1064 persepsi dosen dan mahasiswa terhadap

advertisement
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
PERSEPSI DOSEN DAN MAHASISWA TERHADAP BUKU AJAR DAN
METODE PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN DALAM MEMBELAJARKAN
CALON GURU BIOLOGI
The Perception Of Lecturer And Students Toward Text Book And Methods
Learning To Conducted Teaching Lerning In Presevice Biology Teacher’s
Jirana1,), Mohammad Amin2)
1) Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Sulawesi Barat
Jl. Prof. Dr. Baharuddin Lopa, Majene
2)
Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana, Universitas Negeri Malang,
Jalan Semarang 5, Malang
Hp. 085255899956 Surel; [email protected]
Abstrak
Ketidakpahaman tentang konsep evolusi dapat menyebabkan Pro kontra tentang evolusi di
masyarakat. Oleh karena itu pembelajaran yang tepat dan relevan mutlak diperlukan
sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat menumbuhkan suatu kecakapan berpikir.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan survey tentang persepsi dosen dan
mahasiswa terhadap metode pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan dalam
pembelajaran evolusi demi memperbaiki pandangan calon guru biologi mengenai materi
evolusi. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap mahasiswa Universitas Sulawesi
Barat Program Pendidikan Biologi pada tanggal 6 Maret 2016 dengan 30 orang responden
menunjukkan bahwa 70% responden menganggap bahwa materi evolusi sangat sulit dan
susah dipahami. Mereka juga menganggap bahwa strategi pembelajaran yang digunakan
dosen dalam proses pembelajaran kurang tepat sehingga mereka menganggap dosen
kurang membantu dalam pembelajaran tersebut. Menurut survey yang dilakukan terhadap
dosen biologi, dapat disimpulkan bahwa hambatan mereka dalam mengajarkan mata kuliah
evolusi disebabkan oleh kesulitan mendapatkan buku ajar yang sesuai dengan
perkembangan zaman. Oleh karena itu perlu dilakukan pembenahan konsep umum tentang
evolusi melalui proses pembelajaran agar evolusi dapat disampaikan dengan tepat
khususnya di sekolah dan perguruan tinggi sehingga pembelajaran evolusi lebih menarik
dan mudah dipahami yang diharapkan dapat mengurangi kontroversi evolusi khususnya di
kalangan calon guru biologi.
Kata kunci: buku ajar, calon guru biologi, evolusi, metode pembelajaran
Abstract
Misunderstanding about the concept of evolution can caused by contradictions of evolution
in society. Therefore, it was appropriate and relevant learning absolutely necessary study
results obtained can foster a good thinking skills. The purpose of this study was to conduct
a survey of lecturer and students perceptions to the learning methods and teaching
materials that used in the teaching of evolution in order to improve the view of preservice
biology teacher about the evolution subject matter. Based on a survey of students
University of West Sulawesi in Biology Education Program on March 6, 2016 with the 30
respondents showed that 70% of respondents considered that the evolution subject matter
was very difficult and hard to understood. They also assumed that learning strategies used
the lectures in the learning process less precise so that they assume the lecturer was less
helpful in the learning. According to a survey conducted on the biology faculty, it could be
concluded that those obstacles in teaching the course of evolution due to the difficulty in
obtaining textbooks in accordance with the times. Therefore, it was necessary to reform the
general concept of evolution through the learning process so that evolution could be
1064
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
delivered to the right, especially in schools and colleges so that the teaching of evolution
will be attractive, easily accepted, and easy to understand which is expected to reduce the
controversy of evolution, especially among prospective biology teachers.
Key words: text book, preservice biology teacher, evolution, learning metho
PENDAHULUAN
Respon yang paling banyak ditemui di masyarakat tentang evolusi adalah mengenai
kontroversi teori evolusi (Bergman, J. 2006). Kontroversi seputar evolusi merupakan debat
antara asal-usul yaitu asal usul manusia dan kehidupan, namun dari mana debat iu berasal?
Bukan dari dokumen seperti The Fundamentals yang diulis umat Kristiani evangelis pada
awal 1900-an, bukan publikasi The Origins of Spesies Charles Darwin pada tahun 1859,
juga bukan amandemen pertama Konstiusi Amerika, walaupun dokumen-dokumen
tersebut memang memiliki ari penting bagi kontroversi tersebut. Kontroversi iu bermula
dari konsep-konsep dasar iman dan nalar serta interaksinya (Terenzim, P dkk, 2001).
