A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan Beribadah Votum Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Persembahan Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Petugas Doa Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah 2 Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL ESTE SQUARE Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL POS PI BATAM Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email: [email protected] / [email protected] GEMBALA LOKAL DARMO Pdt. Novida Lassa, M.Th. Telp. 081-13321904 Email: [email protected] 3 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Kasih Yang TAK TERPAHAMI (Efesus 3:18-19)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M T eks kita hari ini merupakan bagian dari doa Paulus di ayat 14-21. Secara keseluruhan bagian ini menerangkan bagaimana kita berdoa (ayat 14a), kepada siapa kita berdoa (ayat 14b-15), apa yang kita doakan (ayat 16-19), dan untuk siapa tujuan akhir dari doa-doa kita (ayat 20-21). Dalam ungkapan lain: sikap berdoa (ayat 14a), objek doa (ayat 14b-15), isi doa (ayat 16-19), dan doksologi (ayat 20-21). Dalam khotbah kali ini kita hanya akan menyoroti salah satu isi permohonan dalam doa di atas, yaitu supaya kita memahami kasih Kristus yang tak terpahami (ayat 18-19a). Tentu saja permohonan ini tidak terpisahkan dari permohonan sebelum (ayat 16-17) dan sesudahnya (ayat 19b). Ibarat sebuah piramida, permohonan yang lebih awal memberi pondasi bagi permohonan berikutnya, dan permohonan terakhir menjadi puncak dari 4 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ semuanya. Memahami kasih Kristus tidak terjadi struktur secara alamiah Mempertimbangkan teks di atas, tidak mengherankan apabila banyak penafsir Alkitab menyebut Efesus 3:14-21 sebagai salah satu doa yang terindah. Di samping struktur yang istimewa, doa ini juga mengandung rangkaian permohonan yang mendalam dan permainan kata yang indah pula. Siapa saja yang membaca bagian ini dengan seksama pasti akan menemukan kedalaman makna dan keagungan sastra di dalamnya. Sekarang, marilah kita menyelidiki kedalaman dan keindahan ini, tetapi dengan fokus yang lebih banyak diarahkan pada ayat 18-19: “supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan”. Inti dari doa ini adalah “memahami atau mengenal kasih Kristus”. Bagaimana kita dapat mengenal kasih Kristus? Apa tujuan akhir dari pengenalan ini? Pemahaman terhadap kasih Kristus di bagian ini tidak hanya mencakup aspek intelektual, sehingga tidak bisa dicapai dengan kekuatan sendiri melalui pembacaan buku-buku theologi maupun partisipasi dalam berbagai seminar. Bukan berarti buku dan seminar tidak berfaedah sama sekali. Namun, pemahaman yang dimaksud oleh Paulus tidak terbatas pada hal itu. Untuk mencapai pemahaman yang benar tentang kasih Kristus diperlukan doa (ayat 18-19). Itulah yang sedang dilakukan Paulus dalam teks ini. Ini lebih merupakan sebuah pergumulan spiritual daripada intelektual. Yang didoakan adalah supaya semua orang percaya dapat memahami (ayat 18). Kata “dapat” (exischyō) secara hurufiah berarti “memiliki kekuatan”. Kekuatan ini jelas bukan berasal dari diri sendiri. Ini adalah kekuatan ilahi, sebagaimana sudah 5 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ disinggung di ayat 16: “Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu (lit. ‘kamu dikuatkan dengan kuasa’) oleh Roh-Nya di dalam batinmu”. Di samping itu, doa untuk memahami kasih Kristus didahului dengan doa supaya Kristus berdiam di dalam hati kita melalui Roh Kudus (ayat 17a). Kasih Kristus bukan hanya sebuah kebenaran historis-theologis (historis: Dia mati di atas kayu salib; theologis: Dia mati bagi dosa-dosa kita), melainkan kebenaran praktis (Dia berdiam dalam hati kita). Kita memahami dengan cara mengalami. Hanya orang-orang yang hatinya didiami oleh Kristus yang dapat memahami kasih itu. Memahami kasih Kristus terjadi secara terus-menerus khotbah tentang kasih ini. Kita pun sudah mengalami wujud kasih ini. Jika tidak diwaspadai, situasi ini bisa menjebak kita pada penipuan diri sendiri. Kita merasa diri sudah mengenal padahal tidak demikian. Doa Paulus di ayat ini mengasumsikan bahwa semua orang belum mengenal kasih Kristus sebagaimana seharusnya. Berdoa supaya memahami sesuatu yang tak terpahami jelas merupakan sebuah paradoks yang disengaja. Paulus tahu benar bahwa sampai kapanpun - bahkan tatkala kita nanti berada di surga - kita tidak mungkin bisa sepenuhnya memahami kasih Kristus. Bagaimanapun, pemahaman tersebut pantas untuk diupayakan. Kekristenan lebih menekankan proses daripada hasil. Bukan legalistik (memenuhi aturan dan tuntutan tertentu), tetapi personal (menjadi seperti Kristus). Pemahaman seperti ini menunjukkan bahwa kita akan terus-menerus berada dalam proses pengenalan tersebut. Kasih Kristus sudah menjadi pembicaraan yang terlalu biasa bagi orang-orang Kristen. Kita sudah mendengarkan puluhan ribuan Lebih jauh, Paulus sendiri tahu dan yakin bahwa dalam taraf 6 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ tertentu jemaat di Efesus sudah mengenal kasih Kristus. Ayat 17b (“kamu berakar dan berdasar di dalam kasih”) menurut banyak penerjemah sebaiknya dikaitkan dengan ayat 18-19 (kontra LAI:TB). Bagian ini berbentuk partisip perfek pasif (errizōmenoi kai tethemeliōmenoi) yang menerangkan bahwa jemaat Efesus dari dulu sudah diakarkan dan dibangun di dalam kasih. Pada saat seseorang dilahirbarukan oleh Roh Kudus sehingga bisa percaya kepada Injil Yesus Kristus dan mempercayakan diri kepada-Nya, orang itu sudah diakarkan dan dibangun di dalam kasih Kristus. Namun, itu hanya permulaan belaka. Mereka