sabtu, 24 juni 2017 intiM denGan tuhan

advertisement
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu
Panggilan Beribadah
Votum
Bacaan Bertanggapan
Pujian Pengakuan Dosa
Doa Pengakuan Dosa Secara
Pribadi
Doa Pengakuan Dosa
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup baru
Pujian “Salam Damai” / “Shalom
shalom”
Pujian Syukur 1
Pujian Syukur 2
Pengakuan Iman
Pujian
Doa Firman Tuhan
Khotbah
Persembahan
Doa Persembahan & Doa Syafaat
Pengumuman & Seri Pembinaan
Doxology /
“Kami memuji Kebesaran-Mu”
Doa berkat
Amin / “Thank You Lord”
Theme Song “Jesus At The Center“
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Jemaat
Liturgos
Liturgos
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Liturgos & Jemaat
Petugas Doa
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
2
Hamba Tuhan REC
GEMBALA SIDANG SENIOR
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Telp : 0815 5055 985
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A.
Telp. 081-233780070
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL ESTE SQUARE
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.
Telp.081-331515954
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAM
Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K.
Telp. 081-931003006
Email: [email protected] /
[email protected]
GEMBALA LOKAL DARMO
Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Telp. 081-13321904
Email: [email protected]
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Kasih Yang TAK TERPAHAMI
(Efesus 3:18-19)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
T
eks kita hari ini merupakan bagian dari doa Paulus di ayat 14-21.
Secara keseluruhan bagian ini menerangkan bagaimana kita berdoa
(ayat 14a), kepada siapa kita berdoa (ayat 14b-15), apa yang kita doakan
(ayat 16-19), dan untuk siapa tujuan akhir dari doa-doa kita (ayat 20-21).
Dalam ungkapan lain: sikap berdoa (ayat 14a), objek doa (ayat 14b-15),
isi doa (ayat 16-19), dan doksologi (ayat 20-21).
Dalam khotbah kali ini kita hanya akan menyoroti salah satu isi permohonan
dalam doa di atas, yaitu supaya kita memahami kasih Kristus yang tak
terpahami (ayat 18-19a). Tentu saja permohonan ini tidak terpisahkan
dari permohonan sebelum (ayat 16-17) dan sesudahnya (ayat 19b). Ibarat
sebuah piramida, permohonan yang lebih awal memberi pondasi bagi
permohonan berikutnya, dan permohonan terakhir menjadi puncak dari
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ semuanya.
Memahami kasih
Kristus tidak terjadi
struktur secara alamiah
Mempertimbangkan
teks di atas, tidak mengherankan
apabila banyak penafsir Alkitab
menyebut Efesus 3:14-21 sebagai
salah satu doa yang terindah. Di
samping struktur yang istimewa,
doa ini juga mengandung rangkaian
permohonan yang mendalam dan
permainan kata yang indah pula.
Siapa saja yang membaca bagian
ini dengan seksama pasti akan
menemukan kedalaman makna dan
keagungan sastra di dalamnya.
Sekarang, marilah kita menyelidiki
kedalaman dan keindahan ini, tetapi
dengan fokus yang lebih banyak
diarahkan pada ayat 18-19: “supaya
kamu bersama-sama dengan segala
orang kudus dapat memahami,
betapa lebarnya dan panjangnya
dan tingginya dan dalamnya kasih
Kristus, dan dapat mengenal kasih
itu, sekalipun ia melampaui segala
pengetahuan”. Inti dari doa ini
adalah “memahami atau mengenal
kasih Kristus”. Bagaimana kita dapat
mengenal kasih Kristus? Apa tujuan
akhir dari pengenalan ini?
Pemahaman terhadap kasih Kristus
di bagian ini tidak hanya mencakup
aspek intelektual, sehingga tidak
bisa dicapai dengan kekuatan sendiri
melalui pembacaan buku-buku
theologi maupun partisipasi dalam
berbagai seminar. Bukan berarti
buku dan seminar tidak berfaedah
sama sekali. Namun, pemahaman
yang dimaksud oleh Paulus tidak
terbatas pada hal itu.
Untuk mencapai pemahaman
yang benar tentang kasih Kristus
diperlukan doa (ayat 18-19). Itulah
yang sedang dilakukan Paulus dalam
teks ini. Ini lebih merupakan sebuah
pergumulan spiritual daripada
intelektual.
Yang didoakan adalah supaya semua
orang percaya dapat memahami
(ayat 18). Kata “dapat” (exischyō)
secara hurufiah berarti “memiliki
kekuatan”. Kekuatan ini jelas bukan
berasal dari diri sendiri. Ini adalah
kekuatan ilahi, sebagaimana sudah
5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ disinggung di ayat 16:
“Aku berdoa supaya Ia,
menurut kekayaan kemuliaan-Nya,
menguatkan dan meneguhkan
kamu (lit. ‘kamu dikuatkan dengan
kuasa’) oleh Roh-Nya di dalam
batinmu”.
Di samping itu, doa untuk memahami
kasih Kristus didahului dengan doa
supaya Kristus berdiam di dalam
hati kita melalui Roh Kudus (ayat
17a). Kasih Kristus bukan hanya
sebuah kebenaran historis-theologis
(historis: Dia mati di atas kayu salib;
theologis: Dia mati bagi dosa-dosa
kita), melainkan kebenaran praktis
(Dia berdiam dalam hati kita). Kita
memahami dengan cara mengalami.
Hanya orang-orang yang hatinya
didiami oleh Kristus yang dapat
memahami kasih itu.
Memahami kasih
Kristus terjadi secara
terus-menerus
khotbah tentang kasih ini. Kita pun
sudah mengalami wujud kasih ini.
Jika tidak diwaspadai, situasi ini
bisa menjebak kita pada penipuan
diri sendiri. Kita merasa diri sudah
mengenal padahal tidak demikian.
Doa
Paulus
di
ayat
ini
mengasumsikan bahwa semua
orang belum mengenal kasih Kristus
sebagaimana seharusnya. Berdoa
supaya memahami sesuatu yang tak
terpahami jelas merupakan sebuah
paradoks yang disengaja. Paulus
tahu benar bahwa sampai kapanpun
- bahkan tatkala kita nanti berada
di surga - kita tidak mungkin
bisa
sepenuhnya
memahami
kasih Kristus. Bagaimanapun,
pemahaman tersebut pantas untuk
diupayakan. Kekristenan lebih
menekankan
proses
daripada
hasil. Bukan legalistik (memenuhi
aturan dan tuntutan tertentu),
tetapi personal (menjadi seperti
Kristus). Pemahaman seperti ini
menunjukkan bahwa kita akan
terus-menerus berada dalam proses
pengenalan tersebut.
Kasih Kristus sudah menjadi
pembicaraan yang terlalu biasa bagi
orang-orang Kristen. Kita sudah
mendengarkan puluhan ribuan Lebih jauh, Paulus sendiri tahu
dan yakin bahwa dalam taraf
6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ tertentu jemaat di Efesus
sudah mengenal kasih
Kristus. Ayat 17b (“kamu berakar
dan berdasar di dalam kasih”)
menurut
banyak
penerjemah
sebaiknya dikaitkan dengan ayat
18-19 (kontra LAI:TB). Bagian ini
berbentuk partisip perfek pasif
(errizōmenoi kai tethemeliōmenoi)
yang menerangkan bahwa jemaat
Efesus dari dulu sudah diakarkan
dan dibangun di dalam kasih. Pada
saat seseorang dilahirbarukan oleh
Roh Kudus sehingga bisa percaya
kepada Injil Yesus Kristus dan
mempercayakan diri kepada-Nya,
orang itu sudah diakarkan dan
dibangun di dalam kasih Kristus.
