11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Manusia diciptakan untuk hidup berkelompok dan menyatu satu dengan yang lainnya. Karena manusia adalah mahluk hidup yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Dalam kehidupannya sehari-hari manusia membutuhkan orang lain dalam bertukar pikiran untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dengan berkomunikasi satu sama lainnya atau komunikasi adalah penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung atau melalui media. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan antara manusia yang saling tukar menukar pikiran atau pendapat antar komunikan dengan komunikator. Komunikasi juga diartikan sebagai hubungan kontak antar manusia baik dengan individu maupun kelompok. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik dan benar untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In 12 Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Laswell ini menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan yaitu1: 1. Komunikator (Comunicator, Source, Sender) : orang yang menyampakan pesan 2. Pesan (Message) : pertanyaan yang didukung oleh lambang 3. Media (Chanel, media) : sarana yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya dan banyak jumlahnya. 4. Komunikan (cominicant, Comunicates, Receiver, Recipent) : orang yang menerima pesan. 5. Effek (Effect, Impact, Influence) : Dampak sebagai pengaruh pesan. 2.1.2 Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yakni surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Oleh karena itu jadi media massa modern sebagai produk teknologi modern yang selalu berkembang menuju kesempurnaan. Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (Human Communication) yang lahirnya bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik,yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi2. 1 2 Onong Uchjana E, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, 2005, Hal 10. Wiryanto, Teori Komunikasi Massa. Grasindo, Cet ketiga : Juli 2006 Hal 1. 13 2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa mempelajari tentang media massa (Pers, radio, film, dan tv). Isinya bersifat umum atau terbuka (bukan rahasia atau masalah pribadi). Dengan kata lain komunikasi massa ,menekankan pada isi dan pesan dengan menggunakan media. Jadi singkatnya komunikasi massa (mass communication) adalah proses komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Jantung dari komunikasi massa adalah media. Media adalah orang atau alat yang menyebarluaskan produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mereferensikan budaya masyarakat . karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut3: 1. Komunikator Terlembagakan Ciri komunikasi massa yang petama adalah komunikatornya. Apabila media komunikasi yang digunakan adalah TV, tentu akan lebih banyak orang yang terlibat,seperti juru kamera ( lebih dari satu ), juru lampu, pengarah acara, bagian make up, floor manager, dll. Peralatan yang digunakan akan lebih banyak dan dana yang dikeluarkan pun akan lebih besar. 2. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya,peran komunikasi 3 Elvinaro Erdianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa rekatama Media Bandung. 2007 Hal 6-12. 14 massa bersifat umum.pesan komunikasi massa dapat berupa fakta,peristiwa atau opini. 3. Komunikannya Anonym dan Heterogen Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonym dan heterogen. Pada komunikasi antarpesona, komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui identitasnya, seperti nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunya. Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonym) karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. 4. Media massa menimbulkan keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai relative banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. 5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan Dalam komunikasi antar personal yang digunakan adalah unsure hubungan. Semakin saling mengenal antar pelaku komunikasi, maka komunikasinya semakin efektif. 