BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1

advertisement
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Massa
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Manusia diciptakan untuk hidup berkelompok dan menyatu satu dengan
yang lainnya. Karena manusia adalah mahluk hidup yang tidak dapat hidup sendiri
dan membutuhkan orang lain.
Dalam kehidupannya sehari-hari manusia membutuhkan orang lain dalam
bertukar pikiran untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dengan
berkomunikasi satu sama lainnya atau komunikasi adalah penyampaian suatu pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah
sikap, pendapat, perilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung atau
melalui media.
Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan masalah hubungan antara manusia yang saling tukar menukar
pikiran atau pendapat antar komunikan dengan komunikator. Komunikasi juga
diartikan sebagai hubungan kontak antar manusia baik dengan individu maupun
kelompok.
Laswell mengatakan bahwa cara yang baik dan benar untuk menjelaskan
komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In
12
Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Laswell ini menunjukan
bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang
diajukan yaitu1:
1.
Komunikator (Comunicator, Source, Sender) : orang yang
menyampakan pesan
2.
Pesan (Message) : pertanyaan yang didukung oleh lambang
3.
Media (Chanel, media) : sarana yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya dan banyak jumlahnya.
4.
Komunikan (cominicant, Comunicates, Receiver, Recipent) : orang
yang menerima pesan.
5.
Effek (Effect, Impact, Influence) : Dampak sebagai pengaruh pesan.
2.1.2
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yakni surat
kabar, majalah, radio, dan televisi. Oleh karena itu jadi media massa modern
sebagai produk teknologi modern yang selalu berkembang menuju kesempurnaan.
Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (Human
Communication) yang lahirnya bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat
mekanik,yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi2.
1
2
Onong Uchjana E, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, 2005, Hal 10.
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa. Grasindo, Cet ketiga : Juli 2006 Hal 1.
13
2.1.3
Karakteristik Komunikasi Massa
Komunikasi massa mempelajari tentang media massa (Pers, radio, film, dan
tv). Isinya bersifat umum atau terbuka (bukan rahasia atau masalah pribadi).
Dengan kata lain komunikasi massa ,menekankan pada isi dan pesan dengan
menggunakan media. Jadi singkatnya komunikasi massa (mass communication)
adalah proses komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Jantung
dari komunikasi massa adalah media. Media adalah orang atau alat yang
menyebarluaskan
produk
budaya
atau
pesan
yang mempengaruhi
dan
mereferensikan budaya masyarakat . karakteristik komunikasi massa adalah sebagai
berikut3:
1. Komunikator Terlembagakan
Ciri komunikasi massa yang petama adalah komunikatornya. Apabila media
komunikasi yang digunakan adalah TV, tentu akan lebih banyak orang yang
terlibat,seperti juru kamera ( lebih dari satu ), juru lampu, pengarah acara, bagian
make up, floor manager, dll. Peralatan yang digunakan akan lebih banyak dan dana
yang dikeluarkan pun akan lebih besar.
2. Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu
ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya,peran komunikasi
3
Elvinaro Erdianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa
rekatama Media Bandung. 2007 Hal 6-12.
14
massa bersifat umum.pesan komunikasi massa dapat berupa fakta,peristiwa atau
opini.
3. Komunikannya Anonym dan Heterogen
Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonym dan heterogen. Pada
komunikasi antarpesona, komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui
identitasnya, seperti nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal bahkan mungkin
mengenal sikap dan perilakunya. Sedangkan dalam komunikasi massa,
komunikator tidak mengenal komunikan (anonym) karena komunikasinya
menggunakan media dan tidak tatap muka.
4. Media massa menimbulkan keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya,
adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai relative banyak dan
tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara
serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan
Dalam komunikasi antar personal yang digunakan adalah unsure hubungan.
Semakin saling mengenal antar pelaku komunikasi, maka komunikasinya semakin
efektif.
15
6. Komunikasi massa bersifat satu arah
Karena
komunikasi
melalui
media,
maka
komunikatornya
dan
komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif
menyampaikan pesan,komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara
keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam
komunikasi antar pesona. Dengan kata lain komunikasi massa bersifat satu arah.
7. Stimulasi alat indera terbatas
Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu
kelemahannya adalah stimulasi alat indera yang terbatas. Dalam komunikasi massa,
stimulasi adalah alat indera tergantung pada jenis media massa.
Teori dasar tentang komunikasi diungkapkan oleh Lasswell yang kemudian
dengannama formula “Lasswell”. Lasswell mengatakan ungkapan yang merupakan
cara sederhana untuk memahami proses komunikasi massa adalah dengan
menjawab pertanyaan sebagai berikut :
a.
Siapa / Who
b.
Berkata Apa / Say What
c.
Melalui saluran apa / To Whom
d.
Kepada siapa / To Whom
e.
