1 1. Silahkan unduh di: www.mson.yolasite.com POTENSI LETAK WILAYAH Letak Astronomis Secara astronomis, Indonesia terletak pada 950 BT–1410 BT dan 60 LU–110 LS. Posisi tersebut membuat Indonesia berada pada wilayah tropis. Akibatnya, Indonesia memiliki iklim tropis yang ditandai dengan suhu dan curah hujan yang tinggi. Suhu di Indonesia berkisar antara 270 - 320C dan curah hujan tahunan berkisar antara 1000-4000 mm/tahun. Letak geografis Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra. Benua yang mengapit Indonesia adalah Benua Asia dan Benua Australia. Samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Posisi ini membuat Indonesia dilalui oleh jalur pelayaran internasional antarnegara dan antar benua Dataran Rendah Dataran rendah rendah merupakan daerah datar yang memiliki ketinggian hampir sama. Kondisi wilayah yang datar memudahkan manusia untuk beraktifitas dalam menjalankan kehidupannya. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis. Lokasi yang datar, menyababkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan sarana transportasi ini telah mendornong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. DATARAN TINGGI Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi memiliki system pegunungan yang memanjang dan masih aktif. Relief dataran dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan, menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah Sebagian besar penduduk juga masih banyak tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Selain itu, relief daratan yang demikian juga memiliki potensi menjadi daerah pariwisata. Beberapa kawasan yang dijadikan tempat kegiatan wisata alam dan memberikan penghasilan penduduk sekitarnya adalah kawasan Puncak di Bogor, Kaliurang di Yogyakarta, Lembang bandung, dan Batu Malang Potensi alam wilayah daratan 1) Dataran rendah Dataran rendah merupakan daratan yang memiliki ketinggian 0 – 200 meter di atas permukaan air laut. Dataran rendah biasanya berada dekat laut. Dataran rendah sering dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk, pertanian, pertambangan dan perdagang-an. Tanaman yang cocok tumbuh di dataran rendah antara lain padi dan palawija. Dataran rendah diIndonesiabanyak berkembang menjadi perkotaan dan pusat industri. Selain karena letaknya yang strategis di tepi laut, jalan-jalan di daerah dataran rendah juga lebih mudah, tidak naik turun seperti di pegunungan. 2) Dataran tinggi Dataran tinggi merupakan daratan luas yang berada pada ketinggian di atas 200 meter. Dataran tinggi sering dimanfaatkan untuk usaha perkebunan dan tempat wisata. Tanaman yang cocok untuk usaha perkebunan di dataran tinggi antara lain teh, kopi, cengkih, dan sayuran. Dataran tinggi yang ada di Indonesia antara lain Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Alas, dan Dataran Tinggi Kerinci. Jenis Proses Sosial Proses Sosial Asosiatif Proses Sosial Asosiatif adalah hubungan postif yang terjadi dalam masyarakat. Proses ini bersifat membangun serta mempererat atau memperkuat hubungan jalinan solidaritas dalam kelompok masyarakat untuk menjadi satu kesatuan yang lebih erat. Proses Sosial Disosiatif pengertian interaksi sosial disosiatif adalah proses sosial yang menjurus ke konflik atau masalah, yang mengakibatkan kerenggangan dalam berinteraksi. Jenis Interaksi Sosial : Interaksi Primer Adalah prises interaksi sosial yang berlangsung di lingkukang keluarga dan teman sebaya. Melalui interkasi primer anak dapat mengenal dirinya sendiri, orang tuanya, saudara-saudaranya dan teman-temannya. Melalui interaksi sosial di lingkungan keluarga, seorang anak mengenal dan memahami nilai dan norma yang berlaku di lingkungan keluarganya, yang harus dan dilaksanakannya. Anak itu mulai mengembangkan pola prilaku yang boleh dilakukan dan menghindari perilaku yang melanggar nilai dan norma. 2 Interaksi Sekunder Adalah proses interaksi sosial yang dilakukan seseorang di lingkungan masyarakat, seperti di sekolah, di tempat kerja, dan masyarakat umum. Dasar-dasar yang diperoleh dari proses interaksi primer, merupakan persiapan untuk memasuki interaksi sekunder. Apabila tokoh identifikasi yang berperan dalam interaksi primer adalah orang tua dan saudaranya, maka dalam interaksi sekunder yang berperan, antara lain teman sebaya, guru dan warga masyarakat lainnya. Di sekolah siswa mempelajari berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, norma-norma dan sebagainya yang harus dipahami dan dikembangkan dalam kehidupan di masyarakat. Misalnya siswa diajari oleh gurunya tentang tata krama pergaulan, ilmu agama, bahasa, kewarganegaraan, sejarah, ekonomi, matematika, dan sebagainya. Setelah menamatkan pendidikan di SMK ia akan memasuki lingkungan baru yaitu lingkungan pekerjaan atau perguruan tinggi. 1. Interaksi antara individu dan individu Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan \ Stimulus kepada individu lainnya . Contoh : berjabat tangan , saling menegur , bercakap – cakap \ mungkin bertengkar . 2. Interaksi antara individu dan kelompok Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Ini menunjukkan kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok . Contoh: Seorang guru sedang mengajar didepan muridnya . 3. Interaksi antara kelompok dan kelompok Ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain . Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain . Fungsi Lembaga Keluarga 1. Fungsi biologis atau reproduksi Setiap manusia memiliki kebutuhan biologis, baik laki-laki maupun pria. Untuk memenuhi kebutuhan biologis tersebut maka akan terjadi perkembangbiakan berupa keturunan.Oleh karenanya, keluarga berfungsi sebagai sarana reproduksi. 