1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan bahan alam untuk mengobati penyakit sudah sejak lama
diterapkan oleh masyarakat. Pada jaman sekarang banyak obat herbal yang
digunakan sebagai alternatif pengobatan seperti kunyit, temulawak, daun sirih,
dan lain-lain.
Tumbuhan rondosemoyo atau tanaman kembang bulan [Tithonia
diversifolia (Hemsley) A. Gray] merupakan salah satu tanaman liar yang banyak
diteliti manfaatnya. Tanaman kembang bulan merupakan salah satu tanaman yang
secara tradisional telah digunakan masyarakat untuk obat sakit perut, diare,
konstipasi, antimalaria, antidiabetes, sakit tenggorokan, dan sakit liver (Miura et
al., 2002; Orwa et al., 2009; Tona et al., 1999). Stimulasi ekstrak terstandar T.
diversifolia secara in vitro dapat mengaktivasi dan meningkatkan proliferasi
limfosit limpa mencit dan sekresi nitric oxide dari makrofag peritoneum mencit,
namun tidak dapat meningkatkan aktivasi persentase fagositosis makrofag
peritoneum mencit (Sari, 2008; Khadijah, 2008). Wijaya (2012) melaporkan
bahwa ekstrak etanol terstandar T. diversifolia dapat memacu proliferasi limfosit
limpa mencit dengan nilai OD terbesar pada dosis 10 mg/kgBB. Ekstrak
terstandar T. diversifolia secara in vitro dan in vivo merupakan immunomodulator
lemah dengan mekanisme meningkatkan proliferasi limfosit dan dapat
1
2
meningkatkan konsentrasi NO yang disekresi oleh makrofag peritoneum mencit,
serta memiliki toksisitas yang tinggi. Sesquiterpene lactone dan chlorogenic acid
yang terkandung dalam ekstrak T. diversifolia dapat bersifat toksik dan merusak
ginjal dan hati apabila diberikan pada dosis tinggi dan penggunaan yang lama
(Passoni et al., 2013).
Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan tumbuhan asli dari Asia
yang bermanfaat sebagai antiinflamasi serta untuk menjaga kebugaran tubuh
(Funk et al., 2006). Berbagai macam efek biologis dari kunyit ini antara lain
sebagai
antioksidan,
antimutagenik,
antiinflamasi,
antimikroba,
hepatoprotektif,
antikoagulan,
efek
antikarsinogenik,
gastrointestinal,
efek
kardiovaskular, dan antifertilitas (Chattopadhyay et al., 2004). Ekstrak etanol
kunyit yang diberikan pada mencit dengan kanker hati terbukti secara signifikan
mengurangi jumlah dan kejadian pembengkakan hati dan semua hewan coba
dalam keadaan sehat sampai dosis tertinggi (Rustam et al., 2007). Curcumin
merupakan agen immunomodulator poten yang dapat memodulasi aktivasi sel B,
sel T, makrofag, neutrofil, sel NK, dan sel dendritik serta menurunkan ekspresi
sitokin proinflamatori (Jagetia & Aggarwal, 2007).
Pencampuran ekstrak T. diversifolia dengan rimpang kunyit secara in vivo
pada tikus betina model kanker payudara ternyata dapat memperkuat potensi
sebagai antikanker, serta tidak bersifat toksik baik dari uji hematologi dan
biokimia darah pada semua dosis (Aragani, 2013; Gunawan, 2013). Ekstrak T.
diversifolia memiliki efek immunomodulator lemah dan toksisitasnya tinggi,
3
sedangkan
ekstrak
C.
domestica
toksisitasnya
rendah
dan
merupakan
immunomodulator poten. Pencampuran ekstrak T. diversifolia dan C. domestica
ini diharapkan dapat meningkatkan efek immunomodulator dan menurunkan
toksisitasnya. Selain itu, pemberian campuran ekstrak T. diversifolia dan C.
domestica perlu diuji keamanannya pada sel normal. Campuran ekstrak T.
diversifolia dan C. domestica berpotensi sebagai adjuvan. Adjuvan dapat berefek
pada menetapnya keberadaan antigen, meningkatkan sinyal ko-stimulator,
meningkatkan inflamasi lokal, dan menstimulasi proliferasi nonspesifik limfosit
(Goldsby et al., 2000).
Secara umum respon imunitas seluler yang dimediasi oleh limfosit T dan
respon imunitas humoral yang diperankan oleh antibodi memiliki peranan yang
sangat penting terhadap infeksi dan sel tumor. Peran utama respon imunitas
seluler adalah untuk mendeteksi dan mengeliminasi sel yang di dalamnya terdapat
patogen intraseluler dan sel tumor yang sudah mengalami modifikasi genetik
sehingga mengekspresikan antigen yang berbeda dengan sel normal. Sedangkan
pada respon imunitas humoral akan dihasilkan antibodi yang dapat mengikat dan
menetralkan antigen di permukaan sel dan spasium ekstraseluler. Antigen yang
spesifik dan yang tidak spesifik dapat berpengaruh terhadap respon imun. Sel
spesifik termasuk limfosit T sitotoksik dan sel T helper. Sedangkan sel yang non
spesifik adalah sel NK dan sel non limfoid seperti makrofag, neutrofil, dan
eosinofil. Aktivasi limfosit dimulai dengan adanya pengenalan terhadap antigen
asing yang masuk ke dalam tubuh. Aktivasi yang terjadi akan menyebabkan
4
terjadinya proliferasi dan diferensiasi sel menjadi sel efektor dan sel memori yang
nantinya dapat mengeliminasi antigen, sel yang terinfeksi dan sel tumor (Goldsby
et al., 2000).
