9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk membahas permasalahan tentunya diperlukan suatu alat yang menjadi dasar dalam pembahasan. Karena itu, penulis akan menjelaskan teoriteori yang relevan sebagai landasan atau acuan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 2.1 Periklanan sebagai proses pemasaran Komunikasi merupakan suatu proses yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia, dikarenakan mendasar karena setiap masyarakat manusia baik yang primitive maupun modern selalu berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan social melalui komunikasi, sedangkan dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu-individu yang lainnya sekaligus menetapkan kredibilitasnya sebagai seorang anggota masyarakat, sehingga meningkatkan kesempatan individu tersebut untuk tetap hidup.7 Iklan merupakan bagian dari bauran promosi (Promotion Mix), adalah bagian dari bauran pemasaran (Marketing Mix). Secara sederhana iklan di definisikan sebgai segala bentuk pesan suatu produk yang disampaikan melalui media dan 7 Charles R. Wright. Sosial Komunikasi Massa (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya 1991), Hal 4 9 10 ditujukan kepada bagian masyarakat. Iklan merupakan media yang paling potensial dalam menyampaikan pesan penjualan persuasive.8 Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalani fungsi pemasaran, yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan harus mampu membujuk khalayak ramai agar dapat berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan. 2. 2 Peran Iklan sebagai alat komunikasi Suatu pemahaman popular mengenai komunikasi adalah penyampaian pesan searah dari seseorang atau suatu lembaga kepada seseorang atau sekelompok orang lainnya, baik secara langsung ataupun melalui media. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja (Intentional act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau membujuknya melakukan sesuatu9. Komunikasi itu sendiri merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator (Source) kepada Komunikan (Receiver) melalui suatu media, yang kemudian proses itu berkembang menjadi proses penyampaian pesan dari suatu produk kepada konsumen yang di sebut iklan. 8 Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, (Directorat Bina Press dan Grafika Departemen Penerangan RI, Jakarta 1993) Hal. 5 9 Dedy Mulyan, M.A.,Ph.D. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2001) hal 61 11 Dalam pengetahuan iklan memberikan informasi dan fakta-fakta mengenai produk. Dengan mendapatkan informasi, seseorang mendapatkan pengetahuan khalayak mengenai produk10 Dalam kegiatan periklanan, sumber mengharapkan dampak positif dari konsumen, karena pengiklan merupakan usaha untuk mendorong dari tahap tidak tahu akan suatu produk hingga akhirnya tertarik terhadap produk tersebut. Iklan merupakan bagian dari promotion mix, secara sederhana iklan di definisikan sebagai segala bentuk pesan atau produk yang disampaikan melalui media dan ditujukan kepada bagian atau seluruh masyarakat. Jadi iklan merupakan media yang paling potensial dalam menyampaikan pesan penjualan yang persuasif Iklan dapat juga sebagai tehnik penyampaian pesan dalam bidang yang sifatnya non personal secara teoritik melaksanakan fungsi-fungsi seperti yang di emban media massalainnya. Selain itu juga berfungsi dalam pemasaran, fungsi iklan adalah mendatangkan uang karen aorng membeli produk yang diiklankan serta memberikan informasi singkat bagi calon pemakai jasa atau barang. 2.3 Periklanan Pengertian dari periklanan menurut institusi Praktis Periklanan inggris adalah merupakan pesan-pesan penjualan yang persuasive yang diarahkan kepada calon pembeli yang potensial atas peroduk barang atau jasa tentunya dengan biaya yang semurah-murahnya11. Para akademis juga mengatakan bahwa 10 David W. N. Advertising : planning Implementation and control, (Ohio: South-Western Publishing Co. 1978), hal 27 11 Frank jefkins, periklanan. Cetakan 2 (Jakarta Erlangga, 1997) hal 5 12 iklan adalah kandungan utama dalam manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran yang menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen.12 Secara umum, perusahaan mengiklankan produknya dalam rangka : 1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di benak konsumen (creative awarenes). 