tetap perlu semakin memahami kasih Kristus (ayat 1819). Akar tidak akan banyak berguna apabila tanpa batang, ranting, dan daun. Pondasi tidak akan banyak bermanfaat tanpa bangunan dan ruang di atasnya. sama”, dalam sebuah komunitas. Pembacaan dalam teks Yunani menunjukkan bahwa doa Paulus di ayat 14-21 sarat dengan nuansa komunal. Kata ganti “kamu” (LAI:TB) berbentuk jamak (lit. “kalian”). Nuansa ini bahkan terlihat lebih kentara di ayat 18-19. Yang didoakan oleh Paulus bukan hanya jemaat Efesus, tetapi semua orang percaya (“supaya kamu, bersamasama dengan segala orang kudus, dapat memahami”). Istilah “orang-orang kudus” merujuk pada semua orang yang sudah dibenarkan melalui iman mereka kepada penebusan Kristus yang sempurna di kayu salib. Mereka masih bisa berbuat dosa, tetapi secara status di hadapan Allah mereka adalah orang-orang kudus. Kudus bukan karena berbuat kudus. Kudus karena dikuduskan. Istilah di atas sekaligus menegaskan kesatuan dan kesetaraan semua orang Kristen. Tidak ada pembedaan Memahami kasih antara rohaniwan dan jemaat, Kristus bersifat penatua dan jemaat, dsb. Tidak komunal ada kelimpok yang superior dari Komunal berarti “bersama- yang lain. Semua perlu semakin 7 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ memahami kasih Kristus. Bukan bersama-sama memahami kasih Kristus, melainkan memahami kasih itu dalam kebersamaan. Maksudnya, pengenalan tentang kasih Kristus terjadi lebih efektif dalam konteks komunitas orang percaya. Kesaksian orang lain seringkali dipakai oleh Allah untuk mengingatkan kita tentang kasih-Nya. Kisah-kisah inspiratif dari para tokoh Alkitab maupun tokoh Kristen dalam sejarah menunjukkan betapa luar biasanya kasih Kristus. Bukan sekadar belajar dari kisah orang lain. Kita juga seringkali merasakan kasih Kristus melalui kasih orang lain kepada kita. Ketika orang lain memberikan pertolongan di tengah keputusasaan, kita menyadari bahwa seperti itulah kasih Kristus bagi kita. Dalam keputusasaan kita melawan kuasa dosa, Kristus datang dan memberikan harapan. Begitu pula sebaliknya. Tatkala kita dikondisikan untuk mengampuni dan menerima orang lain apa adanya, kita sedang mempraktikkan kasih Kristus. Kita semakin menyadari betapa sukar dan besarnya kasih itu. Salah satu sarana terbaik untuk memahami kasih Allah adalah anak-anak. Banyak orang tua Kristen yang semakin mengenal dan mengagumi kasih Allah sesudah mereka memiliki dan merawat anak-anak mereka. Entah berapa kali pengampunan perlu diberikan. Kesabaran seringkali harus menyentuh perbatasan. Di tengah semua kejengkelan dan kekecewaan terhadap anak-anak, orang tua tetap tidak pernah kehilangan harapan. Mereka bahkan tetap membanggakan anak-anak mereka. Bahkan untuk anak-anak yang tidak membanggakan sekalipun, orang tua tetap mencurahkan perhatian dan kasih sayang. Melalui pengalaman sebagai orang tua, kita semakin mengerti betapa agungnya kasih Bapa di surga yang merelakan Anak-Nya, Yesus Kristus, menjadi manusia dan mati di atas kayu salib bagi kita. 8 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Apakah yang seharusnya menjadi respons kita terhadap kasih yang sedemikian besar itu? Sudahkah kita mensyukuri kasih itu? Sudahkah kita membagikannya pada orang lain? Sudahkah keluarga kita menjadi cerminan sempurna dari kasih itu? Soli Deo Gloria. 9 e MAGZ Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G POKOK DOA SYAFAAT 1. Berdoa untuk masa-masa liburan. Kiranya masa liburan ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Masa liburan juga diisi dengan kegiatan yang membangun. Setiap keluarga yang liburan tetap memiliki waktu untuk Tuhan. Setiap jemaat yang liburan juga diberi kesehatan dan perlindungan sampai masa liburan selesai. 2. Berdoa untuk stabilitas keamanan dan perekonomian menjelang Idul Fitri. Kiranya Tuhan memberikan kesetabilan dan hikmat bagi para pemimpin bangsa. 3. Berdoa untuk rencana pelaksanaan KTB. Supaya semua jemaat terlibat aktif dalam KTB dan jemaat bertumbuh dalam pelayanan. 10 e MAGZ K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G KATEKISMUS WESTMINSTER Pertanyaan 120: Mengapa pada awal hukum yang keempat ditempatkan perkataan ‘ingatlah’? Jawaban : Perkataan ‘ingatlah’ ditempatkan pada awal hukum yang keempat karena dua alasan. Yang satu ialah, mengingat hari Sabat itu menghasilkan kebaikan besar, sebab mendukung kesiapan kita memelihara hari itu, dan membantu kita untuk, sememtara kita memeliharanya, mematuhi hukum-hukum selebihnya dengan lebih tepat, dan terus-menerus mengingat dengan rasa syukur kedua kebaikan yang terbesar, yaitu penciptaan dan penyelamatan, yang merupakan rangkuman agama. Yang satu lagi ialah, kita mudah sekali melupakan hari itu. Alasannya, hari itu kurang wajar menurut terang kodrati, membatasi kebebasan kita yang kodrati dalam halhal yang pada waktu-waktu lain sah-sah saja, hanya berlangsung satu kali setiap tujuh hari, sedangkan banyak urusan duniawi datang menyela dan terlalu sering menyimpangkan perhatian kita dari hari Sabat itu, sehingga mencegah kita bersiap-siap untuknya atau menguduskannya. Lagi pula, iblis dengan segala alatnya berupaya keras menghapuskan kemuliaannya, bahkan kenangan akan hari itu dengan maksud memasukkan berbagai kefasikan serta hal yang bertentangan dengan agama. 11 e MAGZ K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G KATEKISMUS WESTMINSTER a. Kel 20:8. b. Kel 16:23; Luk 23:54, 56 bersama Mar 15:42; Neh 13:19. c. Maz 92:1, 13-14; Yeh 20:12, 19-20. d. Kej 2:2-3; Maz 118:22, 24 bersama Kis 4:10, 11; Wah 1:10. e. Yeh 22:26. f. Neh 9:14. g. Kel 34:21. h. Ula 5:14-15; Amo 8:5. i. Rat 1:7; Yer 17:21-23; Neh 13:15-23. a. Kel 20:9. b. Kel 20:10. c. Kel 20:11. 