2. Fungsi protektif atau perlindungan Yakni fungsi dalam memberikan perlindungan bagi seluruh anggota keluarga. Salah satu alasan membentuk sebuah keluarga adalah untuk memperoleh keterjaminan dan perlindungan baik secara fisik maupun psikologis. 3. Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi keluarga sangatlah penting bagi kehidupan keluarga, karena keluarga merupakan pendukung utama bagi kelangsungan hidup keluarganya. Fungsi ekonomi keluarga terdiri dari pencarian nafkah, perencanaan dan penggunaannya. 4. Fungsi edukatif Keluarga merupakan salah satu tanggung jawab terpenting yang dipikul oleh orang tua. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama kali diserap dan diterima oleh anak. Ayah dan ibulah yang berperan aktif dalam memberikan pendidikan dalam keluarga bagi anak-anaknya. 5. Fungsi sosialisasi Memiliki kaitan yang sangat erat dengan fungsi edukatif atau pendidikan, karena didalamnya mengandung unsur sosialisasi dan begitu juga sebaliknya. 6. Fungsi afeksional Ketika anak masih kecil, fungsi afeksional memegang peranan sangat penting. Ia dapat merasakan dan menangkap perasaan orang tuanya pada saat anak berkomunikasi dengan mereka. Anak sangat membutuhkan kehangatan perasaan dari orang tuanya. Oleh karenanya, orang tua harus melaksanakan fungsi perasaan ini dengan baik agar anak tumbuh dengan jiwa yang sehat. 7. Fungsi religius Keluarga berfungsi religius artinya keluarga berkewajiban dalam memperkenalkan dan mengajak anaknya serta anggota keluarga lainnya untuk hidup beragama sesuai keyakinan yang dianut. Oleh karenanya, orang tua hendaknya menciptakan kehidupan keluarga yang religius. 8. Fungsi rekreatif Keluarga haruslah dapat memberikan ketenangan, kenyamanan jiwa, dan suasana damai dalam keluarganya. Tidak harus selalu berpesta pora atau berekreasi diluar rumah, akan tetapi lebih pada rekreasi yang dapat dirasakan dan dihayati seluruh anggota keluarga, jauh dari keributan dan pertentangan. 9. Fungsi pengendalian sosial Keluarga juga berperan sebagai tempat pengendalian sosial bagi anggota keluarganya. Keluarga dapat melakukan upaya preventif atau upaya pencegahan terhadap anggota keluarganya untuk tidak melakukan perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku didalam masyarakat Fungsi Lembaga Agama 1. 2. 3. 4. Untuk Sebagai pedoman hidup Sebagai Sumber kebenaran Sebagai pengatur tata cara hubungan antara manusia dengan manusia dengan Tuhan Sebagai Tuntunan prinsip benar dan salah 3 5. Sebagai pedoman pengungkapan suatu perasaan persaudaraan didalam sebuah agama yang diwajibkan berbuat baik terhadap sesama manusia. 6. Sebagai pedoman keyakinan manusia yang melakukan perbuatan baik yang harus selalu disertai dengan sebuah keyakinan bahwa perbuatannya ialah kewajiban dari Tuhan dan yakin perbuatannya itu akan mendapatkan suatu pahala, meskipun perbuatnnya sekecil apapun. 7. Sebagai pedoman Keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup didunia ini merupakan ciptaan tuhan. 8. Sebagai pengungkapan perasaan suatu nilai estetika manusia yang cenderung menyukai keindahan karena keindahan merupakan bagian dari jiwa manusia. 9. Sebagai pedoman buat rekreasi dan hiburan. Dalam mencari suatu kepuasan batin yang melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar suatu kaidah-kaidah agama Fungsi-Fungsi Lembaga Pendidikan Fungsi pendidikan menurut Horton dan Hunt yaitu Sebagai berikut : 1. Fungsi Manifest Pendidikan Mempersiapkan anggota masyarakat untuk menacari nafkah. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat. Melestarikan kebudayaan. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi. 2. Fungsi Laten Pendidikan Mengurangi Pendidikan Orang Tua, yaitu melalui pendidikan sekolah, orang tua melimpahkan tugas dan wewenang nya dalam mendidik anak kepada sekolah. Menyediakan Sarana Untuk Pembangkangan, yaitu sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang suatu hal. Mempertahankan Sistem Kelas Sosial, yaitu pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yng ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya. Memperpanjang Masa Remaja, yaitu pendidikan seklah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya Fenomena Geosfer Litosfer Litosfer berasal dari dua kata berbahasa Yunani, yaitu Lithos yang berarti berbatu dan sphere yang berarti padat. Jadi, secara harfiah lithosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau yang biasa disebut dengan kulit bumi. Litosfer bumi meliputi kerak bumi dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel bumi. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan. Litosfer tetap pada dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sedangkan astenosfer berubah seperti cairan kental. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Contoh Fenomena Litosfer Untuk contoh litosfer dalam bentuk materialnya yaitu: batuan dengan semua jenisnya, gunung-gunung dan ketinggiannya. Dan semua yang berada pada penampakan permukaan (wajah) bumi. Sedangkan untuk contoh litosfer dalam bentuk gejala atau fenomena yaitu: Adanya gempa, pergerakan lempeng tektonik seperti yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia seperti gempa di Jogjakarta dan lain sebagainya. Hidrosfer Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari dua kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, salju, air tanah, dan uap air yang terdapat di lapisan udara. Contoh Fenomena Hidrosfer Contoh Hidrosfer dalam bentuk materinya yaitu: air, salju, uap (gas). Contoh Hidrosfer dalam bentuk fenomena dan gejala geografi yaitu: Tumpukan salju di pegunungan Jaya Wijaya, Papua-Indonesia. pasang surut air di pantai, arus laut, pergerakan air tanah dan lain sebagainya. Biosfer (flora dan fauna) Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya planet dalam sistem tata surya yang merupakan tempat yang diketahui untuk mendukung kehidupan. 