2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek (communicate information about attributes and benefits). 3. mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas sebuah merek (develop or change an image or personality). 4. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi (associate a brand with feelings and emotions). 5. Menciptakan norma-norma kelompok (create group norm). 6. Mengendapkan perilaku (precipitate behavior). 7. Mengarahkan konsumen untuk membeliproduknya dan mempertahankan marker power perusahaan. 8. menarik calon konsumen menjadi “konsumen yang loyal” dalam jangka waktu tertentu. 12 May Lwin, Jim Aitchison, Clueless in advertising (Jakarta, PT. Bhuana Ilmu Populer- kelompok gramedia,2002) hal 5 13 9. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang13. Untuk membantu menciptakan iklan yang kreatif, dapat digunakan formula yang kita kenal dengan formula AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction, Action). 1. Attention (perhatian) Menarik perhatian, adalah langkah pertama yang sangat penting dalam beriklan. Selain memanfaatkan posisi dalam publikasi. Iklan dapat menarik perhatian dilihat dari sisi kreatif desain misalnya penggunaan warna, headline, ilustrasi, pilihan huruf dan elemen-elemen iklan lainnya. 2. Interest (ketertarikan) Ketertarikan adalah selangkah lebih maju dari perhatian. Ketertarikan ini dapat dimunculkan dengan pewarnaan, gambar atau copy iklan yang menarik, dan hal ini pada gilirannya akan diperkuat oleh keorsinilan penampilan dan penyusunan kalimat dalam copy iklan. 3. Desire (keinginan) Pembaca harus dibuat lebih dari sekedar merasa tertarik dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan produk atau jasa yang diiklankan. 13 Darmasi Durianto,dkk, Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif, Gramedia Pustaka Utama, 2003 14 4. Conviction (keyakinan) Keyakinan adalah hal penting yang harus ditanamkan. Karena tanpa modal keyakinan akan sulit menggiring pembaca untuk melakukan pembelian. Untuk meyakinkan pembaca kita memerlukan fakta-fakta yang meyakinkan, buktibukti dari penampilan-penampilan, kesaksian-kesaksian dan fakta-fakta lain yang berkaitan dengan produk yang diiklankan. 5. Action (tindakan) Ini adalah tindakan terakhir dari tujuan periklanan, yaitu action atau tindakan pembelian. Kendala yang dihadapi adalah iklan cetak bersifat statis dan tidak mudah untuk mebuat pembaca melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan. Tapi ada satu teknik yang mungkin dapat menjadi hal yang efektif dalam mempengaruhi pembaca untuk melakukan pembelian, yaitu dengan pendekatan yang mungkin dapat dimunculkan pada headline atau mungkin implisit pada keseluruhan iklan. Selain itu perangkat-perangkat tertentu mungkin dapat digunakan untuk membuat pembaca melakukan tindakan, seperti mencantumkan kupon, undangan untuk mencoba sampel dan lainlain14. Dalam mencapai tujuan periklanan di perlukannya strategi kreatif agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh calon pembeli yang berpotensial. 14 Frank Jefkins, Periklanan 3rd Edition, Erlangga, 1997 15 2.4 Strategi kreatif Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan. Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi elemen penting untuk keberhasilan (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005). Menurut Sandra Moriarty dalam buku Creative Advertising Theory & Practice, Strategi kreatif periklanan merupakan sebuah strategi pesan iklan yang berdasarkan pada Target Audience, Objective, dan Positioning.15 Sebelum menentukan atau membuat suatu strategi kreatif, hal utama yang perlu diperhatikan adalah target sasaran (target audience), tujuan iklan (objective) , dan Positioning. Hal ini untuk mempermudahkan pengiklan dalam menentukan strategi kreatif sehingga iklan dapat mencapai tujuan. Target sasaran sangat penting untuk diketahui apakah iklan ini ditujukan untuk pria, wanita, balita, remaja, atau dewasa. Sehingga strategi kreatif yang digunakan dapat disesuaikan dengan sasaran iklan tersebut. Tujuan iklan adalah tujuan-tujuan yang diupayakan untuk dicapai oleh periklanan strategi kreatif ditentukan dengan melihat kepada