BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi adalah suatu proses yang dirancang untuk mempersiapkan laporan
keuangan kepada pemegang saham sehingga laporan tersebut harus berkualitas tinggi
untuk memenuhi kebutuhan mereka (Abdoli dan Royaee, 2012). Kualitas laporan
keuangan suatu perusahaan dicerminkan oleh kualitas laba perusahaan tersebut.
Kualitas laba atau earnings quality adalah suatu istilah yang sering digunakan
berkaitan dengan efektivitas pengukuran pendapatan dan kegunaan laba. Barker dan
Iman (2008) mengungkapkan bahwa perusahaan dengan kualitas laba tinggi
dipandang lebih baik oleh pemangku kepentingan dibandingkan perusahaan dengan
kualitas laba rendah. Kualitas laba merupakan faktor fundamental dalam alokasi
sumber daya yang efisien di pasar modal.
Pemangku kepentingan saat ini tidak hanya menilai kinerja perusahaan melalui
kinerja keuangan, tetapi juga melalui informasi non-keuangan yang diungkapkan
pada laporan tahunan perusahaan. Salah satu informasi non-keuangan yang sudah
tidak asing untuk didengar adalah tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate
social responsibility. Carroll (1979) mendefinisikan corporate social responsibility
sebagai bisnis yang meliputi ekspektasi ekonomi, hukum, etika, dan diskresioner
yang dimiliki oleh masyarakat terhadap organisasi pada suatu titik waktu tertentu.
Corporate social responsibility tidak lagi hanya menjadi wewenang perusahaan
besar, akan tetapi merupakan suatu keharusan untuk semua bisnis. Azim, Khan, dan
1
Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kualitas laba dengan good corporate governance sebagai variabel moderasi
Riskyta Delima Putri
ii
2
Muttakin (2015) mengungkapkan bahwa setiap perusahaan harus terlibat dalam
kegiatan corporate social responsibility demi kebaikan pemangku kepentingan.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang memperbaiki
perekonomiannya. Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk
mencapai kesejahteraan pemangku kepentingan adalah menerapkan corporate social
responsibility. Perusahaan yang beroperasi di Indonesia, terutama yang berbentuk
Perseroan Terbatas, diwajibkan untuk menerapkan corporate social responsibility
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Pasal 74 menyatakan bahwa perusahaan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan corporate social responsibility. Adapun perusahaan yang tidak
melaksanakan kewajiban ini akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Tata kelola perusahaan atau corporate governance adalah informasi nonkeuangan lain yang kini menjadi perhatian pemangku kepentingan. Adanya praktek
tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance dilatarbelakangi
oleh krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat pada tahun 1997. Manipulasi
laba dan laporan keuangan berkualitas rendah menyebabkan skandal akuntansi yang
melibatkan dan menjadi alasan kebangkrutan perusahaan-perusahaan raksasa seperti
Enron, Xerox, dan WorldCom. Mayoritas direktur pada perusahaan-perusahaan ini
melakukan manajemen laba, yang sangat menurunkan kualitas laba, dengan
memanfaatkan cara curang seperti transaksi buatan dengan pihak terkait. Akibatnya,
banyak pemegang saham kehilangan kepercayaan mereka terhadap laporan
Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kualitas laba dengan good corporate governance sebagai variabel moderasi
Riskyta Delima Putri
ii
3
keuangan. Peraturan good corporate governance merupakan instrumen yang
signifikan untuk meraih kembali kepercayaan yang hilang.
Indonesia tidak luput dari krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997-1999.
Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) (2006), krisis ekonomi
dan moneter yang berkembang menjadi krisis multidimensi ini terjadi karena banyak
perusahaan yang belum menerapkan good corporate governance secara konsisten.
Pada tahun 1999, Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG)
mengeluarkan Pedoman Good Corporate Governance yang pertama berdasarkan
Keputusan Menku Ekuin Nomor: KEP-31/M.EKUIN/08/1999. Penerapan good
corporate governance merupakan kewajiban bagi perusahaan yang beroperasi di
Indonesia. Kewajiban ini salah satunya diatur dalam Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek
Good Corporate Governace pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Chiang, He, dan Shiao (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh kinerja
corporate social responsibility terhadap kualitas laporan keuangan dan pengaruh
corporate governance terhadap kualitas laporan keuangan dengan corporate social
responsibility sebagai variabel moderasi. Penelitian tersebut memproksikan kualitas
laporan keuangan dengan manajemen laba. Adapun discretionary accruals dan real
activities manipulation digunakan untuk mengukur manajamen laba. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja corporate social responsibility berpengaruh positif
terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa
kinerja corporate social responsibility memperkuat pengaruh corporate governance
terhadap kualitas laporan keuangan.
Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kualitas laba dengan good corporate governance sebagai variabel moderasi
Riskyta Delima Putri
ii
4
Penelitian terdahulu selanjutnya dilakukan oleh Azim et al. (2015) mengenai
pengaruh pengungkapan corporate social responsibility dan pengungkapan
corporate social responsibility oleh perusahaan pada industri berorientasi ekspor
terhadap kualitas laba. Penelitian tersebut memproksikan kualitas laba dengan
manajemen laba dan menggunakan discretionary accruals untuk mengukurnya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility
berpengaruh positif terhadap manajemen laba dan pengungkapan corporate social
responsibility oleh perusahaan pada industri berorientasi ekspor berpengaruh negatif
terhadap manajemen laba. Ini berarti bahwa perusahaan yang mengungkapkan
corporate social responsibility memiliki kualitas laba yang rendah karena lebih
banyak melakukan manajemen laba. Adapun perusahaan pada industri berorientasi
ekspor yang mengungkapkan corporate social responsibility memiliki kualitas laba
yang tinggi karena lebih sedikit melakukan manajemen laba.
