93 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian

advertisement
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat underpricing pada penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan program
Statitical Package for Social Science (SPSS) versi 21. Data sampel perusahaan
sebanyak 103 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2010-2015. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan di
atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa tingkat underpricing pada perusahaan yang
melakukan IPO di Indonesia dipengaruhi oleh reputasi underwriter dan reputasi
auditor.
Reputasi underwriter berpengaruh negatif pada underpricing, yaitu semakin
tinggi reputasi underwriter maka tingkat underpricing akan semakin rendah, dan
sebaliknya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Gerianta (2008), Aini (2009),
Dhuhri (2010), Puspita (2011), Asmarajati (2011), Kartikasari (2011), Hapsari dan
Mahfud (2012), Setiyanasari (2012), Kristiantari (2012) dan Saputra (2015). Hal ini
menunjukkan bahwa underwriter yang bereputasi tinggi lebih berani memberikan
harga yang tinggi sebagai konsekuensi dari kualitas penjaminannya, sehingga tingkat
underpricing rendah. Dalam penawaran saham perdana, para investor cenderung
93
melihat terlebih dahulu pihak yang menjadi underwriter, karena menrut investor,
underwriter dianggap memiliki informasi yang lebih lengkap tentang kondisi emiten.
Reputasi auditor berpengaruh negatif pada underpricing, yaitu semakin tinggi
reputasi auditor maka tingkat underpricing akansemakin rendah, dan sebaliknya.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari
(2010), Hapsari dan Mahfud (2012), Nugroho (2014), Fathoni (2015) dan Saputra
(2015) yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara reputasi auditor dengan
tingkat terjadinya underpricing. Berarti dengan menggunakan auditor yang
profesional atau berkualitas, akan menyajikan informasi yang tidak menyesatkan
mengenai prospeknya di masa yang akan datang (Sulistio, 2005). Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan auditor yang memiliki reputasi tinggi akan
mengurangi ketidakpastian pada masa mendatang.
Sedangkan umur perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan
dan financial leverage tidak mempunyai pengaruh signifikan pada tingkat
underpricing. Temuan dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor-faktor
yang terkait kondisi fundamental perusahaan yaitu profitabilitas dan financial
leverage tidak mampu menjelaskan variabilitas initial abnormal return. Hal ini dapat
disebabkan oleh ketidakpercayaan investor atas informasi keuangan yang disajikan
oleh emiten, sebagaimana ketidakpercayaan investor pada informasi profitabilitas
perusahaan (ROA), financial leverage (DER) yang disajikan dalam prospektus.
Sementara umur perusahaan dan ukuran perusahaan tidak menjadi pertimbangan
utama bagi investor yang melakukan investasi pada saham IPO karena investor
94
menilai belum tentu perusahaan yang lebih baru memiliki kinerja yang tidak lebih
baik dari pada perusahaan yang sudah lama.
6.2
Saran
Hasil penelitian ini memberikan tambahan bukti empiris mengenai fenomena
underpricing di pasar modal Indonesia dan kontribusi pengujian ulang terhadap
penelitian terdahulu, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
underpricing saham pada perusahaan yang melakukan IPO. Beberapa saran yang
diajukan dalam penelitian ini, diuraikan sebagai berikut.
1.
Berdasarkan hasil penelitian ini manajemen perusahaan dapat memberikan
perhatian khusus pada terjadinya fenomena underpricing karena temuan
penelitian ini membuktikan bahwa rata-rata initial abnormal return pada hari
pertama perdagangan di pasar modal adalah positif. Apabila terjadi underpricing,
maka perusahaan tidak memperoleh dana yang maksimum dari pelaksanaan IPO.
2.
Bagi investor yang ingin melakukan investasi pada perusahaan yang melakukan
IPO,
sebaiknya
mempertimbangkan
faktor-faktor
yang
telah
terbukti
mempengaruhi tingkat underpricing. Dengan demikian diharapkan dapat
mengoptimalkan keuntungan (return) yang diperoleh dan meminimalkan risiko
atas investasi yang dilakukan.
3.
Bagi Emiten, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya dalam
memilih Underwriter sebagai pihak yang sangat berperan dalam keberhasilan
IPO dan Auditor independen hendaknya senantiasa meningkatkan kualitas
95
sehingga memiliki reputasi yang baik di mata emiten maupun investor, dan akan
lebih dipercaya untuk menangani perusahaan yang akan IPO.
4.
Bagi Kalangan Akademis, hasil penelitian dari enam variabel bebas ini (Reputasi
Underwriter, Reputasi Auditor, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas Perusahaan (ROA), Financial Leverage) diharapkan dapat
menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
underpricing saham. Sementara masih banyak variabel bebas lainya (EPS, PER,
Persentase Pemegang Saham Lama, Solvability Ratio, Persentase Saham yg
ditawarkan, ROE), Nilai Penawaran Saham, Kondisi Pasar Tipe Perusahaan,
Cash Flow, Issue Price, Kapitalisasi Pasar, TPDI , Jenis Industri, AST) yang
dapat digunakan sebagai referensi penelitian berikutnya.
5.
Bagi Underwriter, hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa reputasi
underwriter
menunjukkan
berpengaruh
bahwa
negatif
pada
underwriter
tingkat
underpricing.
yang bereputasi tinggi
Hal
lebih
ini
berani
memberikan harga yang tinggi sebagai konsekuensi dari kualitas penjaminannya,
sehingga tingkat underpricing rendah.
6.
Nilai koefisien determinasi (R2 ) yang masih kecil menunjukkan bahwa
kemampuan
variabel-variabel
independen
dalam
penelitian
ini
dalam
menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Oleh karena itu masih
terdapat variabel-variabel lain yang berpengaruh pada underpricing yang perlu
untuk diteliti.
96
Download