BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain melalui suatu media. Proses komunikasi bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh khalayak. Komunikasi dapat bertujuan untuk menghibur, membujuk, mempengaruhi. Komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan mempengaruhi pihak lain dapat disebut dengan komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif merupakan suatu proses komunikasi yang kompleks ketika individu atau kelompok mengungkapkan pesan melalui cara verbal dan non verbal. Komunikasi persuasif juga berfungsi untuk mempengaruhi orang lain dengan mengubah keyakinan, nilai, atau sikap mereka. Untuk dapat mengubah keyakinan, sikap, atau nilai diperlukan pesan persuasif dimana daya tarik pesan dapat membuat suatu produk atau jasa menjadi menonjol. Pesan atau informasi yang disampaikan harus memiliki karakteristik yang berbeda dari produk atau jasa dalam kategori yang sama agar khalayak dapat mengingat pesan atau informasi yang disampaikan. Media penyampai informasi ada beberapa antara lain melalui media cetak seperti koran, majalah. Selain media cetak juga terdapat media elektronik yaitu melalui radio, televisi, dan internet. Dalam menyampaikan suatu pesan yang bersifat membujuk dan dapat mempengaruhi khalayak, diperlukan media yang tepat agar pesan atau informasi tersebut dapat diterima oleh khalayak dengan baik. Televisi merupakan suatu media yang menggabungkan antara gambar (visual) dan suara (audio) sehingga penyampaiannya lebih mudah dimengerti oleh khalayak. Dari televisi, masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi Universitas Sumatera Utara melalui acara-acara televisi maupun dari iklan. Televisi merupakan salah satu media informasi yang cakupannya cukup luas. Televisi sebagai media audiovisual dapat mempengaruhi khalayak. Dewasa ini, bukan hanya acara televisi saja yang dapat mempengaruhi khalayak. Iklan juga sudah mengisi kehidupan masyarakat sebagai sasaran iklan. Iklan saat ini dirancang dan dibuat semenarik mungkin dengan tujuan untuk mempromosikan, menginterpretasikan, serta mempengaruhi masyarakat agar masyarakat yang melihat dapat memperoleh informasi yang jelas, memahami dan mau menggunakan produk yang diiklankan. Masyarakat memiliki banyak kebutuhan, salah satu kebutuhan masyarakat adalah kebutuhan informasi. Seiring perkembangan zaman, informasi dapat diperoleh dari berbagai media. Televisi merupakan salah satu media untuk memperoleh informasi yang sedang berkembang. Televisi memiliki keunggulan dibanding dengan media massa lainnya. Media iklan sangat banyak mulai dari brosur, baliho, radio, televisi, media internet, dan lain sebagainya. Iklan yang disiarkan melalui televisi tentunya memiliki kelebihan tersendiri karena televisi merupakan media audiovisual sehingga masyarakat bisa melihat sekaligus mendengar produk yang diiklankan. Saat ini, iklan bukan hanya digunakan untuk mempromosikan suatu produk saja. Iklan juga digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintah untuk membuat iklan layanan masayarakat yang biasanya isinya merpakan himbauan untuk masyarakat. Misalnya iklan dari Direktorat Jenderal Pajak yang berisi himbauan agar masyarakat peduli spajak, iklan pemberian ASI Eksklusif, dan iklan dari BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional) yang menghimbau masyarakat untuk melakukan program Keluarga Berencana. Salah satu iklan yang menarik perhatian peneliti adalah iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini (Hindari 4T). Hindari 4T dalam iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini ini maksudnya adalah terlalu cepat, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu rapat. Dalam iklan ini, diceritakan Universitas Sumatera Utara ada sepasang muda-mudi dimana seorang pria ingin melamar wanita, tetapi wanita tersebut menolak. Adegan kedua, pria itu mencoba melamar lagi tetapi wanita tersebut menolaknya dan menghimbau agar menuntut ilmu sampai lulus terlebih dahulu. Pada adegan selanjutnya, pria telah lulus dan mendapatkan pekerjaan yang baik dan, pria melamar wanita yang pada akhirnya diterima oleh wanita tersebut. Tayangan Iklan BBKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T menggunakan lagu “Pernikahan Dini”. Pada iklan ini, BKKBN menyampaikan pesan bahwa usia ideal menikah untuk pria adalah 25 tahun sedangkan usia ideal menikah untuk wanita adalah 21 tahun. Di iklan tersebut juga disampaikan hindari 4T yaitu terlalu cepat, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu rapat. Dan digambarkan pasangan muda-mudi tersebut telah memiliki dua orang anak. Dan di akhir iklan ditutp dengan slogan BKKBN “2 Anak Cukup” dan “Laki-laki Perempuan, Sama Saja” Dalam iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini (Hindari 4T) ini, BKKBN ingin menghimbau khususnya remaja bahwa pernikahan membutuhkan suatu perencanaan yang matang agar terciptanya keluarga yang sejahtera. Masih kurangnya kesadaran para remaja akan dampak pernikahan dini merupakan salah satu penyebab angka terjadinya pernikahan dini di Indonesia semakin meningkat. Pada penelitian sebelumnya yang berjudul “Pernikahan Dini : Permasalahan, Dampak, dan Solusinya Dalam Perspektif Bimbingan Konseling Keluarga Islami (Studi Kasus di Desa Kluwih Kec. Bandar Kab. Batang tahun 2010) yang dilakukan di Semarang menyatakan bahwa adanya pengakuan dari para remaja pelaku pernikahan dini yang pada akhirnya menyesal karena belum merasa puas melalui masa bermain dan harus sudah memasuki kehidupan yang penuh tantangan yaitu pernikahan. (library.walisongo.ac.id/download.php, Kamis 19 