12 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ TEROBOSAN MENJADI ORANGTUA Pertumbuhan yang berarti tidak timbul dalam sekejap DASAR-DASAR UNTUK Mulai dengan Diri Anda Sendiri PERTUMBUHAN KELUARGA Di ruang bawah tanah Westminster S ebelum saya jelaskan bagaimana membuat sebuah rancangan pertumbuhan, perkenankan saya memberitahu Anda bagaimana membangun dasar yang kokoh untuk pertumbuhan keluarga Anda. Ikuti kedelapan prinsip berikut ini dan Anda akan siap untuk membimbing keluarga Anda agar mereka berada dalam jalur yang tepat. Abbey, Inggris terdapat tulisan ini: Tatkala saya masih muda dan bebas, di mana imajinasi saya tidak terbatas, saya bermimpi untuk mengubah dunia. Ketika saya makin besar dan makin bijaksana, saya mengerti bahwa dunia tidak akan berubah, maka saya perkecil batas pandangan saya hingga ke tahap tertentu dan memutuskan untuk membuat perubahan sebatas negara saya saja. Tetapi ini pun nampaknya tidak bisa dilaksanakan. 13 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Sementara saya memasuki masa tua, terakhir kalinya saya berupaya dengan putus asa, saya bertekad untuk mengubah keluarga saya saja, orang-orang yang paling dekat dengan saya. Tetapi, mereka pun tidak pernah mengalami perubahan. sebenarnya dimaksudkan besar oleh Allah.” Inilah yang sedang kita lakukan apabila kita tidak mau berkorban demi pertumbuhan diri sendiri maupun demi mereka. Selidikilah sejauh mana komitmen Anda dengan bertanya kepada diri sendiri: Yakinkah saya bahwa saya berpotensi untuk bertumbuh? (Ya / Tidak) Yakinkah saya bahwa keluarga saya memiliki potensi pertumbuhan? (Ya / Tidak) Apakah saya ingin sekali agar keluarga saya bertumbuh? (Ya / Tidak) Dapatkah saya melakukan sesuatu untuk meningkatkan pertumbuhan keluarga? (Ya / Tidak) Bersediakah saya melakukan apa Kalau Anda ingin mengubah anak- saja bagi mereka untuk bertumbuh? anak, ubah orangtuanya. Setiap (Ya / Tidak) rancangan pertumbuhan untuk keluarga Anda harus dimulai dari Kalau jawaban Anda untuk setiap pertanyaan tadi adalah tidak, Anda Anda. harus memecahkan masalah tersebut sebelum Anda bisa mengembangkan Ajukan Pertanyaan Penting E. Stanley Jones berujar, “Sikap yang potensi pertumbuhan keluarga paling bisa membuat Anda dan saya Anda. tidak setia kepada Kristus adalah sikap mengecilkan sesuatu yang Dan sekarang sementara saya terbaring menjelang akhir hayat saya, tiba-tiba saya sadar: Kalau saja saya mengubah diri sendiri terlebih dahulu, maka lewat teladan saya keluarga saya bisa diubah. Melalui ilham dan dorongan semangat yang mereka berikan, selanjutnya saya akan sanggup membuat negara saya menjadi lebih baik, bahkan siapa tahu saya bisa mengubah dunia. 14 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Singkirkan Segala Bentuk Alasan Sebuah pepatah Inggris mengatakan, “Salah satu di antara hari-hari ini berarti tidak satu hari pun.” Mungkin saja Anda mempunyai alasan untuk tidak bertumbuh. Mungkin saja Anda menunggu datangnya ilham, izin, uang, waktu, batas waktu, hubungan, persetujuan, atau otoritas. Jika Anda terus menanti, Anda akan terus menanti. Hanya satu hal yang dapat membuat Anda mulai – Anda! Ambil Keputusan untuk Berubah Bukan kita yang memutuskan untuk menjadi orang. Tetapi kita memang yang menentukan apakah kita akan menjadi orang yang masa bodoh dan tidak berkembang atau orang yang ingin meraih potensi semaksimum mungkin. Pertumbuhan berarti perubahan. Jika kita tidak bersedia berubah, kita tidak akan mampu bertumbuh. orang ingin tahu apa yang dapat diberikan masyarakat kepadanya. Namun, tujuan pertumbuhan pribadi bukanlah apa yang kita peroleh tetapi kita bisa menjadi apa. Sebelum James Garfield menjadi presiden Amerika Serikat, ia adalah mantan kepala Hiram Institute. Konon, seorang ayah pernah bertanya kepadanya apakah ia bisa mempersingkat masa belajar putranya, mungkin dari empat menjadi dua tahun saja. “Tentu saya,” jawab Garfield. “Tetapi semuanya tergantung keinginan Anda untuk putra Anda. Ketika Allah ingin membuat pohon ara, Ia membutuhkan waktu seratus tahun. Ketika Ia ingin menciptakan buah labu, hanya diperlukan waktu dua bulan.” Milikilah Sasaran yang Besar Orang-orang dalam masyarakat kita kelihatannya terpaku pada apa yang bisa mereka peroleh. Nyaris setiap 15 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Jelaslah, pertumbuhan pribadi memerlukan waktu yang panjang, tidak instan. Tatkala Anda mulai mengembangkan diri Anda sendiri dan keluarga Anda, mungkin saja dalam beberapa bulan Anda melihat hasil-hasil positif. Namun mungkin juga tidak, sekalipun sudah satu dasawarsa. Dan jika ini yang terjadi, jangan putus asa dan jangan ambil jalan pintas. “Jangan takut kalau harus berjalan perlahan-lahan,” tutur pepatah Cina. “Yang perlu ditakuti adalah kalau harus diam tidak bergerak.” Ingat, sasaran Anda adalah mempengaruhi anak-anak agar mereka mempunyai nilai-nilai yang tetap sepanjang masa. Dan ini perlu menempatkan segala sesuatu sesuai dengan perspektif. Jadikan Rumah Sebagai Lingkungan untuk Bertumbuh Kalau Anda ingin anak-anak Anda bertumbuh, ciptakan iklim yang sehat di mana mereka akan bisa berkembang. Sebuah lingkungan pertumbuhan merupakan tempat di mana . . . Ada anggota keluarga lain yang lebih maju dari anak-anak. Anak-anak terus-menerus merasa tertantang. Fokusnya ke arah depan. Atmosfirnya sehat. Mereka diminta keluar dari zona nyaman mereka. Mereka bangun pagi dengan gembira. Mereka tidak perlu takut gagal. Anggota keluarga lain bertumbuh. Ada kesediaan untuk berubah. Pertumbuhan diteladankan dan diharapkan Anak-anak tidak bisa dengan sendirinya menyediakan lingkungan beriklim