Namun, itu hanya permulaan
belaka. Mereka tetap perlu semakin
memahami kasih Kristus (ayat 1819). Akar tidak akan banyak berguna
apabila tanpa batang, ranting, dan
daun. Pondasi tidak akan banyak
bermanfaat tanpa bangunan dan
ruang di atasnya.
sama”, dalam sebuah komunitas.
Pembacaan dalam teks Yunani
menunjukkan bahwa doa Paulus
di ayat 14-21 sarat dengan nuansa
komunal. Kata ganti “kamu”
(LAI:TB) berbentuk jamak (lit.
“kalian”). Nuansa ini bahkan terlihat
lebih kentara di ayat 18-19. Yang
didoakan oleh Paulus bukan hanya
jemaat Efesus, tetapi semua orang
percaya (“supaya kamu, bersamasama dengan segala orang kudus,
dapat memahami”).
Istilah
“orang-orang
kudus”
merujuk pada semua orang yang
sudah dibenarkan melalui iman
mereka kepada penebusan Kristus
yang sempurna di kayu salib.
Mereka masih bisa berbuat dosa,
tetapi secara status di hadapan Allah
mereka adalah orang-orang kudus.
Kudus bukan karena berbuat kudus.
Kudus karena dikuduskan.
Istilah di atas sekaligus menegaskan
kesatuan dan kesetaraan semua
orang Kristen. Tidak ada pembedaan
Memahami kasih
antara rohaniwan dan jemaat,
Kristus bersifat
penatua dan jemaat, dsb. Tidak
komunal
ada kelimpok yang superior dari
Komunal
berarti
“bersama- yang lain. Semua perlu semakin
7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ memahami kasih Kristus.
Bukan bersama-sama memahami kasih Kristus, melainkan
memahami kasih itu dalam kebersamaan. Maksudnya, pengenalan tentang
kasih Kristus terjadi lebih efektif dalam konteks komunitas orang percaya.
Kesaksian orang lain seringkali dipakai oleh Allah untuk mengingatkan
kita tentang kasih-Nya. Kisah-kisah inspiratif dari para tokoh Alkitab
maupun tokoh Kristen dalam sejarah menunjukkan betapa luar biasanya
kasih Kristus.
Bukan sekadar belajar dari kisah orang lain. Kita juga seringkali merasakan
kasih Kristus melalui kasih orang lain kepada kita. Ketika orang lain
memberikan pertolongan di tengah keputusasaan, kita menyadari bahwa
seperti itulah kasih Kristus bagi kita. Dalam keputusasaan kita melawan
kuasa dosa, Kristus datang dan memberikan harapan. Begitu pula
sebaliknya. Tatkala kita dikondisikan untuk mengampuni dan menerima
orang lain apa adanya, kita sedang mempraktikkan kasih Kristus. Kita
semakin menyadari betapa sukar dan besarnya kasih itu.
Salah satu sarana terbaik untuk memahami kasih Allah adalah anak-anak.
Banyak orang tua Kristen yang semakin mengenal dan mengagumi kasih
Allah sesudah mereka memiliki dan merawat anak-anak mereka. Entah
berapa kali pengampunan perlu diberikan. Kesabaran seringkali harus
menyentuh perbatasan. Di tengah semua kejengkelan dan kekecewaan
terhadap anak-anak, orang tua tetap tidak pernah kehilangan harapan.
Mereka bahkan tetap membanggakan anak-anak mereka. Bahkan
untuk anak-anak yang tidak membanggakan sekalipun, orang tua tetap
mencurahkan perhatian dan kasih sayang. Melalui pengalaman sebagai
orang tua, kita semakin mengerti betapa agungnya kasih Bapa di surga
yang merelakan Anak-Nya, Yesus Kristus, menjadi manusia dan mati di
atas kayu salib bagi kita.
8
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Apakah yang seharusnya menjadi respons kita terhadap kasih
yang sedemikian besar itu? Sudahkah kita mensyukuri kasih itu? Sudahkah
kita membagikannya pada orang lain? Sudahkah keluarga kita menjadi
cerminan sempurna dari kasih itu? Soli Deo Gloria.
9
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Berdoa untuk masa-masa liburan. Kiranya masa liburan
ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Masa liburan juga diisi
dengan kegiatan yang membangun. Setiap keluarga yang
liburan tetap memiliki waktu untuk Tuhan. Setiap jemaat
yang liburan juga diberi kesehatan dan perlindungan sampai
masa liburan selesai.
2. Berdoa untuk stabilitas keamanan dan perekonomian
menjelang Idul Fitri. Kiranya Tuhan memberikan kesetabilan
dan hikmat bagi para pemimpin bangsa.
3. Berdoa untuk rencana pelaksanaan KTB. Supaya semua
jemaat terlibat aktif dalam KTB dan jemaat bertumbuh dalam
pelayanan.
10
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 120:
Mengapa pada awal hukum yang keempat ditempatkan perkataan
‘ingatlah’?
Jawaban :
Perkataan ‘ingatlah’ ditempatkan pada awal hukum yang keempat
karena dua alasan. Yang satu ialah, mengingat hari Sabat itu
menghasilkan kebaikan besar, sebab mendukung kesiapan kita
memelihara hari itu, dan membantu kita untuk, sememtara kita
memeliharanya, mematuhi hukum-hukum selebihnya dengan lebih
tepat, dan terus-menerus mengingat dengan rasa syukur kedua
kebaikan yang terbesar, yaitu penciptaan dan penyelamatan, yang
merupakan rangkuman agama. Yang satu lagi ialah, kita mudah
sekali melupakan hari itu. Alasannya, hari itu kurang wajar menurut
terang kodrati, membatasi kebebasan kita yang kodrati dalam halhal yang pada waktu-waktu lain sah-sah saja, hanya berlangsung
satu kali setiap tujuh hari, sedangkan banyak urusan duniawi datang
menyela dan terlalu sering menyimpangkan perhatian kita dari
hari Sabat itu, sehingga mencegah kita bersiap-siap untuknya atau
menguduskannya. Lagi pula, iblis dengan segala alatnya berupaya
keras menghapuskan kemuliaannya, bahkan kenangan akan hari
itu dengan maksud memasukkan berbagai kefasikan serta hal yang
bertentangan dengan agama.
11
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
a. Kel 20:8. b. Kel 16:23; Luk 23:54, 56 bersama Mar 15:42; Neh 13:19.
c. Maz 92:1, 13-14; Yeh 20:12, 19-20. d. Kej 2:2-3; Maz 118:22, 24
bersama Kis 4:10, 11; Wah 1:10. e. Yeh 22:26. f. Neh 9:14. g. Kel 34:21.
h. Ula 5:14-15; Amo 8:5. i. Rat 1:7; Yer 17:21-23; Neh 13:15-23.
a. Kel 20:9. b. Kel 20:10. c. Kel 20:11.