Juni 2014) Pernikahan dini memiliki beberapa dampak negatif diantaranya perceraian dan dampak buruk bagi kesehatan reproduksi khususnya pada ibu yang melahirkan anak di usia yang terlalu muda. Penelitian di Bogor tahun 2011 mengatakan bahwa yang menjadi faktor pemicu perceraian Universitas Sumatera Utara pada pernikahan dini adalah faktor ekonomi. Kondisi ekonomi yang belum mapan sering kali menjadi pemicu terjadinya perceraian. (repository.uinjkt.ac.id) Fenomena terjadinya pernikahan dini di kalangan remaja memang dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya faktor tradisi. Penelitian pada masyarakat muslim di Desa Bajur di Madura, mengatakan bahwa pernikahan dini terjadi karena hal ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Desa Bajur. Menurut masyarakat setempat, menikah di usia muda akan menjauhkan para remaja setempat dari perzinahan. Adapun ketertarikan peneliti pada iklan layanan masyarakat BKKBN Versi Pernikahan Dini (Hindari 4T) karena banyaknya pernikahan dini yang terjadi di Indonesia. Menurut hasil survei United Nations Development Economic and Social Affairs (UNDESA), Indonesia merupakan negara ke-37 dengan jumlah perkawinan dini terbanyak di dunia. Untuk level ASEAN, Indonesia berada di urutan kedua terbanyak setelah Kamboja. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Sudibyo Alimoeso, Kamis (11/7/2013), mengungkapkan, akibat tren menikah dini yang meningkat, kini rata-rata kelahiran pada remaja (Age Specific Fertility Rate/ASFR) usia 15-19 tahun di Indonesia meningkat dari 35 per 1.000 kelahiran hidup pada 2007 menjadi 45 per 1.000 di 2012. Peningkatan ASFR ini, lanjut Sudibyo, semakin menjauhkan BKKBN dari target menurunkan ASFR menjadi 30 per 1.000. Untuk mencapai penurunan tersebut, angka pernikahan dini harus bisa ditekan (metrotvnews.com, Jumat 12 Juli 2013). Dengan banyaknya kejadian pernikahan dini di Indonesia maka tentunya pertumbuhan penduduk akan semakin cepat. Penduduk Indonesia akan semakin banyak dan akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kepala BKKBN, Fasli Jalal mengungkapkan pada 2013 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan bertambah menjadi 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Fasli juga mengatakan perlu ada langkah konkrit dalam mengatasi Universitas Sumatera Utara permasalahan demografi tersebut. Salah satunya yaitu dengan mengintensifkan program KB dan bekerja sama dengan lintas sector. "Dua anak cukup," (Republika.co.id, Rabu 17 Juli 2013). Dengan pertumbuhan penduduk sebanyak 1,49 per tahunnya akan menjadi beban untuk bangsa Indonesia di masa mendatang. Selain itu, dengan terjadinya pernikahan dini, maka akan berdampak negatif pada ibu berusia muda. Ibu yang mentalnya belum siap mengurus keluarga, dan nantinya akan berdampak negatif pada pertumbuhan anak. Pernikahan dini juga akan meningkatkan angka perceraian di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di daerah Perumnas Mandala Medan, tepatnya di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan. Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Medan Denai. Kelurahan Tegal Sari Mandala II berpenduduk cukup padat yaitu terdiri dari 4936 kepala keluarga dan seluruh penduduknya berjumlah 30.483 jiwa. Menurut data yang diambil dari kantor kelurahan, kebanyakan pekerjaan dari penduduk kelurahan Tegal Sari Mandala II merupakan wiraswasta yaitu sebanyak 15.172 penduduk, sementara 12.000 penduduk melakukan pekerjaan lain-lain dan ada 918 penduduk yang tidak bekerja atau menganggur. Berdasarkan pada survey yang dilakukan oleh peneliti, di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, banyak terjadi fenomena pernikahan dini. Dalam iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T terdapat ilustrasi tentang remaja yang telah lulus sekolah yang ingin menikah, maka sasaran utama dari iklan BKKBN ini adalah remaja batasan akhir yang akan memasuki peran dewasa. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah remaja akhir yang berusia 19-22 tahun. Remaja akhir dipilih sebagai populasi penelitian karena merupakan batasan remaja yang akan memasuki peran orang dewasa yaitu salah satunya pernikahan. Seperti latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T dan Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)” Universitas Sumatera Utara 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut “Sejauhmana pengaruh Tayangan Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini terhadap kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan?” 1.3 Pembatasan Masalah Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian, diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian terbatas pada iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini (Hindari 4T). 1.4 2. Objek penelitian adalah remaja berusia 19-22 tahun. 3. Waktu penelitian dimulai dari bulan Mei 2014 - selesai. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui isi dari iklan BKKBN Versi Pernikahan DiniHindari 4T 2. Untuk mengetahui kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan terhadap pernikahan dini. 3. Untuk mengetahui pengaruh tayangan iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T terhadap kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan . Universitas Sumatera Utara 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya khasanah bacaan di Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperluas ruang lingkup penelitian mengenai ilmu komunikasi khususnya dalam bidang periklanan. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan produser iklan. Universitas Sumatera Utara