Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 PERSEPSI DOSEN DAN MAHASISWA TERHADAP BUKU AJAR DAN METODE PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN DALAM MEMBELAJARKAN CALON GURU BIOLOGI The Perception Of Lecturer And Students Toward Text Book And Methods Learning To Conducted Teaching Lerning In Presevice Biology Teacher’s Jirana1,), Mohammad Amin2) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Sulawesi Barat Jl. Prof. Dr. Baharuddin Lopa, Majene 2) Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5, Malang Hp. 085255899956 Surel; [email protected] Abstrak Ketidakpahaman tentang konsep evolusi dapat menyebabkan Pro kontra tentang evolusi di masyarakat. Oleh karena itu pembelajaran yang tepat dan relevan mutlak diperlukan sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat menumbuhkan suatu kecakapan berpikir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan survey tentang persepsi dosen dan mahasiswa terhadap metode pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran evolusi demi memperbaiki pandangan calon guru biologi mengenai materi evolusi. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap mahasiswa Universitas Sulawesi Barat Program Pendidikan Biologi pada tanggal 6 Maret 2016 dengan 30 orang responden menunjukkan bahwa 70% responden menganggap bahwa materi evolusi sangat sulit dan susah dipahami. Mereka juga menganggap bahwa strategi pembelajaran yang digunakan dosen dalam proses pembelajaran kurang tepat sehingga mereka menganggap dosen kurang membantu dalam pembelajaran tersebut. Menurut survey yang dilakukan terhadap dosen biologi, dapat disimpulkan bahwa hambatan mereka dalam mengajarkan mata kuliah evolusi disebabkan oleh kesulitan mendapatkan buku ajar yang sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu perlu dilakukan pembenahan konsep umum tentang evolusi melalui proses pembelajaran agar evolusi dapat disampaikan dengan tepat khususnya di sekolah dan perguruan tinggi sehingga pembelajaran evolusi lebih menarik dan mudah dipahami yang diharapkan dapat mengurangi kontroversi evolusi khususnya di kalangan calon guru biologi. Kata kunci: buku ajar, calon guru biologi, evolusi, metode pembelajaran Abstract Misunderstanding about the concept of evolution can caused by contradictions of evolution in society. Therefore, it was appropriate and relevant learning absolutely necessary study results obtained can foster a good thinking skills. The purpose of this study was to conduct a survey of lecturer and students perceptions to the learning methods and teaching materials that used in the teaching of evolution in order to improve the view of preservice biology teacher about the evolution subject matter. Based on a survey of students University of West Sulawesi in Biology Education Program on March 6, 2016 with the 30 respondents showed that 70% of respondents considered that the evolution subject matter was very difficult and hard to understood. They also assumed that learning strategies used the lectures in the learning process less precise so that they assume the lecturer was less helpful in the learning. According to a survey conducted on the biology faculty, it could be concluded that those obstacles in teaching the course of evolution due to the difficulty in obtaining textbooks in accordance with the times. Therefore, it was necessary to reform the general concept of evolution through the learning process so that evolution could be 1064 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 delivered to the right, especially in schools and colleges so that the teaching of evolution will be attractive, easily accepted, and easy to understand which is expected to reduce the controversy of evolution, especially among prospective biology teachers. Key words: text book, preservice biology teacher, evolution, learning metho PENDAHULUAN Respon yang paling banyak ditemui di masyarakat tentang evolusi adalah mengenai kontroversi teori evolusi (Bergman, J. 2006). Kontroversi seputar evolusi merupakan debat antara asal-usul yaitu asal usul manusia dan kehidupan, namun dari mana debat iu