12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
TEROBOSAN MENJADI ORANGTUA
Pertumbuhan yang berarti tidak timbul dalam sekejap
DASAR-DASAR UNTUK
Mulai dengan Diri Anda Sendiri
PERTUMBUHAN KELUARGA Di ruang bawah tanah Westminster
S
ebelum saya jelaskan bagaimana
membuat sebuah rancangan
pertumbuhan, perkenankan saya
memberitahu Anda bagaimana
membangun dasar yang kokoh untuk
pertumbuhan keluarga Anda. Ikuti
kedelapan prinsip berikut ini dan
Anda akan siap untuk membimbing
keluarga Anda agar mereka berada
dalam jalur yang tepat.
Abbey, Inggris terdapat tulisan ini:
Tatkala saya masih muda dan bebas,
di mana imajinasi saya tidak terbatas,
saya bermimpi untuk mengubah
dunia. Ketika saya makin besar dan
makin bijaksana, saya mengerti
bahwa dunia tidak akan berubah,
maka saya perkecil batas pandangan
saya hingga ke tahap tertentu dan
memutuskan untuk membuat
perubahan sebatas negara saya saja.
Tetapi ini pun nampaknya tidak bisa
dilaksanakan.
13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Sementara saya memasuki
masa tua, terakhir kalinya
saya berupaya dengan putus asa, saya
bertekad untuk mengubah keluarga
saya saja, orang-orang yang paling
dekat dengan saya. Tetapi, mereka
pun tidak pernah mengalami
perubahan.
sebenarnya dimaksudkan besar
oleh Allah.” Inilah yang sedang
kita lakukan apabila kita tidak mau
berkorban demi pertumbuhan
diri sendiri maupun demi mereka.
Selidikilah sejauh mana komitmen
Anda dengan bertanya kepada diri
sendiri:
Yakinkah saya bahwa saya berpotensi
untuk bertumbuh? (Ya / Tidak)
Yakinkah saya bahwa keluarga saya
memiliki potensi pertumbuhan? (Ya
/ Tidak)
Apakah saya ingin sekali agar
keluarga saya bertumbuh? (Ya /
Tidak)
Dapatkah saya melakukan sesuatu
untuk meningkatkan pertumbuhan
keluarga? (Ya / Tidak)
Bersediakah saya melakukan apa
Kalau Anda ingin mengubah anak- saja bagi mereka untuk bertumbuh?
anak, ubah orangtuanya. Setiap (Ya / Tidak)
rancangan pertumbuhan untuk
keluarga Anda harus dimulai dari Kalau jawaban Anda untuk setiap
pertanyaan tadi adalah tidak, Anda
Anda.
harus memecahkan masalah tersebut
sebelum Anda bisa mengembangkan
Ajukan Pertanyaan Penting
E. Stanley Jones berujar, “Sikap yang potensi pertumbuhan keluarga
paling bisa membuat Anda dan saya Anda.
tidak setia kepada Kristus adalah
sikap mengecilkan sesuatu yang
Dan sekarang sementara saya
terbaring menjelang akhir hayat
saya, tiba-tiba saya sadar: Kalau saja
saya mengubah diri sendiri terlebih
dahulu, maka lewat teladan saya
keluarga saya bisa diubah. Melalui
ilham dan dorongan semangat yang
mereka berikan, selanjutnya saya
akan sanggup membuat negara saya
menjadi lebih baik, bahkan siapa
tahu saya bisa mengubah dunia.
14
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Singkirkan Segala
Bentuk Alasan
Sebuah pepatah Inggris mengatakan,
“Salah satu di antara hari-hari ini
berarti tidak satu hari pun.” Mungkin
saja Anda mempunyai alasan
untuk tidak bertumbuh. Mungkin
saja Anda menunggu datangnya
ilham, izin, uang, waktu, batas
waktu, hubungan, persetujuan, atau
otoritas. Jika Anda terus menanti,
Anda akan terus menanti. Hanya
satu hal yang dapat membuat Anda
mulai – Anda!
Ambil Keputusan untuk
Berubah
Bukan kita yang memutuskan untuk
menjadi orang. Tetapi kita memang
yang menentukan apakah kita akan
menjadi orang yang masa bodoh dan
tidak berkembang atau orang yang
ingin meraih potensi semaksimum
mungkin. Pertumbuhan berarti
perubahan. Jika kita tidak bersedia
berubah, kita tidak akan mampu
bertumbuh.
orang ingin tahu apa yang dapat
diberikan masyarakat kepadanya.
Namun, tujuan pertumbuhan
pribadi bukanlah apa yang kita
peroleh tetapi kita bisa menjadi apa.
Sebelum James Garfield menjadi
presiden Amerika Serikat, ia adalah
mantan kepala Hiram Institute.
Konon, seorang ayah pernah
bertanya kepadanya apakah ia
bisa mempersingkat masa belajar
putranya, mungkin dari empat
menjadi dua tahun saja.
“Tentu saya,” jawab Garfield. “Tetapi
semuanya tergantung keinginan
Anda untuk putra Anda. Ketika
Allah ingin membuat pohon ara, Ia
membutuhkan waktu seratus tahun.
Ketika Ia ingin menciptakan buah
labu, hanya diperlukan waktu dua
bulan.”
Milikilah Sasaran yang Besar
Orang-orang dalam masyarakat kita
kelihatannya terpaku pada apa yang
bisa mereka peroleh. Nyaris setiap
15
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Jelaslah, pertumbuhan pribadi memerlukan waktu yang panjang,
tidak instan. Tatkala Anda mulai mengembangkan diri Anda
sendiri dan keluarga Anda, mungkin saja dalam beberapa bulan Anda
melihat hasil-hasil positif. Namun mungkin juga tidak, sekalipun sudah
satu dasawarsa. Dan jika ini yang terjadi, jangan putus asa dan jangan
ambil jalan pintas. “Jangan takut kalau harus berjalan perlahan-lahan,”
tutur pepatah Cina. “Yang perlu ditakuti adalah kalau harus diam tidak
bergerak.” Ingat, sasaran Anda adalah mempengaruhi anak-anak agar
mereka mempunyai nilai-nilai yang tetap sepanjang masa. Dan ini perlu
menempatkan segala sesuatu sesuai dengan perspektif.
Jadikan Rumah Sebagai Lingkungan untuk Bertumbuh
Kalau Anda ingin anak-anak Anda bertumbuh, ciptakan iklim yang sehat
di mana mereka akan bisa berkembang. Sebuah lingkungan pertumbuhan
merupakan tempat di mana . . .
Ada anggota keluarga lain yang lebih maju dari anak-anak.
Anak-anak terus-menerus merasa tertantang.
Fokusnya ke arah depan.
Atmosfirnya sehat.
Mereka diminta keluar dari zona nyaman mereka.
Mereka bangun pagi dengan gembira.
Mereka tidak perlu takut gagal.
Anggota keluarga lain bertumbuh.
Ada kesediaan untuk berubah.
Pertumbuhan diteladankan dan diharapkan
Anak-anak tidak bisa dengan sendirinya menyediakan lingkungan
beriklim positif. Orangtualah yang harus menciptakannya untuk mereka.