positif. Orangtualah yang harus menciptakannya untuk mereka. Jadilah Murid yang Positif Seberapa jauh kita maju dalam proses belajar, ditentukan oleh sikap kita. Kalau orang yang bersikap negatif membuat kesalahan, ia lalu menarik diri dan kemudian menjadi sinis. Tetapi orang yang positif sanggup 16 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ mengubah setiap kesalahan, permulaan yang salah, ataupun kegagalan menjadi suatu pengalaman belajar. Seperti dituturkan Allen H. Neuharth, pendiri USA Today, “Jangan hanya belajar sesuatu dari pengalaman; belajarlah sesuatu yang positif.” Tidak Ada Keinginan Lagi untuk Bertumbuh Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya belajar bahwa ada harga yang harus dibayar untuk segala bentuk pertumbuhan. Anda tidak bisa memegangi milik Anda dengan kedua tangan dan sementara itu tetap ingin meraih sesuatu yang baru. Atau seperti yang dikatakan Ralph Waldo Emerson, “Untuk segala sesuatu yang Anda peroleh, Anda harus melepaskan sesuatu.” Bersedialah berkorban untuk bertumbuh. Cuplikan-cuplikan Terobosan No. 6: Breakthrough Parenting – John C. Maxwell bersambung … 17 e Ap ak ah p erb ed aan d o k t r i n d al am p e r n i k a h an penti ng? | #Q and A MAGZ Apakah Perbedaan Doktrin Dalam Pacaran/Pernikahan Adalah Hal Yang Penting? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M (Lanjutan tgl 11 Juni 2017) lkitab tidak anti terhadap hal-hal yang supranatural seperti penglihatan, nubuat, dan bisikan Roh. Walaupun demikian, Alkitab yang sama juga memberi peringatan yang keras bagi mereka yang suka berkanjang pada penglihatan (Kolose 2:18). Iblis seringkali menyamar sebagai malaikat terang (2 Korintus 11:14). Diperlukan kejelian dalam menguji setiap roh (1 Yohanes 4:1; 1 Tesalonika 5:20-21). Roh Kudus tidak mungkin memberikan penyataan yang bertentangan dengan firman Allah. Tugas Roh adalah mengingatkan segala sesuatu yang sudah diajarkan oleh Tuhan Yesus (Yohanes 14:26). Kitab suci adalah standar kebenaran yang sudah memadai bagi pertumbuhan rohani (2 Timotius 3:16-17). A 18 e Ap ak ah p erb ed aan d o k t r i n d al am p e r n i k a h an penti ng? | #Q and A MAGZ Orang Kristen tidak boleh tergila-gila dengan hal-hal yang tidak diungkapkan oleh Allah di dalam Alkitab (Ulangan 29:29). Yang tidak kalah mendasar adalah keyakinan pada Allah Tritunggal. Satu hakikat, tiga pribadi. Satu Allah yang menyatakan diri dalam tiga pribadi. Seseorang tidak mungkin menjadi orang Kristen yang sejati tanpa memegang keyakinan ini. Semua orang Kristen yang sejati mempercayai injil, sedangkan injil tidak terpisahkan dari doktrin Tritunggal: Bapa yang rela mengutus Anak-Nya ke dalam dunia, Anak Allah yang mati di kayu salib untuk menjadi pendamaian bagi dosa-dosa kita, dan Roh Kudus yang menerapkan keselamatan itu dalam hati kita pada waktu pertobatan. Di samping itu, doktrin Tritunggal juga menjadi landasan yang kokoh bagi semua jenis relasi antar manusia, termasuk di antaranya adalah pernikahan. Sejak awal Allah memaksudkan pernikahan sebagai cerminan dari keintiman Allah Tritunggal. Kejadian 1:26-27 menunjukkan kejamakan sekaligus ketunggalan, baik dalam diri Allah maupun manusia. Kejamakan Allah terlihat dari ungkapan “Kita” maupun “gambar dan rupa” (ayat 26). Ketunggalan-Nya terlihat dari kata “gambar-Nya” (ayat 27). Ketunggalan manusia tersirat dari kata “manusia itu” (Inggris “man”) dan “dia” (ayat 27a), sedangkan kejamakannya ditunjukkan melalui “laki-laki dan perempuan” dan “mereka” (ayat 27b). Kesamaan doktrinal berikutnya yang tidak kalah penting adalah fokus hidup yang theosentris. Theosentris berarti berpusat pada Allah. Dalam ungkapan yang lebih jelas, tujuan tertinggi manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya (Katekismus Westminster 1). Ini adalah satu tujuan dengan dua sisi: pada saat kita memuliakan Allah, kita mendapatkan kenikmatan sejati. 19 e Ap ak ah p erb ed aan d o k t r i n d al am p e r n i k a h an penti ng? | #Q and A MAGZ Kebenaran di atas mengajarkan bahwa kemuliaan Allah adalah motor penggerak sekaligus tujuan akhir dari segala sesuatu yang ada dalam kehidupan, termasuk dalam hal pacaran dan pernikahan. 1 Korintus 10:31 mengatakan: “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”. Roma 11:36 juga mengajarkan: “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”. bersambung…. 20 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ Mengenal yang absolut melalui sebuah hubungan (Lanjutan tgl 11 Juni 2017) PERKATAAN-NYA MENEGASKAN KEABSOLUTAN-NYA S ejauh ini kita telah mengatakan bahwa, menurut Injil Yohanes, Yesus setara dengan Allah, dan oleh karena itu, Dia adalah kebenaran yang absolut. Tetapi apakah mungkin semua ini sengaja disampaikan sedemikian rupa agar kita percaya akan hal ini? Bagaimana kita tahu bahwa tulisan Yohanes tentang pernyataan Yesus dan hubungan-Nya dengan Allah adalah benar? Pertanyaan inilah yang akan kita bahas dalam beberapa bab selanjutnya. Yohanes 14:10b-11 merupakan jawabannya. MENGAPA KITA PERCAYA BAHWA YESUS ADALAH YANG ABSOLUT Dalam Yohanes 14:10b-11, Yesus menegaskan klaim-Nya tentang kesetaraan-Nya dengan Allah. Dia berkata, “Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam 21 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.” Dia memberikan dua bukti untuk mendukung klaim-Nya bahwa Dia setara dengan Allah. Pertama adalah perkataan-Nya (ay. 10b). Kedua adalah Karya-Nya (ay. 11). EKSKURSUS : HUBUNGAN ANTARA YESUS DAN BAPA Sebelum kita masuk ke dalam kedua alasan ini, kita perlu melihat implikasi yang dapat di simpulkan dari ayat 10b yang berbunyi, “Apa yang Aku katakan kepadamu,tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa yang tinggal di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” Sebagian orang mungkin mengira bahwa ayat ini dan ayat-ayat lain yang senada yang menyarankan bahwa Yesus bukan Allah, karena ayat ini menunjukkan Yesus yang berbeda dari Bapa meskipun Dia memiliki hubungan yang intim dengan Bapa. Kelompok yang menolak keilahian Kristus, seperti Saksi Yehovah dan orang muslim, sering menggunakan pernyataan-pernyataan seperti ini untuk menyokong pendapat mereka. Saat kita melihat Injil Yohanes secara keseluruhan, kita melihat bahwa natur ganda Yesus sering kali dikemukakan tanpa banyak spekulasi tentang bagaimana kedua natur tersebut bisa eksis bersama-sama. Yesus digambarkan sebagai manusia sepenuhnya dan berbada dari Bapa. Tetapi Dia adalah Allah sepenuhnya dan dengan demikian satu dengan Bapa. Yohanes 5:17-19 merupakan contoh yang baik akan hal ini: “Tetapi Ia berkata kepada mereka, ‘Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga’’’ (ay. 17). Ayat berikutnya menunjukkan bahwa pendengarnya merasakan implikasi dari pernyataan ini: “Sebab itu para pemuka Yahudi makin berusaha untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.” Karena itu, Yesus menjelaskan lebih lanjut apa yang Dia maksudkan: “Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya 22 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak’’’ (ay. 19). Bersambung……. Sumber: Supremasi Kristus oleh Ajith Fernando 23 e Huk um an un tuk p e r e m p u an | #D OYO U K N OW MAGZ HUKUMAN UNTUK PEREMPUAN Ev. Nike Pamela, M.A A da beberapa hal menarik dalam hukuman Tuhan atas perempuan. Pertama, seperti sudah sempat disinggung sebelumnya, tidak ada “kutuk” yang ditujukan pada manusia. Kutuk hanya berlaku atas ular (3:14) dan tanah (3:17). Hal ini bukan berarti bahwa manusia tidak mungkin kena kutukan ilahi. Kain pun dikutuk oleh Allah (4:11). Bagian Alkitab yang lain berkali-kali membicarakan tentang kutukan ilahi atas manusia sebagai respon terhadap ketidaktaatan mereka. Ketidakadaan kutuk yang diarahkan pada manusia di Kejadian 3 harus dilihat sebagai strategi sastra untuk menegaskan bahwa cara Allah meresponi dosa manusia memang berbeda dengan cara-Nya berhadapan dengan dosa ciptaan yang lain. Seperti akan dijelaskan selanjutnya, hukuman Allah atas manusia tetap mengandung banyak anugerah. 24 e Huk um an un tuk p e r e m p u an | #D OYO U K N OW MAGZ Kedua, hukuman untuk perempuan disampaikan dalam cara yang lebih positif daripada hukuman untuk ular dan laki-laki: (a) kalimat untuk perempuan lebih pendek (bdk. 3:14-15, 16, 17-19); (2) tidak ada alasan eksplisit di balik penghukuman kepada perempuan (bdk. 3:14 “karena engkau berbuat demikian”, 3:17 “karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan buah”); (3) hukuman atas perempuan tidak meniadakan peranannya sebagai sarana berkat bagi umat manusia dalam melahirkan keturunan yang akan meremukkan kepala ular (3:15; bdk. 1 Tim 2:15). Ini jelas berbeda dengan laki-laki yang hanya memberikan masalah kepada keturunannya (3:17-19). Tidak ada alasan yang jelas di balik perbedaan tersebut. Apakah ini berkaitan dengan pengakuan perempuan yang lebih positif daripada lakilaki (3:13)? Kita tidak dapat menentukan secara pasti. Ular yang tidak diberi kesempatan berbicara pun tetap menerima hukuman yang lebih berat (3:14-15). Hukuman untuk perempuan terdiri dari dua bagian: kesakitan pada waktu melahirkan (3:16a) dan dikuasai oleh suaminya (3:16b). Kesakitan waktu melahirkan sengaja diletakkan di bagian awal karena berkaitan dengan keturunan di 3:15. Selain itu, hukuman ini paling berkaitan dengan berkat pertama yang diberikan Allah kepada manusia, yaitu melahirkan keturunan (1:28 “Allah memberkati”). Kalau sebelumnya melahirkan anak adalah murni berkat Tuhan dan tidak ada kesakitan apapun yang menyertai, sekarang berkat itu tidak lagi dinikmati sepenuhnya. Ini merupakan hukuman yang sepadan dan serius bagi perempuan, karena melahirkan anak pada jaman kuno dipandang sebagai sukacita dan kesuksesan tersendiri bagi perempuan. Sebaliknya, kemandulan adalah aib dan pertanda bagi kutukan ilahi. Sara rela memberikan Hagar kepada Abraham, hanya supaya ia bisa mendapatkan anak secara hukum 25 e Huk um an un tuk p e r e m p u an | #D OYO U K N OW MAGZ dari hambanya itu (15:1-3). Hukuman TUHAN atas Abimelekh yang mengambil Sara sebagai isterinya adalah kemandulan bagi semua perempuan di istananya (20:17-18). Dua isteri Yakub berlombalomba memberikan keturunan kepadanya (29:31-30:24). Keturunan Israel terus bertambah banyak di Mesir sebagai bukti pemeliharaan Allah atas hidup mereka (Kel 1:7, 12). Berkat TUHAN atas dua bidan Mesir yang membantu kelahiran anak-anak Israel adalah kemampuan untuk memiliki keturunan (Kel 1:21). Dalam periode selanjutnya memiliki banyak anak dianggap sebagai pertanda bahwa seseorang diberkati oleh Tuhan (Mzm 127, 128). Keseriusan hukuman ini juga tampak dari struktur kalimat Ibrani yang digunakan. Frase “Aku akan meningkatkan secara luar biasa” (LAI:TB “Kubuat sangat banyak”) memakai bentuk yang tidak biasa, yaitu infinitif mutlak (harbâ ’arbeh). Bentuk ini biasanya dipakai digunakan seorang penulis apabila ia ingin menegaskan sesuatu. Menariknya, bentuk yang sama juga muncul dua kali di kitab Kejadian untuk berkat TUHAN yang berhubungan dengan kelahiran (16:10; 22:17). Bersambung…………. NK_P 26 e Mem b eritak an K ab ar B ai k | #M I S S I O N MAGZ MEMBERITAKAN KABAR BAIK (Lanjutan tgl 11 Juni 2017) emang hasil penelitian agaknya menunjukkan bahwa banyak orang mulai tertarik pada berita tentang Yesus Kristus, waktu mereka tertarik kepada kehidupan seorang Kristen. Apakah ada cara