Puguh Dwi Raharjo Integrasi Data Penginderaan Jauh Citra

advertisement
Integrasi Data Penginderaan Jauh Citra Landsat TM Dan SRTM
Untuk Deteksi Rawan Banjir Di DAS Bengawan Solo
Puguh Dwi Raharjo
[email protected]
http://puguhdraharjo.wordpress.com/
Floods is natural phenomenon happening at present. Bengawan Solo river basin is ones
of river basin in which flooding, high rainfall causees the river basin can not
accomodate of runoff, so happening river flood. This research have as a purpose to
identification flood vulnerability in bengawan Solo river basin, research metodhology
using remote sensing approach, that is adding band 4 and band 7 landsat imagery, the
thing which efective to different objek water and non water. SRTM imagery is sattelite
useful to surface elevation analysis, with the SRTM imagery can detection flow
accumulation have been extracted using grid. To identification river flood be needed
assosiation with primary river. Result this research indicate area of Sragen, Ngawi,
Tuban, Bojonegoro, Lamongan and Gresik is flooding vulnerability in Bengawan Solo
river basin.
Banjir merupakan fenomena alam yang sering terjadi pada saat ini. Bengawan Solo
salah satu DAS yang sering terlanda banjir, curah hujan yang tinggi menyebabkan
sungai tidak mampu menampung aliran permukaan (runoff), sehingga terjadi banjir
luapan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi kerawanan banjir di
DAS Bengawan Solo, metodologi penelitian menggunakan pendekatan peninderaan
jauh yaitu dengan menggabungkan saluran 4 dan saluran 7 pada citra Landsat TM yang
dapat membedakan permukaan lahan air dan non air. Satelit SRTM digunakan untuk
analisis elevasi permukaan, dengan menggunakan data SRTM dapat mendeteksi
akumulasi aliran yaitu dengan ekstraksi grid. Utuk identifikasi banjir luapan diperluakan
asosiasi dari kondisi sungai uatam. Hasil dari penelitian ini bahwa wilayah yang
http://puguhdraharjo.wordpress.com/
terindikasi rawan terhadap banjir meliputi wilayah Sragen, Ngawi, tuban, Bojonegoro,
Lamongan, dan Gresik yang ada di DAS Bengawan Solo.
Banjir merupakan suatu peristiwa alam yang sering terjadi pada saat ini, terutama ketika
musim penghujan. Air hujan yang menjadi aliran permukaan akan mengalir dan menuju
pada sistem drinase, sungai atau area-area permukaan yang lebih rendah. Banjir
disebabkan oleh banyak faktor namun secara umum dapat diklasifikasikan dalam 2
kategori, banjir yang disebabkan oleh sebab-sebab alami dan banjir yang diakibatkan
oleh tindakan manusia, yaitu antara lain adalah curah hujan, pengaruh fisiografi, erosi
dan sedimentasi, kapasitas sungai, pengaruh air pasang, perubahan kondisi DAS,
kawasan kumuh, sampah, drainase lahan, bangunan air, kerusakan bangunan pengendali
banjir serta perencanaan sistem pengendali banjir yang tidak tepat (Kodoatie, 2002).
Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo merupakan salah satu DAS yang melalui
dua provinsi, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Propinsi Jawa Timur. Secara astronomis
DAS Bengawan Solo terletak pada 110°26’10’’- 112°40’ Bujur Timur dan 6°50’50’’8°18’40’’ Lintang Selatan dengan luas sekitar ± 1756754.382 hektar. DAS Bengawan
Solo merupakan DAS yang sering terjadi banjir, curah hujan yang tinggi pada musim
penghujan mengakibatkan DAS ini tidak mampu menampung aliran langsung
permukaan yang masuk pada sistem sungai sehingga terjadi luapan yang menggenangi
di sekitar wilayah-wilayah yang dilalui oleh sungai utamanya. Curah hujan yang tinggi
bukan hanya menyebabkan banjir di sejumlah wilayah hulu, seperti Solo atau Sragen,
tetapi juga mengancam sejumlah wilayah hilir yaitu di Provinsi Jawa Timur, khususnya
Bojonegoro, Lamongan, Tuban, dan Gresik. Di Bojonegoro sekitar 900 rumah
penduduk terendam banjir akibat tanggul sepanjang 50 meter di kanor rusak. Di Gresik,
sekitar 1.800 rumah lebih tergenang air, di Tuban sekitar 1.000 lebih rumah di kawasan
Widang juga terendam air, dan di Lamongan kondisinya juga kurang lebih sama.
Bahkan, tidak hanya rumah, di berbagai daerah sepanjang Sungai Bengawan Solo tidak
jarang ribuan hektar lahan juga tergenang air sehingga tidak mungkin lagi dipanen
(Suyanto, 2008).
