Minggu 4 : Bagaimana dengan Iman Saya? Bantuan untuk Penceramah Dokumen ini berisi panduan untuk keseluruhan acara, garis besar ceramah dan instruksi untuk menyampaikan sesi pengajaran Alpha 'Bagaimana Saya Yakin Pada Iman Saya?' ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sesi ini menjelaskan bahwa kita bisa memiliki iman di Tuhan karena iman didasarkan pada bukti yang nyata, dan: 1. Lebih aman untuk mengandalkan janji Tuhan di Alkitab daripada perasaan kita sendiri. 2. Yesus mati untuk kita dan kita bisa mengimani apa yang telah Dia lakukan di atas kayu salib. 3. Roh Kudus memastikan kita bahwa janji Tuhan adalah benar dan nyata. Tujuan: agar tamu2 mengerti bawa iman adalah didasarkan atas Firman Tuhan, karya Kristus di kayu salib dan bukti dari roh yang dapat mengubah kehidupan kita. Ini juga memberikan jaminan kepada tamu bahwa iman adalah pangkal kebenaran. Makan bersama: Pada saat makan bersama, tanyakan kepada tamu2 pendapat mereka tentang film atau lagu atau olah raga atau tempat2 yang senang mereka kunjungi. Pilih suatu hal yang dapat memberikan pendapat pribadi tetapi dengan topik yang umum sehingga anda dapat mengetahui tamu2 anda lebih jauh lagi. Persiapan Anda memerlukan: Sebuah Alkitab, sebuah tripod dengan tiga kaki atau tiga batu dan panci/ bola. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Permainan/Ice breaker: “Bagaimana saya yakin atas sesuatu?” (10 min) Bahan-bahan: Siapkan beberapa kaleng atau botol dari soft drinks yang berbeda jenis dan beberapa gelas atau cangkir yang diberi tanda. Siapkan juga hadiah sederhana seperti permen atau makanan ringan. Instruksi: 1) Letakkan gelas atau cangkir dan tuangkan didalamnya dengan beberapa jenis soft drinks yang berbeda terutama minuman cola. Pastikan para tamu tidak melihat jenis minuman yang anda tuangkan kedalam gelas atau cangkir. a) Minta beberapa tamu untuk menjadi relawan dan mencoba minuman tersebut, lihat apakah mereka dapat mengetahui rasa dari beberapa jenis soft drinks dengan meletakkan botol/ kaleng dari minuman tersebut dibelakang dari setiap gelas atau cangkir. Kesimpulan Permainan: Bahkan ketika kita mencoba untuk merasakan sesuatu untuk diri kita sendiri terkadang sulit bagi kita untuk benar benar yakin apa yang sebetulnya sudah kita rasakan. Beberapa orang merasakan hal yang sama mengenai iman mereka, tentang ke Kristenan. Kita semua mempunyai pengalaman yang berbeda, jadi bagaimana kita bisa yakin dengan iman kita? Kita akan menemukannya dalam tayangan video yang akan kita saksikan bersama. Panduan Ceramah Alpha – Bagaimana Saya Yakin pada Iman Saya - Page 1 of 9 ATAU Bahan-bahan: Anda perlu meyiapkan sebuah tas hitam atau berwarna atau kotak tertutup (kotak aqua). Dalamnya masukkan 5-6 benda seperti kotak es, mainan yang lembut, dan secarik kertas yang kasar. Siapkan juga hadiah yang sederhana seperti permen atau makanan ringan. Instruksi Minta kepada tamu2 untuk memasukkan tangan mereka kedalam tas tersebut dan perhatikan apakah mereka dapat mengenali benda2 tersebut. Cara lain, tutup mata beberapa tamu dan jalankan benda tersebut untuk bisa mereka pegang. Kesimpulan Permainan: Sebagai manusia, kita bergantung pada perasaaan kita untuk mengenali sebuah benda. Ketika kita tidak dapat menggunakan perasaan