Surat 3 Yohanes - RADIO GPT OMER

advertisement
Surat 3 Yohanes
(Bagian 73)
Sunday, April 9, 2017
3 Yoh. 1:11
1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah,
tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.
-
-
-
-
-
▫
▫
▫
Perhatikan kembali 3 perkara di atas, yaitu: dilahirkan Allah di dalam Kristus Yesus, melihat
penampilan Allah di dalam Kristus Yesus, dan mengikuti gerak Allah di dalam Kristus Yesus. Ketiga
perkara itu, harus menjadi bagian hidup kita.
Hari ini Tuhan lewat, untuk melihat dan memeriksa keadaan kita. Segala ketelanjangan (nikah, ibadah,
imamat, penyembahan, pekerjaan, kehidupan) yang ada pada kita, semuanya Tuhan lihat! Saat Tuhan
melihat ketelanjangan kita, DIA menghamparkan ‘pakaian-Nya’.
Sebelum Yesus mati di atas kayu salib (Luk. 23:34), DIA berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab
mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Berarti ada dosa, telanjang (sama dengan perkataan Allah di
Eden -- Kej.3:11), ada ketelanjangan yang dilihat oleh Yesus. Kemudian ‘pakaian’ Yesus diambil.
Begitu Yesus melihat ketelanjangan, pakaian itu ‘diberikan’ (diambil) kepada mereka. Itulah sebabnya
Yesus harus mati, Yesus menanggung ketelanjangan kita. Kain-Nya dihamparkan bagi kita. PakaianNya dibagikan kepada kita bangsa kafir, yang telah menyalibkan DIA, itulah kita semua yang telah
menyalibkan DIA.
Dengan kematian-Nya, kita dibungkus dengan Kain Yesus. Begitu kita disalut dengan kain-Nya,
Yesus berkata: ‘engkau Aku punya’. Ini suatu peningkatan yang harus dialami. Tuhan tidak hanya
berkata ‘Engkau harus hidup’, tetapi lebih daripada itu, DIA ingin memiliki kehidupan kita, bahkan
memiliki dalam keadaan yang sempurna.
Kurban Kristus tidak hanya membersihkan kita dari perbuatan dosa, tetapi juga melahirkan kita
menjadi ciptaan baru yang dilengkapi dengan pakaian Kristus. Pakaian ini bukan hanya untuk
menutupi ketelanjangan, tetapi dengan pakaian ini kita bisa mengikut jejak Kristus (Kis. 12:8).
Dalam Wah. 1:5-6 disebutkan bahwa Kasih Allah (Kurban Kristus) tidak hanya melepaskan kita dari
dosa, tetapi di dalam Kurban-Nya, DIA telah menyediakan pakaian bagi kita, itulah pakaian imamat
dan pakaian kemuliaan.
Perhatikan pakaian yang telah kita terima, sebab dengan pakaian inilah kita bisa mengikut atau
berjalan bersama dengan DIA. Kepada jemaat di Sardis, Firman Allah mengatakan  Tetapi di Sardis
ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian
putih, karena mereka adalah layak untuk itu. (Wah. 3:4)
Hal menerima Yesus
▪ Yesus yang menjadi utama, sebab dari DIA-lah kita mendapatkan jubah dan kepada DIA-lah kita
harus menbasuh. Bagaimana kita menerima Yesus, itulah yang terutama. Jika Yesus yang menjadi
utama, maka persembahan kita akan menjadi persembahan yang berkenan. Pakaian erat
hubungannya dengan pelayanan dan penyembahan.
1
▫
Jubah merupakan pemberian (harta) yang diberikan Yesus dari atas kayu salib. Jadi, jubah ini senilai
dengan kurban Kristus. Itulah ‘pakaian imamat’, sesuatu yang bisa kita persembahkan kepada
Allah dan menjadi suatu persembahan yang berkenan bagi DIA.
Setiap orang yang dilahirkan oleh Kristus, dia bisa melihat ‘pakaian’ yang dikaruniakan, sebab
dengan pakaian inilah kita bisa mengikuti gerak Yesus. Itu sebabnya perhatikan, dengan apa dan
kepada siapa kita harus membasuh jubah. Tidak lain adalah kepada Yesus, sebab hanya Darah
Yesus yang mampu menyucikan.