Jadilah Murid yang Positif
Seberapa jauh kita maju dalam proses belajar, ditentukan oleh sikap kita.
Kalau orang yang bersikap negatif membuat kesalahan, ia lalu menarik
diri dan kemudian menjadi sinis. Tetapi orang yang positif sanggup
16
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ mengubah setiap kesalahan, permulaan yang salah, ataupun
kegagalan menjadi suatu pengalaman belajar. Seperti dituturkan
Allen H. Neuharth, pendiri USA Today, “Jangan hanya belajar sesuatu
dari pengalaman; belajarlah sesuatu yang positif.”
Tidak Ada Keinginan Lagi untuk Bertumbuh
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya belajar bahwa ada harga
yang harus dibayar untuk segala bentuk pertumbuhan. Anda tidak bisa
memegangi milik Anda dengan kedua tangan dan sementara itu tetap
ingin meraih sesuatu yang baru. Atau seperti yang dikatakan Ralph
Waldo Emerson, “Untuk segala sesuatu yang Anda peroleh, Anda harus
melepaskan sesuatu.” Bersedialah berkorban untuk bertumbuh.
Cuplikan-cuplikan Terobosan No. 6:
Breakthrough Parenting – John C. Maxwell
bersambung …
17
e
Ap ak ah p erb ed aan d o k t r i n d al am p e r n i k a h an penti ng? | #Q and A
MAGZ
Apakah Perbedaan Doktrin Dalam
Pacaran/Pernikahan
Adalah Hal Yang Penting?
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 11 Juni 2017)
lkitab tidak anti terhadap hal-hal yang supranatural seperti
penglihatan, nubuat, dan bisikan Roh. Walaupun demikian, Alkitab
yang sama juga memberi peringatan yang keras bagi mereka yang suka
berkanjang pada penglihatan (Kolose 2:18). Iblis seringkali menyamar
sebagai malaikat terang (2 Korintus 11:14). Diperlukan kejelian dalam
menguji setiap roh (1 Yohanes 4:1; 1 Tesalonika 5:20-21). Roh Kudus tidak
mungkin memberikan penyataan yang bertentangan dengan firman Allah.
Tugas Roh adalah mengingatkan segala sesuatu yang sudah diajarkan
oleh Tuhan Yesus (Yohanes 14:26). Kitab suci adalah standar kebenaran
yang sudah memadai bagi pertumbuhan rohani (2 Timotius 3:16-17).
A
18
e
Ap ak ah p erb ed aan d o k t r i n d al am p e r n i k a h an penti ng? | #Q and A
MAGZ Orang Kristen tidak boleh tergila-gila dengan hal-hal yang tidak
diungkapkan oleh Allah di dalam Alkitab (Ulangan 29:29).
Yang tidak kalah mendasar adalah keyakinan pada Allah
Tritunggal. Satu hakikat, tiga pribadi. Satu Allah yang menyatakan diri
dalam tiga pribadi.
Seseorang tidak mungkin menjadi orang Kristen yang sejati tanpa
memegang keyakinan ini. Semua orang Kristen yang sejati mempercayai
injil, sedangkan injil tidak terpisahkan dari doktrin Tritunggal: Bapa yang
rela mengutus Anak-Nya ke dalam dunia, Anak Allah yang mati di kayu
salib untuk menjadi pendamaian bagi dosa-dosa kita, dan Roh Kudus yang
menerapkan keselamatan itu dalam hati kita pada waktu pertobatan.
Di samping itu, doktrin Tritunggal juga menjadi landasan yang kokoh bagi
semua jenis relasi antar manusia, termasuk di antaranya adalah pernikahan.
Sejak awal Allah memaksudkan pernikahan sebagai cerminan dari
keintiman Allah Tritunggal. Kejadian 1:26-27 menunjukkan kejamakan
sekaligus ketunggalan, baik dalam diri Allah maupun manusia. Kejamakan
Allah terlihat dari ungkapan “Kita” maupun “gambar dan rupa” (ayat 26).
Ketunggalan-Nya terlihat dari kata “gambar-Nya” (ayat 27). Ketunggalan
manusia tersirat dari kata “manusia itu” (Inggris “man”) dan “dia” (ayat 27a),
sedangkan kejamakannya ditunjukkan melalui “laki-laki dan perempuan”
dan “mereka” (ayat 27b).
Kesamaan doktrinal berikutnya yang tidak kalah penting adalah fokus
hidup yang theosentris. Theosentris berarti berpusat pada Allah. Dalam
ungkapan yang lebih jelas, tujuan tertinggi manusia adalah untuk
memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya (Katekismus
Westminster 1). Ini adalah satu tujuan dengan dua sisi: pada saat kita
memuliakan Allah, kita mendapatkan kenikmatan sejati.
19
e
Ap ak ah p erb ed aan d o k t r i n d al am p e r n i k a h an penti ng? | #Q and A
MAGZ Kebenaran di atas mengajarkan bahwa kemuliaan Allah adalah
motor penggerak sekaligus tujuan akhir dari segala sesuatu yang
ada dalam kehidupan, termasuk dalam hal pacaran dan pernikahan. 1
Korintus 10:31 mengatakan: “Jika engkau makan atau jika engkau minum,
atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu
untuk kemuliaan Allah”. Roma 11:36 juga mengajarkan: “Sebab segala
sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya!”.
bersambung….
20
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
Mengenal yang absolut melalui sebuah hubungan
(Lanjutan tgl 11 Juni 2017)
PERKATAAN-NYA MENEGASKAN KEABSOLUTAN-NYA
S
ejauh ini kita telah mengatakan bahwa, menurut Injil Yohanes, Yesus
setara dengan Allah, dan oleh karena itu, Dia adalah kebenaran yang
absolut. Tetapi apakah mungkin semua ini sengaja disampaikan sedemikian
rupa agar kita percaya akan hal ini? Bagaimana kita tahu bahwa tulisan
Yohanes tentang pernyataan Yesus dan hubungan-Nya dengan Allah
adalah benar? Pertanyaan inilah yang akan kita bahas dalam beberapa
bab selanjutnya. Yohanes 14:10b-11 merupakan jawabannya.
MENGAPA KITA PERCAYA BAHWA YESUS ADALAH YANG
ABSOLUT
Dalam Yohanes 14:10b-11, Yesus menegaskan klaim-Nya tentang
kesetaraan-Nya dengan Allah. Dia berkata, “Apa yang Aku katakan
kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam
21
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah
kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku;
atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan
itu sendiri.” Dia memberikan dua bukti untuk mendukung klaim-Nya
bahwa Dia setara dengan Allah. Pertama adalah perkataan-Nya (ay. 10b).
Kedua adalah Karya-Nya (ay. 11).
EKSKURSUS : HUBUNGAN ANTARA YESUS DAN BAPA
Sebelum kita masuk ke dalam kedua alasan ini, kita perlu melihat implikasi
yang dapat di simpulkan dari ayat 10b yang berbunyi, “Apa yang Aku
katakan kepadamu,tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa
yang tinggal di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.”
