SOAL UAS PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan Anak Didik Kode Mata Kuliah : 103 Hari Tanggal : Minggu, 8 Januari 2017 Dosen : Siti Nuraeni, M.Pd Waktu : 12.45- 15.15 Dikirim langsung ke email [email protected] 1. Berikan contoh cara guru menstimulasi perkembangan multiple intelegance pada anak usai SD Jawabannya Untuk menstimulasi kecerdasan linguistik anak terutama untuk kemampuan verbal anak, guru bisa mengadakan lomba da’i cilik yang menugaskan anak untuk membuat materi sendiri dengan judul “Muhammad Tauladanku” yang kemudian setiap anak menjadi terpacu untuk memberikan informasi di depan kelas kepada teman-temannya (menjadi da’i). 2. Jelaskan perkembangan kognitif menurut Piaget beserta tahapannya! Jawabannya Piaget berpendapat bahwa pengetahuan adalah proses dari tindakan, baik fisik dan/ atau mental pada obyek, images dan symbol-simbol (keterangan:obyek dapat diperoleh dari pengalaman langsung, sedang images dan symbol dapat diperoleh tidak hanya dari dunia nyata tetapi juga ingatan). Maka perkembangan mental merupakan suatu usaha yang terus menerus pada anak untuk memperluas dan memperhalus pengetahuan atau rentetan tindakan mentalnya. Unsur penting dari teori Piaget adalah pengamatan, tiap tahapan berkaitan dengan usia dan terdiri atas cara-cara berpikir yang berbeda-beda, antara lain : 1) Tahap Sensorimotorik (lahir- 2 Tahun) Bayi membangun pemahaman tentang dunia, dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris dengan tindakan fisik. Bayi berkembang dari tindakan fisik. Bayi berkembang dari tindakan reflex secara naluriah ketika dilahirkan, untuk mulai memahami pemikiran simbolis pada tahap ini . Pada tahap ini bayi membangun pemahaman atas dunianya dengan menyelaraskan pengalaman sensori (seperti melihat dan mendengar) dengan tindakan motoric (fisik) di sebut sensorimotorik. Piaget menekankan bahwa beberapa pokok mengenai perkembangan pada tahap sensori motor : a) Perkembangan adalah fungsi dari interaksi yang kompleks dari banyak factor kecepatan fisik, dan factor lingkungan social. Maka perkembangan bayi menunjukkan perbedaan individual b) Piaget yakin bahwa urutan tahap perkembangan adalah tetap (invariant sequence) c) Piaget menekankan bahwa perkembangan adalah proses gradual dan kontinu. Ini berarti kita tidak dapat menemukan perubahan yang mendadak, misalnya hari ini seseorang berada pada tahap 3, besok berpindah pada tahap 4. Menurut piaget perkembangan membutuhkan waktu. d) Piaget menekankan bahwa tingkah laku pada sub tahap tertentu tidak menghilang bila bayi mencapai sub tahap berikutnya. 2) Tahap Praoperasional (2-7 tahun) Seorang anak mulai menggunakan kata-kata dan gambar untuk mewakili dunia. Kata-kata dan gambar tersebut menunjukkan meningkatnya pemikiran simbolis yang melebihi hubungan informasi sensori dan tindakan fisik.pemikiran anak-anak pada tahap praoperasional juga terbats pada egosentris. Menurut Piaget adalah ketidakmampuan untuk membedakan sudut pandang diri sendiri dengan sudut pandang orang lain. 3) Tahap Konkret Operasional (7-11 tahun) Anak dapat bernalar secara logis mengenai kejadian-kejadian konkret dan mengelompokkan benda-benda dalam kategori yang berbeda-beda. Pada tahap ini pemikiran konkrit operasional, kemampuan pengategorian, dan penalaran logis dalam koteks konkret atau bukan abstrak. 4) Tahap Formal Operasional (11 tahun hingga dewasa) Remaja dapat bernalar dengan cara lebih abstrak , idealis dan logis. Pada masa ini kemampuan penalaran hipotesis-deduktif sudah baik. Kemampuan untuk membangun hipotesi, atau dugaan terbaik, mengenai cara memecahkan masalah juga sudah baik. 3. Apa yang harus dilakukan oleh guru jika hendak menerapkan teori behavioristik dalam proses pembelajaran di SD ? Jawabannya Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Istilah-istilah seperti hubungan stimulus respon, individu atau siswa pasif, perilaku sebagai hasil yang tampak, pembentukan perilaku (shaping) dengan penataan kondisi secara ketat, reinforcement dan hukuman, ini semua merupakan unsur-unsur yang sangat penting dalam teori behavioristic. Misalnya guru dalam mengajarkan perkalian kepada siswa dengan cara mengulang setiap hari pada saat pembukaan dimana setelah berdoa, dan apersepsi guru mengulang perkalian dengan hapalan dan diulang kembali saat kegiatan penutup dengan mengadakan Tanya jawab pada siswa, siswa yang bisa menjawab bisa pulang terlebih dahulu. 