15 6. Komunikasi massa bersifat satu arah Karena komunikasi melalui media, maka komunikatornya dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan,komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antar pesona. Dengan kata lain komunikasi massa bersifat satu arah. 7. Stimulasi alat indera terbatas Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indera yang terbatas. Dalam komunikasi massa, stimulasi adalah alat indera tergantung pada jenis media massa. Teori dasar tentang komunikasi diungkapkan oleh Lasswell yang kemudian dengannama formula “Lasswell”. Lasswell mengatakan ungkapan yang merupakan cara sederhana untuk memahami proses komunikasi massa adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : a. Siapa / Who b. Berkata Apa / Say What c. Melalui saluran apa / To Whom d. Kepada siapa / To Whom e. Dengan efek apa / with what effect 16 Selain dapat menggambarkan komponen-komponen dalam proses komunikasi massa, Lasswell sendiri menggunakan formula ini untuk membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi . Hal ini dapat disimak melalui visualisasi berikut :4 Siapa 2.1.4 Berkata Saluran Pada siapa Efek apa apa apa Komunikator Pesan Media penerima Efek Control Analisa Analisis Analisis Analisis studies pesan media audiens efek Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa meliputi5: 1. Informasi : pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan, penyebaran berita, data,gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat mengambil kepuusan yang tepat. 2. Sosialisasi (pemasyarakatan) : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan agar bersikap dan bertindak sebagai anggota 4 S.Djuarsa Sendjaja. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka, Jakarta :2002. Hal 5. -5.4 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi – Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001 Hal 27-28. 5 17 masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam masyarakatnya. 3. Motivasi : menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginanya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar. 4. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan unuk memungkinnkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah public,menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kegiatan bersama ditingkat internasional, nasional dan lokal. 5. Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. 6. Memajukan kebudayaan : penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan perluasan horizon seseorang,membangunkan imajinasi dan mendorong kreatifitas serta kebutuhan estetikanya. 7. Hiburan : penyebarluasan sinyal, symbol, suara dan citra (image) dari drama, tari, kesenian,kesustraan, musik, komedi, olahraga, permainan. 18 Integrasi : menyediakan bagi bangsa ,kelompok, dan individu 8. kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain. 2.2 Kelompok dan Komunikasi Massa Pentingnya pemhaman pengaruh kelompok sudah di pahami dengan baik oleh banyak orang yang terlibat dalam komunikasi massa, Pastor Coughlin,”pendeta radio” yang merupakan pengguna propoganda yang terampil, meminta pendengarnya untuk mendengarkannya dalam kelompok. Dia juga mengawali siarannya dengan musik dan memberi tahu para pendengarnya untuk memanfaatkan waktu itu untuk memanggil seseorang dan meminta orang itu untuk mendengarkan acara tersebut. Banyak iklan dan reklame berusaha untuk memasukan suatu bentuk pengaruh kelompok. Misalnya, sebuah iklan untuk pewarna uban membuat pernyataan, “ saya yakin banyak teman anda sedang memakainnya dan anda bahkan tidak mengetahuinnya”. Pada dasarnya, iklan jenis ini menggunakan alat propoganda lama yaitu bandwagon. Ide lain yang menjanjikan adalah menggunakan saluran komunikasi massa untuk merangsang diskusi antarpribadi. Misalnnya, tema kampanye sebuah kongsi penjualan makanan dan minuman di California adalah “ Katakan pada seorang Teman ( Solomon, 1989 ). Pendekatan yang lain adalah mencoba menggunakan pesan-pesan media massa 19 untuk membentuk atau mengubah norma-norma yang mungkin dipegang oleh audiens6. 