Sebagian orang mungkin mengira bahwa ayat ini dan ayat-ayat lain
yang senada yang menyarankan bahwa Yesus bukan Allah, karena ayat
ini menunjukkan Yesus yang berbeda dari Bapa meskipun Dia memiliki
hubungan yang intim dengan Bapa. Kelompok yang menolak keilahian
Kristus, seperti Saksi Yehovah dan orang muslim, sering menggunakan
pernyataan-pernyataan seperti ini untuk menyokong pendapat mereka.
Saat kita melihat Injil Yohanes secara keseluruhan, kita melihat bahwa
natur ganda Yesus sering kali dikemukakan tanpa banyak spekulasi
tentang bagaimana kedua natur tersebut bisa eksis bersama-sama. Yesus
digambarkan sebagai manusia sepenuhnya dan berbada dari Bapa. Tetapi
Dia adalah Allah sepenuhnya dan dengan demikian satu dengan Bapa.
Yohanes 5:17-19 merupakan contoh yang baik akan hal ini: “Tetapi Ia
berkata kepada mereka, ‘Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun
bekerja juga’’’ (ay. 17). Ayat berikutnya menunjukkan bahwa pendengarnya
merasakan implikasi dari pernyataan ini: “Sebab itu para pemuka Yahudi
makin berusaha untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan
hari sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.”
Karena itu, Yesus menjelaskan lebih lanjut apa yang Dia maksudkan: “Maka
Yesus menjawab mereka, kata-Nya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
22
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri,
jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang
dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak’’’ (ay. 19).
Bersambung…….
Sumber: Supremasi Kristus oleh Ajith Fernando
23
e
Huk um an un tuk p e r e m p u an | #D OYO U K N OW
MAGZ
HUKUMAN UNTUK PEREMPUAN
Ev. Nike Pamela, M.A
A
da beberapa hal menarik
dalam hukuman Tuhan atas
perempuan. Pertama, seperti sudah
sempat disinggung sebelumnya,
tidak ada “kutuk” yang ditujukan
pada manusia. Kutuk hanya berlaku
atas ular (3:14) dan tanah (3:17). Hal
ini bukan berarti bahwa manusia
tidak mungkin kena kutukan
ilahi. Kain pun dikutuk oleh Allah
(4:11). Bagian Alkitab yang lain
berkali-kali membicarakan tentang
kutukan ilahi atas manusia sebagai
respon terhadap ketidaktaatan
mereka. Ketidakadaan kutuk yang
diarahkan pada manusia di Kejadian
3 harus dilihat sebagai strategi
sastra untuk menegaskan bahwa
cara Allah meresponi dosa manusia
memang berbeda dengan cara-Nya
berhadapan dengan dosa ciptaan
yang lain. Seperti akan dijelaskan
selanjutnya, hukuman Allah atas
manusia tetap mengandung banyak
anugerah.
24
e
Huk um an un tuk p e r e m p u an | #D OYO U K N OW
MAGZ
Kedua, hukuman untuk perempuan disampaikan dalam cara
yang lebih positif daripada hukuman untuk ular dan laki-laki: (a)
kalimat untuk perempuan lebih pendek (bdk. 3:14-15, 16, 17-19); (2) tidak
ada alasan eksplisit di balik penghukuman kepada perempuan (bdk. 3:14
“karena engkau berbuat demikian”, 3:17 “karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu dan memakan buah”); (3) hukuman atas perempuan
tidak meniadakan peranannya sebagai sarana berkat bagi umat manusia
dalam melahirkan keturunan yang akan meremukkan kepala ular (3:15;
bdk. 1 Tim 2:15). Ini jelas berbeda dengan laki-laki yang hanya memberikan
masalah kepada keturunannya (3:17-19).
Tidak ada alasan yang jelas di balik perbedaan tersebut. Apakah ini
berkaitan dengan pengakuan perempuan yang lebih positif daripada lakilaki (3:13)? Kita tidak dapat menentukan secara pasti. Ular yang tidak
diberi kesempatan berbicara pun tetap menerima hukuman yang lebih
berat (3:14-15).
Hukuman untuk perempuan terdiri dari dua bagian: kesakitan pada waktu
melahirkan (3:16a) dan dikuasai oleh suaminya (3:16b). Kesakitan waktu
melahirkan sengaja diletakkan di bagian awal karena berkaitan dengan
keturunan di 3:15. Selain itu, hukuman ini paling berkaitan dengan
berkat pertama yang diberikan Allah kepada manusia, yaitu melahirkan
keturunan (1:28 “Allah memberkati”). Kalau sebelumnya melahirkan
anak adalah murni berkat Tuhan dan tidak ada kesakitan apapun yang
menyertai, sekarang berkat itu tidak lagi dinikmati sepenuhnya.
Ini merupakan hukuman yang sepadan dan serius bagi perempuan,
karena melahirkan anak pada jaman kuno dipandang sebagai sukacita
dan kesuksesan tersendiri bagi perempuan. Sebaliknya, kemandulan
adalah aib dan pertanda bagi kutukan ilahi. Sara rela memberikan Hagar
kepada Abraham, hanya supaya ia bisa mendapatkan anak secara hukum
25
e
Huk um an un tuk p e r e m p u an | #D OYO U K N OW
MAGZ
dari hambanya itu (15:1-3). Hukuman TUHAN atas Abimelekh
yang mengambil Sara sebagai isterinya adalah kemandulan bagi
semua perempuan di istananya (20:17-18). Dua isteri Yakub berlombalomba memberikan keturunan kepadanya (29:31-30:24). Keturunan Israel
terus bertambah banyak di Mesir sebagai bukti pemeliharaan Allah atas
hidup mereka (Kel 1:7, 12). Berkat TUHAN atas dua bidan Mesir yang
membantu kelahiran anak-anak Israel adalah kemampuan untuk memiliki
keturunan (Kel 1:21). Dalam periode selanjutnya memiliki banyak anak
dianggap sebagai pertanda bahwa seseorang diberkati oleh Tuhan (Mzm
127, 128).
Keseriusan hukuman ini juga tampak dari struktur kalimat Ibrani yang
digunakan. Frase “Aku akan meningkatkan secara luar biasa” (LAI:TB
“Kubuat sangat banyak”) memakai bentuk yang tidak biasa, yaitu infinitif
mutlak (harbâ ’arbeh). Bentuk ini biasanya dipakai digunakan seorang
penulis apabila ia ingin menegaskan sesuatu. Menariknya, bentuk yang
sama juga muncul dua kali di kitab Kejadian untuk berkat TUHAN yang
berhubungan dengan kelahiran (16:10; 22:17).
Bersambung………….
NK_P
26
e
Mem b eritak an K ab ar B ai k | #M I S S I O N
MAGZ
MEMBERITAKAN KABAR BAIK
(Lanjutan tgl 11 Juni 2017)
emang
hasil
penelitian
agaknya menunjukkan bahwa
banyak orang mulai tertarik pada
berita tentang Yesus Kristus, waktu
mereka tertarik kepada kehidupan
seorang Kristen. Apakah ada cara
lebih baik daripada tantangan
datang dari kehidupan orang
yang ditranformasi? Hanya dalam
keadaan itu seorang penginjil akan
mempunyai kesempatan untuk
meyakinkan seorang sahabat atau
M
rekan supaya percaya akan kebenaran
Injil dan untuk menjawab beberapa
keberatan atau kesangsian mereka
tentang Injil.
