BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan seluruh

advertisement
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan seluruh pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, dengan menggunakan variabel-variabel BI Rate, IHSG, Yield SUN,
dan variabel makroekonomi maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Berdasarkan analisis grafik fungsi impulse response, terlihat bahwa kontraksi
moneter melalui peningkatan BI Rate akan direspon positif oleh Yield SUN
sedangkan pada pasar saham peningkatan BI Rate akan di respon negatif oleh
IHSG.
2. Berdasarkan analisis grafik fungsi impulse response, terlihat bahwa shock yang
terjadi pada variabel makroekonomi direspon secara berbeda oleh IHSG dan
Yield SUN. Shock yang terjadi pada PDB direspon secara negatif oleh IHSG
dan Yield SUN. Shock yang terjadi pada kurs rill direspon positif oleh Yield
SUN serta direspon negatif dan signifikan oleh IHSG. Shock dari IHK samasama direspon positif oleh IHSG dan Yield SUN.
3. Hasil analisis dekomposisi varians menjelaskan bahwa secara umum, seluruh
variabel yang digunakan dalam kedua model dapat saling menjelaskan
apabila salah satu variabel berubah. Meskipun demikian, porsi penjelasan
masing-masing variabel umumnya masih didominasi oleh dirinya sendiri.
a. Berdasarkan analisis dekomposisi varians BI Rate, dapat disimpulkan
bahwa BI Rate dapat dijelaskan oleh BI Rate sendiri, baik di model
70
pertama maupun model kedua. Pada model pertama, kontribusi Yield
SUN menjadi semakin besar sampai periode akhir. Hal ini
menunjukkan dalam jangka panjang, BI Rate akan tergantung pada
Yield SUN. Hal yang berbeda terjadi pada model kedua yaitu model
pasar saham dimana dalam jangka panjang BI Rate tidak bergantung
pada variabel lain selain dirinya sendiri.
b. Berdasarkan analisis dekomposisi varians dari kedua model dinamika
setiap variabel masih dipengaruhi oleh dinamika pergerakan variabelvariabel itu sendiri. Di model pertama, dapat disimpulkan bahwa
dalam jangka panjang Yield SUN dapat dijelaskan oleh dirinya sendiri
dan IHK yang memiliki kontribusi paling besar dibandingkan dirinya
sendiri. Hal yang sama juga terjadi, pada model kedua, dalam jangka
panjang IHSG dapat dijelaskan oleh dirinya sendiri dan BI Rate
yang memiliki kontribusi paling besar dibandingkan dirinya sendiri
yang menjelaskan variabilitas IHSG . Walaupun own effect tersebut
terus berlangsung hingga periode waktu yang lebih lama, kontribusi BI
Rate tetap ada, utamanya pada model kedua. Kontribusi BI Rate yang
cukup besar terlihat pada peranannya dalam menjelaskan variabilitas
IHSG
4.2
Saran
Terdapat beberapa saran yang diajukan dalam penelitian ini. Saran-saran
tersebut adalah sebagai berikut.
71
1. Kurangnya kontribusi BI Rate dalam menjelaskan variabel pasar keuangan
khususnya pasar obligasi diindikasi karena kurang efektifnya komunikasi
Bank Indonesia pada. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi dan peningkatan
kualitas komunikasi Bank Indonesia dalam formulasi dan implementasi
kebijakan moneter yang diambil. Sehingga para pelaku pasar keuangan dalam
melakukan investasi tidak lagi dipengaruhi oleh ekpektasi mereka mengenai
besar inflasi periode mendatang.
2. Penting bagi para investor untuk mempertimbangkan kondisi variabel
makroekonomi yang mempengaruhi instrument-instrumen invetasi. Dengan
memperhitungkan kondisi makro tersebut investor dapat menentukan waktu
yang tepat untuk berinvestasi. Apakah lebih tepat saat kebijakan moneter
sedang berkontraksi atau sebaliknya. Apakah lebih menguntungkan saat kurs
terdepresiasi atau lebih baik saat kur terapresiasi. Selain masalah waktu,
investor juga harus memilih instrument yang tepat untuk mengembangkan
dananya. Dengan menganalisis besarnya pengaruh variabel makroekonomi
yang mempengaruhi masing-masing instrument invetasi, investor bisa
memilih instrument-instrument mana saja yang lebih menguntungkan.
4.3
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan terutama dalam hal-hal sebagai
berikut :
1. Data penelitian yang hanya 5 tahun membuat hasil penelitian kurang
maksimal, jika ingin mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik
dapat dilakukan dengan menambah data tahun penelitian
72
2. Penelitian ini tidak menggunakan metode event study untuk
menganalisa reaksi pasar modal terhadap unexpected monetary policy
karena pasar modal tidak akan bereaksi terhadap kebijakan moneter
yang telah terantisipasi (anticipated monetary policy). Diduga hal ini
yang membuat respon pasar keuangan terhadap shock BI Rate tidak
signifikan pada penelitian in
73
Download