2.3 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa Televisi adalah alat komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi dengan cirri-ciri berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan bersifat umum, siarannya menimbulkan keserempakan dengan komunikan yang heterogen7. Menurut J.B Wahyudi televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu Tele (bahasa yunani) yang berarti jauh, dan visi yang berarti penglihatan, dengan demikian televisi diartikan dengan melihat jauh, melihat jauh yang dimaksud adalah diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi disuatu tempat (studio) dapat dilihat dari tempat yang lain melalui sebuah perangkat penerima8. Televisi merupakan sarana komunikasi massa dimana terjadi komunikasi antara komunikator dengan komunikan,sebagai media komunikasi massa televisi memiliki ciri sebagai berikut9: 1. Informasi disampaikan kepada komunikan pemancaran atau transmisi 6 Ibid hal 230 Onong U Effendi,TV Siaran Teory dan Praktek,1984,hal 17 8 J.B Wahyudi, Media Komunikasi Massa,1996,hal 46 9 J.B Wahyudi: Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi,1996,hal:8-9 7 melalui proses 20 2. Isi pesan audiovisual. Artinya dapat didengar dan dilihat secara bersamaan pada waktu siaran. 3. Bersifat periodic tidak dapat diulang. 4. Sifatnya transitory (hanya mengharuskan), pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas. 5. Serentak dan global. 6. Meniadakan jarak dan waktu. 7. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi,secara langsung atau orisinal. 8. Bahasa yang digunakan formal dan nonformal. 9. Kalimat singkat, padat, jelas, dan sederhana. 10. Penyampaian pesan untuk menhibur, mendidik, memberikan informasi. 2.4 Program Televisi 2.4.1 Pengertian Program Kata program berasal dari bahasa inggris “programme” yaitu acara atau rencana. Undang-undang penyiaran di Inddonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala hal yang ditampilakan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya10. 10 Morrisan, Strategi Mengolah Radio dan Televisi. Ramdina Prakasa. Tangerang, 2005. Hal 206 21 Program Televisi adalah suatu acara yang memberikan informasi dan hiburan terhadap khalayak. Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan, program atau siaran yang disajikan oleh faktor yang membuat khalayak tertarik11. Setiap televisi setiap harinyha menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya beragam. Pengolah stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu program informasi dan program hiburan. Tayangan atau program televisi komersial pada dasarnnya bersifat selingan, tidak menuntut banyak berfikir dan memperpendek rentang perhatian. Diskurs publik tentang politik , agama, pendidikan, olahraga, atau bisnis dikemas dalam berbagai bentuk hiburan, sebagai bagian bisnis pertunjukan. Jadi dapat dikatkan pada televisi komersil penampilan dalam tayangan lebih penting daripada isinya.12 Menurut purnama suwandi dalam buku seputar bisnis dan produksi siaran televisi, sebuah program televisi dapat dikatakan sebagai program televisi apabila sudah memenuhi formula lasswell yaitu “ Who, say what, to whom, with what effect, in 11 Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Professioanal.PT Remaja Rosdakrya, Bandung hal 7 12 Dede mulkan. Surat pembaca harian kompas. Puslitbang kompas 04 juli 2006. Hal 4 22 which chanel” atau didalam nya terkandung unsur read, watch, hear atau baca, lihat, dengar.13 who say what Program Televisi -Read -Watch to whom -Hear what effect which chanell 2.4.2 Unsur-Unsur Program Siaran Ada beberapa ragam program siaran televisi yang didasarkan pada jam tayang nya – siang hari, malam hari, atau bahkan larut malam – ada juga yang didasarkan pada ragam isi tayangan – misalnya : program drama, program nondrama,musik,kuis, dan seterusnya, termasuk juga yang didasarkan pada jam tayang utama atau pada hari – hari tertentu dalam seminggunya. Berbagai anasir program televisi adalah 1. Program Siaran Pagi Hari Untuk program siaran pagi hari, kita perlu memperhatikanapa saja kegiatan orang – orang pada pagi hari. Pertannyaannya adalah : apakah pada waktu itu orang 13 Purnama suwardi.seputar bisnis dan siaran televisi. TVRI sumbar : 2006. hal 28 23 - orang memiliki waktu untuk membuka saluran pesawat televisinya. Menurut data yang ada, pada pagi hari antara pukul 06.00 – 09.00 WIB, diperlukan acara – acara untuk kalangan menengah ke bawah. Artinya,penonton adalah para pekerja, petani, praktisi atau kauum ibu yang memerlukan informasi belanja. Karena itu, format acarannya dapat bersifat informasi, religi, kesehatan atau program hiburan ringan dan menyenangkan14. 