Perkembangan evolusi molekuler berperan penting dalam meletakkan tonggak atau
pilar dalam perkembangan biologi modern di masa mendatang yang disebut era abad 21
yakni era ekonomi pengetahuan yang menuntut sumber daya manusia berkemampuan
tinggi berupa intelektual dan keterampilan sebagai modal di era globalisasi atau era
informasi modern. Sesuai bidang yang kita tekuni, maka potensi bio engineering akan
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Perkembangan evolusi terkait
dengan perkembangan sains modern termasuk biologi modern yang berkembang
berdasarkan pilar atau paham reduksionisme-atomisme (Amien, 2005).
Pembelajaran evolusi di sekolah dan perguruan tinggi hendaknya dapat menyajikan
pembelajaran yang dapat membuat siswa/ mahasiswa memahami konsep evolusi dengan
baik dan utuh. Namun kenyataannya banyak permasalahan pembelajaran evolusi di
sekolah maupun di perguruan tinggi yang menyebabkan pengeahuan dan pemikiran
siswa/mahasiswa menjadi rancu. Miskonsepsi evolusi merupakan akibat dari kesulitan
siswa/mahasiswa selama proses pembelajaran evolusi. Jika hal ini terjadi terus menerus
dapa menyebabkan siswa/mahasiswa kurang berhasil dalam menerapkan konsep-konsep
evolusi pada situasi baru yang cocok dan berakibat gagal dalam mempelajari konse-konsep
evolusi. Miskonsepsi yang terjadi secara terus menerus akan mempengaruhi proses belajar
sebab pemahaman yang salah yang sulit dilupakan dan terbawa seterusnya. Pernyataan
yang sama dilakukan para peneliti bidang psikologi kognitif yang menyatakan bahwa
terjadinya miskonsepsi pada konsep awal akan menyebabkan efek yang sangat desruktif
terhadap kemampuan proses akademik selanjutnya (Suparno, 1997).
Terdapat 3 hipotesis mengenai kontroversi evolusi (Mino & Espinosa. 2015), yaitu:
1. Konflik kronologis dan akomodasi yang menjelaskan tentang sejarah
munculnya pertentangan antara evolusi dan agama yang menyebabkan
berbagai pengaruh-pengaruh.
2. Evolusi sebagai fungsi pencapaian pendidikan, yang menjelaskan hubungan
positif antara teori evolusi dan bidang pendidikan.
3. Evolusi dan agama yang menjelaskan hubungan negatif antara teori evolusi dan
agama
1065
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Banyak para para ahli yang mencetuskan ide mereka sebagai teori yang benar.
Banyak teori yang berkaitan, bahkan ada sebuah pembuktian yang menjatuhkan hipotesis
yang lain. Seperti halnya teori evolusi Darwin yang sampai saat ini membuat suatu
perdebatan yang masih belum terselesaikan. Mereka saling memberi argumen dengan
pembuktian-pembuktian yang membuat polemik mengenai teori evolusi ini semakin
berkembang dan hangat diperdebatkan. Tentu saja hipotesis yang kerap kali dianggap
menentang kuasa Tuhan melakukan proses penciptaan makhluk hidup di bumi ini
mendapat banyak sanggahan dari berbagai pihak terutama tokoh-tokoh agama. Namun,
tidak sedikit juga ahli biologi dan ahli evolusi yang pro atau mendukung teori-teori evolusi
yang muncul. Munculnya ketidakpahaman ini disebabkan oleh pemahaman konsep yang
belum tepat. Oleh karena itu perlu adanya pembenahan dan perbaikan pada pembelajaran
konsep evolusi yang tepat dan relevan di sekolah sehingga hasil belajar yang diperoleh
dapat menumbuhkan suatu kecakapan berpikir yang relevan yang mereduksi terjadinya
kerancuan dan menurunkan jarak pro kontra.
Evolusi dianggap sebagai landasan pendidikan biologi, sebagai bagian penting dari
literasi sains dan yang dimasukkan ke dalam standar untuk direkomendasikan oleh Dewan
Riset nasional dan Next Generation standar Sains (Carter&Wiler, 2014). Pembenahan
konsep umum tentang evolusi melalui proses pembelajaran agar evolusi dapat disampaikan
dengan tepat khususnya di sekolah dan sehingga pembelajaran evolusi lebih menarik,
mudah diterima, dan mudah dipahami yang pada akhirnya mengurangi kontroversi evolusi
di masyarakat akibat kesalahpahaman tentang konsep evolusi.