Dengan efek apa / with what effect
16
Selain
dapat
menggambarkan
komponen-komponen
dalam
proses
komunikasi massa, Lasswell sendiri menggunakan formula ini untuk membedakan
berbagai jenis penelitian komunikasi . Hal ini dapat disimak melalui visualisasi
berikut :4
Siapa
2.1.4
Berkata
Saluran
Pada siapa
Efek apa
apa
apa
Komunikator
Pesan
Media
penerima
Efek
Control
Analisa
Analisis
Analisis
Analisis
studies
pesan
media
audiens
efek
Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa meliputi5:
1.
Informasi : pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan, penyebaran
berita, data,gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar
orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional,
lingkungan, dan orang lain, dan agar dapat mengambil kepuusan yang tepat.
2.
Sosialisasi
(pemasyarakatan)
:
penyediaan
sumber
ilmu
pengetahuan yang memungkinkan agar bersikap dan bertindak sebagai anggota
4
S.Djuarsa Sendjaja. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka, Jakarta :2002. Hal 5. -5.4
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi – Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
2001 Hal 27-28.
5
17
masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga
ia dapat aktif didalam masyarakatnya.
3.
Motivasi : menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek
maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan
keinginanya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan
bersama yang akan dikejar.
4.
Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta
yang diperlukan unuk memungkinnkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan
pendapat mengenai masalah public,menyediakan bukti-bukti yang relevan yang
diperlukan untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri
dalam masalah yang menyangkut kegiatan bersama ditingkat internasional,
nasional dan lokal.
5.
Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong
perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan serta
kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6.
Memajukan kebudayaan : penyebarluasan hasil kebudayaan dan
seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan
dengan perluasan horizon seseorang,membangunkan imajinasi dan mendorong
kreatifitas serta kebutuhan estetikanya.
7.
Hiburan : penyebarluasan sinyal, symbol, suara dan citra (image)
dari drama, tari, kesenian,kesustraan, musik, komedi, olahraga, permainan.
18
Integrasi : menyediakan bagi bangsa ,kelompok, dan individu
8.
kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka
dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan
orang lain.
2.2 Kelompok dan Komunikasi Massa
Pentingnya pemhaman pengaruh kelompok sudah di pahami dengan baik
oleh
banyak
orang
yang
terlibat
dalam
komunikasi
massa,
Pastor
Coughlin,”pendeta radio” yang merupakan pengguna propoganda yang terampil,
meminta pendengarnya untuk mendengarkannya dalam kelompok. Dia juga
mengawali siarannya dengan musik dan memberi tahu para pendengarnya untuk
memanfaatkan waktu itu untuk memanggil seseorang dan meminta orang itu untuk
mendengarkan acara tersebut. Banyak iklan dan reklame berusaha untuk
memasukan suatu bentuk pengaruh kelompok. Misalnya, sebuah iklan untuk
pewarna uban membuat pernyataan, “ saya yakin banyak teman anda sedang
memakainnya dan anda bahkan tidak mengetahuinnya”. Pada dasarnya, iklan jenis
ini menggunakan alat propoganda lama yaitu bandwagon. Ide lain
yang
menjanjikan adalah menggunakan saluran komunikasi massa untuk merangsang
diskusi antarpribadi. Misalnnya, tema kampanye sebuah kongsi penjualan makanan
dan minuman di California adalah “ Katakan pada seorang Teman ( Solomon, 1989
). Pendekatan yang lain adalah mencoba menggunakan pesan-pesan media massa
19
untuk membentuk atau mengubah norma-norma yang mungkin dipegang oleh
audiens6.
2.3 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa
Televisi adalah alat komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi
dengan cirri-ciri berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan bersifat
umum, siarannya menimbulkan keserempakan dengan komunikan yang heterogen7.
Menurut J.B Wahyudi televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya,
yaitu Tele (bahasa yunani) yang berarti jauh, dan visi yang berarti penglihatan,
dengan demikian televisi diartikan dengan melihat jauh, melihat jauh yang
dimaksud adalah diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi disuatu
tempat (studio) dapat dilihat dari tempat yang lain melalui sebuah perangkat
penerima8.
Televisi merupakan sarana komunikasi massa dimana terjadi komunikasi
antara komunikator dengan komunikan,sebagai media komunikasi massa televisi
memiliki ciri sebagai berikut9:
1. Informasi
disampaikan
kepada
komunikan
pemancaran atau transmisi
6
Ibid hal 230
Onong U Effendi,TV Siaran Teory dan Praktek,1984,hal 17
8
J.B Wahyudi, Media Komunikasi Massa,1996,hal 46
9
J.B Wahyudi: Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi,1996,hal:8-9
7
melalui
proses
20
2. Isi pesan audiovisual. Artinya dapat didengar dan dilihat secara
bersamaan pada waktu siaran.
3. Bersifat periodic tidak dapat diulang.
4. Sifatnya transitory (hanya mengharuskan), pesan-pesan yang
diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas.