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka diharapkan bahwa
campuran ekstrak T. diversifolia dan C. domestica mempunyai pengaruh terhadap
sistem imun hewan coba, yaitu sebagai immunostimulan untuk meningkatkan
proliferasi limfosit limpa.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka perumusan masalah
penelitian yang dapat disusun yaitu sebagai berikut:
1. Apakah stimulasi campuran ekstrak terstandar T. diversifolia dan C. domestica
berpengaruh terhadap respon proliferasi limfosit limpa mencit?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengembangkan campuran ekstrak terstandar T. diversifolia dan C.
domestica sebagai immunostimulan.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengkaji efek stimulasi in vivo campuran ekstrak terstandar T.
diversifolia dan C. domestica terhadap respon proliferasi limfosit limpa
mencit.
5
D. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian mengenai tanaman T. diversifolia dan C. domestica
pernah dilakukan sebelumnya baik di Indonesia maupun di negera lain, yaitu
seperti efek sitotoksik ekstrak eter terhadap sel HTC-116 (Goffin, 2002); efek
ekstrak etil asetat terhadap proliferasi sel kanker kolon (Col-2) (Gu et al., 2002);
anticancer potential of curcumin: preclinical and clinical studies (Aggarwal et
al., 2003); isolasi, identifikasi senyawa antikanker dari fraksi aktif Tithonia
diversifolia (Hemsley) A. Gray, selektivitas dan mekanisme apoptosis secara in
vitro (Wahyuningsih et al., 2009). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyuningsih et al., (2007) disimpulkan bahwa hasil fraksinasi tidak larut nHexane dari ekstrak kloroform T. diversifolia menghasilkan 3 fraksi yang
menyebabkan adanya sinyal apoptosis pada sel HeLa. Rustam et al. (2007)
menyimpulkan bahwa ekstrak etanol rimpang kunyit dosis 1000 mg/kgBB dapat
menekan pembengkakan hati karena kanker sebesar 78,37% pada tikus jantan
galur wistar yang diinduksi suspensi karagen 1% secara intrakutan.
Penelitian mengenai pengaruh pemberian campuran ekstrak T. diversifolia
dan C. domestica pada tikus betina model kanker payudara sudah pernah
dilakukan. Aragani (2013) melaporkan bahwa ekstrak etanol daun T. diversifolia
dan rimpang C. domestica memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap gambaran
histopatologi kelenjar mama tikus model kanker mama dibanding pada kontrol
negatif. Pengaruh yang lebih baik didapatkan pada kelompok perlakuan preventif
dibanding kelompok perlakuan kuratif. Namun campuran ekstrak T. diversifolia
6
dan C. domestica tidak berpengaruh terhadap gambaran histopatologi hati dan
ginjal tikus model kanker kelenjar mama. Campuran kedua ekstrak ini juga tidak
berpengaruh terhadap fungsi hati dan ginjal tikus betina galur SD (Anugerah,
2013). Campuran ekstrak etanol 70% daun kembang bulan dan rimpang kunyit
tidak berpengaruh terhadap berat badan dan jumlah nodul tikus model kanker
payudara, namun berpengaruh terhadap pengurangan volum kanker pada tikus
model kanker payudara (Nurhalimah, 2013). Pemberian ekstrak etanol terstandar
T. diversifolia dan C. domestica terhadap darah lengkap yaitu hemoglobin dan
hematokrit memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan dengan kontrol negatif,
meskipun tidak berbeda dari kelompok doksorubisin. Sedangkan trombosit dan
eritrosit tidak memiliki pengaruh terhadap kelompok kontrol negatif maupun
kelompok doksorubisin. Pada hitung jenis leukosit yaitu netsegmen, eosinofil,
monosit, dan basofil tidak memiliki pengaruh terhadap kelompok kontrol negatif
dan kelompok doksorubisin, sedangkan limfosit tidak memberikan pengaruh
terhadap kelompok kontrol negatif, namun lebih baik dibandingkan dengan
kelompok doksorubisin (Gunawan, 2013).
Berbagai penelitian yang pernah dilakukan bertujuan untuk mengetahui
efek dari tanaman T. diversifolia dan C. domestica terhadap sel kanker. Belum ada
penelitian yang meneliti mengenai pengaruh pemberian campuran ekstrak T.
diversifolia dan C. domestica pada hewan coba sehat. Penelitian yang akan
dilakukan ini menguji efek campuran ekstrak T. diversifolia dan C. domestica
terhadap respon proliferasi limfosit limpa mencit secara in vivo.
7
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat menambah kumpulan data
penelitian mengenai pengembangan manfaat tanaman T. doversifolia dan C.
domestica sehingga dapat berkontribusi dalam dunia ilmu pengetahuan. Penelitian
ini juga diharapkan bisa dijadikan sebagai acuan untuk penelitian-penelitian baru
lainnya mengenai tanaman T. diversifolia dan C. domestica atau sebagai acuan
untuk penelitian mengenai perbandingan keefektivan tanaman T. diversifolia dan
C. domestica dengan tanaman herbal yang mudah didapat lainnya.
Download