Guru merupakan kunci dari proses pembelajaran di kelas dan sumber pengetahuan
bagi siswa di kelas. Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas guru telah banyak
dilakukan oleh pemerintah (Ball, D, L & Forzani, F, M. 2009). Guru merupakan ujung
tombak dalam lingkup pendidikan dan merupakan akar dari keberhasilan proses
pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran sangat ditentukan oleh pemahaman guru
terhadap konsep dan bagaimana cara penyampaian materi oleh seorang guru sehingga
konsep-konsep yang disampaikan dapat diterima oleh nalar peserta didik. Proses
pembelajaran yang baik tentunya akan menggunakan strategi-strategi yang sesuai dengan
materi yang akan disampaikan karena tidak semua materi sesuai dengan strategi-strategi
pembelajaran yang ada. Oleh karena itu, guru harus dapat memahami hal-hal yang
berkaian dengan keberhasilan pembelajaran di kelas.
Secara umum diyakini bahwa pendekatan instruksional aktif dan kolaboratif akan
lebih efektif daripada metode pembelajaran konvensional misalnya ceramah dan diskusi
(Philip Gurney, 2007). Kontroversi tentang evolusi bukanlah menjadi hal utama dalam
lingkungan sekolah karena dengan berbagai pendekatan yang diberikan guru, peserta didik
dapat memahami mengenai kontroversi teori-teori yang ada. Tetapi yang menjadi masalah
adalah bahwa peserta didik tidak hanya berinteraksi di sekolah melainkan lebih banyak
berinteraksi dengan masyarakat. Sedangkan yang kita ketahui bahwa masih banyak dari
kalangan masyarakat umum yang belum memahami kebenaran-kebenaran tersebut. Masih
sering kita dengar di kalangan masyarakat umum yang mempercayai teori tersebut terlebih
pada kalangan masyarakat yang kurang mengenyam pendidikan, bahkan pernyataan bahwa
nenek moyang manusia adalah monyet masih sering dijadikan sebagai olokan di
masyarakat.
1066
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Hal tersebut menjadi salah satu tantangan untuk guru bagaimana membekali peserta
didik ketika berhadapan dengan masyarakat umum. Membekali peserta didik dengan baik
di sekolah dapat dilakukan dengan penguasaan konsep oleh guru, kesesuaian antara materi
dengan strategi yang digunakan oleh guru, dan cara bagaimana seorang guru dalam
menyampaikan materi. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan di dalam
proses pembelajaran utamanya dalam hal penggunaan buku yang relevan maupun metode
pembelajaran yang digunakan. Pembenahan konsep umum tentang evolusi melalui proses
pembelajaran agar evolusi dapat disampaikan dengan tepat khususnya di sekolah dan
perguruan tinggi sehingga pembelajaran evolusi lebih menarik, mudah diterima, dan
mudah dipahami yang diharapkan dapat mengurangi kontroversi evolusi khususnya di
kalangan calon guru biologi.
METODE
Pengumpulan data untuk melihat proses dan hasil pembelajaran Biologi Umum
berdasarkan pendapat mahasiswa dan dosen dilakukan dengan menggunakan angket dosen
dan mahasiswa. Data pada angket mahasiswa diperoleh dengan membagikan angket
kepada mahasiswa sebanyak 30 orang mahasiswa yang telah lulus pada mata kuliah
Biologi Umum yang dipilih dari 65 mahasiswa. Sampel diambil dengan menggunakan
teknik purpose sampling. Kemudian data tentang pendapat dosen diperoleh melalui hasil
wawancara dari 6 orang dosen Biologi Universitas Sulawesi Barat. Data yang diperoleh
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Persepsi Dosen Terhadap Strategi Pembelajaran yang digunakan pada
pembelajaran evolusi
Pertanyaan/
DOSEN
Persentase
pernyataan
(%)
1
2
3
4
5
6
1
Ya
16,67
2
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
100
3
Ya
Ya
33,33
4
Ya
16,67
5
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
100
Tabel 1 menunjukkan bahwa semua responden mengetahui berbagai metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran dan mereka mereka
mengetahui hal itu penting tetapi mereka kurang yakin pada metode pembelajaran yang
mereka gunakan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa.
