TEKNIK STUDI BIOLOGI BUNGA Anthurium andraeanum Lind. KULTIVAR TROPICAL DAN CARNAVAL Nina Marlina1 dan Supenti2 A nthurium andraeanum Lind. merupakan tanaman tropis yang berasal dari Amerika Tengah. Tanaman ini tergolong dalam keluarga Araceae dan memiliki bunga yang indah. Hingga kini terdapat 1.700 varietas anthurium yang telah dibudidayakan dan diusahakan, baik sebagai bunga potong, tanaman pot maupun tanaman hias taman (Sarwono 1992). Anthurium dibudidayakan karena memiliki seludang bunga (spathe) dan tongkol bunga (spadix) yang memikat serta daunnya biasanya bercahaya. Bunga anthurium terdiri atas seludang bunga, tongkol bunga, dan tangkai bunga dengan warna dan ukuran yang beragam. Bunga tumbuh dari ketiak daun dan termasuk bunga sempurna dan berumah satu (monoceatic). Bunga tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri karena bunga betina masak lebih dulu daripada bunga jantan (protogynous). Bunga memiliki ketahanan simpan sekitar 25 hari bila tidak dipotong dari tanamannya dan dapat bertahan hingga 15 hari bila dijadikan sebagai bunga potong (Rukmana 1997). Anthurium memiliki siklus hidup yang didahului oleh fase vegetatif dan diikuti oleh fase generatif. Pada masa juvenil, daun memiliki pelepah yang pendek dengan tunas vegetatif pada bagian ujungnya. Pada fase generatif, bagian ketiak daun ditempati oleh tunas bunga (Higaki et a1. 1984). Tangkai bunga anthurium berbentuk bulat dan kadang tegak, tetapi ada juga yang agak rebah ke samping. Tangkai bunga berwarna coklat kemerahan sampai hijau bila sudah tua. Daun yang sudah tua berwarna hijau tua atau hijau muda, sedangkan daun yang masih muda berwarna kecoklatan (Ratrini 1992). BAHAN DAN METODE Percobaan dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Segunung, Cianjur, Jawa Barat, pada bulan Maret-Juni 2004. Bahan yang digunakan adalah tanaman anthurium kultivar Tropical dan Carnaval yang sedang berbunga. Tanaman ditanam dalam pot-pot plastik berdia-meter 15 cm yang diisi campuran sekam dan pupuk kandang (1:1), kemudian tanaman disimpan dalam rumah kaca. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman dan pemupukan. Alat yang digunakan untuk pengamatan adalah penggaris, pensil, buku catatan, dan jangka sorong (sigmat). Pada tanaman yang siap berbunga dilakukan pengamatan setiap hari untuk mengetahui perubahan pada spadix hingga spadix masak. Setiap kultivar diamati sepuluh tanaman sebagai sampel. Tiap perubahan selama percobaan berlangsung diukur dan diambil gambarnya. Parameter yang diamati dan diukur meliputi: (1) panjang tangkai bunga (cm), (2) panjang dan lebar spathe (cm), (3) panjang dan diameter spadix (cm), (4) perubahan warna spathe dan spadix, (5) waktu keluar putik dan tepung sari (hari), serta (6) masa reseptif pistil dan spadix (hari). Panjang tangkai bunga diamati sejak bunga muncul (Gambar 1a), diukur dari titik tumbuh sampai dasar spathe. Pengamatan panjang dan diameter spathe dilakukan sejak spathe membuka (Gambar 1d). Panjang dan diameter spadix diukur Sampai saat ini, informasi mengenai biologi bunga anthurium khususnya kultivar Tropical dan Carnaval masih terbatas. Padahal informasi biologi bunga sangat diperlukan dalam kegiatan hibridisasi, kultur antera atau kultur mikrospora. Percobaan dilakukan untuk mengetahui biologi bunga, khususnya masa reseptif spadix yang optimum, pada anthurium kultivar Tropical dan Carnaval. 