R010809-Pengaruh tingkat

advertisement
Bab 1 Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Industri jasa konstruksi mempunyai peranan yang besar untuk menggerakkan roda
perekonomian bangsa Indonesia dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya
karena setiap jasa konstruksi dapat menghasilkan infrastruktur yang diperlukan untuk
mendukung pembangunan. Dengan semakin pesatnya pembangunan fisik ( infrastruktur
dalam berbagai sektor ) menuntut pihak – pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu
dan cara – cara pelaksanaan proyek secara lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini
dibutuhkan seorang manajer proyek yang berkualitas tinggi. Manajer proyek merupakan
pelaku untuk menggerakkan semua kegiatan – kegiatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek dan penentu apakah proyek tersebut dapat diselesaikan dengan
baik. Bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan, namun keahlian manajer
proyek tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan
jasa konstruksi dengan efektif dan efisien.
Kondisi persaingan dalam dunia industri jasa konstruksi yang tinggi serta kegiatan
proyek yang semakin rumit dan kompleks, menuntut perusahaan – perusahaan jasa
konstruksi untuk dapat menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi dengan biaya
yang efisien. Manajer proyek sebagai pelaku utama dalam suatu proyek konstruksi dan
yang paling bertanggung jawab terhadap keberhasilan proyek harus selalu siap untuk
menghadapi perkembangan tersebut.
Pembangunan proyek konstruksi dapat dikatakan berhasil jika 5 (lima) unsur
utama dalam proyek konstruksi dapat dikelola dengan baik. Lima unsur utama tersebut
yaitu; man ( manusia ), machine (peralatan ), material (bahan), money (dana) dan method
(metode). Dengan kelima unsur tersebut, proyek haruslah dikelola dan dikoordinir secara
menyeluruh dan memadai oleh manajer proyek sehingga kelancaran dan keberhasilan
pekerjaan sesuai dengan biaya, mutu dan waktu yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Oleh karena itu proyek – proyek harus memiliki manajer – manajer yang profesional.
1
Pengaruh tingkat pemahaman..., Dirgantara Putra, FT UI, 2008
Bab 1 Pendahuluan
Pengalaman menunjukkan bahwa pemilihan manajer proyek merupakan suatu kunci yang
dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu proyek.
Seorang manajer proyek harus mengetahui peranan dan tanggungjawabnya atas
semua kegiatan utama manajemen proyek dan melaksanakan fungsi – fungsi
manajerialnya dengan baik untuk menyelesaikan proyek tersebut. Manajemen proyek
tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang karena bidang tugas suatu proyek
mempunyai ciri khas tertentu dan memerlukan berbagai disiplin pengetahuan dan
keahlian untuk menanganinya dan hal ini hanya dapat dilakukan oleh seorang manajer
proyek yang telah memenuhi syarat – syarat kompetensi yang diinginkan. Peranan
manajer proyek sangat penting dan mendasar dalam mencapai keberhasilan proyek
karena didalam proyek tersebut telah dipertaruhkan misi dan tujuan organisasi serta dana
yang cukup besar yang digunakan dalam menyelesaikan proyek tersebut1.
Dalam rangka pencapaian tujuannya dengan baik dan dapat bertahan hidup dalam
persaingan industri jasa konstruksi, maka perusahaan jasa konstruksi harus dapat memilih
dan menempatkan manajer proyek yang memiliki syarat – syarat kompetensi yang
diinginkan, sehingga proyek dapat diselesaikan dengan kinerja biaya yang optimum dan
dapat dihindari kegagalan – kegagalan proyek yang menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian atas penggunaan kompetensi oleh organisasi –
organisasi di Australia baik sektor pemerintahan maupun swasta yang dilakukan oleh
Graham dan David, menunjukkan bahwa penggunaan kompetensi pada level – level
manajemen menghasilkan peningkatan output yang signifikan2.
1.2 Perumusan Masalah
1.2.1 Deskripsi Masalah
Dalam menyelesaikan pembangunan proyek konstruksi orang yang paling
bertanggung jawab untuk mencapai keberhasilan proyek tersebut adalah manajer proyek.
Salah satu faktor penentu sukses yang penting bagi proyek dan juga yang menyebabkan
kegagalan proyek adalah kompetensi manajer proyek. Untuk itu manajer proyek harus
mempunyai persyaratan kompetensi yang dibutuhkan.
Saat ini, LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional)
telah
mengemas sembilan (9) unit ditambah empat (4) unit (extension). Kompetensi yang
1
Mahendra Sultan Syah , Manajemen Proyek PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004. Hal 22-23
Graham L.O. Neill dan David Doig, Definition and use of competencies by Australian Organizations (
ACA Journal : Winter 1997 )
2
2
Pengaruh tingkat pemahaman..., Dirgantara Putra, FT UI, 2008
Bab 1 Pendahuluan
dinyatakan dalam standar ini mencerminkan fungsi utama manajemen proyek konstruksi
dan sebagai kunci dari proses yang dibutuhkan untuk mengintegrasikannya. Tigabelas
unit tersebut adalah3 Project Integration, Scope Management, Time Management, Cost
Management, Quality Management, Human Resources Management, Communications
Management, Risk Management, Procurement Management, Safety Management,
Environmental Management, Financial Management dan Claim Management.