kita, kita cenderung merasa tidak yakin dan bahkan takut. Adakah sesuatu yang dapat meyakinkan kita? Pendahuluan pada Ceramah Selamat datang ke sesi Alpha yang ketiga. Topik hari ini adalah 'Bagaimana Saya Yakin Pada Iman Saya?' dan kita akan mulai dengan melihat bagaimana kita bisa mempunyai iman dalam Tuhan - apakah itu memungkinkan? Seperti permainan yang tadi kita mainkan, kabar baiknya adalah iman kita dalam Tuhan, dalam Yesus, tidak harus seperti permainan tebak-tebakan. Kita tahu bahwa Kekristenan itu benar. Itulah yang akan kita bicarakan hari ini. PANDUAN CERAMAH (Jika tidak memakai DVD) Di dalam Kitab 2 Korintus di Perjanjian Baru, Paulus menulis ini: ‘Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang' (2 Korintus 5:17) Jadi apa artinya mempunyai kehidupan yang baru? Hubungan adalah sesuatu yang menarik, dan yang paling menarik dari semua hubungan yang ada adalah hubungan kita dengan Tuhan. Apa artinya menjadi orang Kristen? Kadangkala orang mengatakan 'orang Kristen hanya artinya "orang yang baik" tetapi itu bukan arti sebenarnya, artinya melebihi daripada hanya menjadi orang yang baik. Dilahirkan di negara Kristen tidak membuat anda menjadi Kristen juga. Kadang-kadang orang berkata, 'Ya, saya percaya kepada Tuhan. Apakah itu membuat saya menjadi orang Kristen?' Tidak. Salah satu hal yang ditulis di Perjanjian Baru adalah, 'Iblis pun percaya kepada Tuhan'. Mereka tahu bahwa ada Tuhan tetapi itu tidak membuat mereka menjadi orang kristen. Orang Kristen adalah seorang kris-ten (Christ-ian), pengikut Kristus, seseorang yang mempunyai hubungan dengan Tuhan melalui Yesus Kristus. Bagaimana hubungan ini terjadi akan berbeda untuk setiap orang. Yang penting adalah anda mengetahui bahwa anda adalah orang Kristen sekarang - dan anda bisa mengetahui itu. Panduan Ceramah Alpha – Bagaimana Saya Yakin pada Iman Saya - Page 2 of 9 Menjadi orang Kristen adalah tetap berhubungan dengan Yesus Kristus. Jika anda di dalam hubungan yang anda tahu. Bayangkan saya akan mengatakan kepada x (pilih seseorang dari tim yang sudah menikah atau tanyakan kepada diri anda sendiri jika anda sudah menikah, 'Jika saya menanyakan kepada istri saya....') 'Apakah anda sudah menikah?' Dan ia menjawab: Saya Tidak yakin. Sepertinya. Mungkin. Hanya Di hari Minggu saja. Jawaban tersebut tentu tidak benar! Tuhan ingin kita memastikan bahwa kita berada di dalam hubungan dengan Dia. Di dalam kitab Yohanes 'Saya menulis ini kepada kamu yang percaya dalam nama Anak Allah supaya kamu mengetahui bahwa kamu mempunyai hidup yang kekal. Bagaimana kita bisa mengetahui itu? Bagaimana kita mengetahui bahwa kita adalah orang Kristen? Bagaimana kita mengetahui bahwa kita mempunyai hidup yang kekal? Iman kita didasarkan TIGA hal. Semuanya sangat penting - seperti tripod tiga kaki. Pakai contoh tripod berkaki tiga atau memakai sebagai berikut: Jika anda memasak dengan api di tempat terbuka, anda perlu menaruh batu-batu dibawah panci untuk memastikan panci tersebut duduk dengan baik diatas batu-batu tersebut supaya tidak jatuh. Berapa banyak batu yang anda perlukan ditaruh dibawah panci? (mudahmudahan ada yang menjawab 'tiga.') Ya, tiga batu diperlukan untuk memastikan panci tersebut imbang dan tidak menjatuhkan makanan yang dimasak ke dalam api. Setiap kaki dari tripod/batu dibawah panci adalah sangat penting. Itu sama dengan iman kita, yang bertahan diatas tiga hal, yaitu anggota dari Trinitas: Allah Bapa, Allah Anak (Yesus) dan Allah Roh Kudus. 