2. Program Siaran Tengah Hari Program tengah hari sangat cocok untuk acara pemberitaan dan keagamaan. Alasannya: pemberitaan ditunggu pemirsakarena mereka ingi tahu berbagai peristiwa sampai tengah hari.Acara keagamaan bisa berupa cerita – cerita film yang berlatang belakang agama. Acara keagamaan dengan format talkshow bisa disiapkan pada pagi subuh untuk agama Islam danb ruang untuk agama Kristen pada minggu pagi menjelang umat Kristiani pergi ke greja15. 3. Program Siaran Malam Hari Program acara malam hari dapat dikonsentrasikan pada acara – acara yang di-prime-time-kan. Waktu prime-time di Indonesia antara pukul 19.00 – 21.00 WIB. 14 RM Soenarto, PROGRAM TELEVISI DARI PENYIARAN SAMPAI PENGARUH SIARAN, Fakultas film dan Televisi – Institut Kesenian Jakarta, Jakarta, 2007, hal 59. 14 Ibid hal 60 24 Program prime-time ini bisa variatif. Bisa berisi sinetron cerita, film cerita, atau variety show. 16 4. Program Acara Siaran Larut Malam Program acara larut malam dapat diisi dengan acara-acara yang tenang dan sasaranya penonton usia dewasa, tengah baya dan manusia lanjut usia ( manula ). Berita larut malam ( latest news ) banyak ditunggu penonton. Sisa-sisa berita sore dan atau malam yang belum tercakup bisa dimunculkan disini17. 5. Program Siaran Berita Penamaan Program yang didasarkan isinya, antara lain adalah program siaran berita. Ciri-ciri program siaran berita adalah: aktual, disusun menurut kaidah jurnalistik, beritannya disampaikan berimbang dan disiarkan dalam kesempatan pertama18. 6. Program Siaran Infotainmenn Program siaran infotainmen ( dari: Infotainment – gabungan information dan entertainment ) termasuk program siaran format baru yang berisi informasi promosi dagang dunia hiburan, yang dibuat sangat ringan, menghibur dan menarik. 16 Ibid hal 61 Ibid hal 61 18 Ibid hal 61 17 25 Termasuk di dalamnya adalah pengemasan yang menyertakan bahan animasi atau trik19. 7. Program Siaran Drama Program siaran drama berisi cerita fiksi. Istilah ini disebut sinetron cerita. Untuk membedakannya dengan sinetron noncerita adalah: format cerita terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Sinetron drama moderen, sinetron drama legenda, sinetron drama komedi, sinetron drama saduran, dan sinetron drama yang dikembangkan dari cerita atau novel, cerita pendek dan sejarah20. 8. Program Siaran Nondramatik Acara nondramatik merupakan bentuk acara yang tidak disertai bumbu cerita. Acara nondramatik diolah seperti apa adannya. Program jenis documenter termasuk program nondramatik ini. BAhannya bisa didapatkan dari keadaan senyatannya, bisa mengenai alam, budaya manusia, ilmiu pengetahuan, dan kesenian21. 9. Program Siaran Olahraga Program siaran bola terdiri dari beberapa format, yaitu pertandingan olahraga langsung, komentar olahraga, instruksional cabang olahraga dan olahraga 19 Ibid hal 62 Ibid hal 62 21 Ibid hal 63 20 26 yang bersifat hiburan artinya sambil olahraga sekaligus berkreasi – misalnya aerobik, tea walk, naik gunung, hiking, jalan santai dan lainnya22. 10. Program Siaran Musik dan Video Klip Program siaran music adalah salah satu acara yang yang luwes, fleksibel. Dapat ditempatkan dimana saja. Bisa pagi, bisa sore, bisa pula malam hari. Terlebih lagi yang berformat klips video ( clips video ) atau fragmentasi musik yang dapat dijadikan acara sisipan menjelang acara berita, acara khusus, atau saat menunggu acar4a selanjutnya23. 11. Program Siaran Reality Show Pernahkah anda melihat acara Bedah Rumah atau Rezeki Nomplok atau Pulang Kampung? Nah, itulah yang disebut program reality show. Penampilan ini mengetengahkan perasaan tertentu seseorang yang semula tidak mempunyai harapan memperbaiki hidupnya, kemudian ada yang membantunya.jangankan rumah, hidup sehari-hari saja sudah sangat susah mereka alami.Yang diharapkan dalam acara ini adalah pengungkapan perasaan nyata seseorang, yang tidak dibuatbuat dalam menghadapi suatu peristiwa24. 12. Program Siaran Penunjang atau Filler Program siaran penunjang atau filler – ssebagaimana namanya ditempatkan sebagai program pengisi waktu. Program ini sengaja diplot untuk menjelang acara 22 Ibid hal 64 Ibid hal 64 24 Ibid hal 65 23 27 yng ditunggu-tunggu.Program filler berdurasi pendek, antara 30 detik sampai satudua menit. Biasannya berupa sebuah lagu atau iklan layanan maasyarakat 25. 13. Program Siaran Film Cerita Yang dimaksud film cerita adalah film yang dibuat untuk diputar di gedung bioskop. Pemutaran film cerita yang kemudian disiarakan televisi banyak disenangi penonton, meskipun ceritannya sudah pernah dilihat di bioskop26. 