lebih baik daripada tantangan datang dari kehidupan orang yang ditranformasi? Hanya dalam keadaan itu seorang penginjil akan mempunyai kesempatan untuk meyakinkan seorang sahabat atau M rekan supaya percaya akan kebenaran Injil dan untuk menjawab beberapa keberatan atau kesangsian mereka tentang Injil. Dua syarat lainnya agar PI itu autentik. Pertama, PI harus muncul dari suatu komunitas yang percaya akan PI dan PI harus membuat orangorang menjadi bagian dari suatu komunitas yang tahu bagaimana menyambut “orang asing” dan menjadikan mereka bagian dari 27 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ keluarga besarnya. Seperti pernah dikatakan oleh John Wesley secara bijak, “Iman yang tidak mulai pada diri sendiri tidaklah akan mulai, namun iman yang berakhir pada diri sendiri akan berakhir!” Kedua, PI adalah pekerjaan Allah jauh sebelum ia menjadi pekerjaan kita. Bapa menyiapkan tanah, Anak memberikan undangannya dan Roh Kudus menggerakkan orang untuk melakukan respon pada kabar baik dalam pertobatan dan kepercayaan. BAB IV: INJIL DI TENGAH-TENGAH KEBUDAYAAN Masalah kebudayaan mempengaruhi setiap aspek dari misi. Ia merembes ke semua bidang. Kalau kita mengabaikan pengaruh kebudayan, maka kita menghadapi resiko keliru dalam membaca situasi-situasi. Oleh sebab itu, mungkin akan bermanfaat kalau kita mulai dengan mengingat kembali beberapa alasan mengapa kebudayaan begitu sentral dalam segala aspek misi. Pertama, Injil selalu disampaikan melalui kebudayaan. Ini agaknya cukup nyata – misalnya, bagaimana saya sendiri memilih menekankan ciri-ciri tertentu dari berita itu, menunjukkan bagaimana latar belakang kebudayaan saya telah mempengaruhi saya dalam memandang ciriciri yang paling penting. Memang benar bahwa sejatinya Injil bersifat transcultural. Namun Injil hanya dapat diungkapkan dalam kerangka suatu kebudayaan dan karena itu Injil dengan berbagai macam cara dapat masuk ke dalam kebudayaan yang lain, asalkan budaya tersebut tidak bertentangan dengan Injil. Ini bukanlah suatu yang mengherankan. Injil terdiri dari banyak pecahan kabar baik – dan untuk memahaminya, orang harus mendengarnya dalam bahasanya sendiri (Kis. 2:8). Berita itu, walaupun berasal dari Allah, disampaikan melalui saluran utusan manusia(2 Kor 4:7). Manusia terbenam dalam kebudayaan. Para penulis Alkitab memakai kebudayaan untuk mengkomunikasikan berita itu, terkadang mereka meminjam dari 28 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ kebudayaan lain, misalnya binatang laut raksasa yang disebut Lewiatan, berasal dari kebudayaan Babel (Maz. 104:26; Ayub 3:8; 41:1); perjanjian Allah dengan umat-Nya mencerminkan bentuk perjanjian dari bangsa Het dengan bangsa-bangsa yang telah mereka taklukan dan banyak bagian dari kitab Amsal mempunyai padanan dalam kebudayaan-kebudayaan lain. Lebih penting lagi adalah bagaimana Paulus menggunakan istilah-istilah filsafat dan agama yang beredar pada zamannya, seperti pleroma (kepenuhan), apolutrosis (penebusan atau pembebasan budak) dan kurios (tuan atau Tuhan, suatu sebutan kehormatan dalam kebudayaan Yunani), dengan memberikannya makna baru dalam terang Yesus Kristus. Di atas semuanya itu, berita itu datang dari Allah dalam bentuk pribadi yang paling sejati (Yoh 1:8). Allah lahir dalam suatu kebudayaan tertentu. Firman Alah yang kekal lahir sebagai bayi melalui proses kelahiran yang normal. Kelahiran itu ditandai dengan upacara yang lazim di dalam komunitas-Nya (Luk 2:21-24). Yesus Kristus lahir sebagai seorang Yahudi di Palestina pada abad pertama, dengan Bahasa Aram sebagai Bahasa ibu. Ia belajar menjadi tukang kayu, berarti Ia memperoleh ketrampilan membuat barang-barang yang lazim bagi orang Nazaret. Bersambung……... 29 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E RENUNGAN HARIAN Senin, 19 Juni 2017 BAWALAH DIRIMU (Bacaan: Mazmur 6:1-4) Kita sering menjumpai orang tertentu yang melakukan berbagai kejahatan tanpa beban sama sekali, tanpa rasa bersalah apalagi penyesalan. Sekilas hidup orang tersebut terlihat indah untuk dinikmati karena tidak dibebani oleh perasaan apapun. Namun saya yakin sebagai ciptaan baru di dalam Kristus Yesus, kita akan memandang kehidupan yang demikian dengan gemetar karena membayangkan apa yang akan terjadi atas hidup orang itu kelak. Ayat-ayat ini menceritakan tentang batin yang hancur karena penderitaan yang hebat dan rasa sesal atas dosa yang telah diperbuat oleh sei pemazmur. Penderitaan seperti ini adalah hal yang baik dan harus ada sebagai tanda bahwa Allah Roh Kudus ada dalam dirinya dan terus bekerja untuk mematikan perilaku yang buruk. Justru orang yang tidak menderita atas dosanya hanyalah sedang menumpukkan murka Allah atas dirinya. Sakit yang diderita Daud mengingatkannya pada dosa yang telah dilakukannya. Ia menganggap ini sebagai sebuah tanda bahwa Allah tidak senang dengan perbuatannya. Inilah yang membuatnya menjerit karena merana. Dalam situasi demikian kita harus membawa diri kita kepada Allah yang hidup yang menjadi satu-satunya penyembuh kita. Ingatlah bahwa penderitaan karena dosa, tidak dapat disembuhkan oleh tabib, atau oleh kekayaan maupun popularitas. Satu-satunya pribadi yang baik dan sanggup menolong kita adalah Tuhan. Bawalah dirimu kepada Tuhan, akuilah dosa-dosamu. Dia akan mengampuni, membaharui, dan menolong Saudara. 