4. Dalam Teori ekologi yang dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner yang focus utamanya terletak pada konteks sosial dimana anak tinggal dan orang-orang yang memengaruhi perkembangan anak. Artinya, teori ini menganggap bahwa lingkungan sangat berperan dalam perkembangan anak. Dalam teori ini terdapat lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Contoh kelima sistem tersebut adalah : 1) Mikrosistem adalah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu , setting disini misalnya keluarga, teman sebaya, sekolah, tetangga. Dalam mikrosistem anak belajar berinteraksi social dengan orang terdekat yaitu keluarga, anak belajar bekerja sama antara kakak dan adik di rumah, bermain bersama dengan teman dilingkungan rumah (tetangga). 2) Mesositem adalah kaitan antar mikrosistem, contohnya adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah. Dalam tahapan ini anak mulai menghubungkan pengetahuan dan pengalamannya yang didapat di sekolah mengenai ketrampilan social untuk diterapkan di rumah saat berinteraksi social, begitupun sebaliknya. 3) Ekosistem terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana murid tidak berperan aktif) mempengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Misalnya guru mendisaint kelas agar lebih kondusif dengan display kelas sesuai dengan tema/ materi , ketika sedang membahas dengan negaraku, guru bisa menempelkan gambar pahlawan Indonesia dengan profile serta biodatanya. 4) Makrosistem adalah kultur yang lebih luas, kultur disini adalah konteks terluas dimana murid dan guru tinggal, misalnya nilai dan adat istiadat, misalnya guru mengenalkan adat dan istiadat tentang suku dan budaya yang ada di Indonesia. Kemudan guru mengangkat tema tersebut dan mengangkat satu tema besar untuk dijadikan topic pembahasan yang lebih dalam yang kemudian kelas tersebut di display misalnya mengangkat tema jawa barat, maka anak dan guru mendisplay kelas tersebut dengan serba jawa barat, anak membuat artikel tenang budaya jawa barat, kemudian ada juga yang membuat kue tradisional jawa barat, kemudian ada jg yang memakai pakaian adat jawa barat, dll sehingga anak bisa belajar banyak denagn terlibat langsung 5) kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak misalnya murid-murid yang saat ini berbeda dengan murid jaman dahulu misalnya cara membesarkannya, misalnya guru membuat pemetaan masing-masing murid di kelasnya, yang berdasarkan latar belakang tersebut, guru memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak. 5. Bagaimana penerapan teori belajar konstrutivistik di dalam proses pembelajaran di dalam kelas! Menurut teori kontruktivisme bahwa ilmu pengetahuan hendaklah terkait dalam pikiran seeorang berdasarkan pengalaman sebelumnya (priorknowledge) dengan pembelajaran terbaru yang terkait, peranan guru hanya sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran model ini guru bersifat membina melalui pembelajaran sebelumnya. Penerapan didalam kelas dengan guru membentuk kelompok kerja murid yang dibagi berdasarkan keragaman kepandaian murid dalam satu kelompok, sehingga dalam kelompok siswa yang unggul bisa menjadi tutor sebaya. Guru menugaskan anak untuk mempresentasikan pahlawan –pahlawan daerah (misalnya pelajaran PKN) berdasarkan bacaan yang telah dibaca dan pelajari sebelumnya, siswa berkelompok kelompoknya. membagi tugas untuk maju mempresentasikan hasil kerja