1. FIRMAN TUHAN Pertama adalah: firman Tuhan. Kepercayaan diri kita adalah berdasarkan alkitab (angkat alkitab), janji di buku ini. Dan karena itu, ini berdasarkan fakta, bukan perasaan. Perasaan kita bisa berubah. Berubah terus - seperti cuaca. Dan jika iman kita bergantung kepada perasaan kita, itu akan berubah terus setiap waktu. Tetapi tidaklah demikian, iman kita tergantung kepada janji Tuhan. CERITA KESAKSIAN: Ceritakan kesaksian pribadi mengenai waktu anda tahu bahwa anda tidak bisa mengandalkan perasaan anda. Cerita ini harus menunjukkan bahwa perasaan anda tidak bisa diandalkan. Jika anda tidak mempunyainya, pakailah cerita dibawah ini. Saya pernah mendengar cerita tentang seorang wanita yang menghadiri pesta ultah temannya di Jumat malam. Ini adalah pesta dari teman baiknya dan dia seharusnya menikmatinya. Tetapi, dia mengalami masalah di tempat kerja sepanjang minggu. Di awal minggu, dia harus lembur, pada hari selasa dia dimarahi majikannya. Pada hari Kamis dia kurang sehat dan pada hari Jumat dia ketinggalan kendaraan yang menjemput dan harus berjalan kaki lebih sejam ke tempat kerja. Pada jam lima hari Jumat dimana dia seharusnya menghadiri pesta, dia diberikan tugas ekstra dikerjakan. Pada waktu dia selesai kerjaan itu, sudah malam sekali dan dia merasa ingin marah. Dia menghadiri pesta dalam keadaan tidak senang. Panduan Ceramah Alpha – Bagaimana Saya Yakin pada Iman Saya - Page 3 of 9 Dia tidak bisa menikmati karena masalah yang dia hadapi pada minggu itu. Dia merasa terganggu waktu setiap orang yang berbicara kepadanya dan dia tidak menikmatinya. Dia merasa capek/ letih dan pulang ke rumah lebih awal dalam keadaan marah. Jika saya bertanya kepada wanita itu apakah dia mempunyai hubungan yang baik dengan temannya, menurut anda, apa yang akan dia katakan? Saya pikir dia akan mengatakan bahwa dia tetap mengasihi temannya, walaupun dia tidak menikmati pesta itu. Suasana hati maupun perasaannya tidak mencerminkan bahwa mereka adalah teman baik. Ini juga sama dengan hubungan kita dengan Tuhan. Kita bisa percaya dengan perasaan kita. Kadangkala kita merasa bersemangat mengenai iman kita dan hubungan kita dengan Tuhan. Pada waktu yang lain kita tidak merasakan seperti itu. Kita tidak bisa mempercayai perasaan kita tetapi kita bisa percaya kepada janji Tuhan. Mari kita melihat di kitab Wahyu, Pasal 3, ayat 20. Ini adalah Yesus berbicara kepada kepada gerejaNya, yaitu setiap individu; anda dan saya. Dan Dia mengatakan ini: ‘Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu. Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.’ (Wahyu 3:20). Dalam arti kata lain, Yesus tidak akan memaksa diriNya masuk ke dalam kehidupan anda dan saya. Dia berkata, 'Aku berdiri di depan pintu dan mengetok; jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu. Aku akan masuk mendapatkannya.' Dia tidak mengatakan, 'Mungkin Aku akan masuk' - Ini adalah janji: 'Aku akan masuk mendapatkannya.' Jadi, jika anda berdoa untuk mengundang Yesus kedalam hidupmu, anda bisa pastikan bahwa Dia akan masuk, apapun perasaanmu. Ini tidak tergantung kepada perasaan; ini adalah janji: ' jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu. Aku akan masuk mendapatkannya.' Alkitab juga mengatakan : 'Aku memberikan hidup yang kekal' (Yohanes 10:28). Di sesi pertama Alpha, 'Siapakah Yesus?' kita melihat pada bukti kebangkitanNya. Banyak sekali implikasi akan kebangkitan Yesus karena kebangkitan dari kematianNya memastikan kita akan semua masa lalu. Ini artinya kita tahu pasti kita telah diampuni. Kemudian kita melihat mengenai Salib di sesi sebelumnya, 'Kenapa Yesus mati?' Salib adalah topik yang susah dimengerti dan kita mungkin akan berpikir, 'Bagaimana kita tahu bahwa ini benar-benar terjadi kepada Yesus yang mati di kayu Salib?' Jawabannya adalah kita tahu karena Dia bangkit dari kematianNya. Kemudian ini memastikan kita akan keadaan sekarang: bahwa kita bisa mempunyai hubungan dengan Yesus. Yesus tidak mati; Dia hidup. Dan anda bisa mengenal Dia, dan saya bisa mengenal Dia. Janji lain bahwa Tuhan telah memberikan kepada kita adalah Dia tidak pernah meninggalkan kita. Matius 28:20 berkata, 'Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman!' Ini adalah janji Tuhan yang lain bisa kita percaya. Setelah kita membuka pintu dan mengundang Yesus untuk masuk, Dia berjanji TIDAK AKAN meninggalkan kita...bahkan di waktu yang paling sulit dalam kehidupan kita. Kita mungkin tidak akan bisa selalu berbicara secara langsung dengan Yesus, tetapi Dia berada disana setiap waktu. Panduan Ceramah Alpha – Bagaimana Saya Yakin pada Iman Saya - Page 4 of 9 CERITA KESAKSIAN PRIBADI: Berikan contoh kesaksian pribadi bagaimana kita bisa hadir di depan seseorang tanpa harus komunikasi terus menerus dengan mereka. Anda boleh merubah nama di contoh dibawah. Seperti waktu saya duduk bersama adik saya David di ruang tamu di rumah. Saya mungkin lagi baca buku dan David kerja sesuatu di meja. Kita tidak berbicara kepada satu sama lain setiap waktu dan saya tidak bisa melihat kepada David darimana saya duduk tetapi saya sadar bahwa dia bersama saya di ruangan yang sama. Ini adalah bagaimana berada di hadirat Tuhan. Kita mungkin tidak berbicara kepadaNya setiap saat tetapi Dia selalu bersama kita dengan Roh KudusNya. Ini memastikan kita akan masa depan: Karena jika Yesus mati, dikuburkan dan bangkit lagi, artinya suatu hari, waktu kita meninggal dan dikubur, kita juga akan dibangkitkan kepada kehidupan yang baru. Beberapa orang memikirkan, 'Hidup yang kekal, itu sangat membosankan.' Tetapi Paulus menulis di Alkitab: 'Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan oleh Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.' Jadi janji pertama adalah Firman Tuhan dan itu adalah salah satu batu dibawah panci. Apa yang terjadi jika anda coba menaruh panci dengan hanya satu batu di perapian? [Seseorang akan menyahut – panci/bola itu akan jatuh.] Benar, kita memerlukan satu batu lagi. Tidak cukup hanya Bapa untuk memastikan akan iman kita, kita memerlukan Yesus juga. 2. PEKERJAAN DARI YESUS Batu yang kedua dibawah panci adalah pekerjaan dari Yesus - apa yang telah Yesus lakukan untuk kita. CONTOH KESAKSIAN PRIBADI: Jika anda sudah menikah, anda bisa menunjukkan foto pernikahan anda (bisa diberikan untuk dilihat kepada semua orang secara bergiliran