tujuan iklan, yaitu apakah iklan bertujuan untuk menginformasikan produk saja, meningkatkan 15 Sandra Moriarty, Creative Advertising (New Jersey: Practice-hall Inc, 1991) Hal 78 16 pangsa pasar, menciptakan kesadaran khalayak atau bahkan meningkatkan penjualan. Positioning merupakan upaya untuk menempatkan suatu modal produk, merk, perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sasaran atau konsumen.16 Hal ini perlu dilakukan karena konsumen sudah terlalu banyak informasi dipasaran dan sulit untuk menyimpan dan mengingatnya. Maka itu untuk masing-masing produk atau merk, perlu melakukan positioning agar dapat diingat konsumen. Dengan demikian positioning berkaitan dengan persaingan. Sehingga persoalan yang muncul adalah bagaimana seorang produsen memposisikan produk atau merknya diantara pesaing dalam menentukan strategi kreatif sangat perlu untuk memperhatikan positioning produk sehingga iklan sasaran dapat memahami maksud iklan dan tujuan iklanpun dapt tercapai. Positioning biasa digunakan sebagai basis strategi kreatif dimana terdapat banyak merek yang berkompetisi dipasar yang sama. Positioning dapat dilakukan dengan tujuh cara17, Yaitu: 1. Using product characteristics or costomer benefit. Positioning yang memberikan penekanan pada karakteristik atau keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh konsumen. 16 Rhenald Kasali, Managemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, cetakan 2 (Jakarta: Pusaka Umum Grafity, 1992), Hal. 157 17 David A Aaker and John G Mayer, Advertising Management, 1987 : Hal 126-132 17 2. By Price quality. Positioning yang memberikan gambaran, sebuahproduk akan lebih berkualitas dengan harga yang lebih tinggi 3. By Product class. Cara Positioning dengan cara memberikan gambaran atau asosiasi tentang kelas atau kelompok atau jenis dari suatu product 4. By User or Aplication. Cara ini adalah dengan menonjolkan mengenai manfaat atau kegunaan utama dari produk. Seperti gambaran waktu yang baik dan tepat menggunakan produk tertentu 5. By Product User. Positioning dilakukan dengan cara memberiukan gambaran bahwa produk tersebut digunakan untuk kelompok pengguna tertentu, seperti kelompok usia tertentu 6. By Cultural Symbol.Cara yang digunakan adalah memberikan lambing budaya tertentu kepada suatu produk, sehingga memberikan citra yang khusus atau berbeda disbanding produk pesaing. 7. By Competitors Posisi yang ditonjolkan pada pendekatan ini dikaitkan dan dhubungkan dengan produk pesaing Strategi iklan harus mampu menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah sebuah kampanye periklanan yang dirumuskan dalam 5W + 1H (Suhandang,2005) yaitu : - What : apa tujuan iklan ? - Who : siapa khalayak yang akan dijangkau ? 18 - When : kapan iklan dipasang ? - Where : di mana iklan dipasang ? - Why : mengapa harus demikian ? - How : bagaimana bentuk iklannya ? Tujuan dari strategi adalah usaha untuk menciptakan iklan yang efektif, oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi (Batey, 2003) Masing-masing agency periklanan mempunyai model rangkuman kreatif yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan produk yang akan di iklankan. Tidak ada model pemasaran yang begitu kaku sehingga anda tak dapat berubah. Tidak ada rumus pemasaran yang begitu ketat sehingga setiap perubahan dilarang. Hanya pedoman strategi tidak boleh berubah sedangkan pedoman taktisnya berupa rangkuman kreatif boleh berubah (Batey, 2003). Kata kreatif sering digunakan oleh para pengguna bahasa baik untuk tujuan positif maupun negatif. Dalam konteks pembuatan iklan, tentu saja kata kreatif dipakai untuk tujuan positif. Dalam hal ini kata kreatif diartikan sebagai "suatu kemampuan seseorang (atau sekelompok orang) yang memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam 19 pemecahan masalah. Dengan cara baru dan unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya (Creative Education Foundation). 