BAB IV SEJARAH GEOLOGI

advertisement
Bab IV Sejarah Geologi
BAB IV
SEJARAH GEOLOGI
Peristiwa geologi di daerah penelitian dimulai pada Eosen Tengah dengan
diendapkannya Satuan Batugamping dari Formasi Budung-budung (Calvert,
2000). Hal ini menunjukkan bahwa daerah penelitian merupakan laut dangkal
pada
masa
itu.
Perlapisan
batugamping
yang
tersusun
dengan
baik
mengindikasikan keadaan tektonik yang masih relatif stabil.
Kemudian, masih pada Eosen Tengah, terjadi rifting di Selat Makassar (yang
kemudian gagal terbentuk, Fraser, 2003 ) dan subduksi antara Lempeng Eurasia
dan Lempeng Indo-Australia. Aktivitas tektonik ini memicu erosi di bagian atas
dari daerah penelitian menjadi lebih intesif, sehingga terjadi penambahan influks
sedimen. Penambahan ini membuat lingkungan pengendapan daerah penelitian
semakin ke arah darat dan menjadi lingkungan delta. Saat itulah diendapkan
Satuan Batupasir-batulempung yang merupakan bagian dari Formasi Kalumpang
(Calvert, 2000).
Pada Miosen Awal, daerah penelitian mengalami pengangkatan yang dipicu oleh
kolisi antara mikro-kontinen dari Lempeng Indo-Australia dan mikro-kontinen
Sunda (Fraser, 2003). Pengangkatan ini menyebabkan terjadinya perlipatan pada
lapisan batuan dari formasi yang diendapkan sebelum Miosen Awal.
Kolisi ini memicu terbentuknya sesar-sesar mendatar berarah NW-SE dan sesarsesar naik berarah NE-SW di daerah penelitian. Arah gerak sesar-sesar ini
diperkirakan dipengaruhi oleh aktivitas Sesar Palu-Koro dan Sesar Walanae.
Kemudian pada Miosen Tengah terjadi kegiatan magmatisme yang diikuti oleh
vulkanisme di daerah penelitian yang terus berlangsung hingga Pliosen Awal.
Satuan Lava Andesit di daerah penelitian (yang merupakan bagian dari Satuan
Gunungapi Talaya) diendapkan pada masa ini.
60
Geologi Daerah Salutiwo, Kecamatan Bonehau,
Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat
Bab IV Sejarah Geologi
Setelah Satuan Lava Andesit terendapkan, sesar-sesar yang ada sebelumnya
teraktifkan kembali sehingga memotong satuan tersebut.
Akhirnya, pada umur Resen mulai diendapkan Satuan Endapan Aluvial pada
lingkungan darat dan secara tidak selaras menutupi satuan batuan yang lebih tua.
Sementara itu proses erosi terus berlanjut sehingga menghasilkan bentang alam
daerah penelitian seperti sekarang ini.
Secara singkat, ringkasan sejarah geologi daerah penelitian dapat dilihat pada
urutan gambar berikut:
Pengendapan Satuan
Eosen
Batugamping diatas satuan
batuan yang lebih tua (tidak
Tengah
tersingkap di daerah
penelitian).
Penambahan influks
Eosen
sedimen, pengendapan
Tengah
Satuan Bps-blp diatas
Satuan Batugamping.
Eosen
Pengendapan Satuan
Tengah
Bps-blp berlanjut.
61
Geologi Daerah Salutiwo, Kecamatan Bonehau,
Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat
Bab IV Sejarah Geologi
Miosen
Terjadi pengangkatan,
Tengah
pengendapan terhenti.
Miosen
Sesar-sesar terbentuk,
Tengah
Terjadi erosi.
Miosen
Aktivitas vulkanisme,
Satuan Lava Andesit
Tengah –
terendapkan menutupi
Pliosen
satuan batuan yang lebih tua
Awal
secara tidak selaras.
Sesar aktif kembali,
erosi terus berlanjut
Pliosen
dan membentuk
Awal
morfologi daerah
penelitian seperti
sekarang.
Satuan Endapan
Resen
Aluvial terendapkan.
Gambar 4.1 Sejarah geologi daerah penelitian
62
Geologi Daerah Salutiwo, Kecamatan Bonehau,
Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat
Download