30 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Selasa, 20 Juni 2017 DIA YANG MEMAHKOTAI ENGKAU (Bacaan: Mazmur 8:4-10) Siapakah kita seringkali kita bangun berdasarkan figur “pahlawan” yang kita kagumi dalam hidup ini. Kita memiliki gambaran sendiri tentang manusia yang hebat dan manusia yang gagal. Ukuran yang dipakaipun akhirnya hanya berdasarkan reputasi, pupularitas, pencapaian yang dapat diraih dalam hidupnya. Jelas gambaran yang diperoleh sangatlah keliru. Menyaksikan benda-benda ciptaan Tuhan, pemikiran Daud langsung dibawa kepada pengakuan tentang kebesaran Tuhan. Seolah-olah bendabenda penerang itu menceritakan kepadanya tentang Penciptanya. Sang Pencipta bukan hanya bisa menciptakan benda-benda raksasa, namun juga takluk pada pemerintahan Sang Pencipta. Jika Ia sanggup menciptakan benda-benda super besar itu, maka tidak terbayangkan betapa jauh lebih besar Sang Pencipta itu sendiri. Yang jauh lebih membuat Daud takjub adalah, bagaimana Allah yang demikian besar memperlakukan manusia dengan sangat terhormat. Manusia sangat kecil dibandingkan semesta ini, namun Allah mengindahkannya, memahkotai dia dengan kemuliaan dan hormat. Allah telah melimpahkan kebaikan ke atas manusia sekalipun mereka begitu kecil, hina dan tidak ada bandingnya di semesta ini. Jika saudara selama ini masih merasa diri tidak berarti hanya karena ekonomi, status sosial, atau penolakan manusia yang saudara alami, maka saudara perlu bertobat. Ingatlah bahwa memang kita ini debu, namun Tuhan telah memperlakukan saudara dengan penuh hormat. Jika saudara adalah orang yang sombong dan selalu merasa diri lebih tinggi hanya karena barang-barang fana yang ada, maka saudara juga perlu bertobat. Ingatlah bahwa saudara hanyalah debu. Saudara hanya menjadi berarti karena Allah mengangkat saudara. Belajar untuk terus dan bersyukur untuk semua kebaikan Tuhan. 31 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Rabu, 21 Juni 2017 CARILAH SUKACITA KEKAL (Bacaan: Mazmur 16:8-11) Ada berbagai alasan seseorang mengalami sukacita dalam hidupnya: seseorang bersukacita saat ia mendapatkan undian; saat berada di kursi pelaminan dengan orang yang dicintainya; ketika mendapat pekerjaan yang baik; ketika lulus ujian atau diwisuda sebagai sarjana; ketika dianugerahi anak dan sebagainya. Pertanyaan selanjutnya adalah berapa lama sukacita itu akan bertahan? Sukacita yang ditawarkan oleh dunia ini sifatnya hanya sementara, tidak akan bertahan lama. Mengapa sukacitanya bersifat sementara? sebab semuanya hanya bersifat fana tidak bersifat kekal. Tapi ada satu sukacita yang kekal yaitu ketika kita yang berdosa dan layak diserahkan kepada maut diampuni dan ditebus. Daud menggambarkan keselamatan yang Tuhan berikan dengan ungkapan yang dalam, “hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tentram”. Sukacita yang digambarkan Daud berkualitas tinggi, sebab dampak dari yang dilakukan Allah bersifat kekal. Kesadaran tentang manusia yang demikian berdosa dan hina dan tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri membuat kita putus harap. Namun ketika Allah menunjukan apa yang telah Dia lakukan bagi kita membuat kita mendapatkan ketentraman besar. Sadarilah bahwa di dalam hidup ini, tidak ada sukacita kekal yang dihasilkan oleh berbagai usaha manusia. Sebab itu carilah sukacita kekal yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus. 32 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Kamis, 22 Juni 2017 TETAP MENGIKUTI JEJAKMU (Bacaan: Mazmur 17:5-7) Persoalan akan selalu akan kita temui dalam hidup. Beberapa orang menghadapi persoalan dengan keluhan dan kemarahan kepada Tuhan karena merasa tidak layak mengalaminya. Sebagian orang bersikap datar, mengganggap semuanya wajar dan pasti berlalu. Mereka akan melewati banyak hal namun hanya usia yang berubah, yang lainnya tidak. Sebagian orang melaluinya dengan terus mencari kekuatan dari Tuhan. Setelah melewatinya, banyak hal yang akan berubah dalam diri orang itu. Mazmur ini adalah sebuah doa. Saat itu Daud sedang dikejar-kejar, kemungkinan oleh Saul. Di luar dirinya terjadi pertempuran, sementara di dalam dirinya sangat mungkin banyak kegentaran. Kedua hal inilah yang mendorong dia untuk berdoa. Daud mencurahkan seluruh isi hatinya dengan penuh keyakinan, sebab Daud telah mengenal Tuhan sebagai Sang Penyelamat (ay.7). Pengenalan Daud terhadap Tuhan inilah yang membuatnya dengan sepenuh hati mengatakan “Langkahku tetap mengikuti jejakMu”. Tanpa pengenalan yang benar terhadap Tuhan, kita akan menjadi orang yang mudah diombang-ambingkan dengan berbagai persoalan yang kita temui. Ketika menghadapi persoalan hidup, apa yang saudara lakukan? Mengeluh? marah? datar? atau bergantung pada kebaikan Tuhan? Melalui setiap persoalan yang muncul dalam hidupmu, Tuhan ingin memperkenalkan diriNya semakin jelas kepadamu. Teruslah bergantung dan berharap kepadaNya. 33 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Jumat, 23 Juni 2017 PERCAYA PADA SANG GEMBALA (Bacaan: Mazmur 23:1-6) Tidak jarang ketika seseorang ditimpa masalah akan menjadi tawar hati bahkan merasa bahwa Allah tidak mengasihinya. Sekalipun demikian kita tetap bisa temukan sekalipun tidak banyak, mereka yang ditimpa masalah silih berganti namun tetap menghormati Tuhan, bahkan imanya semakin teguh. Mengapa ketika melewati masalah yang sama namun manusia memiliki reaksi yang berbeda? Pengalaman hidup bersama Tuhan sebagai Sang gembala bagi hidupnya mengajarkan Daud 3 hal penting yang dia ungkapkan melalui Mazmur ini. Pertama, Ia tidak akan kekurangan apapun yang baik baginya. Kedua, ia tidak perlu takut terhadap apapun sekalipun dalam bahaya dan kesulitan besar, sebab Allah senantiasa hadir baginya. Ketiga, kemurahan Allah akan tetap ada baginya selama-lamanya. Tuhan seringkali mengijinkan persoalan demi persoalan menimpa kita karena ia ingin kita mengenalNya secara real. Itu sebabnya setiap kali masalah datang tetaplah ingat Ia adalah Sang Gembala agung yang senantiasa hadir. Ia sanggup