Page
▫
▪
Dalam hal ‘membasuh jubah’, yang terpenting adalah kepada siapa kita membasuh. Demikian juga
dalam penyembahan, yang terutama adalah kepada siapa kita menyembah. Itu sebabnya, yang
meanjadi hal utama adalah bagaimana kita ‘menerima Yesus’ di dalam kehidupan kita. Apa artinya
menyembah, jika kita tidak menerima DIA secara jujur untuk mengerjakan pekerjaan keselamatan
dalam kehidupan kita.
Menerima Yesus dan Pembasuhan
▫ Ingat: keselamatan bukan mimpi, tetapi dilahirkan secara nyata. Apa kenyataannya? Kita tidak
suka kembali kepada dosa, tetapi mau setia dalam pengikutan kepada Tuhan  inilah ‘membasuh
jubah’ (seperti orang buta yang tidak mau kembali menjadi buta).
▫ Jangan berbuat sesuatu yang tidak tepat dalam segala perkara, sebab Allah bersama dengan kita.
Tuhan menghendaki supaya setiap orang yang masuk dalam kegiatan ladang-Nya adalah orang
yang terlebih dahulu menerima Yesus.
▫ Perhatikan kisah orang buta dan kolam Siloam. Sebelum orang buta ini bekerja mengabarkan berita
Yesus kepada tetangga-tetangganya dan orang Farisi, terlebih dahulu ia menerima Yesus dan
membasuh dirinya.
▫ Tuhan tidak menuntut banyak, hanya bagaimana kita menerima Yesus. Jika kita sudah menerima
Yesus, maka DIA ijinkan kita untuk melakukan penyembahan (membasuh), dan apa yang kita lakukan
akan menjadi berkat, sama seperti yang dikerjakan oleh orang buta yang sudah celik.
▫ Kita sudah banyak menerima Firman dan sudah memiliki ‘Kesaksian Yesus’. Di luar sana masih
banyak orang yang menantikan berkat, dengan suatu pertanyaan: ‘bagaimana kamu bisa melek’?
Sampaikan kabar tentang Yesus yang sudah mengerjakan hidup kita.
▪
Perkataan: ‘bagaimana kamu bisa melek’? merupakan pertanyaan tetangga-tetangga dari orang buta
yang sudah celik, sebab mereka melihat suatu keubahan. Dari memiliki pakaian lama (buta /
meminta) sudah diubah menjadi baru (melihat / menyembah). Sampaikan bahwa: "Orang yang disebut
▪
▪
▪
▪
▪
Saat orang buta yang sudah celik itu ditanya: ‘dimanakah DIA’? dia menjawab: ‘aku tidak tahu’.
Memang pengenalan kita kepada Tuhan masih belum sempurna, tetapi yang jelas bahwa kita sudah
mengalami pekerjaan Yesus di dalam DIA (ada penyembahan). Berita ini dibutuhkan oleh tetanggatetangga (orang banyak).
Jika Tuhan ijinkan kita untuk membawa berita Firman kepada tetangga-tetangga tentang
bagaimana DIA mengerjakan kehidupan kita, sampaikan tentang Yesus yang sudah mengerjakan
kehidupan kita. “satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat”.
Sampaikan berita itu kepada mereka. Jika mereka bertanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?".
Suara itu merupakan suara yang meneriakkan ‘minta tolong’, mereka juga butuh pertolongan
Tuhan.
Dalam penglihatan, rasul Paulus pernah mendengar suara ini: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah
kami!" (Baca Kis. 16:9-10). Kita sudah ditolong oleh Tuhan, Yesus sudah menyatakan diri kepada kita,
bahkan sudah mengerjakan keubahan-keubahan dalam hidup kita.
Tetangga-tetangga (orang banyak) butuh berita ini, sampaikan berita tentang Yesus, supaya mereka
juga bisa menerima Yesus dan menerima keubahan untuk kemudian menyembah.
Jika kita diijinkan untuk menyampaikan berita tentang Yesus, itu karena kita sudah ‘menerima’
Yesus dan kita sudah ‘membasuh’ kehidupan kita (punya pakaian Yesus) terlebih dahulu, sepeti yang
Yesus katakan “basuhlah dirimu”.