1067
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Tabel 2. Persepsi Dosen Terhadap Buku Ajar yang digunakan pada pembelajaran evolusi
Pertanyaan/
DOSEN
Persentase
pernyataan
(%)
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
Ya
Ya
Ya
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
50,00
50,00
0
33,33
50,00
33,33
33,33
33,33
Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa buku yang digunakan responden
dalam proses pembelajaran sangat kurang dan telah digunakan cukup lama.
Tabel 3. Persepsi Mahasiswa terhadap Strategi Pembelajaran dan Buku Ajar dalam
pembelajaran Evolusi
Pertanyaan/Pernyataan
Mahasiswa
Persentase
(%)
Ya
Tidak
1. Strategi Pembelajaran
1
2
3
4
5
2. Buku Ajar
1
2
3
4
5
9
13
10
15
9
21
17
20
15
21
30,00
43,33
33,33
50,00
30,00
16
11
13
14
10
14
19
17
16
20
53,33
36,67
43,33
46,67
33,33
Berdasarkan tabel 3, rata-rata responden berpendapat bahwa metode pembelajaran
yang digunakan oleh dosen dalam proses pembelajaran tidak dapat membuat mereka
banyak memahami materi dengan baik. Menurut mereka, buku yang digunakan oleh dosen
sebagai acuan belajar sulit untuk dipahami.
Pembahasan
1. Persepsi Dosen Terhadap Strategi Pembelajaran yang digunakan pada
pembelajaran evolusi
Dalam proses belajar mengajar perlu diciptakan suatu keadaan yang
nyaman agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang
1068
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
diharapkan. strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong
seorang pengajar untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian
materinya agar dapat diserap dengan baik oleh peserta didik. Mengajar secara
efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar.
Oleh karena itu, di dalam proses belajar harus didukung dengan berbagai
hal misalnya kesesuaian penggunaan metode belajar, buku ajar, dan alat bahan
pendukung lainnya. Hal ini sesuai yang dijelaskan oleh Yasin (2012), bahwa
Berkaitan dengan itu maka pemilihan metode belajar tertentu dalam upaya
mencapai hasil yang efektif, memerlukan beberapa indikator untuk memastikan
berlangsung tidaknya kegiatan belajar dimaksud. Indikator itu antara lain:
a. Kesiapan subjek belajar dalam artian telah memiliki dan berada dalam suasana
psikologis yang mantap dan tidak dalam keadaan labil atau kurang menentu.
b. Bahan yang akan dipelajari benar-benar mempunyai tingkatan yang
diutamakan pada saat itu sehingga kepadanya tertuju segala perhatian atau
konsentrasi.
c. Alat bantu yang memadai tersedia guna terjadinya proses belajar secara normal
terutama aspek lingkungan belajar yang bila perlu menekan semaksimal
mungkin adanya gangguan yang akan memecah perhatian subjek belajar.
d. Penggunaan waktu belajar yang efisien dalam artian hasil yang ingin dicapai
secara terukur dapat dibandingkan dengan jumlah waktu yang dihabiskan untuk
itu.
e. Tingkat kepuasan jiwa dalam menghadapi perubahan yang cukup berarti
sebagai salah satu hasil belajar secara kualitatif didapatkan dari proses
tersebut.
2. Persepsi Dosen Terhadap buku ajar yang digunakan pada pembelajaran
evolusi
Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan
disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah. Dipergunakan oleh dosen
dan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Oleh karena itu perlu pengadaan buku
ajar yang baik dalam lingkungan belajar. Berdasarkan survey melalui wawancara
semi terstruktur, buku yang digunakan oleh para responden dalam hal ini dosen
masih minim, kurang sesuai dan tidak mengikui perkembangan, buku yang mereka
gunakan merupakan buku lama yang terbit beberapa ahun lalu dan layak diadakan
perbaikan-perbaikan untuk menghindari kemungkinan miskonsepsi yang akan
terjadi.
Hal ini perlu dilakukan untuk memperbaiki pemikiran-pemikiran
mahasiswa sebagai calon guru biologi masa depan dan akan menjadi panan di
masyarakat. Kesalahan-kesalahan konsep yang terjadi akan membawa pengaruh
kurang baik terhadap pengahuan mahasiswa sebagai calon guru, oleh karena itu
miskonsepsi pada buku perlu di identifikasi dalam penelitian selanjutnya.
