Tesis Rekayasa Konversi Energi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian tentang karakteristik aliran dua fase (air-udara) (air udara) yang melewati elbow 75° dari pipa vertikal menuju ke pipa dengan sudut kemiringan 15° telah dilakukan baik secara eksperimental dan secara teoritis (numerik). Karakteristik aliran dua fase yang diteliti adalah perubahan pola aliran (flow ( pattern), ), distribusi global void fraction pada pipa vertikal dan pressure drop aliran baik pada pipa vertikal, elbow dan pipa miring downstream dari elbow. Pada penelitian ini aliran dua fase dikondisikan dengan memvariasikan kecepatan superficial cairan (USL) antara 0,3 m/s ~ 1,1 m/s dan variasi volumetric gas quality (β)) antara 0,03 ~ 0,25. Berdasarkan hasil penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1 Global Void Fraction raction pada Pipa Uji Vertikal Global void fraction pada pipa uji vertikal diukur dengan menggunakan metode pressure gradient. gradient Dari hasil penelitian didapat bahwa void fraction akan semakin meningkat dengan bertambahnya volumetric gas quality (β). β). Distribusi void fraction yang diperoleh lebih rendah daripada homogenous model (=β), dengan penyimpangan antara 26 % ~ 78%. Penyimpangan tertinggi terjadi pada kecepatan aliran gas rendah dan penyimpangan akan berkurang dengan meningkatnya kecepatan aliran gas. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi slip antara fase gas dan fase cairan dimana hal ini lebih berpotensi terjadi pada pipa vertikal. Slip velocity dihitung dari hubungan antara (USG/)) dengan (USG + USL) pada diagram Zuber and Findlay (1965). (1965) Dari hasil ini diperoleh nilai slip velocity (WGJ) = 0,2 m/s. Ini menunjukkan bahwa terdapat slip yang tinggi antara fase cairan dan fase gas. Nilai distribusi parameter (Co) ( = 1,375 yang menunjukan bahwa konsentrasi gas yang tinggi terdistribusi pada centre region dari pipa atau fase gas mungkin tertinggi pada jarak tertentu ertentu dari dinding dalam kondisi bubbly flow. 129 Tesis Rekayasa Konversi Energi 5.1.2 I. Karakteristik Pola ola Aliran Pada Pipa Uji Vertikal ertikal Sebelum Elbow 75° Aliran bubbly flow pada pipa uji vertikal secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: 1. Clustered bubbly flow pada volumetric gas quality (β) β) rendah. 2. Homogenous bubbly flow pada volumetric gas quality (β) (β menengah. 3. Dense bubbly flow pada volumetric gas quality (β)) tinggi II. Pada Elbow 75° dan Pipa Miring 15° Setelah Elbow 1. Gelembung udara (bubble) ( ) yang dialirkan dari pipa vertikal akan terdistribusi merata sepanjang luasan elbow baik pada sisi luar (outer ( surface)) dan sisi dalam (inner ( surface) dari elbow pada variasi kecepatan superficial cairan rendah (USL= 0,3 m/s, 0,5 m/s). Ketika kecepatan superficial cairan dinaikkan (USL= 0,7 m/s, 0,9 m/s dan 1,1 m/s) distribusi bubbles cenderung terjadi pada sisi bagian dalam (inner ( surface) elbow. elbow Hal ini terjadi karena pada kecepatan superficial cairan tinggi, gaya apung (bouyancy ( force) dari bubbles tidak idak cukup kuat mengatasi tekanan pada outer surface dari elbow dan bubbles akan terdorong bergerak menuju ke inner surface dari elbow. 2. Pada pipa miring 15° downstream dari elbow, pola aliran dua fase yang terjadi akan sangat dipengaruhi oleh kecepatan superficial cairan (USL). Pada kecepatan superficial cairan rendah (USL = 0,3 m/s dan 0,5 m/s) pola aliran bubbly flow dari pipa vertikal akan mengalami perubahan pada jarak tertentu dari sisi outlet elbow dan akan membentuk koalisi gelembung gas sehingga akan terjadi pola aliran plug bubbly flow/ slug bubbly flow. flow. Ketika kecepatan superficial gas dinaikkan (USL = 0,7 m/s, 0,9 m/s dan 1,1 m/s) pola aliran yang terjadi berupa gas core yang lebih panjang sehingga koalisi dari bubbles akan lebih tertunda. 