Dua syarat lainnya agar PI itu
autentik. Pertama, PI harus muncul
dari suatu komunitas yang percaya
akan PI dan PI harus membuat orangorang menjadi bagian dari suatu
komunitas yang tahu bagaimana
menyambut “orang asing” dan
menjadikan mereka bagian dari
27
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ keluarga besarnya. Seperti pernah dikatakan oleh John Wesley
secara bijak, “Iman yang tidak mulai pada diri sendiri tidaklah
akan mulai, namun iman yang berakhir pada diri sendiri akan
berakhir!” Kedua, PI adalah pekerjaan Allah jauh sebelum ia menjadi
pekerjaan kita. Bapa menyiapkan tanah, Anak memberikan undangannya
dan Roh Kudus menggerakkan orang untuk melakukan respon pada kabar
baik dalam pertobatan dan kepercayaan.
BAB IV: INJIL DI TENGAH-TENGAH KEBUDAYAAN
Masalah kebudayaan mempengaruhi setiap aspek dari misi. Ia merembes
ke semua bidang. Kalau kita mengabaikan pengaruh kebudayan, maka kita
menghadapi resiko keliru dalam membaca situasi-situasi. Oleh sebab itu,
mungkin akan bermanfaat kalau kita mulai dengan mengingat kembali
beberapa alasan mengapa kebudayaan begitu sentral dalam segala aspek
misi.
Pertama, Injil selalu disampaikan melalui kebudayaan. Ini agaknya
cukup nyata – misalnya, bagaimana saya sendiri memilih menekankan
ciri-ciri tertentu dari berita itu, menunjukkan bagaimana latar belakang
kebudayaan saya telah mempengaruhi saya dalam memandang ciriciri yang paling penting. Memang benar bahwa sejatinya Injil bersifat
transcultural. Namun Injil hanya dapat diungkapkan dalam kerangka
suatu kebudayaan dan karena itu Injil dengan berbagai macam cara dapat
masuk ke dalam kebudayaan yang lain, asalkan budaya tersebut tidak
bertentangan dengan Injil.
Ini bukanlah suatu yang mengherankan. Injil terdiri dari banyak pecahan
kabar baik – dan untuk memahaminya, orang harus mendengarnya
dalam bahasanya sendiri (Kis. 2:8). Berita itu, walaupun berasal dari
Allah, disampaikan melalui saluran utusan manusia(2 Kor 4:7). Manusia
terbenam dalam kebudayaan. Para penulis Alkitab memakai kebudayaan
untuk mengkomunikasikan berita itu, terkadang mereka meminjam dari
28
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ kebudayaan lain, misalnya binatang laut raksasa yang disebut
Lewiatan, berasal dari kebudayaan Babel (Maz. 104:26; Ayub
3:8; 41:1); perjanjian Allah dengan umat-Nya mencerminkan
bentuk perjanjian dari bangsa Het dengan bangsa-bangsa yang telah
mereka taklukan dan banyak bagian dari kitab Amsal mempunyai padanan
dalam kebudayaan-kebudayaan lain. Lebih penting lagi adalah bagaimana
Paulus menggunakan istilah-istilah filsafat dan agama yang beredar
pada zamannya, seperti pleroma (kepenuhan), apolutrosis (penebusan
atau pembebasan budak) dan kurios (tuan atau Tuhan, suatu sebutan
kehormatan dalam kebudayaan Yunani), dengan memberikannya makna
baru dalam terang Yesus Kristus.
Di atas semuanya itu, berita itu datang dari Allah dalam bentuk pribadi
yang paling sejati (Yoh 1:8). Allah lahir dalam suatu kebudayaan tertentu.
Firman Alah yang kekal lahir sebagai bayi melalui proses kelahiran yang
normal. Kelahiran itu ditandai dengan upacara yang lazim di dalam
komunitas-Nya (Luk 2:21-24). Yesus Kristus lahir sebagai seorang Yahudi
di Palestina pada abad pertama, dengan Bahasa Aram sebagai Bahasa
ibu. Ia belajar menjadi tukang kayu, berarti Ia memperoleh ketrampilan
membuat barang-barang yang lazim bagi orang Nazaret.
Bersambung……...
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN
Senin, 19 Juni 2017
BAWALAH DIRIMU
(Bacaan: Mazmur 6:1-4)
Kita sering menjumpai orang tertentu yang melakukan berbagai kejahatan
tanpa beban sama sekali, tanpa rasa bersalah apalagi penyesalan. Sekilas
hidup orang tersebut terlihat indah untuk dinikmati karena tidak dibebani
oleh perasaan apapun. Namun saya yakin sebagai ciptaan baru di dalam
Kristus Yesus, kita akan memandang kehidupan yang demikian dengan
gemetar karena membayangkan apa yang akan terjadi atas hidup orang
itu kelak.
Ayat-ayat ini menceritakan tentang batin yang hancur karena penderitaan
yang hebat dan rasa sesal atas dosa yang telah diperbuat oleh sei pemazmur.
Penderitaan seperti ini adalah hal yang baik dan harus ada sebagai tanda
bahwa Allah Roh Kudus ada dalam dirinya dan terus bekerja untuk
mematikan perilaku yang buruk. Justru orang yang tidak menderita atas
dosanya hanyalah sedang menumpukkan murka Allah atas dirinya. Sakit
yang diderita Daud mengingatkannya pada dosa yang telah dilakukannya.
Ia menganggap ini sebagai sebuah tanda bahwa Allah tidak senang dengan
perbuatannya. Inilah yang membuatnya menjerit karena merana. Dalam
situasi demikian kita harus membawa diri kita kepada Allah yang hidup
yang menjadi satu-satunya penyembuh kita.
Ingatlah bahwa penderitaan karena dosa, tidak dapat disembuhkan oleh
tabib, atau oleh kekayaan maupun popularitas. Satu-satunya pribadi yang
baik dan sanggup menolong kita adalah Tuhan. Bawalah dirimu kepada
Tuhan, akuilah dosa-dosamu. Dia akan mengampuni, membaharui, dan
menolong Saudara.
30
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 20 Juni 2017
DIA YANG MEMAHKOTAI ENGKAU
(Bacaan: Mazmur 8:4-10)
Siapakah kita seringkali kita bangun berdasarkan figur “pahlawan” yang
kita kagumi dalam hidup ini. Kita memiliki gambaran sendiri tentang
manusia yang hebat dan manusia yang gagal. Ukuran yang dipakaipun
akhirnya hanya berdasarkan reputasi, pupularitas, pencapaian yang dapat
diraih dalam hidupnya. Jelas gambaran yang diperoleh sangatlah keliru.
Menyaksikan benda-benda ciptaan Tuhan, pemikiran Daud langsung
dibawa kepada pengakuan tentang kebesaran Tuhan. Seolah-olah bendabenda penerang itu menceritakan kepadanya tentang Penciptanya. Sang
Pencipta bukan hanya bisa menciptakan benda-benda raksasa, namun juga
takluk pada pemerintahan Sang Pencipta. Jika Ia sanggup menciptakan
benda-benda super besar itu, maka tidak terbayangkan betapa jauh lebih
besar Sang Pencipta itu sendiri. Yang jauh lebih membuat Daud takjub
adalah, bagaimana Allah yang demikian besar memperlakukan manusia
dengan sangat terhormat. Manusia sangat kecil dibandingkan semesta ini,
namun Allah mengindahkannya, memahkotai dia dengan kemuliaan dan
hormat.