4 Contoh Fenomena Biosfer Untuk contoh Biosfer dalam bentuk materinya yaitu: adanya flora dan fauna Sedangkan contoh Biosfer dalam bentuk fenomena dan gejala yaitu: persebaran flora dan fauna di belahan bumi, habitatnya meliputi kondisi ruangan yang mendukungnya. Adanya harimau jawa, badak bercula satu, burung garuda, cendrawasih beserta kehidupan dan habitatnya. Antroposfer Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-sfera. Karena kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis, sering disebut juga antroposentris. Contoh Fenomena Antroposfer Contoh Anthroposfer dalam bentuk materinya yaitu: kehidupan biologis manusia meliputi kelahiran dan kematian Contoh Anthroposfer dalam bentuk fenomena dan gejalanya yaitu: kehidupan sosial manusia, aktivitas ekonomi, budaya dan lainlain. Seperti di Indonesia adanya suku Jawa, Sunda, Batak dan lain-lain, dengan segala kebudayaan yang melekat padanya. Penggolongan jenis Bahan Galian Berdasarkan Undang-Undang tentang pertambangan Nomor 11 Tahun 1967, barang tambang atau bahan galian dibedakan atas tiga golongan,, antara lain sebagai berikut. 1. Barang tambang Golongan A (strategis) merupakan bahan galian yang berperan penting dalam kelangsungan kehidupan negara. 2. Barang tambang Golongan B (vital) merupakan bahan galian yang berperan penting dalam kegiatan perekonomian negara, dikuasi oleh negara dengan menyertakan rakyat. 3. Barang tambang Golongan C merupakan bahan galian yang tidak termasuk strategis dan tidak vital biasanya diusahakan oleh rakyat. 1) Barang Tambang Golongan A Barang tambang golongan A terdiri atas minyak bumi, gas bumi, batubara, nikel, dan timah. a. Minyak Bumi Minyak dan gas bumi terdiri atas berbagai campuran unsur karbon dan hidrogen yang disebut hidrokarbaon. Minyak bumi yang beredar di pasaran merupakan minyak yang sudah diolah sehingga memiliki warna yang jernih. Akan tetapi minyak bumi yang masih mentah memiliki warna yang keruh atau hitam karena belum mengalami proses penyulingan. b. Gas Bumi Gas bumi dihasilkan pada waktu penyulingan minyak bumi yang disebut Liquified Petroleum Gas (LPG). Gas bumi dibedakan atas gas asosiasi dan gas non-asosiasi. Gas asosiasi yaitu dalam satu reservoir terdapat gas bumi dan minyak bumi. Gas non asosiasi yaitu hanya terdapat gas bumi. Berdasrkan lokasi penambangannya, gas bumi dibedakan atas offshore dan onshore. Offshore merupakan lokasi penambangan gas di lepas pantai. Pengeboran lepas pantai terdapat di wilayah Pidi (Nanggore Aceh Darussalam), lepas pantai utara Jawa Barat, Jawa Tengah, lepas pantai Riau, pantai timur Sumatra dan Balikpapan. c. Batubara Batubara termasuk bahan bakar fosil. Batubara merupakan mineral organik yang terbentuk dari endapan sisa tumbuhan purba yang mengalami tekanan dan berubah akibat proses fisikan dan kimia selama jutaan tahun. Batubara terdiri atas unsur karbon yang mudah terbakar. Proses pembentukan mulai dari awal pembentukan yang menghasilkan gambut, lignit, subbituminus, bituminous, dan akhirnya terbentuk antrasit. Batubara merupakan bahan bakar yang lebih murah dibandingkan solar, minyak, dan gas bumi. Kualitas batubara tidak terpengaruh oleh cuaca. Batubara banyak digunakan untuk sektor industri. Batubara juga digunakan bahan bakar dalam rumah tangga pengganti minyak, yaitu briket. d. Nikel Nikel digunakan sebagai bahan paduan logam yang banyak digunakan pada berbagai industri logam. Pusat penggolahan biji nikel di Pomala Sulawesi Tenggara oleh PT Aneka Tambang dan PT Inco (International Nickel Indonesia) di Soroako Sulawesi Selatan. Cadangan Nikel di Soroako sebesar 94 juta ton. Selain itu, terdapat di Pulau Gee, Pulau Pakal, dan Pulau Obi (Maluku), dan Pulau Gag dan pegununngan Cyclops (Papua). Negara utama tujuan ekspor nikel adlah Jepang. e. Timah Putih Timah adalah logamberwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah. Berat jenisnya mencapai 7,3 g/cm3, serta memiliki sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. 2) Barang Tambang Golongan B Barang tambang golongan B memiliki peranan penting dalam perekonomian bangsa Indonesia. Barang tambang golongan B antara lain emas, perak, platina, tembaga, intan, belerang, besi, dan bauksit. a. Emas Emas dan perak termasuk logam mulia yang sangat disukai masyarakat. Kedua logam ini selalu berasosiasi dengan tembaga, besi, dan platina. Emas banyak digunakan sebagai barang perhiasan, cendera mata, dan cadangan devisa negara. Potensi emas hampir terdapat di setiap pulau-pulau besar di Indonesia. 