dan mungkin akan menimbulkan humor jika gaya rambut atau pakaian anda telah berubah sejak itu!) dan juga tunjukkan sertifikat pernikahan anda. Jika anda tanya kepada saya bagaimana saya tahu saya sudah menikah, saya bisa menunjukkan sertifikat pernikahan (angkat sertifikat ke atas dan perlihatkan foto kepada semua orang) ATAU saya bisa mengarahkan kepada acara dimana kita mengadakan pernikahan dan foto untuk membuktikannya! Dan jika anda tanya bagaimana saya tahu saya adalah seorang Kristen, saya akan mengarahkan kepada apa yang terjadi di sejarah: kematian dan kebangkitan dari Yesus Kristus. Itulah bagaimana saya tahu bahwa Tuhan mengasihi kita. Di Roma pasal 6, ayat 23. Paulus menulis: ‘Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita’ (Roma 6:23). Panduan Ceramah Alpha – Bagaimana Saya Yakin pada Iman Saya - Page 5 of 9 Beberapa versi lain mengatakan 'Pemberian gratis dari Tuhan’. Saya tidak tahu bagaimana anda rasa waktu anda mendengar ekspresi 'pemberian gratis' tetapi jika anda adalah saya - saya tidak percaya kepada pemberian yang gratis karena selalu ada sesuatu yang lain dibelakangnya. TETAPI waktu teman yang spesial anda memberikan anda hadiah, mereka tidak memberi karena anda mengerjakan untuk mendapatkannya. Mereka memberi anda hadiah karena mereka ingin memberi. Anda menerima pemberian dari teman spesial tanpa harus berbuat apa-apa. Tetapi tidak dengan pemberian Tuhan. Pemberian Tuhan adalah gratis. Tidak murah tetapi gratis untuk kita. Yesus membayar dengan semua yang Dia punyai. Jadi bagaimana kita bisa menerima pemberian yang Tuhan tawarkan? Kita menerima dengan pertobatan dan iman. Pertobatan adalah memalingkan dari hal yang jahat, hal-hal yang merusak hidup kita. Tuhan tidak minta kita tinggalkan hal yang baik untuk kita, hanya hal-hal yang sepertinya menarik diluar tetapi sebenarnya merusak kehidupan kita. Apa yang kita tinggalkan tidak sebanding dengan apa yang akan kita terima, dan itu tidak ada apa-apa dibandingkan dengan apa yang Tuhan korbankan di atas kayu Salib. Kita harus meninggalkan dari hal-hal yang tidak baik, dari hal-hal salah yang sudah pernah kita lakukan dihadapan Tuhan. Itu adalah pertobatan. Kita menerima dengan pertobatan dan kemudian dengan iman. Apa itu iman? Iman itu adalah percaya. Semua orang melatih iman - anda semua melatih iman anda hari ini: dengan duduk di kursi ini, anda sedang melatih iman anda. Anda menaruh kepercayaan di kursi yang anda duduk, dengan iman anda percaya bahwa anda tidak akan jatuh. Cara yang lebih dalam lagi, waktu dua orang menikah, mereka melatih iman. Waktu anda mengatakan Saya bersedia, anda telah mempercayai kehidupan anda kepada orang lain. Itu adalah iman. Itu adalah batu kedua - pekerjaan dari Yesus. Apa yang terjadi kalau panci itu ditaruh diatas dua batu? [Seseorang akan menjawab / panci tersebut akan jatuh.] Benar, panci itu akan jatuh. Kita perlukan satu batu lagi untuk memastikan iman kita bisa duduk dengan kuat dan punya kesimbangan. Kita telah mendapatkan dua hal - Allah Bapa, dan Allah Anak (Yesus). 