AKHIR MEI, MASALAH PROYEK JALAN TOL JAWA TUNTAS AKHIR MEI, MASALAH PROYEK JALAN TOL JAWA TUNTAS Pembangunan jalan tol Jawa sepanjang 1.429 km yang rencananya akan mulai dibangun pertengahan 2004 dengan nilai proyek sekitar Rp 77 triliun hingga kini masih menghadapi beberapa kendala. Masalah yang masih mengganjal yakni seputar skema pembiayaan dan legalitas. “Mudah-mudahan akhir Mei pembahasan kedua masalah ini bisa selesai, sehingga pengerjaannya bisa segera dilaksanakan,” kata Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah, Soenarno (09/05). Menurutnya, belum tuntasnya masalah legalitas dan skema pembiayaan karena proyek ini bersifat multiyears. Sering terjadi, dipertengahan jalan ketika investor sudah melakukan investasi ada kebijakan baru yang dampaknya merugikan penanam modal. Termasuk didalammya masalah pengaturan tariff. Investor mau menananmkan modalnya apabila ada kejelasan aturan mainnya. “Makanya sekarang sedang dicari langkah apakah akan diatur menunggu setelah UU Jalan selesai. Tetapi bila menunggu UU Jalan akan lama prosesnya,” jelasnya. Apabila tidak ada halangan, rencananya trans Jawa ini akan tuntas pada tahun 2010. Keputusan pembangunannya berdasarkan hasil Sidang Kabinet tanggal 21 Januari 2004. Dimana, dimaksudkan agar dapat menggerakan sector infrastruktur di Pulau Jawa yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sementara di lain pihak, kondisi jalan Pantura di masa datang tidak akan mampu menampung luapan kendaraan walaupun sudah memiliki empat lajur. Pembahasan mengenai tol Jawa ini sudah dilakukan beberapa kali. Terakhir dengan Bappenas dan Depkeu (05/05) guna mencari solusi skema pembiayaan dengan memanfaatkan sekuritas. Namun usulan ini dianggap masih kurang tepat karena pengembalian dari investasi jalan tol yang lebih dari lima tahun, atau mencapai 20-25 tahun. “Rencananya, minggu depan masalah ini akan dibahas lagi terutama menyangkut masalah legalitasnya,” ujar Soenarno. page 1 / 2 Sementara itu, DPR RI telah menyetujui bahwa pemberlakuan tariff tol bagi ruas ini paling tinggi Rp 500 per kilometernya. Walau demikian, Pemerintah masih akan mengkaji tariff yang paling memungkinkan dan tidak memberatkan rakyat. Sedangkan pengaturan masalah tariff kemungkinan tetap diputuskan melalui Keputusan Presiden bukan keputusan Menteri. “Tetapi, ini belum pasti nanti kita lihat dalam pembahasan besok,” tambahnya. Namun, saat ini Pemerintah sedang menyelesaikan ruas Cipularang yang merupakan bagian tahapan pertama dari pembangunan tol Jawa. Diharapkan dapat selesai pada tahun 2006. Apabila, ruas ini sudah dapat dioperasikan maka diharapkan dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di ruas yang lain. (SH/cm) Pusdatin 11052004 page 2 / 2 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)