5 b. Perak Perak merupakan hasil sampingan dari pengolahan bijihh emas, tembaga. Sifat perak yaitu lunak, sehingga mudah dibentuk, dicetak, dan ditarik, warna putih mmengkilat, sukar teroksidasi, memiliki daya hantar listrik. Perak digunakan untuk perhiasan, kerajinan tangan, pelapis logam, dan mata uang, campuran logam, fotografi, dan industri alat-alat listrik. Penambangan perak di Indonesia antara lain di Banten (Cikotok) dan Riau (Sungai Sangingi). c. Platina Platina memiliki ciri berwarna putih keperakan hingga abu-abu kehitaman, mudah ditempa, tidak mudah berkarat, dapat diregangkan, dan sukar dicairkan. Platina terbentuk akibat konsentasi magma pada batuan beku basa. Platina banyak digunakan untuk perhiasan, alat kedokteran dan peralatan telekomunikasi. Di Indonesia, bijih platina ditemukan di Riau (Bengkalis) dan Kalimantan Selatan (Martapura). d. Intan Intan merupakan satu-satunya jenis batu permata yang hanya memiliki satu unsur yaitu karbon. Intan terbentuk jauh di dalam bumi sekitar 95 km atau lebih dengan suhu 1500 – 2000 derajat celcius. Intan muncul ke permukaan bumi akibat proses tektonik berupa pengangkatan lapisan bumi. Di Indonesia, intan banyak terdapat pada endapan aluvial. Intan Indonesia sangatterkenal keras dan paling berat di dunia. e. Belerang Belerang adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme. Belerang banyak digunakan untuk industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintesis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri logam, dan besi baja. f. Besi Besi merupakan logam yang paling banyak di lapisan lithosfer setelah alumunium. Besi digunakan untuk alat pertanian, industri, mesin dan bahan bangunan. Bijih besi banyak terdapat di daerah sedimentasi dan magmatik. Di Indonesia persebarannya antara lain yaitu di NAD (Krueng Rigaih), Sumatera Utara (Nias), Sumatera Barat (Gunung Besi, Paninggahan, dan Sungai Lasi), Jambi (Sungai Batu Kolam dan Talang Kepuyang), Smatera Selaan (Bukit Raja), Bengkulu (Gunung Ratai)), Bangka (Pangkal Pinang), Jawa Barat (Jampang), Jawa Tengah (Cilacap), Jawa Timur (Kediri), Kalimantan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Flores. g. Tembaga Tembaga merupakan bahan tambang yang terbentuk dari larutan hydrothermal. Tembaga jika digabungkan dengan besi menjadi perunggu. Logam tembaga banyak digunakan dalam industri peralatan listrik. Kawat tembaga dan paduan tembaga digunakan dalam pembuatan motor listrik, generator, kabel transmisi, instalasi listrik rumah dan industri, kendaraan bermotor, konduktor listrik,, kabel dan tabung coaxial, tabung microwave, kalar, rektifier transsistor, dan bidang telekomunikasi. h. Bauksit Bauksit merupakan jenis mineral alumunium hidroksida. Bauksit terjadi karena proses pelapukan batuan granit. Ciri dari bauksit yaitu sangat lunak, relatif ringan, memiliki warna putih kekuningan. Bauksit digunakan sebagai bahan utama pembuatan alumunium, dan bahan dasar industri kimia. Di Indonesia bauksit ditemuukan di Kepulauan Riau (Bintan), Kalimantan Barat, dan Bangka Belitung. 3) Barang Tambang Golongan C Barang tambang golongan C disebut juga bahan galian industri yang biasa dikelola oleh masyarakat. Bahan galian industri sangat potensial dikembangkan karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti peralatan rumah tangga, bahan bangunan, obat, kosmetik, barang pecah belah, dan media seni. Bahan galian industri yang banyak terdapat di Indonesia antara lain pasir vulkanik, batu andesit dan basalt, obsidian, batu granit, marmer, kaolin, fosfat, gypsum, mangan, dan zeolit. Dinamika Penduduk dan Faktor yang Mempengaruhinya Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu. Sedangkan dinamika penduduk yang sering menunjukkan kecenderungan bertambah yang disebut pertumbuhan penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Kelahiran (Natalitas) 2. Kematian (Mortalitas) 3. Perpindahan (Migrasi) Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut: Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk menetap. Imigrasi adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Adapun beberapa faktor yang mendorong terjadinya migrasi antara lain: Faktor keamanan. Faktor ekonomi, seperti kemudahan mencari lahan pekerjaan dan biaya hidup yang murah. 6 Faktor kelengkapan sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan, hiburan, dan sarana pemenuhan kebutuhan komunikasi dan transportasi. 4. Pertumbuhan Penduduk Dinamika penduduk yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk disebut pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk ini tentunya sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dan imigrasi akan menambah pertumbuhan penduduk, sedangkan kematian dan emigrasi akan mengurangi pertumbuhan penduduk. Untuk menentukan jumlah penduduk di suatu negara dengan mengadakan sensus penduduk, dengan cara ini jumlah penduduk, jumlah kelahiran, dan kematian akan tercatat. Nah, ntuk memudahkan perhitungan, pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: P = (L – M) + (I – E) Dimana: P = pertumbuhan penduduk L = jumlah kelahiran M = jumlah kematian I = jumlah imigrasi E = jumlah emigrasi 5. Kepadatan Penduduk Perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati disebut kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk dipengaruhi oleh angka kelahiran dan angka kematian. Jika angka kelahirannya tinggi maka kepadatan penduduk akan meningkat, apalagi bila diikuti tingkat imigrasi yang tinggi. Lembaga pengelola sumber daya alam A. Lembaga Operator (operator institutions) Lembaga operator adalah lembaga yang secara langsung melaksanakan pengelolaan terhadap SDA Kegiatan yang dilakukan oleh lembaga operator meliputi pengambilan, pengolahan, dan pemasaran SDA. lembaga operator meliputi BUMN, BUMS, dan KOPERASI B. Lembaga Regulator Lembaga regulator adalah lembaga yang berwenang menyusun kebijakan dan peraturan. Ada dua macam lembaga regulator, yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah. C. Lembaga Kontrol Kebijakan dan peraturan yang telah dibuat dan disepakati harus dilaksanakan oleh semua pihak agar proses pengelolaan sumber daya alam berjalan teratur dan kondusif. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut diperlukan suatu lembaga yang mengontrol dan mengawasi. Untuk itulah diperlukan lembaga kontrol yang terbagi menjadi lembaga pemerintah dan non pemerintah. Latar Belakang Perang Dunia II a. Sebab Umum Berikut ini sebab-sebab umum terjadinya Perang Dunia II. 1) Pertentangan antara paham liberalisme dan totaliterisme. Liberalisme memberikan kebebasan bagi warga negaranya sedangkan totaliterisme mengekang kebebasan warga negara. 2) Persekutuan mencari kawan. 3) Semangat untuk membalas dendam (revanche idea) karena kekalahan dalam PD I. 4) Perlombaan senjata antarnegara. 5) Pertentangan antarnegara imperialis untuk memperebutkan daerah jajahan. 6) Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia. b . Sebab Khusus (casus bally) Sebab khusus Perang Dunia II terjadi di dua kawasan yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Berikut ini sebab-sebab khusus terjadinya Perang Dunia II. 1) Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941. 2) Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Alasan penyerangan itu untuk merebut kembali kota Danzig (penduduknya bangsa Jerman). Dalam waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai Jerman. 7 Permintaan dan penawaran Hukum Permintaan “Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta. Penawaran Hukum Penawaran “Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.” 8 MODAL KOPERASI 1. Modal Dasar Tujuan utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk mengakumulasikan potensi keuangan para pendiri dan anggotanya yang meskipun pada awalnya berjumlah kecil tetapi tetap ada. 2. Modal Sendiri a. Simpanan Pokok Simpanan poko adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat menjadi anggota koperasi. b. Simpanan Wajib Konsekwensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, arena itu akumulasi simpanan wajib para anggota harus diarahkan mencapai jumlah tertentu agar dapat menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankan usaha koperasi. c. Dana Cadangan Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil usaha yang tidak dibagikan kepad anggoya; tujuannya adalah untuk memupuk modal sendiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila koperasi membutuhkan dana secara mendadak atau menutup kerugian dalam usaha. d. Hibah Hibah adalah bantuan, sumbangan atau pemberian cuma-cuma yang tida mengharapkan pengembalian atau pembalasan dalam bentuk apapun. Siapa pun dapat memberikan hibah kepada koperasi dalam bentuk apapun sepanjang memiliki pengertian seperti itu; untuk menghindarkan koperasi menjadi tergantung dengan pemberi hibah sehingga dapat mengganggu prinsip-prisnsip dan asas koperasi. 3. Modal Pinjaman a. Pinjaman dari Anggota Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari anggota. b. Pinjaman dari Koperasi Lain Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit; tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan. c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi. d. Obligasi dan Surat Utang Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada. e. Sumber Keuangan Lain Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal. Evaluasi Keberhasilan Koperasi dilihat dari Sisi Perusahaan dan Pembangunan Perubahan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) Sejak merdeka, pemerintah Indonesia berupaya menjalankan pemerintahan sesuai dengan UUD 1945. Namun kenyataannya, hal-hal yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 tidak dapat sepenuhnya dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahan situasi politik di Indonesia. Situasi politik tersebut di antaranya adalah adanya persetujuan Konferensi Meja Bundar (KMB). Pada 23 Agustus – 2 November 1949, Konferensi Meja Bundar (KMB) diselenggarakan di Den Haag, Belanda. Dalam konferensi ini, Belanda mengakui RIS (Republik Indonesia Serikat) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Pengakuan Belanda terhadap RIS memberikan keuntungan bagi Indonesia karena Belanda mengakui secara formal kedaulatan penuh negara Indonesia di bekas wilayah Hindia Belanda. Meskipun membawa keuntungan, pengakuan ini juga membawa dampak negatif, Republik Indonesia yang semula berbentuk negara kesatuan harus berubah menjadi negara serikat. Akibatnya, Republik Indonesia hanya menjadi salah satu negara bagian saja dari RIS. Adapun wilayah RIS seperti berikut. 9 Negara Bagian Negara bagian meliputi Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra, Negara Sumatra Timur, dan Republik Indonesia. Satuan-Satuan Kenegaraan Satuan kenegaraan meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tenggara, Banjar, Dayak Besar, Bangka, Belitung, Riau, dan Jawa Tengah Daerah Swapraja Daerah Swapraja meliputi Kota Waringin, Sabang, dan Padang. Kabinet-Kabinet yang Memerintah Selama Demokrasi Liberal a. Kabinet Mohammad Natsir (7 September 1950 – Maret 1951) Kabinet Natsir merupakan suatu Zaken Kabinet, intinya adalah Partai Masyumi. Kabinet ini menyerahkan mandatnya tanggal 21 Maret 1951, setelah adanya mosi yang menuntut pembekuan dan pembubaran DPRD Sementara. Penyebab lainnya adalah seringnya mengeluarkan Undang Undang Darurat yang mendapat kritikan dari partai oposisi. b. Kabinet Sukiman (April 1951- Februari 1952) Kabinet Sukiman merupakan koalisi antara Masyumi dengan PNI. Pada