1 Teknisi Litkayasa Pelaksana dan 2 Teknisi Litkayasa Nonkelas pada Balai Penelitian Tanaman Hias Segunung, Jalan Raya Ciherang, Segunung, Pacet, Cianjur 43253, Kotak Pos 8 Sindanglaya, Telp. (0263) 512607, Faks. (0263) 514138, E-mail: [email protected] 72 Gambar 1. Saat bunga anthurium kultivar Carnaval mulai muncul hingga spathe terbuka dan spadix terlihat, Balithi, Segunung, April 2004 Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 2, 2006 saat spate membuka. Panjang spadix diukur dari pangkal sampai ujung, dan diameter spadix diukur pada bagian tengah spadix dengan menggunakan jangka sorong/sigmat. Pengamatan perubahan warna spadix dilakukan pada saat spadix reseptif dan keluar tepung sari. Saat reseptif ditandai dengan permukaan spadix yang terasa lengket dan stigma menonjol keluar (Gambar 2). HASIL DAN PEMBAHASAN Bunga anthurium sebenarnya merupakan seludang bunga yang berbentuk jantung atau bulat telur dan ujungnya meruncing seperti ekor. Secara botani, bunga anthurium berbentuk kecil-kecil dan berjejal rapat pada sumbu tongkolnya yang berbentuk gada (Gambar 3). Masing-masing kultivar memiliki pola dan waktu perkembangan spathe yang berbeda. Untuk memudahkan Gambar 3. Bunga anthurium dan bagiannya, Balithi, Segunung, April 2004 penentuan patokan awal dalam menghitung masa reseptif, ditentukan masa awal pengamatan yaitu saat spathe mulai terbuka dan spadix terlihat (Ho). Berdasarkan Ho diketahui bahwa masa reseptif kultivar Carnaval adalah 13-15 hari dari munculnya kuncup bunga, sedangkan untuk kultivar Tropical adalah l0-12 hari dari munculnya kuncup bunga. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kecepatan pertumbuhan dan perkembangan bunga kultivar Tropical berbeda dengan Carnaval. Perbedaan dapat dilihat dari data hasil pengamatan panjang tangkai dan diameter tangkai bunga, panjang dan lebar spathe, serta panjang dan diameter spadix. Pertambahan panjang tangkai bunga per hari kultivar Carnaval lebih tinggi daripada kultivar Tropical. Namun, pertambahan diameter tangkai bunga lebih tinggi pada kultivar Tropical daripada Carnaval (Tabel 1). Untuk panjang dan lebar spathe, pertambahannya lebih tinggi pada kultivar Carnaval daripada Tropical (Tabel 2), sedangkan untuk panjang dan diameter spadik, kedua kultivar menunjukkan pertambahan yang relatif sama (Tabel 3). Gambar 2. Warna spadik anthurium kultivar Tropical sebelum masa reseptif, reseptif penuh, dan keluar pollen, Balithi, Segunung, April 2004 Perubahan warna spate dari masing-masing kultivar juga menunjukkan keragaman. Perubahan warna diamati pada saat spathe mulai membuka dan muncul spadix hingga spathe membuka maksimal. Perubahan warna spathe dan spadix disajikan pada Tabel 4. Tabel 1. Panjang dan diameter tangkai bunga dua kultivar anthurium, rumah kaca Balithi, Segunung, 2004 Panjang tangkai bunga (cm) Kultivar Kisaran Tropical Carnaval 32,5-46,0 30,0-46,0 Rata-rata Pertambahan per hari 39,50 37,65 Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 2, 2006 0,253 0,332 Diameter tangkai bunga (cm) Kisaran Rata-rata Pertambahan per hari 4,00-5,50 4,10-5,25 4,86 4,72 0,015 0,012 73 Masa reseptif maksimal kultivar anthurium bervariasi. Untuk kultivar Tropical, masa reseptif berkisar antara 18-23 hari setelah spathe terbuka, dan untuk kultivar Carnaval pada 20-25 hari. Saat keluar putik dan serbuk sari bunga disajikan pada Tabel 