5. Serentak dan global.
6. Meniadakan jarak dan waktu.
7. Dapat
menyajikan
peristiwa
atau
pendapat
yang
sedang
terjadi,secara langsung atau orisinal.
8. Bahasa yang digunakan formal dan nonformal.
9. Kalimat singkat, padat, jelas, dan sederhana.
10. Penyampaian pesan untuk menhibur, mendidik, memberikan
informasi.
2.4 Program Televisi
2.4.1
Pengertian Program
Kata program berasal dari bahasa inggris “programme” yaitu acara atau
rencana. Undang-undang penyiaran di Inddonesia tidak menggunakan kata program
untuk acara tetapi menggunakan istilah siaran. Dalam konteks ini, program
diartikan sebagai segala hal yang ditampilakan stasiun penyiaran untuk memenuhi
kebutuhan audiennya10.
10
Morrisan, Strategi Mengolah Radio dan Televisi. Ramdina Prakasa. Tangerang, 2005. Hal 206
21
Program Televisi adalah suatu acara yang memberikan informasi dan
hiburan terhadap khalayak. Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya
diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan, program atau siaran yang
disajikan oleh faktor yang membuat khalayak tertarik11.
Setiap televisi setiap harinyha menyajikan berbagai jenis program yang
jumlahnya sangat banyak dan jenisnya beragam. Pengolah stasiun penyiaran
dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai
program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi
dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu program informasi dan program
hiburan.
Tayangan atau program televisi komersial pada dasarnnya bersifat selingan,
tidak menuntut banyak berfikir dan memperpendek rentang perhatian. Diskurs
publik tentang politik , agama, pendidikan, olahraga, atau bisnis dikemas dalam
berbagai bentuk hiburan, sebagai bagian bisnis pertunjukan. Jadi dapat dikatkan
pada televisi komersil penampilan dalam tayangan lebih penting daripada isinya.12
Menurut purnama suwandi dalam buku seputar bisnis dan produksi siaran televisi,
sebuah program televisi dapat dikatakan sebagai program televisi apabila sudah
memenuhi formula lasswell yaitu “ Who, say what, to whom, with what effect, in
11
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Professioanal.PT Remaja
Rosdakrya, Bandung hal 7
12
Dede mulkan. Surat pembaca harian kompas. Puslitbang kompas 04 juli 2006. Hal 4
22
which chanel” atau didalam nya terkandung unsur read, watch, hear atau baca,
lihat, dengar.13
who
say what
Program Televisi
-Read
-Watch
to whom
-Hear
what effect
which chanell
2.4.2
Unsur-Unsur Program Siaran
Ada beberapa ragam program siaran televisi yang didasarkan pada jam
tayang nya – siang hari, malam hari, atau bahkan larut malam – ada juga yang
didasarkan pada ragam isi tayangan – misalnya : program drama, program
nondrama,musik,kuis, dan seterusnya, termasuk juga yang didasarkan pada jam
tayang utama atau pada hari – hari tertentu dalam seminggunya.
Berbagai anasir program televisi adalah
1. Program Siaran Pagi Hari
Untuk program siaran pagi hari, kita perlu memperhatikanapa saja kegiatan
orang – orang pada pagi hari. Pertannyaannya adalah : apakah pada waktu itu orang
13
Purnama suwardi.seputar bisnis dan siaran televisi. TVRI sumbar : 2006. hal 28
23
- orang memiliki waktu untuk membuka saluran pesawat televisinya. Menurut data
yang ada, pada pagi hari antara pukul 06.00 – 09.00 WIB, diperlukan acara – acara
untuk kalangan menengah ke bawah. Artinya,penonton adalah para pekerja, petani,
praktisi atau kauum ibu yang memerlukan informasi belanja. Karena itu, format
acarannya dapat bersifat informasi, religi, kesehatan atau program hiburan ringan
dan menyenangkan14.
2. Program Siaran Tengah Hari
Program tengah hari sangat cocok untuk acara pemberitaan dan keagamaan.
Alasannya: pemberitaan ditunggu pemirsakarena mereka ingi tahu berbagai
peristiwa sampai tengah hari.Acara keagamaan bisa berupa cerita – cerita film yang
berlatang belakang agama. Acara keagamaan dengan format talkshow bisa
disiapkan pada pagi subuh untuk agama Islam danb ruang untuk agama Kristen
pada minggu pagi menjelang umat Kristiani pergi ke greja15.
3. Program Siaran Malam Hari
Program acara malam hari dapat dikonsentrasikan pada acara – acara yang
di-prime-time-kan. Waktu prime-time di Indonesia antara pukul 19.00 – 21.00 WIB.
14
RM Soenarto, PROGRAM TELEVISI DARI PENYIARAN SAMPAI PENGARUH SIARAN, Fakultas film
dan Televisi – Institut Kesenian Jakarta, Jakarta, 2007, hal 59.
