1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ekstraksi gigi atau pencabutan gigi adalah tindakan pembedahan yang
bertujuan menghilangkan gigi dari soketnya (Wray dkk., 2003). Ekstraksi gigi
merupakan perawatan yang sering dilakukan di klinik kedokteran gigi. Berdasarkan
data puskesmas daerah di Indonesia, dari 2.332 orang penerima pelayanan
kesehatan gigi dan mulut, 2.226 di antaranya adalah kasus ekstraksi gigi
(Abdurachman, 2007). Ekstraksi gigi dapat menyebabkan luka yaitu hilangnya
kontinuitas jaringan lunak disertai kerusakan jaringan keras (Lawler dkk., 1992).
Setelah terjadi kerusakan, tulang alveolar akan melakukan proses bone healing
yang akan menstimulasi pembentukan tulang baru (Lawler dkk., 1992).
Proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi melibatkan jaringan lunak
yaitu jaringan ikat dan epitel gingiva serta pada jaringan keras yaitu tulang alveolar.
Proses penyembuhan pada jaringan keras soket gigi ditandai dengan pertumbuhan
tulang yang mengisi soket gigi sehingga luka dapat lebih stabil (Ahn dan Shin,
2008). Osteoblas merupakan sel yang berperan penting dalam pembentukan tulang
baru. Osteoblas berfungsi mensintesis komponen organik matriks tulang (Junqueira
dkk., 1995). Matriks tulang akan termineralisasi dan kemudian akan terbentuk
tulang yang kompak (Ahn dan Shin, 2008).
Walaupun jaringan tulang menunjukkan potensi regenerasi yang besar dan
akan mengembalikan struktur awal dan fungsi secara komplit, defek tulang
seringkali terjadi. Menurut Rutkowski dkk. (2010), defek tulang sering terjadi pada
1
2
kasus ekstraksi gigi traumatik. Tindakan preventif dapat dilakukan dengan aplikasi
material substitusi tulang untuk menginduksi pertumbuhan tulang baru. Salah satu
material yang saat ini sedang berkembang yaitu hidroksiapatit (HA) (Wahl, 2006).
HA banyak digunakan sebagai material substitusi tulang karena sifat fisis,
kimia, mekanis dan biologisnya mirip dengan komponen tulang. Sifat HA yang
menarik adalah kemampuan biokompatibilitasnya yang sangat baik (Wahl, 2006).
Selain itu, HA juga memiliki sifat osteokonduktif yang baik dan stabil terhadap
bioresorpsi (Liang, 2000; Orlovskii, 2002). HA dapat disintesis dengan
menggunakan bahan alami yang mengandung banyak kalsium, antara lain tulang
dan cangkang (Fitriawan dkk., 2014). Menurut Winata (2012), HA dapat disintesis
dari cangkang keong sawah.
Keong sawah (Pila ampullacea) merupakan hewan moluska yang banyak
ditemui dan biasa hidup dan berkembang biak di air tawar seperti danau, situ dan
sawah. Tubuh keong yang lunak dilindungi oleh cangkang keras yang berbentuk
spiral. Keong biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat hanya bagian isinya sebagai
bahan pangan yang bernilai gizi tinggi. Bagian cangkang yang mencakup sekitar
83-85% dari berat utuh keong sawah umumnya dibuang tanpa dimanfaatkan
(Khalil, 2003). Cangkang keong sawah memiliki berbagai kandungan mineral
berupa kalsium, fosfor, natrium, besi dan kalium (Baby dkk., 2010). Kalsium pada
cangkang keong sawah mencapai 54% dalam bentuk kalsium hidroksida (Winata,
2012).
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan
bagaimana efek pemberian HA cangkang keong sawah pada soket tulang alveolar
pasca ekstraksi gigi insicivus marmut (Cavia cobaya) terhadap jumlah osteoblas?
C. Keaslian Penelitian
Winata (2012) menunjukkan bahwa hasil sintesis HA cangkang keong sawah
terbentuk dengan baik pada konsentrasi Ca/P sebesar 1/0.6 dengan suhu 110oC
kemudian disintering dengan suhu 900 oC. Penelitian yang dilakukan oleh Jin-Lee dkk.
(2010) menunjukkan bahwa HA bentuk serbuk maupun silinder cocok dijadikan sebagai
material substitusi tulang. Penelitian mengenai pengaruh pemberian HA dari cangkang
keong sawah pasca ekstraksi gigi incisivus pada marmut terhadap jumlah osteoblas
belum pernah dilakukan.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian HA cangkang
keong sawah pada soket pasca pencabutan gigi insicivus terhadap jumlah osteoblas
tulang alveolar marmut.
4
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi mengenai pengaruh aplikasi HA cangkang keong sawah
pada soket pasca pencabutan gigi insicivus marmut terhadap jumlah osteoblas.
2. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang penggunaan HA cangkang
keong sawah sebagai material pengganti tulang yang dapat mempercepat
regenerasi tulang alveolar.
3. Sebagai dasar penelitian selanjutnya terkait HA cangkang keong sawah terutama
di bidang kesehatan.
Download