14. Prime-Time Prime-time adalah waktu terbaik untuk menyuguhkan program siaran yang top, mengingat waktu tersebut ditonton oleh sebagian besar penonton27. 15. Program Ahkir Pekan Di negara barat, hari sabtu menjadi hari weekend. Pada hari ini bertemulah anak-anak dengan film kartun dan acara-acara anak yang menarik seperti permainan ketangkasan dan kuis anak yang sifatnya menghibur. Pada sore harinya disediakan waktu untuk mengambil atau meliput pertandingan-pertandingan berbagai olahraga yang disenangi, seperti soft ball, rugby, basket dan sejenisnya28 2.4.3 Program Olahraga Salah satu program yang sangat menarik perhatian khalayak adalah program olahraga. Program olahraga adalah acara yang menyajikan pertandingan- 25 Ibid hal 65 Ibid hal 65 27 Ibid hal 66 28 Ibid hal 66 26 28 pertandingan olahraga yang berskala nasional maupun internasional. Kompetisi yang memperebutkan kemenangan dengan mengumpulkan niali atau skor yang paling banyak digemari oleh khalayak adalah sepak bola. Dimana sepak bola itu sendiri adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang dan olahraga ini sangat terkenal serta dimainkan di 200 negara. Permainan yang bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakn bola kulit berukuran 27 sampai 28 inci29 Program olahraga (sport) merupakan tayangan yang berusaha menyajikan informasi dan fakta isi nya tentang olahraga, program yang di dalam nya bercerita tentang perkembangan seluruh bidang olahraga dan dan juga menampilakan pertandingan-pertandingan internasional dan nasional bagi seluruh cabang olahraga. Bahkan beberapa stasiun televisi juga sering menampilkan pertandingan live (langsung). Contoh nya pertandingan sepak bola Liga Inggris yang disiarkan oleh MNC TV dan Global TV, Liga Spanyol yang disiarkan oleh TV ONE, dan Liga Italia yang disiarkan oleh Indosiar. Format Talkshow untuk olahraga artinya, selain mengetengahkan jalannya pertandingan juga ditambah dengan presenter atau pembawa acara dan komentator olahraga yang mengulas dan mengupas pertandingan dari berbagai sisi – misalnya 29 http://id.wikipedia.org/wiki/sepak _bola. diakses pada tanggal 08 April 2013 29 perihal taktik, berlaga, team work, spesialisai pemain, kepandaian pelatih dan seterusnya30 2.5 Khalayak Media Khalayak adalah penerima, sasaran, pendengar, audience, decoder, dan komunikan31. Kahalayak secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat luas dan besar sering diistilahkan dengan kata khalayak, istilah massa mencakup beberapa unsur khalayak radio dan televisi, masa sering kali sangat besar dan lebih besar daripada kebanyakan kelompok, kerumunan atau publik. Dimana para anggotannya tersebar luas dan saling tidak mengenal antar sesama. Massa di tandai dengan komposisi yang selalu berubah dan ditandai dalam batas wilayah yang berubah pula. Para anggotannya heterogen dan banyak sekali jumlah nya, serta berasal dari semua lapisan sosial dan kelompok demografis, mmeskipun demikian, dalam menentukan suatu objek perhatian tertentu mereka selalu bersikap sama dan berbuat sesuai dengan presepsi orang yang akan memanipulasi mereka32. 30 RM Soenarto, PROGRAM TELEVISI DARI PENYIARAN SAMPAI PENGARUH SIARAN, Fakultas film dan Televisi – Institut Kesenian Jakarta, Jakarta, 2007, hal 64 31 Hafied Cangara, Loc.cit,hal 151 32 Denis McQuail, Teori Komunikasa Massa Erlangga, Jakarta,1996 30 2.6 Komunitas Komunitas adalah satuan sosial yang didasari oleh lokalitas, mempunyai ikatan solidaritas yang kuat antar anggotannya sebagai akibat kesamaan tempat tinggal, memiliki perasaan membutuhkan satu sama lain, serta keyakinan tanah dimana tempat mereka tinggal memberikan kehidupan kepada mereka. Unsur – unsur sentimen komunitas terdiri dari : unsur sepenanggungan dan unsur memerlukan.33 Ada demikian banyak definisi komunitas yang ditemukan dalam literatur. Tetapi George Hillery Jr ( dikutip oleh ferdian tony, 2003:23) Pernah mengindentifikasi sejumlah besar definisi, kemudian menemukan bahwa kebanyakan definisi tersebut memfokuskan makna komunitas sebagai : (1) The common elements of area, (2) common ties, (3) social interaction . Kemudian George merumuskan pengertian komunitas sebagai orang-orang yang hidup disuatu wilayah tertentu dengan ikatan bersama dan satu dengan yang lain berinteraksi.34 Konsep komunitas yang baik atau “ the Good Community “menurut Ashley montagu dan Montagu dan Floyd Matson dalam The Dehumanization of man mengandung sembilan nilai, yaitu :35 33 Sosiologiaz.blogspot.com/2013/02/pengertian-komunitas.html?m=1 www.depsos.go.id/balatbang/ puslitbangf/sitepul. 