14
Ibid hal 60
24
Program prime-time ini bisa variatif. Bisa berisi sinetron cerita, film cerita, atau
variety show. 16
4. Program Acara Siaran Larut Malam
Program acara larut malam dapat diisi dengan acara-acara yang tenang dan
sasaranya penonton usia dewasa, tengah baya dan manusia lanjut usia ( manula ).
Berita larut malam ( latest news ) banyak ditunggu penonton. Sisa-sisa berita sore
dan atau malam yang belum tercakup bisa dimunculkan disini17.
5. Program Siaran Berita
Penamaan Program yang didasarkan isinya, antara lain adalah program
siaran berita. Ciri-ciri program siaran berita adalah: aktual, disusun menurut kaidah
jurnalistik, beritannya disampaikan berimbang dan disiarkan dalam kesempatan
pertama18.
6. Program Siaran Infotainmenn
Program siaran infotainmen ( dari: Infotainment – gabungan information
dan entertainment ) termasuk program siaran format baru yang berisi informasi
promosi dagang dunia hiburan, yang dibuat sangat ringan, menghibur dan menarik.
16
Ibid hal 61
Ibid hal 61
18
Ibid hal 61
17
25
Termasuk di dalamnya adalah pengemasan yang menyertakan bahan animasi atau
trik19.
7. Program Siaran Drama
Program siaran drama berisi cerita fiksi. Istilah ini disebut sinetron cerita.
Untuk membedakannya dengan sinetron noncerita adalah: format cerita terdiri dari
beberapa jenis, yaitu: Sinetron drama moderen, sinetron drama legenda, sinetron
drama komedi, sinetron drama saduran, dan sinetron drama yang dikembangkan
dari cerita atau novel, cerita pendek dan sejarah20.
8. Program Siaran Nondramatik
Acara nondramatik merupakan bentuk acara yang tidak disertai bumbu
cerita. Acara nondramatik diolah seperti apa adannya. Program jenis documenter
termasuk program nondramatik ini. BAhannya bisa didapatkan dari keadaan
senyatannya, bisa mengenai alam, budaya manusia, ilmiu pengetahuan, dan
kesenian21.
9. Program Siaran Olahraga
Program siaran bola terdiri dari beberapa format, yaitu pertandingan
olahraga langsung, komentar olahraga, instruksional cabang olahraga dan olahraga
19
Ibid hal 62
Ibid hal 62
21
Ibid hal 63
20
26
yang bersifat hiburan artinya sambil olahraga sekaligus berkreasi – misalnya
aerobik, tea walk, naik gunung, hiking, jalan santai dan lainnya22.
10. Program Siaran Musik dan Video Klip
Program siaran music adalah salah satu acara yang yang luwes, fleksibel.
Dapat ditempatkan dimana saja. Bisa pagi, bisa sore, bisa pula malam hari. Terlebih
lagi yang berformat klips video
( clips video ) atau fragmentasi musik yang dapat dijadikan acara sisipan
menjelang acara berita, acara khusus, atau saat menunggu acar4a selanjutnya23.
11. Program Siaran Reality Show
Pernahkah anda melihat acara Bedah Rumah atau Rezeki Nomplok atau
Pulang Kampung? Nah, itulah yang disebut program reality show. Penampilan ini
mengetengahkan perasaan tertentu seseorang yang semula tidak mempunyai
harapan memperbaiki hidupnya, kemudian ada yang membantunya.jangankan
rumah, hidup sehari-hari saja sudah sangat susah mereka alami.Yang diharapkan
dalam acara ini adalah pengungkapan perasaan nyata seseorang, yang tidak dibuatbuat dalam menghadapi suatu peristiwa24.
12. Program Siaran Penunjang atau Filler
Program siaran penunjang atau filler – ssebagaimana namanya ditempatkan
sebagai program pengisi waktu. Program ini sengaja diplot untuk menjelang acara
22
Ibid hal 64
Ibid hal 64
24
Ibid hal 65
23
27
yng ditunggu-tunggu.Program filler berdurasi pendek, antara 30 detik sampai satudua menit. Biasannya berupa sebuah lagu atau iklan layanan maasyarakat 25.
13. Program Siaran Film Cerita
Yang dimaksud film cerita adalah film yang dibuat untuk diputar di gedung
bioskop. Pemutaran film cerita yang kemudian disiarakan televisi banyak disenangi
penonton, meskipun ceritannya sudah pernah dilihat di bioskop26.
14. Prime-Time
Prime-time adalah waktu terbaik untuk menyuguhkan program siaran yang
top, mengingat waktu tersebut ditonton oleh sebagian besar penonton27.