5. Informasi masa reseptif sangat diperlukan dalam kegiatan hibridisasi, kultur antera atau kultur mikrospora. Secara fenotipik, tahap perkembangan spadix kultivar Tropical dan Carnaval memiliki pola yang sama, seperti perubahan warna spadix dan keluarnya putik terjadi secara bertahap. Masa reseptif dan keluarnya serbuk sari juga terjadi secara bersamaan (Gambar 4, Tabel 6). Gambar 4. Perbedaan warna spadix anthurium sebelum dan pada saat reseptif, dan permukaan spadix pada saat reseptif penuh, Balithi, Segunung, 2004 Tabel 2. Panjang dan lebar spathe dua kultivar anthurium, rumah kaca Balithi, Segunung, 2004 Panjang spathe bunga (cm) Lebar spathe bunga (cm) Kultivar Kisaran Rata-rata Pertambahan per hari Kisaran Rata-rata Pertambahan per hari Tropical Carnaval 5,6-9,0 7,5-9,5 7,41 8,18 0,017 0,026 5,6-7,2 5,8-8,0 6,32 6,86 0,031 0,036 Tabel 3. Panjang dan diameter spadix dua kultivar anthurium, rumah kaca Balithi, Segunung, 2004 Panjang spadix (cm) Diameter spadix (cm) Kultivar Kisaran Rata-rata Pertambahan per hari Kisaran Rata-rata Pertambahan per hari Tropical Carnaval 3,5-5,0 4,1-6,0 4,17 4,86 0,023 0,024 6,675-8,00 6,50-8,25 7,16 7,45 0,032 0,032 Tabel 4. Warna spathe dan spadix dua kultivar anthurium, rumah kaca Balithi, Segunung, 2004 Kultivar Tropical Carnaval Perubahan warna spathe Perubahan warna spadix Muda Tua Muda Tua Merah Pink muda Merah Putih sisi merah Kuning kehijauan Oranye Kuning tua Kuning kehijauan Tabel 5. Masa reseptif keluarnya putik dan serbuk sari dua kultivar anthurium, rumah kaca Balithi, Segunung, 2004 Kultivar Tropical Carnaval 74 Bagian spadix Keluar putik (hari) Masa reseptif penuh (hari) Keluar serbuk sari (hari) Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Pangkal Te n g a h Ujung 5-11 12-18 19-23 7,60 14,50 20,55 18-23 20,1 25-30 27,00 Pangkal Te n g a h Ujung 5-10 11-15 16-20 7,60 13,45 17,55 20-25 22,4 28-32 30,10 Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 2, 2006 Tabel 6. Perkembangan spadix anthurium kultivar Tropical dan Carnaval, Balithi, Segunung, 2004 Perkembangan spadix Kultivar Tropical Kultivar Carnaval Perubahan warna spadix Saat keluar putik Masa reseptif Saat keluar serbuk sari Bertahap Bertahap Serempak Serempak Bertahap Bertahap Serempak Serempak UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Budi Winarto, MS. dan Fitri Rachmawati SP, MSi. yang telah memberikan bimbingan selama penulisan. DAFTAR PUSTAKA KESIMPULAN DAN SARAN Anthurium kultivar Tropical dan Carnaval memiliki pola tahapan perkembangan spathe dan spadix yang berbeda. Masa reseptif maksimal kultivar Tropical berkisar antara 1823 hari setelah spathe membuka, dan untuk Carnaval pada 2025 hari setelah spathe terbuka. Informasi mengenai masa reseptif sangat penting dalam kegiatan hibridisasi, kultur anther atau kultur mikrospora. Buletin Teknik Pertanian Vol. 11 No. 2, 2006 Higaki, T., H.P. Rasmussen, dan W.J. Carpenter. 1984. A study of some morphological and anatomical aspects of Anthurium andraeanum Lind. Research Serries 30: 1-12. Ratrini, I.G.Y.A. 1992. Identifikasi dan Pengusahaan Tanaman Hias Anthurium, Spathiphylum dan Philodendron di Robby and Kerst Nursery. Laporan Praktek Lapang, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. hlm. 23-27. Rukmana, R. 1997. Anthurium. Kanisius, Yogyakarta. 55 hlm. Sarwono. 1992. Anthurium indoor dan bunga potong. Trubus 270 (XXIII): 35-37. 75