2.5 Pendekatan Kreatif Penerapan strategi kreatif dalam membuat suatu pesan iklan juga didukung dengan beberapa pendekatan yang diantaranya yaitu:18 1. Pendekatan Proposisi Penjualan Unik (Unique Selling Point) Dengan pendekatan ini, yang dikembangkan oleh Rosser Reeves dari agen Ted Bates, pengiklan membuat klaim keunggulan berdasarkan ciri unik produk yang merupakan manfaat tersendiri dan bermakna bagi konsumen. Daya tarik periklanan merujuk pada basis atau pendekatan yang digunakan dalam iklan untuk menarik perhatian atau minat para konsumen atau untuk mempengaruhi perasaan-perasaan mereka terhadap produk, jasa atau gagasan19, Pada dasarnya terdapat berbagai daya tarik yang dapat digunakan sebagai dasar dalam mempersiapkan suatu pesan iklan. 2. Pendekatan Citra Merek Pendekatan citra merek yang di populerkan oleh David Ogilvy lebih melibatkan 18 perbedaan psikologi ketimbang fisik. Periklanan berupaya Monle lee & Carla Johnson, Periklanan dalam perspektif global, Prenada, hal 177 Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, (Jakarta: Penerbit Prenada Media, 2004) Hal 179 19 20 mengembangkan identitas citra satu merek lewat asosiasi produk dengan simbolsimbol. Pada beberapa kategori produk dan jasa, persaingan merek-merek yang ada tampaklah serupa. Sangat sulit menemukan atau menciptakan atribut yang unik dan benefit untuk digunakan sebagai ide penjualan utama. Strategi kreatif disini digunakan untuk menampilkan citra yang baik dan kuat dalam iklan mengenai suatu identitas merek serta mudah di ingat. Kuncinya adalah pengembangan citra yang baik bagi konsumen sehingga ada rasa bangga bila menggunakan produk atau merek tersebut. 3. Pendekatan Memposisi Konsep memposisi sebagai basis strategi periklanan di perkenalkan oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 70an. Menurut pendekatan ini, periklanan yang berhasil harus menanamkan dalam benak konsumen sebuah makna jelas tentang seperti apa produknya dan bagaimana dibandingkan dengan tawarantawaran para pesaing. 4. Pendekatan Generik Pendekatan yang berorientasi pada keunggula biaya dan keseluruhan dan diferensiasi. Biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih rendah daripada pesaing. Diferensiasi menonjolkan perbedaan yang mencolok merknya dengan merk pesaing dengan merk pesaing tidak secara superior. 21 4. Pendekatan Resonansi Pendekatan ini mensyaratkan bahwa tim kreatif memiliki pemahaman mendalam tentang dunia khalayak target, termasuk pengalaman dan emosi mereka. Periklanan yang diciptakan lewat pendekatan ini tidak berfokus pada klaim – klaim produk atau citra-citra merek , namun lebih dirancang untuk menyajikan situasi atau emosi yang menggugah asosiasi positif dari ingatan para responden . 2.6 Daya Tarik Pesan Iklan Daya tarik periklanan merujuk pada basis atau pendekatan yang digunakan dalam iklan untuk menarik perhatian atau minat para konsumen dan atau untuk mempengaruhi perasaan-perasaan mereka terhadap produk, jasa atau gagasan. Daya tarik periklanan dapat dibagi menjadi tiga kategori20 Daya tarik informative atau rasional menekankan pada pemenuhan kebutuhan konsuen terhadap aspek praktis, fungsional dan kegunaan suatu produk dan juga menekankan pada atribut yang dimiliki suatu produk atau alasan dan manfaat memiliki atau menggunakan merek produk tertentu. 20 Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, (Jakarta: Penerbit Prenada Media, 2004) Hal 179 22 2. Daya Tarik Emosional Daya tarik emosional adalah daya tarik yang terkait atau berhubungan dengan kebutuhan social dan psikologi konsumen dalam pembelian produk. Tidak sedikit motif pembelian konsumen bersifat emosional karena perasaan mereka. 3. Daya Tarik Kombinasi Daya tarik ini mengkombinasi dua daya tarik yakni daya tarik rasional dan emotional, dimana konsumen sering sekali dihadapkan oleh dua daya tarik rasional (dengan daya pikir/ rasio) dan daya rati pesan emotional (psikologis) 2.7 Elemen-elemen yang membentuk iklan cetak 2.7.1 .Copywriting Copywriting adalah seni penulisan pesan penjualan. Copywriting merupakan kewiraniagaan (salesmenship) melalui media cetak. Jika penulisan pesan penjualan tersebut gagal menarik perhatian (attention), ketertarikan (interest), keinginan (desire), keyakinan (conviction), dan tindakan (action) sebagaimana yang diinginkan, maka pesan penjualan atau copy iklan itu telah gagal. Tentu saja copy iklan itu harus didukung oleh bentuk kreatifitas lain seperti gambar, tipografi dan juga warna. Penulisan iklan dalam menyusun pesan penjualan harus berfikir secara ‘visual’ dan mengarahkan bentuk-bentuk kreatifitas tersebut guna meraih tujuan. 