Mereka juga butuh Yesus, supaya mereka juga bisa ‘menerima Yesus’ dan ‘membasuh’ jubahnya,
jadi sampaikan berita tentang Yesus yang sudah memelekkan mata kita, yang sudah membasuh
kehidupan kita, dengan Air dan Firman.
Page
▪
2
Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan
basuhlah dirimu.”
Yoh. 9:13-14
9:13 Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. 9:14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah
dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.
-
Hari Sabat  Sabat berbicara tentang Roh Kudus. Yesus bekerja pada hari Sabat, orang buta yang
dicelikkan bekerja sejak Sabat itu pula, gereja Tuhan bekerja mulai di mana Roh Kudus dicurahkan:
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di
seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis.1:8)
-
-
Setiap bumi yang kita injak adalah ujung bumi. Injil mencapai ujung bumi sudah menjadi kenyataan,
dan kita harus berada di titik di mana Injil sudah diberitakan, artinya: kita harus menginjakkan kaki
kita pada titik di mana keselamatan dijamin oleh Yesus Krsitus.
Di mana pun kita berada, tempat itu harus merupakan titik-titik di mana keselamatan dijamin oleh
Yesus Kristus. Setiap perjalanan hidup kita, harus berada pada tapak-tapak pengabaran Injil yang
menjamin keselamatan kita.
Melihat penampilan Yesus (dalam penyembahan / pelayanan, kita bisa melihat penampilan Yesus)
9:17 Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?"
Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi."
-
-
Pada ayat ini, kita bisa melihat bahwa Firman Allah tidak hanya menampilkan pribadi Yesus, tetapi
juga menampilkan sifat – tabiat dari Tuhan Yesus Kristus. Di dalam penyembahan, kita harus tahu
siapa yang kita sembah. Allah yang kita sembah harus merupakan Allah yang nyata dan benar.
Sekarang perhatikan tentang YESUS.
YESUS – KESELAMATAN
▫ Saat DIA lahir, nama-Nya disebut Yesus (nyata)  yang akan ‘menyelamatkan’ (nyata) umat-Nya dari
dosa (Mat. 1:21). Hal tentang Yesus bukan mimpi, tetapi mimpi yang menjadi wujud kenyataan dalam
kelahiran-Nya.
▫ Jadi, hal keselamatan (Yesus) jangan sekedar dijadikan angan-angan atau mimpi, sebab kesempatan
untuk mendapatkan keselamatan benar-benar bisa terwujud secara nyata, dengan satu cara, yaitu:
menerima Yesus, beriman kepada Yesus. Yesus itu NYATA, berarti Keselamatan juga NYATA (bukan
angan-angan atau impian). Demikian juga kekudusan, kesempurnaan, itu nyata.
Yesus – MANUSIA
Rom. 1:3
1:3 tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,
1:3 Yakuwi bab Gusti Yésus Kristus, Putrané Allah. Manut tata kamanungsané Gusti Yésus turuné Sang Prabu Dawud;
-
Menurut daging (kamanungsan)  Yesus diperanakkan. DIA benar-benar ‘manusia’. Yesus benarbenar lahir dan menjadi manusia. Jadi, Yesus itu benar-benar manusia. Setelah DIA lahir, ada suatu
perkembangan di mana DIA ‘melayani’. DIA adalah pribadi yang melayani.
Yesus – HAMBA
Luk. 3:23
3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun ………….
Terlalu banyak bukti yang bisa kita tampilkan bahwa DIA sudah melayani kita.
▫ Saat kita tidur, DIA jaga kita. Sebagai hamba, DIA telah melayani kita (adakah ucapan terima kasih saat
kita bangun tidur?). Saat kita dalam perjalanan, DIA menyertai kita. Saat kita dalam kesulitan dan
berbeban, DIA tidak hanya meringankan, tetapi menanggung segala penderitaan beban kita, dll.
3
Yesus memulai pekerjaan-Nya. Jadi, Yesus datang ke dunia untuk menjadi manusia, DIA tidak hanya
datang untuk ‘menyelamatkan’, tetapi juga untuk ‘melayani’. DIA menjadi manusia untuk menjadi
jaminan dan mengerjakan keselamatan, DIA juga melayani.