35 Tjahya Supriatna. Strategi Pembagunan dan kemiskinan. Rineka Cipta. Jakarta : 2000.Hal 96 34 31 1. Setiap Anggota masyarakat berinteraksi satu sama lain berdasarkan hubungan pribadi, adannya kelompok juga kelompok primer. 2. Komunitas memiliki otonomi, yaitu kewenagan dan kemampuan untuk menggurus kepentingannya sendiri secara bertanggung jawab. 3. Memiliki vialibilitas yaitu kemampuan memcahkan masalah sendiri. 4. Distribusi kekuasaan mereta, sehongga setiap orang berkesempatan real, bebas memilih dan menyatakan kehendaknnya. 5. Kesempatan setiap anggota masyarakat untuk berpartisipasi aktif untuk kepentingan bersama. 6. Komunitas memberi makna kepada anggotanya. 7. Adanya heterogenitas dan beda pendapatt. 8. Pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat dan secepat kepada yang berkepentingan 9. Adanya konflik dan “ managingg konflict ” Unsur spesifik dari komunitas yang perlu ditegaskan disini adalah adannya ikatan bersama para anggotannya baik antara sesamannya maupun dengan wilayah teritorialnya. Kedua unsur tersebut sedemikian tinggi sehingga membedakan dari santunan sosial yang lebih luas yaitu masyarakat. 32 Sedemikian tingginya intensitas ikatan antara anggota suatu komunitas sehingga dianntara mereka terdapat satu perasaan yang disebut comunity sentiment. Community sentiment memiliki tiga ciri penting yaitu :36 a. Seperasan, sehgingga orangg yang tergabung di dalamnya menyebut dirinya sebagai “ kelompok kami” b. Sepenanggungan, dimana setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan keadaan masyarakat sendiiri memungkinkan peranannya dalam kelompok dijalankan. c. Saling memerlukan, dimana individu yang tergabung dalam suatu komunitas merasa dirinnya tergantung pada komunitasnya. 2.7 Pengaruh Media Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar dan mengucapkan kata “ pengaruh “ yang dapat diterjemahkan sebagai dampak, dalam kamus bahasa indonesia, penggaruh dapat diartikan sebagai dayayang ada atau timbul dari sesuatu ( orang atau benda ) yang membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.37 Penelitian ini tidak membahas masalash pengaruh namun mencari sampai sejauh mana implikasi antara terpaan suatu program di televisi yang mampu mempengaruhi audiensnya untuk berperilaku. Sesuai dengan teori komunikasi yang 36 Soerjono Soekanto. Sosiologi suatu pengantar. Cv. Rajawali. Jakarta : 1987.hal 132 Kamus besar bahsa indonesia , edisi ketiga, departemen pendidikan nasional. Balai pustaka : 2005. 37 33 mengatakan bahwa media khususnya televisi mampu membuat audiens memberikan reaksi atas pesan yang disampaikan (with effect) Dalam kajian komunikasi yang klasik dan dominan, “ pengaruh media” mengalami pasang surut. Akan tetapi, secara umum teori efek media telah beranjak dari “limited effect” di sekitar tahun 1950-1960 menjadi “powerfull effect” di sekitar tahun 1960-1990. Sebagian besar ajli komunikasi massa kini percaya media memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi khalayak baik individu maupun kelompok atau komunitas.38 2.8 Prilaku Prilaku adalah respon dari terhadap dari prilaku orang lain, hal ini dikarenakan adanya presepsi tentang dunia luar yangumum dipelajari sehingga terjadi pembentukan prilaku. Pembentukan prilaku didasarkan pada stimulus yang diterima melalui panca indra yang kemudian diberi arti dan makna berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan keyakinnan yang dimiliki39. Pengaruh dari lingkungan mencciptakan pengalaman baru yang paling berpengaruh dalam membentuk prilaku, menggambarkan betapa polosnya manusia sebelum mengenal apapun, betapa manusia sangat rentan terhadap pengaruhpengaruh dari luar, media massa adalah faktor yang mengubah prilaku khalayak. 