3. Hasil dari pemodelan dengan menggunakan CFD menunjukkan kecenderungan yang sama dengan hasil visualisasi secara eksperimental. Konsentrasi gas yang tinggi akan terjadi pada bagian dalam (inner inner surface) surface dari elbow dan fase cairan akan menempati sisi 130 Tesis Rekayasa Konversi Energi luar (outer uter surface) surface dari elbow.. Pada jarak tertentu dari outlet elbow, fase gas akan bergerak naik dan akan terkonsentrasi pada sisi bagian atas dari permukaan pipa miring. 5.1.3 Karakteristik Pressure Drop D Aliran 1. Pressure drop aliran satu fase akan meningkat dengan dengan meningkatnya bilangan Reynolds eynolds superficial cairan (ReSL) pada semua bidang uji. Ini menunjukkan kecenderungan yang sama dengan prediksi secara teoritis, dimana peningkatan frictional pressure drop dengan meningkatnya kecepatan aliran akan membuat kecenderungan peningkatan pressure drop baik pada pipa uji vertikal maupun pipa miring. 2. Pressure drop aliran dua fase secara eksperimental maupun prediksi secara teoritis akan cenderung menurun dengan bertambahnya ber bilangan Reynolds superficial gas (ReSG) untuk setiap bilangan Reynolds eynolds superficial cairan (ReSL) yang konstan baik pada pipa vertikal, elbow 75° dan pipa miring 15° baik. Sedangkan dengan bertambahnya bilangan Reynolds eynolds superficial cairan (ReSL) besarnya pressure drop akan meningkat. 3. Pada pipa vertikal perbedaan nilai pressure drop yang diperoleh antara eksperimental dan prediksi secara teoritis disebabkan karena pada perhitungan secara teoritis nilai pressure drop dihitung dengan mengasumsikan bahwa aliran yang terjadi berupa homogenenous model,, sedangkan pada eksperimen diketahui bahwa terjadi penyimpangan dari homogenous model. Pada elbow 75°, perbedaan nilai pressure drop secara eksperimen dan prediksi teoritis disebabkan karena pada prediksi teoritis perhitungan dilakukan tanpa mempertimbangkan pola aliran yang terjadi pada elbow. Pada pipa miring 15°, perbedaan nilai pressure drop antara eksperimen dan prediksi secara teoritis karena pada perhitungan secara teoritis pada pipa miring 15° pola aliran dipertimbangkan sebagai slug flow, sedangkan pada kenyataannya pada pipa miring tidak selalu pola aliran berupa slug flow. flow 131 Tesis Rekayasa Konversi Energi 5.2 Saran Berdasarkan hasil – hasil yang diperoleh dari penelitian ini maka masih diperlukan adanya perbaikan – perbaikan yang dituangkan dalam bentuk saran agar dapat diperoleh hasil yang lebih baik bagi penelitian di masa yang akan datang khususnya mengenai fenomena karakteristik aliran dua fase.. Beberapa saran yang bisa dituliskan antara lain: 1. Melakukan penelitian penelitian dengan mengganti konfigurasi eksperimen set-up set dari pipa vertikal menuju pipa miring menjadi dari pipa miring menuju pipa vertikal. 2. Melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengganti fluida kerja dari eksperimen menjadi campuran dua fase solid-liquid atau juga liquid-gas liquid tetapi dengan menggunakan campuran fluida yang berbeda. 3. Memvariasikan penggunaan radius elbow dari R/D = 0,7 dengan radius elbow yang lebih besar (R/D = 0,8; 0,9; 1) sehingga dapat diketahui pengaruh dari radius elbow terhadap karakteristik karakteristik aliran dua fase yang terjadi. 4. Memperluas data kondisi penelitian baik variasi kecepatan superficial cairan (USL) dan juga volumetric gas quality (β)) agar dapat diperoleh fenomena karakteristik aliran dua fase yang lebih banyak. 5. Melakukan perbaikan-perbaikan perbaikan pada eksperimen set-up agar data yang diperoleh bisa lebih sempurna. 132