Page
-
Penyembahan
▫ Dari kelahiran-Nya sampai dengan DIA melayani sebagai ‘hamba’, Yesus masih ditampikan dalam
‘kemanusiaan’. DIA adalah ‘manusia dan hamba’  inilah sifat dan tabiat. Jadi, dalam pengikutan
kita kepada Yesus harus jelas. Penyembahan bukan hanya sekedar berlutut, tetapi merupakan
suatu penyerahan hidup kepada Tuhan, itulah sikap hidup dalam penyembahan!
▫ Seluruh kehidupan ini harus berada dalam penyembahan. Sebab penyembahan adalah bagaimana
kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, supaya apapun yang terjadi, kita tetap berada dalam
tangan Tuhan.
▫ Apapun yang terjadi, jangan berada pada tangan lain, sebab kita menyembah Yesus. Jika kita hidup
semacam ini, kita akan beruntung. Yesus sudah menyediakan diri sebagai ‘hamba’, bukan hanya
menyelamatkan atau mengangkat kita, tetapi DIA juga menyediakan diri sebagai ‘hamba’ untuk
membawa kita ke mana saja.
▫ Ke mana pun kita pergi, kita harus berada di tangan DIA. DIA akan membawa dan menjaga kita,
sebab di mana pun kita berada, DIA adalah hamba yang setia. DIA datang ke dunia bukan untuk
dilayani, tetapi untuk melayani.
Fil. 2:5-6
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6 yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
-
Perhatikan: taruhlah pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus. Pekerjaan ini harus
dikerjakan ‘bersama’. Jika ada satu orang saja yang tidak mau menaruh pikiran dan perasaan pada
Firman, orang ini akan menjadi trouble maker. Termasuk dalam hidup nikah.
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
-
-
-
Pada ayat ini kita temukan 2 sifat Yesus: DIA sebagai ‘manusia dan hamba’. DIA datang dengan
mengosongkan diri sebagai manusia, dan mengambil rupa seorang hamba. Jadi, proses kelahiran
terjadi karena terlebih dahulu terjadi proses: pengosongan diri.
Jika tidak terjadi pengosongan diri, sulit untuk melayani sesama. Jika ‘ke-akuan’ (daging)
dipertahankan, sangat sulit untuk menjadi sama dengan orang yang menderita dan merasakan
perasaan orang yang kita layani.
Sebagai hamba (gembala), saya sangat banyak kekurangan. Seringkali saya tidak mampu merasakan
perasaan domba-domba, tetapi DIA sebagai hamba, DIA tahu bahkan apa arti sebuah percobaan.
DIA menjadi sama dengan manusia, itu sebabnya DIA harus mengosongkan diri. ‘Pengosongan Diri’
ini untuk bisa lahir sebagai manusia, sama seperti kita. Untuk menjadi HAMBA, bukan menjadi
TUAN (Jabatan Tuan, nanti saat DIA datang kali kedua).
▫
▫
Sampai pada ayat ini, kita masih bisa melihat TABIAT YESUS, sebagai: manusia dan hamba. Jadi, DIA
lahir menjadi ‘manusia’ untuk ‘menyelamatkan’ dan menyediakan diri sebagai ‘hamba’ yang
‘melayani’ sampai mati. Pelayanan sampai mati  taat – setia, bahkan sampai mati di atas kayu
salib.
Di sini kita lihat, dari kelahiran sampai kematian, sifat sebagai ‘manusia dan hamba’ ada pada
Yesus. Untuk apa sifat-sifat ini? Untuk ‘PROSES’ KELAHIRAN GEREJA. Jadi, kita tidak boleh atau
tidak bisa lahir begitu saja. Kita harus dilahirkan melalui ‘suatu proses’ pelayanan Yesus.
Dalam keadaan sebagai manusia dan hamba, DIA menyelamatkan dan melayani kita  inilah
Proses Kelahiran. Kita harus mengikuti DIA dalam keadaan-Nya sebagai MANUSIA. Apa wujud
pengikutan kita? MENERIMA. Menerima DIA sebagai ‘penyelamat’ dan menerima pelayanan-Nya.
