January 23, 2005 Text untuk direnungkan pagi ini Lukas 18:15-17. Markus 10:13-16. Thema: "Kanakkanak dalam wawasan Kerajaan Allah". Kita sering mendengarkan ucapan kalau masa depan suatu bangsa ditentukan oleh kwalitas kanak-kanak yang hidup dalam negara tersebut. Karena mereka yang mengemban segala sesuatu yang berkaitan dengan sendi kehidupan negara itu. Dalam kehidupan gerejawi kanak-kanak memang menempati suatu posisi yang penting. Hanya saja kita tidak dapat mengatakan kalau masa depan gereja secara hakiki berada ditangan mereka. Yang tepat ialah gereja berada ditangan Tuhan, Dialah yang akan memimpin gereja terus maju dalam arakarakan perjalanan hingga saatnya tiba waktu Kristus Yesus datang untuk kedua kalinya. Dalam pengertian horizontal kita dapat mengatakan kalau kanak-kanak mempunyai peranan yang strategis dalam jangakauan pelayanan gereja ke depan. Ada beberapa pelajaran rohani yang dapat kita simak dari dua perikop yang terdapat di Lukas dan Markus yang kita baca pagi ini. (1). Tuhan Yesus berkata:" biarlah kanak-kanak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka." (Lk. 18: 16). Dalam Injil Markus malah tertera kalau Tuhan menjadi marah tatkala murid-murid Yesus memarahi orang -orang yang membawa anakanak mereka agar dapat dijamah dan diberkati oleh Tuhan Yesus. Ini adalah salah satu ayat yang mengungkapkan kalau Tuhan Yesus marah. Ia menaruh perhatian yang besar terhadap kanak-kanak. Karena mereka mempunyai perangai yang polos dan mudah untuk dibentuk. Hal ini mengingatkan kita akan Musa, yang semasa kecilnya ia diasuh oleh ibunya. Maka setelah ia dipungut oleh puteri Firaun dan hidup di dalam istana Firaun, ia tidak tertari akan kemewahan istana Firaun. Ia lebih rela untuk hidup bersama dengan bangsanya. Mengapa? Karena segala pelajaran yang ditanamkan oleh ibunya melekat pada diri Musa sedalamdalamnya (Keluaran 2:7-22, Ibrani 11: 23-26). (2). Tuhan Yesus juga berkata kalau: "orang-orang seperti itulah (maksudnya perangainya seperti kanak kanak) yang empunya Kerajaan Allah." (Lk. 18:16). Kanak-kanak mempunyai sikap yang begitu yakin atau percaya kepada orang tua mereka. Menurut statistik, kanakkanak yang percaya pada Tuhan Yesus semasa mudanya mempunyai persentase yang lebih besar bagi mereka untuk tetap mengikuti Tuhan Yesus sewaktu mereka menginjak dewasa. Tentu saja bimbingan lanjutan perlu dilakukan. Dalam Perjanjian Baru seorang anak rohani Paulus yang bernama Timotius adalah seorang yang sejak kecilnya sudah mendapat bimbingan rohani yang mantap. Cf. 2 Timotius 3:15. Kalau kita membaca kitab Junus dalam Perjanjian Lama, juga tertera dimana Tuhan menaruh perhatian yang besar terhadap kanak-kanak. (Junus 4:11). (3). Dengan mengambil kesimpulan dari dua butir pelajaran diatas, maka kita hendaknya: belajar suatu oelajaran rohani dimana kita akan mempunyai perangai yang polos seperti kanak-kanak. Marilah kita tinggalkan kerumitan personalitas Adamiah dan memiliki kesederhanaan Kristus. Kita juga mengupayakan sebaik-baiknya untuk memberkati serta membina kerohanian anak-anak kita, juga mengajarkan kepada mereka untuk menjadi pemberita Injil - Kabar Kesukaan yang tangguh. Dengan demikian maka mereka benar-benar memiliki suatu posisi yang strategis dalam wawasan pertumbuhan gereja St. Paul Evangelical Community Church. Dominus Vobiscum. Tuhan memberkati kita.