38 39 Dede mulkam. Surat pembaca harian kompas. Puslitbang kompas 4 juli 2006. Hal 4 Sasa Djuarsa Sendjaja,Loc.cit,hal7.50 34 Kahalayak dianggap sebagai kepala kosong yang siap untuk menampung seluruh pesan komunikasi yang dicurahkan kepadannya. Menurut teori kaum Behavioris lebih dikenal sebagai teori belajar seluruh prrilaku manusia kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinnya perubahan prilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan, lingkungan bukan hanya disekitar masyarakat ruang tinggal namun lingkungan dari luar juga berpengaruh yaitu televisi40 2.9 Teori depedensi mengenai efek komunikasi massa Teori yang dikembangkan oleh Sandra Ball – Rokeath dan Melvin L.defluer ini memfokuskan perhatiannya pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecendrungan terjadinnya suatu efek media massa. Teori ini pada dasarnya merupakan sesuatu pendekatan struktur sosial yang berangkat dari gagasan mengenai sifat suatu masyarakat moderen ( masyarakat massa ), dimana media massa dianggap sebagai sisteem informasi yang memiliki peran penting dalam proses pemeliharaan, perubahan dan konflik pada tatanan masyarakat, kelompok atau individu dalam aktifitas sosial.41 40 41 Jalaludin Rakhmat,Loc.cit, hal 21 S.djuarsa sendjaja. Teori komunikasi. Universitas terbuka. Jakarta : 2002. Hal 5.26 35 2.10 Efek Komunikasi Massa Proses komunikasi diatas tentunya mempunyai efek tertentu yaitu kognitif, afektif, dan konatif ,efek pesan terhadap khalayak :42 1. Efek Kognatif --- Pengetahuan. Efek kognitif adalah efek yang berkaitan dengan pengetahuan seseorang sebagai akibat yang ditimbulkan oleh media masssa. Dalam kondisi ini maka akan muncul kecenderungan untuk mendefinisikan hal-hal yang baru, penyesuaian sikap, menegaskan kembali nilai-nilai yang berlaku atau mempromosikan nilai-nilai baru yang kesemuanya itu menstimulasi pertukaran informasi.1843 2. Efek Afektif----Perasaan. Berisikan perasaan atau emosi individu terhadap stimulus. Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap seperti rasa benci, suka, jijik, sangat suka dan lain-lain. 42 Sasa Djuarsa Sendjaja,Dkk “Teori Komunikasi” , penerbitan Universitas terbuka,Jakarta 2004 Hal 202 18 Sasa Djuarsa Sendjaja,Dkk “Teori Komunikasi” , penerbitan Universitas terbuka,Jakarta 2004 Hal 202 36 3. Efek Behavioral----Perilaku. Berisikan perilaku dalam respon merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan,kegiatan,atau kebiasaan berperilaku. Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan permasalahan pada efek behavioral ( prilaku ) saja, yaitu bagaimana efek terpaan tayangan pertandingan Manceshter United terhadap prilaku komunitas United Indonesia ( UI ). Prilaku individu mencakup empat pengaruh penting, yaitu :44 1. Karakteristik individu Setiap orang memiliki pandangan, tujuan kebutuhan dan kemampuan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ini akan terbawa dalam dunia kerja, yang akan menyebabkan kepuasan satu orang dengan orang yang lain berbeda pula, meskipun berada ditempat yang sama karakterisitik individu meliputi kemampuan, nilai, sikap dan minat. 2. Motivasi individu Sebagai satu proses yang menghasilkan suatu itensitas, arah dan ketekunan individual dalam usaha mencapai satu tujuan 3. Imbalan ( reward ) Imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh wadah tersebut kepada para tenaga individu, karena tenaga kerja 44 James L.gibson. organisasi prilaku struktur, p[roses. Erlangga. Jakarta : 1985. Hal 12-13 37 tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan kelompok guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan. 4. Stress ( ketegangan mental ) Kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,pikiran, dan kondisi fisik seseorang yang mana hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pekerjaan dan lingkungan yang ada disekitar nya. Lebih lanjut teori ini menggemukakan bahwa ketiga komponen yaitu audience, sistem media, dan sistem sosial berhubungan satu sama lainnya, meskipun sifat hubungan ini berbeda antara masyarakat satu dengan lainnya. Setiap komponen dapat pula memiliki cara yang beragam yang secara langsung berkaitan dengan perbedaan efek yang terjadi. Teori lainnya yaitu teori stimulus respon. Model komunikasi ini adalah model komunikasi yang paling mendasar dan paling sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Jadi model ini menggasumsikan bahwa kata kata verbal ( lisan – tulisan ) , isyarat isyarat non verbal, gambar gambar , dan tindakan tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Oleh karena itu, proses ini menggangap sebagai pertukaran informasi atau gagasan.45 45 Deddy mulyana, ilmu