Page
-
4
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
▫
▫
Sekarang kita periksa diri kita masing-masing. Apakah benar kita sudah menerima keselamatan dan
menerima pelayanan dari Yesus? Atau jangan-jangan, kita hanya mau menerima ‘keselamatan’
tetapi tidak menerima ‘pelayanan-Nya’? Atau jangan-jangan kedua-duanya belum kita terima?
Kapan kita dikatakan tidak menerima ‘keselamatan’ dan ‘pelayanan-Nya’? Saat kita berjalan di
luar Firman dan memakai kebenaran diri sendiri. Memakai kebenaran diri sendiri, pasti tidak
selamat dan berarti menolak pertolongan – pelayanan Tuhan melalui Firman-Nya.
1. MENERIMA
▫ Menerima adalah proses kelahiran. Jadi, jika Allah sudah menjadi Manusia, hal ini ditujukan
supaya manusia ‘menerima DIA’ sebagai Juruselamat yang melepaskan umat-Nya dari segala dosa.
Jadi, proses kelahiran Pertama adalah ‘menerima Yesus’. Untuk menerima Yesus, kita harus
‘mengosongkan diri’.
▫ Mengapa? Sebab saat Yesus lahir ke dunia, DIA juga ‘mengosongkan diri’. Cara ini juga berlaku bagi
manusia. Jika kita mau dilahirkan kembali dengan jalan MENERIMA YESUS, maka kita juga harus
mengosongkan diri.
▫ Seringkali, kita tidak bisa ‘menerima Yesus’ karena kita tidak mengosongkan diri. Masih ada sesuatu
yang dipertahankan, seperti Firaun yang mempertahankan tahtanya. Yesus bukan Firaun, Yesus
tidak mempertahankan ke-Allahan-Nya, tetapi DIA telah mengosongkan diri.
▫ Terlebih dahulu kita harus menerima DIA sebagai Juru Selamat, dengan cara mengosongkan diri.
Jika seseorang tidak bisa menerima Yesus, hal itu disebabkan oleh:
a) Manusia itu sendiri tidak mau mengosongkan diri
b) Kesalahan kita sebagai hamba Tuhan, karena salah dalam pemberitaan Firman
▪
Banyak hamba Tuhan yang butuh dan cari orang kaya untuk menopang pelayanannya dan
mengharapkan mereka mau berkurban. Orang kaya, belum tentu bisa diharapkan untuk mau
berkurban, jika hatinya dikuasai oleh roh kikir.
Jika hamba Tuhan hanya cari orang-orang kaya, ini gereja atau perusahaan? Gereja bukan
perusahaan, tetapi pintu gerbang Kerajaan Surga. Untuk bisa masuk pada PINTU SEMPIT, yang
dibutuhkan adalah orang yang mau MENGOSONGKAN DIRI. Seperti Yesus yang juga telah melewati
Pintu Sempit, dengan cara ‘mengosongkan diri’.
Page
▪
5
Salah dalam pemberitaan
▫ Seringkali kita hamba Tuhan melakukan kesalahan dalam pemberitaan, bahkan bisa dikatakan
‘menipu’ sidang jemaat Allah. Kita suruh orang datang ke gereja dengan tujuan supaya sembuh,
supaya diberkati, supaya usahanya maju, supaya pandai, dan lain-lain.
▫ Ini pemberitaan yang salah dan menipu. Jika pemberitaan Firman Allah hanya semacam ini, berarti
orang yang sehat, orang yang kaya, orang yang sudah maju usahanya, orang yang sudah pintar,
tidak perlu datang kepada Tuhan.
▫ Pemberitaan Firman Allah semacam ini sangat salah! Mengapa? Sebab tidak membawa umat
manusia masuk dalam ‘Proses Kelahiran Baru’, yaitu: menerima Yesus. Jika manusia hanya sehat,
pandai, kaya, diberkati, bahkan tulus sekalipun, tetapi jika tanpa Yesus, belum ada jaminan
keselamatan.