3. KESAKSIAN DARI ROH KUDUS Batu ketiga adalah kesaksian dari Roh Kudus. Jika anda tanya bagaimana saya tahu bahwa saya/dia telah menikah/ punya Sarjana/Kualifikasi, saya bisa menunjukkan sertifikat pernikahan/foto wisuda/sertifikat kualifikasi professionnal, saya bisa menunjukkan kepada acara yang telah berlalu - acara pernikahan, tetapi hal yang ketiga yang saya bisa tunjukkan adalah berapa tahun pengalaman pernikahan. Dan jika anda tanya saya bagaimana saya tahu saya adalah seorang Kristen, saya bisa tunjukkan buku ini (Alkitab), kepada sesuatu yang terjadi di sejarah; tetapi saya juga bisa menunjukkan kepada pengalaman. Yesus hanya bisa berada di satu tempat pada waktu yang sama, tetapi Roh Tuhan bisa dimana saja. Dan Roh Tuhan bisa masuk ke dalam kehidupan anda dan saya. Apa yang terjadi kalau Dia masuk? Dia mulai mentransformasi kita. Panduan Ceramah Alpha – Bagaimana Saya Yakin pada Iman Saya - Page 6 of 9 Anda bisa melihat beberapa dari transformasi tersebut dari luar. Silakan buka ke Galatia pasal 5, ayat 22, Paulus menulis: ‘Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.’ Kadangkala orang berkata, anda tahu, 'saya sedikit kuatir apa yang akan terjadi jika saya menjadi orang Kristen.' Mereka berkata, 'Saya tidak mau berubah. Dan jika saya mau berubah, bagaimana saya bisa berubah?' Ini adalah jawabannya: buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri - ini adalah karakteristik yang mulai terbentuk di dalam kehidupan kita. Ini tidak akan terjadi cepat tetapi dengan waktu, kita akan menjadi lebih mengasihi, lebih sukacita, lebih baik, lebih sabar. Kemudian hubungan kita akan berubah. Saya tidak tahu apakah anda memperhatikan didalam dua minggu terakhir jika mereka menjadi orang Kristen: sikap anda terhadap Tuhan dan Yesus berubah. Untuk beberapa orang kata Yesus berubah dari kata yang dipakai untuk mengutuk menjadi kata yang paling semangat di dalam kehidupan mereka. Hubungan dengan orang Kristen lainnya berubah. CERITA KESAKSIAN PRIBADI: Berikan contoh cerita kesaksian pribadi mengenai iman didalam Yesus membuat perbedaan dalam hubungan dengan orang lain. Pilih contoh yang menunjukkan perubahan dari sikap dari satu kepada yang lain, sebelum anda mengenal Yesus dan bagaimana itu berubah setelah itu. Pastikan cerita anda singkat - satu menit itu cukup. Contoh dibawah bisa dipakai jika anda tidak ada kesaksian pribadi. Sebelum saya menjadi orang Kristen, saya selalu menghindari orang Kristen lain. Saya selalu curiga terhadap mereka. saya menganggap mereka aneh, selalu memberitahu apa yang harus saya lakukan - harus berpakaian dengan cara tertentu, bersikap tertentu. Saya perlu kebebasan dan saya tidak mahu orang memberitahu apa yang akan saya lakukan! Tetapi waktu saya menjadi orang Kristen, saya menyadari bahwa orang Kristen itu adalah orang yang baik! Saya belajar banyak sekali dari mereka. Mereka mengajarkan saya mengenai Alkitab dan mengenai berdoa dan Roh Kudus - saya sangat menghargai itu. Sikap saya berubah total. Hanya Tuhan yang bisa melakukan itu. Waktu orang datang kepada iman dalam Yesus, mereka kadang-kadang menemukan bahwa sikap mereka terhadap orang lain berubah, bahkan terhadap orang yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Mereka dipenuhi oleh belas kasihan terhadap orang lain dengan cara baru dan ingin membantu orang yang kurang beruntung daripada mereka sendiri. Ada yang mempunyai kasih kepada orang yang tidak punya rumah atau mau membantu anakanak yang terlantar. Tuhan bisa merubah sikap mereka terhadap orang lain. Roh Kudus juga memberi kita pengalaman akan Tuhan. Roh Kudus membawa kesadaran pribadi yang dalam bahwa kita adalah anak Allah. Paulus menulis di Roma 8, ayat 16, bahwa 'Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.’ Panduan Ceramah Alpha – Bagaimana Saya Yakin pada Iman Saya - Page 7 of 9 Apa perbedaan antara iman dan pengetahuan? Izinkan saya memakai ilustrasi ini. Dahulu ada seorang hakim yang mendakwa di ruang pengadilan seorang pria yang telah mencuri perhiasan di sebuah toko, (sebutkan jumlahnya) Rp. 100,000,000 yang dirampoknya. Dan bukti yang ada adalah sidik jarinya. Tidak ada sidik jari yang akan sama walaupun itu adalah kembar identik, biasanya orang akan mengaku bersalah jika ada sidik jari. Tetapi pria ini tidak mengaku salah: dia berkata: 'Benar, sidik jariku ada di kabinet kaca dimana perhiasan itu hilang, tetapi saya bersama pacar saya belanja pada hari itu, dan mungkin saja saya menaruh tangan saya di kounter dan itu mungkin sebabnya sidik jari aku ada disana.' Sekarang, apakah juri percaya kepadanya? Setiap keputusan yang dibuat juri adalah perbuatan iman. Mereka tidak ada disana. Mereka tidak tahu apa yang terjadi. Mereka mendengar kepada bukti dan melakukan langkah iman - yaitu sesuatu yang tidak jauh berbeda dengan apa artinya dengan manaruh iman anda di dalam Kristus. Anda membuat keputusan dan anda melangkah dengan iman. Ini bukan tanpa alasan, ini bukan langkah buta iman; Ini adalah langkah iman yang berdasarkan bukti. Dalam kasus ini, juri mendapatkan pria ini bersalah. Mereka menjatuhkan hukuman kepadanya dan kemudian polisi memberi kesaksian. Dia masuk ke kotak saksi dan memberi kesaksian mengenai sesuatu yang mereka tidak diizinkan tahu, yaitu pelanggaran sebelumnya sepanjang 2,5 halaman panjangnya, dia masih menunggu dua kasus mencuri perhiasaan juga. Dan anda bisa melihat di muka para juri: kelegaan - mereka tahu. Mereka mengambil langkah iman tetapi kemudian mereka tahu. Dan mengundang Yesus adalah langkah iman tetapi waktu Dia masuk, Roh Kudus akan memberi kesaksian: kesaksian kepada roh kita bahwa kita adalah anak Allah dan kita dikasihi olehNya. Ini adalah bagaimana kita tahu bahwa kita mempunyai hubungan dengan Tuhan: Kita tahu karena janjinya Tuhan - Dia akan masuk. Kita tahu karena kematian Yesus untuk kita, apa yang telah Dia lakukan untuk kita. Dan kita tahu karena kasih Tuhan dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus. Ini adalah cara ketiga bagaimana kita mengetahui bahwa iman kita itu adalah pasti. Jadi kita sudah mempunyai tiga batu dibawah panci/bola . Apa yang akan terjadi jika anda menaruh panci atau bola tersebut dengan tiga batu? [Seseorang akan berkata, 'ini akan kokoh, panci/ bola tidak akan jatuh..] Ini adalah bagaimana kokohnya iman kita bisa terjadi dalam Tuhan. Bukan lompatan iman yang buta tetapi keputusan berdasarkan pondasi yang kokoh. Jika kita tidak pernah meminta Yesus masuk ke dalam kehidupan kita, kita mungkin perlu mengambil langkah iman itu. Iman bukan sesuatu yang anda perlu lihat atau buktikan. Iman adalah menaruh kepercayaan kita di dalam Yesus. CERITA KESAKSIAN PRIBADI: Bagikan cerita kesaksian pribadi dimana anda mengambil langkah iman atau dimana anda