BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah di MAN Karanganyar meliputi jujur, pemberani, dermawan, sederhana dan religius. Guru mengajarkan nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah lalu ditanamkan di dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di kelas. Selain itu pemahaman guru tentang nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah sudah cukup baik untuk ditanamkan dalam diri peserta didik. 2. Pelaksanaan guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah melalui pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MAN Karanganyar terbagi menjadi tiga bagian, berupa perencanaan pembelajaran SKI sebagai media penanaman nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah di MAN Karanganyar dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), berpedoman pada kurikulum 2013. RPP yang dibuat oleh guru SKI sudah mengandung nilai-nilai karakter dari tokoh tersebut. Pelaksanaan pembelajaran SKI sebagai media penanaman nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah di MAN Karanganyar terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran SKI pada dasarnya sudah terlaksana dengan baik. Evaluasi pembelajaran SKI sebagai media penanaman nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah melalui ulangan atau post test dan tugas individu. 3. Kendala yang ditemui dalam pelaksanaan pembelajaran SKI sebagai media penanaman nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah berupa keterbatasan waktu mengajar di kelas, faktor sarana dan prasarana di sekolah terbatas serta guru dalam menanamkan nilainilai karakter tokoh tidak bisa dilakukan secara instan dan lingkungan peserta didik sangat mempengaruhi perkembangan karakternya. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka implikasi guru dan peserta didik adalah sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis Pembelajaran merupakan salah satu media yang digunakan guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Menurut Aunurrahman, (2009: 34) bahwa pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu menjad siswa yang memiliki pengetahuan. Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap atau kebiasaan dan tingkah laku yang baik. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangat berperan penting dalam penanaman nilai-nilai karakter tokoh Islam terhadap peserta didik. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan Mata Pelajaran SKI yaitu mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokohtokoh berprestasi dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Pelaksanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN Karanganyar sudah menggunakan kurikulum 2013. Pelaksanaan kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik dengan 5M yaitu Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasikan dan Mengkomunikasikan. Meski demikian dalam pembelajaran SKI pelaksanaan kurikulum 2013 belum dilaksanakan dengan baik dan sesuai perangkat pembelajaran. 2. Implikasi Praktis Penelitian ini mendeskripsikan mengenai pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebagai media penanaman nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah. Penelitian ini dimulai dari pemahaman guru SKI tentang nilai-nilai karakter tokoh, lalu dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran SKI di kelas. Penanaman nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah diharapkan berdampak lebih baik dari sebelumnya bagi kehidupan sehari-hari bagi peserta didik. Penanaman nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah tidak hanya diterapkan dalam pembelajaran SKI mengingat bahwa banyak kendala yang ditemui ketika belajar mengajar berlangsung jadi penanaman nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah dilaksanakan melalui kegiatan wajib di Madrasah. Salah satu kendala yang ditemui pada saat pembelajaran adalah kurangnya sumber belajar seperti buku paket atau buku pendamping. Keterbatasan sumber tersebut membuat peserta didik harus mencari materi dari sumber lain. 3. Implikasi Metodologis Penelitian mengenai nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dalam metode ini, peneliti mengumpulkan sumber data melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen yang bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah sehingga peneliti dapat mengumpulkan data dan menganalisis data tersebut dengan baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan. Ketika melakukan wawancara dan observasi, peneliti tidak menemui kendala yang berarti, tetapi dalam pengumpulan sumber melalui dokumen, peneliti kesulitan menemukan dokumen seperti perangkat pembelajaran dikarenakan dokumen-dokumen yang digunakan saat mengajar ditinggal dirumah guru yang mengajar. Oleh karena itu peneliti belum bisa menganalisis dokumen dengan baik sesuai yang diharapkan. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat diberikan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, sebagai berikut: 1. Bagi guru Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) diharapkan dapat melaksanakan penanaman nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah tidak hanya menjelaskan tentang tokoh tersebut. Dalam pembelajaran di kurikulum 2013 khususnya mata pelajaran SKI, diharapkan guru memberikan penjelasan diawal pembelajaran bahwa kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan dengan pola 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi, Mengkomunikasikan) secara utuh dan sesuai dengan prosedur sehingga dalam hal ini peran guru sebagai fasilitator atau pembimbing untuk mengarahkan kegiatan belajar mengajar dikelas. Dikarenakan dalam observasi peneliti menemukan bahwa kegiatan 5M belum dilakukan secara utuh, kegiatan belajar mengajar dikelas meliputi kegiatan mengamati video dan menanyakan materi yang bersangkutan. Dengan tuntutan kurikulum 2013 diharapkan guru mengarahkan kepada siswa tentang kegiatan belajar mengajar yang harus terpenuhi dan mencapai tujuan pembelajaran. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi secara berkelompok dengan cara mengakses internet atau membaca sumber lain yang berkaitan dengan materi, lalu peserta didik diarahkan untuk mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dalam bentuk diskusi kelompok kemudian peserta didik menyajikan materi yang sudah didiskusikan dengan presentasi atau penyajian laporan. 2. Bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah diharapkan untuk memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap sehingga dapat menunjang berhasilnya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Selain itu, kepala sekolah juga disarankan untuk mempunyai arsip dokumen dari masing-masing guru. Dokumen-dokumen tersebut bisa berupa perangkat pembelajaran seperti program tahunan, program semester, RPP, silabus, kalender pendidikan, daftar nilai. Apabila disekolah tersebut sedang dilakukan penelitian, ketika guru meninggalkan perangkat pembelajaran dirumah peneliti langsung bisa menemui bagian kurikulum untuk meminjamkan dokumen sesuai yang diinginkan. 3. Bagi peserta didik Peserta didik diharapkan lebih kreatif dalam mencari materi tentang Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah mengingat sarana dan prasarana yang kurang memadai. Peserta didik diharapkan mampu mengeksplorasi sendiri materi tentang nilai-nilai karakter Khalifah Abdullah bin Abu Kuhafah dari internet atau jurnal. 4. Bagi peneliti Bagi peneliti diharapkan dapat melanjutkan penelitian lebih lanjut bersifat pengembangan maupun tindakan kelas terhadap pembelajaran SKI guna menciptakan pembelajaran-pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu menumbuhkan kesadaran sejarah kepada peserta didik.