▫ Di dunia ini ada banyak orang kaya, pandai, tulus – baik hati, tetapi jika tanpa ‘menerima Yesus’,
bagi mereka tidak ada jaminan keselamatan. Jadi, apapun dan di mana pun kita berada, baik di
timur – barat, utara – selatan, kaya – miskin, pandai – bodoh, tua – muda, sakit – sehat, kita perlu
menerima Yesus sebagai jaminan keselamatan.
▫ Orang yang benar-benar menerima Yesus, akan menjadi anak Tuhan yang kuat. Inilah Proses
Kelahiran Baru  MENERIMA YESUS.
▪
▪
Jika hamba Tuhan hanya membakar emosi jemaat untuk berkurban, kita sudah menipu jemaat.
Jemaat terlebih dahulu harus ‘menerima Yesus’. Jika jemaat sudah menerima Yesus, maka IMAN
akan digerakkan oleh Kasih.
Dan hal ini merupakan suatu kekuatan yang tidak terbendung. Jemaat dengan sendirinya akan
bergerak dan bekerja, tanpa dipaksa. Contohnya: Makedonia dan Akhaya! Sebaliknya, jika
seseorang diam saja dan pura-pura tidak tahu, ini yang celaka!!!!
Inilah Proses Kelahiran Baru  Yesus menjadi MANUSIA lewat proses ‘kelahiran’, DIA menjadi ‘Juru
Selamat’ dan HAMBA yang melayani kita untuk suatu ‘proses kelahiran gereja’ dengan cara: MENERIMA
YESUS sebagai Juru Selamat yang menganpuni segala dosa.
2. BERTOBAT
- Bertobat juga harus dengan dasar IMAN. Bertobat dengan terlebih dahulu menerima Yesus,
merupakan pertobatan yang berbeda dengan apa yang dilakukan orang dunia. Dunia juga
mengenal bertobat, tetapi tidak dikerjakan dengan IMAN.
- Pertobatan semacam itu sia-sia, mengapa? Sebab segala sesuatu jika dikerjakan tanpa IMAN, itu
dosa. Setiap manusia harus bertobat, tetapi bertobat karena terlebih dahulu menerima Yesus,
sehingga kita tidak saja dibebaskan dari dosa, tetapi setelah dosa dilepaskan, kita tidak kembali
kepada dosa. Sama seperti orang buta yang dicelikkan, tidak mau kembali kepada kegelapan
(kebutaan). Sekali dia melihat, dia tetap melihat dan kembali kepada Yesus  Mengikut Yesus.
▫ Yesus menjadi hamba sampai mati, menjadi Kurban Penebus Dosa supaya kita bisa bertobat. Jika
tidak ada Kurban Yesus, kita tidak bisa bertobat. Tanpa Kurban Kristus, tidak ada pembasuhan.
▫ Jika tidak ada ‘pembasuhan’, maka mustahil kita bisa punya hak atas pohon-pohon kehidupan dan
masuk melalui pintu-pintu gerbang di dalam kota. Jika tidak ada Kurban Kristus, kita tetap najis
seperti anjing dan pesundal-pesundal, tetap menjadi tukang sihir, pembunuh, penyembah berhala,
dan pribadi yang mencintai dusta.
Ibr. 10:4-5
10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. 10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke
dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiKU--
-
-
Dahulu pada zaman Israel, kurban penghapus dosa dikerjakan dengan darah lembu jantan atau
darah domba jantan. Tetapi pada zaman Perjanjian Baru, DIA telah menyediakan TUBUH. DIA
menjadi ‘manusia’, menjadi ‘hamba’, yang melayani dengan Taat.
Untuk apa? Untuk menjadi Kurban. Tubuh ini untuk menjadi kurban. Kurban apa? …. Baca ayat 6
10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. 10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang;
dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." (baca juga B.I.S)
6
-
Yesus menerima tubuh hanya dengan satu tujuan, yaitu: untuk menjadi Kurban bagi tubuh – tubuh
manusia yang berdosa. Jadi, jika kita diijinkan untuk menerima dan memakai ‘tubuh’ ini, tetapi
tidak menerima Yesus sebagai kurban bakaran dan kurban penghapus dosa, berarti kita belum
memakai tubuh ini dengan sebaik-baiknya.