15. Program Ahkir Pekan
Di negara barat, hari sabtu menjadi hari weekend. Pada hari ini bertemulah
anak-anak dengan film kartun dan acara-acara anak yang menarik seperti permainan
ketangkasan dan kuis anak yang sifatnya menghibur. Pada sore harinya disediakan
waktu untuk mengambil atau meliput pertandingan-pertandingan berbagai olahraga
yang disenangi, seperti soft ball, rugby, basket dan sejenisnya28
2.4.3
Program Olahraga
Salah satu program yang sangat menarik perhatian khalayak adalah program
olahraga. Program olahraga adalah acara yang menyajikan pertandingan-
25
Ibid hal 65
Ibid hal 65
27
Ibid hal 66
28
Ibid hal 66
26
28
pertandingan olahraga yang berskala nasional maupun internasional. Kompetisi
yang memperebutkan kemenangan dengan mengumpulkan niali atau skor yang
paling banyak digemari oleh khalayak adalah sepak bola.
Dimana sepak bola itu sendiri adalah permainan bola yang dimainkan oleh
dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang dan olahraga ini
sangat terkenal serta dimainkan di 200 negara. Permainan yang bertujuan untuk
mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakn bola kulit berukuran 27
sampai 28 inci29
Program olahraga (sport) merupakan tayangan yang berusaha menyajikan
informasi dan fakta isi nya tentang olahraga, program yang di dalam nya bercerita
tentang perkembangan seluruh bidang olahraga dan dan juga menampilakan
pertandingan-pertandingan internasional dan nasional bagi seluruh cabang
olahraga. Bahkan beberapa stasiun televisi juga sering menampilkan pertandingan
live (langsung). Contoh nya pertandingan sepak bola Liga Inggris yang disiarkan
oleh MNC TV dan Global TV, Liga Spanyol yang disiarkan oleh TV ONE, dan
Liga Italia yang disiarkan oleh Indosiar.
Format Talkshow untuk olahraga artinya, selain mengetengahkan jalannya
pertandingan juga ditambah dengan presenter atau pembawa acara dan komentator
olahraga yang mengulas dan mengupas pertandingan dari berbagai sisi – misalnya
29
http://id.wikipedia.org/wiki/sepak _bola. diakses pada tanggal 08 April 2013
29
perihal taktik, berlaga, team work, spesialisai pemain, kepandaian pelatih dan
seterusnya30
2.5 Khalayak Media
Khalayak adalah penerima, sasaran, pendengar, audience, decoder, dan
komunikan31. Kahalayak secara aktif menggunakan media untuk memenuhi
kebutuhannya.
Masyarakat luas dan besar sering diistilahkan dengan kata khalayak, istilah
massa mencakup beberapa unsur khalayak radio dan televisi, masa sering kali
sangat besar dan lebih besar daripada kebanyakan kelompok, kerumunan atau
publik. Dimana para anggotannya tersebar luas dan saling tidak mengenal antar
sesama. Massa di tandai dengan komposisi yang selalu berubah dan ditandai dalam
batas wilayah yang berubah pula. Para anggotannya heterogen dan banyak sekali
jumlah nya, serta berasal dari semua lapisan sosial dan kelompok demografis,
mmeskipun demikian, dalam menentukan suatu objek perhatian tertentu mereka
selalu bersikap sama dan berbuat sesuai dengan presepsi orang yang akan
memanipulasi mereka32.
30
RM Soenarto, PROGRAM TELEVISI DARI PENYIARAN SAMPAI PENGARUH SIARAN, Fakultas film
dan Televisi – Institut Kesenian Jakarta, Jakarta, 2007, hal 64
31
Hafied Cangara, Loc.cit,hal 151
32
Denis McQuail, Teori Komunikasa Massa Erlangga, Jakarta,1996
30
2.6
Komunitas
Komunitas adalah satuan sosial yang didasari oleh lokalitas, mempunyai
ikatan solidaritas yang kuat antar anggotannya sebagai akibat kesamaan tempat
tinggal, memiliki perasaan membutuhkan satu sama lain, serta keyakinan tanah
dimana tempat mereka tinggal memberikan kehidupan kepada mereka. Unsur –
unsur sentimen komunitas terdiri dari : unsur sepenanggungan dan unsur
memerlukan.33
Ada demikian banyak definisi komunitas yang ditemukan dalam literatur.
Tetapi George Hillery Jr ( dikutip oleh ferdian tony, 2003:23) Pernah
mengindentifikasi sejumlah besar definisi, kemudian menemukan bahwa
kebanyakan definisi tersebut memfokuskan makna komunitas sebagai : (1) The
common elements of area, (2) common ties, (3) social interaction . Kemudian
George merumuskan pengertian komunitas sebagai orang-orang yang hidup disuatu
wilayah tertentu dengan ikatan bersama dan satu dengan yang lain berinteraksi.34
Konsep komunitas yang baik atau “ the Good Community “menurut Ashley
montagu dan Montagu dan Floyd Matson dalam The Dehumanization of man
mengandung sembilan nilai, yaitu :35
33
Sosiologiaz.blogspot.com/2013/02/pengertian-komunitas.html?m=1
www.depsos.go.id/balatbang/ puslitbangf/sitepul.