Allah telah melimpahkan kebaikan ke atas manusia sekalipun mereka
begitu kecil, hina dan tidak ada bandingnya di semesta ini.
Jika saudara selama ini masih merasa diri tidak berarti hanya karena
ekonomi, status sosial, atau penolakan manusia yang saudara alami, maka
saudara perlu bertobat. Ingatlah bahwa memang kita ini debu, namun
Tuhan telah memperlakukan saudara dengan penuh hormat. Jika saudara
adalah orang yang sombong dan selalu merasa diri lebih tinggi hanya
karena barang-barang fana yang ada, maka saudara juga perlu bertobat.
Ingatlah bahwa saudara hanyalah debu. Saudara hanya menjadi berarti
karena Allah mengangkat saudara. Belajar untuk terus dan bersyukur
untuk semua kebaikan Tuhan.
31
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Rabu, 21 Juni 2017
CARILAH SUKACITA KEKAL
(Bacaan: Mazmur 16:8-11)
Ada berbagai alasan seseorang mengalami sukacita dalam hidupnya: seseorang bersukacita saat ia mendapatkan undian; saat berada di kursi
pelaminan dengan orang yang dicintainya; ketika mendapat pekerjaan
yang baik; ketika lulus ujian atau diwisuda sebagai sarjana; ketika
dianugerahi anak dan sebagainya. Pertanyaan selanjutnya adalah berapa
lama sukacita itu akan bertahan? Sukacita yang ditawarkan oleh dunia ini
sifatnya hanya sementara, tidak akan bertahan lama. Mengapa sukacitanya
bersifat sementara? sebab semuanya hanya bersifat fana tidak bersifat
kekal. Tapi ada satu sukacita yang kekal yaitu ketika kita yang berdosa dan
layak diserahkan kepada maut diampuni dan ditebus.
Daud menggambarkan keselamatan yang Tuhan berikan dengan
ungkapan yang dalam, “hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak,
bahkan tubuhku akan diam dengan tentram”. Sukacita yang digambarkan
Daud berkualitas tinggi, sebab dampak dari yang dilakukan Allah bersifat
kekal. Kesadaran tentang manusia yang demikian berdosa dan hina dan
tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri membuat kita putus harap.
Namun ketika Allah menunjukan apa yang telah Dia lakukan bagi kita
membuat kita mendapatkan ketentraman besar.
Sadarilah bahwa di dalam hidup ini, tidak ada sukacita kekal yang
dihasilkan oleh berbagai usaha manusia. Sebab itu carilah sukacita kekal
yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus.
32
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Kamis, 22 Juni 2017
TETAP MENGIKUTI JEJAKMU
(Bacaan: Mazmur 17:5-7)
Persoalan akan selalu akan kita temui dalam hidup. Beberapa orang
menghadapi persoalan dengan keluhan dan kemarahan kepada Tuhan
karena merasa tidak layak mengalaminya. Sebagian orang bersikap datar,
mengganggap semuanya wajar dan pasti berlalu. Mereka akan melewati
banyak hal namun hanya usia yang berubah, yang lainnya tidak. Sebagian
orang melaluinya dengan terus mencari kekuatan dari Tuhan. Setelah
melewatinya, banyak hal yang akan berubah dalam diri orang itu.
Mazmur ini adalah sebuah doa. Saat itu Daud sedang dikejar-kejar,
kemungkinan oleh Saul. Di luar dirinya terjadi pertempuran, sementara
di dalam dirinya sangat mungkin banyak kegentaran. Kedua hal inilah
yang mendorong dia untuk berdoa. Daud mencurahkan seluruh isi
hatinya dengan penuh keyakinan, sebab Daud telah mengenal Tuhan
sebagai Sang Penyelamat (ay.7). Pengenalan Daud terhadap Tuhan inilah
yang membuatnya dengan sepenuh hati mengatakan “Langkahku tetap
mengikuti jejakMu”. Tanpa pengenalan yang benar terhadap Tuhan, kita
akan menjadi orang yang mudah diombang-ambingkan dengan berbagai
persoalan yang kita temui.
Ketika menghadapi persoalan hidup, apa yang saudara lakukan? Mengeluh?
marah? datar? atau bergantung pada kebaikan Tuhan? Melalui setiap
persoalan yang muncul dalam hidupmu, Tuhan ingin memperkenalkan
diriNya semakin jelas kepadamu. Teruslah bergantung dan berharap
kepadaNya.
33
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 23 Juni 2017
PERCAYA PADA SANG GEMBALA
(Bacaan: Mazmur 23:1-6)
Tidak jarang ketika seseorang ditimpa masalah akan menjadi tawar hati
bahkan merasa bahwa Allah tidak mengasihinya. Sekalipun demikian kita
tetap bisa temukan sekalipun tidak banyak, mereka yang ditimpa masalah
silih berganti namun tetap menghormati Tuhan, bahkan imanya semakin
teguh. Mengapa ketika melewati masalah yang sama namun manusia
memiliki reaksi yang berbeda?
Pengalaman hidup bersama Tuhan sebagai Sang gembala bagi hidupnya
mengajarkan Daud 3 hal penting yang dia ungkapkan melalui Mazmur ini.
Pertama, Ia tidak akan kekurangan apapun yang baik baginya. Kedua, ia
tidak perlu takut terhadap apapun sekalipun dalam bahaya dan kesulitan
besar, sebab Allah senantiasa hadir baginya. Ketiga, kemurahan Allah
akan tetap ada baginya selama-lamanya.
Tuhan seringkali mengijinkan persoalan demi persoalan menimpa
kita karena ia ingin kita mengenalNya secara real. Itu sebabnya setiap
kali masalah datang tetaplah ingat Ia adalah Sang Gembala agung yang
senantiasa hadir. Ia sanggup menolong. Belajar percaya kepadaNya
sekalipun berada di dalam lembah kekelaman. Pengalaman-pengalaman
bersama Tuhan inilah yang akan mempertebal iman percaya kita.
34
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 24 Juni 2017
INTIM DENGAN TUHAN
(Bacaan: Mazmur 25:8-11)
Semua orang pernah berada dalam masa sukar. Apa yang saudara lakukan
di dalam masa-masa itu? kecewa? marah? menggunakan segenap kekuatan
untuk menghadapi musuh? ternyata bagaimana hubungan seseorang
dengan Tuhan menentukan bagaimana ia menghadapi kesulitan yang ia
temui.
Mazmur ini lahir dari pergumulan seorang yang hidup dalam persekutuan
yang mesra dengan Tuhan. Ia menyadari dosanya, namun yakin dan
percaya bahwa kasih setia Allah menaunginya. Ia datang kepada Tuhan
meminta pembebasan dari kesesakan batin dan ancaman lahiriah. Sikap
pemazmur yang merupakan sikap iman tersebut mencakup tiga hal:
Pertama, seluruh perhatian pemazmur diarahkan kepada Tuhan. Kedua,
ia mempercayakan dirinya kepada Allah, sehingga ia merasa tak mungkin
dipermalukan oleh musuh. Ketiga, ia juga menanti-nantikan Tuhan,
sehingga masa depannya terbuka karena Tuhan menyelamatkan umatNya (ayat 1-3).