berasal? Bukan dari dokumen seperti The Fundamentals yang diulis umat Kristiani evangelis pada awal 1900-an, bukan publikasi The Origins of Spesies Charles Darwin pada tahun 1859, juga bukan amandemen pertama Konstiusi Amerika, walaupun dokumen-dokumen tersebut memang memiliki ari penting bagi kontroversi tersebut. Kontroversi iu bermula dari konsep-konsep dasar iman dan nalar serta interaksinya (Terenzim, P dkk, 2001). Perkembangan evolusi molekuler berperan penting dalam meletakkan tonggak atau pilar dalam perkembangan biologi modern di masa mendatang yang disebut era abad 21 yakni era ekonomi pengetahuan yang menuntut sumber daya manusia berkemampuan tinggi berupa intelektual dan keterampilan sebagai modal di era globalisasi atau era informasi modern. Sesuai bidang yang kita tekuni, maka potensi bio engineering akan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Perkembangan evolusi terkait dengan perkembangan sains modern termasuk biologi modern yang berkembang berdasarkan pilar atau paham reduksionisme-atomisme (Amien, 2005). Pembelajaran evolusi di sekolah dan perguruan tinggi hendaknya dapat menyajikan pembelajaran yang dapat membuat siswa/ mahasiswa memahami konsep evolusi dengan baik dan utuh. Namun kenyataannya banyak permasalahan pembelajaran evolusi di sekolah maupun di perguruan tinggi yang menyebabkan pengeahuan dan pemikiran siswa/mahasiswa menjadi rancu. Miskonsepsi evolusi merupakan akibat dari kesulitan siswa/mahasiswa selama proses pembelajaran evolusi. Jika hal ini terjadi terus menerus dapa menyebabkan siswa/mahasiswa kurang berhasil dalam menerapkan konsep-konsep evolusi pada situasi baru yang cocok dan berakibat gagal dalam mempelajari konse-konsep evolusi. Miskonsepsi yang terjadi secara terus menerus akan mempengaruhi proses belajar sebab pemahaman yang salah yang sulit dilupakan dan terbawa seterusnya. Pernyataan yang sama dilakukan para peneliti bidang psikologi kognitif yang menyatakan bahwa terjadinya miskonsepsi pada konsep awal akan menyebabkan efek yang sangat desruktif terhadap kemampuan proses akademik selanjutnya (Suparno, 1997). Terdapat 3 hipotesis mengenai kontroversi evolusi (Mino & Espinosa. 2015), yaitu: 1. Konflik kronologis dan akomodasi yang menjelaskan tentang sejarah munculnya pertentangan antara evolusi dan agama yang menyebabkan berbagai pengaruh-pengaruh. 2. Evolusi sebagai fungsi pencapaian pendidikan, yang menjelaskan hubungan positif antara teori evolusi dan bidang pendidikan. 3. Evolusi dan agama yang menjelaskan hubungan negatif antara teori evolusi dan agama 1065 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Banyak para para ahli yang mencetuskan ide mereka sebagai teori yang benar. Banyak teori yang berkaitan, bahkan ada sebuah pembuktian yang menjatuhkan hipotesis yang lain. Seperti halnya teori evolusi Darwin yang sampai saat ini membuat suatu perdebatan yang masih belum terselesaikan. Mereka saling memberi argumen dengan pembuktian-pembuktian yang membuat polemik mengenai teori evolusi ini semakin berkembang dan hangat diperdebatkan. Tentu saja hipotesis yang kerap kali dianggap menentang kuasa Tuhan melakukan proses penciptaan makhluk hidup di bumi ini mendapat banyak sanggahan dari berbagai pihak terutama tokoh-tokoh agama. Namun, tidak sedikit juga ahli biologi dan ahli evolusi yang pro atau mendukung teori-teori evolusi yang muncul. Munculnya ketidakpahaman ini disebabkan oleh pemahaman konsep yang belum tepat. Oleh karena itu perlu adanya pembenahan dan perbaikan pada pembelajaran konsep evolusi yang tepat dan relevan di sekolah sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat menumbuhkan suatu kecakapan berpikir yang relevan yang mereduksi terjadinya kerancuan dan menurunkan jarak pro kontra. Evolusi dianggap sebagai landasan pendidikan biologi, sebagai bagian penting dari literasi sains dan yang dimasukkan ke dalam standar untuk direkomendasikan oleh Dewan Riset nasional dan Next Generation standar Sains (Carter&Wiler, 2014). Pembenahan konsep umum tentang evolusi melalui proses pembelajaran agar evolusi dapat disampaikan dengan tepat khususnya di sekolah dan sehingga pembelajaran evolusi lebih menarik, mudah diterima, dan mudah dipahami yang pada akhirnya mengurangi kontroversi evolusi di masyarakat akibat kesalahpahaman tentang konsep evolusi. Guru merupakan kunci dari proses pembelajaran di kelas dan sumber pengetahuan bagi siswa di kelas. Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas guru telah banyak dilakukan oleh pemerintah (Ball, D, L & Forzani, F, M. 2009). Guru merupakan ujung tombak dalam lingkup pendidikan dan merupakan akar dari keberhasilan proses pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran sangat ditentukan oleh pemahaman guru terhadap konsep dan bagaimana cara penyampaian materi oleh seorang guru sehingga konsep-konsep yang disampaikan dapat diterima oleh nalar peserta didik. Proses pembelajaran yang baik tentunya akan menggunakan strategi-strategi yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan karena tidak semua materi sesuai dengan strategi-strategi pembelajaran yang ada. Oleh karena itu, guru harus dapat memahami hal-hal yang berkaian dengan keberhasilan pembelajaran di kelas. Secara umum diyakini bahwa pendekatan instruksional aktif dan kolaboratif akan lebih efektif daripada metode pembelajaran konvensional misalnya ceramah dan diskusi (Philip Gurney, 2007). Kontroversi tentang evolusi bukanlah menjadi hal utama dalam lingkungan sekolah karena dengan berbagai pendekatan yang diberikan guru, peserta didik dapat memahami mengenai kontroversi teori-teori yang ada. Tetapi yang menjadi masalah adalah bahwa peserta didik tidak hanya berinteraksi di sekolah melainkan lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat. Sedangkan yang kita ketahui bahwa masih banyak dari kalangan masyarakat umum yang belum memahami kebenaran-kebenaran tersebut. Masih sering kita dengar di kalangan masyarakat umum yang mempercayai teori tersebut terlebih pada kalangan masyarakat yang kurang mengenyam pendidikan, bahkan pernyataan bahwa nenek moyang manusia adalah monyet masih sering dijadikan sebagai olokan di masyarakat. 1066 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Hal tersebut menjadi salah satu tantangan untuk guru bagaimana membekali peserta didik ketika berhadapan dengan masyarakat umum. Membekali peserta didik dengan baik di sekolah dapat dilakukan dengan penguasaan konsep oleh guru, kesesuaian antara materi dengan strategi yang digunakan oleh guru, dan cara bagaimana seorang guru dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan di dalam proses pembelajaran utamanya dalam hal penggunaan buku yang relevan maupun metode pembelajaran yang digunakan. Pembenahan konsep umum tentang evolusi melalui proses pembelajaran agar evolusi dapat disampaikan dengan tepat khususnya di sekolah dan perguruan tinggi sehingga pembelajaran evolusi lebih menarik, mudah diterima, dan mudah dipahami yang diharapkan dapat mengurangi kontroversi evolusi khususnya di kalangan calon guru biologi. METODE Pengumpulan data untuk melihat proses dan hasil pembelajaran Biologi Umum berdasarkan pendapat mahasiswa dan dosen dilakukan dengan menggunakan angket dosen dan mahasiswa. Data pada angket mahasiswa diperoleh dengan membagikan angket kepada mahasiswa sebanyak 30 orang mahasiswa yang telah lulus pada mata kuliah Biologi Umum yang dipilih dari 65 mahasiswa. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purpose sampling. Kemudian data tentang pendapat dosen diperoleh melalui hasil wawancara dari 6 orang dosen Biologi Universitas Sulawesi Barat. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 1. Persepsi Dosen Terhadap Strategi Pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran evolusi Pertanyaan/ DOSEN Persentase pernyataan (%) 1 2 3 4 5 6 1 Ya 16,67 2 Ya Ya Ya Ya Ya Ya 100 3 Ya Ya 33,33 4 Ya 16,67 5 Ya Ya Ya Ya Ya Ya 100 Tabel 1 menunjukkan bahwa semua responden mengetahui berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran dan mereka mereka mengetahui hal itu penting tetapi mereka kurang yakin pada metode pembelajaran yang mereka gunakan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa. 1067 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Tabel 