35
Tjahya Supriatna. Strategi Pembagunan dan kemiskinan. Rineka Cipta. Jakarta : 2000.Hal 96
34
31
1. Setiap Anggota masyarakat berinteraksi satu sama lain
berdasarkan hubungan pribadi, adannya kelompok juga
kelompok primer.
2. Komunitas memiliki otonomi, yaitu kewenagan dan
kemampuan untuk menggurus kepentingannya sendiri
secara bertanggung jawab.
3. Memiliki vialibilitas yaitu kemampuan memcahkan masalah
sendiri.
4. Distribusi kekuasaan mereta, sehongga setiap orang
berkesempatan real, bebas memilih dan menyatakan
kehendaknnya.
5. Kesempatan setiap anggota masyarakat untuk berpartisipasi
aktif untuk kepentingan bersama.
6. Komunitas memberi makna kepada anggotanya.
7. Adanya heterogenitas dan beda pendapatt.
8. Pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat dan secepat
kepada yang berkepentingan
9. Adanya konflik dan “ managingg konflict ”
Unsur spesifik dari komunitas yang perlu ditegaskan disini adalah adannya
ikatan bersama para anggotannya baik antara sesamannya maupun dengan wilayah
teritorialnya. Kedua unsur tersebut sedemikian tinggi sehingga membedakan dari
santunan sosial yang lebih luas yaitu masyarakat.
32
Sedemikian tingginya intensitas ikatan antara anggota suatu komunitas
sehingga dianntara mereka terdapat satu perasaan yang disebut comunity sentiment.
Community sentiment memiliki tiga ciri penting yaitu :36
a. Seperasan, sehgingga orangg yang tergabung di dalamnya menyebut
dirinya sebagai “ kelompok kami”
b. Sepenanggungan, dimana setiap individu sadar akan peranannya
dalam kelompok dan keadaan masyarakat sendiiri memungkinkan
peranannya dalam kelompok dijalankan.
c. Saling memerlukan, dimana individu yang tergabung dalam suatu
komunitas merasa dirinnya tergantung pada komunitasnya.
2.7 Pengaruh Media
Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar dan mengucapkan kata
“ pengaruh “ yang dapat diterjemahkan sebagai dampak, dalam kamus bahasa
indonesia, penggaruh dapat diartikan sebagai dayayang ada atau timbul dari sesuatu
( orang atau
benda ) yang membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang.37
Penelitian ini tidak membahas masalash pengaruh namun mencari sampai
sejauh mana implikasi antara terpaan suatu program di televisi yang mampu
mempengaruhi audiensnya untuk berperilaku. Sesuai dengan teori komunikasi yang
36
Soerjono Soekanto. Sosiologi suatu pengantar. Cv. Rajawali. Jakarta : 1987.hal 132
Kamus besar bahsa indonesia , edisi ketiga, departemen pendidikan nasional. Balai pustaka :
2005.
37
33
mengatakan bahwa media khususnya televisi mampu membuat audiens
memberikan reaksi atas pesan yang disampaikan (with effect)
Dalam kajian komunikasi yang klasik dan dominan, “ pengaruh media”
mengalami pasang surut. Akan tetapi, secara umum teori efek media telah beranjak
dari “limited effect” di sekitar tahun 1950-1960 menjadi “powerfull effect” di
sekitar tahun 1960-1990. Sebagian besar ajli komunikasi massa kini percaya media
memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi khalayak baik individu maupun
kelompok atau komunitas.38
2.8 Prilaku
Prilaku adalah respon dari terhadap dari prilaku orang lain, hal ini
dikarenakan adanya presepsi tentang dunia luar yangumum dipelajari sehingga
terjadi pembentukan prilaku. Pembentukan prilaku didasarkan pada stimulus yang
diterima melalui panca indra yang kemudian diberi arti dan makna berdasarkan
pengetahuan, pengalaman, dan keyakinnan yang dimiliki39.
Pengaruh dari lingkungan mencciptakan pengalaman baru yang paling
berpengaruh dalam membentuk prilaku, menggambarkan betapa polosnya manusia
sebelum mengenal apapun, betapa manusia sangat rentan terhadap pengaruhpengaruh dari luar, media massa adalah faktor yang mengubah prilaku khalayak.
38
39
Dede mulkam. Surat pembaca harian kompas. Puslitbang kompas 4 juli 2006. Hal 4
Sasa Djuarsa Sendjaja,Loc.cit,hal7.50
34
Kahalayak dianggap sebagai kepala kosong yang siap untuk menampung seluruh
pesan komunikasi yang dicurahkan kepadannya.