masa Kabinet Sukiman muncul berbagai gangguan keamanan, misalnya DI/TII semakin meluas dan Republik Maluku Selatan. Kabinet ini jatuh karena kebijakan politik luar negerinya diangap condong ke Serikat. Pada tanggal 15 Januari 1952 diadakan penandatanganan Mutual Security Act (MSA). Perjanjian ini berisi kerja sama keamananan dan Serikat akan memberikan bantuan ekonomi dan militer. c. Kabinet Wilopo (April 1952- Juni 1953) Kabinet Wilopo didukung oleh PNI, Masyumi, dan PSI. Prioritas utama program kerjanya adalah peningkatan kesejahteraan umum. Peristiwa penting yang terjadi semasa pemerintahannya adalah peristiwa 17 Oktober 1952 dan peristiwa Tanjung Morawa. Peristiwa 17 Oktober 1952, yaitu tuntutan rakyat yang didukung oleh Angkatan Darat yang dipimpin Nasution, agar DPR Sementara dibubarkan diganti dengan parlemen baru. Sedang Peristiwa Tanjung Morawa (Sumatra Timur) mencakup persoalan perkebunan asing di Tanjung Morawa yang diperebutkan dengan rakyat yang mengakibatkan beberapa petani tewas. d. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 Juli 1953-24 Juli 1955) Kabinet ini dikenal dengan Kabinet Ali Wongso (Ali Sastroamijoyo dan Wongsonegoro). Prestasi yang dicapai adalah terlaksananya Konferensi di Bandung 18-24 April 1955. e. Kabinet Burhanudin Harahap (Agustus 1955 – Maret 1956) Kabinet ini dipimpin oleh Burhanudin Harahap dengan inti Masyumi. Keberhasilan yang diraih adalah menyelenggarakan pemilu pertama tahun 1955. Karena terjadi mutasi di beberapa kementerian, maka pada tanggal 3 Maret 1956 Burhanudin Harahap menyerahkan mandatnya. f. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (Maret 1956 – Maret 1957) Program Kabinet Ali II disebut Rencana Lima Tahun. Program ini memuat masalah jangka panjang, misalnya perjuangan mengembalikan Irian Barat. Muncul semangat anti- Cina dan kekacauan di daerah-daerah sehingga menyebabkan kabinet goyah. Akhirnya pada Maret 1957, Ali Sastroamijoyo menyerahkan mandatnya. g. Kabinet Djuanda (Maret 1957 – April 1959) Kabinet Djuanda sering dikatakan sebagai Zaken Kabinet, karena para menterinya merupakan ahli dan pakar di bidangnya masing-masing. Tugas Kabinet Djuanda melanjutkan perjuangan membebaskan Irian Barat dan menghadapi keadaan ekonomi dan keuangan yang buruk. Prestasi yang diraih adalah berhasil menetapkan lebar wilayah Indonesia menjadi 12 mil laut diukur dari garis dasar yang menghubungkan titik-titik terluar dari Pulau Indonesia. Ketetapan ini dikenal sebagai Deklarasi Djuanda. Kabinet ini menjadi demisioner ketika Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Tanggal 29 September 1955 Pada tanggal 29 September 1955, dilaksanakan pemilu untuk memilih anggota-anggota DPR yang berjumlah 272 orang. Pemilu ini ternyata dimenangkan oleh empat partai politik, yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI. Berikut ini komposisi anggota DPR hasil pemilu tahun 1955. Anggota DPR hasil pemilu dilantik pada tanggal 20 Maret 1956. 10 Tanggal 15 Desember 1955 Pada tanggal 15 Desember 1955, dilaksanakan pemilu untuk memilih anggota dewan konstituante yang akan bertugas menyusun UUD yang tetap. Anggota dewan konstituante ditetapkan 520 orang. Anggota dewan ini dilantik pada tanggal 10 November 1956. Berikut ini adalah komposisi anggota Dewan Konstituante. Uang a. Fungsi Asli Uang 1 ) Uang sebagai alat tukar (medium of exchange) Uang sebagai alat tukar dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Contohnya, ketika disuruh ibu membeli sayur di pasar, kalian menukarkan uang yang kalian miliki dengan sayur yang ingin kalian beli. Dengan demikian uang dapat mempermudah transaksi jual beli. 2 ) Uang sebagai alat satuan hitung (unit account) Uang sebagai alat satuan hitung dapat digunakan untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa yang diperjualbelikan. Uang juga dapat menunjukkan besarnya kekayaan dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Contohnya, harga sebuah tas sekolah sebesar Rp50.000,00. Sementara itu harga sepasang sepatu sebesar Rp100.000,0. Contoh ini menunjukkan bahwa uang dapat dipakai untuk menentukan dan membandingkan nilai suatu barang, yaitu nilai tukar sepasang sepatu sama dengan nilai 2 buah tas sekolah. b . Fungsi Turunan Uang 1 ) Uang sebagai alat pembayaran Uang sebagai alat pembayaran digunakan untuk membayar berbagai bentuk transaksi seperti pembayaran gaji, pembayaran tagihan listrik, dan sebagainya. Uang juga dapat digunakan untuk mempermudah menentukan standar pencicilan utang piutang secara tepat dan cepat. Selain itu, dapat mempermudah menentukan berapa besar nilai utang piutang yang harus diterima atau dibayar. 2 ) Uang sebagai alat penimbun kekayaan Adakalanya penghasilan seseorang sebagian digunakan untuk konsumsi, sebagian lagi ditabung. Uang yang ditabung tersebut dikatakan sebagai alat penimbun kekayaan yang dapat digunakan untuk berjaga-jaga, spekulasi, dan untuk kegiatan investasi di masa akan datang. 3 ) Uang sebagai alat pemindah kekayaan Uang dapat juga berfungsi sebagai alat pemindah kekayaan. Misalnya, Pak Tagor tinggal di Medan. Kemudian Pak Tagor dipindahtugaskan ke Makassar. Pak Tagor berniat pindah rumah ke Makassar. Pak Tagor memutuskan untuk menjual rumahnya yang ada di Medan. Uang hasil penjualan rumah digunakan untuk membeli rumah baru di Makassar. Dengan demikian Pak Tagor telah memindahkan kekayaan berupa rumah dari Medan ke Makassar. Lebih jelasnya tentang pembagian fungsi uang lihat bagan di bawah ini. JENIS UANG Jenis uang yang diterbitkan berdasarkan lembaga yang mengeluarkan terdiri atas uang kartal dan uang giral. 