Kompetensi – kompetensi diatas merupakan kompetensi yang dimiliki seorang
manajer proyek sebagai knowledge. Tingkat pengetahuan (knowledge) yang tinggi dari
seorang manajer proyek belum dapat menjamin keberhasilan suatu proyek. Seorang
manajer proyek dituntut untuk mampu meingemplementasikan ilmu pengetahuan yang
dimilikinya dalam dunia nyata. Dalam hal ini adalah keahlian (skill) seorang manajer
proyek dalam mempraktekkan pengetahuan-nya dan harus didukung pula oleh sikap
(attitude) sehingga mampu menghasilkan suatu proyek konstruksi.
Untuk pencapaian suatu sasaran proyek dalam fungsi waktu, mutu dan biaya
proyek, salah satu unit kompetensi yang paling dibutuhkan adalah Financial
Management (manajemen keuangan). Manajemen keuangan meliputi proses untuk
memperoleh dan mengatur sumber daya keuangan untuk proyek dan lebih terkait dengan
sumber pendapatan dan menganalisis/memperbaharui net cash flow untuk pelaksanaan
proyek konstruksi4. Manajemen keuangan juga merupakan area yang berkaitan secara
langsung dengan pengelolaan dana (financing and investing activities) dalam suatu
perusahaan.
Seorang manajer proyek saat ini dituntut untuk dapat memahami dan menguasai
manajemen keuangan secara menyeluruh sebagai ilmu pengetahuan dan mampu untuk
mendelegasikan ilmu pengetahuan tersebut dalam bentuk skill kedalam suatu proyek
dimana pengintegrasian kedua unsur tersebut sangat mempengaruhi kegiatan – kegiatan
proyek pada saat tahap pelaksanaan dan sasaran proyek dari segi biaya. Kelancaran dalam
tahap pelaksanaan proyek merupakan suatu kunci untuk dapat meningkatkan kinerja
biaya yang baik dalam usaha mencapai keberhasilan proyek.
1.2.2
Signifikansi Masalah
Jika seorang manajer proyek tidak menguasai manajemen finansial dengan baik
maka usaha untuk mencapai kinerja proyek yang diinginkan akan sulit untuk tercapai,
3
4
LPJKN. “ Bakuan kompetensi manajer proyek”.2006.
LPJKN “ Penerapan keahlian manajemen finansial “ kode unit : kon.mpk. 05.012.01
3
Pengaruh tingkat pemahaman..., Dirgantara Putra, FT UI, 2008
Bab 1 Pendahuluan
yaitu penyelesaian proyek dengan biaya, waktu dan mutu yang optimal, dalam hal ini
tentu saja kinerja yang paling berpengaruh adalah kinerja biaya proyek. Dengan kata lain,
seorang manajer proyek akan sulit untuk menjalankan dan mencapai keberhasilan dalam
proyek yang dipimpinnya jika tidak menguasai area knowledge manajemen finansial.
1.2.3
Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa kompetensi seorang
manajer proyek
menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penentu sukses yang penting bagi
proyek. Sehubungan dengan itu dapat dirumuskan permasalahan yang merupakan objek
dari penulisan skripsi ini yaitu, “Bagaimana pengaruh tingkat pemahaman unit
kompetensi manajemen keuangan oleh manajer proyek terhadap kegiatan –
kegiatan pada saat tahap pelaksanaan proyek dalam usaha meningkatkan kinerja
biaya proyek”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan manajer proyek dalam
unit kompetensi manajemen keuangan.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat pemahaman dan penguasaan
unit kompetensi manajemen keuangan oleh para manajer proyek terhadap
kegiatan – kegiatan tahap pelaksanaan proyek.
1.6 Batasan Penelitian
Pembatasan penelitian ini adalah :
1. Bakuan kompetensi yang digunakan sebagai acuan dalam pemilihan variabel
adalah bakuan kompetensi yang dikeluarkan oleh LPJKN (Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional).
2. Hanya dilakukan penelitian terhadap unit kompetensi manajemen keuangan,
dimana kompetensi tersebut terdiri dari tiga unsur, yaitu knowledge, skill, dan
attitude.
3. Penelitian hanya dilakukan pada manajer proyek yang terdapat pada
perusahaan yang ada di Jakarta dan tidak melihat jenis proyek konstruksi dan
nilai proyek yang dikerjakannya.