2. Persepsi Dosen Terhadap Buku Ajar yang digunakan pada pembelajaran evolusi Pertanyaan/ DOSEN Persentase pernyataan (%) 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya - Ya Ya Ya - - - Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 50,00 50,00 0 33,33 50,00 33,33 33,33 33,33 Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa buku yang digunakan responden dalam proses pembelajaran sangat kurang dan telah digunakan cukup lama. Tabel 3. Persepsi Mahasiswa terhadap Strategi Pembelajaran dan Buku Ajar dalam pembelajaran Evolusi Pertanyaan/Pernyataan Mahasiswa Persentase (%) Ya Tidak 1. Strategi Pembelajaran 1 2 3 4 5 2. Buku Ajar 1 2 3 4 5 9 13 10 15 9 21 17 20 15 21 30,00 43,33 33,33 50,00 30,00 16 11 13 14 10 14 19 17 16 20 53,33 36,67 43,33 46,67 33,33 Berdasarkan tabel 3, rata-rata responden berpendapat bahwa metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen dalam proses pembelajaran tidak dapat membuat mereka banyak memahami materi dengan baik. Menurut mereka, buku yang digunakan oleh dosen sebagai acuan belajar sulit untuk dipahami. Pembahasan 1. Persepsi Dosen Terhadap Strategi Pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran evolusi Dalam proses belajar mengajar perlu diciptakan suatu keadaan yang nyaman agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang 1068 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 diharapkan. strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang pengajar untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan baik oleh peserta didik. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar. Oleh karena itu, di dalam proses belajar harus didukung dengan berbagai hal misalnya kesesuaian penggunaan metode belajar, buku ajar, dan alat bahan pendukung lainnya. Hal ini sesuai yang dijelaskan oleh Yasin (2012), bahwa Berkaitan dengan itu maka pemilihan metode belajar tertentu dalam upaya mencapai hasil yang efektif, memerlukan beberapa indikator untuk memastikan berlangsung tidaknya kegiatan belajar dimaksud. Indikator itu antara lain: a. Kesiapan subjek belajar dalam artian telah memiliki dan berada dalam suasana psikologis yang mantap dan tidak dalam keadaan labil atau kurang menentu. b. Bahan yang akan dipelajari benar-benar mempunyai tingkatan yang diutamakan pada saat itu sehingga kepadanya tertuju segala perhatian atau konsentrasi. c. Alat bantu yang memadai tersedia guna terjadinya proses belajar secara normal terutama aspek lingkungan belajar yang bila perlu menekan semaksimal mungkin adanya gangguan yang akan memecah perhatian subjek belajar. d. Penggunaan waktu belajar yang efisien dalam artian hasil yang ingin dicapai secara terukur dapat dibandingkan dengan jumlah waktu yang dihabiskan untuk itu. e. Tingkat kepuasan jiwa dalam menghadapi perubahan yang cukup berarti sebagai salah satu hasil belajar secara kualitatif didapatkan dari proses tersebut. 2. Persepsi Dosen Terhadap buku ajar yang digunakan pada pembelajaran evolusi Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah. Dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Oleh karena itu perlu pengadaan buku ajar yang baik dalam lingkungan belajar. Berdasarkan survey melalui wawancara semi terstruktur, buku yang digunakan oleh para responden dalam hal ini dosen masih minim, kurang sesuai dan tidak mengikui perkembangan, buku yang mereka gunakan merupakan buku lama yang terbit beberapa ahun lalu dan layak diadakan perbaikan-perbaikan untuk menghindari kemungkinan miskonsepsi yang akan terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk memperbaiki pemikiran-pemikiran mahasiswa sebagai calon guru biologi masa depan dan akan menjadi panan di masyarakat. Kesalahan-kesalahan konsep yang terjadi akan membawa pengaruh kurang baik terhadap pengahuan mahasiswa sebagai calon guru, oleh karena itu miskonsepsi pada buku perlu di identifikasi dalam penelitian selanjutnya. 