23 Karakteristik dasar penulisan copy iklan adalah sebagai berikut : 1. Copy iklan yang ditulis harus bersifat menjual. 2. Rahasia keberhasilan iklan adalah pengulangan (repetition), apakah pengulangan dengan memanfaatkan iklan secara kontinyu ataupun dengan menerapkan pengulangan dalam tubuh copy iklan itu sendiri. 3. Pesan iklan harus memanfaatkan secara maksimal kata-kata dan menyampaikan pesannya dengan segera. 4. Jika pembaca merasa tidak familiar terhadap suatu kata yang asing, perhatian pembaca terhadap iklan itu akan hilang. Karena itu setiap kata yang digunakan harus mudah dipahami. 5. Gunakan kata-kata singkat, kalimat-kalimat yang pendek, dan paragraf yang tidak terlalu panjang21. 2.7.1.1 Headline Headline adalah bagian terpenting sebuah iklan. Headline harus dibuat semenarik mungkin dan menonjol sehingga orang mau membaca teksnya (bodycopy-nya). Menurut William Arens (1998) adalah The word in the leading position of the ad-the words that will be read first or are positioned to draw the 21 Frank Jefkins, Periklanan 3rd ed, Erlangga, 1997 24 most attention.22 (kata yang berada pada posisi unggul pada suatu iklan adalah kata yang paling besar). Selain appeal dalam headline harus tepat sasaran, headline juga harus bisa dipercaya (believable) dan meyakinkan, namun jangan sampai berlebihan hingga terkesan too good to be true (terlalu bagus sehingga terlalu mustahil untuk dipercaya)23. Jenis-jenis headline, adalah sebagai berikut : 1. Newsheadline Headline yang menyajikan informasi mengenai sesuatu yang baru kepada pembaca. Seperti : pemberitahuan lokasi toko baru, produk baru, atau harga yang lebih murah. 2. Emotional headline Daya tarik emosional dijelaskan lebih dahulu pada headline jenis ini. 3. Benefit headline Pernyataan yang dijelaskan lebih dahulu pada headline jenis ini. 4. Directive headline Headline yang mengarahkan pembaca untuk melakukan sesuatu atau memberikan saran agar pembaca melakukan sesuatu. Jenis ini dapat memotivasi tindakan konsumen. 22 Morissan, Periklanan Pemasaran Terpadu, Ramdina Prakarsa, Hal 278 Agus S. Madjadikara, Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, Gramedia Pustaka Utama, 2004 23 25 5. Offbeat and coriosity headline Melalui humor, wordplay, dan misteri merupakan cara yang efektif untuk menarik pembaca ke dalam iklan. 6. Hornblowing headline Penggunaan jenis ini cenderung arogan dan egosentris, maka penggunaannya harus diperhatikan dan headline harus mengatakan yang sebenarnya. 7. Slogan/label/logo headline Beberapa headline ada yang menampilkan slogan perusahaan, logo produk atau label organisasi24. 2.7.1.2 Subheadline Lori Sierbert dalam bukunya Making a Good Layout menyebutkan Subheadline adalah penghubung yang mengaitkan isi pesan, menjelaskan dan memperkuat headlines lebih dalam, membantu pembaca memahami pesan yang disampaikan. Dalam suatu iklan cetak, Subheadline sangat jarang digunakan karena lebih mengutamakan headline. fungsi subheadline untuk memperkuat headline dalam memancing perhatian25 24 Courtland L. Bovee et al, Advertising Excellent 2nd ed, Mc. Graw Hill Inc, 1995 http://justduit.wordpress.com 25 26 Uraian yang biasanya menyampaikan tiga jenis informasi yaitu ciri produk, kegunaan produk dan kelebihan produk serta mengarahkan tindakan nyata pada khalayak. bodycopy haruslah mampu menjadi kalimat penyambung antara judul dengan isi iklan26 2.7.1.3 Bodycopy Bodycopy memuat Bodycopy dapat dibagi kedalam beberapa kategori, yaitu : 1. Straight Line Copy Merupakan pengembangan dari point penjualan produk setelah headline. 2. Narrative copy Meyakinkan pembaca dalam bentuk cerita. 3. Dialog/monolog copy Percakapan satu atau dua orang yang memberikan pengalaman atau kesaksian mereka. 4. Picture and caption copy Mengandalkan foto atau ilustrasi untuk menjelaskan cerita, yang didukung dengan penjelasan gambar27. 26 27 http://www.copywritingskill.com Ibid 27 2.7.2 Visual Visual adalah penyampaian informasi diluar naskah iklan. Dalam penelitian ini elemen visual dilihat dari jenis penggunaan ilustrasi, teknik ilustrasi, warna dominan dan warna tema iklan itu sendiri. 