komunikasi suatu pengantar . remaja rosadakarya. Bandung ; 2001. Hal 133 38 Stimuli – respon adalah proses dimana kigta menjadi sadar akan banyak stimulus yang mempengaruhi indra kita. Disini presepsi mempengaruhi rangsangan yang di serap dan diberi makna apa yang kita berikan kepada mereka dalam mencapai kesadaran.presepsi yang diterima oleh setiap manusiaakan berbeda dari waktu ke waktu. Perbedaan itu disebabkan adannya rangsangan yang diterima oleh panca indra terhadap suatu objek.46 Terjadinnya stimuli (alat indra ) > Stimuli Alat ( indra di atur ) > Stimuli lewat indra (dievaluasi-ditafsirkan) Sesuai dengan teori ini, terpaan media televisi melalui indra pendengaran dan penglihatan ( audio visual ) mampu mempengaruhi audiens dalam jumlah besar sekalipun. Melalui televisi, alat indra kita diberikan stimuli dengan kita membaca, memperhatikan dan mendengarkan apa yang terdapat di dalam televisi dimana nantinnya stimuli tersebut diatur menurut berbagai prinsip sehingga nantinnya akan ditafsirkan dan dievaluasi. 2.11 Prilaku Prilaku adalah respon dari terhadap dari prilaku orang lain, hal ini dikarenakan adanya presepsi tentang dunia luar yang umum dipelajari sehingga terjadi pembentukan prilaku. Pembentukan prilaku didasarkan pada stimulus yang diterima melalui panca indra yang kemudian diberi arti dan makna berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan keyakinnan yang dimiliki47. 46 47 joseph a devinto, komunikasi antar manusia.profesional bokks,jakarta : 1997 . hal. 75 Sasa Djuarsa Sendjaja,Loc.cit,hal7.50 39 Pengaruh dari lingkungan menciptakan pengalaman baru yang paling berpengaruh dalam membentuk prilaku, menggambarkan betapa polosnya manusia sebelum mengenal apapun, betapa manusia sangat rentan terhadap pengaruhpengaruh dari luar, media massa adalah faktor yang mengubah prilaku khalayak. Kahalayak dianggap sebagai kepala kosong yang siap untuk menampung seluruh pesan komunikasi yang dicurahkan kepadannya. Menurut teori kaum Behavioris lebih dikenal sebagai teori belajar seluruh prrilaku manusia kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinnya perubahan prilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan, lingkungan bukan hanya disekitar masyarakat rumag tinggal namun lingkungan dari luar juga berpengaruh yaitu televisi48 2.12 Hipotesis Hipotesis merupakan tesis ( kesimpulan ) yang “hipo” (tarafnya rendah). Dikatakan merupakan yang tarafnya rendah karena belum diuji oleh kenyataan emprik, maka disebut pula “kesimpulan teoritik”. Kesimpulan teoritik tidak selalu berarti berdasar kajian-kajian teori, melainkan juga hasil pemikiran atau perenungan data-data empirik yang belum lengkap. Jadi hipotesis bisa bersumber dari kesimpulan kajian terhadap teori, hasil perenungan berdasarkan informasi terbatas atau murni hasil perenungan.49 48 49 Jalaludin Rakhmat,Loc.cit, hal 21 Tatang M.Arifin. Menyusun Rencana Penilitian. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta :1985.hal 82 40 Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap, Permasalahan yang sedang dihadapi. Karenannya hipotesis akan merupakan pengarah dalam penelitian. Jika penelitian berpijak dari hipotesis, maka tujuan penelitian akan menguji hipotesis. Data digali untuk menguji bukan membuktikan. Kesimpulan akan berbunyi hipotesis itu benar atau salah. Salah satu satu bagian penting dari statistik inferensial adalah pengujian hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol diberi notasi Ho yakni pernyataan yang menunjukan kesamaan atau tidak berbeda. Sebagai lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif atau hiporsis kerja diberi notasi H1, yang menunjukan perbedaan atau tidak sama. Prosedur yang memungkinkan penelitian menerima atau menolak hipotesis nol, Atau menentukan apakah data sampel berbeda nyata hasil dari hasil yang diharapkan disebut pengujian hipotesis. Jika hipotesis nol ditolak artinnya hipotesis alternatif diterima, sebaliknya jika hipotesis nol diterima berarti hipotesis alternatif.50 Rumusan hipotesisnya adalah : H0 : tidak ada efek antara terpaan program sepak bola Barclays Premier League dengan komunitas United Indonesia H1 : Ada efek antara terpaan program sepak bola Barclays Premier League dengan komunitas United Indonesia 50 S.Margono.Metodelogi Penelitian Pendidikan. Rinaka Cipta, Semarang : 1996.hal 194