1069
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
3. Persepsi mahasiswa Terhadap Strategi Pembelajaran dan buku ajar yang
digunakan pada pembelajaran evolusi
Berdasarkan data yang diperoleh melalui pembagian angket terhadap
responden, rata-rata responden berpendapat bahwa metode pembelajaran yang
digunakan oleh dosen dalam proses pembelajaran tidak dapat membuat mereka
banyak memahami materi dengan baik. Menurut mereka, buku yang digunakan
oleh dosen sebagai acuan belajar sulit untuk dipahami. Dalam hal ini, dosen
menggunakan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi yang
diajarkan, kemudian metode yang digunakan dalam proses pembelajaran kurang
bervariasi. Menurut responden, hal ini membuat mereka sulit memahami materi
yang diajarkan.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran
sebaiknya bervariasi untuk menghindari kebosanan terhadap peserta didik sehingga
mengakibatkan pembelajaran lebih efektif dan melibatkan pesera didik dengan
baik. Variasi merupakan suatu kegiatan atau sebuah proses yang menjadikan
sesuatu menjadi lebih menarik. Seperti halnya dalam pakaian, makanan, motor,
mobil, dan sebagainya, dengan adanya variasi yang diterapkan pada sesuatu
tersebut maka akan menjadikan sesuatu tersebut menjadi lebih bagus atau lebih
menarik, namun tergantung pada selera si pemilik sesuatu tersebut, ada kalanya
seseorang menyukai variasi yang satu, namun orang lain tidak menyukai variasi
tersebut, karena berbeda karakter pasti berbeda kesukaan terhadap variasi dalam
dirinya.
Begitu juga dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru haruslah
menguasai berbagai metode pembelajaran, supaya pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung, guru tidak monoton tetapi dapat menguasai kegiatan belajar.
Pro kontra tentang evolusi di masyarakat disebabkan oleh Pro kontra tentang
evolusi di masyarakat disebabkan oleh variasi gaya mengajar guru akan mampu
membaca situasi dimana guru tersebut harus mengganti metode pembelajaran,
menekankan sesuatu kepada siswa, dan lain sebagainya, sehingga dengan adanya
variasi gaya mengajar, belajar menjadi menyenangkan dan memotivasi belajar
siswa, dan tujuan pembelajaran akan mudah tercapai.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan survei yang dilakukan melalui wawancara dan angket, dapat
disimpulkan bahwa dalam pembelajaran evolusi di Pendidikan Biologi Unversitas
Sulawesi Barat, dosen menggunakan metode pembelajaran yang tidak variatif, buku ajar
yang kurang relevan dengan perkembangan zaman yang menyebabkan mahasiswa merasa
sulit memahami materi dan merasa bosan dalam mengikuti proses belajar. Dengan
demikian perlu pengembangan bahan ajar dan variasi strategi serta metode pembelajaran
pada mata kuliah Evolusi ini.
1070
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Saran
Sebagai tindak lanjut penelitian ini, dibutuhkan data yang lebih akurat sehingga
perbaikan terhadap proses pembelajaran sehingga dapat lebih memahami kekurangankekurangan dalam proses pembelajaran terutama pada materi evolusi.
DAFTAR PUSTAKA
Amien, M. 2005. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Konsepsi Pembangunan, Organisasi, dan
Pendidikan dari Perspektif Sains Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ball, D, L & Forzani, F, M. 2009. The Work of Teaching and the Challenge for Teacher
Education. DOI: 10.1177/0022487109348479 Journal of Teacher Education 2009; 60;
497.
Bergman, J. 2006. Theistic Evoluion and the Creation Evaluation Controversy. Acts &
facts 35.3
Carter, E & Wiles, J. 2014. Scientific Consensus and Social Controversy: Exploring
Relationship Between Students Conceptions of the Nature of Science Biological
Evolution, and Global Climae Change.
Mino & Espinosa. 2015. Evolution Controversy and the Incompatibility of Sciense and
Religion. Int. J. Sci. Soc. 7(2). ISSN 1836-6236. May 2015.
Philip Gurney. 2007. Five Factors for Effective Teaching. New Zealand Journal of
Teachers‘ Work, Volume 4, Issue 2, 89-98, 2007.
Suparno. P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Terenzin, P, dkk. 2001. Collaborative Learning vs. Lecture/Discussion: Students‘ Reported
Learning Gains. Center for the Study of Higher Education The Pennsylvania State
University.
Yasin, S. 2012. Metode Belajar dan Pembelajaran yang Efektif. Jurnal Adabiyah, ISSN:
1421-6141 Vol. XII No. I/201
1071
Download