mengambil tindakan iman. Contoh - waktu anda tidak mempunyai pekerjaan dan anda harus berdoa dan mengandalkan Tuhan untuk memberi kesempatan kerja dan itu terjadi. ATAU pakailah cerita dibawah. Saya mau membagikan cerita mengenai seseorang yang mengandalkan sepenuhnya dengan iman. Ada seorang pria perancis yang bernama Blondin. Dia hidup 100 tahun yang lalu dan Panduan Ceramah Alpha – Bagaimana Saya Yakin pada Iman Saya - Page 8 of 9 dia terkenal untuk berjalan diatas tali. Dia akan mengikat tali diantara gedung atau jembatan dan orang-orang akan datang melihat dia berjalan melintasinya. Ini adalah sesuatu yang bahaya! Suatu hari, dia memutuskan untuk berjalan diatas tali melintasi Niagara Falls (air terjun Niagara) - air terjun yang sangat besar. Pertama-tama, dia berjalan memakai kayu yang panjang untuk menyeimbangi dirinya. Kemudian dia membuang kayu yang panjang itu dan berjalan melaluinya. Kemudian dia berhenti ditengah-tengah air terjun untuk memasak dan makan omelet. Untuk pertunjukkan selanjutnya, dia mendorong kereta sorong yang penuh dengan kentang didalamnya. Kemudian dia melihat kepada penonton dan bertanya apakah ada yang bersedia duduk di dalam kereta sorong dan izinkan dia mendorong mereka di atas tali melewati air terjun tersebut. Penonton semua diam. Tidak ada orang yang berani maju. Keheningan terjadi beberapa menit, dan kemudian ada seorang wanita tua muncul dari belakang penonton dan lompat masuk kedalam kereta sorong. Siapakah dia? Dia adalah Ibunya Blondin. Hanya ibunya yang mempunyai cukup iman bahwa Blondin akan mendorong dia seberang dengan aman. Dan dia berhasil. Ibunya mempunyai iman. Kita semua bisa mempunyai iman di dalam Tuhan melalui janjiNya kepada kita. Saya ingin memberi kesempatan kepada anda semua dengan berdoa. Mungkin anda mau berdiam diri sebentar dan mungkin anda tidak siap untuk berdoa. Tetapi mungkin hanya ada satu orang saja yang ingin berdoa. Yesus hidup, Dia ada disini sekarang. Anda bisa berdoa ini dalam hati. Hanya perlu berkata: Tuhan Yesus Kristus, terima kasih bahwa kasih-Mu begitu besar kepada saya. Terima kasih karena Engkau berdiri di pintu dan mengetok pintu kehidupan saya. Dan malam ini saya mau mengundang Engkau masuk. Saya akan berpaling dari semua hal yang tidak baik dalam kehidupan saya, semua yang saya tahu itu tidak benar. Saya minta maaf atas semua kesalahan saya dan saya meminta pengampunanMu. Terima kasih Engkau telah mati untuk saya di kayu Salib supaya saya bisa diampuni seluruhnya dan saya bisa memulai sesuatu yang baru. Dan malam ini saya menaruh kepercayaan didalam Engkau. Saya meminta Engkau masuk dan memenuhi saya dengan Roh Kudus, untuk membantu saya menjalankan kehidupan yang saya rindukan di dalam hati saya. Terima Kasih Tuhan Yesus, Amin. DISKUSI 1. Apa yang anda ketahui mengenai “Iman”? 2. Sudah pernahkah anda mencoba sesuatu yang tidak biasa atau baru, contohnya, bungee jumping, mengunjungi tempat yang asing, makan makanan yang belum pernah kita makan? Apakah yang anda rasakan? Apa yang ada dipikiran anda? 3. Apakah anda memiliki keraguan untuk menjadi yakin terhadap iman anda? 4. Menurut pemikiran anda, hubungan seperti apa yang harus kita miliki dengan Tuhan? Panduan Ceramah Alpha – Bagaimana Saya Yakin pada Iman Saya - Page 9 of 9