menolong. Belajar percaya kepadaNya sekalipun berada di dalam lembah kekelaman. Pengalaman-pengalaman bersama Tuhan inilah yang akan mempertebal iman percaya kita. 34 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Sabtu, 24 Juni 2017 INTIM DENGAN TUHAN (Bacaan: Mazmur 25:8-11) Semua orang pernah berada dalam masa sukar. Apa yang saudara lakukan di dalam masa-masa itu? kecewa? marah? menggunakan segenap kekuatan untuk menghadapi musuh? ternyata bagaimana hubungan seseorang dengan Tuhan menentukan bagaimana ia menghadapi kesulitan yang ia temui. Mazmur ini lahir dari pergumulan seorang yang hidup dalam persekutuan yang mesra dengan Tuhan. Ia menyadari dosanya, namun yakin dan percaya bahwa kasih setia Allah menaunginya. Ia datang kepada Tuhan meminta pembebasan dari kesesakan batin dan ancaman lahiriah. Sikap pemazmur yang merupakan sikap iman tersebut mencakup tiga hal: Pertama, seluruh perhatian pemazmur diarahkan kepada Tuhan. Kedua, ia mempercayakan dirinya kepada Allah, sehingga ia merasa tak mungkin dipermalukan oleh musuh. Ketiga, ia juga menanti-nantikan Tuhan, sehingga masa depannya terbuka karena Tuhan menyelamatkan umatNya (ayat 1-3). Masalah tidak pernah bisa disingkirkan dari kehidupan seseorang karena seringkali Tuhan menumbuhkan anak-anakNya melalui kesulitan. Bukan karena Ia menyukai anak-anakNya menderita, tetapi karena tidak ada pertumbuhan yang instan. Hubungan yang intim dengan Tuhanlah yang dapat membuat kita dapat menghadapi apapun di depan kita dengan baik. 35 e P E N G UM UM AN MAGZ AGENDA MINGGU INI Hari / Tanggal Pukul Senin, 19 Juni 2017 23.00 Selasa, 20 Juni 2017 Rabu, 21 Juni 2017 Kamis, 22 Juni 2017 19.00 06.00 19.00 Jumat, 23 Juni 2017 18.30 Sabtu, 24 Juni 2017 06.00 18.30 22.00 Keterangan Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM HUT: Ibu Birgitta Lisa Inggita HUT: Anak D’Semaya Gedalya Arindong HUT: Sdri. Lydia M HUT: Sdr. Yohanes Y Latihan Musik KU 3 Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Sdr. Nies Tabuni KTB Keluarga ke-6 “Isteri Sebagai Penolong” Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan : “Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama.” 36 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 18 Juni 2017 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 10.00 WIB) (Pk. 07.00) Ibadah Umum II (Pk. 10.00) Ibadah Umum III (Pk. 17.00) Pengkhotbah Ev. Heri Kristanto Liturgos Sdri. Dewi Pelayan Musik Sdr. Andreas Sdr. Igo Sdr. Calvin Sdr. Faith Pelayan LCD Sdr. Daniel Sdri. Naomi Sdri. Fefe Bp. Steward Mouls Ibu Dinna Bp. Felix Bp. Willy Ev. Vincent Tanzil Doa Pra & pasca Ibadah Singer (Pk. 07.00) Cab. Darmo (Pk. 10.00) Sdri. Naomi Bp. Koesoemo Sdr. Dave Sdr. Ishak Sdr. Willy Sdr. Haris Sdr. Ishak TEAM Sdr. Lutfi Sdri. Melissa Sdr. Kevin T Bp. Imbo Ibu Yatmi Ibu Fenny Bp. Hendri T Ibu Melly Ibu Wiwin Ibu Sundari Sdr. Ishak Sdri. Natalia Bp. Sugiraharjo Ibu Evi S Ev. Heri Bp. Hendri T Bp. Soegianto Ibu Dinna Bp. Willy Ev. Dodik Ibu Vena Bp. Budiono Ev Edo Walla Sdri. Kezia Sola Doa Syafaat Doa Persembahan Cab. Darmo Kasih Yang Tak Terpahami (Efesus 3:18-21) Tema Penyambut Jemaat Ibadah Umum I Sdri. Angeline Sdri. Lia Sdri. Marlin Sdri. Louis Sdri. Dita Bp. Koesoemo Sdr. Dave Sdri. Louis Sdri. Dita TEAM Sdr. Fredy Sdri. Enty 37 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 25 Juni 2017 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 10.00 WIB) Ibadah Umum I (Pk. 07.00) (Pk. 10.00) Ibadah Umum III (Pk. 17.00) Pengkhotbah Ev. Heri Kristanto Liturgos Sdr. Arka Pelayan Musik Sdr. Michael Sdr. Calvin Sdr. Evan Sdr. Andreas Pelayan LCD Sdr. Igo Sdri. Debora Sdr. Aurel Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M. Ibu Debby Bp. Willy (Pk. 07.00) Cab. Darmo (Pk. 10.00) Bp. Eliazar Sdri. Ririt Sdr. Kevin T Bp. Budhi TS Ibu Yuli Bp. Yefta Ibu Ani Ibu Herlin Bp. Budiono Ibu Endang Ev. Edo Walla Sdri. Henny Ibu Lina Sdri. Grace Sdr. Ishak Sdr. Willy Sdr. Hizkia Sdri. Jane TEAM Sdr. Felix Sdr. Yosi Sdri. Marlin Sdr. Nobel Sdr. Yono Bp. Soeyono Sdri. Erista Sdr. Amir Ibu. Lina Ibu Lina Doa Syafaat Doa Persembahan Cab. Darmo Eksposisi 1 Korintus Tema Penyambut Jemaat Ibadah Umum II Sdri. Debora Ev. Dodik Doa Pra & pasca Ibadah Ibu Debby Singer Sdri. Glory Sdri. Krisna Bp. Budhi TS Ibu Carla Bp. Willy Ev. Heri Sdr. Ian Sdri. Glory Sdr. Amir Sdri. Helen Sdr. Haris Sdri. Grace Ibu Lina Sdri. Sdri. Suci Christine Sdri. Sdri. Clarine Dita 38 e JADWAL P E NATAL AYANAN MAGZ Keterangan SEKOLAH MINGGU 18 Juni 2017 25 Juni 2017 (Pk. 09.30 WIB) (Pk. 09.30 WIB) Liturgis Kak Kezia Kak Debby Pelayan Musik Kak Willy Kak Willy Doa Pra/Pasca SM Kak Suani Kak Vena Tema Allah Menurunkan Air Bah Menara Babel Bahan Alkitab Kejadian 7:11-9:17 Kejadian 11:1-9 Sion Kak Budi Getsemani Kak Suani Yerusalem Kak Mei Nazareth Kak Evelyn Betlehem Kak Santi Pembicara : Kak Vena KELAS GABUNGAN IBADAH PEMUDA Sabtu, 17 Juni 2017 Sabtu, 24 Juni 2017 Pengkhotbah Pdt. Reyco W Pdt. Reyco W Litrugos Sdri. Glory Sdri. Glory Pelayan Musik TEAM TEAM Pelayan LCD Sdri. Christine Sdr. Yando Penyambut Jemaat Sdri. Ida Sdr. Tanius Sdr. Melon Sdr. Nelki Petugas Doa Sdri. Ester Sdr. Singer Sdri. Oka Sdri. Yuli Sdri. Lovery Keterangan (Pk. 18.30 WIB) (Pk. 18.30 WIB) Tema 39 e Data Keh adir an Je m aat MAGZ Ibadah DATA KEHADIRAN JEMAAT Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Umum 1 32 orang Umum 2 72 Orang Umum 3 78 Orang Sekolah Minggu 25 Orang Remaja Pemuda Minggu, 11 Juni 2017 Keterangan - Orang 26 Orang Cab. Darmo KU 1 35 Orang SM - Cab. Darmo KU 2 52 Orang SM : 3 Orang RM : 3 Orang POS Batam 18 Orang SM : 28 Orang Remaja : 2 Orang POS Batu Aji SM : 19 Orang Remaja : 25 Orang 40