Stuebs dan Sun (2015) melakukan penelitian mengenai hubungan antara
corporate governance dan kinerja corporate social responsibility serta pengaruh
corporate governance terhadap kinerja corporate social responsibility. Penelitian
tersebut menggunakan Gov-Score untuk mengukur corporate governance dan Social
Responsibility Index Score untuk mengukur corporate social responsibility. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara corporate
governance dan kinerja corporate social responsibility. Penelitian tersebut juga
menunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja
corporate social responsibility. Dengan kata lain, perusahaan yang menerapkan good
corporate governance memiliki kinerja corporate social responsibility yang baik.
Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kualitas laba dengan good corporate governance sebagai variabel moderasi
Riskyta Delima Putri
ii
5
Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kualitas laba
dengan good corporate governance sebagai variabel moderasi sungguh menarik
perhatian penulis untuk melakukan penelitian. Ini didasari oleh rasa ingin tahu
penulis akan pengaruh informasi non-keuangan yang diungkapkan oleh perusahaan
terhadap kualitas laba. Alasan lain penulis adalah hasil berbagai penelitian terdahulu
mengenai pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kualitas
laba yang inkonsisten. Penelitian mengenai pengaruh pengungkapan corporate social
responsibility terhadap kualitas laba dengan good corporate governance sebagai
variabel moderasi juga masih sedikit dilakukan. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility terhadap Kualitas Laba dengan Good Corporate Governance
sebagai Variabel Moderasi”.
Penelitian ini mengintegrasikan dua area penelitian terdahulu, yaitu penelitian
Chiang et al. (2015) mengenai pengaruh kinerja corporate social responsibility
terhadap kualitas laporan keuangan dengan penelitian Stuebs dan Sun (2015)
mengenai hubungan antara corporate governance dan kinerja corporate social
responsibility. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu
adalah penelitian ini menggunakan variabel moderasi good corporate governance.
Berbagai penelitian terdahulu seperti penelitian Choi dan Pae (2011), Kim, Park, dan
Wier (2012), Azim et al. (2015), dan Chiang et al. (2015) hanya menguji pengaruh
corporate social responsibility terhadap kualitas laporan keuangan atau kualitas laba.
Adapun penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil yang inkonsisten sehingga
diduga adanya faktor-faktor lain yang dapat memperlemah atau memperkuat
Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kualitas laba dengan good corporate governance sebagai variabel moderasi
Riskyta Delima Putri
ii
6
hubungan antara corporate social responsibility dan kualitas laba. Dengan demikian,
penelitian ini akan menambah bukti empiris pengaruh pengungkapan corporate
social responsibility terhadap kualitas laba dengan good corporate governance
sebagai variabel moderasi.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu juga
terletak pada pengukuran variabel. Penelitian ini menggunakan Corporate Social
Responsibility Index berdasarkan indikator G4 Sustainability Reporting Guidelines
yang
dikembangkan
oleh
Global
Reporting
Initiatives
untuk
mengukur
pengungkapan corporate social responsibility. Adapun good corporate governance
pada penelitian ini diukur dengan menggunakan ASEAN Corporate Governance
Scorecard yang dikembangkan oleh ASEAN Capital Market Forum.
1.2 Rumusan Masalah
Berbagai penelitian terdahulu mengenai pengaruh pengungkapan corporate
social responsibility terhadap kualitas laba menunjukkan hasil yang inkonsisten.
Berdasarkan keadaan ini diduga adanya faktor-faktor lain yang dapat memperlemah
atau memperkuat hubungan antara pengungkapan corporate social responsibility dan
kualitas laba. Dengan demikian, rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh positif
terhadap kualitas laba?
2. Apakah good corporate governance memperkuat hubungan positif antara
pengungkapan corporate social responsibility dan kualitas laba?
Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kualitas laba dengan good corporate governance sebagai variabel moderasi
Riskyta Delima Putri
ii
7
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya diperoleh
beberapa tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk
menguji
apakah
pengungkapan
corporate
social
responsibility
berpengaruh positif terhadap kualitas laba.
2. Untuk menguji apakah good corporate governance memperkuat hubungan positif
antara pengungkapan corporate social responsibility dan kualitas laba.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, pemangku
kepentingan, dan peneliti lain sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan bagi
perusahaan
untuk
memperluas
cakupan
pengungkapan
corporate
social
responsibility dan good corporate governance demi meningkatkan kualitas laba.
2. Bagi Pemangku Kepentingan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
bahan evaluasi bagi pemangku kepentingan untuk membantu dalam proses
pengambilan keputusan.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berarti dalam
pengembangan ilmu ekonomi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi
referensi penelitian, informasi, serta wawasan bagi peneliti lainnya.
Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kualitas laba dengan good corporate governance sebagai variabel moderasi
Riskyta Delima Putri
ii
8
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan untuk penelitian ini terdiri dari 5 bab dengan deskripsi
sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari tinjauan literatur, penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis,
dan rerangka konseptual.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini terdiri dari rancangan penelitian, definisi operasional variabel dan
pengukuran, prosedur pengumpulan data, dan metode analisis data.
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V: SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI
Bab ini terdiri dari simpulan, keterbatasan, dan implikasi.
Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kualitas laba dengan good corporate governance sebagai variabel moderasi
Riskyta Delima Putri
ii
Download