1. 2. 3. 4. Letak glandula lakrimalis lateral palpebra superior (A) Kerusakan pada traktus optikus menyebabkan hemoanopsia homonim kontralateral (A) Kekuatan lensa dapat diatur M. siliaris untuk akomodasi objek jauh maupun dekat (A) Sel kerucut sangat peka tetapi hanya berfungsi pada keadaan terang karena kepekaan yang rendah terhadap cahaya (A) 5. Epitel olfaktori pada kedua sisi septum nasi dan konka nasalis superior berfungsi untuk reseptor penghidu (A) 6. Kuncup kecap merupakan struktur intraepitel yang dapat mempersepsi rasa asam, manis, pahit, umami dan asin. (A) 7. Glutation di kornea digunakan untuk memutus ikatan disulfide, protein disulfida, peroksida lipid (a) 8. Selain kristalin, lensa mengandung sHSP untuk melindungi agregasi dan denaturasi protein (A) 9. Penurunan penglihatan perlahan disebabkan oleh katarak, retinopati diabetic, dan ablasio retina (b) 10. Prinsip penanganan trauma kimia ialah dengan pembilasan segera (A) 11. Penggunaan lensa kontak menurunkan pertahanan mata sehingga patogen muncul (a) 12. S. aureus, s pneumonia, dan H. influenza dapat menyebabkan konjungtivitis pada anak dan dewasa (A) 13. Microfilaria onchocerca volvulus dapat ditemukan di kamera anterior bola mata (A) 14. Mencegah gigitan nyamuk adalah upaya preventif yang penting dalam pencegahan onchocercariasis. (B) 15. M. sphincter pupil dipersarafi oleh saraf simpatis cabang dari gangion cervikalis superior. (b) 16. Reseptor untuk penciuman dan pengecapan selalu beregenerasi, tidak seperti reseptor penglihatan dan pendengaran yang bila rusak tidak dapat diganti (a) 17. Adenovirus adalah virus tersering penyebab konjungtivitis. 18. Acantamuba adalah nematoda yang hidup bebas. 19. Pada mikroskop cahaya,taste bud tampak seperti irisan bawang dengan sel-selnya sel terang, sel gelap, sel basal, dan sel intermediate. (a) 20. pada posisi bola mata adduksi, maka muskulus oblikus inferior akan menyebabkan gerak mata depresi (B) 21. terdapat 1000 jenis reseptor penghidu dan masing-masing hanya dapat terangsang oleh satu jenis bau tertentu (B) 22. aktivitas jalur pentosa (HMP) pada mata tinggi untuk memenuhi tingginya kebutuhan akan ATP (B) 23. definisi buta menurut WHO adalah tajam penglihatan mata terbaik 3/60 atau kurang (A) 24. modalitas yang digunakan untuk pencitraan mata dan orbita adalah radiologi konvensional, CT, MRI, dan USG (A) 25. pseudomonas aeruginosa menghasikan endotoksin yang merusak kornea (B) 26. akantamoeba menyebabkan konjungtivitis, iritis, retinitis, dan uveitis ( B) 27. pusat persarafan simpatis untuk m. dilatator pupil pada nucleus edinger westphal (B) 28. endotel mempertahankan dehidrasi kualitas refraksi (A) 29. metabolisme lensa tidak aktif karena avaskular (B) 30. pasien dengan visus 6/20 berarti pasien dapat melihat suatu objek pada jarak 20 meter sedangkan orang normal dapat melihat pada jarak 6 meter (B) 31. USG lebih baik dari funduskopi untuk menilai segmen posterior pada kekeruhan bulbus okuli (A) 32. Optalmia neonatorum disebabkan infeksi Chlamydia trachomatis (B) 33. Air hangat dan laut bukan lingkungan yang baik untuk akantamuba (B) 34. Pajanan UV dapat menyebabkan polarisasi asam hialuronat di vitreous chamber (B) 35. Sel ganglion “off center” akan meningkat frekuensi impulsnya bila seberkas cahaya dijatuhkan ke bagian perifer receptive field. (A) 36. Muskulus dilatator pupil dan muskulus konstriktor pupil berperan