Menurut teori kaum Behavioris lebih dikenal sebagai teori belajar seluruh prrilaku
manusia kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinnya perubahan prilaku organisme
sebagai pengaruh lingkungan, lingkungan bukan hanya disekitar masyarakat ruang tinggal
namun lingkungan dari luar juga berpengaruh yaitu televisi40
2.9 Teori depedensi mengenai efek komunikasi massa
Teori yang dikembangkan oleh Sandra Ball – Rokeath dan Melvin L.defluer
ini memfokuskan perhatiannya pada kondisi struktural suatu masyarakat yang
mengatur kecendrungan terjadinnya suatu efek media massa. Teori ini pada
dasarnya merupakan sesuatu pendekatan struktur sosial yang berangkat dari
gagasan mengenai sifat suatu masyarakat moderen ( masyarakat massa ), dimana
media massa dianggap sebagai sisteem informasi yang memiliki peran penting
dalam proses pemeliharaan, perubahan dan konflik pada tatanan masyarakat,
kelompok atau individu dalam aktifitas sosial.41
40
41
Jalaludin Rakhmat,Loc.cit, hal 21
S.djuarsa sendjaja. Teori komunikasi. Universitas terbuka. Jakarta : 2002. Hal 5.26
35
2.10
Efek Komunikasi Massa
Proses komunikasi diatas tentunya mempunyai efek tertentu yaitu kognitif,
afektif, dan konatif ,efek pesan terhadap khalayak :42
1. Efek Kognatif --- Pengetahuan.
Efek kognitif adalah efek yang berkaitan dengan pengetahuan seseorang
sebagai akibat yang ditimbulkan oleh media masssa. Dalam kondisi ini maka akan
muncul kecenderungan untuk mendefinisikan hal-hal yang baru, penyesuaian sikap,
menegaskan kembali nilai-nilai yang berlaku atau mempromosikan nilai-nilai baru
yang kesemuanya itu menstimulasi pertukaran informasi.1843
2. Efek Afektif----Perasaan.
Berisikan perasaan atau emosi individu terhadap stimulus. Efek afektif
timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, menyangkut masalah
emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap seperti rasa benci, suka,
jijik, sangat suka dan lain-lain.
42
Sasa Djuarsa Sendjaja,Dkk “Teori Komunikasi” , penerbitan Universitas terbuka,Jakarta 2004
Hal 202
18
Sasa Djuarsa Sendjaja,Dkk “Teori Komunikasi” , penerbitan Universitas terbuka,Jakarta 2004
Hal 202
36
3. Efek Behavioral----Perilaku.
Berisikan perilaku dalam respon merujuk pada perilaku nyata yang dapat
diamati, yang meliputi pola-pola tindakan,kegiatan,atau kebiasaan berperilaku.
Dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan permasalahan pada efek
behavioral ( prilaku ) saja, yaitu bagaimana efek terpaan tayangan pertandingan
Manceshter United terhadap prilaku komunitas United Indonesia ( UI ). Prilaku
individu mencakup empat pengaruh penting, yaitu :44
1. Karakteristik individu
Setiap orang memiliki pandangan, tujuan kebutuhan dan
kemampuan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ini akan
terbawa dalam dunia kerja, yang akan menyebabkan
kepuasan satu orang dengan orang yang lain berbeda pula,
meskipun berada ditempat yang sama karakterisitik individu
meliputi kemampuan, nilai, sikap dan minat.
2. Motivasi individu
Sebagai satu proses yang menghasilkan suatu itensitas, arah
dan ketekunan individual dalam usaha mencapai satu tujuan
3. Imbalan ( reward )
Imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh wadah
tersebut kepada para tenaga individu, karena tenaga kerja
44
James L.gibson. organisasi prilaku struktur, p[roses. Erlangga. Jakarta : 1985. Hal 12-13
37
tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran
demi kemajuan kelompok guna mencapai tujuan yang telah
di tetapkan.
4. Stress ( ketegangan mental )
Kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,pikiran, dan
kondisi fisik seseorang yang mana hal tersebut dipengaruhi oleh
faktor pekerjaan dan lingkungan yang ada disekitar nya.
Lebih lanjut teori ini menggemukakan bahwa ketiga komponen yaitu
audience, sistem media, dan sistem sosial berhubungan satu sama lainnya,
meskipun sifat hubungan ini berbeda antara masyarakat satu dengan lainnya. Setiap
komponen dapat pula memiliki cara yang beragam yang secara langsung berkaitan
dengan perbedaan efek yang terjadi.