4
Pengaruh tingkat pemahaman..., Dirgantara Putra, FT UI, 2008
Bab 1 Pendahuluan
1.7 Manfaat Penelitian
Manfaat dan konstribusi penelitian ini adalah :
1. Bagi industri konstruksi di Indonesia, terutama bagi kontraktor dapat menjadi
acuan sejauh mana pengaruh tingkat pemahaman dan penerapan manajemen
keuangan oleh para manajer proyeknya terhadap kegiatan – kegiatan tahap
pelaksanaan proyek.
2. Bagi penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dalam hal manajemen
proyek dan ilmu pengetahuan apa saja yang harus dimiliki oleh para manajer
proyek dan cara – cara menerapkan disiplin ilmu yang didapat dalam bangku
kuliah dalam dunia nyata konstruksi.
1.8 Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang relevan yang terkait dengan pemahaman manajer
proyek dalam berbagai macam area adalah :
1.
Nama : Ahmad Agus Fitra Akbar
Judul : Pengaruh tingkat pemahaman risk dan safety management oleh manajer
konstruksi terhadap peningkatan kinerja waktu dan biaya pelaksanaan proyek Tesis
Teknik Sipil UI 2006
Resume :
1. Dari hasil analisa korelasi, serta pembahasan berdasarkan kajian literatur dan validasi,
disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan proyek konstruksi, terjadi keterkaitan (hubungan
antar ilmu pengetahuan), yang harus diaplikasikan dalam tahap pelaksanaan proyek, dan
harus dikuasai/dipahami oleh manajer konstruksi, untuk meningkatkan kinerja proyek
dalam hal ini adalah kinerja biaya dan waktu.
2. Pemahaman tentang ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang sangat mendasar
yang sebaiknya dikuasai/dipahami sebagai upaya untuk dapat melakukan aplikasi
kegiatan di lapangan sehingga nantinya dapat memberikan suatu konstribusi berupa
peningkatan kinerja pada proyek yang dilaksanakan.
3. Aspek dari manajemen keselamatan kerja,yakni pelaksanaan keselamatan kerja dan
prosedur keselamatan kerja adalah aspke yang signifikan pengaruhnya terhadap aspek
pada tahap pelaksanaan, yakni: program pengendalian K3 dan pendaftaran proyek ke
Depnaker, sehingga pada akhirnya dengan aplikasi pemahaman yang tepat pada saat
pelaksanaan proyek akan dapat meningkatkan kinerja waktu.
5
Pengaruh tingkat pemahaman..., Dirgantara Putra, FT UI, 2008
Bab 1 Pendahuluan
4. Aspek dari manajemen risiko, yakni perencanaan dari kegiatan konstruksi, metode
pelaksanaan, evaluasi risiko, serta pemberian masukan dan saran untuk meminimalisasi
risiko adalah aspek yang signifikan pengaruhnya terhadap aspek pada tahap pelaksanaan,
yakni: pemilihan dan perubahan metode pelaksanaan, kenaikan nilai tukar uang dan
inflasi, keterlambatan pengiriman oleh supplier, terjadinya kecelakaan kerja, serta tenaga
inti proyek yang kurang menguasai administrasi kontrak, sehingga pada akhirnya dengan
aplikasi pemahaman yang tepat pada saat pelaksanaan proyek akan dapat meningkatkan
kinerja waktu.
2.
Judul
Nama : Omar Yulianto
:
Pengaruh kompetensi manajer proyek kontraktor terhadap kinerja waktu
penyelesaian proyek konstruksi studi kasus Pt. X, Tesis Teknik Sipil UI 2006.
Resume :
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi manajer proyek sebagai salah satu
faktor yang penting untuk mencapai kesuksesan penyelesaian proyek mempunyai
pengaruh terhadap kinerja waktu penyelesaian proyek dimana manajer proyek yang
kompeten menghasilkan kinerja yang tepat waktu.
2. Unsur terpenting menurut responden terhadap kompetensi manajer proyek yang
berpengaruh terhadap kinerja waktu adalah sebagai berikut:
Unsur knowledge: project integration management, project time management, project
scope management, Unsur skill ; perencanaan, kepemimpinan, pengambilan keputusan,
Unsur sikap dan perilaku : komitmen , proaktif, kreatif
3. Nama :Muhammad Zacky
Judul : Pengaruh kualitas manajer proyek terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek
konstruksi bangunan bertingkat di Jabotabek, 2001.
Resume :
Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan kualitas manajer proyek dan
pengaruhnya terhadap kinerja proyek, khususnya kinerja waktu serta memberi gambaran
yang lebih jelas untuk perumusan kualitas seorang manajer proyek sehubungan dengan
potensi peningkatan kinerja proyek konstruksi di Jabotabek.
6
Pengaruh tingkat pemahaman..., Dirgantara Putra, FT UI, 2008
Download