BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Untuk mencapai pada suatu kesimpulan mengenai pengaruh Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khsus terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat periode tahun 2011-2013, langkah atau metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan regresi data panel yang menguji pengaruh komponen dana perimbangan terhadap pertumbuhan ekonomi regional kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat. 2. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan hasil uji Chow dan uji Hausman adalah Model Efek Tetap. 3. Uji asumsi klasik yang dilakukan terhadap model regresi menunjukkan hasil dimana model regresi terbebas dari segala permasalahan asumsi klasik yaitu Multikolinieritas, Heteroskedastisitas, dan Autokorelasi. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil uji regresi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa komponen dana perimbangan yaitu DBH, DAU, dan DAK secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Jawa Barat. Hal ini disebabkan besarnya peranan dana perimbangan (DBH, DAU dan DAK) 73 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 74 dalam membiayai belanja daerah yang merupakan salah satu komponen perhitungan PDRB. Jadi semakin besar pendapatan dana perimbangan maka akan semakin besar belanja pemerintah daerah yang pada akhirnya akan membuat PDRB daerah tersebut meningkat. 2. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa Dana Bagi Hasil berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Jawa Barat. DBH merupakan jenis dana perimbangan yang pemanfaatannya diserahkan sepenuhnya kepada daerah sehingga dapat digunakan untuk belanja yang dapat memacu perekonomian daerah. 3. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Jawa Barat. DAU merupakan komponen dana perimbangan yang paling besar proporsinya sehingga sangat mempengaruhi belanja daerah. Pemanfaatan DAU juga diserahkan sepenuhnya kepada daerah. 4. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa Dana Alokasi Khusus berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional Provinsi Jawa Barat. Pengaruh DAK yang tidak signifikan terjadi karena nilai alokasi DAK ke tiap-tiap daerah relatif kecil dibandingkan dengan komponen dana perimbangan lainnya. Selain itu sampai saat ini diyakini bahwa pemanfaatan DAK di daerah-daerah juga belum efektif dan efisien. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syaikhu Usman dkk. yang berjudul Mekanisme dan Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 75 5. DAU adalah komponen dana perimbangan yang paling elastis mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat periode 20112013. Besarnya proporsi DAU dibandingkan DBH dan DAK membuat pendapatan DAU paling besar peranannya dalam belanja daerah. Selain itu karena DAU bersifat block grant dimana pemanfaatan dari DAU sepenuhnya menjadi wewenang pemerintah daerah maka penggunaan DAU dapat diarahkan untuk kegiatan atau program yang memang dapat memacu tumbuhnya perekonomian daerah tersebut. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diambil dari penelitian ini maka terdapat beberapa hal yang perlu dicermati berkaitan dengan hubungan antara komponen dana perimbangan dengan pertumbuhan ekonomi regional, yaitu sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DBH dan DAU berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Jika strategi pertumbuhan ekonomi regional yang ingin diambil adalah strategi jangka pendek maka langkah terbaik adalah dengan menambah alokasi DBH dan DAU agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi regional. 2. Hasil penelitian menunjukkan DAK berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah kurang efektif dan efisiennya pemanfataan DAK. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan membuat regulasi atau memperketat pengawasan yang terkait dengan pemanfaatan DAK agar efektif dan efisien. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 76 3. Tujuan awal desentralisasi fiskal sebenarnya adalah untuk mewujudkan kapasitas fiskal daerah yang kuat dalam mendukung tercapainya kemandirian daerah. Strategi jangka pendek sebagaimana dijelaskan sebelumnya memang dapat menumbuhkan perekonomian regional kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat, namun apakah hal tersebut dapat mewujudkan kemandirian daerah. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan strategi jangka panjang dengan tujuan mengurangi ketergantungan daerah terhadap dana perimbangan sedikit demi sedikit. Pemerintah pusat dan daerah harus mengembangkan program jangka panjang yang tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ketergantungan daerah terutama terhadap Dana Alokasi Umum. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun infrastruktur atau prasarana di daerah yang dapat memperlancar kegiatan perekonomian. Pemerintah daerah juga dapat membuat program-program yang dapat memacu laju investasi ke daerah. Langkah-langkah tersebut pada akhirnya diharapkan akan memperkuat struktur PAD daerah tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/