Masalah tidak pernah bisa disingkirkan dari kehidupan seseorang karena
seringkali Tuhan menumbuhkan anak-anakNya melalui kesulitan. Bukan
karena Ia menyukai anak-anakNya menderita, tetapi karena tidak ada
pertumbuhan yang instan. Hubungan yang intim dengan Tuhanlah yang
dapat membuat kita dapat menghadapi apapun di depan kita dengan baik.
35
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 19 Juni 2017
23.00
Selasa, 20 Juni 2017
Rabu, 21 Juni 2017
Kamis, 22 Juni 2017
19.00
06.00
19.00
Jumat, 23 Juni 2017
18.30
Sabtu, 24 Juni 2017
06.00
18.30
22.00
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub
Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera
Yudha , 96,4 FM
HUT: Ibu Birgitta Lisa Inggita
HUT: Anak D’Semaya Gedalya
Arindong
HUT: Sdri. Lydia M
HUT: Sdr. Yohanes Y
Latihan Musik KU 3
Doa Pagi
Latihan Musik KU 1 dan KU 2
HUT: Sdr. Nies Tabuni
KTB Keluarga ke-6
“Isteri Sebagai Penolong”
Doa Pemuridan
Persekutuan Pemuda
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio
Mercury, 96 FM
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua,
dan jemaat mengucapkan :
“Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan
menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada
Tuhan dan sesama.”
36
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 18 Juni 2017
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 10.00
WIB)
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Heri
Kristanto
Liturgos
Sdri. Dewi
Pelayan
Musik
Sdr. Andreas
Sdr. Igo
Sdr. Calvin
Sdr. Faith
Pelayan
LCD
Sdr. Daniel
Sdri. Naomi
Sdri. Fefe
Bp. Steward Mouls
Ibu Dinna
Bp. Felix
Bp. Willy
Ev. Vincent
Tanzil
Doa Pra
& pasca
Ibadah
Singer
(Pk.
07.00)
Cab.
Darmo
(Pk.
10.00)
Sdri. Naomi
Bp. Koesoemo
Sdr.
Dave
Sdr. Ishak
Sdr. Willy
Sdr. Haris
Sdr. Ishak
TEAM
Sdr. Lutfi
Sdri. Melissa
Sdr. Kevin T
Bp. Imbo
Ibu Yatmi
Ibu Fenny
Bp. Hendri
T
Ibu Melly
Ibu Wiwin
Ibu Sundari
Sdr. Ishak
Sdri. Natalia
Bp.
Sugiraharjo
Ibu Evi S
Ev. Heri
Bp. Hendri
T
Bp. Soegianto
Ibu Dinna
Bp. Willy
Ev. Dodik
Ibu Vena
Bp. Budiono
Ev Edo Walla
Sdri. Kezia
Sola
Doa Syafaat
Doa
Persembahan
Cab.
Darmo
Kasih Yang Tak Terpahami (Efesus 3:18-21)
Tema
Penyambut
Jemaat
Ibadah
Umum I
Sdri. Angeline
Sdri. Lia
Sdri. Marlin
Sdri.
Louis
Sdri.
Dita
Bp. Koesoemo
Sdr.
Dave
Sdri.
Louis
Sdri.
Dita
TEAM
Sdr.
Fredy
Sdri.
Enty
37
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 25 Juni 2017
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 10.00
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Heri
Kristanto
Liturgos
Sdr. Arka
Pelayan
Musik
Sdr. Michael
Sdr. Calvin
Sdr. Evan
Sdr. Andreas
Pelayan
LCD
Sdr. Igo
Sdri. Debora
Sdr. Aurel
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.
Ibu Debby
Bp. Willy
(Pk.
07.00)
Cab.
Darmo
(Pk.
10.00)
Bp. Eliazar
Sdri. Ririt
Sdr. Kevin T
Bp. Budhi
TS
Ibu Yuli
Bp. Yefta
Ibu Ani
Ibu Herlin Bp. Budiono
Ibu Endang
Ev. Edo Walla
Sdri. Henny
Ibu Lina
Sdri.
Grace
Sdr. Ishak
Sdr. Willy
Sdr. Hizkia
Sdri. Jane
TEAM
Sdr. Felix
Sdr. Yosi
Sdri.
Marlin
Sdr. Nobel
Sdr. Yono
Bp. Soeyono
Sdri. Erista
Sdr. Amir Ibu. Lina
Ibu Lina
Doa Syafaat
Doa
Persembahan
Cab.
Darmo
Eksposisi 1 Korintus
Tema
Penyambut
Jemaat
Ibadah
Umum II
Sdri. Debora
Ev. Dodik
Doa Pra
& pasca
Ibadah
Ibu Debby
Singer
Sdri. Glory
Sdri.
Krisna
Bp. Budhi
TS
Ibu Carla
Bp. Willy
Ev. Heri
Sdr. Ian
Sdri. Glory
Sdr. Amir
Sdri. Helen
Sdr. Haris
Sdri.
Grace
Ibu Lina
Sdri.
Sdri. Suci
Christine
Sdri.
Sdri.
Clarine
Dita
38
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
Keterangan
SEKOLAH MINGGU
18 Juni 2017
25 Juni 2017
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
Liturgis
Kak Kezia
Kak Debby
Pelayan Musik
Kak Willy
Kak Willy
Doa Pra/Pasca
SM
Kak Suani
Kak Vena
Tema
Allah Menurunkan Air Bah
Menara Babel
Bahan Alkitab
Kejadian 7:11-9:17
Kejadian 11:1-9
Sion
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Mei
Nazareth
Kak Evelyn
Betlehem
Kak Santi
Pembicara : Kak Vena
KELAS GABUNGAN
IBADAH PEMUDA
Sabtu, 17 Juni 2017
Sabtu, 24 Juni 2017
Pengkhotbah
Pdt. Reyco W
Pdt. Reyco W
Litrugos
Sdri. Glory
Sdri. Glory
Pelayan Musik
TEAM
TEAM
Pelayan LCD
Sdri. Christine
Sdr. Yando
Penyambut Jemaat
Sdri. Ida
Sdr. Tanius
Sdr. Melon
Sdr. Nelki
Petugas Doa
Sdri. Ester
Sdr.
Singer
Sdri. Oka
Sdri. Yuli
Sdri. Lovery
Keterangan
(Pk. 18.30 WIB)
(Pk. 18.30 WIB)
Tema
39
e
Data Keh adir an Je m aat
MAGZ
Ibadah
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Umum 1
32 orang
Umum 2
72 Orang
Umum 3
78 Orang
Sekolah Minggu
25 Orang
Remaja
Pemuda
Minggu, 11 Juni
2017
Keterangan
- Orang
26 Orang
Cab. Darmo KU 1
35 Orang
SM -
Cab. Darmo KU 2
52 Orang
SM : 3 Orang
RM : 3 Orang
POS Batam
18 Orang
SM : 28 Orang
Remaja : 2 Orang
POS Batu Aji
SM : 19 Orang
Remaja : 25 Orang
40
Download