1 ) Uang kartal Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh bank sentral baik berupa uang logam maupun uang kertas yang berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah, dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari. 2 ) Uang giral Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik setiap saat sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Uang giral dapat ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan perintah pembayaran (telegraphic transfer). Perkembangan Ekonomi pada Masa Reformasi Pada tahun 1997, Indonesia dilanda krisis keuangan dan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah dari Rp2.500,00 pada tahun 1997 menjadi Rp15.000,00 pada bulan Juni 1998. Melemahnya nilai tukar rupiah memicu terjadinya krisis ekonomi. Banyak perusahaan dalam negeri yang melakukan pinjaman luar negeri dalam dolar Amerika kesulitan membayar pinjaman karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika lemah. Angka pemutusan kerja meningkat disebabkan banyak. 11 a. Masa Pemerintahan Presiden B.J. Habibie Pada masa ini, proses pemulihan ekonomi dilaksanakan dengan langkah-langkah antara lain sebagai berikut. 1. Menjalin kerja sama dengan International Moneter Fund-IMF (Dana Moneter Internasional) untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. 2. Menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian. 3. Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah. 4. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga di bawah Rp10.000,00. 5. Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri. Upaya-upaya menyelesaikan krisis keuangan dan perbaikan ekonomi yang dilakukan berhasil menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, yaitu Rp6.500,00 per dolar Amerika pada akhir masa jabatan Habibie. Namun, hal tersebut belum mampu mengatasi krisis ekonomi. b. Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid Pada masa ini, kondisi ekonomi Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan dan kondisi keuangan sudah mulai stabil. Namun,keadaan kembali merosot. Pada bulan April 2001, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah hingga mencapai Rp12.000,00. Melemahnya nilai tukar rupiah tersebut berdampak negatif terhadap perekonomian nasional dan menghambat usaha pemulihan ekonomi. c. Masa Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri Pada masa ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berhasil distabilkan. Namun, pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah yang disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi investor dan karena tingginya suku bunga deposito. Adapun kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan ekonomi antara lain sebagai berikut. 1. Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliar. 2. Mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun. 3. Kebijakan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). d. Masa Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono Perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik pada masa kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Hal ini terlihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi yang berkisar pada 5% sampai 6% per tahun serta kemampuan ekonomi Indonesia yang bertahan dari pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa sepanjang tahun 2008 hingga 2009. Dalam menyelenggarakan perekonomian negara, pemerintah menerapkan beberapa kebijakan antara lain sebagai berikut. Mengurangi Subsidi Bahan Bakar Minyak Melonjaknya harga minyak dunia menimbulkan kekhawatiran akan membebani Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN). Oleh karena itu, ditetapkanlah kebijakan pengurangan subsidi BBM agar tidak membebani APBN. Anggaran subsidi BBM kemudian dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pengurangan subsidi BBM berakibat pada kenaikan harga BBM. Pemberian Bantuan Langsung Tunai Program BLT diselenggarakan sebagai respons kenaikan BBM. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat kesulitan ekonomi. Pengurangan Utang Luar Negeri Dalam rangka mengurangi utang luar negeri, pada tahan 2006, pemerintah Indonesia melunasi sisa utang ke IMF sebesar 3,1 miliar dolar Amerika. Dengan pelunasan utang ini, Indonesia sudah tidak lagi berkewajiban mengikuti syarat-syarat IMF yang dapat memengaruhi kebijakan ekonomi nasional. Nilai Guna Barang Pengertian nilai guna barang adalah Sebuah nilai atas manfaat yang di peroleh dari penggunaannya baik itu bersifat nyata atau tidak nyata. 12 Macam-macam nilai guna barang 1. Kegunaan Dasar (Element Utility) Kegunaan barang dasar artinya benda tersebut akan sangat berguna dikarnakan mempunyai zat asli yang dibutuhkan, bisa dirasakan langsung dan nyata oleh panca indra manusia. Seseorang akan langsung berkomentar atau bisa langsung dengan mudah berpendapat ketika mendapatakan manfaat dari barang tersebut. Misalnya ketika memakan umbi-umbian, ketika merasakan masis, pahit dan asamnya buah-buahan, dan ketika memasak sayur-sayuran namun kurang bumbu, apakah itu kurang asing, kurang pedas, kurang asam dan lain-lain. 2. Kegunaan Waktu (Time Utility) Kegunaan waktu artinya benda akan lebih sangat berfaedah dan bermanfaat bila digunakan dengan semestinya pada waktu yang tepat dan sesuai. Sebagai contoh menimbun gabah untuk persiapan pada masa paceklik, payung pada saat musim hujan, air minum ketika haus, makanan ketika lapar, berbelanja ketiak diskon besar-besaran dan berlibur ketika waktu libur sekolah. 