Teori lainnya yaitu teori stimulus respon. Model komunikasi ini adalah
model komunikasi yang paling mendasar dan paling sederhana, dimana efek
merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Jadi model ini menggasumsikan bahwa
kata kata verbal ( lisan – tulisan ) , isyarat isyarat non verbal, gambar gambar , dan
tindakan tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon
dengan cara tertentu. Oleh karena itu, proses ini menggangap sebagai pertukaran
informasi atau gagasan.45
45
Deddy mulyana, ilmu komunikasi suatu pengantar . remaja rosadakarya. Bandung ; 2001. Hal
133
38
Stimuli – respon adalah proses dimana kigta menjadi sadar akan banyak
stimulus yang mempengaruhi indra kita. Disini presepsi mempengaruhi rangsangan
yang di serap dan diberi makna apa yang kita berikan kepada mereka dalam
mencapai kesadaran.presepsi yang diterima oleh setiap manusiaakan berbeda dari
waktu ke waktu. Perbedaan itu disebabkan adannya rangsangan yang diterima oleh
panca indra terhadap suatu objek.46
Terjadinnya stimuli (alat indra ) > Stimuli Alat ( indra di atur ) >
Stimuli lewat indra (dievaluasi-ditafsirkan)
Sesuai dengan teori ini, terpaan media televisi melalui indra pendengaran
dan penglihatan ( audio visual ) mampu mempengaruhi audiens dalam jumlah besar
sekalipun. Melalui televisi, alat indra kita diberikan stimuli dengan kita membaca,
memperhatikan dan mendengarkan apa yang terdapat di dalam televisi dimana
nantinnya stimuli tersebut diatur menurut berbagai prinsip sehingga nantinnya akan
ditafsirkan dan dievaluasi.
2.11
Prilaku
Prilaku adalah respon dari terhadap dari prilaku orang lain, hal ini
dikarenakan adanya presepsi tentang dunia luar yang umum dipelajari sehingga
terjadi pembentukan prilaku. Pembentukan prilaku didasarkan pada stimulus yang
diterima melalui panca indra yang kemudian diberi arti dan makna berdasarkan
pengetahuan, pengalaman, dan keyakinnan yang dimiliki47.
46
47
joseph a devinto, komunikasi antar manusia.profesional bokks,jakarta : 1997 . hal. 75
Sasa Djuarsa Sendjaja,Loc.cit,hal7.50
39
Pengaruh dari lingkungan menciptakan pengalaman baru yang paling
berpengaruh dalam membentuk prilaku, menggambarkan betapa polosnya manusia
sebelum mengenal apapun, betapa manusia sangat rentan terhadap pengaruhpengaruh dari luar, media massa adalah faktor yang mengubah prilaku khalayak.
Kahalayak dianggap sebagai kepala kosong yang siap untuk menampung seluruh
pesan komunikasi yang dicurahkan kepadannya.
Menurut teori kaum Behavioris lebih dikenal sebagai teori belajar seluruh
prrilaku manusia kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinnya perubahan
prilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan, lingkungan bukan hanya disekitar
masyarakat rumag tinggal namun lingkungan dari luar juga berpengaruh yaitu
televisi48
2.12
Hipotesis
Hipotesis merupakan tesis ( kesimpulan ) yang “hipo” (tarafnya rendah).
Dikatakan merupakan yang tarafnya rendah karena belum diuji oleh kenyataan
emprik, maka disebut pula “kesimpulan teoritik”. Kesimpulan teoritik tidak selalu
berarti berdasar kajian-kajian teori, melainkan juga hasil
pemikiran atau
perenungan data-data empirik yang belum lengkap. Jadi hipotesis bisa bersumber
dari kesimpulan kajian terhadap teori, hasil perenungan berdasarkan informasi
terbatas atau murni hasil perenungan.49
48
49
Jalaludin Rakhmat,Loc.cit, hal 21
Tatang M.Arifin. Menyusun Rencana Penilitian. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta :1985.hal 82
40
Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap, Permasalahan
yang sedang dihadapi. Karenannya hipotesis akan merupakan pengarah dalam
penelitian. Jika penelitian berpijak dari hipotesis, maka tujuan penelitian akan
menguji hipotesis. Data digali untuk menguji bukan membuktikan. Kesimpulan
akan berbunyi hipotesis itu benar atau salah.
Salah satu satu bagian penting dari statistik inferensial adalah pengujian
hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol diberi notasi Ho yakni
pernyataan yang menunjukan kesamaan atau tidak berbeda.
Sebagai lawan dari hipotesis nol adalah hipotesis alternatif atau hiporsis
kerja diberi notasi H1, yang menunjukan perbedaan atau tidak sama. Prosedur yang
memungkinkan penelitian menerima atau menolak hipotesis nol, Atau menentukan
apakah data sampel berbeda nyata hasil dari hasil yang diharapkan disebut
pengujian hipotesis. Jika hipotesis nol ditolak artinnya hipotesis alternatif diterima,
sebaliknya jika hipotesis nol diterima berarti hipotesis alternatif.50
Rumusan hipotesisnya adalah :
H0 : tidak ada efek antara terpaan program sepak bola Barclays Premier
League dengan komunitas United Indonesia
H1 : Ada efek antara terpaan program sepak bola Barclays Premier League
dengan komunitas United Indonesia
50
S.Margono.Metodelogi Penelitian Pendidikan. Rinaka Cipta, Semarang : 1996.hal 194
Download