2.7.2.1 Ilustrasi Penggunaan ilustrasi sangat penting dalam sebuah iklan, karena dapat menarik perhatian pembaca. Ilustrasi dalam iklan dapat dibagi menjadi 8 macam, yaitu : 1. Show the product Menampilkan produk itu sendiri. 2. Single out part of the product that needs emphasis Memperlihatkan bagian-bagian produk yang perlu penekanan. 3. Show the product ready for use menampilkan produk yang telah siap untuk digunakan. 4. Show how this product deffers from it’s competition Menampilkan bagaimana produk itu berbeda dari pesaingnnya. 5. Show the product being tested Menampilkan produk yang sedang diuji coba. 6. Show the product in use Menampilkan produk yang sedang digunakan. 28 7. Show the happy result of using the product Memperlihatkan kegembiraan dari hasil pemakaian produk. 8. Show what can happen when you don’t use the product Menampilkan apa yang terjadi jika tidak menggunakan produk tersebut28. 2.7.1.2 Teknik Ilustrasi Dalam penelitian ini teknik ilustrasi yang digunakan adalah menggunakan foto, lukisan dan atau kombinasi antara foto dan lukisan. 2.7.1.3 Warna Dominan Warna adalah unsur berikutnya yang mendukung elemen visual cetak. Warna adalah kesan mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya,29 Warna juga berarti suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut warna pada retina bereaksi, yang menyebabkan timbulnya gejala pada objek-objek dilihat sehingga merubah persepsi manusia.30 Art dan simbolisasi dari warna dibedakan oleh budaya, tetapi nilai berikut sering di asosiasikan dengan warna yang spesifik.31 28 29 Jerome Jewler, Creative Strategy in Advertising, California wordswort Pub Company, 1981 Peter Salin dan Yenny Salim, Kamus bahasa Indonesia kontemporere edisi pertama Jakarta Modern English press, 1991 hal 161 30 Rick Sutherland dan Barb Karg, Graphic designer Color Hand Book, Massachutsetts, Rockport Publishers, Inc 2003 hal 19 31 Ibid, Hal 148 29 1. Merah : Gairah, kekuatan, kekuasaan dan bahaya 2. Kuning: Mudah bergaul, Optimis, dan cemburu 3. Orange : Kreatif, kehangatan dan petualangan 4. Hijau : Menyembuhkan, kemakmuran hidup, regenerasi dan pengayon 5. Biru : Setia, Itegraitas, meremaja, kepercayaan dan kesedihan. 6. Ungu : Pemberi, Mistik dan Imajinasi 7. Coklat : Bumi, Alami, Stabilm dan Seimbang 8. Putih : Kesucian dan Kebajikan 9. Hitam : Misteri, Kematian, Kelahiran dan penghacuran 2.8. Majalah sebagai media periklanan Media cetak adalah suatu media yang statis yang mengutamakan pesanpesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto, dalam tata warna dan halaman putih. Fungsi utama media cetak adalah member informasi dan menghibur.32 Media cetak terutama majalah merupakan salah satu media iklan yang mempunyai keunggulan, yaitu dapat disimpan dalam jangka panjang, pesan-pesan tertulis itu masih di baca, selam itu pula iklan masih berfungsi. Majalah jangkauannya luas dan massal. Pada suatu penelitian majalah sebenarnya 32 Rhenald Kasali. Op. Cit.99 30 merupakan opsi yang baik untuk beriklan. Suatu studi oleh A.C Neilson Company mengungkapkan bahwa orang-orang yang menyoroti iklan di majalah adalah 237% tampak lebih membeli produk tersebut Penggunaan majalah sebagai media iklan sangat sering digunakan oleh pemasar. Majalah bias digunakan selain sebagai media informasi produk, juga bisa digunakan untuk memposisikan produk di benak pembaca. Namun demikian, majalah akan lebih cocok untuk iklan produk-produk yang memerlukan penjelasan detail mengenai spesifik produk. 2.8.1 Karakteristik Majalah Majalah sebagai media periklanan memiliki karakteristik/ ciri khas tersendiri, yaitu :33 1. Lebih memungkinkan perhitungan hasil iklan 2. Data-data statistic yang tersedia 3. Peningkatan kualitas cetak 4. Kedalaman liputan pemberitaan dan ketepatan 5. Variasi objek yang diliput 6. Mobilitas 7. Media paling efektif daripada media lain kecuali direct mail 8. Fleksibel untuk memasang iklan 9. Warna majalah terdiri dari spectrum warna yang bagus 33 Ibid 31 Meskupun kelebihan yang ditawarkan majalah cukup banyak, media ini dibatasi oleh factor-faktor tertentu. Kekurangan terjelasnya adalah biaya yang tinggi, waktu tampilan (Lead Time) yang lama, kepadatan dan persaingan. Dalam pemilihan majalah sebagai media periklanan, kita harus mengetahui kekurangan dan kelebihan sehingga berpengaruh terhadap strategi kreatif iklan yang di muat