedua kenyataan ini harus kita terima: DIA sebagai pribadi MANUSIA dan sebagai pribadi ILAHI. Kenyataan kita menerima Yesus sebagai Manusia harus nyata, yaitu dengan cara menerima DIA sebagai Juru Selamat, dan menerima pelayanan-Nya. Mar. 10:45 10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." - - - Perhatikan: Anak Manusia datang untuk: a. Menjadi PENYELAMAT, untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang b. Menjadi HAMBA, untuk melayani manusia Perhatikan ayat 46-52, di sana ada Bartimeus, seorang pengemis buta yang duduk di tepi jalan kota Yerikho. Bartimeus menerima Yesus sebagai manusia. Secara pribadi, Bartimeus mengundang pribadi Yesus ke dalam hidupnya dengan berkata: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Mar.10:47) Bartimeus tidak hanya menerima Yesus secara pribadi, tetapi dia juga menerima pelayanan Yesus, sehingga ia terbebas dari buta yang selama ini mengikat dan sudah membuatnya sengsara. 10:52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. - ▫ ▫ Bartimues tidak hanya menerima Yesus yang sudah menyelamatkan dan melayani dia, tetapi dia mengikuti perjalanan Yesus, bahkan dalam Injil Lukas 18 dikatakan bahwa Bartimeus mengikut Yesus sambil memuliakan Allah. Arti ‘Mengikut Perjalanan Yesus’ = Perjalanan Yesus menuju kepada Kematian – Kebangkitan – Kenaikkan dan Kedatangan. Bartimues tidak hanya menerima Yesus dalam keadaan Manusia, tetapi juga dalam keadaan Ilahi. Langkah ini harus kita ikuti! Menerima DIA sebagai Manusia dan Ilahi. 7 - Dari perkataan Yesus di atas, kita bisa lihat bahwa Bartimeus telah menerima Yesus, dan keselamatan itu sudah ada pada Bartimues. Bartimeus tidak hanya selamat, tetapi juga menerima pelayanan Yesus, hal ini terbukti dengan dia melihat. Tetapi, setelah Bertimeus menerima Yesus sebagai Manusia yang sudah menyelamatkan dan melayani dia, Bartimeus tidak berhenti, dia terus mengikuti perjalanan Yesus. Mengapa Bartimues mengikuti perjalanan Yesus? Sebab dia percaya bahwa Yesus adalah MESIAS. Saat dia berteriak: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Bartimeus sudah memposisikan Yesus sebagai Mesias. Anak Daud = Mesias, sebab Mesias berasal dari keturunan Daud (Mat. 22:41-42). Page -