3. Kegunaan Tempat (Place Utility) Kegunaan tempat artinya benda yang akan lebih sangat berfaedah bagi manusia setelah dipindahkan pada tempat yang semestinya ditempatkan. Misalnya pasir di sungai dipindahkan ke kota dan kayu di hutan dipindahkan ke kota dipakai sebagai bahan bangunan. 4. Kegunaan Bentuk (Form Utility) Kegunaa bentuk artinya benda dapat lebih berfaedah bagi manusia setelah diubah bentuk sesuai keinginan. Misalnya kayu diubah mejadi mebel, kain diubah menjadi baju/celana, gandum diubah menjadi roti, besi diubah menjadi pisau, pelastik diubah menjadi gelas plastik, sampah di ubah menjadi barang bermanfaat seperti tas, pas bunga dan piringdan sebagainya. 5. Kegunaan Pelayanan (Service Utility) Kegunaan pelayanan artinya benda akan berguna jika ada jasa pelayanan. Misalnya televisi akan berguna apabila ada siaran 6. Kegunaan hak milik (Ownership Utility) Kegunaan hak milik artinya benda yang dapat berfaedah setelah dimiliki. Misalnya buku yang masih di toko akan menjadi lebih berguna setelah dibeli oleh konsumen. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Dari pemilu tahun 1955 terbentuk dewan konstituante. Badan ini bertugas menyusun UUD yang baru. Anggota Konstituante terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok Islam dan kelompok nasionalis, kedua kelompok sulit mencapai kata sepakat dalam pembahasan isi UUD. Dalam sidang sering terjadi perpecahan pendapat. Setiap wakil partai memaksakan pendapatnya. Akibatnya gagal menghasilkan UUD. Hal ini mendorong presiden menganjurkan konstituante untuk kembali menggunakan UUD 1945. Untuk mewujudkan anjuran tersebut maka, diadakan pemungutan suara sampai tiga kali. Akan tetapi hasilnya belum mencapai batas quorum, dua pertiga suara. Akibatnya Dewan Konstituante gagal mengambil keputusan. Untuk mengatasi masalah tersebut pada tanggal 5 Juli 1959 presiden mengeluarkan dekrit. Isi Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 yaitu: a. pembubaran Konstituante; b. berlakunya kembali UUD 1945, dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950; c. akan dibentuk MPRS dan DPAS. Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit sebagai langkah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Keluarnya Dekrit Presiden menandai berakhirnya Demokrasi Liberal dan dimulainya Demokrasim Terpimpin. Pergantian kabinet dalam waktu singkat menjadikan keadaan politik menjadi tidak stabil dan membahayakan bagi kelangsungan pemerintahan Republik Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, muncul gagasan melaksanakan model pemerintahan Demokrasi Terpimpin dengan cara kembali kepada UUD 1945. Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Adapun isi dari Dekrit Presiden tersebut adalah dibubarkannya Konstituante, berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950; dibentuknya MPRS dan DPAS. Berlakunya kembali UUD 1945 melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 diterima baik oleh rakyat Indonesia, bahkan DPR menyatakan diri bersedia untuk bekerja atas dasar UUD 1945. Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, berakhirlah Demokrasi Liberal dan digantikan dengan Demokrasi Terpimpin. Demikian pula mulai saat itu, sistem Kabinet Parlementer ditinggalkan dan diganti menjadi Kabinet Presidensial. 13 Kondisi Politik Menjelang G 30 S/PKI Doktrin Nasakom yang dikembangkan oleh Presiden Soekarno memberi keleluasaan PKI untukmemperluas pengaruh. Usaha PKI untuk mencari pengaruh didukung oleh kondisi ekonomi bangsa yang semakin memprihatinkan. Dengan adanya nasakomisasi tersebut, PKI menjadi salah satu kekuatan yang penting pada masa Demokrasi Terpimpin bersama Presiden Soekarno dan Angkatan Darat. Pada akhir tahun 1963, PKI melancarkan sebuah gerakan yang disebut “aksi sepihak”. Para petani dan buruh, dibantu para kader PKI, mengambil alih tanah penduduk, melakukan aksi demonstrasi dan pemogokan. Untuk melancarkan kudeta, maka PKI membentuk Biro Khusus yang diketuai oleh Syam Kamaruzaman. Biro Khusus tersebut mempunyai tugas-tugas berikut : a. Menyebarluaskan pengaruh dan ideologi PKI ke dalam tubuh ABRI. b. Mengusahakan agar setiap anggota ABRI yang telah bersedia menjadi anggota PKI dan telah disumpah dapat membina anggota ABRI lainnya. c. Mendata dan mencatat para anggota ABRI yang telah dibina atau menjadi pengikut PKI agar sewaktu waktu dapat dimanfaatkan untuk kepentingannya. f. Operasi Mena I dipimpin Letkol Pieters dengan sasaran Jailolo. g. Operasi Mena II dipimpin Letkol Hunholz untuk merebut lapangan udara Morotai. Memasuki tahun 1965 pertentangan antara PKI dengan Angkatan Darat semakin meningkat. D.N. Aidit sebagai pemimpin PKI beserta Biro Khususnya, mulai meletakkan siasat-siasat untuk melawan komando puncak AD. Berikut ini siasat-siasat yang ditempuh oleh Biro Khusus PKI. a. Memojokkan dan mencemarkan komando AD dengan tuduhan terlibat dalam persekongkolan (konspirasi) menentang RI, karena bekerja sama dengan Inggris dan Amerika Serikat. b. Menuduh komando puncak AD telah membentuk “Dewan Jenderal” yang tujuannya menggulingkan Presiden Soekarno. c. Mengorganisir perwira militer yang tidak mendukung adanya “Dewan Jenderal”. d. Mengisolir komando AD dari angkatan-angkatan lain. e. Mengusulkan kepada pemerintah agar membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari para buruh dan petani yang dipersenjatai. NB: Mohon dikembangkan dalam mempelajari materi ini, jangan uma mengacu pada rangkuman.