Penentuan daerah rawan banjir dengan menggunakan data citra penginderaan jauh dan
SIG (Sistem Informasi Geografis) dilakukan dengan mengidentifikasi wilayah-wilayah
yang mempunyai respon terhadap penggenangan di permukaan. Citra penginderaan jauh
berupa Landsat TM (Land Sattelite Thematic Mapper) merupakan citra multispektral
http://puguhdraharjo.wordpress.com/
yang dapat menyajikan informasi fisik permukaan lahan suatu daerah. Landsat TM
terdiri dari tujuh saluran dengan resolusi spasial 30 meter untuk band 1-5 dan band 7,
resolusi spasial untuk band 6 (inframerah thermal) adalah 120 meter. Perkiraan ukuran
cakupan adalah 170 kilometer sebelah utara-selatan dan 183 kilometer sebelah timurbarat. Citra penginderaan jauh SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) merupakan
salah satu jenis citra yang mempunyai kegunaan dalam analisis model elevasi. SRTM
menggunakan teknologi SAR (Synthetic Aperture Radar). SRTM memiliki struktur data
yang sama seperti format grid, yaitu terdiri dari sel-sel yang setiap sel memiliki nilai
ketinggian. Nilai ketinggian pada SRTM adalah nilai ketinggian dari datum WGS 1984.
Informasi yang diidentifikasi dari citra penginderaan jauh mengenai parameter
penyebab banjir dilakukan analisis dengan menggunakan teknologi SIG guna
mengetahui daerah rawan banjir.
Saluran 4 merupakan saluran yang bermanfaat dalam pembuatan batasan-batasan air
dan daratan, atap dan jalan aspal juga menghasilkan refleksi yang sangat rendah.
Saluran 4 dan saluran 7 efisien dalam membedakan air banjir dan tanah kering, batasanbatasan air banjir dapat dideliniasi. Faktor refleksi piksel sangat dekat dengan
permukaan lahan basah. Selama banjir albedo pada tubuh air meningkat secara
signifikan karena suatu konsentrasi yang tinggi pada debris dan silt di dalam air. Faktor
refleksi puncak bergerak ke arah band saluran. Pada sisi lain, meningkatkan kelembaban
tanah mengurangkan albedo tanah, membuat faktor refleksi dari beberapa piksel yang
tidak banjir serupa dengan piksel banjir. Suatu penggolongan biner telah melakukan
sebagai berikut untuk saluran 4 dan saluran 7.
Nilai Piksel > 78 = Tanah Kering
Nilai Piksel ≤ 78 = Air
Penggolongan ini secara efektif menyadap piksel air di dalam area, kerugian utama
penggolongan ini adalah tidak bisa membedakan antara air dan tanah permukaan di
bawah bayang-bayang awan (Sanyal, 2005). Pada penelitian ini nilai piksel yang
digunakan dalam pendeteksian rawan banjir adalah nilai grid 1 sampai grid 4 yang
hanya terdapat di bagian tengah DAS sampai bagian hilir DAS. Nilai grid 1 sebagian
besar terdapat di wilayah Gresik, Lamongan, Bojonegoro dan Tuban ; nilai grid 2
sebagian besar terdapat di wilayah Tuban, Bojonegoro, lamongan, dan Blora ; nilai grid
3 sebagian besar terdapat di wilayah Tuban, Bojonegoro, Blora dan Ngawi ; Sedangkan
nilai grid 3 sebagian besar terdapat di wilayah Sragen, Ngawi, Madiun, Blora, dan
Bojonegoro. Wilayah-wilayah tersebut merupakan wilayah dalam DAS Bengawan Solo
yang dilewati oleh sungai utama, sehingga luapan aliran permukaan pada sungai
dimungkinkan akan menggenangi wilayah-wilayah tersebut.
http://puguhdraharjo.wordpress.com/
Penggunaan Hydrologic Modelling pada Arcview GIS digunakan untuk penelusuran
arah dan lokasi akumulasi aliran yang menuju ukuran serta nilai grid minimal.
Akumulasi aliran terjadi pada sebagian wilayah Sragen, Bojonegoro, Tuban, Gresik dan
paling banyak terjadi di wilayah Lamongan, dari profil penampang wilayah Lamongan
memberikan gambaran bahwa arus aliran yang menjadi akumulasi aliran akan
cenderung ke sebelah kanan sungai. Integrasi data penginderaan jauh citra Landsat TM
dengan citra SRTM yang diasosiasikan dengan kenampakan sungai utama dapat
digunakan dalam pendeteksian wilayah rawan banjir. Analisis pada citra Landsat TM
berupa penggabungan antara saluran 4 dan saluran 7 guna membedakan kenampakan air
dan non air, sedangkan analisis citra SRTM digunakan untuk mengetahui akumulassi
aliran permukaannya. Wilayah yang rawan terhadap banjir DAS Bengawan Solo
meliputi Kabupaten/Kota Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Gresik, Ngawi dan Sragen.
***
http://puguhdraharjo.wordpress.com/
Download