dalam perubahan diameter pupil dan pengendalian jumlah cahaya yang masuk mata (A) 37. Aktivitas jalur poliol di dalam jaringan mata individu normal tidak mempunyai makna fisiologis. (A) 38. Katarak dan glaukoma merupakan penyebab kebutaan yang dapat dihindari. (A) 39. MRI sangat baik untuk menilai tulang daerah orbita (B) 40. Pada pemeriksaan funduskopi penderita retinopati diabetik proliferatif ditemukan cotton wool spot. (B) 41. Faktor yang mempengaruhi efektif tidaknya obat tetes mata adalah zat pelarut/pembawa obat. (A) 42. Pada adaptasi gelap, sel batang mengalami regenerasi secara bertahap, sehingga kepekaan mata meningkat (A) 43. Kornea, lensa, dan kamera okuli anterior bukan merupakan media refraksi (B) 44. Kadar antioksidan yang rendah dalam jaringan mata berhubungan dengan insidensi katarak (A) 45. Angka kebutaan di Indonesia lebih tinggi daripada negara tetangga (A) 46. Kelainan telinga tengah dan dalam dapat dideteksi dengan High resolution CT (A) 47. Retinitis pigmentosa menyebabkan kerusakan fotoreseptor (A) 48. Azetazolamid berperan dalam pengendalian tekanan intra ocular dengan menghambat enzim asetilkolinesterase (B) 49. adaptasi cepat terhadap bau disebabkan oleh adaptasi cepat pada reseptor penghidu (b) 50. jaring-jaring trabekula disudut mata depan atau limbus berfungsi untuk menyalurkan akuos humor ke kanal schlemm dan mempertahankan tekann intraokular (a) 51. aktivitas Na+/K+ ATPase yang tinggi di membran epitel lensa perlu untuk mempertahankan osmolaritas lensa (a) 52. penyebab utama kebutaan di indonesia adalah katarak (a) 53. tanda mastioditis pada foto mastoid adalah hilangnya pneumatisasi mastoid (a) 54. retinoblastoma adalah tumor ganas tersering yang ditemukan pada mata (b) 55. pilokarpin adalah midriatikum yang bekerja dengan menghambat reseptor muskarinik di m. sphincter papillae (b) 56. Setiap reseptor pengecap bereaksi hanya terhadap 1 dari 5 modalitas kecap primer (b) 57. Fovea sentralis merupakan daerah khusus pada retina, dan merupakan tempat aktivitas penglihatan yang paling giat (a) 58. Pada lensa mata katarak, terjadi karena tingginya kadar H2O2 dan rendahnya kadar GSH (a) 59. Pemeriksaan shadow test pada katarak matur memberikan hasil positif (a) 60. Pada glaucoma selalu ditemukan peningkatan tekanan intra ocular (b) 61. Konjungtivitis yang disebabkan N. gonore juga mengakibatkan ulkus kornea (a) 62. Latanaprost analog prostaglandin (b) gk lengkap 63. Iris mengatur pupil untuk mengendalikan jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata (a) 64. Presbiopi adalah kegagalan mata dalam memfokuskan objek yang letaknya dekat biasanya berhubungan dengan penuaan akibat penurunan elastisitas lensa (a) 65. Membran sel batang dan kerucut retina banyak mengandung asam lemak tak jenuh jamak PUFA (terutama DHA) yang rentan terhadap proses peroksidasi lipid (a) 66. Uveitis adalah salah satu penyebab mata merah tanpa disertai penurunan visus (b) 67. Konjungtivitis inklusi disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, yaitu bakteri yang hidup ekstra dan intrasel yang dapat ditransmisikan melalui sentuhan tangan dan menggunakan handuk yang terkontaminasi (b) 68. Oncocerca dan loa-loa dapat menyebabkan kelainan pada kulit, mata, dan sistem saraf (b) 69. Glaukoma adalah kontraindikasi untuk atropine (a) 70. Terjadinya oklusi arteri sentralis pada retina merupakan kegawatdaruratan mata (a)