Jika manusia baru pintar, sehat, kaya, baik, tetapi tidak bertobat atau menerima Yesus, dia belum
mempergunakan hidup dalam tubuh secara maksimal. Maksimalnya hidup kita dalam tubuh ini,
jika kita bertobat dan menerima Yesus dan pelayanan-Nya.
Page
-
Kembali ke: Roma
Roma 1:4
1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang
berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
1:4 tetapi secara ilahi Ia ternyata adalah Anak Allah. Itu terbukti dengan kuasa yang luar biasa melalui kebangkitan-Nya dari
kematian. (B.I.S)
-
-
▫
▫
Perhatikan: Secara daging (manusia)  Yesus adalah manusia, DIA dilahirkan dan bertumbuh
menjadi hamba. Tetapi secara ilahi (Roh Kekudusan)  Yesus adalah Anak Allah, hal ini terbukti
dengan dibangkitkannya Yesus dari antara orang mati oleh kuasa yang luar biasa.
Dengan bangkitnya Yesus dari antara orang mati, hal ini membuktikan bahwa DIA bukan manusia
biasa, tetapi DIA adalah ‘manusia ilahi’. Jadi, Yesus bukan hanya MANUSIA, tetapi juga ILAHI.
DIA tidak kembali kepada debu tanah, sebab DIA bangkit dari antara orang mati dan naik ke Surga,
duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Naiknya Yesus ke Surga membuktikan bahwa DIA adalah Anak
Allah.
Di sini kita bisa mengetahui bahwa YESUS yang kita ikuti adalah Allah yang layak disembah. Bukan
yesus-yesus yang lain.
Kedua kenyataan ini harus kita terima: DIA sebagai pribadi MANUSIA dan sebagai pribadi ILAHI.
Kenyataan kita menerima Yesus sebagai Manusia harus nyata, yaitu dengan cara menerima DIA
sebagai Juru Selamat, dan menerima pelayanan-Nya.
Mar. 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang."
-
-
-
Perhatikan: Anak Manusia datang untuk:
a. Menjadi PENYELAMAT, untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang
b. Menjadi HAMBA, untuk melayani manusia
Perhatikan ayat 46-52, di sana ada Bartimeus, seorang pengemis buta yang duduk di tepi jalan kota
Yerikho. Bartimeus menerima Yesus sebagai manusia. Secara pribadi, Bartimeus mengundang
pribadi Yesus ke dalam hidupnya dengan berkata: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Mar.10:47)
Bartimeus tidak hanya menerima Yesus secara pribadi, tetapi dia juga menerima pelayanan Yesus,
sehingga ia terbebas dari buta yang selama ini mengikat dan sudah membuatnya sengsara.
10:52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia
mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
-
▫
▫
Bartimues tidak hanya menerima Yesus yang sudah menyelamatkan dan melayani dia, tetapi dia
mengikuti perjalanan Yesus, bahkan dalam Injil Lukas 18 dikatakan bahwa Bartimeus mengikut
Yesus sambil memuliakan Allah.
Arti ‘Mengikut Perjalanan Yesus’ = Perjalanan Yesus menuju kepada Kematian – Kebangkitan –
Kenaikkan dan Kedatangan. Bartimues tidak hanya menerima Yesus dalam keadaan Manusia, tetapi
juga dalam keadaan Ilahi. Langkah ini harus kita ikuti! Menerima DIA sebagai Manusia dan Ilahi.
7
-
Dari perkataan Yesus di atas, kita bisa lihat bahwa Bartimeus telah menerima Yesus, dan
keselamatan itu sudah ada pada Bartimues. Bartimeus tidak hanya selamat, tetapi juga menerima
pelayanan Yesus, hal ini terbukti dengan dia melihat.
Tetapi, setelah Bertimeus menerima Yesus sebagai Manusia yang sudah menyelamatkan dan
melayani dia, Bartimeus tidak berhenti, dia terus mengikuti perjalanan Yesus. Mengapa Bartimues
mengikuti perjalanan Yesus? Sebab dia percaya bahwa Yesus adalah MESIAS.
Saat dia berteriak: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Bartimeus sudah memposisikan Yesus sebagai
Mesias. Anak Daud = Mesias, sebab Mesias berasal dari keturunan Daud (Mat. 22:41-42).
Page
-
Download