1069 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 3. Persepsi mahasiswa Terhadap Strategi Pembelajaran dan buku ajar yang digunakan pada pembelajaran evolusi Berdasarkan data yang diperoleh melalui pembagian angket terhadap responden, rata-rata responden berpendapat bahwa metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen dalam proses pembelajaran tidak dapat membuat mereka banyak memahami materi dengan baik. Menurut mereka, buku yang digunakan oleh dosen sebagai acuan belajar sulit untuk dipahami. Dalam hal ini, dosen menggunakan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan, kemudian metode yang digunakan dalam proses pembelajaran kurang bervariasi. Menurut responden, hal ini membuat mereka sulit memahami materi yang diajarkan. Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sebaiknya bervariasi untuk menghindari kebosanan terhadap peserta didik sehingga mengakibatkan pembelajaran lebih efektif dan melibatkan pesera didik dengan baik. Variasi merupakan suatu kegiatan atau sebuah proses yang menjadikan sesuatu menjadi lebih menarik. Seperti halnya dalam pakaian, makanan, motor, mobil, dan sebagainya, dengan adanya variasi yang diterapkan pada sesuatu tersebut maka akan menjadikan sesuatu tersebut menjadi lebih bagus atau lebih menarik, namun tergantung pada selera si pemilik sesuatu tersebut, ada kalanya seseorang menyukai variasi yang satu, namun orang lain tidak menyukai variasi tersebut, karena berbeda karakter pasti berbeda kesukaan terhadap variasi dalam dirinya. Begitu juga dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru haruslah menguasai berbagai metode pembelajaran, supaya pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru tidak monoton tetapi dapat menguasai kegiatan belajar. Pro kontra tentang evolusi di masyarakat disebabkan oleh Pro kontra tentang evolusi di masyarakat disebabkan oleh variasi gaya mengajar guru akan mampu membaca situasi dimana guru tersebut harus mengganti metode pembelajaran, menekankan sesuatu kepada siswa, dan lain sebagainya, sehingga dengan adanya variasi gaya mengajar, belajar menjadi menyenangkan dan memotivasi belajar siswa, dan tujuan pembelajaran akan mudah tercapai. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan survei yang dilakukan melalui wawancara dan angket, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran evolusi di Pendidikan Biologi Unversitas Sulawesi Barat, dosen menggunakan metode pembelajaran yang tidak variatif, buku ajar yang kurang relevan dengan perkembangan zaman yang menyebabkan mahasiswa merasa sulit memahami materi dan merasa bosan dalam mengikuti proses belajar. Dengan demikian perlu pengembangan bahan ajar dan variasi strategi serta metode pembelajaran pada mata kuliah Evolusi ini. 1070 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Saran Sebagai tindak lanjut penelitian ini, dibutuhkan data yang lebih akurat sehingga perbaikan terhadap proses pembelajaran sehingga dapat lebih memahami kekurangankekurangan dalam proses pembelajaran terutama pada materi evolusi. DAFTAR PUSTAKA Amien, M. 2005. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Konsepsi Pembangunan, Organisasi, dan Pendidikan dari Perspektif Sains Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ball, D, L & Forzani, F, M. 2009. The Work of Teaching and the Challenge for Teacher Education. DOI: 10.1177/0022487109348479 Journal of Teacher Education 2009; 60; 497. Bergman, J. 2006. Theistic Evoluion and the Creation Evaluation Controversy. Acts & facts 35.3 Carter, E & Wiles, J. 2014. Scientific Consensus and Social Controversy: Exploring Relationship Between Students Conceptions of the Nature of Science Biological Evolution, and Global Climae Change. Mino & Espinosa. 2015. Evolution Controversy and the Incompatibility of Sciense and Religion. Int. J. Sci. Soc. 7(2). ISSN 1836-6236. May 2015. Philip Gurney. 2007. Five Factors for Effective Teaching. New Zealand Journal of Teachers‘ Work, Volume 4, Issue 2, 89-98, 2007. Suparno. P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Terenzin, P, dkk. 2001. Collaborative Learning vs. Lecture/Discussion: Students‘ Reported Learning Gains. Center for the Study of Higher Education The Pennsylvania State University. Yasin, S. 2012. Metode Belajar dan Pembelajaran yang Efektif. Jurnal Adabiyah, ISSN: 1421-6141 Vol. XII No. I/201 1071